Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang Oktober 2015 ISBN:
|
|
- Veronika Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Partisipasi dan Kinerja Kelompoktani peserta Program Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di Lahan Suboptimal (Kasus di Desa Rejosari, Kec.Muara Sugihan, Kab.Banyuasin) Participation and Performance of Farmergroups Participant on Institution Distribution Food Community Programs (LDPM) in Suboptimal Area (Case in Rejosari village, Muara Sugihan district, Banyuasin Regency) Sriati *), Nukmal Hakim, M. Arby Fakultas Pertanian-Universitas Sriwijaya *) Tel./Faks / , Corresponding author: ABSTRACT Empowerment activity for The Institution of Food Community Distribution Institution (abbreviated LDPM) is an empowerment program that was developed by government to facilitate distribution of mainfood raw material. In this program, The Government gave the Social Funding Asistant (namely dana bantuan sosial ) to the cluster of famers group (abbreviated: Gapoktan) and guidance by Agricultural Extension Workers. The research was aimed to : () find out the participation level of famers LDPM Program; (2) find out the performance of farmergroup LDPM Program; and (3) to analyze the corelation between participation level with farmergroups performance. Research was conducted by survey method, consisted of 70 responden from 7 farmergroups of Gapoktan Suka Makmur. The result showed that : () the participation level of farmers was on medium catagory; (2) the farmergoups performance was on high catagory; and (3) there was a Rank Spearman correlation coeficient (Rs) = 0,89 between the participation level with farmergroups performance with significant level 0,05. Key words: farmergroups, performance, LPDM program, participation. ABSTRAK Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) merupakan suatu upaya memberdayakan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) dalam usaha distribusi pangan pokok. Dalam program LDPM Pemerintah memberikan dana bantuan sosial, pembinaan dan bimbingan kepada Gapoktan melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Penelitian ini bertujuan untuk : () mengetahui tingkat partisipasi petani peserta Program LDPM, (2) mengetahui kinerja kelompoktani peserta Program LDPM,dan (3) menganalisis hubungan antara partisipasi petani dengan kinerja kelompoktani peserta Program LDPM. Penelitian menggunakan metode survey, dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi. Sampel terdiri dri 70 petani responden, dari 7 kelompok tani Gapoktan Suka Makmur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : () tingkat partisipasi petani termasuk katagori sedang; (2) kinerja kelompoktani termasuk dalam katagori tinggi; dan (3) terdapat hubungan positif signifikan antara partisipasi petani dengan kinerja kelompoktani LDPM dengan nilai koefisien korelasi Rank Spearman (Rs) = 0,89 pada 0,05. Kata kunci : kelompoktani, kinerja, program LDPM, partisipasi. PENDAHULUAN Masalah marginalisasi pertanian saat ini lebih banyak disebabkan oleh kualitas SDM yang lemah dan tatanan kelembagaan yang mendukung sistem usaha pertanian di pedesaan
2 yang rapuh (Tri Pranaji, 2003). Terkait dengan peran kelembagaan dalam pembangunan ekonomi pedesaan, Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) adalah organisasi yang memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah terhadap petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas. Gapoktan menjadi gateway institutions yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga lembaga diluarnya. Gapoktan merupakan kumpulan dari kelompoktani yang ada pada suatu wilayah, yang mempunyai fungsi sebagai : wahana belajar, unit usaha, dan wahana kerjasama. Upaya pemberdayaan petani secara operasional dan terarah di Indonesia sebenarnya telah berlangsung puluhan tahun, meskipun istilah pemberdayaan mulai populer tahun 990an. Kunci keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan bukan hanya terletak pada keserasian kerjasama antar seluruh unsur stakeholder, melainkan juga pada paradigma baru pemberdayaan yang diantaranya tercakup dalam 2 prinsip berikut : () debirokratisasi, (2) partisipasi, (3) privatisasi, (4) transparasi, (5) akuntabilitas, (6) desentralisasi, (7) pemberdayaan yang bertumpu pada penguatan kapasitas lokal, (8) meningkatan aspirasi hidup, (9) program yang berskala besar, (0) program yang integralistik, () melibatkan perempuan, dan (2) pemanfaatan organisasi sosial (Nasdian, 204). Ini berarti bahwa semua stakeholder dalam program pemberdayaan masyarakat dituntut memiliki kinerja kelembagaan yang tinggi. Kelembagaan merupakan modal sosial yang penting dalam pembangunan (Tjondronegoro, 2005). Kinerja adalah prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau penampilan kerja dari seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya (Werther dan Davis (996). Sementara menurut Gary John (996) dan Prawirosentono (999) kinerja adalah besarnya tingkat hasil dari anggota organisasi atau pegawai dalam memberikan kontribusi dalam capaian tujuan organisasi. Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinerja organisasi (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan kata ain bila kinerja pegawai baik maka kemungkinan besar kinerja organisasi baik, Kinerja seorang pegawai akan baik bila mereka mempunyai keahlian (skill) yang tinggi dan mempunyai harapan (expectation) masa depan lebih baik (Prawirosentono, 999) Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik pegawai mengerjakan, ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para pegawai (Mathis dan Jackson, 2002). Penilaian kinerja menurut Amstrong (998) adalah : () ukuran yang dihubungkan dengan hasil, (2) hasil harus dapat dikontrol oleh pemilik pekerjaan, (3) ukuran obyektif dan konkret, (4) data harus dapat diukur, dan (5) ukuran dapat digunakan dimanapun, Menurut Hatry (dalam Dwiyanto, 995) penilaian kinerja organisasi pemerintah ada 2 ukuran utama, yaitu : () ukuran produktivitas, dan (2) ukuran kualitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio input dengan output, dan ukuran kualitas pelayanan mengukur sejauhmana kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yang dapat diukur dari kepuasan masyarakat (pelanggan). Kinerja kelompoktani dalam penelitian ini dapat diukur salah satunya melalui pelaksanaan fungsinya sebagai wahana belajar. Sejauhmana kelompoktani dapat memberikan pelayanan kepada anggotanya akan menjadi perangsang bagi anggota untuk berpartisipasi. Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya di luar pekerjaan/profesinya (Theodorson dalam Mardikanto, 993). Menurut Rogers dalam Levis (996), partisipasi adalah proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini pengambilan keputusan memiliki pengertian yang luas, yaitu meliputi proses : perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, evaluasi serta menikmati hasil pembangunan itu sendiri. Menurut Slamet (994) partisipasi dalam pembangunan dapat
3 dibedakan atas 3 tahap, yaitu : partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan, dan partisipasi pada tahap pemanfaatan dan Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) merupakan suatu upaya memberdayakan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) dalam usaha distribusi pangan pokok. Dalam program LDPM Pemerintah memberikan dana bantuan sosial, pembinaan dan bimbingan kepada Gapoktan melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Penelitian ini bertujuan untuk : () mengetahui tingkat partisipasi petani peserta Program LDPM, (2) mengetahui kinerja kelompoktani peserta Program LDPM,dan (3) menganalisis hubungan antara partisipasi petani dengan kinerja kelompoktani peserta Program LDPM. BAHAN DAN METODE Desain Penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode survey (Explanatory Survey) dengan maksud menganalisis hubungan/pengaruh antar variabel penelitian dan menguji hipotesis. Survey dilakukan di Desa Rejosari Kecamatan Muara Sugihan, dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut merupakan salah satu wilayah dilaksanakannya Program Kegiatan Penguatan LDPM. Populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dan stakeholder Program LDPM di Kecamatan Muara Sugihan. Dari 8 Gapoktan yang ada di Kecamatan Muara Sugihan dipilih satu Gapoktan yang melaksanakan Pogram LDPM. Dari Gapoktan tersebut dipilih 7 kelompoktani, dari dari setiap kelompok dipilih 0 anggota kelompok tani sebagai responden penelitian. Variabel penelitian dan Definisi Operasional. Variabel penelitian meliputi : karakteristik reponden, tingkat partisipasi petani dalam program pemberdayaan, kinerja kelompoktani yang diukur dari efektifitas kelompok sebagai wahana/media kegiatan transfer teknologi. Karakteristik responden meliputi : umur, tingkat pendidikan, pengalaman, luas lahan, dan jumlah tanggungan keluarga. Partisipasi petani adalah keikutsertaan petani dalam setiap tahap kegiatan program pemberdayaan. Tingkat partisipasi diukur dari tahap : persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi dan pemantauan. Selanjutnya kinerja kelompok tani diukur dari efektifitas kelompok sebagai wahana belajar (media transfer teknologi), yang indikatornya meliputi : pelatihan, temu teknologi, demplot, pengembangan media, lokakarya lapangan, jaringan kemitraan dan dokumentasi. Jenis dan teknik pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data tentang variabel : karakteristik petani, partisipasi petani, dan kinerja kelompoktani. Sementara data sekunder terdiri atas dokumen pendukung, baik dari intansi pemerintah maupun non pemerintah yang relevan dengan penelitian. Metode Analisis Data. Anlisis data dilakukan secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara mendalam. Untuk menganalisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji koefisien korelasi Rank Spearman. Pengukuran untuk variabel partisipasi anggota dan kinerja kelompoktani dilakukan dengan pemberian skor untuk setiap indikator (pertanyaan) dengan mengikuti pola skala Likert. HASIL Deskripsi Responden. Responden berjumlah 70 orang, berusia 3-63 tahun dengan rata-rata 44,8 tahun. Sebagian besar berpendidikan Sekolah Dasar yaitu 74,30% Sekolah Lanjutan Pertama 4,30% dan Sekolah Menengah Atas/Perguruan Tinggi,40 %.Pengalaman bertani berkisar 6 20 tahun dengan rata-rata,7 tahun, dengan luas lahan yang dimiliki berkisar dari,5 sampai 5 Ha dengan rata-rata 2,7 Ha, dengan produkdi padi berkisar 2 sampai 4 ton/ha dengan rata-rata 3,33 ton/ha. Gambaran terinci tentang karakteristik petani dari 7 kelompoktani peserta Program LDPM seperti pada Tabel.
4 Tabel. Karakteristik Responden. Karakteristik Umur (th) Kisaran Rata-rata Nama Kelompoktani T M GR GR 2 JM MR TH SM Total , , , , , , , ,8 Pendidikan SD SLP SLA/PT (org) Pangalaman bertani (th) Kisaran Rata-rata 8-4, ,9 6-20,5 6-5,4 6-8,0 7-6, ,2 6-20,7 Luas lahan Kisaran Rata-rata (Ha),5-4 2,45 2,60 2,95 2,90 2, ,95,5-3 2,40,5-6 2,7 Produksi padi (ton/ha) Kisaran Rata-rata 3,27 3,29 3,37 3,39 3,32 3,35 3,30 3,33 Tingkat Partisipasi Petani. Tingkat partisipasi petani dalam Program Pemberdayaan (LPDM) terdiri atas partisipasi pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi dari 7 kelompok petani berada pada katagori sedang, dengan skor yang bervariassi. sedang. Data secara terinci diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat Partisipasi Petani dalam program pemberdayaan Tahapan Nama Kelompoktani Partisipasi T M GR GR 2 JM MR TH SM Total Persiapan 7, 7,2 7,0 7, 7,2 7,2 7, 7, (skor maks 9) Pelaskanaan 0,4 0,3 4,5 4,7 3,4 4,2 2,0 2,5 (skor maks 8) Pemantauan (skor maks 9) 6, 6,0 6,9 6,2 6,2 6,0 6,2 6,2 Total (skor maks 36) 23,6 23,5 28,4 28,0 26,8 27,4 25, 26, Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa partisipasi petani pada tahap persiapan termasuk katagori tinggi skore 7,atau 78,8 % dari nilai maksimum. Sementara untuk tahap
5 pelaksanaan dan juga pemantauan termasuk katagori sedang, masing-masing dengan skor 2,5 atau 69,4 % dari nilai maksimum, dan skore 6,2 atau 68,9 % dari nilai maksimum. Dari 7 kelompoktani terdapat 2 kelompok yang tingkat partisipasinya tinggi yaitu Kelompoktani Gotong Royong 2 dan Kelompoktani Jaya Mulya, dan 5 kelompok lainnya tingkat partisipasinya termasuk katagori sedang. Kinerja Kelompoktani.. Kinerja Kelompoktani diukur dari fungsi kelompok sebagai wahana belajar dan kelas usaha, yang dilihat dari efektifitas program pemberdayaan dalam kegiatan tranfer teknologi. Indikatornya meliputi : pelatihan, temu teknologi, demplot, pengembangan media, lokakarya lapangan, jaringan kemitraan, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Kelompoktani termasuk katagori tinggi (skor 3,53 atau 75,07% dari skor maksimum). Untuk setiap kegiatan indikator kinerja, setiap kelompok memiliki nilai berdeda, secara terinci diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3. Deskrispi skor Kinerja Kelompok Tani Indikator kinerja kelompoktani Pelatihan Temu teknologi (skor maks 6) Nama Kelompoktani T M GR GR 2 JM MR TH SM Ratarata 3,6 5,0 5,2 5,0 4,7 5,0 4,8 4,8 4,8 5,0 5,3 5, 5,0 5,0 5,0 5,0 Demplot 4,3 4,0 4,5 4,5 4,3 4,3 4,3 4,3 Pengembang an media Lokakarya lapangan Jaringan kemitraan Dokumentasi Total kinerja (skore mak 42) 4,2 4,0 4,7 4,3 4,2 4,3 4, 4,26 4,2 4,0 4,6 4, 4,2 4,2 4,2 4,9 4, 5, 5, 5,0 4,8 5,2 4,9 4,9 4, 4,2 4,3 4,0 4, 4,0 4, 4, 29,3 3,3 33,7 32,0 3,3 32,0 3,3 3,53 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 7 kelompoktani, 6 kelompok mempunyai tingkat kinerja tinggi sedangkan satu kelompok tingkat kinerjanya rendah. Jika dilihat dari indikator kinerjanya, maka yang berada pada katagori tinggi adalah : pelatihan, temu teknologi, dan jaringan kemitraan. Sementara 4 indikator lainnya berada pada katagori sedang, yaitu : demplot, pngembangan media, lokakarya lapangan dan dokumentasi.
6 Hubungan antara partisipasi dengan kinerja kelompoktani. Hubungan antara tingkat partisipasi anggota dengan kinerja kelompoktani dapat diperlihatkan pada Tabel 4. No. Kelompoktani Tingkat partisipasi anggota Kinerja Kelompoktani Skor /kriteria Peringkat Skor /kriteria Peringkat Tani Makmur 23,6 /sedang 2 29,3 / sedang 2 Gotong Royong 23,5 / sedang 3,3 /sedang 2 3 Gotong Royong 2 28,4 /tinggi 7 33,7 /tinggi 7 4 Jaya Mulyo 28,0 /tinggi 6 32,0/ sedang 5,5 5 Margo Rukun 26,8 / sedang 4 3,3/sedang 4 6 Tunas Harapan 27,/sedang 5 32,0/sedang 5,5 7 Sumber Mulyo 25,/ sedang 3 3,3/sedang 3 Keterangan :.Skor tingkat partisipasi berkisar 2-36, Rendah =2-20, sedang = 20,-28 dan Tinggi = 28, Skor kinerja kelompok berkisar 4-42; rendah = 4-23,3; sedang = 23,4-32,6, dan tinggi = 32, PEMBAHASAN Berdasarkan deskripsi responden (Tabel ) tampak bahwa karakteristik responden bervariasi, walaupun ada kecenderungan memiliki pola sama. Misalnya umur berkisar dari 3 sampai 65 tahun, dan rata-rata semuanya adalah lebih dari 40 tahun. Sebagian besar berpendidikan SD (semuanya lebih dari 60 persen). Luas lahan rata-rata, lebih 2,4 Ha. Dan produksi padi rata-rata lebih dari 3,25 ton. Karakeristik reponden ini akan menentukan perilakunya di dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk perilaku dalam berusahatani. Selain itu karakteristik individu juga akan menentukan tingkat partisipasinya dalam pembangunan termasuk partisipasinya program pemberdayaan yang ada di wilayahnya, tempat mereka terlibat didalamnya. Tingkat partisiasi anggota kelompoktani dalam program pemberdayaan seperti tertera pada Tabel 2, menunjukkan bahwa partisipasi petani umumnya termasuk kriteria sedang, dengan skore 26, (72,5% dari nilai maksimum). Bila dicermati per kelompok maka dari 7 kelompok tani yang mempunyai pertisipasi tinggi hanya 2 kelompok, dan 5 lainnya termasuk kriteria sedang. Dilihat dari tahapan partisipasi, maka pada tahap persiapan, termasuk katagori tinggi (78,8% dari nilai maksimum), sementara untuk tahap pelaksanaan dan pemantauan termasuk kriteria sedang, masing-masing : pelaksanaan 69,4% dan pemantauan 68,9% ari nilai maksimum. Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Berliana ( 202), yang menunjukkan bahwa partisiasi petani dalam program pemberdayaan (FEATI) termasuk katagori tinggi, dan untuk setiap tahapan diperoleh hasil bahwa untuk tahap persiapan termasuk katagori tinggi, tahap pelaksanaan termasuk katagori sedang, dan tahap pemantauan/evaluasi termasuk katagori tinggi. Hal ini bisa dipahami, karena tingkat partisipasi seseorang dalam suatu kegiatan/program dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain karakteristik individu, jenis program/kegiatan, sistem sosial budaya setempat dan gencarnya agen pembaharu (Roger dan Shomaker, 97). Tingkat partisipasi seseorang dalam kegiatan kelompok akan berdampak pada pengetahuan dan wawasanya, serta pengalamannya terkait dengan kegiatan kelompok, yang pada akhirnya tingkat partisipasi akan mempengaruhi penilaiannya terhadap kinerja kelompok. Dengan kata lain tingkat partisipasi diduga berkorelasi dengan kinerja kelompok. Hal ini didukung dengan data penelitian seperti yang terlihat pada Tabel 4.
7 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa ada kecenderungan bahwa peringkat tingkat partisipasi anggota kelompoktani sejalan dengan pringkat tingkat kinerja kelompok. Dengan menggunakan analisis koefisien Korelasi peringkat Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi Spearman Rs = 0,89, signifikan pada α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara tingkat pertisipasi anggota kelompoktani dengan kinerja kelompoknya. Hal ini berimplikasi pada upaya peningkatan kinerja kelompok dapat dilakukan melalui peningkatan partisipasi anggota, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan, maupun tahap pemantauan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Novita, et al (203), tentang partisipasi dan kinerja perempuan pada program FEATI, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara tingkat partisipasi dengan kinerja perempuandengan koefisien korelasi Rs =0,69. Hal serupa juga terlihat pada tingkat partisipasi, berdasarkan tahapannya menunjukkan bahwa pada semua tahapan (perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi), semuanya berada pada katagori sedang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Novita adalah bahwa dalam penelitian ini kinerja yang diukur adalah kinerja kelompok sebagai wahana belajar anggotanya. Sementara pada penelitian sebelumnya yang diukur adalah kinerja individu dalam kegiatan kelompok. Perbedaan ini akan berdampak pada pengukuran dan analisis datanya. Penelitian tentang hubungan kinerja kelompok dengan ketahanan pangan rumah tangga (Firdausi, et al, 204), menunjukkan bahwa kinerja kelompok berkorelasi positif dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani dengan koefisien korelasi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja kelompok berdampak pada kesejahtaeraan anggotanya. Oleh karena itu terkait dengan penelitian yang saya lakukan bahwa partisipasi anggota berkorelasi dengan kinerja kelompok, nantinya juga akan menunjang kesejahteraan pangan keluarga. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa tingkat partisipasi individu dalam kegiatan/program pemberdayaan dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan upaya peningkatan kinerja kelompok. Karena pada dasarnya perilaku individu dalam kelompok akan berdampak pada dinamika kelompok yang tercermin dari kinerja kelompok dalam menjalankan fungsinya. Dalam tahapan berikutnya kinerja kelompok akan berdampak pada kesejahteraan anggotanya, dan ini merupakan tujuan dari program-program pemberdayaan pada umumnya. KESIMPULAN. Tingkat partisipasi petani peserta Program LDPM termasuk pada katagori sedang (72,5 % dari skor maksimum) 2. Kinerja kelompoktani termasuk katagori tinggi (75, % dari skor maksimum). 3. Terdapat hubungan positif signifikan antara tingkat partisipasi dengan kinerja kelompok, dengan nilai koefisien korelasi peringkat Spearman Rs = 0,89.. DAFTAR PUSTAKA Amstrong M, Baron A Hand Book of Personal Management Parctice, Fouth Edition. London: Kogan Page. Berlian M Peran Peyuluh Pertanian Lapangandan Partisipasi Petani dalam Program FEATI serta Pengaruhnya terhadap Pendapatan Petani di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. Jurnal Matematika, Saint dan Teknologi 5(): Davis, J. And Goldberg A Concept og Agribusiness. Harvard University. Boston.
8 Dwiyanto, 995. Firdausi A, Kustiono D, dan Muhaimin AW Analisis Tingkat Kinerja Kelompoktani serta Hubungannya dengan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga petani (Studi Kasus di Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima). Jurnal AGRISE 4 (2) : Levis, L.R Komunikasi Penyuluhan Pertanian Pedesaan. PT. Citra Aditing Bakti. Bandung. Mardikanto, T Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Mathis, RL. Dan Jakson, JH Manajemen Sumberdaya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. Nasdian, FT Pengembangan Masyarakat. Yayasan Pustaka Obor Ondonesia. Jakarta. Novita R, Koestiono D, dan Purnomo M Ti ngkat Partisipasi dan Kinerja perempuan pada Program FEATI (Farmer Empowerment Throught Agricultural Technology and Information) di Kabupaten Malang. Habitat 24(2): Pranaji, T Diagnosa Kerapuhan kelembagaan Perekonomian Pedesaan. Forum Penelitian Agroekonomi 2(2) : Prawirosentono Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE. Yogyakarta. Rogers, EM. and FF.Shoemaker. 97. Communication of Innovation. New York Free Press. Siegel, S Non Parametric Statistics for Behavioral Sciences. McGraw-Hill Book Company. New York. Slamet, Y Pembangunan Masyarakat berwawasan Partisipasi. UNS Press. Surakarta. Sriati Metode Penelitian Sosial. Penerbit Universitas Sriwijaya. Palembang. Tjondronegoro, SMP Pembangunan, Modal dan modal Sosial, Jurnal Sosiologi Indonesia No 07/2005 : 0-4.
Jurnal Penyuluhan, Maret 2017 Vol. 13 No. 1
Partisipasi Petani dan Efektivitas Gapoktan dalam Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin Farmers Participation and Gapoktan Effectiveness on
Lebih terperinciJurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 5, No.2: Oktober 2016
Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online, www.jlsuboptimal.unsri.ac.id) Vol. 5, No.2: 208-218 Oktober 2016 Kinerja Kelompok Tani dalam Program Lembaga Distribusi Pangan
Lebih terperinciPeranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program
Lebih terperinciHubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)
Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA
Lebih terperinci(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)
AGRISE Volume XIV No. 2 Bulan Mei 2014 ISSN: 1412-1425 ANALISIS TINGKAT KINERJA KELOMPOK TANI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN RASANAE TIMUR
Lebih terperinciJurnal Penyuluhan, September 2017 Vol. 13 No. 2
Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan dalam Program Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan Analysis of Field Extension Worker s Perfomance
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI DAN KINERJA PEREMPUAN PADA PROGRAM FEATI (FARMER EMPOWERMENT THROUGH AGRICULTURAL TECHNOLOGY AND INFORMATION) DI KABUPATEN MALANG
Habitat Volume XXIV, No. 2, Bulan Agustus 2013 ISSN: 0853-5167 TINGKAT PARTISIPASI DAN KINERJA PEREMPUAN PADA PROGRAM FEATI (FARMER EMPOWERMENT THROUGH AGRICULTURAL TECHNOLOGY AND INFORMATION) DI KABUPATEN
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014
KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANG (PPL) DALAM PENERAPAN PANCA USAHATANI JAGUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KEMAJUAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Agricultural Extension
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI Amiruddin Saleh 1, Nia Rachmawati 2, Sutisna Riyanto 16 ABSTRACT The objectives of this research are: (1) to understand the communication process
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI
PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
10 HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto*, Emi Widiyanti * ABSTRACT Extension activity at district
Lebih terperinciBy : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation
The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)
Lebih terperinciDINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN
DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN Omega Runtunuwu *, B. F. J. Sondakh, B. Rorimpandey dan F.N. S. Oroh Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PARTISISPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS-PAJALE)
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PARTISISPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS-PAJALE) Sani Firmansyah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI Siti Aminah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Siti_sarahaminah@yahoo.co.id Tedi Hartoyo 2) Fakultas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG
EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor
Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2009, Vol. 07, No. 2 Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten
Lebih terperinciPERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT
PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT Febrian Husnuzhan 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi zhancrash@gmail.com Dedi Djuliansyah
Lebih terperinciM. Zulkarnain Yuliarso 1. Abstract
Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Kelompok Tani (Studi pada kelompok tani tambak ikan air tawar Mitra Tani Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor) M. Zulkarnain Yuliarso 1 1) Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel
36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian-pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data-data
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI
AGRISE Volume IX No. 1 Bulan Januari 009 ISSN: 141-145 HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI THE CORRELATION
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017
JARINGAN KOMUNIKASI PETANI DALAM ADOPSI INOVASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI DESA REJO BINANGUN KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Farmers Communication Networks on Food Crop Agriculture Adoption-Inovation
Lebih terperinciHubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENYAJIAN RUMPUT PADA PETERNAKAN SAPI PERAH ( Kasus Pada Kelompok Peternak Sapi Perah Pamegatan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut
Lebih terperinciABSTRAK. Diarsi Eka Yani Pepi Rospina Pertiwi Argadatta Sigit Program Studi Agribisnis, Jurusan Biologi FMIPA-UT ABSTRACT
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM MENGANALISIS DATA KEADAAN PADA USAHATANI SAYURAN (Kelompok tani sayuran di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) Diarsi Eka Yani (diarsi@ut.ac.id)
Lebih terperinciHubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten
Lebih terperinciSatria Putra Utama 1 Indra Cahyadinata 1 Rahmad Junaria 2. Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fak. Pertanian UNIB
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT ADOPSI PETANI PADA TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH SISTEM LEGOWO DI KELURAHAN DUSUN BESAR KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU Satria Putra Utama 1 Indra Cahyadinata
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO
PEMAFAATA MEDIA ITERET SEBAGAI MEDIA IFORMASI DA KOMUIKASI DALAM PEMBERDAYAA PETAI DI DESA POCOKUSUMO KECAMATA POCOKUSUMO Use Of The Internet As A Media Information And Communication In The Empowerment
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor)
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Juni 2006, Vol. 2, No. 2 Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Maret 2006,Vol. 2, No.1 PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN ( Kasus Petani Sayuran Peserta Program Kawasan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH
HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten
Lebih terperinciHubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP
Prosiding SNaPP011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 089-590 Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP Achmad Faqih Jurusan Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang
29 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan di
Lebih terperinciLANDASAN TEORI METODE PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEBERDAYAAN ANGGOTA GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (P-LDPM) DI DESA NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
Lebih terperinciMOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: Indah Listiana *) Abstrak
MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Indah Listiana *) Abstrak Penelitian ini dilakukan pada petani padi yang menggunakan benih padi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics
ANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI SAGU DI DESA LUKUN KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ANALYSIS DYNAMIC OF FARMERS GROUP SAGO IN THE VILLAGE OF LUKUN DISTRICTS TEBING TINGGI TIMUR
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),
Lebih terperinciLilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi Relation Between Input Service Level and Extension Activity with Cooperative s Member
Lebih terperinciKAJIAN PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PROGRAMA PENYULUHAN DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS
KAJIAN PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PROGRAMA PENYULUHAN DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS Syikhristani, Rosnita dan Shorea Khaswarina (syikhristani@yahoo.com 0813 6413 7471)
Lebih terperinciHUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2013 Vol. 2 No.2 Hal : 93-97 ISSN 2302-6308 Available online at: http://umbidharma.org/jipp HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo
Lebih terperinciKOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT M A L T A SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI
Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan komoditas unggulan nasional dan daerah, karena merupakan komoditas ekspor non migas yang berfungsi ganda yaitu sebagai sumber devisa negara dan menunjang Pendapatan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING MOTIVATION FARMER TO INCREASE
Lebih terperinciOleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**,
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Eko Budi Hariyani, Totok Mardikanto, Hanifah Ihsaniyati
Lebih terperinciABSTRACT. Hendra Saputra 1) dan Jamhari Hadipurwanta 2) ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM BLM PUAP DI GAPOKTAN TRI LESTARI, KAMPUNG TRI TUNGGAL JAYA, KECAMATAN BANJAR AGUNG, KABUPATEN TULANG BAWANG Hendra Saputra 1) dan Jamhari
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR
PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR Ugik Romadi 1) dan Dika Lusianto 2) 1) Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP),
Lebih terperinciIndonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)
Volume 7, Nomor 1, Juli 2016 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) PERAN PENYULUHAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI SAGU DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)
PARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai) Reslila Sitopu *), Lily Fauzia **) dan Jufri **) *) Mahasiswa Program
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN
AGRISTA : Vol. 4 No. September 26 : Hal. 47-58 ISSN 22-7 SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR Rudi Kurniawan,
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 4, NOVEMBER 2017
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI () DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Farmer Participation in Specialized Attempt Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi
45 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, secara operasional dapat diuraikan tentang definisi operasional,
Lebih terperinciKAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: AYU PUSPITANINGSIH NIM. 071510201086 JURUSAN
Lebih terperinciPERANAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TANI TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI LEISA
EPP.Vol.4.o.1.007:8-1 8 PERAA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TAI TERHADAP TIGKAT PEERAPA TEKOLOGI LEISA (The Role of Social Factors of Farmer Group to Applicated LEISA Technology) Jumri dan Midiansyah Effendi
Lebih terperinciPartisipasi Petani dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kab. OKU. Abstract
AgronobiS, Vol. 3, No. 5, Maret ISSN: 979 845X Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kab. OKU Oleh: Endang Lastinawati Abstract This study aims to
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution
Lebih terperinciSosio Ekonomika Bisnis ISSN
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI KELAS PEMULA PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI Elliana Ester Panjaitan 1, Dompak Napitupulu
Lebih terperinciMalta Universitas Terbuka, UPBJJ-UT Banda Aceh. korespondensi: ABSTRACT
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KINERJA PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG - KABUPATEN PONTIANAK Malta Universitas Terbuka, UPBJJ-UT Banda
Lebih terperinciPERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 341-352 ISSN 2302-1713 PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO Rusita Dewi Saputri,Sapja Anantanyu,
Lebih terperinciMOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU
MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MOTIVATION OF FARMERS TO JOINT FARMER GROUPS IN PAGARAN TAPAH VILLAGE PAGARAN
Lebih terperinciKATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian
DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN(PUAP) Evri Ricky Rodesta Sianturi *), Meneth Ginting **), dan Rahmanta Ginting **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen
Lebih terperinciOleh. M. Fikri Akbar *) ABSTRACT
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (Kasus Gapoktan Maju Bersama Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur) Oleh M. Fikri
Lebih terperinciHUBUNGAN LUAS GARAPAN HUTAN RAKYAT DENGAN PENDAPATAN PETANI
HUBUNGAN LUAS GARAPAN HUTAN RAKYAT DENGAN PENDAPATAN PETANI (Kasus pada Kelompok Tani Alam Raya Desa Pamedaran Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes) Dudung Abdurachman., Andung Rokhmat, H.,, dan Harso
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT) Dewi Purnamasari Damanik*), Meneth Ginting**), Yusak Maryunianta**)
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan Penelitian menyimpulkan sebagai berikut: 1. Usahatani padi organik masih sangat sedikit dilakukan oleh petani, dimana usia petani padi organik 51
Lebih terperinciKata kunci: Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, Tingkat Pengembalian Dana, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani ABSTRACT
STUDI MENGENAI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) HORTIKULTURA KABUPATEN KARO (Studi Kasus : Desa Serdang dan Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo) Syafrizal Barus*), Meneth
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADOPSI INOVASI DALAM PENGOLAHAN KOPI MENJADI KOPI BUBUK (ground coffee) DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Ulfa Inaswati 1) Aprollita 2) dan Idris
Lebih terperinciHubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni
HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri
Lebih terperinciSosio Ekonomika Bisnis ISSN :
KARAKTERISTIK KEINOVATIFAN PETANI PADI SAWAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM KELOMPOK TANI ( Studi Kasus di Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat) Eko Setiawan
Lebih terperinciJURNAL P ENYULUHAN. Herawati dan Ismail Pulungan
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 2006, Vol. 2, No. 2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KONTAKTANI DALAM PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN (Kasus WKUPP Nyalindung, Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PETANI PENERIMA METODE SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI DI KECAMATAN CIAWI BOGOR.
KARAKTERISTIK PETANI PENERIMA METODE SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI DI KECAMATAN CIAWI BOGOR Diarsi Eka Yani 1 Pepi Rospina Pertiwi 2 Program Studi Agribisnis, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciSikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar
Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sendy Christina Kusumawardhani, Bekti Wahyu Utami, Widiyanto Program
Lebih terperinciLuas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)
1 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PHT PASCA SLPHT PADI DI DESA METUK, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI Paramesti Maris, Sapja Anantanyu, Suprapto
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT (Kasus: Program PHT Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon) LUKI SANDI DEPARTEMEN
Lebih terperinciTINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI
TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI Syahirul Alim Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK
Partisipasi Anggota Kelompoktani dalam Penyusunan...(Suwiton M. Anis, Lukman Effendy dan Elih Juhdi Muslihat) PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMBERDAYAAN PETANI PADA PROGRAM PRIMATANI LAHAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KARAWANG DAROJAT PRAWIRANEGARA
PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMBERDAYAAN PETANI PADA PROGRAM PRIMATANI LAHAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KARAWANG DAROJAT PRAWIRANEGARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Lebih terperinciUniversitas Terbuka 2. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, FEMA IPB ABSTRACT
Jurnal Penyuluhan, Maret 2010 Vol. 6 No.1 Strategi Pengembangan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka: Kasus Alumni UT di wilayah Serang, Karawang, Cirebon, dan Tanggamus
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA (Kasus di Kelompok Saung Domba Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT
ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT FIRMANTO NOVIAR SUWANDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciSyahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan
Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR THE FARMERS PARTICIPATION IN ONETHOUSANDS HEKTAR PROGRAM OF JAJAR LEGOWO RICE
Lebih terperinciPeran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik... Cindi Febrianti
PERAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK ITIK (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang) THE ROLE OF EXTENSION WORKER IN DEVELOPING
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Oleh : DETI WULANDARI
SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PEKERJA KONVEKSI KELAMBU TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PERANTAU DI DESA SUMAMPIR KECAMATAN REMBANGKABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciPartisipasi Kelompok Tani dalam Mendukung Program Puspitaningsih et al.
PARTISIPASI KELOMPOK TANI DALAM MENDUKUNG PROGRAM-PROGRAM PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN PURING, KABUPATEN KEBUMEN (STUDI KOMPARASI KELOMPOK TANI KELAS LANJUT DAN PEMULA) Oneng Sunaringtyas Puspitaningsih
Lebih terperincidari semua variabel karakteristik individu dan rumahtangga dapat dilihat pada Lampiran 4.
66 BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PTT SERTA INPUT PROGRAM DENGAN KELUARAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Sebagaimana
Lebih terperinciINTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER. Sri Subekti Fak. Pertanian RINGKASAN
INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER Sri Subekti Fak. Pertanian RINGKASAN PENDAHULUAN Kelompok tani merupakan ujung tombak pembangunan
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Penyuluhan Pembangunan. Oleh Mukmin Hafiz S
ANALISIS KINERJA PENYULUH DALAM MENDAMPINGI GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN BANGKA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP
TINGKAT ADOPSI INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO DALAM PAKAN TERNAK SAPI POTONG ( Studi Kasus Pada Kelompok Tani Karya Abadi Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ) SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciE-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 6, No. 4, Oktober 2017
Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Motivasinya dalam Membudidayakan Tanaman Tebu (Kasus Kelompok Tani Dewi Ratih 1, Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan) DIAN KURNIASIH, WAYAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan merupakan subsektor yang sangat penting bagi Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan merupakan subsektor yang sangat penting bagi Indonesia bahkan dunia. Terdapat banyak jenis tanaman yang tergolong dalam tanaman pangan salah
Lebih terperinci