DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI LAINNYA KOTA PAREPARE TAHUN 2013
|
|
- Susanto Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI LAINNYA KOTA PAREPARE TAHUN 2013 ISSN : Nomor Publikasi/ Publication Number : Katalog BPS/ BPS Catalog : Ukuran Buku/ Book Size : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman/ Total Pages : 34 Halaman Naskah/ Manuscript : Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Parepare Penyunting/ Editor : Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Parepare Gambar Kulit/ Cover Design : Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Parepare Diterbitkan oleh/ Published by : Badan Pusat Statistik Kota Parepare Dicetak oleh/ Printed by: Catatan: Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya. May be cited with reference to source. i
3 KATA PENGANTAR Publikasi Direktori Hotel dan Akomodasi Lainnya Kota Parepare Tahun 2013 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Parepare. Dalam publikasi ini membuat tabel-tabel, menyajikan ruang lingkup dan cakupan, konsep dan definisi serta ulasan singkat tentang karakteristik deskriptif Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kota Parepare pada Tahun Penyajian publikasi ini dimaksudkan agar konsumen data dapat mengetahui gambaran lebih rinci mengenai berbagai hal yang terkait dengan keterangan pokok fasilitas komodasi/perhotelan di Kota Parepare seperti banyaknya komodasi, banyaknya kamar dan tempat tidur, banyaknya pekerja serta banyaknya jumlah tamu yang datang dan menginap. Diharapkan publikasi Direktori Hotel dan Akomodasi Lainnya ini mampu memenuhi harapan kebutuhan para konsumen data, baik itu instansi pemerintah, swasta maupun akademis sebagai bahan masukan, rujukan perencanaan dan evaluasi ataupun penelitian di sektor yang terkait dengan Akomodasi/Perhotelan. Terima Kasih dan penghargaan diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini. Parepare, Agustus 2013 Badan Pusat Statistik Kota Parepare Kepala, Ir. Ari Prihandini, M.Si NIP ii
4 DAFTAR ISI Halaman Halaman Katalog Publikasi... i Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... ii iii iv vi I. Pendahuluan Latar Belakang Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep dan Definisi Penyajian Data... 8 ll. Ulasan Singkat Lampiran Tabel iii
5 Daftar Tabel Tabel Halaman 1. Jumlah Tamu Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kota Parepare Selama Dua Tahun Terakhir Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Ujung Tahun Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Soreang Tahun Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Ujung Tahun Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Soreang Tahun Rata rata Tarif Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Ujung Tahun Rata rata Tarif Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun Rata rata Tarif Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Soreang Tahun iv
6 11. Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Ujung Tahun Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Soreang Tahun v
7 Daftar Grafik Grafik Halaman 1. Perkembangan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kota Parepare Selama Tiga Tahun Terakhir Pekerja Hotel dan Akomodasi Lain di Kota Parepare Tahun vi
8 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengembangan kepariwisataan saat ini semakin penting, tidak saja dalam rangka peningkatan penerimaan PAD Daerah, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Tiap tahun arus wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Parepare terus meningkat, begitu pula arus wisatawan Nusantara. Peningkatan ini perlu juga diimbangi dengan penyediaan kamar hotel maupun akomodasi lainnya sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas kamar/akomodasi tersebut. Untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya di bidang akomodasi kepada wisatawan serta perencanaan dalam mengembangkan sektor pariwisata kepada pemegang keputusan dan investor, maka diperlukan suatu direktori atau data base mengenai berapa jumlah hotel dan akomodasi lainnya yang tersebar di setiap Kecamatan/Kota beserta keterangan dasar yang dimiliki oleh hotel dan akomodasi lainnya tersebut. Pada publikasi ini, akomodasi dibedakan atas dua golongan besar yaitu Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya. Usaha akomodasi lainnya mencakup antara lain usaha hotel melati, 1
9 wisma, losmen, pondok wisata, dan penginapan remaja atau sering disebut dengan youth hostel. 2. Ruang Lingkup dan Cakupan Dalam Publikasi ini, data hotel dan akomodasi lainnya dikumpulkan di seluruh Kota Parepare melalui Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel Listing (daftar VHT_L) yang mencakup : 1. Semua hotel berbintang yang ada di wilayah Kota Parepare, berdasarkan klasifikasi hotel yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2. Semua akomodasi lainnya yang ada di wilayah Kota Parepare, dan memiliki izin usaha dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 3. Konsep dan Definisi a. Hotel/ Akomodasi Usaha akomodasi ialah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran. 2
10 Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian dari padanya yang khusus disediakan, dimana setiap orang dapat menginap dan makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran (mempunyai restauran yang berada di bawah managemen hotel tersebut). Selanjutnya Direktur Jendral Parawisata menetapkan klasifikasi hotel ke dalam : - Hotel Bintang - Hotel Melati b. Hotel Berbintang Hotel Bintang adalah hotel-hotel yang berdasarkan penilitian team penilai Ditjen Parawisata telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan tersebut antara lain : 1. Persyaratan fisik, lokasi hotel, kondisi bangunan dan sebagainya. 2. Bentuk pelayanan yang diberikan. 3. Kualifikasi tenaga kerja yang meliputi pendidikan, kesejahteraan karyawan dan sebagainya. 3
11 4. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti lapangan kolam renang, diskotik, dan sebagainya. 5. Jumlah kamar yang tersedia. Hotel bintang diklasifikasikan menurut : 1. Bintang satu 2. Bintang dua 3. Bintang tiga 4. Bintang empat 5. Bintang lima c. Akomodasi Lain Akomodasi lainnya adalah usaha penyediaan tempat penginapan yang tidak termasuk kriteria di atas seperti wisma, losmen dll. d. Hotel Melati Hotel Melati adalah suatu usaha yang menggunakan satu bangunan atau sebagian dari padanya yang khusus yang disediakan, dimana setiap orang dapat menginap dan makan (jika ada restoran), tanpa makan (jika tidak ada restoran) serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Yang tergolong hotel melati antara lain : Hotel, 4
12 Motel, Losmen, Penginapan, Pondok, Bungalow, dan lain sebagainya. Hotel melati dikelompokkan menurut jumlah kamar yaitu : 1. < 9 kamar (melati lainnya) kamar (melati satu) kamar (melati dua) > kamar (melati tiga) e. Penginapan Remaja (youth hostel) Penginapan remaja (Youth Hostel) adalah usaha jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/pengalaman. f. Pondok Wisata Pondok wisata (Home Stay) adalah usaha jasa pelayanan penginapan bagi umum yang dilakukan perorangan dengan menggunakan sebagian atau seluruh dari tempat tinggalnya (dengan pembayaran harian). g. Jasa Akomodasi Lainnya Akomodasi lainnya adalah usaha penyediaan tempat penginapan yang tidak termasuk kriteria di atas seperti wisma, losmen dll. 5
13 h. Tenaga Kerja Dibayar Tenaga kerja dibayar adalah semua orang yang bekerja di perusahaan/usaha dengan mendapatkan upah dan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya baik berupa uang maupun barang. i. Tenaga Kerja Tidak Dibayar Tenaga kerja tidak dibayar ialah orang yang bekerja pada perusahaan dengan tidak menerima upah dan gaji sebagaimana yang berlaku di perusahaan tersebut. Tenaga kerja ini biasanya berasal dari pekerja pemilik/pengusaha dan pekerja keluarga lainnya. j. Direktur Utama Direktur/General Manager, adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris. k. Manager/Asisten Manager Manager/asisten manager, adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha. 6
14 l. Pekerja Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan/usaha. Seperti pekerja pemasaran/ humas, pemeliharaan (maintenance)/perbaikan, resepsionis/ informasi, juru masak, petugas kamar, petugas bar dan restoran. m. Pekerja Administrasi Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administrasi, keuangan/akunting, kepegawaian dan umum. n. Pekerja lainnya Pekerja lainnya adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan operasional perusahaan/usaha, seperti pekerja operator telepon, binatu, keamanan dan tukang kebun. o. Bentuk Badan Hukum Bentuk badan hukum adalah suatu status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomi/usaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. 7
15 4. Penyajian Data Data mengenai hotel berbintang dan usaha akomodasi lainnyameliputi seluruh Kecamatan/kota di Kota Parepare. Penyajian data ini mengenai informasi dasar keberadaan hotel/ akomodasi lain. Serta seluruh fasilitas yang dimiliki oleh hotel dan akomodasi lain pada tahun 2012 baik fasilitas kamar maupun umum, berupa : a. Kamar ber AC b. Kamar ber TV/TV Kabel c. Freezer/Mini Bar d. Air Mandi Panas dan Dingin e. Lemari Pakaian f. Meja dan Kursi Duduk g. Saluran Komunikasi Internal dan Eksternal h. Jaringan Internet i. Pelayanan Antara Jemput (Transfer Service) j. Tempat Penitipan Barang k. Toko Cinderamata l. Minimarket m. Meeting/Function Room n. ATM o. WIFI p. Diskotik/Café q. Karaoke 8
16 r. Binatu s. Restoran 9
17 BAB II ULASAN SINGKAT Perkembangan sektor parawisata di Kota Parepare tidak terlepas dari peran aktif yang di lakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata untuk menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat serta pendapatan asli daerah dapat meningkat melalui upaya pembangunan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan suatu daerah. Indikator keberhasilan kepariwisataan di suatu daerah dapat ditunjukkan dari banyaknya hotel/wisma/penginapan yang tersedia dan arus wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah. Pariwisata di Kota Parepare terbagi atas beberapa tipe, yang pertama obyek wisata alam berupa pemandangan atau beberapa keindahan alam yang banyak di temukan seperti Pantai Lumpue, Pantai Tonrangeng, Pantai Mattirotasi (Pantai Bibir) serta Hutan Kota Jompie, Sumur Jodoh Soreang, Goa Tompangeng (Goa Kelelawar), Desa Wisata Wattang Bacukik dan Salo Karajae. Objek wisata kedua yang dapat ditemukan adalah tempat peninggalan sejarah seperti Musium Gandaria (Labengnge) dan Kompleks Makam Datu Lacincin. Objek wisata lainnya yang tidak kalah menarik minat wisatawan yaitu wisata belanja di sepanjang Pantai Senggol dan wisata buatan Water Boom Park. 10
18 Dari hasil pemantauan yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kota Parepare pada tahun 2012 terhadap seluruh hotel dan akomodasi lain yang ada di Kota Parepare, terlihat bahwa jumlah tamu yang datang ke hotel berbintang dan akomodasi lain tercatat sebanyak orang dengan perbandingan 98,10 persen merupakan wisatawan domestik dan 1,89 persen merupakan wisatawan mancanegara (wisman). Pada tahun 2012, jumlah wisatawan meningkat sebesar 21,59 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari wisatawan dengan perincian 852 wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik pada tahun 2011, menjadi wisatawan dengan perincian wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik pada tahun Terlihat juga bahwa wisatawan mancanegara yang menginap di Kota Parepare mengalami peningkatan dari 852 orang menjadi orang. Tabel 1. Jumlah Tamu Hotel Bintang dan Akomodasi lain di Kota Parepare Selama Dua Tahun Terakhir Tahun Jumlah Wisatawan Domestik Mancanegara Total
19 Jumlah kamar yang tersedia dari seluruh hotel dan akomodasi lain pada tahun 2012 sebanyak 651 kamar. Dari jumlah tersebut jumlah tempat tidur yang tersedia ada sebanyak 961 unit. Perkembangan hotel dan akomodasi lainnyaa di Kota Parepare pada tahun 2012 meningkat menjadi 1 unit hotel berbintang dan 31 unit non bintang atau akomodasii lainnya, dibandingkan tahun 2011 yang hanya berjumlah 1 unit hotel berbintang dan 25 unit non bintang. Dari data tersebutt terdapat beberapa hotel non bintang atau akomodasi lainnya yang baru berdiri, akan tetapi terdapat juga satu hotel non bintang atau akomodasi lainnya yang tutup. Grafik 1. Perkembangan Jumlah Hotel Berbintang dan Akomodasi lain di Kota Parepare Selama Tiga Tahun Terakhir Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun Hotel Bintang Hotel Melati Akomodasi Lainnya 12
20 Dengan bertambahnya jumlah hotel dan akomodasi lainya, maka penyerapan tenaga kerja juga akan bertambah. Hal ini dibuktikan dengan jumlah tenaga kerja yang berkerja pada hotel bintang dan akomodasi lainnya tahun 2012 sebanyak 392 pekerja dengan perbandingan persen pekerja pria dan sisanya persen pekerja wanita. Grafik 2. Pekerja Hotel dan Akomodasi lain di Kota Parepare 13
21 Tahun Laki-Laki Perempuan Lampiran Tabel Tabel 2 : Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Ujung Tahun 2012 No Nama Alamat 1 Wisma Tidar Jl. A. Cammi No Yusida Hotel Jl. Pinggir Laut No. 3 Mallusetasi No Telf (0421)25797 (0421)
22 3 Penginapan Metro Jl. Lapadde Mas No Siswa Hotel Jl. Baso Dg. Patompo No. 30 (0421) Hotel Kumalasari Jl. Calakara No. 5 (0421) Permatasari Hotel Jl. A. Makkasau No. 52 (0421) Azhar Hotel Jl.Sultan Hasanuddin No. 9 (0421) Wisma Mitra Selaras Jl. A. Cammi No 94 (0421) Cahaya Ujung Hotel Jl. Bau Massepe, Labukkang (0421) Wisma Mawar Melati Jl. Delima, Labukkang (0421) Edotel Wisata Madani Jl. Matahari No. 1 (0421) Parewisata Hotel Jl Sulawesi (0421) Gandaria II Hotel Jl. Samparaja No. 4 Kel. Ujung Bulu (0421) Gandaria I Hotel Jl. Bau Maseppe No. 395 Kel. Mallusetasi (0421) Hotel Lotus Jl. Sasilia No.29 (0241) Gazzaz Hotel Jl. Daeng Parani No. 07 (0421) Ritch Hotel Jl. Andi Abu Bakar No
23 Tabel 3: Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun 2012 No Nama Alamat No Telf 1 Mario Hotel Jl. Jend Sudirman No. 171 (0421) Hotel Graha Indah Jl. Bau Massepe No. 9, Lumpue (0421) Puri Gandaria Indah Jl. Bau Massepe No. 17 Lumpue (0421) Hotel Bukit Kenari Jl. Jend. Sudirman No. 65 (0421) Nirwana Hotel Jl. Bau Massepe No. 193 (0421) Wisma Lumpue Jl. Bau Maseppe No. 153, Lumpue (0421) Wisma Harapan Jl. H. Mirdin Kasim No. 44, Terminal 8 Pondokkan Ar Rahman Jl. Mattirotasi Baru, Sumpang Minangae (0421)
24 Tabel 4: Nama dan Alamat Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kecamatan Soreang Tahun 2012 No Nama Alamat No Telf 1 Satria Wisata Hotel Jl.Abu Bakar Lambogo No. 82 (0421) Hotel Fortuna Jl. A. Sinta No. 39 (0421) Delima Sari Hotel Jl. A. Makkasau No. 67, Kampung Pisang (0421) Hotel Bugis Jl. Dg. Pawero No. 1 Parepare (0421) Grand Star Hotel Jl. Dg. Pawero No. 12 (0421) Platinum Jl. Industri Kecil No. 38, Bukit Indah (0421) Penginapan Tali Super Jl. Bukit Indah (Koramil) (0421)
25 Tabel 5 : Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Ujung Tahun 2012 No Nama Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Jumlah Tenaga Kerja 1 Wisma Tidar Yusida Hotel Penginapan Metro Siswa Hotel Hotel Kumalasari Permatasari Hotel Ashar Hotel Wisma Mitra Selaras Cahaya Ujung Hotel Wisma Mawar Melati Edotel Wisata Madani Parewisata Hotel Gandaria II Hotel Gandaria I Hotel Hotel Lotus Gazzaz Hotel Ritch Hotel
26 Tabel 6: Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun 2012 No Nama Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Jumlah Tenaga Kerja 1 Mario Hotel Hotel Graha Indah Puri Gandaria Indah Hotel Bukit Kenari Nirwana Hotel Wisma Lumpue Wisma Harapan Pondokkan Ar Rahman
27 Tabel 7: Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Soreang Tahun 2012 No Nama Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Jumlah Tenaga Kerja 1 Satria Wisata Hotel Hotel Fortuna Delima Sari Hotel Hotel Bugis Grand Star Hotel Platinum Penginapan Tali Super
28 Tabel 8 : Rata-Rata Tarif Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Ujung Tahun 2012 (Rupiah) No Nama Minimum Maksimum 1 Wisma Tidar 40,000 50,000 2 Yusida Hotel 65,000 75,000 3 Penginapan Metro 35,000 35,000 4 Siswa Hotel 50,000 60,000 5 Hotel Kumalasari 170, ,000 6 Permatasari Hotel 195, ,000 7 Ashar Hotel 70, ,000 8 Wisma Mitra Selaras 25,000 30,000 9 Cahaya Ujung Hotel 55, , Wisma Mawar Melati 60, , Edotel Wisata Madani 100, , Parewisata Hotel 210, , Gandaria II Hotel 85, , Gandaria I Hotel 85, , Hotel Lotus 162, ,000 Tabel 9: Rata rata Tarif Hotel dan Akom odasi Lainn ya Di Keca mata n Bacu kiki Barat Tahu n 2012 (Rupi ah) 16 Gazzaz Hotel Ritch No Hotel Nama Minimum Maksimum Mario Hotel Hotel Graha Indah
29 3 Puri Gandaria Indah 135, ,000 4 Hotel Bukit Kenari 250, ,000 5 Nirwana Hotel 40,000 55,000 6 Wisma Lumpue Wisma Harapan Pondokkan Ar Rahman
30 Tabel 10: Rata rata Tarif Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Soreang Tahun 2012 (Rupiah) No Nama Minimum Maksimum 1 Satria Wisata Hotel Hotel Fortuna Delima Sari Hotel Hotel Bugis Grand Star Hotel Platinum Penginapan Tali Super
31 Tabel 11 : Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Ujung Tahun 2012 Fasilitas Kamar No Nama AC TV/ TV KABEL FREEZER AIR PANAS & DINGGIN LEMARI PAKAIAN MEJA & KURSI SALURAN KOMUNIKASI JARINGAN INTERNET 1 Wisma Tidar Yusida Hotel Penginapan Metro Siswa Hotel Hotel Kumalasari Permatasari Hotel 7 Ashar Hotel Wisma Mitra Selaras Cahaya Ujung Hotel Wisma Mawar Melati Edotel Wisata Madani Parewisata Hotel 13 Gandaria II Hotel Gandaria I Hotel Hotel Lotus - 16 Gazzaz Hotel 17 Ritch Hotel
32 Lanjutan Tabel 11 Fasilitas Umum No Nama PELAYANAN ANTAR JEMPUT TEMPAT PENITIPAN BARANG TOKO CINDERA MATA MINIMARKET MEETING ROOM ATM WIFI DISKOTIK/ CAFE KARAOKE BINATU RESTORAN 1 Wisma Tidar Yusida Hotel Penginapan Metro Siswa Hotel Hotel Kumalasari Permatasari Hotel Ashar Hotel Wisma Mitra Selaras Cahaya Ujung Hotel Wisma Mawar Melati Edotel Wisata Madani Parewisata Hotel Gandaria II Hotel Gandaria I Hotel Hotel Lotus Gazzaz Hotel Ritch Hotel
33 Tabel 12 : Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Bacukiki Barat Tahun 2012 Fasilitas Kamar No Nama AC TV/ TV KABEL FREEZER AIR PANAS & DINGGIN LEMARI PAKAIAN MEJA & KURSI SALURAN KOMUNIKASI JARINGAN INTERNET 1 Mario Hotel - 2 Hotel Graha Indah Puri Gandaria Indah Hotel Bukit Kenari - 5 Nirwana Hotel Wisma Lumpue Wisma Harapan Pondokkan Ar Rahman
34 Lanjutan Tabel 12 Fasilitas Umum No Nama PELAYANAN ANTAR JEMPUT TEMPAT PENITIPAN BARANG TOKO CINDERA MATA MINIMARKET MEETING ROOM ATM WIFI DISKOTIK/ CAFE KARAOKE BINATU RESTORAN 1 Mario Hotel Hotel Graha Indah Puri Gandaria Indah Hotel Bukit Kenari Nirwana Hotel Wisma Lumpue Wisma Harapan Pondokkan Ar Rahman
35 Tabel 13 : Fasilitas Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Soreang Tahun 2012 Fasilitas Kamar No Nama AC TV/ TV KABEL FREEZER AIR PANAS & DINGGIN LEMARI PAKAIAN MEJA & KURSI SALURAN KOMUNIKASI JARINGAN INTERNET 1 Satria Wisata Hotel 2 Hotel Fortuna Delima Sari Hotel 4 Hotel Bugis 5 Grand Star Hotel 6 Platinum - 7 Penginapan Tali Super
36 Lanjutan Tabel 13 Fasilitas Umum No Nama PELAYANAN ANTAR JEMPUT TEMPAT PENITIPAN BARANG TOKO CINDERA MATA MINIMARKET MEETING ROOM ATM WIFI DISKOTIK/ CAFE KARAOKE BINATU RESTORAN 1 Satria Wisata Hotel Hotel Fortuna Delima Sari Hotel Hotel Bugis Grand Star Hotel Platinum Penginapan Tali Super
37 . ii PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LUWU 2011
Direktori Hotel & Akomodasi Lainnya Kota Parepare 2014 Badan Pusat Statistik Kota Parepare
Katalog BPS : 1305043.7372 Direktori Hotel & Akomodasi Lainnya Kota Parepare 2014 Badan Pusat Statistik Kota Parepare Direktori Hotel & Akomodasi Lainnya Kota Parepare 2014 DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI
Lebih terperinciBAB I. pareparekota.bps.go.id
BAB I DIREKTORI HOTEL DAN AKOMODASI LAINNYA KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : NomorPublikasi : 73720.1501 Katalog BPS : 1305043.7372 UkuranBuku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : v + 18 Halaman Naskah : Seksi
Lebih terperinciSTATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT Hotel Statistics of Papua Barat Province 2008 BPS Provinsi Papua Barat BPS Statistics of Papua Barat Province STATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008 Hotel
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI PAPUA BARAT 2012 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PAPUA BARAT 2012 Katalog BPS : 8403001.91 ISSN : 2303-0038 No. Publikasi
Lebih terperinciKatalog : pareparekota.bps.go.id
Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah
Lebih terperinciKOTA BATU KATALOG BPS : 35794. 15.01 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : 35794.14.01 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu
Lebih terperinciSTATISTIK PERHOTELAN KOTA BATU TAHUN 217 ISSN : No. Publikasi : 3579.17.5 Katalog BPS : 8435.3579 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : IV + 42 Halaman Penyunting Naskah : Seksi Statistik Distribusi
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012
Katalog : 1101002.7372011 1101002 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah Halaman : 20 halaman Naskah : Koordinator Statistik
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAREPARE KECAMATAN SOREANG pareparekota.bps.go.id JL. JEND. SUDIRMAN NO.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAREPARE Katalog : 1101002.7372030 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SOREANG 2015 JL. JEND. SUDIRMAN NO. 66 KOTA PAREPARE Katalog : 1101002.7372030 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SOREANG
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN Direktori Hotel dan Akomodasi Lainnya 2015 merupakan salah satu publikasi yang sangat penting dan turut memperkaya ragam data yang disajikan BPS kepada masyarakat pengguna data sebagai implementasi
Lebih terperinciKatalog :
Katalog : 1101002.7372020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN UJUNG 2016 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372020 No.Publikasi : 73720.1609 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah halaman : 21 halaman Naskah : Seksi Neraca
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI Tahun : 2013 BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
VHTL (1) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI Tahun : 2013 BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (2) (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Kelurahan/Desa
Lebih terperinciSTATISTIK TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL JAWA TENGAH 2015 ISSN : 0216-5929 Katalog BPS : 8403001.33 No. Publikasi : 33540.1603 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : xi + 81 halaman Naskah :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang
Lebih terperinciDirektori Hotel dan Jasa Akomodasi Lainnya Kota Batam 2015 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 Cm X 28 Cm Jumlah Halaman : ii + 36 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Batam Gambar Kulit : Seksi
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KOTA PAREPARE 2016 STATISTIK DAERAH KOTA PAREPARE 2016 No. Publikasi : 7372.5. Katalog BPS : 1103001.7372 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan Oleh : 17,6
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Saran konstruktif dari para pengguna data sangat diharapkan untuk penyempurnaan publikasi mendatang.
KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Perhotelan Kota Semarang Tahun 2014 terwujud berkat kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik Kota Semarang. Publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis tumbuh secara pesat, dari beberapa sektor bisnis favorit, pariwisata termasuk salah satunya dan hal ini mendorong perkembangan bidang
Lebih terperinciPersyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4
Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan
Lebih terperinciDirektori Hotel dan Jasa Akomodasi Lainnya Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 No. Publikasi : 21000.1404 Katalog BPS : 1305043.21 Ukuran Buku : 14.8 Cm X 21 Cm Jumlah Halaman : v + 135 Halaman Naskah :
Lebih terperinciSEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330
SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keunggulan Bersaing Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama dalam memenangkan persaingan adalah dengan memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.1. Lingkungan Ekternal Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta baik wisatawan nusantara maupun mancanegara setiap tahunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat manusia tersebut berada dalam keadaan yang tertekan. Aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas kehidupan sehari-hari manusia yang semakin komplek membuat manusia tersebut berada dalam keadaan yang tertekan. Aktivitas kehidupan sehari-hari manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring dengan laju pembangunan. Bidang ini merupakan salah satu sumber penghasil devisa yang juga mendorong
Lebih terperinciSports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang sebagai ibu kota Propinsi Jawa Tengah merupakan pusat segala kegiatan, baik ekonomi, perdagangan, jasa dan industri serta menjadi pusat interland wilayah Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika dikembangkan secara serius dan berkelanjutan. Pariwisata memerlukan banyak sektor lain untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah pembangunan nasional. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia.Pengelolaan dan pengembangan pariwisata harus dilanjutkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.Pengelolaan dan pengembangan pariwisata harus dilanjutkan dan ditingkatkan karena sektor pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Gianyar. Sektor pariwisata memberikan dampak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara. Untuk
Lebih terperinciKata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciStatistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017 Agustus 2017, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebesar 419 Kunjungan. Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI Disusun oleh: RIKA MAYASARI 10975005773 JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negeri tropis dengan keindahan alam dan ragam budaya yang melimpah. Alam dan budaya hadir sebagai suatu bentuk keunggulan pariwisata, yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk
Lebih terperinciStatistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 September 2017, TPK Hotel Berbintang 53,41% dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kata Pengantar
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti, hal ini terlihat dari sumbangan sektor jasa(tersier) yang mencapai 37,3%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian khususnya sektor jasa di Indonesia berlangsung sangat pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industri
Lebih terperinciKECAMATAN SOREANG DALAM ANGKA TAHUN 2015
Katalog : 1102001.7372030 KECAMATAN SOREANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 KECAMATAN SOREANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 KECAMATAN SOREANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 ISSN / ISBN : - Katalog BPS : 1102001.7372030 Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki trend kontribusi positif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut data BPS,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG
BAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG 3.1 GEOGRAFI LAMPUNG Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km 2 termasuk 188 pulau yang terletak pada bagian paling
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perkembangan Jumlah Hotel Di Kabupaten Semarang Pada Tahun
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Jumlah Hotel Di Kabupaten Semarang Pada Tahun 2013-2015 Hotel merupakan tempat penginapan serta sebagai penunjang pariwisata agar dari tahun ke tahun semakin bertambah
Lebih terperinciKatalog :
Katalog : 1101002.7372010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI 2014 ISSN : Nomor Publikasi : 73720.1408 Katalog BPS : 1101002.7372010 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah Halaman : 20 halaman Naskah :
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI KOTA MALANG BAB 1. PERTUMBUHAN KOTA MALANG Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang, 2010-2014 Grafik 1.2. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap
Lebih terperinciSTATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017
BPS KOTA TARAKAN No.07/06/6571/Th.XI, 02 Juni STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG BULAN APRIL MENCAPAI 35,28 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa. pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
1 Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No.06/11/1209/Th.XI, Nopember 2012 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG SEPTEMBER 2012 27,82 % No.06/11/1209/Th.XI, Nopember 2012 Pariwisata sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Undang nomor 16 tahun 2009, sebagai berikut :
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pajak 2.1.1. Pengertian Pajak Definisi atau pengertian Pajak menurut Undang-Undang pasal 1 angka 1 Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT
BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERHOTELAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i METODOLOGI Dalam melakukan riset industri, kami menggunakan metodologi desk research atau melakukan data gathering dan data intelligent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan mulai tahun 2011 hingga 2013. Menurut data yang dihimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai kota pariwisata dan kota pelajar dengan unsur budaya yang melekat, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dewasa ini merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kemajuan pembangunan yang pesat. Yogyakarta dikenal sebagai kota pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sektor jasa atau industri jasa) sebesar 70,03 % terhadap Produk Domestik Regional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2005, kontribusi sektor tersier (sektor jasa atau industri jasa) sebesar 70,03 % terhadap Produk Domestik Regional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 38/05/64/Th.XX, 2 Mei 2017 STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) MARET 2017 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan industri pariwisata di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay, guest house)
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 56/07/64/Th.XX, 3 Juli 2017 STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) MEI 2017 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini sistem otonomi daerah sudah diberlakukan dan semakin berkembang, maka pada sistem otonomi daerah ini secara tidak langsung akan membahas
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, terutama setelah berlakunya pasar bebas, menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2014
STATISTIK DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAREPARE STATISTIK DAERAH KOTA PAREPARE 2014 No. Publikasi : 7372.5. Katalog BPS : 110201.7372 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 45/08/61/Th. XVIII, 3 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI A. PERKEMBANGAN PARIWISATA JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN JUNI MENCAPAI 2.721 KUNJUNGAN
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT ~~ ~---
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT ~~--------~--- BADAN PUSAT STATISTIK PRO VIM '/ PAPU ~RAT: TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PAPUA BARAT 2015/2016 Katalog : 8403001. 91 ISSN : 2303-0038 No. Publikasi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 58/10/76/Th. X, 3 Oktober TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG AGUSTUS MENCAPAI 61,93 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 1999 Menimbang Mengingat TENTANG ORGANISASI DAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PAREPARE PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 ORGANISASI : DINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KOTA PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.03. - PEKERJAAN UMUM ORGANISASI : 1.03.01. - DINAS PEKERJAAN UMUM Halaman : 65 1.03.1.03.01.00.00.4. PENDAPATAN DAERAH 226.500.000,00
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata
Lebih terperinciIV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET No. 22/05/61/Th. XIII, 3 Mei Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kalimantan Barat melalui 2 pintu masuk
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : Katalog BPS : 9302008.53 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI , 39 %
No. 12/04/34/TH.X, 01 April 2008 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2008 42, 39 % Pada Januari 2008 Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang Provinsi D.I.
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2002 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN HOTEL 1.1. HOTEL BINTANG Grafik 1.1. Jumlah Hotel Bintang di Bekasi, 2011-2015 Grafik 1.2. Jumlah
Lebih terperincihttp://papuabarat.bps.go.id http://papuabarat.bps.go.id TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI PAPUA BARAT 2015 http://papuabarat.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT TINGKAT PENGHUNIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan industri kepariwisataannya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HOTEL
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Gili Trawangan Gili Trawangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di pinggir pulau Lombok. Dahulunya pulau ini merupakan pulau yang pernah dijadikan
Lebih terperinciBAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 12/02/61/Th. XX, 16 Februari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA PADA DESEMBER
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, persaingan dalam industri jasa di Indonesia semakin ketat. Hal ini tidak lepas dari banyaknya pemain atau perusahaan baik besar maupun kecil yang berkecimpung
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI Tahun : 2015 BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
VHT-L REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI Tahun : 2015 * Tujuan : Mendapatkan informasi/karakteristik kegiatan perusahaan/usaha akomodasi. * Objek Survei
Lebih terperinci