Roswati Botutihe ABSTRAK
|
|
- Yuliana Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 MENINGKATKAN KEBERANIAN ANAK MELALUI TOKEN EKONOMI DI TK BOGENFILE KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Roswati Botutihe Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Sarson W. Dj. Pomalato, M.Pd 1 Dra. Hj. Tuti Wantu, M.Pd, Kons 2 ABSTRAK Roswati Botutihe Meningkatkan Keberanian Anak Melalui Token Ekonomi di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing I: Prof. Dr. Sarson W. Dj. Pomalato, M.Pd, Pembimbing II: Dra. Hj. Tuti Wantu, M.Pd.Kons. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah keberanian anak dapat ditingkatkan melalui token ekonomi di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keberanian pada anak TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hipotesis Tindakannya yaitu jika guru menggunakan Token ekonomi maka dapat meningkatkan keberanian anak Tk Bogenfile Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Yang menjadi indikator kinerjanya adalah apabila terjadi peningkatakan rasa percaya diri anak TK Bogenfile Kecamatan bulawa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan kajian teori dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa keberanian anak TK Bogenfile dapat ditingkatkan jika dalam pembelajaran menggunakan Token Ekonomi.dimana diperoleh hasil pada siklus I keberanian anak meningkat 55% atau 11 orang anak dan pada siklus II meningkat lagi hingga mencapai 80% atau 16 orang anak. Kata Kunci: Keberanian Anak Melalui Token Ekonomi 1 Prod. Dr. Sarson W.Dj. Pomalato, M.Pd Pembimbing I. 2 Dra. Hj. Tuti Wantu, M.Pd, Kons. Pembimbing II Dosen Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bimbingan Konseling 2
3 Dalam dunia pendidikan, keberanian anak adalah kemampuan untuk menaklukkan rasa takut, menjinakkan rasa takut, dan menyederhanakan rasa takut. Tindakan dan perasaan yang berani menjadi bukti bahwa seseorang telah lepas dari rasa takut terhadap sesuatu hal. Cara yang kita miliki dalam mengatasi rasa takut yaitu keberanian. Keberanian datang dari inspirasi, inspirasi datang dari pengalaman, pengetahuan, wawasan lingkungan, interaksi sosial, dan makna spiritual. Cara untuk berani adalah dengan bertindak dan melangkah dengan penuh percaya diri.. Perubahan individu dalam keberanian dapat terjadi melalui proses belajar, karena melalui proses belajar timbulnya keberanian dan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari proses keberanian seseorang itu dapat dilihat dari perubahan tingkah laku seseorang siswa. Keberanian yang baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila dan emosianal. Keberanian seseorang bukanlah semata untuk memperoleh pengetahuan melainkan juga untuk memperbaiki sikap dan watak seseorang agar menjadi lebih baik. Banyak orang yang pintar dan cerdas namun keberanian yang dimilikinya kurang dan sikap wataknya tidak sejalan dengan pengetahuan yang dimilikinya sehingga tidak mampu meraih kesuksesan seperti yang diharapkannya. Menurut Abu Ahmadi (2007: ) Jika hendak belajar dari munculnya keberanian maka kita memerlukan sifat sifat watak di dalam keberanian tersebut meliputi beberapa sifat yaitu kerajinan dan ketekunan, kesabaran, kesetiaan, keberanian, kejujuran dan ketelitian. Tanpa adanya keberanian maka apa yang ingin dilakukan menjadi terhambat karena adanya keraguan akan keberhasilan dari tindakan tersebut. Keberanian adalah sebuah keputusan yang sumbernya datang dari diri kita sendiri, yang bisa disalurkan untuk menggapai panggilan, mimpi, harapan dan tujuan hidup. Keberanian bukanlah sekedar lawan dari ketakutan tetapi keberanian memiliki arti yang jauh lebih dalam dari itu. Keberanian bisa dipilih oleh kita di dalam segala bentuk situasi hidup yang kita alami. Tanpa keberanian, pencapaian tujuan hidup akan jadi mustahil. Tanpa keberanian, seseorang akan mudah patah 3
4 semangat dan putus asa bila dihadapkan dengan tantangan dan rintangan yang pasti muncul saat berjalan menuju tujuan hidup. Berani bukan berarti berpura-pura tidak melihat kenyataan hidup atau beranggapan bahwa tantangan dan rintangan yang kita hadapi akan hilang begitu saja tanpa ada usaha untuk menghadapi dan mengatasinya. Justru jika berani dan bertekad, seseorang akan menyadari bahwa tantangan dan rintangan yang di hadapi adalah nyata dan akan berperan aktif untuk mengatasinya sehingga pencapaian tujuan hidup akan menjadi nyata. Melihat betapa pentingnya keberanian dimiliki oleh anak sejak dini, maka penulis melakukan observasi di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango, dan hasil yang diperoleh yaitu anak yang memiliki keberanian hanya sekitar 30% atau 6 orang anak dari 20 orang anak, sisanya sebanyak 70% atau 14 orang anak belum memiliki keberanian. Berdasarkan hasil observasi awal inilah maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan menggunakan token ekonomi. Token ekonomi dirasa tepat digunakan dalam meningkatkan keberanian anak karena dengan adanya pemberian token atau penghargaan kepada anak, maka anak termotivasi untuk melakukan kegiatan yang pada awalnya takut dilakukan akan berani melakukan. Ekonomi disebut juga sesuatu benda yang akan diberikan oleh guru kepada anak yang berupa makanan, minuman, dan benda yang bisa dipakai oleh anak. Dapat disimpulkan bahwa token ekonomi atau tabungan kepingan adalah suatu pemberian guru kepada anak berupa penghargaan yang dirainya melalui keberaniannya dalam melaksanakan sesuatu. atau satu tanda, dan isyarat. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, maka penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut "Peningkatan keberanian anak melalui token ekonomi di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Dari uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu: 1. Anak tidak mampu bertindak nyata. 2. Anak kurang optimis dalam melakukan kegiatan pembelajaran 3. Anak tidak siap menanggung resiko 4
5 Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah keberanian anak dapat ditingkatkan melalui token ekonomi di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango?". Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keberanian pada anak TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango melalui token ekonomi. Keberanian menurut Indra Munawar (2013:1) adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Aristoteles mengatakan bahwa, The conquering of fear is the beginning of wisdom, kemampuan menaklukkan rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan. Artinya, orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi mereka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus orang-orang disekitarnya. Hanya diri kita yang mampu mengukur apakah keberanian kita cukup besar. Marilyn King mengatakan bahwa keberanian kita secara garis besar dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu visi, tindakan nyata, dan semangat. Ketiga hal tersebut mampu mengatasi rasa khawatir, ketakutan dan memudahkan kita meraih impian-impian. Berdasarkan visi atau tujuan yang ingin dicapai, satu hal yang terpenting adalah kita harus menciptakan kemajuan. Menurut Vince Lombardi, seorang pelatih rugby ternama di dunia, upaya menciptakan kemajuan akan berjalan secara bertahap. Adanya perubahan menjadikan diri kita berani membuat kemajuan yang lebih besar. Karena itu Anthony J. D Angelo (dalam Soekadji Soetarlinah (1998:54) menegaskan, Don t fear change, embrace it. Jangan pernah takut pada perubahan, tetapi peluklah ia erat. Maka perjelas visi, supaya berpengaruh signifikan terhadap keberanian Menurut Peter Irons (dalam Soekadji Soetarlinah (1998:54) keberanian adalah suatu tindakan memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan dan lain-lain. Hidup tanpa keberanian adalah hidup yang sia-sia. Hidup dan keberanian ibarat 5
6 tubuh dan bayang-bayang. Kemanapun kita pergi dia selalu mengikuti. Hidup ini begitu banyak pilihan, maka beranilah memilih. Apapun pilihan yang kita ambil selama berpijak dari pemahaman tentang hidup yang utuh tak akan menjadi pilihan yang salah. Maka, keberanian adalah sebuah iman. Ketika kita mendengar, melihat dan berbicara dengan hati kita, maka apapun tindakan, pikiran dan ekspresi yang kita lakukan bukan keberanian lagi namanya. Ia sudah menjadi iman yang hidup. Hidup ini begitu penuh pilihan, maka beranilah memilih. Apapun pilihan yang diambil selama berpijak dari pemahaman tentang hidup yang utuh tak akan menjadi pilihan yang salah. Keberanian adalah sebuah iman. Ketika mendengar, melihat dan berbicara dengan hati kita, maka apapun tindakan, pikiran dan ekspresi yang dilakukan bukan keberanian lagi namanya, ia sudah menjadi iman yang hidup. Ada beberapa ciri-ciri keberanian menurut Miltenberger, Raymon.G. 2004: 23) baik itu ciri-ciri umum maupun ciri-ciri khusus yaitu: Ciri-ciri Umum keberanian diantaranya: adanya tekad, percaya diri, konsistensi dan optimisme; sedangkan ciri-ciri khususnya yaitu, (1) berfikir secara matang dan terukur sebelum bertindak, (2) mampu memotivasi orang lain, (3) selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan pengetahuan baru menuju kearah yang benar, (4) bertindak nyata, adalah melakukan suatu hal secara fisik, nyata dan tampak (5) semangat, adalah bagaimana seseorang bisa membuktikan dan mempertahankan semangat itu sendiri. (6) menciptakan kemajuan, (7) siap menanggung resiko, masa depan adalah milik mereka yang berani mengambil resiko. Hanya orang yang berani mengambil resiko akan mencapai hal yang besar. Semakin besar resiko yang diambil, akan semakin besar hasil yang menanti. Resiko kecil menjanjikan hasil yang kecil pula. dan (8) konsisten atau istiqomah, yaitu melakukan sesuatu kegiatan secara terus menerus tanpa keluar dari batasan yang telah ditentukan. Konsisten salah satu sikap dari manusia yang sifatnya adalah untuk memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah ditentukan. 6
7 Percaya diri menurut (Indonesia.com. 2013) Adalah pantang menyerah, berani menghadapi rasa takut dihatinya sendiri, tidak gentar saat berhadapan dengan tantangan, tidak malu mengakui keberhasilan dan kelebihan orang lain, mau berusaha untuk menggapai cita-cita yang paling tinggi sekalipun, tidak berkecil hati saat mendapatkan hinaan, tidak mundur saat mendapatkan penolakan, menganggap kegagalan sebagai suatu yang lumrah, sportif, jujur dan adil. Orang yang berani yaitu orang yang mau mengambil resiko terhadap tindakannya, dengan berdasarkan anggapan bahwa tindakan yang dilakukannya benar. Menurut Chuhenk. Blogspot. (2011:1) ada 8 cara untuk membangkitkan keberanian yaitu: 1) Pahamilah bahwa dalam situasi-situasi sulit selalu saja ada jalan. 2) Memiliki keberanian untuk menyingkir dari orang-orang yang berfikir negative, yang ingin mematahkan gagasan anda. 3) Jangan biarkan ketakutan anda lebih besar dari pada realita. 4) Kembalilah pada nilai-nilai inti. Apa saja keyakinan anda, orang seperti apakah diri anda? Apa nilai yang anda cari?. 5) Bangunlah keberanian anda selangkah-demi selangkah. 6) Nikmatilah perjuangan anda. 7) Bersikaplah apa adanya. 8) Jangan takut berbuat salah. Token ekonomi atau tabungan kepingan adalah pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku seseorang muncul kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar demgan benda atau aktifitas pengukuh yang diingini oleh subyek. (Uly Niarni. 2010/5/21) Dalah buku behavior modification: what it is and how to do it, oleh gery marti dan Joseph Pear pada tahun 1992, pada intinya token ekonomi dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama, ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari tokene konomi yaitu, pertama, mereka dapat diberikan segera sesuadah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu mendatang dengan bacupreinforces. 7
8 Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk menjembatani penundaan yang sangat panjang antara respon target dan backup reinforcers, yang Amat penting ketika situasinya tidak praktis atau mustahil untuk memberikan backup reinforce sesudah perilaku. Kedua,token mempermudah untuk mengatur penguatpenguat yang konsisten dan efektif ketika menangani sekelompok individu. Bentuk dari token ekonomi itu sendiri bermacam-macam tidak harus selalu berupastiker, tanda bintang, tanda cawing ( ), poin atau altem lainnya. Tiga karakteristik dasar dari token ekonomi menurut Zaman Munawar (2007: 16) yaitu: 1. Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan secara jelas 2. Prosedur didesain untuk memberikan stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku yang diinginkan (target behavior) muncul. 3. Aturan dibuat untuk menentukan penukaran token pada obyek yang diperkuat. Tujuan yang utama dari token ekonomi menurut Gun Anthony. 2007: 10) adalah untuk menguatkan perilaku yang diinginkan terhadap klien. Hal itu digunakan sebagai program untuk mengurangi perilaku mereka yang tidk menyenangkan melalui sebuah struktur lingkungan treatment pada seting yang mendidik. Setiap poin yang diterima oleh klien untuk perilaku yang diinginkan dengan token. Token diberikan segera setelah perilaku yang diinginkan dan kemudian dipertukarkan dengan reinforce cadangan. Karena token dipasangkan dengan reinforce lainnya, ini akan menjadi sebuah pengkondisian reinforce yang dapat memperkuat perilaku yang diinginkan. Reinforce cadangan dapat diperoleh hanya dengan membayar dengan token. Dan token hanya dapat diperoleh melalui kemunculan perilaku yang diinginkan. Reinforcer cadangan dipilih karena mereka mengetahui kekuatan reinforce untuk klien dalam lingkungan treatment. Oleh karena itu, klien dimotivasi untuk memunculkan perilaku yang diinginkan dan menghindari perilaku yang diinginkan dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan. Sering kali token ekonomi digunakan dalam pengaturan dalam sebuah lembaga (seperti rumah sakit jiwa atau fasilitas rehabilitasi) untuk mengatur 8
9 perilaku dari individu yang bisa tak dapat diramalkan atau agresif. Bagaimanapun, tujuan yang lebih utama dari token ekonomi untuk mengajar perilaku yang sesuai dan keterampilan-keterampilan sosial yang dapat digunakan dalam satu lingkungan yang alami (wajar). Perilaku khusus (untuk anak-anak dengan pengembangan atau belajar cacat-cacat, hiperaktivitas, kurangnya perhatian atau kekacauan-kekacauan tingkah laku) pendidikan regular/umum, perguruan tinggi, berbagai jenis dari rumah-rumah, kelompok, divisi-divisi militer, rawatan rumah, program panti rehabilitasi, pengaturan-pengaturan jabatan, keluarga (perkawinan atau berbagai kesulitan orang tua), dan rumah sakit dapat juga menggunakan Token ekonomi. Token ekonomi dapat digunakan secara individu atau di dalam kelompokkelompok. Dalam setting apapun, sebelum melakukan prosedur token ekonomi, maka staff dalam seting tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan token ekonomi dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Membedakan setiap detail dari semua target perilaku 2) Memberikan token segera setelah perilaku target terjadi, sesuai dengan jadwal reinforcement yang benar. 3) Membedakan setiap detail dari semua masalah perilaku yang diidentifikasi 4) Penerapan response cost segera setelah terjadinya perilaku bermasalah 5) Mempertahankan integritas token dan mencegah pencurian atau pemalsuan token 6) Mengetahui waktu dan banyaknya token yang bisa ditukar dengan back up reinforcement Implementasi kesuksesan dalam token ekonomi tergantung pada beberapa pertimbangan. Pertama, agen perubahan harusnya selalu memberikan penghargaan dengan segera setelah adanya perilaku yang diinginkan itu muncul. Dua, memuji adalah penguat yang natural bagi hampir semua orang, dan menjadi penguat yang lebih pitensial dari pada sepasang penghargaan. Tiga, bagi anak yang masih kecil atau individu yang tidak memiliki ketidak mampuan intelektual, 9
10 diberikan penghargaan ini lebih awal. Penguat sebaiknya diberikan saat penghargaan itu diberikan kepada klien. Jadi, keduanya diberikan dengan segera dan penghargaan itu akan menjadi penguat yang dikondisikan. Terakhir, karena sebuah penghargaan ekonomi adalah buatan dan tidak dapat ditemukan hampir disetiap hari dalam satu lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, dan rumah., harusnya sedikit demi sedikit dihilangkan sebelum klien meninggalkan treatment program ini. Ketika klien telah sukses secara konsisten, maka token ekonomi tidak dilanjutkan, dan reinforcement/ penguat diberikan atau digunakan sebagai penjagaan terhadap perilaku yang digunakan. Philips, Fixen dan Wolf (1971) menjelaskan sebuah cara bagaimana menghilangkan secara berangsur-angsur penghargaan dalam token ekonomi. Mereka memberikan penghargaan seorang laki-laki yang dapat membersihkan ruangannya setiap hari. Setelah memberikan penghargaan setiap hari selama dua minggu, mereka memberikan penghargaan dalam beberapa hari saja. Setelah delapan hari, mereka memberikan penghargaan setiap tiga hari. Sampai pada akhirnya mereka memberikan penghargaan disetiap 12 hari, jadi laki-laki tersebut dapat membersihkan ruangannya secara rutin dengan pemberian penghargaan mulai dari setiap hari, hingga tiap 12 hari selama dua bulan. Beberapa unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam token ekonomi: 1). Token: semua hal yang dapat dihitung dan kelihatan dapat digunakan sebagai suatu token. Token diutamakan yang disukai, menarik, mudah untuk dibawa/dibagikan, dan juga sulit untuk dipalsu. Biasanya menggunakan materi termasuk chip poker, stiker-stiker, objek jumlah, kelereng atau uang permainan. 2). Suatu target perilaku jelas dan nyata: individu yang mengambil bagian disuatu token ekonomi perlu untuk mengetahui persisnya apa yang mereka harus lakukakan supaya menerima token. Perilaku yang tidak diinginkan dan diinginkan dijelaskan sebelum waktu yang ditetapkan di dalam terminology yang sederhana dan spesifik. 3) Motif-motif Penguat? Back Up Reinforcers: Motivasi penguat adalah obyek yang penuh arti, kehormatan-kehormatan atau individu menerima 10
11 aktivitas sebagai pertukaran dengan token yang mereka peroleh. Token dapat berupa mainan-mainan, waktu tambahan atau tamasya/aktivitas di luar. Kesuksesan dari suatu token ekonomi bergantung pada pesona (tawaran menarik/kenikmatan) dari motif-motif penguat. 4) Suatu system yang digunakan untuk menukarkan token perlu untuk di fasilitasi suatu waktu dan tempat untuk menukarkan motif-motif penguat. Token menghargai dari tiap motif penguat ditentukan didasarkan pada nilai keuangan, permintaan, atau nilai terapik. 5) Suatu system untuk merekam data: sebelum treatmen mulai, informasi (data umum) dikumpulkan tentang masing-masing perilaku yang dilakukan oleh individu. Perubahan perilaku kemudian direkam dilembar data keseharian. 6) Implementasi konsistensi tokenekonomi oleh staf Dalam suatu proses token ekonomi untuk berhasil, semua fasilitator yang dilibatkan harus memberi penghargaan perilaku-perilaku yang sama, menggunakan jumlah yang sesuai dari token, menghindari motif penguat dibagikan dengan bebas, dan mencegah token dari pemalsuan, pencurian atau diperoleh secara tidak adil. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari token ekonomi yaitu: 1) Keuntungan Menggunakan program penguatan, token ekonomi memilih banyak keuntungan (Ayllon & Azrin, 1965; Kazdin & Bootzin, 1972; Maag, 1999) diantaranya: a) Token dapat digunakan untuk memperkuat perilaku target segera setelah terjadi b) Token ekonomi sangat terstruktur, oleh karena itu, target perilaku yang diinginkan diperkuat lebih sering secara konsisten c) Pengkondisian token digeneralisasikan sebagai penguat karena mereka dipasangkan dengan berbagai reinforcers yang lain. Sebagai akibatnya, token berfungsi sebagai reinforcers meskipun ada operasi spesifik tertentu yang mungkin ada untuk klien setipa saat. 11
12 d) Token dapat dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang berbeda dapat diterima. e) Perilaku-perilaku yang ditunjukkan individu dapat dihargai dengan segera. f) Besarnya hadiah adalah sama nilainya untuk semua individu dalam suatu kelompok. g) Penggunaan hukuman (Respon Coast) lebih sedikit resikonya dibandingkan bentuk-bentuk hukuman yang lain. h) Individu dapat belajar keterampilan-ketderampilan yang berhubungan dengan masa depan. 2) Kelemahan a) Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena tokenekonomi merupakan dorongan dari luar diri.pendukung (back up reinforcer). b) Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuhan c) Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan. d) Penggunaan waktu dan usaha yang digunakan untuk mengatur dan melaksanakan program. e) Biaya pembelian back up reinforcers f) Pelatihan staf, terutama ketika token ekonomi memiliki komponen yang kompleks atau ketika dilakukan dalam skala besar. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: "Jika guru menggunakan Token ekonomi maka dapat meningkatkan keberanian anak TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango". Yang menjadi indicator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan rasa percaya diri anak TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango dari 30% (6 orang anak) menjadi 80% (16 orang). Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan di TK Bogenfile yang terletak di Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. TK Bogenfile, berjarak sekitar 75 km dari pelabuhan Gorontalo. Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai nelayan dan petani. 12
13 Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan yakni dari bulan Juni 2013 hingga bulan Januari Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi. Pada tahap ini hasil yang diperoleh dijaring melalui teknik observasi langsung kemudian akan dianalisis bersama dengan guru mitra dan kepala sekolah. Dari hasil analisis inilah yang akan direfleksikan untuk mengetahui keberhasilan pada proses pembimbingan. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. TK Bogenfile berdiri pada tahun 2005.walaupun merupakan satu Kecamatan namun semua sekolah yang ada di Kecamatan Bulawa masih dibawah naungan Dinas Pendidikan Cabang Bonepantai karena belum memiliki kantor Cabang Dinas Sendiri karena Kecamatan Bulawa merupakan pemekaran dari Kecamatan Bonepantai. TK Bogenfile terdiri atas dua ruang kelas dan satu Kepala Sekolah. Jumlah peserta didiknya sebanyak 35 orang yang kisaran umurnya antara 4-6 tahun.. Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah anak TK Bogenfile kelompok B yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 14 orang anak perempuan. Peneliti memilih anak-anak TK Bogenfile ini dikarenakan masih ada sebagian besar anak belum memiliki keberanian.. Pembahasan Keberanian adalah salah satu aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia. Orang yang berani akan kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, tetap berfikir positif dan dapat menerimanya. Pada anak di TK keberanian dapat dilihat melalui keterampilan fisik anak misalnya melalui cara anak bertindak, sikap saat bersama dengan orang lain, serta cara mereka bertanggung jawab. Anak juga mampu memecahkan masalah dan menyusun rencana. Melalui kegiatan token ekonomi, kepercayaan diri anak dapat ditingkatkan. Setelah diberi tindakan, anak akan lebih berani dilihat dari anak 13
14 sudah berani bertindak nyata, optimis dan siap menanggung resiko. Hal ini akan membuat anak menjadi orang yang memiliki keberanian tinggi dan tidak mudah menyerah serta putus asa sebelum mencoba suatu tantangan. Jadi percaya diri sangat berguna untuk Penelitian Tindakan Kelas yang diadakan di TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango dalam rangka meningkatkan keberanian anak dengan indikator keberhasilan sebesar 80% dari jumlah keseluruhan anak kelompok B yaitu 20 orang anak. Hasil penelitian ini terkait dengan meningkatkan keberanian anak melalui kegiatan Token Ekonomi menunjukkan hasil sesuai dengan harapan peneliti dimana terjadi peningkatan yang signifikan. Kegiatan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran, khususnya dalam upaya meningkatkan keberanian anak melalui Token ekonomi menunjukkan hasil seperti pada observasi awal, yang memiliki keberanian (30%), siklus I (55%), siklus II diperoleh (80%). Hasil penelitian dimaksud adalah rata-rata dari jumlah persentase seluruh aspek keberanian yang diamati. Dari hasil persentase rata-rata, diperoleh rata-rata siklus I (55%) meningkat 20% dari observasi awal, yakni 30% pada observasi awal meningkat menjadi 55% pada siklus I. Peningkatan ini terjadi karena adanya kerjasama antara peneliti dengan pengamat dalam merancang pembelajaran, menciptakan kelas yang kondusif. Selanjutnya pada siklus II diperoleh rata-rata (80%) meningkat 50% dari observasi awal, yakni dari 30% pada observasi awal meningkat menjadi 80% pada siklus II. Dilihat dari hasil yang dicapai maka penelitian ini dianggap berhasil karena pada setiap siklus terjadi peningkatan yang signifikan sehingga mencapai hasil yang sesuai dengan harapan peneliti. Dengan melihat hasil capaian ini, maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan : Jika guru menggunakan Token ekonomi maka dapat meningkatkan keberanian anak TK Bogenfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango dapat diterima. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa keberanian anak TK Bogenfiledapat 14
15 ditingkatkan jika dalam pembelajaran menggunakan token ekonomi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan : Jika guru menggunakan token ekonomi maka dapat meningkatkan keberanian anak TK Bogrnfile Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango, dapat diterima. Demikian pula indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Saran 1. Untuk meningkatkan keberanian anak maka dalam proses pembelajaran, guru perlu menggunakan Token Ekonomi. 2. Sebelum melakukan tindakan perbaikan pada proses pembelajaran sebaiknya guru harus mencari tahu terlebih dahulu penyebab dari masalah yang timbul dari proses belajar mengajar. 3. Dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya guru menggunakan metode atau tehnik yang dapat menarik minat anak untuk melakukan kegiatan dalam proses pembelajaran. Tehnik yang dirasa tepat yaitu menggunakan Token Ekonomi. Dengan menggunakan token ekonomi anak tertantang untuk mendapatkan dan menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik agar bisa mendapatkan token ekonomi. 15
16 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta Apa sih arti keberanian Apa sih arti keberanian diakses tanggal 9 Oktober 2013 Cara Untuk Membangkitkan Keberanian Dalam Diri Kita. blogspot.com/2011/07/12/8-cara-untuk-membangkitkan-keberaniandalam- diri-kita di akses tanggal 10 Oktober 2013 Cara Untuk Membangkitkan Keberanian Dalam Diri Kita. blogspot.com/2011/07/12/8-cara-untuk-membangkitkan-keberaniandalam- diri-kita di akses tanggal 10 Oktober 2013 Ekonomi Token, Tips mendidik anak Kreatif. wordpress. com /2008/05/18/ekonomi-token-tips-mendidik-anak-kreatif/ diakses tanggal 9 Oktober 2013 Findley, Paul Mereka Berani Bicara.Bandung: Mizan Gun, Anthony Fear is Power, Turn Your Fear into Succes. Jakarta: Hikmah Irons, Peter Keberanian Mereka Yang Berpendirian. Bandung: Angkasa Indra Munawar Langkah-langkah Melakukan Token Ekonomi. /token/-ekonomi-dalam-modifikasi-perilaku/ / diakses tanggal 9 Oktober 2013 Miltenberger, Raymon G Behavior Modification Principle and Procedures Third Edition. United States Of Amerika: Wadsworth Soekadji, Soetarlinah Modifikasi Perilaku; Penerapan Sehari-hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty Token Ekonomi. diakses tanggal 9 Oktober 2013 Token Ekonomi (APTL). diakses tanggal 9 Oktober 2013 Prosedur Konseling Dan Keterampilan Mendengarkan. blogspot. com/2013/06/09/apti-token-ekonomi-prosedur-konseling-danketerampilan-mendengarkan/ diakses tanggal 9 Oktober 2013 Zaman, Munawar Jangan Takut Married. Bandung: Mizan 16
BAB I PENDAHULUAN. berani menjadi bukti bahwa seseorang telah lepas dari rasa takut terhadap sesuatu hal. Cara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, keberanian anak adalah kemampuan untuk menaklukkan rasa takut, menjinakkan rasa takut, dan menyederhanakan rasa takut. Tindakan dan
Lebih terperinciHUBUNGAN MANDIRI DAN BERANI DALAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan HUBUNGAN MANDIRI DAN BERANI DALAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Valeria Irma Christiani 21030115130152 Depertemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciTEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Abstrak.
TEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Adi Fahrudin, Ph.D Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Fera Isroni, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan oleh semua pihak dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah. Bagi siswa, hal yang diutamakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Nahri Kadullah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciDevi Tirttawirya FIK UNY 1
Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan
Lebih terperinciSikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3
Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut
Lebih terperinciSTAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS
MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan
Lebih terperinciproses dimana perilaku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti perilaku tersebut
REINFORCEMENT proses dimana perilaku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti perilaku tersebut Kejadian perilaku tertentu Diikuti oleh akibat yang segera mengikutinya Pengutan perilaku yang muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang sangat penting karena melalui pendidikan watak, tingkah laku serta kepribadian manusia dapat dibentuk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Minat Siswa Kelas XII SMA Mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket C sebagai Alternatif Kelulusan 1. Pengertian Minat Siswa Kelas XII SMA Mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket C sebagai
Lebih terperinciJalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan
Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan semangat, dan terus melangkah hadapi dengan jiwa yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana Kota Gorontalo,
Lebih terperinciPenerapan Reinforcement Theory Pada Anak
Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Beragam problem terkait dengan motivasi berprestasi siswa di sekolah seringkali dihadapi guru. Ada siswa yang senantiasa menyelesaikan pekerjaan, namun jarang mengerjakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI TEKNIK MODELING DI PAUD CENDEKIA DESA KETAPANG KECAMATAN GENTUMA KABUPATEN GORONTALO UTARA
1 2 MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI TEKNIK MODELING DI PAUD CENDEKIA DESA KETAPANG KECAMATAN GENTUMA KABUPATEN GORONTALO UTARA ABSTRAK Rina Mahan, Tuti Wantu, M.Pd, Kons, Irpan Kasan, S.Ag, M.Pd
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam rangka sistem pendidikan nasional yang merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. dengan orang lain. Kekurangan ini boleh diartikan sebagai kebodohan, kejahilan,
7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Perilaku Malu A. Pengertian Perilaku Malu Secara umumnya, malu merupakan perasaan rendah diri ataupun berasa segan terhadap kekurangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /
PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan
Lebih terperinciTeknik lainnya dalam modifikasi perilaku I
Modul ke: 11 Rizka Fakultas Psikologi Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I Token ekonomi dan self-control Putri Utami, MPsi Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Definisi Token Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kartini Desa Modelomo Kabila Kabupaten Bone
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tujuan hidupnya, prestasi, kesuksesan dan juga penghargaan. Tanpa didukung oleh
7 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemandirian Anak 2.1.1 Pengertian Kemadirian Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak, karena
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh
Lebih terperinci3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa!
3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa! Sadari potensi diri. Jangan tergoda pada keuntungan instan. Maksimalkan apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan yang lainnya pasti membutuhkan kerjasama. Ketergantungan manusia satu dengan yang lain merupakan
Lebih terperinciSukses Dimulai dari Impian Besar
Sukses Dimulai dari Impian Besar Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas merupakan kemampuan intelektual yang sangat penting karena dengan kreativitas manusia mampu memecahkan berbagai masalah dan menciptakan berbagai
Lebih terperinciKeberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses
Mencapai kesuksesan diperlukan tahapan- tahapan? Bagaimana mencapai dan melaksanakan tahapan tahapan sukses tersebut? SWASTIKA PRIMA Entrepreneur Campus mengupas tuntas tahapan tahapan sukses yang harus
Lebih terperinci5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)
Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia ini. Terlebih dalam era industrialisasi sekarang ini. Tak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui Metode Bermain Huruf di Kelompok B TK Dewantara Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango JURNAL Oleh: Salmawati Bania MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Proses kehidupan manusia yang dimulai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab ini terdapat empat kesimpulan berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan. Kesimpulan pertama berkaitan dengan kenyataan yang dialami keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu
Lampiran 18. Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II 162 Lampiran 19. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Sintetik (SAS)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi manusia sebagai makhluk individu maupun kelompok. Pendidikan memberikan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberdayaan sumber daya pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana dan terorganisir dalam membantu siswa untuk mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. Ketika seorang anak masuk dalam lingkungan sekolah, maka anak berperan sebagai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah karakter merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan. Pertanyaan dalam dunia pendidikan adalah apakah pendidikan saat ini
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
116 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Teknik Permainan Dialog untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MI Ma arif NU Pucang Sidoarjo Dalam bahasan
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)
MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK. lambang pengganti suatu aktifitas yang tampak secara fisik. Berpikir
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Proses Berpikir Analogi Matematis Menurut Gilmer (Kuswana, 2011), berpikir merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan atau lambang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Mengucap Syair 1. Pengertian Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 758-769 EFEKTIFITAS TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM UPAYA MENGURANGI PRILAKU
Lebih terperinciPerubahan Untuk Diri sendiri dan mereka yang dipimpin
4 Perubahan Untuk Diri sendiri dan mereka yang dipimpin Seorang pemimpin tidak dengan otomatis akan menjadi seorang pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani perlu terus menerus melakukan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya perubahan yang dilakukan manusia, oleh karena itu pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri sehingga akan melahirkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
Lebih terperinciKumpulan Motto Hidup
Kumpulan Motto Hidup Motto merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti kalimat atau frasa, dan juga bisa diartikan sebagai semboyan dan pedoman yang menggambarkan tentang motivasi, semangat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Taman Kanak-Kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA
91 BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA A. Analisa Proses Konseling Behavior dalam Menangani Selective Mutism Siswa SD Raden Patah Surabaya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Motif Berprestasi Ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Teknik Token Economy a. Pengertian token economy Ada beberapa cara untuk mengubah perilaku individu, diantaranya adalah melalui modifikasi perilaku. Eysenk dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI
UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI Adriati 1 ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di TK Alkhairaat Pakuli, melibatkan 20 orang anak terdiri atas
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY
MODIFIKASI PERILAKU (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Pengertian Modifikasi Perilaku Eysenk dalam Soetarlinah Soekadji (1983) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini (0-8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Bahkan dikatakan sebaai lompatan perkembangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, berhubungan, berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciNEIL KEENAN UPDATE Seekor Lalat di Dinding
NEIL KEENAN UPDATE Seekor Lalat di Dinding http://neilkeenan.com/neil-keenan-update-a-fly-on-the-wall/ 7 MARET 2016 Selama hampir dua bulan penuh ketika Neil berada di Jakarta akhir tahun 2015 bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju serta terbukanya pasar global akan menstimulus kita untuk selalu meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi pahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Tanpa bahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai kehidupan manusia pada dasarnya berlangsung dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wadah yang bertujuan untuk membentuk karakter manusia secara utuh. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi-potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terpadu. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu membangun integritas kepribadian manusia Indonesia seutuhnya dengan mengembangkan berbagai potensi secara terpadu. UU RI No.20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah pecandu narkoba di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah mengungkap 807 kasus narkoba
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI Tum 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam) Dengan Terapi Behavior Untuk Menuntaskan Kemandirian Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik Untuk mengetahui proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap
Lebih terperinciMEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI
MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI Desyanti Kemalasari N 1 Ening Widaningsih 2 Winti Ananthia 3 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang meningkatnya
Lebih terperinci1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciAKU PASTI BISA KULIAH
EBOOK AKU PASTI BISA KULIAH How To Get Into University Taklukan semua tantangan Siapkan kemampuan mental dan akademis Berjuang & bersainglah dalam ujian masuk Raih impian belajar di perguruan tinggi DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Membaca Huruf BAB II LANDASAN TEORI Menurut Rahim (2008:2) membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu dibahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENDIDIKAN REMAJA DAN EKONOMI KELUARGA DENGAN SIKAP REMAJA UNTUK MEMUTUSKAN MENIKAH DI USIA MUDA DI DESA PRAPAG KIDUL - LOSARI - BREBES S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciKonseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa
Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa 67 KONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN BEHAVIORAL (Token Ekonomi dan Pengaturan Diri) UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi istilah. 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE Desmayanti 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemandirian halus anak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinci