ABSTRAK. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS (CURRENT RATIO) PT. HM SAMPOERNA, Tbk PERIODE PUBLIKASI ILMIAH
|
|
- Ivan Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS (CURRENT RATIO) PT. HM SAMPOERNA, Tbk PERIODE PUBLIKASI ILMIAH MURTIN A. MOHAMAD NIM : PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013 Murtin A. Mohamad, NIM , 2013 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas (Current Ratio) PT. HM Sampoerna, Tbk Skripsi, Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajeme, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Bapak Raflin Hinelo, S.Pd, M.Si, selaku Pembimbing I, dan Bapak Idham Masri Ishak, SE, M.Si, selaku Pembimbing II. Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap tingkat likiuiditas ) PT. HM Sampoerna, Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif, yaitu variabel X (perputaran modal kerja) dan variabel Y (likuiditas). Instrument yang digunkan adalah data sekunder dan untuk menganalisis dats digunakan analisis regresi sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara perputaran modal kerja terhadap likuiditas (current ratio) padaq PT. HM Sampoerna, Tbk. Dengan hasil uji analisis regresi sederhana yaitu ŷ = X. Variabel perputaan modal kerja memiliki koefisiensi regresi bertanda positif signitifkan sebesar artinya apabila terjadi perubahan variabel independen akan mempengaruhi likuiditas (current ratio) sebesar 82.9%. serta sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai signitifkan Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t table pada = sehingga hipotesis H o ditolak atau H A diterima. 1
2 Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Current Ratio. BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin safety) yang memuaskan. Perusahaan yang menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh laba. Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Pengungkapan tingkat likuiditas antara rendah dan tinggi dipengaruhi oleh tingkat perputaran modal kerja pada suatu sistem operasi perusahaan, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa perusahaan memiliki alat likuid berupa kas dan surat surat berharga. Dengan alat likuid ini perusahaan membeli bahan mentah, bahan mentah kemudian diproses melalui proses produksi menjadi barang jadi. Barang jadi kemudian dijual, baik secara tunai maupun secara kredit. Penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang yang akan dibayarkan kemudian. Pembayaran piutang ini menimbulkan perputaran modal kerja menjadi lengkap. Berdasarkan data laporan keuangan diperoleh tingkat rasio PT. HM Sampoerna, Tbk dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Data Modal Kerja PT. HM Sampoerna, Tbk Tahun Perputaran Modal Kerja (Kali) Rasio Lancar (%) , , , , , Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Terjadinya penurunan pada perputaran modal kerja tidak diikuti oleh 2
3 penurunan rasio lancar(current ratio) pada PT HM Sampoerna Tbk. 2. Perubahan perputaran modal kerja yang tidak diikuti oleh perubahan likuiditas perusahaan mencerminkan bahwa tidak efisiennya perputaran modal kerja pada PT. HM Sampoerna, Tbk. 1.3.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah, yaitu Apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap tingkat likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk? 1.4.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk. 1.5.Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis 2. Bagi penulis, sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat di bangku kuliah dan fakta di lapangan. 3. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut. modal kerja terhadap likuiditas pada PT. HM Sampoerna, Tbk periode Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi calon investor sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di Bursa Efek Indonesia. BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori Pasar Modal Menurut Siswanto Sudomo (1998), yang dimaksud dengan pasar modal adalah pasar dimana diternitkan serta diperjualbelikan surat-surat berharga jangka panjang, khususnya saham dan obligasi. Sedangkan menurut Panji Anoraga (2005), pasar modal adalah suatu lembaga (institution) dan mekanismenya menyediakan dana jangka menengah dan jangka panjang bagi investor dunia usaha, pemerintah dan perorangan, dan berbagai instrument yang ada telah siap dialihkan. 4. Bagi pembaca, merupakan bahan informasi tentang pengaruh perputaran 3
4 Laporan Keuangan Menurut Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono (2004), Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak (misalnya pemilik dan kreditur) Pengertian Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. (Erlangga Syahputra, 2011) Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja adalah perputaran uang tunai yang diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi uang tunai. (Bambang Riyanto, 2005) Menurut Aliminsyah dan Pandji (2003) Perputaran modal kerja adalah alat efisiensi penggunaan modal kerja. Angka perputaran ini membandingkan angka penjualan bersih dengan modal kerja (selisih antara harta lancar dengan hutang lancar), semakin besar angka perputaran ini, makin insentif dan efisien penggunaan modal kerja. Ahmad (2002) merumuskan formula untuk menghitung perputaran modal kerja sebagai berikut: PMK = Total Penjualan Modal Kerja Bersi h x 1 Kali Likuiditas Menurut Slamet Sugiri (2004), Likuiditas adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menunaikan utang-utangnya tepat pada waktu yang telah disepakati. Para pemasok jangka pendek sangat berkepentingan dengan likuiditas perusahaan, sedangkan para pemasok dana jangka panjang lebih memantau fleksibilitas keuangan perusahaan. Fleksibilitas keuangan adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dumber dana. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham 4
5 perusahaan. Rasio-rasio likuiditas yang digunakan antara lain: a) Current Ratio (Rasio Lancar) b) Quick Ratio (Rasio Cepat) c) Cash ratio (Rasio Kas) Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas Menurut James O. Gill (2002) menyatakan bahwa rasio likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau di ubah manjadi kas untuk menmbayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Sedangkan menurut Djarwanto (2004) menyatakan bahwa Perusahaan dikatakan mempunyai posisi likuiditas yang kuat apabila mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk membelanjai operasi perusahaan yang normal. Dari teori di atas dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan. Semakin cepat perputaran modal kerja, semakin baik tingkat likuiditas perusahaan karena tersedia aktiva lancar untuk membayar hutang lancar tepat pada waktunya Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini diantaranya adalah penelitian: Novrida Fransisca S. (2009) dalam penelitianya yang bertujuan untuk menguji Pengaruh perputaran modal kerja, Investasi aktiva tetap dan return spread terhadap likuiditas perusahaan industri barang konsumsi yang Go Public di Indonesia. Mesno, (2011) dalam penelitianya yang bertujuan untuk menguji Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap Likuiditas Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di BEI. Erlangga Syahputra, (2011) dalam penelitianya yang bertujuan untuk menguji Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini rasio lancer (current ratio) dipilih sebagai variabel dependen. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran 5
6 yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajibankewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya Hipotesis Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil kesimpulan sementara yaitu Terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah perputaran modal kerja dan likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk Tahun Penelitian direncanakan berlangsung selama +4 bulan, terhitung bulan februari sampai dengan bulan mei Peneliti memilih lokasi penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. HM Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung dari tahun 2007 sampai dengan tahun Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya, sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan merupakan data laporan keuangan tahunan pada PT. HM Sampoerna, Tbk yang sudah dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang berasal dari sumber tertulis yaitu data laporan keuangan tahunan PT. HM Sampoerna, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian Definisi Operasionalisasi Variabel Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 6
7 1. Perputaran Modal Kerja (X) Perputaran Modal Kerja yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan. Perbandingan penjualan bersih dengan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. PMK = Penjualan AktivaLancar HutangLancar 2. Likuiditas (Current Ratio) (Y) Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. CR = AktivaLancar HutangLancar 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi sederhana yaitu mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi diperlukan untuk mendapatkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Adapun rumus persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = a + bx Keterangan: ŷ = variabel terikat a = intersep x = variabel bebas b = koefisien regresi 3.6 Hipotesis Statistik Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka hipotesis penelitiannya adalah : H a 0, artinya terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk. H 0 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap likuiditas PT. HM Sampoerna, Tbk. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee memprakarsai berdirinya suatu perusahaan industri rumah tangga penghasil Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merk Dji Sam Soe (234). Pada tahun 1930 perusahaan 7
8 industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya Handel Maatschapij Liem Seng Tee yang selanjutnya menjadi PT. Handel Maatschapij Sampoerna. Seiring dengan perkembangan industri rokok, Aga Sampoerna putra kedua almarhum, bersama-sama dengan kakaknya mendirikan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (semula bernama PT. Perusahaan Dagang dan Industri Panamas), selanjutnya disebut PT. Panamas berkedudukan di Surabaya berdasarkan akta No. 69 tanggal 19 oktober 1963, yang dibuat dihadapan Anwar Mahajudin, Notaris Surabaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. J. A./5/59/15 tanggal 30 April 1964 dan telah diumumkan dalam tambahan nomor 357 Berita Negara RI nomor 94 tanggal 24 november Pada tahun 1978, Aga Sampoerna (Putera Sampoerna) mengambil alih manajemen Handel dan Panamas dan dengan sadar memutuskan untuk melakukan modernisasi dan ekspansi, sehingga menjadi salah satu penghasil utama rokok kretek di Indonesia. Modernisasi dan ekspansi tersebut diawali pada tahun 1982 dengan mendirikan fasilitas-fasilitas tembakau dan prasarana pembelian tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan Jawa Timur. Empat tahun kemudian dilanjutkan dengan pengembangan prasarana dan jaringan distribusi Sampoerna yang ekstensif. Keberhasilan Sigaret Kretek Mesin (SKM) juga merupakan wujud dari modernisasi dan ekspansi tersebut. Pada tahun 1988, Panamas mengambil alih aktiva dan operasi Handel yang kemudian tidak aktif lagi dan mengubah namanya menjadi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada waktu yang sama juga dimulai dengan pembangunan fasilitas baru yang mutakhir didaerah Pandaan seluas 150 Ha. Pada tahun 1990, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (PMI), salah satu perusahaan tembakau terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaanperusahaan lain. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Indutri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik berlokasi 8
9 di Surabaya, Pandaan, dan Malang. Perusahaan juga mempunyai kantor perwakilan korporat di Jakarta. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian a) Perputaran Modal Kerja (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk, melalui idx. Co.id didapatkan informasi tentang perkembangan Perputaran Modal Kerja Tahun yang dpat dilihat pada grafik 4.1 : Perputaran Modal Kerja 10,000 naik sebesar 10% menjadi kali dan tahun 2011 naik sebesar 13,95% menjadi kali. b) Current ratio (variabel Y) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk, melalui idx. Co.id didapatkan informasi tentang perkembangan Current ratio Tahun yang dpat dilihat pada grafik 4.2 : Current ratio Current ratio 0 5,000 - Perputaran Modal Kerja Grafik 4.2 Grafik 4.1 Sumber: Data diolah Berdasarkan grafik 4.1 di atas bahwa perputaran modal kerja mengalami fluktuasi. Dimana tahun 2006 merupakan tahun dasar. Pada tahun 2007 naik sebesar 9,04 dari tahun sebelumnya menjadi kali, mengalami peningkatan di tahun 2008 sebesar 39,69% menjadi kali. Mengalami penurunan di tahun 2009 sebesar 55,27% hingga menjadi kali. Peningkatan kembali terjadi di tahun 2010 hingga tahun Dimana tahun 2010 Sumber: Data diolah Berdasarkan grafik 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa, current ratio mengalami ketidakstabilan akibat perputaran modal kerja mengalami fluktuasi. Dimana tahun 2006 merupakan tahun dasar. Pada tahun 2007 naik sebesar 1,34% sehingga current ratio menjadi 1,78%. Mengalami penurunan sebesar 2,36% menjadi 1,44% di tahun Pada tahun 2009 mengalami peningkatan kembali sebesar 2,34%. Kemudian mengalami penurunan kembali di tahun 2010 sebesar 1,67%. Hingga tahun 2011 meningkat sebesar 1,14% menjadi 1,75%. 9
10 Semakin menurun rasio perputaran modal kerja maka semakin baik untuk tingkat likuiditas perusahaan karena hal tersebut mengindikasikan bahwa penurunan rasio perputaran modal kerja, maka semakin cepat perputaran modal kerja tersebut untuk kembali menjadi kas/aktiva sehingga dapat meningkatkan rasio lancar (current ratio) perusahaan karena semakin cepat pula tingkat likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. 4.2 Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Sederhana Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant variabel y (Current ratio) sebesar Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0.004X menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Perputaran Modal Kerja dapat mempengaruhi Current ratio dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Persamaan regresi linier sederhana di atas, dapat dilihat pada hasil SPSS sebagai berikut: Model Tabel 4.3 Coefficient b. Koefisien Determinasi ( R Square ) Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk dapat dilihat pada tabel 4.4 koefisien determinasi ( R Square ). Unstandardized Coefficients Model R R Square Tabel 4.4 Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), PMK b. Dependent Variable: CR Standardized Coefficients B Std. Error Beta Mencermati tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar atau 82,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk sebesar 82,9% dan sisanya sebesar 17,1% dipengaruhi oleh t Sig. 1(Constant) PMK a. Dependent Variable: CR 10
11 faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang mempengaruhi Current ratio bisa dipengaruhi oleh rasio profitabilitas seperti return on assets, return on eguity, dan lain-lain karena profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Current ratio juga bisa dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI. c. Pengujian Keberartian ( Uji t ) Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan ( ) = 0.05, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : H o = Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. H 1 = Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. Jika t hitung t tabel : H o diterima atau H 1 ditolak. Jika t hitung t tabel : H o ditolak atau H 1 diterima. Sementara nilai t hitung dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun Koefisien Regresi t hitung t tabel Variabel X 3, Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3,819 > 2.776, adapun nilai P value (0,032) < = 0,05. Dengan demikian H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti terdapat Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. 4.3 Pembahasan Menurut Agus Sartono (2008 : 495) Modal Kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Modal kerja kotor didefinisikan sebagai total aktiva lancar perusahaan. Modal kera bersih adalah merupakan kelebihan total aktiva lancar diatas utang lancar. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan. Selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja ( working capital turnover 11
12 period ) dimulai saat dimana kas diinvestasikan dalam komponenkomponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya, atau makin tinggi perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen modal kerja tersebut. Modal kerja yang berlebihan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga dapat merugikan perusahaan karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif. Kelebihan modal kerja juga akan menimbulkan tidak efektif dalam operasi perusahaan. Sebaliknya adanya ketidak cukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Modal kerja dapat dilihat dari perputaran kas (cash turnover), perputaran piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaaan (inventory turnover). Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kemudian, sebab lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen perusahaan tidak menghitung rasio keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui bahwa sebenarnya kondisi perusahaan sudah dalam keadaan tidak mampu lagi karena nilai utangnya lebih tinggi dari harta lancarnya. Seandainya perusahaan sudah menganalisis rasio yang berhubungan dengan hal tersebut, perusahaan dapat mengetahui dengan mudah kondisi dan posisi perusahaan sebenarnya. Kemudian, perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya. Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas. Menurut Djarwanto ( 2004 : 149 ) menyatakan bahwa Perusahaan dikatakan mempunyai posisi likuiditas yang kuat apabila mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk membelanjai operasi perusahaan yang normal. Dari teori di atas dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan. Semakin cepat perputaran modal kerja, semakin baik tingkat likuiditas perusahaan karena tersedia aktiva lancar untuk membayar hutang lancar tepat pada waktunya. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa H o yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian H 1 yang 12
13 diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan = Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa persamaan ŷ = X yang telah teruji keberartiannya pada = Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar merupakan nilai dari variabel Current ratio. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,004X menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Perputaran Modal Kerja dapat mempengaruhi Current ratio dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Faktor lain yang mempengaruhi Current ratio bisa dipengaruhi oleh rasio profitabilitas seperti return on assets, return on eguity, dan lain-lain karena profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Current ratio juga bisa dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk sebesar 82,9%. Hal ini membuktikan bahwa pergerakan Perputaran Modal Kerja menjadi tolak ukur Current ratio. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan mengamati penelitian di atas, terdapat hubungan antara Perputaran Modal Kerja dengan Current ratio perusahaan. Dimana perusahaan memiliki posisi likuiditas yang kuat apabila mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk membelanjai operasionalisasi perusahaan. modal kerja yang yang cukup apabila mampu mengontrol aktiva lancar dan hutang lancar. Adapun komponen perputaran modal kerja yakni penjualan harus dalam keadaaan lebih besar dibandingkan modal kerja perusahaan sehingga akan menghasilkan perputaran modal kerja yang baik. Semakin cepat perputaran modal kerja, semakin baik tingkat likuiditas perusahaan karena tersedia aktiva lancar untuk membayar hutang lancar tepat pada waktunya. 2. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat hubungan antara variabel Perputaran Modal Kerja 13
14 dengan Current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. Nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan koefisien determinan perputaran modal kerja sebesar 82,9% terhadap current ratio. Serta sisanya 17,1% merupakan faktor lain diluar penelitian. Faktor lain yang mempengaruhi Current ratio bisa dipengaruhi oleh rasio profitabilitas seperti return on assets, return on eguity, dan lain-lain karena profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Current ratio juga bisa dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI. dari penjualan perusahaan pun harus lebih ditingkatkan melebihi modal kerja yang ada, sehingga tingkat likuiditas perusahaan tinggi tidak akan mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. 2. PT. HM. Sampoerna, Tbk harus dapat memperhitungkan faktor lain yang mempengaruhi tingkat likuiditasnya (Curren ratio) selain faktor perputaran modal kerja. Faktor lain yang mempengaruhi Current ratio bisa dipengaruhi oleh rasio profitabilitas seperti return on assets, return on eguity, dan lain-lain karena profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Current ratio juga bisa dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. PT. HM. Sampoerna, Tbk harus mempertahankan kestablian modal kerjanya, karena ketidakcukupan modal kerja perusahaan akan menghambat operasionalisasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, adanya kelebihan modal kerja akan membuat perusahaan tidak produktif dan tidak efisien karena terdapat dana yang menganggur. Tingkat keuntungan DAFTAR PUSTAKA Aliminsyah dan Pandji Kamus Istilah Akuntansi. CV Yrama Widya: Bandung Atmaja, lukas setia Manajemen Keuangan. ANDI: Yogyarta. Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. YBPFE UGM: Yogyakarta 14
15 Fransiscca, S. Novrida Pengaruh Perputaran Modal Kerja Investasi, Aktiva Tetap Dan Return Spread Terhadap Likuiditas: Studi Pada Industri Barang Konsumsi Yang Go Public Di Indonesia. Skripsi, Medan. Gill, James O Dasar-Dasar Analisis Keuangan. Penerbit PPM: Jakarta. Hartono, Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ke Tujuh. BPFE: Yogyakarta. Marihot manullang, sinaga dearline Pengantar Manajemen Keuangan. ANDI: Yogyakarta. Sugiyono, Prof. Dr Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung. Syahputra, Erlangga Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Medan. Website: stor_information/disclosures_and_reports/ pages/financial_reports.aspx 7/08/08/modal-kerja/ Mesno Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Dan Return Spread Perusahaan Consumer Goods Industri Yang Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Medan. Slamet, Sugiri dan Bogat Agus R Akuntansi Pengantar 1, Edisi 5. AMP YKPN: Yogyakarta Sugiyono, Prof. Dr Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta: Bandung. 15
BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masalah-masalah pelik, dimana masalah yang dihadapi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kegiatan perusahaan dalam dunia usaha selalu menghadapi masalah-masalah pelik, dimana masalah yang dihadapi oleh pemimpin atau pemilik perusahaan ialah
Lebih terperinciTriyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1
1 PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 Abd. Rahman Pakaya 2, Idham Masri Ishak 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan
Lebih terperinciAlbinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Trend 4.1.1 Earning Per Share (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan tentu bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING
PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING Oleh: Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Koperasi adalah
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Danial Farhan 11210668 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial ekonomi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee memprakarsai berdirinya suatu perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Zulyanto Ariwibowo 11209855 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012
ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efektivitas modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam
Lebih terperinciANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )
ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:
Pengaruh Variabel-variabel Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2013-2014. SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan manajemen yang baik untuk dapat tetap bertahan melanjutkan usahanya serta untuk dapat melakukan ekspansi usaha ke
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian Berikut ini telah disajikan tabel perkembangan kinerja keuangan PT Indosat tahun 2010, 2011 dan 2012 Tabel 3. Tabel Modal Kerja,
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.
PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang terus meningkat, perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta nilai-nilai
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciTERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)
PENGARUH QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Rosanna Purba Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca,
Lebih terperinciFaizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat berkembang dalam mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubahubah serta bersaing untuk memperoleh
Lebih terperinciKeywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, INVENTORY TURN OVER, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA M.Firza Alpi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Masalah likuiditas merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Munitasari Email : munzmunz.21@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain
Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aset lancar dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany
PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany (agnes.agrifany@gmail.com) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan didirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal agar kegiatan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan berjalan dengan baik dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN
PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN 2003 2010 Erna Sudarmawanti 1 Email : ernacondrobirowo@gmail.com 1 STIE AMA Salatiga, Jalan
Lebih terperinciPENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP HARGA SAHAM PT. MAYORA INDAH, Tbk (PERIODE ) OLEH ANDIKA SINTYA PATASALANG
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP HARGA SAHAM PT. MAYORA INDAH, Tbk (PERIODE 2008 2012) OLEH ANDIKA SINTYA PATASALANG 931 409 019 PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PRIMER KOPERASI MITRA MAJU JAYA. : Septia Dwiyanti. : Rina Nofiyanti, SE.
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PRIMER KOPERASI MITRA MAJU JAYA Nama Jurusan Pembimbing : Septia Dwiyanti : Akuntansi : Rina Nofiyanti, SE., MM Latar Belakang Masalah Pada umumnya
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Merrylia Email : yo_tang_ling@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Lebih terperinciABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani
ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani 133402133 Di bawah Bimbingan: Beben Bahren Dewi Permatasari Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Agustina 1), Silvia 2) STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 agustina@mikroskil.ac.id,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitiaan. Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak terlepas dari tujuan utamanya, yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan semaksimal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO
PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENUALAN PT. GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA 19210137 Latar Belakang Dunia bisnis sekarang ini dipenuhi dengan semakin ketatnya persaingan usaha, membuat para pelaku usaha,
Lebih terperinciABSTRAK Rahmawati Arjun.
ABSTRAK Rahmawati Arjun. Nim. 9314 09 035. 2013. Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Gorontalo. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan harus memberikan informasi kepada para pemegang saham ataupun masyarakat umum tentang usaha mereka. Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON ASSETS
PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com
Lebih terperinci[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Raja Saul Marto Hendry Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Labuhanbatu ABSTRACT Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif berupa analisis data yang terdiri
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati
PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati 133402063 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian
Lebih terperinciPENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN
PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu
Lebih terperinciPengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Hutang 2.1.1 Pengertian Rasio Hutang Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciPENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh : ANDY KHAELANI HIDAYAT 21110702 Sektor perbankan merupakan salah satu
Lebih terperinciNama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.
Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS
Lebih terperinciANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia usaha yang dirasakan dewasa ini menjadikan adanya persaingan antar perusahaan disegala bidang industri, khususnya untuk industri sejenis.
Lebih terperinci