Bilven Sandalista: Buku Kiri diterbitkan untuk dibaca luas dan dipelajari, untuk memajukan peradaban manusia, bukan untuk dilarang negara
|
|
- Sonny Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bilven Sandalista: Buku Kiri diterbitkan untuk dibaca luas dan dipelajari, untuk memajukan peradaban manusia, bukan untuk dilarang negara 6 December Bilven Sandalista, Rio Apinino, Left Book Review Print PDF SALAH satu kemajuan gerakan sosial adalah ditunjangnya gerakan tersebut oleh teori-teori yang memadai. Dalam hal ini, tentu saja teori atau gagasan diperoleh salah satunya dari bahan tercetak seperti buku. Sayang, sejauh ini, kita masih didominasi oleh buku-buku yang relevansinya kurang terasa jika tidak mau dibilang tidak ada sama sekali untuk kemajuan bersama. Sebaliknya, hari ini kita dibombardir oleh buku-buku yang menjungkir balikkan akal sehat, seperti misalnya buku yang mengagung sanjungkan penjahat HAM, konspirasi ala segitiga bermata satu, sastra yang jauh dari problem-problem keseharian, dan sejenisnya. Di tengah serbuan itu, masih ada penerbit-penerbit yang konsisten menelurkan karya-karya alternatif, yang tak jarang tidak mendapat tempat, dan bahkan dilarang masuk ke toko buku besar. Ia menjadi semacam oase di tengah gurun meski sedikit, tapi nikmatnya begitu terasa. Salah satu penerbit tersebut adalah Ultimus yang ada di Bandung. Kali ini, Rio Apinino dari Left Book Review IndoPROGRESS berkesempatan untuk mewawancarai pendirinya, Bilven Sandalista. Berikut wawancara lengkapnya: Sejauh yang kami ketahui, Ultimus berawal dari sebuah komunitas yang didirikan pada 2004, lalu kemudian berkembang terus menjadi salah satu penerbit buku-buku Kiri 1
2 hingga sekarang. Apa yang melatari pendirian kelompok tersebut, dan mengapa jalur penerbitan buku yang kemudian diambil? Pada masa itu, kira-kira belasan tahun yang lalu, banyak kawan menilai terjadi kejenuhan dalam gerakan. Jelas memang ada kemunduran. Waktu itu tidak ada yang bisa menjelaskan dengan pasti apa persoalan utamanya. Ada satu asumsi, mungkin kondisi ini terjadi karena kita kekurangan literatur atau bacaan yang bermutu. Kita sepertinya kekurangan amunisi dalam gerakan. Beberapa kawan lalu bersepakat untuk mendirikan satu toko buku yang bisa mengumpulkan dan mendistribusikan bacaan alternatif. Konsepnya, selain menjual jenis buku-buku alternatif, toko itu juga bisa dijadikan tempat bertemu dan berinteraksinya berbagai komunitas. Ultimus jadi semacam simpul yang bisa mempertemukan banyak jaringan kawan-kawan lain dari beragam latar belakang komunitas. Tahun-tahun awal beroperasinya toko buku Ultimus ditandai dengan beragam aktivitas komunitas. Tempat itu menjadi semacam lokasi pertemuan banyak kawan, sekadar ngopi dan ngobrol-ngobrol santai sampai diskusi berat yang tak selesai. Dalam perkembangannya kemudian, banyak acara digelar atas kerja sama Ultimus dengan komunitas-komunitas lain, baik yang berasal dari kampus atau tempat-tempat keramaian lainnya di Bandung. Kegiatan yang paling sering sebetulnya adalah diskusi sastra, tapi banyak juga soal politik, musik, filsafat, agama, jurnalistik, HAM, sejarah, dan lain-lain. Tidak semua kegiatan yang terselenggara itu berkaitan langsung dengan buku. Sering juga diselenggarakan pemutaran film, pembacaan puisi, pertunjukan musik, teater, pameran foto, lukisan, workshop, dan lain sebagainya. Perkembangan kegiatan komunitas ini ternyata tidak serta-merta diikuti oleh berkembangnya toko buku Ultimus. Tahun-tahun itu pasokan buku-buku alternatif tiba-tiba menurun drastis. Penerbit-penerbit alternatif banyak berguguran. Penerbit yang masih bertahan pun produktivitas penerbitan buku barunya menurun tajam. Tata niaga perbukuan di Indonesia ternyata tidak berpihak pada penerbit buku-buku alternatif. Situasi itu membuat kami berpikir bahwa tidak bisa lagi bertahan dengan format toko buku. Kalau ingin tetap mempertahankan keberlangsungan kegiatan komunitas, jaringan dan tetap berjuang di dunia literasi, satu-satunya pilihan ketika itu ialah beralih dari format toko buku menjadi penerbit buku alternatif. Akhirnya kami mengambil risiko untuk masuk ke dalam tata niaga perbukuan yang tidak begitu menguntungkan ini. 2
3 Pertimbangannya, jika dengan format toko buku penyebarluasan gagasan hanya tersentralisasi melalui kegiatan komunitas di tempat (Bandung) saja, maka dengan format yang baru diharapkan penyebarluasan gagasannya pun bisa lebih meluas melalui buku yang diterbitkan. Tersebar ke mana-mana mengikuti persebaran buku. Kegiatan jaringan dan komunitas pun diharapkan bisa lebih luas dengan menyelenggarakan acara diskusi atau peluncuran buku yang diterbitkan, yang tetap melalui kerja sama dengan komunitas di kota-kota lain, atau bahkan kerja sama pendistribusian buku. Selain buku Kiri, naskah yang kriterianya seperti apa yang akan diterbitkan oleh Ultimus, dan telah berapa eksemplar buku yang dicetak hingga sekarang? Belum begitu banyak. Rata-rata cetak hanya 1000 eksemplar per judul. Baru terbit sekira 100-an judul. Jumlah yang relatif sedikit untuk ukuran penerbit buku yang sudah berdiri 10 tahun. Itu artinya Ultimus kira-kira hanya menerbitkan satu judul buku setiap bulannya. Ada 2 kategori naskah yang kami cetak. Pertama, naskah yang berkaitan dengan literatur Marxisme. Ada terjemahan langsung dari karya-karya Marx, Engels, Plekhanov, dan Marxis lainnya. Ada juga tulisan dari penulis-penulis pada suatu bidang ilmu tertentu yang menulis dengan perspektif Marxisme. Kedua, naskah yang berkaitan dengan sejarah kelam gerakan rakyat, dengan Tragedi Misalnya, buku sejarah atau analisa ekonomi politik tentang Peristiwa 1965, memoar atau catatan harian eks-tapol Orde Baru, eks-tapol Pulau Buru, memoar eksil, karya-karya Lekra seperti puisi, cerpen, novel, esai, naskah drama, dan sebagainya. Buku Kiri apa yang penjualannya paling laris selama Ultimus berdiri? Apa penyebabnya? Ada beberapa buku yang termasuk dalam kategori itu. Pertama, buku berjudul Soekarno: Biografi Politik (Ultimus, 2009), terjemahan dari buku berjudul Soekarno: Politicheskaya Biografiya karya Kapitsa M.S. & Maletin N.P. (Moskva: Mysl, 1980). Mungkin karena ini adalah biografi Bung Karno terbitan negeri sosialis yang pertama kali muncul di Indonesia dalam terjemahan bahasa kita. Kedua, buku Akar dan Dalang Pembantaian Manusia Tak Berdosa dan Penggulingan Bung Karno, karya Suar Suroso (Ultimus, 2013). Buku ini membongkar bagaimana dan mengapa sampai terjadi Tragedi 1965 dan siapa dalang-dalang yang bermain di situ. Ketiga, buku Manuskrip Sejarah 45 Tahun PKI [ ] yang ditulis Busjarie Latif Lembaga Sejarah PKI (Ultimus, 2014). Naskah yang sempat hilang hampir setengah abad, 3
4 yang tadinya akan diterbitkan oleh PKI untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tahun 1965, namun tidak pernah terbit karena tanpa diduga terjadi Peristiwa G30S. Ultimus dapat dikatakan telah cukup lama berdiri, sehingga dapat melihat bagaimana perkembangan minat masyarakat terhadap buku-buku Kiri, atau minimal buku kritis. Menurut Anda, bagaimana perkembangan tersebut? Adakah kemajuan positif, atau justru stagnan dan bahkan negatif? Ada kemajuan positif, tapi lambat. Buku-buku Kiri belasan tahun pasca reformasi, menurut Martin Suryajaya, jumlahnya masih jauh dari memadai dan kualitasnya masih sebatas `Pengantar`, apalagi yang ditulis oleh penulis kita sendiri (orang Indonesia). Bagaimana bung melihat problem minimnya penulis (atau teoretikus) Kiri seperti itu? Adakah pengaruhnya dengan penerbit-penerbit kritis seperti Ultimus? Penulis/teoretikus Kiri ini memang minim sekali. Maka itu cocok dengan asumsi awal tadi, bahwa ini terjadi karena kita kekurangan literatur atau bacaan yang bermutu. Kita kekurangan amunisi dalam gerakan. Di situlah peran penerbit-penerbit alternatif ini untuk tetap konsisten menerbitkan buku-buku terjemahan/literatur Kiri/Marxisme sebagai referensi, sekaligus terus menerbitkan penulis-penulis baru yang bermutu dan potensial menjadi teoretikus Kiri masa depan, meskipun saat ini buku-buku jenis itu belum tentu laku. Beberapa tahun yang lalu diskusi Ultimus tentang Marxisme pernah dibubarkan paksa oleh ormas sayap kanan. Aksi serupa terus dilakukan, dan bahkan terlihat semakin marak akhir-akhir ini. Bagaimana Anda melihat fenomena anti komunis yang masih sangat kuat ini? Ini masih kelanjutan dari propaganda dan teror yang merajalela selama sepertiga abad Orde Baru berkuasa ( ). Sejarah Indonesia dipelintir dan dibelokkan demi kepentingan penguasa. Hanya boleh ada satu versi sejarah Indonesia: sejarah versi Orde Baru. Marxisme, komunisme dan PKI selalu dinistakan. Komunisto-fobi masih terus dipelihara. Tujuannya tidak lain untuk menjaga supaya kejahatan kemanusiaan genosida tahun tidak dipersoalkan, menjaga supaya kedudukan pihak-pihak yang diuntungkan dengan Peristiwa 1965 itu, terkait dengan penguasaan/penjarahan sumber daya alam sampai hari ini, tidak diganggu-gugat. Masih terkait dengan pertanyaan sebelumnya, bagaimana Anda melihat prospek counter hegemony terhadap Marxisme (atau PKI dan komunis) melalui 4
5 literatur-literatur ilmiah seperti yang dilakukan Ultimus dan penerbit-penerbit sejenis? Jelas optimis. Marxisme itu ilmu, dan perkembangan suatu ilmu tidak mungkin bisa dilarang-larang. Secara formal mungkin masih dilarang dengan Tap MPRS XXV/1966. Tapi sebagai ilmu, Marxisme tidak bisa dibunuh dengan Undang-undang apa pun. Suatu ilmu hanya bisa mati apabila ada ilmu baru yang mengalahkannya. Tapi Marxisme tetap dipelajari dan relevan sampai hari ini, selama kapitalisme masih berlangsung dengan krisis demi krisis yang mengikutinya, dan belum ada penjelasan lain yang bisa mengkritik kapitalisme secara ilmiah sebagaimana yang dilakukan Marxisme. Orang-orang akan kembali berpaling kepada buku Kapital Marx, kepada Manifesto Partai Komunis, kepada teori-teori ekonomi-politik Marxis, tentang teori nilai-lebih, tentang komoditi, tentang buruh-upahan dan kapital, tentang sosialisme, tentang MDH, tentang negara, dan lain sebagainya. Begitupun dengan pengkambinghitaman PKI dan komunis. Perlahan namun pasti, Tragedi 1965 akan semakin terkuak. Tulisan-tulisan, penelitian-penelitian, dan buku-buku akan semakin banyak bermunculan sebagai upaya pelurusan sejarah. Juga diskusi, seminar, film, dan sebagainya. Semua ini akan menjadi bagian dari perlawanan terhadap versi sejarah Indonesia yang dipelintir dan dibelokkan Orde Baru. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia perbukuan kita dikuasai oleh korporasi, yang tidak selalu memberikan ruang bagi buku-buku dari penerbit alternatif. Bahkan dalam beberapa kasus mereka menyensor buku, hanya karena judulnya mengandung kata `Marx` atau Marxisme. Bagaimana relasi antara Ultimus dengan penerbit-penerbit besar seperti ini? Adakah pernah mengalami penolakan juga? Penolakan atau penyensoran secara langsung tidak pernah. Tapi Ultimus sekarang memang memutuskan tidak akan bekerja sama dengan toko buku (korporasi) besar karena relasi/sistem kerja sama yang mereka bangun dengan para penerbit sangat tidak menyehatkan. Pertama, toko buku besar menerapkan sistem titip-jual (konsinyasi) dengan potongan diskon yang sangat besar kepada para penerbit yang ingin memasok buku, yang bahkan angkanya mencapai 50 persen. Dengan potongan diskon sebesar itu, untuk menentukan harga jual buku, terpaksalah setiap penerbit menaikkan harga lima sampai tujuh kali dari ongkos produksi. Hal ini membuat harga buku yang dijual di toko-toko buku besar menjadi mahal sekali. Apalagi ongkos produksi selalu meningkat dan tidak sebanding 5
6 dengan kenaikan daya beli masyarakat terhadap buku. Ini merugikan penerbit sekaligus pembeli buku. Kedua, masa durasi buku dipajang di toko-toko buku besar itu sangat singkat, antara tiga sampai enam bulan saja. Artinya, pada bulan ketiga, buku-buku itu sudah diretur (pengembalian barang karena hal tertentu) kepada penerbit yang bersangkutan. Ketiga, sistem administrasi yang rumit dan berbelit-belit, mulai dari penawaran buku baru, pengiriman buku, sampai penagihan laporan dan pembayaran. Secara lebih umum, bagaimana Anda menilai politik perbukuan di Indonesia? Dengan model relasi/kerja sama dengan toko buku (korporasi) besar tadi, jelas sistem tata niaga perbukuan di negeri ini tidak berpihak kepada penerbit buku sekaligus tidak berpihak kepada konsumen/pembeli buku. Bisa disimpulkan bahwa toko buku (korporasi) besar inilah yang berkontribusi terhadap matinya dunia perbukuan di Indonesia. Bukan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan akses buku-buku murah, tapi malah mematikan pemasok dan memperkecil peluang masyarakat mengakses buku-buku bermutu. Alternatifnya, penerbit-penerbit seperti Ultimus menciptakan sendiri infrastruktur penjualan. Bisa dengan penjualan langsung, pameran atau bazar buku, atau penjualan secara online, media sosial, dan lain-lain. Selain itu juga dapat memperluas jaringan dengan sesama penerbit alternatif. Dengan begini keuntungannya lebih banyak. Misalnya tidak ada rantai distribusi yang memakan banyak diskon. Begitupun untuk menentukan harga jual buku, penerbit cukup menentukan harga jual setara tiga kali ongkos produksi. Cara ini bisa membuat buku menjadi lebih murah sampai ke tangan pembaca. Inilah yang diterapkan Ultimus sekarang, sehingga buku-buku terbitan Ultimus pun tidak akan didapatkan di jaringan toko-toko buku (korporasi) besar. Terakhir, bagaimana Anda memandang posisi penerbitan buku Kiri dalam relasinya dengan gerakan sosial yang lebih luas? Buku-buku Kiri memang diterbitkan untuk dibaca luas dan dipelajari, untuk memajukan peradaban manusia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan untuk dilarang negara. -- * * * -- 6
AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO
Kolom IBRAHIM ISA Minggu, 15 Desember 2013 ----------------------- Menyambut Hangat Karya Penting SUAR SUROSO: AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Senin, 16 Desember
Lebih terperinciTUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara
IDEOLOGI POLITIK TUJUAN NEGARA Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara tersebut MINGGU DEPAN 1. Ideologi : Anarkisme dan Komunisme
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
15 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis ingin menjabarkan usaha kekerasan negara dalam menyebarkan kebencian terhadap Lekra, yang selanjutnya akan menimbulkan stigmatisasi
Lebih terperinciAPA KOMUNISME BISA DIBASMI?
Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 10 Juni 2015 --------------------- APA KOMUNISME BISA DIBASMI? Dengan sendirinya! Kalau, sebuah tulisan (oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sarana bagi seorang pengarang untuk menyampaikan suatu pemikiran atau gagasan berdasarkan problem-problem sosial yang terjadi di lingkungan
Lebih terperinciRelevansi Catatan Eksplorasi Ini
Dalam catatan explorasi sebelumnya ( Pemberontakan Pengetahuan Melawan Rejim Baru), kita telah tiba pada semacam persimpangan untuk meninggalkan atau melanjutkan "ekonomisme" dalam menganalisa kekuasaan.
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi
Lebih terperinciAtas usaha Penerbit ULTIMUS, sudah terbit dan segera beredar karya Suar Suroso
Atas usaha Penerbit ULTIMUS, sudah terbit dan segera beredar karya Suar Suroso AKAR DAN DALANG Pembantaian Manusia Tak Berdosa dan Penggulingan Bung Karno 1 Suar Suroso Editor: Koesalah Soebagyo Toer,
Lebih terperinciPancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn
Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional 1 D.H.Syahrial/PPKn Dr. H.Sy ahrial Pancasila sebagai Ideologi Negara Pemerimaan Pancasila sebagai konsensus (kesepakatan) politik, nilai-nilai cultural. Piagam
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI. memuat serangkaian peristiwa yang dijalin dan disajikan secara kompleks. Novel
BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Novel Tapol merupakan salah satu prosa fiksi atau cerita rekaan yang memuat serangkaian peristiwa yang dijalin dan disajikan secara kompleks. Novel ini sebagai
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciSaatnya Rehabilitasi Bung Karno!
Saatnya Rehabilitasi Bung Karno! Bagaimana bisa dikatakan Saatnya Rehabilitasi Bung Karno??? Kalau pemerintah yang berkuasa, khususnya Presiden Jokowi masih saja begitu anti-komunis, sampai-sampai berulangkali
Lebih terperinciZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No
ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No Compromise edisi April 2004) menyimpulkan bahwa manusia,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang
168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat
Lebih terperinciGerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para
BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal
Lebih terperinciBuku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965
Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang
Lebih terperinciRELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR
RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
Lebih terperinciPenjelasan Seputar MoU Perorangan
Penjelasan Seputar MoU Perorangan Berikut kami sampaikan penjelasan berkaitan dengan MoU Perorangan, istilah yang kami pakai untuk penerbitan jalur khusus dari Penerbit ANDI untuk BUKU UMUM : 1) Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Data dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menyebutkan bahwa terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menyebutkan bahwa terdapat 793 penerbit yang menjadi anggotanya. Jumlah tersebut tersebar di 14 propinsi di Indonesia.
Lebih terperinciG30S dan Kejahatan Negara
Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Generasi 90an merupakan karya yang membuat Marchella masuk dan mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik Marchella sebagai penulis, yakni meningkatkan
Lebih terperinciREPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI
REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI Bangga Pramesti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI bangga_108@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciBahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI
Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Menjelang tanggal 30 September 2011 dalam website http://umarsaid.free.fr/ akan diusahakan penyajian secara berturut-turut tulisan atau artikel
Lebih terperinciPENGANTAR PENULIS. Buku Pikir Itu Pelita Hati
PENGANTAR PENULIS Buku Pikir Itu Pelita Hati KARYA Pikir Itu Pelita Hati lahir dari hasrat untuk melawan pembodohan dan pembiadaban yang melanda bangsa Indonesia akibat sepertiga abad berkuasanya rezim
Lebih terperinciTragedi 1965 dalam Pandangan Sastra dan Politik
Tragedi 1965 dalam Pandangan Sastra dan Politik Sastra dan Politik: Tragedi 1965 dalam Negara Orde Baru Buku Yoseph Yapi Taum Eva Yenita Syam 1 evanys99@gmail.com Pengantar Persoalan kesastraan tidak hanya
Lebih terperinciTERKADANG KITA HARUS MUNDUR DULU SEBELUM BERGERAK MAJU
Jurnal Sejarah. Vol. 1(1), 2017: 147 151 Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia DOI: 10.17510/js.v1.1.2017 TERKADANG KITA HARUS MUNDUR DULU SEBELUM BERGERAK MAJU Sumber Gambar: harianterbit.com
Lebih terperinciKonflik Politik Karl Marx
Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciKekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara
Kekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara Abdil Mughis Mudhoffir http://indoprogress.com/2016/12/kekerasan-sipil-dan-kekuasaan-negara/ 15 December 2016 IndoPROGRESS KEBERADAAN kelompok-kelompok sipil yang dapat
Lebih terperinciBanyak pemilik akun Twitter yang muncul di. Setelah Bapakku Bebas
Setelah Bapakku Bebas Banyak pemilik akun Twitter yang muncul di timeline pada tanggal 19 dan 20 Juni 2010 berbicara tentang perayaan Father s Day. Sejujurnya, saya tidak terlalu memberi perhatian yang
Lebih terperinciKisah Masyarakat Jawa yang Menginspirasi Karl Marx
Kisah Masyarakat Jawa yang Menginspirasi Karl Marx http://sains.kompas.com/read/2017/05/30/210500123/kisah.masyarakat.jawa.yang.menginspirasi. Kompas.com - 30/05/2017, 21:05 WIB Karl Marx KOMPAS.com --
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatur sebuah negara, tentu tidak terlepas dari sistem ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sosial masyarakat di Indonesia hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dengan berkembangnya berbagai hal diberbagai aspek, selalu
Lebih terperinciBAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI
BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI I. Pentingnya Hubungan Pengecer dengan Pemasok Hubungan antara pengecer, dalam hal ini pengelola toko dengan pemasok atau suplier merupakan tahapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyebaran hate..., Gloria Truly Estrelita, FISIP UI, ), hal. 59. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa menjabat sebagai presiden mengumandangkan rekonsiliasi dengan orang-orang yang dikatakan komunis. Selanjutnya, ia mengusulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Penulisan skripsi ini bermula dari ketertarikan penulis dengan konsep mitologi Roland Barthes. Ia menggunakannya sebagai alat untuk mengkritik ideologi
Lebih terperinciCRITICAL THEORIES Bagian II
CRITICAL THEORIES Bagian II 1 MARXISME Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Hegel Neo Marxisme Teori Kritis II Marks Muda Karl Mark Marks Tua Engels Kautsky Korsch Lukacs Gramsci Hokheimer
Lebih terperinciPANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ABSTRACT Menjelaskan ideologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan, penikmat sastra ataupun masyarakat Indonesia secara umum, adalah membaca, mempelajari, bahkan menulis
Lebih terperinciMenjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat
Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat Perempuan bekerja bukan lagi pemandangan langka. Ada yang bergaji tinggi sebagaimana karyawan kantoran yang berbekal titel, ada pula pegawai rendahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari
BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme
Lebih terperinciIni Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI
Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Film Senyap mengungkapkan bahwa komunis merupakan korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi saat peristiwa pemberantasan komunis 1965 yang dampaknya masih terasa
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinci"Buku Putih" Versus White Paper
"Buku Putih" Versus White Paper "Kebenaran adalah milik milik sang pemenang, dan kebenaran biasanya datang terlambat http://blog.suaramerdeka.com/?p=197 posted September 29, 2012by Yunantyo Adi S (YAS)/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan menjadi salah satu objek pembahasan yang menarik di dalam karya sastra. Perempuan bahkan terkadang menjadi ikon nilai komersil penjualan karya sastra. Hal
Lebih terperinciHUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK dikerjakan untuk memenuhi tugas tersruktur 2 mata kuliah Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Oleh: Harits Jamaludin 115010100111125 PENGANTAR Pada umumnya tujuan ketentuan
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL (3 SKS) POKOK BAHASAN : SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA Oleh : DESKRIPSI Indonesia, bersistem ekonomi campuran dengan nama Sistem
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Setting Sosial Tahun 1998, di Indonesia banyak terjadi demonstrasi hingga berujung pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat suatu fenomena yang terjadi yaitu para pemilik modal berlomba-lomba menginvestasikan modal mereka guna mengincar keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara penguasa
Lebih terperinciPerjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus
Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Ditulis oleh Toni Triyanto Dalam setiap fase pergolakan politik di tanah air ini sebenarnya tidak lepas dari peran kaum pemuda dan Mahasiswa, sepanjang
Lebih terperinciBahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMP/MTs Kelas IX Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanpa pretensi untuk mengecilkan peran kelompok lain dari masyarakat yang turut bergerak dalam panggung perubahan sosial, peran mahasiswa merupakan unsur yang seolah
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Perbincangan mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir selalu
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Perbincangan mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir selalu menarik perhatian karena masalah tersebut menyangkut salah satu bagian sejarah perjalanan Bangsa Indonesia.
Lebih terperinciLAPORAN JANUARI MEI 2016
LAPORAN JANUARI 2015 - MEI 2016 KONSTITUSI MELINDUNGI DEMOKRASI Kebebasan berkumpul dan berekspresi adalah hak warga negara yang dilindungi oleh kons5tusi Indonesia dalam pasal 28 UUD 1945. Pasal 28 E
Lebih terperinciMakalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila PANCASILA MELAWAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Di susun oleh : Nama : Anggita Dwi Chrisyana No : 11.12.6279 Jurusan : S1-Sistem Informasi FAKULTAS S1 SISTEM INFORMASI STMIK
Lebih terperinciMengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan!
Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan! 05-12-2016-11:02 Views: 35.21k TIMESINDONESIA, MALANG NASIB kaum tani di negeri ini nyaris lekat dengan keterpurukan. Tak hanya profesi
Lebih terperinciPERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA
PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA Oleh Drs. Djoko Nugroho Witjaksono, MA Kepala Taman Budaya Jawa Tengah disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946, dua jenis sistem pers muncul di Nusantara (Lee, 1971:35). Pertama, terdiri dari surat kabar-surat
Lebih terperinciPROPOSAL MALAM SAVE LBH JAKARTA
PROPOSAL MALAM SAVE LBH JAKARTA I. LATAR BELAKANG Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta berdiri sejak tahun 1970 sebagai jawaban atas gagasan yang disampaikan pada Kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin)
Lebih terperinciDRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK
DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2016 UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DEFINISI SISTEM EKONOMI
SISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM DEFINISI SISTEM EKONOMI Gregory Grossman (1984) : Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
Lebih terperinciIlham Aidit: Apa yang Ditakutkan dari Kebangkitan PKI?
Ilham Aidit: Apa yang Ditakutkan dari Kebangkitan PKI? http://www.suara.com/wawancara/2016/05/23/070000/ilham-aidit-apa-yang-ditakutkan-dari-kebangkitan-pki Suara.com - Isu kebangkitan komunisme dan Partai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, yaitu dari pengumpulan data sampai dengan pembahasan. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciSINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : JF Bina Anggraini
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN PENERBITAN BUKU. No : 002/04/UPTP/2009. Pada hari ini tahun dua ribu sembilan yang bertanda tangan dibawah ini :
SURAT PERJANJIAN PENERBITAN BUKU No : 002/04/UPTP/2009 Pada hari ini tahun dua ribu sembilan yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Djoko Kuswanto, ST., NIP : 132163665, Dosen Jurusan Desain Produk Institut
Lebih terperinciEditorial. Perjalanan Lahirnya Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan. Musliichah, S.I.P., M.A.
Editorial Perjalanan Lahirnya Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan Musliichah, S.I.P., M.A. Arsip UGM sebagai lembaga kearsipan perguruan tinggi pertama di Indonesia memiliki visi menjadi pusat pengembangan
Lebih terperinciIN MEMORIAM DR WIJAYA HERLAMBANG
Ibrahim Isa Minggu. 06 Des 2015 ------------------------ IN MEMORIAM DR WIJAYA HERLAMBANG * * * Mengenang kembali Dr Wijaya Herlambang, seorang tokoh sarjana pejuang HAM, yang meninggal hari ini, --- di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu, pada dasarnya hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan salah satu ruang atau wadah untuk kita mengungkapkan yang namanya kesenian, musik juga melambangkan kebudayaan dalam masyarakat yang menikmati musik
Lebih terperincipengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965
'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin
Lebih terperinciLOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini
LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini A. Pendahuluan Pemahaman yang beragam tentang Dayak melahirkan berbagai perspektif, diskusi, konsep, dan pemaparan
Lebih terperinciNegara Jangan Cuci Tangan
Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)
Lebih terperinciGerwani dan Tragedi 1965
http://news.detik.com/read/2013/09/30/154108/2373384/10/sejarah-gerwis-dan-munculnya-gerwani?nd772204btr Senin, 30/09/2013 15:41 WIB Gerwani dan Tragedi 1965 Sejarah Gerwis dan Munculnya Gerwani Idham
Lebih terperinciJalan Tengah Sosialisme
Jalan Tengah Sosialisme Paling tidak, terdapat empat penyebab krisis ideologi pembangunan. http://sinarharapan.co/news/read/150409102/-i-jalan-tengah-sosialisme-i- 09 April 2015 19:48 Ivan Hadar OPINI
Lebih terperinciNegara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI
Putri Pahlawan Revolusi: Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Kamis, 1 Oktober 2015 03:59 WIB http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/01/putri-pahlawan-revolusi-negara-tak-perlu-dan-tak-akan-pernah-minta-maaf-ke-pki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah
Lebih terperinciMemaknai Pancasila sebagai Dasar Negara*
Memaknai Pancasila sebagai Dasar Negara* Sejak Sebelum merdeka Pancasila dirumuskan dan kemudian sehari setelah merdeka ditetapkan sebagai dasar negara. Keputusan itu diterima oleh semua pihak karena Pancasila
Lebih terperinciPANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU
PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU BADAN PENGEMBANGAN AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2016 1. Latar Belakang Secara jelas, tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) sebagaimana
Lebih terperinciPartai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.
Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal
Lebih terperinciPANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2018
PANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2018 A. Dasar Pemikiran Buku referensi adalah buku acuan wajib yang digunakan sebagai salah satu sumber pada setiap jenjang pendidikan
Lebih terperinciSalawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia
Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.
Lebih terperinciModul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi
Lebih terperinciMenawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia
Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Nama : Rizqon Sadida NIM : 11.11.5381 Kelompok : E Program Studi : Strata 1 (S1) Jurusan Dosen : Teknologi Informatika : Abidarin Rosidi, Dr, M.M.A ABSTRAKSI.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Dalam hal ini, karya sastra tidak dapat dipahami secara selengkap-lengkapnya apabila dipisahkan dari lingkungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penulisan sejarah Amerika Latin merupakan sebuah tantangan bagi peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan dengan
Lebih terperinciPendekatan Historis Struktural
Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan
Lebih terperinci