Bab 2. Landasan Teori. tertentu untuk memperoleh kemampuan bahasa kedua atau second language, maka
|
|
- Hendra Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Second Language Sesuai dengan tema penelitian yang penulis ambil, yaitu penggunaan metode tertentu untuk memperoleh kemampuan bahasa kedua atau second language, maka penulis akan menjelaskan tentang second language itu sendiri. Menurut Saville-Troike (2006: 4), a second language is typically an official or socially dominant language needed for education, employment, and other basic purposes. It is often acquired by minority group members or immigrants who speak another language natively. Artinya, bahasa kedua adalah bahasa dominan yang diperlukan secara resmi atau secara sosial untuk tujuan pendidikan, pekerjaan, dan tujuan dasar lainnya. Bahasa kedua biasanya dikuasai oleh kelompok minoritas atau para imigran yang dengan fasih menguasai bahasa lainnya. Terdapat perbedaan definisi antara bahasa kedua dengan bahasa asing (foreign language). Bahasa asing tidak termasuk ke dalam konteks bahasa yang harus secepatnya dipelajari oleh pembelajar, tetetapi mungkin diperlukan untuk, misalnya, bepergian ke negara lain, atau terlibat dalam kegiatan komunikasi sosial (Saville-Troike, 2006: 4) Second Language Acquisition Bersamaan dengan adanya second language, maka terdapat pula adanya proses akuisisi bahasa kedua atau Second Language Acquisition. Definisinya adalah sebagai berikut. 8
2 Saville-Troike (2006: 2): Second Language Acquisition (SLA) refers both to the study of individuals and groups who are learning a language subsequent to learning their first one as young children, and to the process of learning that language. The additional language is called a second language (L2), even though it may actually be the third, fourth, or tenth to be acquired. It is also commonly called a target language (TL), which refers to any language that is the aim or goal of learning. The scope of SLA includes informal L2 learning that takes place in naturalistic contexts, formal L2 learning that takes place in classrooms, and L2 learning that involves a mixture of these settings and circumstances. Saville-Troike menyatakan bahwa Second Language Acquisition (SLA) mengacu kepada individu-individu dan kelompok-kelompok yang sedang belajar sebuah bahasa setelah bahasa pertama mereka sejak kecil, dan juga mengacu kepada proses belajarnya. Bahasa tambahan tersebut disebut dengan bahasa kedua (second language / L2), walaupun bisa saja sebenarnya itu adalah bahasa ketiga, keempat, atau kesepuluh mereka. Biasanya, L2 juga disebut sebagai target language (TL), yang mengacu kepada bahasa yang menjadi tujuan pembelajaran. Lingkup dari SLA terdiri dari pembelajaran L2 informal yang terjadi secara alami, dan pembelajaran L2 formal yang terjadi di dalam kelas dan juga terjadi pada campuran berbagai macam situasi. Contoh dari pembelajaran secara informal misalnya seperti pada imigran Jepang yang datang ke Amerika Serikat. Di sana mereka secara alami mempelajari Bahasa Inggris tanpa instruksi tertentu. Pembelajaran formal misalnya yang terjadi pada seorang Rusia yang menghadiri kelas Bahasa Mandarin. Kombinasi antara formal dan informal, misalnya seperti yang terjadi pada mahasiswa asal Indonesia yang belajar Bahasa Jepang di universitas di Jepang, serta belajar Bahasa Jepang dalam interaksinya dengan orangorang Jepang di sekitar kampusnya. Aplikasi SLA dalam bidang akademik, menurut Saville-Troike (2006: 136), mengkhususkan pembelajar L2 untuk menguasai bahasa dalam bidang tertentu. Tujuan dari pengaplikasian SLA pada bidang akademik adalah untuk mempelajari sebuah pelajaran, sebagai alat untuk melakukan penelitian bidang tertentu, dan juga untuk 9
3 menghadiri sebuah kelas yang diadakan dalam bahasa asing. Prioritas pembelajaran dalam kompetensi akademik, adalah membaca, disusul menyimak atau mendengarkan, lalu menulis dan berbicara. Hal ini sesuai dengan proses sebenarnya pembelajaran SLA yang penulis terima selama menerima pendidikan di Universitas Bina Nusantara, yakni kemampuan membaca buku teks dan kemampuan mendengarkan dosen berbicara didahulukan, setelah itu penulis diberi tugas menulis dan terakhir mempresentasikan hasil kerja tersebut. 2.2 Konsep Pengajaran Bahasa Asing Sebelum masuk ke metode pengajaran bahasa asing, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan definisi bahasa asing. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang akan disingkat dengan KBBI (1997: 77), bahasa asing adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai, biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri. Sedangkan definisi pengajaran masih menurut KBBI (1997: 15), adalah proses, pembuatan, cara, segala sesuatu mengenai mengajar. Sehingga, pengajaran bahasa asing adalah proses mengajarkan, membimbing seseorang dalam mempelajari sesuatu yang kurang dipahami. Dalam penelitian ini, hal yang kurang dipahami tersebut adalah Bahasa Jepang. Terdapat beberapa pendekatan khusus dalam proses belajar-mengajar, yaitu pendekatan behavioristik, humanistik, dan kognitif. Menurut Djiwandono (2002: 149), pendekatan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah mereka ketahui untuk mencapai 10
4 pencapaian yang baru. Kemudian, menurut Bransford dalam Djiwandono (2002: 150) tentang teori kognitif, yang penting adalah bagaimana orang belajar, mengerti, dan mengingat informasi. Jadi, pembelajar tidak hanya pasif dalam kegiatan belajar mengajar, tetetapi ikut aktif dan berperan serta dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan dengan melihat hal tersebut, mereka bisa mengidentifikasikan sesuatu. Selain itu, menurut Sunarsih (2012: 36), di dalam konsep pengajaran bahasa asing terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek bahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pada keterampilan bahasa yakni menyimak. Tarigan (2008: 2) mengatakan, keterampilan atau kemampuan menyimak merupakan keterampilan menangkap bunyi-bunyi yang diucap atau dibacakan oleh orang lain dan diubah menjadi bentuk makna untuk dievaluasi. Penulis mengambil kesimpulan bahwa keterampilan menyimak adalah memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui bahasa lisan. Dalam proses meningkatkan keterampilan menyimak, terdapat beberapa metode. Maka dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah shadowing. 2.3 Konsep Student Centered Learning Pada poin 2.2 di atas, disebutkan bahwa strategi kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Pembelajar berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar. Jadi, poros dari proses pembelajaran kognitif ini adalah pembelajar, dan bukan pengajar. Oleh karena itu, kemudian dikenal istilah Student Centered Learning atau yang biasa disingkat dengan SCL. Collins dan O Brien dalam Froyd (2009: 1) mengemukakan 11
5 definisi dari SCL (yang diistilahkan oleh mereka dengan Student-centered Instruction ) sebagai berikut. Collins dan O Brien dalam Froyd (2009: 1): Student-centered Instruction [SCI] is an instructional approach in which students influence the content, activities, materials, and pace of learning. This learning model places the student (learner) in the center of the learning process. The instructor provides students with opportunities to learn independently and from one another and coaches them in the skills they need to do so effectively. Student-centered Instruction [SCI] merupakan sebuah pendekatan instruksional yakni murid-murid memberikan pengaruh terhadap isi, aktivitas, materi, dan laju pembelajaran. Model pembelajaran ini menempatkan murid (pembelajar) di tengah-tengah proses pembelajaran. Instruktur menyediakan murid-murid kesempatan untuk belajar secara mandiri, satu sama lain dan melatih mereka kemampuan yang harus mereka pelajari, secara efektif. Shadowing yang diterapkan dalam penelitian ini, termasuk ke dalam cara belajar dengan konsep SCL tersebut. Shadowing menjadikan pembelajar sebagai poros dari proses pembelajaran, yang mengharuskan pembelajar mengikuti alur pembicaraan dari audio yang diputarkan sampai dia bisa untuk mengikutinya. Shadowing, dalam hubungannya dengan SCL, memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk menguasai materi-materi tertentu yang diajarkan dengan tujuan meningkatkan kemampuan mendengarkan. Menurut Collins dan O Brien dalam Froyd (2009: 1), implementasi SCL yang benar akan meningkatkan motivasi belajar, ingatan yang lebih baik, pengertian yang lebih dalam, dan sikap positif akan subjek yang diajarkan. 12
6 2.4 Metode Shadowing Berkaitan dengan konsep SCL, berikut penulis jabarkan beberapa definisi tentang shadowing. Japan Foundation (2008: 63): シャドーイング とは 録音の音声を 影 (= shadow) のように追いかけながら再生することで 通訳のトレーニングの 1 つとして長く行われてきた方法です 現在は 言語教育でも広く行われるようになり 日本語学習用の教材も作られています この シャドーイング を聴解の 後作業 で行うことも効果があると思われます Shadowing adalah kegiatan mengikuti dan mengulang kembali suatu suara dari sebuah rekaman, dan merupakan salah satu cara yang telah lama diaplikasikan sebagai salah satu cara melatih penerjemahan lisan. Saat ini, shadowing telah berkembang luas di dalam pendidikan bahasa, dan untuk keperluan pembelajaran Bahasa Jepang bahkan telah dibuat materi pelajaran untuk shadowing. Shadowing, dianggap efektif ketika diletakkan di bagian kegiatan penutup pada proses pembelajaran menyimak. Shadowing telah banyak dijadikan bahan pembelajaran menyimak. Selain itu, shadowing ternyata dapat menjadi metode latihan untuk memperindah pelafalan. Kemudian menurut Karasawa (2010: 209), shadowing merujuk kepada cara latihan berupa mendengarkan suatu suara, dan sebisa mungkin tanpa memberikan jeda, kita mengikuti suara tersebut seperti bayangan, dan merupakan cara yang banyak digunakan untuk mendidik seorang interpreter. Seorang interpreter dituntut untuk dapat menanggapi dengan cepat suatu kalimat di mana terdapat info penting di dalamnya, dan kemudian dia harus bereaksi terhadap situasi tersebut. Dari sini sudah terlihat jelas, bahwa kemampuan mendengarkan merupakan aspek penting dalam berbahasa. Namun dalam prakteknya, shadowing sering dianggap hanya sebuah kegiatan pasif, yakni 13
7 pembelajar hanya mengikuti kalimat yang didengarkan dan selama dia bisa mengikutinya, maka tercapailah akhir dari penggunaan metode shadowing. Akan tetetapi, Tamai dalam Karasawa (2010: 209), mengatakan bahwa shadowing bukanlah mekanisme pengulangan kata-kata seperti halnya burung beo, namun merupakan sebuah kegiatan yang sangat kuat nilai kognitifnya karena pembelajar harus mengikuti perkataan si pembicara, mengucapkannya lagi dengan jelas, dan dalam bersamaan si pembelajar juga harus mendengarkan. Berkaitan dengan nilai kognitif pada shadowing, maka penulis akan menjabarkan jenis-jenis metode shadowing. Menurut Murphey dalam Hamada (2012: 5), metode shadowing diperinci sebagai berikut: Tabel Pembagian Prosedur Shadowing Menurut Murphey Prosedur Definisi Complete Shadowing Pendengar mengulangi (to shadow) semua yang dikatakan oleh pembicara. Pendengar memilih hanya beberapa kata Selective Shadowing dan frase tertentu untuk kemudian diulangi. Interactive Shadowing Selective shadowing yang ditambah dengan komentar dari pendengar itu 14
8 sendiri untuk membuatnya terlihat natural. Kemudian, menurut Kadota dan Tamai dalam Hamada (2012: 5), metode ini dibagi lagi menjadi: Tabel Pembagian Prosedur Shadowing Menurut Kadota dan Tamai Prosedur Definisi Pendengar melakukan shadow dengan Mumbling berfokus bukan kepada pengucapan mereka sendiri, namun kepada suarasuara yang tengah mereka dengarkan. Pendengar melakukan shadow terhadap Synchronized Reading audio yang mereka dengarkan, sambil membaca naskah, dengan menirukan setiap bunyi dan intonasi. Pendengar mencoba melakukan shadow Prosody Shadowing seperti dalam synchronized reading, namun tanpa naskah apapun. Content Shadowing Pendengar melakukan shadow sekaligus 15
9 memahami isi dari audio yang mereka dengarkan. berikut. Selain itu, shadowing menurut Kurata dalam Hamada (2012: 5) adalah sebagai Tabel Pembagian Prosedur Shadowing Menurut Kurata Prosedur Definisi Mendengarkan suara yang masuk, lalu Full Shadowing mencoba mengulanginya sesegera mungkin. Pembicara dengan sengaja memberikan Slash Shadowing jeda per frase dalam materi shadowingnya, untuk memberikan waktu kepada pendengar agar bisa mengenali kata-kata yang didengarkan. Silent Shadowing Full shadowing yang dilakukan di dalam kepala (berbicara dalam hati). Part Shadowing Pendengar memilih kata-kata terakhir saja, atau kata-kata yang tidak dimengerti saja, 16
10 dan melakukan shadow hanya terhadap kata-kata tersebut. Part Shadowing + Comment Pendengar menambahkan komentar masing-masing. Part Shadowing + Question Pendengar menambahkan pertanyaan. Hamada sendiri dalam penelitiannya menggunakan empat tipe shadowing, yaitu silent shadowing, mumbling, synchronized reading, dan prosody shadowing yang kemudian menjadi dasar metode yang digunakan dalam penelitian penulis. 2.5 Strategi Pembelajaran Sebuah strategi mutlak diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar dan juga dalam pembelajaran bahasa asing yang mendukung metode pembelajaran yang diterapkan oleh pembelajar bahasa asing. Menurut Sanjaya (2006: 103), mengajar dalam standar konteks pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetetapi dimaknai juga sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Proses seperti ini sering diistilahkan dengan pembelajaran. Walaupun istilah yang digunakan adalah pembelajaran, bukan berarti peran guru sebagai pengajar menjadi hilang. Dalam konteks pembelajaran, istilah tersebut sama sekali tidak berarti memperbesar peranan siswa di satu pihak dan memperkecil peranan guru di pihak lain. Hal ini dikarenakan istilah mengajar-belajar memiliki makna yang sama. Mengajar adalah suatu aktivitas yang membuat siswa belajar. 17
11 Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Oxford (1995: 16), strategi belajarmengajar terbagi menjadi dua, yaitu strategi langsung dan tidak langsung yang di dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa strategi. Berikut bagan yang menyatakan strategi tersebut. Gambar Bagan Strategi Pembelajaran Menurut Oxford 記憶ストラテジー (memori) 直接ストラテジー 認知ストラテジー (kognitif) Strategi Langsung 補償ストラテジー (kompensatif) 学習ストラテジー Strategi Pembelajaran メタ記憶ストラテジー (Pengukur Pengakuan) 間接ストラテジー Strategi Tidak Langsung 情意ストラテジー (Emosi) 社会的ストラテジー (Sosial/Masyarakat) 18
12 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan strategi pembelajaran secara langsung, dengan sub-strategi berupa strategi kognitif berdasarkan kecocokan antara pengertian shadowing dengan pengertian dari strategi pembelajaran langsung dan kognitif. Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih dalam mengenai strategi tersebut. Roy Kellen dalam Sanjaya (2006: 126) mengatakan bahwa strategi pembelajaran langsung adalah strategi bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Dikatakan langsung, karena materi disajikan begitu saja kepada siswa sehingga siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. berikut: Kemudian, Oxford (1995: 20) membagi strategi pembelajaran menjadi sebagai 19
13 Gambar Bagan Strategi Pembelajaran Langsung Menurut Oxford Membuat rangkaian kecerdasan Menghubungkan dengan gambar dan suara Strategi Memori Pengulangan dan memeriksa ulang Pemindahan gerakan Latihan Mendapat dan mengirim hasil informasi Strategi Kognitif Analisis dan penarikan kesimpulan Membuat struktur input dan output Membuat alasan secara intelektual Strategi Kompensatif Mengatasi keterbatasan berbicara dan menulis 20
14 Berdasarkan bagan di atas, maka menurut Oxford (1995: 43) pengertian strategi kognitif atau 認知ストラテジー (Ninchi Sutorateji) adalah sebagai berikut. Oxford (1995: 43): 認知ストラテジーは 練習をする (practicing) 情報内容を受け取ったり (receiving) 送ったるする (sending) 分析したり (analyzing) 推論したり (reasoning) する インプットとアウトプットのための構造をつくる (creating) ことである この四つのストラテジーの頭文字を取ると 頭字語 PRAC ができる なぜなら 認知ストラテジーは言語学習にとって PRACtical( 実際的 ) なものであるからだ Strategi kognitif adalah strategi yakni kita melakukan latihan, menerima dan mengirim pesan, membuat alasan, dan membuat struktur input dan output. Apabila keempat hal tersebut telah dipenuhi, maka strategi kognitif dapat terlaksana. Karena bagi pembelajar bahasa asing, strategi kognitif ini adalah sebuah latihan yang dapat dipraktekkan. Berdasarkan definisi di atas, Oxford (1995: 22) membagi strategi kognitif ini ke dalam beberapa bagian sebagai berikut. Strategi Kognitif: A. Latihan 1. Repetisi (pengulangan) 2. Latihan dengan suara dan tulisan 3. Memakai ekspresi yang tepat untuk mengingat pola kalimat 4. Membuat kombinasi yang baru 5. Latihan di dalam kondisi yang sebenarnya 21
15 B. Mendapat dan mengirim informasi 1. Menerima maksud atau pengertian dengan cepat 2. Menggunakan bermacam-macam data untuk mendapat dan mengirim isi informasi C. Melakukan analisis dan menarik kesimpulan 1. Menarik kesimpulan dengan cara pemotongan atau peringkasan 2. Menganalisis ekspresi 3. Membandingkan bahasa sambil menganalisis 4. Menerjemahkan 5. Melakukan transfer bahasa ibu D. Membuat struktur untuk input dan output 1. Membuat catatan 2. Membuat ringkasan 3. Membuat penegasan 22
Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Pengajaran Bahasa Asing Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi pembentukan metode tersebut khususnya dalam pengajaran bahasa asing. Maeda.,
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. KBBI, definisi pengajaran adalah proses, pembuatan, cara, segala sesuatu mengenai
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengajaran Bahasa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:15) yang akan disingkat dengan KBBI, definisi pengajaran adalah proses, pembuatan, cara, segala sesuatu mengenai mengajar.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciBJ システムについて Mengenai BJ System
BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Sebelum berbicara tentang pengajaran bahasa maka kita akan berpikir tentang konsep
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Pengajaran Bahasa Sebelum berbicara tentang pengajaran bahasa maka kita akan berpikir tentang konsep bahasa yang berhubungan dengan metode pengajaran. Menurut Feisal (1995:360),
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) didefinisikan oleh McCafferty dkk. dalam Yamamoto (2011 : 143) sebagai pembelajaran berdasarkan kelompok-kelompok
Lebih terperinciKEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa asing adalah salah satu upaya untuk mempelajari bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah, namun cukup menarik
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH
ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciCARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK
CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah
Lebih terperinciENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA
ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI Oleh : RIA MA RIFATUN NISA 105110201111023 PROGAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Pendidikan Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti. Sedangkan dalam aspek
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini
Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciPENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan
PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem
Lebih terperinciPENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI
PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM
KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM 105110200111036 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinciGISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM
GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA
KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III
SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN
ANALISIS PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT MENJADI EKSPLISIT RUJUKAN PADA BENDA, KEJADIAN, ATRIBUT DAN RELASI DALAM BENTUK PERINTAH BAHASA JEPANG KE BAHASA INDONESIA DALAM MANGA YANG BERJUDUL K-ON! SKIRIPSI
Lebih terperinciPEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM
PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciMAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI
SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x
Lebih terperinciPENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015
PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI
KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.
KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI Oleh: PUNGKI APRIYANDI NIM 0911120157 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG SKRIPSI OLEH BERNIKE JOSEPHINE NIM 0911120082 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciDikerjakan O L E H SUNITA BR
PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR
Lebih terperinciGAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12
GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciHIKARI: E-Journal Pengajaran Jepang Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN METODE BELAJAR QUANTUM MEMORIZER TEKNIK AKROSTIK DAN PASAK NOMOR PADA PENGUASAAN HURUF HIRAGANA SISWA KELAS X SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA Dita Astri Permithasari S1 Pendidikan Bahasa Jepang,
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BANTU RASHII DAN MITAI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI
KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BANTU RASHII DAN MITAI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH: APRILYA RENI VERDIANTI 115110600111016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciWAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM
WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM 0911120057 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 WAKAMONO
Lebih terperinciDIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA
DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan
Lebih terperinciANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI
ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkasa, 1989), hlm.22. Universitas Indonesia. Analisis kesalahan..., Elyan Nadian Zahara, FIB UI, 2009
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu pemelajaran bahasa memiliki empat aspek yang menunjang tercapainya kemahiran bahasa tersebut, yaitu membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Masing-masing
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Tidak hanya bagi pemelajar asing, tapi juga masyarakat umum. Namun, mereka terkadang tidak menyadari bahwa cerita
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kontrastivitas Kata Majemuk Bahasa Jepang dan Bahasa Bali. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antarunsur dan makna kata majemuk bahasa Jepang dan bahasa Bali serta
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM
ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM 105110207111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat
Lebih terperinci難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)
別記第七十四号の二様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74-2 (Berhubungan dengan Pasal 55) インドネシア語 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan
Lebih terperinciANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr
ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3 Carla Amelia Iarr 2012110148 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN 2017
Lebih terperinciGAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM
GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM 115110201111004 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciPELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI
PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI 0911123035 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciMargaretha Argadian Asmara, 2015
ABSTRAK Dalam aktifitas pembelajaran sekarang ini, telah dijumpai pemakaian evaluasi diri yang digunakan pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang yaitu can do statements. Can do statements
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami
Lebih terperinciPengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik
Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Cicik Hariati Rusni Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang
Lebih terperinci