Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran Oleh Dini Ratna Sari Putri. Abstrak
|
|
- Surya Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Pelafalan bunyi Frikatif dan Afrikat oleh Mahasiswa Sastra Sunda Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran Oleh Dini Ratna Sari Putri Abstrak Skripsi ini berjudul Pelafalan bunyi Frikatif dan Afrikat pada Mahasiswa Sastra Sunda angkatan 2010 Universitas Padjadjaran. Objek dalam skripsi ini adalah bunyi frikatif dan afrikat yang meliputi fonem fonem V, F, S, Z,, θ, ð, ʒ, t, dan dʒ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan pelafalan bunyi yang diujarkan oleh Mahasiswa Sastra Sunda Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran yang dilihat dari titik intensitas, dan pitch yang mengacu pada pelafalan kamus Oxford 7 th Edition dengan bantuan perangkat lunak Praat. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan pelafalan pada bunyi frikatif, dan afrikat antara responden dan hasil pelafalan pada kamus, serta menjelaskan bahwa ketepatan pelafalan responden tidak mencapai 70%. ABSTRACT The title of this thesis The sounds o f Fricatives and affricates pronunciation by Sudanese literature 2010 generation of Padjadjaran University.Objects in this thesis is the fricatives and affricates sounds that include the phonemes of V, F, S, Z,, θ, ð, ʒ, t, and dʒ. The purpose of this research are to find out the accuracy of the sounds pronunciation of Sastra Sunda Students show by the point of intensity, and pitch which refers to the 7th Edition Oxford dictionary with software that called Praat. The results showed that the difference in pronunciation of the sounds fricative, and affricate between the respondent and the pronunciation in the 1 Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Angkatan 2005 Lulus : 19 juli
2 dictionary, and explain that the accuracy of the pronunciation of the respondents did not reach 70%. Pendahuluan Bagaimana pelafalan bunyi Frikatif yang di ujarkan oleh mahasiswa Sastra Sunda Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran menurut titik intensitas dan pitch dengan menggunakan software Praat? Bagaimana pelafalan bunyi Afrikat yang di ujarkan oleh mahasiswa Sastra Sunda Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran menurut titik intensitas dan pitch dengan menggunakan software Praat? Di zaman globalisasi ini, bahasa inggris adalah bahasa yang bersifat global dan dijadikan sarana untuk berkomunikasi antar Negara, namun karena jarangnya penggunaan bahasa inggris dalam berkomunikasi menyebabkan masyarakat Indonesia begitu asing terhadap bahasa Inggris sehingga tidak jarang masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar. Dalam bahasa Inggris terdapat beberapa bunyi fonem fonem yang tidak terdapat dalam bahasa Sunda diantaranya bunyi fricative dan affricate. Bunyi fricative terbagi dua yaitu fonem fricative voiceless yang terdiri dari fonem f,, θ,s dan fricative voiced yang terdiri dari fonem v ð,z, dan ʒ. Bunyi affricate terbagi dua yaitu affricate voiceless palatal seperti (t ) dan affricate voiced palatal seperti (dʒ). Mahasiswa Sastra Sunda di Universitas Padjadjaran yang mempunyai latar belakang sudah terbiasa dengan pelafalan pelafalan yang ada pada bahasa Sunda yang berpengaruh pada pelafalan kosakata bahasa inggris khususnya dalam pelafalan bunyi fricative dan africative yang memang tidak semua ada dalam Bahasa Sunda yang biasa digunakan oleh para mahasiswa Sastra Sunda Universitas Padjadjaran. Fonologi merupakan cabang dari ilmu linguistik yang mempelajari tentang sistem bunyi dari suatu bahasa atau bahasa bahasa tertentu sedangkan fonetik adalah ilmu yang mempelajari tentang produksi fisik dan persepsi bunyi ucapan. 2
3 David Odden mengemukakan phonology is one of the core fields that composes the discipline of linguistics. (2005: 38) Menurut teori Odden tersebut fonologi adalah salah satu bidang inti yang terdiri dari aturan aturan linguistik. Menurut Fromkin, et al. the differences among the sound pattern of the world languages are so great that no general notion of difficulty of articulation can fully explain all of the phonological facts about a particular language yang berarti bahwa fromkin menjelaskan tentang perbedaan pola bunyi bahasa di dunia yang secara umum diperkirakan karna kesulitan artikulasi yang bisa menjelaskan semua fakta fonologi tentang bahasa khususnya. Fonem adalah satuan bahasa terkecil yang mewakili suatu bunyi bahasa. Menurut Jones ( ) fonem adalah bagian bunyi dalam satuan bahasa tertentu yang berkaitan dengan salah satu karakter dan digunakan dengan cara tertentu dimana tidak,ada satupun yang memiliki bunyi fonetik yang sama dengan yang lainnya. Dalam teorinya, conor menjelaskan bahwa fonem vokal adalah bunyi yang terjadi karena alur udara yang melalui ukuran mulut yang berbeda Vowel are made air passing through different mouth shapes, the differences in the shapes of the mouth are caused by different position of the tongue and the lips [J.D.O.Connor;1995]. Konsonan adalah bunyi atau huruf (huruf hidup atau mati) yang dalam produksinya udara tidak keluar secara lancar melalui mulut dan tenggorokan, tetapi mengalami hambatan atau penyempitan sehingga terdengar adanya gesekan. Native speakers of English from different parts of the world have different accents, but the differences of accents are mainly the result of differences in the sound of vowels; the consonants are produced in very much the same way where English is spoken (O connor 1995 : 2), maka dari itu jika terjadi kerancuan dalam pelafalan bunyi fonem konsonan bisa mengakibatkan arti yang 3
4 berbeda dari kata yang bunyi fonem konsonannya salah dilafalkan seperti pada kata seal dan zeal. Daniel Jones dalam Yulianto (1988:39) memaparkan ada 3 macam diftong, yaitu: Diftong naik (rishing diphthong), terjadi jika lidah naik saat menghasilkan bunyi. seperti pada bunyi diftong /ai/ pada kata eye, /au/ pada loud, dan /oi/ pada void,diftong turun (falling diphthong), saat menghasilkannya lidah bergerak menurun. Seperti bunyi /æ/ pada kata cat, dan diftong memusat (centring diphthong), arah lidah menuju lidah menuju posisi saat menhasilkan vokal sedang-tengah (pusat) seperti pada/iә/ pada ear (telinga),/uә/ pada poor (miskin),/єә/ pada there (disana), /Oә/ pada floor (lantai). O Grady (1996 : 136) menjelaskan bahwa terdapat tiga pembagian fonetik berdasarkan cara bunyi yang diproduksi oleh manusia yaitu: a. Articulatory phonetics Membahas cara memproduksi bunyi bahasa berdasarkan letak lidah dan bibir, seberapa lebar bibir dibuka, apakah efek vokalnya mengalami vibrasi atau tidak. b. Acoustic phonetic Membahas penghantaran bunyi melalui udara. Sebuah bunyi yang diucapkan menyebabkan udara minor yang berupa gelombang bunyi. Berbagai instrument yang dapat digunakanuntuk mengukur karakteristik bunyi. c. Auditory phonetic Membahas penerimaan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh lawan bicaran. Bunyi frikatif adalah bunyi yang diakibatkan karena aliran uidara yang terhambat, dan saling bergesekan. Suara [f],[v],[θ],[ð],[s],[z],[ ], dan [ʒ] diucapkan dengan cara seperti ini. [F] dan [v] adalah labiodentals fricatives: gesekan yang dihasilkan pada bibir dan gigi, di mana terdapat celah yang 4
5 memungkinkan udara keluar. Bunyi [f] merupakan bunyi konsonan tidak tersuara dan [v] adalah bunyi tersuara. Pasangan berikut mengikuti pola ini. [θ] dan [ð] adalah interdental fricatives, diwakili oleh /th / pada kata thin dan then. gesekan yang terjadi pada pembukaan antara lidah dan gigi. [S] dan [z] adalah alveolar fricatives, adalah bunyi gesekan yang dihasilkan pada langit langit mulut. [ ] dan [ʒ] adalah palatal fricatives, seperti dalam pasangan kata mission [mi әn] dan measure [mεʒәr] yang dihasilkan dengan gesekan yang dibuat pada saat udara melewati di antara lidah dan langit-langit mulut di belakang alveolar. Bunyi palatal tidak tersuara ada diawal bunyi pada kata shoe [ u] dan sure [ ur] dan ada di akhir bunyi pada kata rush [rλ ] dan push [pu ]. Bunyi palatal yang ada pada awal kata church dan judge merupakan bunyi affricates tidak tersuara, dan bunyi affricates tersuara. Secara fonetis, affricates adalah sebuat rentetan perhentian ditambah affricatives. Bunyi /ch/ dalam church adalah seperti kombinasi suara [t] + [ ], seperti yang dapat dilihat dalam melafalkan white shoes dan why choose dengan cepat. Kedua gambaran tersebut tidak dapat dibedakan, affricates tidak tersuara, dan tersuara masing masing disimbolkan sebagai [t ], dan [dʒ]. Pitch ditentukan oleh rata rata getaran pita suara perdetik. Jika rata rata getaran perdetiknya banyak berarti pitchnya lebih tinggi. Rata rata getaran ditentukan oleh ketebalan pita suara wanita lebih tinggi daripada suara pria karena pita suara wanita lebih pendek. Menurut Crystal, 1969 :108) menjelaskan pitch depends prim arily up on the frequency of the sound stimulus, but it also depens upon pressure and waveformof the stimulus yang menjelaskan bahwa pitch tergantung pada frekuensi dari stimulus suara, pada tekanan dan bentuk gelombang dari stimulus" 5
6 Gambar 2.1 Pada gambar diatas, sebelah kanan window, dapat di lihat nilai-nilai ketiga nilai nilai pitch, ditulis dengan angka biru: di bagian bawah, kita dapat melihat nilai terbawah pitch sekitar 75 Hz, dan bagian teratas sekitar 500 Hz, kita bisa melihat nilai pitch dengan mengarahkan kursor,atau memilih pitch rata - rata yang ditunjukan oleh nilai yang berada ditengah tengah. Kemunculan nada biasanya dipengaruhi oleh bunyi fonem vokal. Angka angka yang berada pada kolom sebelah kanan atas adalah durasi pitch. Intensitas bunyi menentukan keras lemahnya suara pada bagian tertentu dari suatu kalimat. Intensitas suara biasanya dinyatakan dalam decibel. Gambar 2.2 Kita dapat mengatur skala vertikal. Pengaturan standar dari 50 hingga 100 db. Nilai, atau angka hijau dalam db ke sisi kiri atau sebelah kanan garis intensitas akan menunjukkan intensitas rata-rata terpilih. Angka angka ketiga dari bawah,sebelah kiri gambar adalah durasi intensitas. Pembahasan kedekatan ketepatan pelafalan bunyi yang diujarkan oleh responden dengan kamus Oxford 7 th Edition berkisar antara71,39 %-87.52% 6
7 Spektogram kamus Oxford 7 th voiceless labiodentals v pada kata Vault Edition Pelafalan Bunyi fricatives + Gambar. 2.3 frekuensi vault oxford Gambar diatas memperlihatkan tiga gambar pengukuran suara, gambar paling atas adalah gambar gelombang suara yang menunjukan bahwa volume suara yang naik pada awal bunyi yang dapat dilihat berdasarkan besarnya simpangan gelombang, dan mengalami penurunan pada akhir bunyi. Adapun gambar kedua merupakan garis intensitas nada yang berkolerasi dengan stress atau tekanan pada bunyi, sedangkan garis yang paling bawah (berwarna biru) merupakan garis pengukuran pitch, atau nada. a. Analisis intensitas Oxford (vault) Gambar 2.4 intensitas oxford (vault ) Gambar 2.5 intensitas oxford (vault ) Gambar 2.6 intensitas oxford( vault ) Gambar 2.7 intensitas oxford (vault) 7
8 Gambar 2.8 intensitas oxford (vault) Menurut intensitasnya, gambar diatas menjelaskan bahwa adanya tekanan suara pada awal bunyi stress dari db (gambar 2.4) yang kemudian naik hingga db (gambar 2.5 ) yang kemudian turun hingga 50 db pada batas terendah (gambar 2.6), lalu kemudian ada kenaikan di akhir bunyi hingga db (gambar 2.7) yang kemudian turun pada db (gambar 2.8). Gambar di atas menjelaskan bahwa pada titik db bunyi dilafalkan lebih nyaring,dan sempat melemah sampai titik terendah hingga akhirnya tekanan pada bunyi muncul kembali. b..analisis pitch pada Oxford (vault) Gambar 2.9 pitch oxford (vault) Gambar 2.10 pitch oxford (vault) Gambar 2.11 pitch oxford (vault) Gambar 2.12 pitch oxford (vault) Pada gambar analisis Oxford diatas, pitch cenderung muncul ketika ada bunyi vokal, pitch pada data ini muncul pada angka Hz (gambar 2.9) dan mengalami penurunan hingga Hz (gambar 2.10),lalu mengalami kenaikan sampai Hz (gambar 2.11) yang kemudian turun lagi hingga 75 Hz (gambar 2.12). Analisis vault pada responden 8
9 Gambar 4.1 frekuensi vault responden 1 Pada gambar gelombang diatas menunjukan volume yang hampir sama dari awal bunyi yang bisa dilihat dari simpangan gelombang yang tingginya hampir sama yang kemudian turun di akhir bunyi. a. Analisis intensitas Ganbar 4. 2 intensitas vault responden 1 Gambar 4. 3 intensitas Vault responden 1 Gambar 4. 4 intensitas Vault responden 1 Intensitas bunyi pada gambar diatas muncul pada db (gambar 4. 2), pada kasus ini responden melafalkan bunyi diawal lebih nyaring. Pelafalan responden 1 semakin melemah pada titik db (gambar 4. 3),hingga db ( gambar 4. 4). Tidak ada kenaikan intensitas kembali setelah turun. b. Analisis pitch 9
10 Gambar 4. 5 pitch vault responden 1 Gambar 4. 6 pitch vault responden 1 Gambar 4. 7 pitch vault responden 1 Gambar 4. 8 pitch vault responden 1 Gambar 4. 9 pitch vault responden 1 Pada gambar responden 1, pitch muncul pada Hz (gambar 4. 5), dan mengalami kenaikan hingga Hz (gambar 4. 6) yang kemudian mengalami penurunan pada Hz (gambar 4. 7) dan mengalami kenaikan kembali pada 157 Hz (gambar 4. 8) yang kemudian sedikit menurun pada Hz (gambar 4. 9). Responden 1 mengalami penurunan nada menjelang titik akhir nada. Simpulan Hasil analisis garis intensitas dan pitch pada kamus Oxford 7 th Edition, yang mendekati ketepatan pelafalan bunyi frikatif dengan kedekatan yang berkisar antara 70.01% %, dari 20 responden hanya 45 % untuk bunyi fonem v pada kata vault, 65 % untuk bunyi fonem f pada kata fault, 35 % untuk bunyi fonem θ pada kata thin, 15 % untuk bunyi fonem ð pada kata this, 60 % untuk bunyi fonem s pada kata sue, 55 % untuk bunyi fonem z pada kata zoo, 55 % untuk bunyi fonem 10
11 pada kata shoe,dan 55 % untuk bunyi fonem ʒ pada kata pleasure. Dari hasil keseluruhan, responden lebih banyak yang melafalkan bunyi fonem f pada kata fault dengan tepat, dan lebih sedikit yang melafalkan bunyi fonem ð pada kata this dengan tepat. Berdasarkan acuan dari hasil analisis garis intensitas dan pitch pada kamus Oxford 7th Edition, yang mendekati ketepatan pelafalan bunyi afrikat dengan kedekatan yang berkisar antara % % dari 20 responden hanya 10 % untuk bunyi fonem t pada kata choke, dan 65 % untuk bunyi fonem dʒ pada kata jewel. Dari hasil keseluruhan, responden lebih banyak yang melafalkan bunyi fonem dʒ pada kata jewel dengan tepat, dan lebih sedikit yang melafalkan bunyi fonem t pada kata choke dengan tepat. Untuk penelitian selanjutnya, perlu diperhatikan kejernihan suara karena kualitas data suara mempengaruhi akurasi data. Penelitian ini bisa digunakan dalam menganalisis bunyi bunyi lainnya seperti bunyi bilabial stops, alveolar stops, dan velar stops. Penelitian pelafalan bunyi bunyi frikatif dan afrikat ini hanya menggunakan nada, dan intensitas yang merupakan beberapa bagian dari parameter fisis suara manusia, karena itu penulis berharap agar penelitian berikutnya mengunakan parameter lainnya seperti formant. Daftar Sumber : Fromkin, V., Rodman, R., and Hyams, N An Introduction to Language seventh edition. Massachussetts :Thomson Wadworth O Connor, J. D Better English Pronunciation. Cambridge University enth edition. Massachusetts: Thomson Wadworth. Odden,D An introducing phonology. Cambridge : Cambridge University Pres 11
12 Lampiran GAMBAR GRAFIK FREKUENSI SUARA RESPONDEN FONEM V PADA 1. Gambar spektogram responden 4 KATA VAULT 2. Gambar spektogram responden 5 3. Gambar spektogram responden 6 4. Gambar spektogram responden 7 12
13 5. Gambar spektogram responden 8 6. Gambar spektogram responden 9 7. Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden 12 13
14 10. Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden 17 14
15 15. Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden Gambar spektogram responden 20 15
Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris
Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Oeh: Theresia Budi Sucihati, M.Pd. Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI NGAWI Mahasiswa dalam peraturan dipungkiri bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese Learners of English or JLE) rata-rata mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan bunyibunyi bahasa
Lebih terperinciPengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa
Pengantar Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober 2014 Aspek Fisiologis Bahasa WUJUD FISIK BAHASA Ciri2 fisik bahasa yg dilisankan Aspek Fisik Bahasa Bgmn bunyi bahasa itu dihasilkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Ciri akustik penutur asli BK dan penutur asli BI, serta perbedaan ciri akustik pada penutur asli BK dan penutur asli BK adalah sebagai berikut. 1. Nada tertinggi penutur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau Javanese Learners of English (JLE), dikatakan menguasai bahasa Inggris (BI) tidak hanya ditunjukkan
Lebih terperinciCHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY
CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Program Strata 1 THE DIFFICULTY OF PRONOUNCING ENGLISH FRICATIVES BY SPEAKERS OF INDO-EUROPEAN LANGUAGE Cristine Natalia
Lebih terperinciANIS SILVIA
ANIS SILVIA 1402408133 4. TATANAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI Kalau kita nmendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan kita dengar runtutan bunyi bahasa yang terus menerus, kadang-kadang
Lebih terperinciHAVE YOU CHECKED YOUR PRONUNCIATION? Oleh : Hj. Sri Mudjiwarti, Dra., M.Si
HAVE YOU CHECKED YOUR PRONUNCIATION? Oleh : Hj. Sri Mudjiwarti, Dra., M.Si ABSTRAKSI Banyak pembaca yang belum secara khusus mempelajari pronunciation ini, penulis yakin bahwa pembaca sudah mempraktekan
Lebih terperinci1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi a. Komponen subglotal b. Komponen laring c. Komponen supraglotal
1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi Alat ucap dan alat bicara yang dibicarakan dalam proses memproduksi bunyi bahasa dapat dibagi atas tiga komponen, yaitu : a. Komponen subglotal
Lebih terperinciPENGUKURAN SPEKTRUM SUARA MANUSIA LANSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN SUKU MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT
PENGUKURAN SPEKTRUM SUARA MANUSIA LANSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN SUKU MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT Salomo, Natalia, Erwin Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru email:m.cnatalia@yahoo.co.id
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH : PHONETICS AND PHONOLOGY
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH : PHONETICS AND PHONOLOGY Fakultas : Bahasa dan Seni Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Nama Mata Kuliah & Kode : Phonetics
Lebih terperinciMAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
ANALISIS Atni KESULITAN Prawati, Analisis DISKRIMINASI Kesulitan Diskriminasi BUNYI Bunyi Mahasiswa... 43 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU Atni Prawati Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciNama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi
Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : 1402408261 4. Tataran Linguistik (1) : fonologi Ketika kita mendengar orang berbicara, tentang berpidato atau bercakapcakap, maka kita akan runtunan bunyi bahasa yang berubah-ubah.
Lebih terperinciSUBTITUSI KONSONAN PADA PENDERITA DISARTRIA. Retno Handayani Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdiknas
SUBTITUSI KONSONAN PADA PENDERITA DISARTRIA FON PENDAHULUAN Retno Handayani Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdiknas retno.hdyn@gmail.com Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi terasa mudah
Lebih terperinciBAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya
BAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya Manusia dalam hidupnya selalu berkomumkasi dengan manusia yang lain lewat bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dengan pendengar berupa bunyi-bunyi.
Lebih terperinciSISTEM FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SINGKARAK KECAMATAN X KOTO SINGKARAK KABUPATEN SOLOK
SISTEM FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SINGKARAK KECAMATAN X KOTO SINGKARAK KABUPATEN SOLOK Deni Nofrina Zurmita 1, Ermanto 2, Zulfikarni 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbicara adalah kemampuan untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau isi hati kepada orang lain dengan menggunakan
Lebih terperinciPelafalan Bunyi Konsonan Nasal Bahasa Inggris Siswa Kelas IX SLB-B Negeri Sidakarya Denpasar
Pelafalan Bunyi Konsonan Nasal Bahasa Inggris Siswa Kelas IX SLB-B Negeri Sidakarya Denpasar Nissa Puspitaning Adni Program Magister Linguistik Universitas Udayana Ponsel 085953863908 nissa_puspitaning@yahoo.com
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PEMBELAJARAN SEMSETER MATA KULIAH : PHONETICS AND PHONOLOGY
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PEMBELAJARAN SEMSETER MATA KULIAH : PHONETICS AND PHONOLOGY Program Study : Pendidikan Bahasa Inggris Nama matakuliah :Phonetics &Phonology
Lebih terperinciREALISASI FONETIS KONSONAN GETAR ALVEOLAR BAHASA INDONESIA PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEWASA
REALISASI FONETIS KONSONAN GETAR ALVEOLAR BAHASA INDONESIA PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEWASA PHONETIC REALIZATION OF CONSONANT ALVEOLAR TRILL IN INDONESIAN BY MALE AND FEMALE Sang Ayu Putu Eny Parwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya. Komunikasi yang
Lebih terperinciProses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan
Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan Oleh : Arry Akhmad Arman Dosen dan Peneliti di Departemen Teknik Elektro ITB email : aa@lss.ee.itb.ac.id, aa_arman@rocketmail.com 2.5.1 Sistem Pembentukan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. Kadang kala malah lebih luas,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Labioshizchis atau lebih dikenal dengan bibir sumbing ini merupakan kelainan bawaan yang timbul saat pembentukan janin yang menyebabkan adanya celah di antara kedua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam bahasa Mandarin sangat penting ketepatan pelafalan vokal dan konsonan. Hal ini disebabkan untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing hampir di seluruh Indonesia sudah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing hampir di seluruh Indonesia sudah dilakukan mulai jenjang Sekolah Dasar (SD). Pemerolehan bahasa di dalam
Lebih terperinciBAB 4 4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI
4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI BAB 4 Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Fonologi terbentuk dari kata fon = bunyi dan logi
Lebih terperinciPENGUCAP ABSTRAK. Kata Kunci: pengucapan bunyi, bunyi vocal, dan konsonan ABSTRACT
PENGUCAP APAN AN BUNYI BAHASA A INGGRIS OLEH MAHASISWA A JURUS USAN BAHASA A INGGRIS, FKIP-UMS Malikatul Laila dan Hepy Adityarini English Department, FKIP- Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Keraf (1997:1) bahasa merupakan alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap
Lebih terperinciBUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR FONOLOGI BAHASA NUSANTARA
BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR FONOLOGI BAHASA NUSANTARA 1. Nama Mata kuliah : Fonologi Bahasa Nusantara 2. Kode/SKS : BDN 120 1/2 SKS 3. Prasyarat : Pengantar
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. terkecil dari bahasa, yaitu bunyi. Menurut Okumura dalam Tjandra (2004:1), dalam
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Fonetik dan Fonologi Fonetik dan fonologi sangat berkaitan dan keduanya berhubungan dengan satuan terkecil dari bahasa, yaitu bunyi. Menurut Okumura dalam Tjandra (2004:1),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada lima tesis yang digunakan untuk mendukung topik
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Dalam penelitian ini ada lima tesis yang digunakan untuk mendukung topik yang sedang dibahas agar dapat membantu melengkapi
Lebih terperinciProses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan
Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan (Pertemuan ke-3) Disampaikan oleh: Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro 1. Sistem Pembentukan Ucapan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN)
1 Syamsudduha 2 Mahmudah / Penggunaan Segmental Melalui Penerapan Teknik 515 PENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN) 1 Syamsudduha 2 Mahmudah
Lebih terperinciLAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( )
LAPORAN BACA OLEH: Asep Saepulloh (180210110037) Hikmat Hamzah Syahwali (180210110035) Suherlan (180210110036) Identitas Buku Judul : Linguistik Umum (Bagian 4 TATARAN LINGUISTIK [1]: FONOLOGI halaman
Lebih terperinciBAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI
NAMA : TAUFIQ SHOFYAN HADI NIM : 1402408291 BAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI Kalau kita mendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan kita dengar runtunan bunyi bahasa
Lebih terperinciBAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM
BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM A. PENGANTAR Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa. Fonologi secara Etimologi berasal dari kata fon, yang artinya bunyi dan logi yang berarti ilmu. Fonologi
Lebih terperinciOleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp. (0274) atau
Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp 08121575726/ 0274-7817575 Telp. (0274) 882481 Email: hermanuny@yahoo.com atau hermansp@uny.ac.id 1 ORGAN ARTIKULASI Bibir atas (labium superior) Bibir bawah (labium imperior)
Lebih terperinciKONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih
KONSEP DAN KOMPONEN Oleh: Pujaningsih (puja@uny.ac.id) Target : Pada bahasan ini Mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Konsep dasar bahasa 2. Komponen bahasa Definisi Wicara : ekspresi bahasa dengan suara.
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI FUNDAMENTAL DAN FORMANT SUARA MANUSIA DEWASA BERDASARKAN PERBEDAAN SUKU DAN GENDER MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT
PENENTUAN FREKUENSI FUNDAMENTAL DAN FORMANT SUARA MANUSIA DEWASA BERDASARKAN PERBEDAAN SUKU DAN GENDER MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT Endah Mulyani (1), Erwin (2), dan Salomo (2) 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciHarimurti Kridalaksana FONETIK. Definisi dari Para Linguis 21/03/2014. Kamus Linguistik. Fonologi Jepang
FONETIK Pengantar Linguistik Jepang Fonetik 10 Maret 2014 DEFINISI Definisi dari Para Linguis Harimurti Kridalaksana Kamus Linguistik Sheddy N. Tjandra Fonologi Jepang Harimurti Kridalaksana 1. Ilmu yang
Lebih terperinciNILAI FORMAN DAN KARAKTERISTIK BUNYI UJARAN PADA AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DAN ANAK NORMAL
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 215 NILAI FORMAN DAN KARAKTERISTIK BUNYI UJARAN PADA AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DAN ANAK NORMAL Tri Wahyu Retno
Lebih terperinciPendahuluan. 4-Nov-16 Adi Yasran, UPM
Nota Kuliah BBM3202 Pendahuluan Fitur Distingtif (ciri pembeza) ialah unit terkecil nahu yang membezakan makna. Cth: Pasangan minimal [pagi] dan [bagi] yang dibezakan maknanya pada fitur tak bersuara [p]
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
153 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang peneliti lakukan terhadap perubahan fonem pelafalan lirik lagu berbahasa Indonesia dengan menggunakan karakter suara scream dan growl
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM FONOLOGI BAHASA PERTAMA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG
PENGARUH SISTEM FONOLOGI BAHASA PERTAMA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG Apriliya Dwi Prihatiningtyas, Santi Prahmanati Mardikarno Fakultas Sastra, Universitas
Lebih terperinciKOMPETENSI LULUSAN. Berkomunikasi tertulis. Berfikir Analitis. Bekerja dalam Tim. Berfikir Logis. Bekerja Mandiri. Berkomunikasi Lisan
KOMPETENSI LULUSAN Berkomunikasi tertulis Berfikir Analitis Bekerja dalam Tim Ilmu Pengetahuan Teknologi Bekerja Mandiri Berfikir Logis Berkomunikasi Lisan Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp 08121575726/ 0274-7817575
Lebih terperinciTATARAN LINGUISTIK FONOLOGI
Nama : Nugraheni Widyapangesti NIM : 1402408207 TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI Runtutan bunyi dalam bahasa ini dapat dianalisis atau disegmentasikan berdasarkan tingkatan kesatuannya yang ditandai dengan
Lebih terperinciMenyetujui Komisi Pembimbing. ,?;., ----~~-=~=~~:~ i '---0. rograzi
Judul Tesis Analisis Kontrastif Bunyi Konsonan dan Vokal Bahasa Batak Angkola dan Bahasa Inggris Nama Mahasiswa: Nomor Pokok Program Studi Lumonggom Hasibuan 002109012 Linguistik Menyetujui Komisi Pembimbing,?;.,
Lebih terperinciFONOLOGI BAHASA KANAUMANA KOLANA
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 3, No. 1 April 2017, 145-158 Available Online at http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret FONOLOGI BAHASA KANAUMANA KOLANA Lodia Amelia Banik Universitas Warmadewa
Lebih terperinciNama : MAOIDATUL DWI K NIM : BAB 4 FONOLOGI
Nama : MAOIDATUL DWI K NIM : 1402408303 BAB 4 FONOLOGI Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari tentang runtutan bunyibunyi bahasa. Fonologi dibedakan menjadi dua berdasarkan objek studinya,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian yang dilakukan dengan membanding-bandingkan unsur. segmental BDN dan BI, serta BBK dan BInd sebagai bahasa pendukung, telah
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan dengan membanding-bandingkan unsur segmental BDN dan BI, serta BBK dan BInd sebagai bahasa pendukung, telah membuktikan bahwa adanya persamaan dan
Lebih terperinci2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 diuraikan bagian pendahuluan penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian,
Lebih terperinciPencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris
Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,
Lebih terperinciSILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002. Ardhana Reswari, MA.
Halaman : Page 1 of 5 SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002 Ardhana Reswari, MA. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 1 Halaman
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Text-to-Speech, Speech Recognition, Pronunciation
ABSTRACT English is a universal tool of communication, which mean that language is used as an introduction to communicate between citizens of countries around the world. Even today a number of countries
Lebih terperinciBAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI
BAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.pada bidang linguistic yang mempelajari, menganalisis,dan membicarakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab V terbagi menjadi dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV sebelumnya. 5.1 Simpulan Tujuan utama penelitian
Lebih terperinciANALISIS VOCAL TRACT PADA KAJIAN AKUSTIK VOKAL BAHASA INDONESIA
ANALISIS VOCAL TRACT PADA KAJIAN AKUSTIK VOKAL BAHASA INDONESIA Ichwan Suyudi 1 Debyo Saptono 2 Fakultas Sastra Inggris, Universitas Gunadarma 1 ichwan, 2 debyo{@staff.gunadarma.ac.id} ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Pada Bab 2 ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan penulis pakai dalam menganalisa data pada Bab 4. Teori-teori ini adalah teori fonologi, teori fonetik dan teori fonem.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir semua anak yang dilahirkan. Kemampuan itu dapat diperoleh tanpa harus memberikan pengajaran khusus
Lebih terperinciإحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو -
217 إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو - ديسمبر STRUKTUR FREKUENSI DALAM BAHASA ARAB PADA MODUS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA ARAB KOTA MEDAN Khoirul Jamil
Lebih terperinciAPLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA
APLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA Lilis Setyowati 1 Bertalya 2 Tri Wahyu Retno Ningsih 3 1 Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Dalam menganalisis data dari bunyi-bunyi yang mengalami interferensi, penulis
Bab 3 Analisis Data Dalam menganalisis data dari bunyi-bunyi yang mengalami interferensi, penulis meninjau dari segi artikulatoris yang menjadi penyebab penyimpangan beberapa bunyi konsonan bahasa Jepang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bagian ini, dipaparkan mengenai pendahuluan penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel penelitian merupakan suatu atribut
Lebih terperinciFREKUENSI FORMAN SEBAGAI MODEL AKUSTIK TABUNG SEDERHANA DARI VOCAL TRACT
FREKUENSI FORMAN SEBAGAI MODEL AKUSTIK TABUNG SEDERHANA DARI VOCAL TRACT Muhammad Subali 1, Djasiodi Djasri 2, Neneng Alawiyah3 3 1 Teknik Informatika,STT Multimedia Cendikia Abditama 2,,Teknik Elektro,STT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa asing, berbicara merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh pembelajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (2008:1) bahwa:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Please purchase 'e-pdf Converter and Creator' on to remove this message.
13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan yang telah diungkapkan dalam bab sebelumya, penulis akan menggunakan berbagai teori dalam bab ini. Teori yang akan digunakan
Lebih terperinciFM-UDINUS-BM-08-05/R1
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.02201/ English and Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang pada dasarnya mempunyai kesamaan. Diantaranya pendapat Roger Lass
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fonologi Ada beberapa pengertian fonologi yang diajukan oleh para ahli bahasa yang pada dasarnya mempunyai kesamaan. Diantaranya pendapat Roger Lass dalam buku Fonologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetensi berbahasa secara fonologis hampir dimiliki setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi berbahasa secara fonologis hampir dimiliki setiap manusia ketika terlahir ke dunia. Baik melalui proses yang lama maupun singkat, seseorang akan mampu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB V SISTEM FONEM BAHASA BATAK ANGKOLA
BAB V SISTEM FONEM BAHASA BATAK ANGKOLA 1. Pengantar Fonologi bahasa Angkola akan diberikan dalam penelitian mi. Angkola adalah bahasa pertama bagi penduduk Sidempuan, eks karesidenan Sibolga, propinsi
Lebih terperinciANALISIS SPEKTRUM SUARA MANUSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN KELOMPOK UMUR MENGGUNAKAN KOMPUTER. Widia Rahim*, Erwin, Usman Malik
ANALISIS SPEKTRUM SUARA MANUSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN KELOMPOK UMUR MENGGUNAKAN KOMPUTER Widia Rahim*, Erwin, Usman Malik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus
Lebih terperinciPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN. Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd. ============================================================== Pendekatan dan Metode
Lebih terperinciFORMULIR No.Dokumen FM-03-AKD-06 FORMAT SAP
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FORMULIR No.Dokumen FM-03-AKD-06 FORMAT SAP No. Revisi 00 Tanggal Berlaku Halaman 1 dari 2 Maret 2013 STANDAR KOMPETENSI SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 1--2 Fakultas
Lebih terperinciNaskah Publikasi: LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL
Naskah Publikasi: LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL (Tahun II) KUALITAS PENGUCAPAN BUNYI BAHASA INGGRIS OLEH PEMELAJAR BAHASA INGGRIS YANG BERLATAR BELAKANG BAHASA JAWA DI SURAKARTA Oleh: Dra. Malikatul Laila,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. dalam konteks pembelajaran front office melalui pengembangan teknik kartu
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka kajian pustaka memusatkan penelitian tentang peningkatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam melakukan sebuah penelitian, tentu harus ada acuan atau teori-teori yang digunakan oleh peneliti. Begitu pula dalam penelitian ini. Penelitian tentang gejala kelainan pelafalan
Lebih terperinciPencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris
Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,
Lebih terperincifonem, kata dan rangkaian kata, misalnya bunyi [0 dilafalkan [0], bunyi [oe]
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Mengingat bahasa yang dipelajari mahasiswa adalah bahasa Perancis yang mempunyai sistem bunyi yang sangat berbeda dengan bahasa yang telah mereka kuasai, yaitu bahasa
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU
ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Ditulis Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBahasa Indonesia (Pertemuan
Bahasa Indonesia (Pertemuan 2) TKJ Trunojoyo Semester 3 Menyimak untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi dan Jeda pada Bahasa Tutur Definisi Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti
Lebih terperinciTEACHING PRONUNCIATION FOR CHILDREN 1
TEACHING PRONUNCIATION FOR CHILDREN 1 BY: Rahman Taufiqrianto Dako, S.S., M.Hum 2 Abstract The aim of this article is to illustrate how to teach Pronunciation for children. It can be applied through minimal
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti
Bab 5 Ringkasan Seperti kita ketahui bahwa di seluruh dunia terdapat berbagai bahasa yang berbedabeda baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti terdapat beberapa
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 PRONUNCIATION ACHIEVEMENT OF INDONESIAN PLAYERS PLAYING SHOWTIME ONLINE GAME Thenly Luvita Sari
Lebih terperinciSISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK
SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062) Jurusan Teknik Elektro Email: afsakti@gmail.com ABSTRAK Teknologi pengenalan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INGGRIS PADA TATARAN FONOLOGIS. Diva Wenanda Suci Suryani Program Studi Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INGGRIS PADA TATARAN FONOLOGIS Diva Wenanda Suci Suryani Program Studi Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura Abstract Every second language learner cannot be free from
Lebih terperinciRESENSI BUKU. Judul. : Fonetik Akustik: Sebuah Pengantar Telaah Wujud Akustik Bahasa
RESENSI BUKU Judul : Fonetik Akustik: Sebuah Pengantar Telaah Wujud Akustik Bahasa Penulis : Yusup Irawan Tebal Buku : 224 + xviii halaman Edisi/ISBN : 2017/978-979-665-923-4 Penerbit : Angkasa, Bandung
Lebih terperinciPRODUKSI FONOLOGIS ANAK DOWN SYNDROME USIA TAHUN BERDASARKAN TINGKAT KECERDASAN DAN MASA TERAPI
PRODUKSI FONOLOGIS ANAK DOWN SYNDROME USIA 10 12 TAHUN BERDASARKAN TINGKAT KECERDASAN DAN MASA TERAPI Elva Febriana Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-Daerah Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciMODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING
MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING TUJUAN 1. Memahami karakteristik sinyal suara dan audio 2. Mampu melakukan pengolahan terhadap sinyal suara dan audio 3. Mampu menggunakan tool untuk pengolahan sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia baik berupa huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya mengalami stroke (Afasia
Lebih terperinciFONOLOGI MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : DR. Prana Dwija Iswara, S. Pd. M.
FONOLOGI MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : DR. Prana Dwija Iswara, S. Pd. M. Pd oleh: Konsentrasi Bahasa Indonesia Semester 7 Kelompok
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 COMPARATIVE STUDY OF ENGLISH LEARNERS PERCEPTION TOWARDS ENGLISH ACCENTS Artivie NIM: 1301054726
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sarana utama dalam berkomunikasi antar sesama manusia. Sebagian besar mengambil bentuk lisan/ tertulis, dan verbal/ ucapan. Tanpa bahasa, manusia akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunarungu seringkali memiliki kebiasaan-kebiasaan yang salah saat berbicara terutama ketika melafalkan kata-kata. Kondisi tersebut merupakan dampak dari
Lebih terperinciSOUND WAVES P H Y S I C S F O R 1 2 TH G R A D E R S
SOUND WAVES P H Y S I C S F O R 1 2 TH G R A D E R S Chapter Overview Properties of Sound Waves Speed of Sound Waves Doppler Effect Beat Sound Waves on Strings and Pipes Intensity and Intensity Level of
Lebih terperinciTOTOBUANG Volume 4 Nomor 1, Juni 2016 Halaman 27 39
TOTOBUANG Volume 4 Nomor 1, Juni 2016 Halaman 27 39 DISTRIBUSI FONEM BAHASA DI PULAU SAPARUA: DATA NEGERI SIRISORI ISLAM (Phoneme Distribution of Language in Saparua Island) Erniati, S.S. Kantor Bahasa
Lebih terperinciHakikat Fonologi. Modul 1 PENDAHULUAN
D PENDAHULUAN Modul 1 Hakikat Fonologi Achmad H.P. Krisanjaya alam modul linguistik umum, Anda telah mempelajari bahwa objek yang dikaji oleh linguistik umum adalah bahasa. Bidang-bidang kajian dalam linguistik
Lebih terperinciIDENTITAS MATA KULIAH 16/03/2008 HERMAN 1
IDENTITAS MATA KULIAH Mata kuliah Kode mata kuliah Jumlah SKS Prodi/jurusan : Artikulasi : PLB221 : 2 SKS : Pend. Luar Biasa 16/03/2008 HERMAN 1 KOMPETENSI Mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan
Lebih terperinciTUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI)
TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI) Debby Yuwanita Anggraeni Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI peacoy@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehingga akan menentukan eksistensi seseorang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbicara adalah hasil pembelajaran sejak usia dini dan akan terus bertambah seiring meningkatnya pendidikan dan pengalaman hidup. Kemampuan berbicara
Lebih terperinci