PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

Transkripsi

1 PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this study was to determine the influence Current Ratio and Return On Asset to Earning Per Share either simultan test or partial test on PT. Unilever Indonesia, Tbk. The research method is primarily used descriptive method and the correlational method. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression and coefficient of determination. Results from the study showed that only partially Current Ratio variables that significantly influence the Earning Per Share, while the variable Return On Assets had no significant effect. Current Ratio variables simultaneously and Return On Asset significant effect on Earning Per Share in PT. Unilever Indonesia, Tbk. The results of this study are expected company always improving corporate profits associated with Return On Asset that will improve also the Earning Per Share acquired by the investor and the company should control the Current Ratio in order to improve the ability to repay short-term debt. Keyword : Current Ratio, Return On Asset, Earning Per Share

2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio dan Return On Asset terhadap Earning Per Share, baik secara simultan maupun secara parsial pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dan koefisien determinasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa secara parsial hanya Current Ratio yang berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share, sedangkan Return On Asset tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan Current Ratio dan Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Hasil dari penelitian ini diharapkan perusahaan selalu meningkatkan laba perusahaan yang berkaitan dengan Return On Asset sehingga akan meningkatkan pula Earning Per Share yang didapatkan oleh investor dan perusahaan sebaiknya mengendalikan Current Ratio agar dapat meningkatkan kemampuan membayar hutang jangka pendek. Kata Kunci : Current Ratio, Return On Asset, Earning Per Share PENDAHULUAN Persaingan bisnis dalam bidang produksi cukup ketat di Indonesia, hal ini membuat perusahaan untuk selalu siap menghadapi tantangan yang harus dihadapinya. Persaingan usaha ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung bergerak naik turun menuntut para pelaku usaha untuk semakin meningkatkan kinerja usahanya demi kelangsungan hidup perusahaannya. Tidak mudah bagi suatu pelaku usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya, mereka harus mengeluarkan ide-ide kreatif dan inovatif serta mencari strategi bersaing untuk dapat mencapai sasaran dan memenangkan persaingan. Selain mempunyai ide-ide yang kreatif perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang baik, baik dari segi financial, sdm, operasional maupun dari pemasaran maka tujuan dan cita-cita perusahaan pun akan tercapai. Ketika perusahaan mempunyai manajemen yang baik maka akan terciptanya iklim investasi yang mendorong para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan guna untuk pengembangan usahanya.

3 Perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda ada yang berpendapat bahwa tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan untuk memakmurkan pemiliknya, dikatakan makmur adalah pemegang saham memperoleh keuntungan dari setiap lembar saham atas investasi yang di tanamkannya. Pendapat lain mengatakan tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Keuntungan yang diperoleh antara lain bisa berasal dari laba bersih perusahaan maupun berasal dari peningkatan harga saham dibursa efek. Earning Per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Rasio ini menunjukan keterkaitan antara jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan. Calon investor potensial akan menggunakan figur laba per lembar saham biasa ini untuk menetapkan keputusan investasi di antara berbagai alternatif yang ada. Para calon pemegang saham tertarik dengan EPS yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Salah satu indikator yang mempengaruhi EPS adalah Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas. Dalam penelitian ini tingkat rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. Dan tingkat rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Asset. Salah satu yang menjadi perhatian utama dari kebanyakan analisis keuangan adalah likuiditas. Likuiditas disini merupakan berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus di penuhi. Likuiditas badan usaha dapat diketahui dari neraca pada suatu saat antara lain dengan membandingkan jumlah aktiva lancar di satu pihak dengan utang lancar di lain pihak, hasil perbandingan tersebut ialah yang disebut Current Ratio. Current Ratio ini merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi Current Obligationnya. Dari hasil perhitungan Current Ratio tersebut bila hasilnya menunjukan semakin besar maka

4 perusahaan semakin mampu didalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. Akan tetapi Current Ratio yang terlalu berlebihan, berarti banyak dana yang tertanam di dalam Current Asset. Apabila Current Assets berlebihan maka, hal ini akan menyerap dana yang tertanam dalam current Asset, sehingga perusahaan akan beroperasi kurang efisien, hal ini tentunya akan berpengaruh pada laba perusahaan. Jika laba perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat. Return On Assets merupakan tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan dari pengelolaan asset maupun investasi perusahaan. Rasio ini biasa dipakai sebagai indikator akan profitabilitas perusahaan dengan membandingkan antara laba bersih dengan keseluruhan total aktiva pada perusahaan. ROA dapat memberikan pengukuran yang memadai atas efektifitas keseluruhan perusahaan karena ROA memperhitungkan penggunaan aktiva dan profitabilitas dalam penjualan. Dengan demikian, ROA dapat dijadikan salah satu indikator dalam pengambilan keputusan investor dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi. Maka semakin tinggi rasio ini maka akan semkin tinggi pula kepercayaan dan minat investor untuk berinvestasi. Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Current Ratio dan Return On Asset (ROA) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) Pada PT. Unilever, Tbk

5 TINJAUAN PUSTAKA a. Current Ratio Current Ratio adalah perbandingan antara kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar yaitu hutang yang harus dibayar segera mungkin (tidak lebih dari satu tahun). Menurut Munawir (2014:72) menyatakan Current Ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segara dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya hutang jangka pendek. Mamduh dan Abdul (2012:75) menyatakan bahwa current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva Lancar Utang Lancar b. Return On Asset Return On Asset adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Mamduh dan Abdul (2012:81) Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Mamduh dan Abdul (2012:81) menyatakan bahwa Return On Asset dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = Laba Bersih Total Asset

6 c. Earning Per Share Eearning Per Share (EPS) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bagi para pemegang saham yang telah berpartisipasi dalam perusahaan.menurut Munawir (2014:241) menyatakan bahwa earning per share yaitu antara laba dengan lembar saham yang beredar. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:242) rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut : EPS = Laba Bersih setelah bunga dan pajak Jumlah Saham beredar METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menyimpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas untuk mengenai objek yang di teliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian Deskriptif ini adalah membuat deskriptif secara otomatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan hubungan fenomena yang diselidiki. Sedangkan metode korelasional adalah metode yang digunakan untuk menganalisis sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu atau lebih faktor lain yang berdasarkan pada koefisien korelasi.

7 PEMBAHASAN Berdasarkan judul yang telah ditetapkan, penulis menganalisis besarnya pengaruh yang timbul variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), dan variabel dependen yaitu Earning Per Share (EPS). Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Satuan Skala Current Ratio Kemampuan untuk - Aktiva Lanvar % Rasio (variabel X1) membayar utang yang - Utang Lancar segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Return On Asset Return On Asset (ROA) - Laba Bersih % Rasio (variabel X2) mengukur kemampuan - Total Asset perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Earning Per Share (Variabel Y) bahwa earning per share yaitu antara laba dengan lembar saham yang beredar pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. - EAT - Jumlah Saham Beredar Rp Rasio TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dan informasi melalui penelitian lapangan dan riset kepustakaan.

8 MODEL PENELITIAN Penulis menyajikan model paradigma penelitian menganai pengaruh Current Ratio dan Return On Asset terhadap Earning Per Share (EPS). Dalam penelitian ini model penelitian dapat digambarkan dalam model skema sebagai berikut: Current Ratio Gambar 3.1 Model atau Paradigma Penelitian (X1) Return On Asset Earning Per Share (Y) (X2) TEKNIK ANALISIS DATA Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data perlu diubah terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam susunan yang rapi untuk kemudian dianalisis. Berikut beberapa analisis yang digunakan diantaranya sebagai berikut : 1. Analisis Rasio Keuangan a. Analisis Current Ratio Current Ratio dapat diihitung berdasarkan rumus sebagai berikut Current Ratio = Aktiva Lancar Utang Lancar

9 b. Analisis Return On Asset ROA dapat diihitung berdasarkan rumus sebagai berikut ROA = Laba Bersih Total Asset c. Analisis Earning Per Share EPS dapat diihitung berdasarkan rumus sebagai berikut EPS = EAT Jumlah Saham Beredar 2. Analisis Statistik a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis regresi yang menganalisis model dengan menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil analisis regresi linear berganda yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) CR ROA a. Dependent Variable:EPS Sumber : data diolah oleh penulis, 2016

10 Dari tabel 4.7 hasil dari analisis regresi linear berganda dengan program SPSS, persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 1144,806 8,277 X1 + 1,880 X2 Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Konstanta sebesar menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) sebesar Rp ,806 apabila Current Ratio (X1) dan Return On Asset (X2) sama dengan nol. b) Koefisien regresi untuk Current Ratio (X1) sebesar -8,277 menyatakan bahwa setiap peningkatan Current Ratio sebesar 1% maka Earning Per Share akan mengalami penurunan sebesar Rp. 8,277 dengan asumsi atau anggapan Return On Asset (X2) tetap. Sebaliknya setiap penurunan Current Ratio sebesar 1% maka Earning Per Shrae akan meningkat sebesar Rp. 8,277 dengan asumsi atau anggapan Return On Asset (X2) tetap. c) Koefisien regresi untuk Return On Asset (X2) sebesar 1,880 menyatakan bahwa setiap penambahan Return On Asset sebesar 1% maka Earning Per Share akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,880 dengan asumsi atau anggapan Current Ratio (X1) tetap. Sebaliknya setiap penurunan Return On Asset sebesar 1% maka Earning Per Share akan mengalami penurunan sebesar Rp. 1,880 dengan asumsi atau anggapan Current Ratio (X1) tetap.

11 b. Koefisien Determinasi Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), ROA,CR b. Dependent Variable: EPS Sumber : data diolah oleh penulis, 2016 Dari Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) mampu menjelaskan variabel dependen yaitu Earning Per Share (EPS) sebesar Rsquare 0,862. Hal ini berarti kontribusi pengaruh dari Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) terhadap naik turunnya Earning Per Share (EPS) adalah sebesar 86,2%. Sisanya sebesar 13,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Hasil uji signifikansi simultan (uji F) ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

12 Tabel 4.9 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), ROA, CR b. Dependent Variable: EPS Sumber : data diolah oleh penulis, 2016 Dari hasil Uji F pada Tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 21,809 dan signifikan F sebesar 0,001. Dasar pengambilan keputusan adalah tingkat signifikansinya 5% atau 0,05, karena nilai signifikan jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001 < 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hasil penelitian ini mengatakan Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. 2. Uji Parsial (Uji t) Tabel 4.10 Hasil Uji t 1 Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Coefficients a Standar dized Coeffici ents t Sig. Beta (Constant) Zeroorder Correlations Partial CR ROA a. Dependent Variable: EPS Sumber : data diolah oleh penulis, 2016 Part

13 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis peneltian Current Ratio dan Return On Asset yaitu : a. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Earning Per Share (EPS) Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dapat dibuktikan bahwa besarnya koefisien korelasi secara parsial dari Current Ratio (CR) terhadap Earning Per Share (EPS) adalah sebesar -0,914 dengan nilai t hitung -5,966 dan signifikansi sebesar 0,001, sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% atau 0,05 sehingga sig < α atau 0,001 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Current Ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share (EPS). Hasil Pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ali Hanafiah (2014) yang menyimpulkan bahwa Current Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share. Hasil penelitian ini kurang mendukung teori karena memiliki koefisien negatif. Dimana teori menyatakan bahwa apabila perusahaan mampu meningkatkan nilai current ratio maka bisa dianggap bahwa perusahaan sedang dalam keadaan baik atau bisa dikatakan kinerja perusahaan sedang dalam keadaan bagus. Hal ini juga akan mempengaruhi keuntungan dari setiap lembar saham yang diterima perusahaan (earning per share) karena apabila keuntungan perusahaan besar secara tidak langsung earning per share perusahaan juga akan meningkat. b. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Earning Per Share (EPS) Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dapat dibuktikan bahwa besarnya koefisien korelasi secara parsial dari Return On asset (ROA) terhadap Earning Per Share (EPS) adalah sebesar 0,237 dengan nilai t hitung 0,645 dan signifikansi sebesar 0,539, sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% atau 0,05 sehingga sig > α atau 0,539 > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Return On Asset secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Earning Per Share (EPS). Hasil pengujian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

14 terdahulu yang dilakukan oleh Ficky Septianuri (2009) yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Akan tetapi sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rafika Diaz (2014) yang menyimpulkan bahwa Return On Asset berpengaruh tidak signifikan terhadap Earning Per Share. Hasil penelitian ini pengaruhnya tidak signifikan tetapi dengan melihat koefisien regresi yang positif maka mendukung teori bahwa semakin tinggi ROA, laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham juga akan semakan tinggi pula, begitu juga sebalikya. Hal ini dikarenakan ROA merupakan pengembalian yang dihasilkan dari pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan, baik aset sendiri maupun aset yang berasal dari investor. PENUTUP Simpulan Berdasarkan latar belakang, landasan teori, hasil pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis dan analisis data menggunakan model regresi linear berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Current Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun , setiap tahunnya mengalami perubahan. Nilai Current Ratio terendah terjadi pada tahun Sedangkan nilai Current Ratio tertinggi terjadi pada tahun Return On Asset pada PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun , setiap tahunnya mengalami perubahan. Nilai Return On Asset terendah terjadi pada tahun Sedangkan nilai Return On Asset tertinggi terjadi pada tahun 2013.

15 3. Earning Per Share pada PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun , setiap tahunnya mengalami perubahan. Nilai Earning Per Share terendah terjadi pada tahun Sedangkan nilai Earning Per Share tertinggi terjadi pada tahun Pengaruh Current Ratio dan Return On Asset (ROA) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk secara simultan menunjukkan bahwa seluruh variabel independen (Current Ratio dan Return On Asset) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Earning Per Share). Pengaruh Current Ratio dan Return On Asset (ROA) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk secara parsial. a. Current Ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share (EPS). b. Return On Asset secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Earning Per Share (EPS) Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi kemajuan perusahaan khususnya PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai berikut: 1. Dilihat dari hasil perhitungan Current ratio perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan membayar hutang jangka pendek. 2. Perusahaan juga harus meningkatkan Return On Asset (ROA), dengan aset yang ditanamkan pada perusahaan untuk mengalokasikan dananya untuk operasi perusahaan maka akan meningkatkan laba dan juga dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham.

16 3. Dari hasil perhitungan Earning Per Share (EPS) yang cenderung selalu meningkat, sehingga perusahaan harus mempertahankan kestabilan perusahaannya dan selalu meningkatkan Earning Per Share (EPS). 4. Penelitian ini hanya menggunakan rasio Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) sebagai dasar untuk mengukur tingkat Earning Per Share (EPS). Bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas bahasan mengenai rasio lainnya untuk mengukur tingkat Earning Per Share (EPS) agar hasil yang didapat lebih baik dan menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor serta memperpanjang periode penelitian. DAFTAR PUSTAKA Diaz, R (2014). Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Sumatra Utara: Universitas Muhammadiyah. Hanafiah, A (2014). Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turnover, Total Aset Turnover, Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja. Hanafi, M dan Halim, A (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Munawir (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Septiamuri, F (2009). Pengaruh ROA dan BOPO terhadap EPS pada PT. Bank Danamon. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Tandelilin, E (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.