BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. berkenaan dengan pola komunikasi komunitas fans Manchester United

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. berkenaan dengan pola komunikasi komunitas fans Manchester United"

Transkripsi

1 BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini penulis menyajikan hasil penelitian dan pembahasan yang ada di lapangan seperti data dan informasi dari beberapa informan yang berkenaan dengan pola komunikasi komunitas fans Manchester United (United Indonesia) Chapter Solo. Penulis akan menyajikan secara detail tentang pola komunikasi yang digunakan di dalam komunitas United Indonesia chapter Solo. Dalam komunikasitersebut tentunya tidak terlepas topik atau pokok pembahasan yang menjadi sebuah tujuan, dan juga untuk membantu tercapainya proses penyampaian informasi. Melihat begitu meriahnya persepakbolaan di dunia tidak lepas dari pendukung atau fans yang sering disebut suporter. Fans atau suporter adalah elemen penting di dalam sebuah pertandingan sepak bola. Mereka akan menjadi aset yang sangat berharga bila dikelola dengan baik, karena dukungan yang diberikan dapat menjadi simbol kebanggaan klub. Kreatifitas dan loyalitas dalam mendukung tim kebanggan dapat menjadi semangat sebuah tim untuk meraih kemenangan dan kejayaan. Karena peran ini lah suporter sering disebut sebagai pemain keduabelas. Indonesia sebagai negara yang dikenal memiliki suporter yang cukup fanatik di dunia selain menyukai klub lokal juga menyukai klub-klub luar negeri. Secara logika, masyarakat Indonesia yang menyukai klub luar negeri tidak mewakili ideologi klub atau memiliki kepentingan dengan klub yang 52

2 bersangkutan. Namun pada kenyataannya mereka juga membawa identitas dan jatidiri klub yang berujung pada tingkat fanatisme yang tinggi. Menariknya di sisi lain tidak sedikit klub lokal yang memiliki basis fans yang cukup besar yang mewakili kedaerahan mereka. Seperti misalnya Aremania (Arema Malang), Bonek (Persebaya Surabaya), Pasoepati (Persis Solo), Jak Mania/The Jak (Persija Jakarta).Tayangan-tayangan sepakbola di televisi seperti Liga Champions Eropa, Liga Primer Inggris, Liga Italia Serie A, Apalagi tim sepak bola sebesar Manchester United. Penggemarnya tidak hanya berasal dari Inggris ataupun kota Manchester saja, tapi telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia bahkan Kota Solo. Hal ini disebakan oleh suksesnya Manchester United di kompetisi domestik maupun Eropa serta mampu melahirkan pemain-pemain yang berkelas seperti David Beckham dan Cristiano Ronaldo.Meski saat ini Manchester United sedang mengalami keterpurukan dengan terlempar dari papan atas klasemen liga Inggris, namun fans-fans Manchester United tetap setia mendukung Manchester United. United Indonesia Chapter Solo mempunyai fungsi dan tugas tersendiri. United Indonesia Chapter Solo berfungsi sebagai wadah untuk menampung para penggemar klub sepakbola Manchester United se-eks Karisidenan Surakarta. Sehingga, para penggemar klub sepak bola Manchester United itu dapat berkumpul dan lebih terorganisir. Dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai acuan peneliti adalah teori dari De Vito, apakah pola komunikasi di dalam organisasi United 53

3 Indonesia Chapter Solo menggunakan pola komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear atau pola komunikasi sirkular. Selain itu teori dari De Vito jmembagi pola komunikasi menjadi lima struktur yaitu lingkaran, roda, Y, rantai dan semua saluran (all channel). Teori dari De Vito tersebut mengarahkan tentang proses penyampaian informasi, peran anggota dan pemimpin dalam komunitas United Indonesia Chapter Solo. Dari proses komunikasi tersebut dapat terlihat struktur pola komunikasidi dalam United Indonesia Chapter Solo. Berdasarkan hasil penelitian secara mendalam di lapangan, dapat dijelaskan : Pola Komunikasi Organisasi United Indonesia Chapter Solo Dalam Memperkuat Solidaritas Antar Anggota Sebagai komunitas fans Manchester United di kota Solo, United Indonesia Chapter Solo merupakan kumpulan-kumpulan pecinta Manchester United yang tergabung dalam komunitas United Indonesia dan dikarenakan berada di dalam satu wilayah yang sama yaitu Surakarta. Para anggota United Indonesia Chapter Solo sudah seperti keluarga sendiri. Mereka memiliki kesamaan jiwa dalam mencintai klub sepakbola Manchester United. Walaupun berangkat dari latar belakang yang berbedabeda akan tetapi mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar anggota, mereka menyebutnya dengan komunitas adalah komunitas yang berdiri diatas semua golongan. Bagi mereka Manchester United sudah menjadi bagian dari 54

4 hidup mereka, setiap hal mengenai Manchester United memiliki ruh yang ada di jiwa setiap United Indonesia.Mereka yang terlibat di dalam komunitas, utamanya para petinggi struktural, mengingkan adanya komunitas yang kuat, ikatan persaudaraan yang tinggi, dan kebersamaan untuk saling membantu di kehidupan sehari-hari. United Indonesia Chapter Solo mencoba melakukan itu, dimulai dari interaksi dan komunikasi yang dibangun di dalamnya. Komunikasi yang terjadi di dalam United Indonesia Chapter Solo bukan sekedar pertukaran informasi karena di dalamnya terdapat tujuan lain yang mungkin sama sekali tidak berhubungan dengan pesan yang menjadi topik dalam kegiatan komunikasi tersebut. Seperti pendapat Rudolph F. Verdeber (1978) yang dikutip Deddy Mulyana (2008), bahwa salah satu fungsi komunikasi yakni bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Tidak hanya sekedar penyampaian dari komunikator kepada komunikan, komunikasi yang dilakukan para anggota bertujuan untuk menjalin hubungan para pecinta Manchester United khususnya di Kota Solo. Komunikasi sering dilakukan untuk menampung ide-ide dari setiap anggota. Komunikasi antar anggota tersebut berlangsung formal maupun informal. Komunikasi formal berupa kegiatan rapat dan gathering sedangkan forum informal biasanya hanya sekedar diskusi namun tetap membahas mengenai Manchester United dan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh United Indonesia Chapter Solo. Kegiatan tersebut biasanya diadakan di wedanganatau di lokasi nonbar. 55

5 Yoga Mahayasa menyatakan bahwa : Dalam forum-forum tentunya membahas agenda yang akan dilakukan oleh United Indonesia Chapter Solo. Untuk rapat biasanya membahas masalah agenda nonbar. Untuk gathering membahas masalah agenda tahunan dari United Indonesia Chapter Solo sendiri seperti baksos maupun agenda mengikuti gathering nasional. Kopdar dan chant class sifatnya lebih santai, khusus untuk chant class member United Indonesia Chapter Solo belajar bersama tentang chant Manchester United. Muh Fadjrinselaku Korda United Indonesia Chapter Solo mengatakan: Tentunya dalam forum tersebut membahas tentang Manchester United. Ya kan kita ini fans Manchester United. Selain membahas tentang Manchester United kita juga membahas tentang komunitas ini. Kegiatan apa yang akan kita lakukan nantinya. Biasanya membahas tentang mengadakan acara nonton bareng baik itu pertandingan kandang maupun tandang Manchester United. Saat pertandingan kandang di Old Trafford tentunya kita akan bertindak sebagai tuan rumah untuk acara nonton bareng tersebut. Untuk di class chant kita membahas mengenai chant-chant apa saja yang dinyanyikan. Pas nonbar kan kita sering nyanyi-nyanyi seperti layaknya nonton langsung di stadion. Kegiatan tersebut ada yang bersifat rutin, namun ada juga yang hanya setiap menjelang pertandingan atau acara incidental. Namun, tujuan utama dalam komunikasi tersebut untuk mempermudah penyampaian pesan serta koordinasi. Kegiatan yang bersifat rutin adalah fun futsal setiap hari Rabu jam 8 malam yang berlangsung di lapangan futsal Solo Sehat yang terletak di Solo Baru. Selain agenda fun futsal, para anggota UI Solo juga mengadakan pertemuan selepas fun futsal untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Selain agenda rutin fun futsal, UI Solo juga mempunyai agenda rutin nonton bareng. Kegiatan nonton bareng ini biasanya berlangsung di Jack Star 56

6 yang berada di daerah Purwosari. Jadwal agenda rutin nonton bareng ini menyesuaikan jadwal bermain Manchester United. Karena prestasi Manchester United yang menurun belakangan ini, intensitas nonton bareng juga sedikit berkurang. Sekarang nonton bareng hanya berlangsung sekali dalam seminggu sesuai dengan jadwal dari Liga Premier Inggris. Bekerjasama dengan pihak Jackstar, UI Solo berusaha memenuhi kebutuhan para penggemar MU yang ingin menonton setiap pertandingan Manchester United yang tidak semuanya disiarkan oleh TV nasional. Gambar 4. Suasana Nonbar Suasana ketika nonbaryang begitu tegang. Nobar diadakan sekaligus memperingati hari jadi United Indonesia Chapter Soloyang dilakukan di Solo Sehat Indoor Soccer. (Sumber: Kegiatan nonton bareng ini tak ubahnya seperti ketika menyaksikan langsung di lapangan. Karena member UI juga mengajak para peserta nonbar menyanyikan chant-chant seperti yang dinyanyikan oleh para suporter 57

7 Manchester United yang ada di lapangan. Para peserta nonbar juga terlihat antusias mengikuti ketika chant-chant mendukung Manchester United atau juga menghujat tim lawan bertanding dari Manchester United. Bahkan tak jarang kata-kata kasar atau umpatan sumpah serapah juga keluar dari peserta nonbar jika ada hal yang merugikan bagi Manchester United saat pertandingan. Gambar 5. Nonbar Manchester United vs Aston Villa NonbarManchester United vs Aston Villa di salah satu pusat perbelanjaan Sukoharjo. Seperti layaknya di lapangan, member United Indonesia Chapter Solo juga bernyanyi dan menyalakan flare.(sumber: dokumen pribadi) Agenda rapat dari UI Solo sendiri mengikuti jadwal dari nonton bareng. Karena rapat diadakan sehari sebelum nonton bareng, untuk membahas teknis kegiatan nonton bareng yang akan diadakan esok harinya 58

8 dan juga membahas hal lain. Agenda rapat UI Solo juga berlangsung secara insidental, berdasarkan kesepakatan anggotanya. Agenda insidental ini diadakan di HIK/wedangan atau juga terkadang di rumah salah satu anggotanya. Menurut Muh Fadjrin : Rapat biasanya diadakan sebelum kegiatan nonton bareng, selain itu juga bisa rapat sebelum atau sesudah futsal rutin anggota United Indonesia Chapter Solo. Karena pada musim ini Manchester United tidak terlalu padat jadwal bermainnya seperti musim lalu maka belum tentu seminggu sekali ada rapat. Sehingga kita mencoba untuk mengakalinya dengan rapat sebelum atau sesudah agenda futsal rutin United Indonesia Chapter Solo. Kalau yang sudah pasti rutin tentunya fun futsal dan chant class dalam waktu seminggu sekali Gambar 6. Pamflet Class Chant United Indonesia Chapter Solo Sumber: twitter.com/@utdindonesiaslo 59

9 Dan juga seperti diutarakan saudara Sulis yang juga pernah menjabat sebagai Korda: Untuk rapat bisa dikatakan rutin nggak rutin, karena kita mengadakan rapat H-1 sebelum pertandingan Manchester United berlangsung. Tetapi kadang-kadang pertandingannya tidak berlangsung seminggu sekali karena Manchester United 2 musim belakangan ini jadwalnya tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya yang disebabkan oleh menurunnya prestasi tim. Tapi kita selalu berusaha mengadakan rapat minimal seminggu sekali. Biasanya itu dilakukan sebelum atau sesudah fun futsal. Angka Weka Putra juga menyampaikan : Gathering itu rutin diadakan setahun sekali biasanya bertempat di daerah Tawangmangu. Kopdar setiap kamis jam 8 malam di Jackstar. Untuk rapat kadang kita adakan sehari menjelang pertandingan Manchester United untuk membahas nonbar. Kadang rapat juga kita barengkan sebelum atau sesudah agenda rutin seperti fun futsal. Selain itu juga berkomunikasi lewat media elektronik seperti handphone atau jejaring sosial. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini United Indonesia Chapter Solo juga mempunyai akun serta grup di jejaring sosial Facebook, akun Twitter, serta mempunyai grup di Blackberry Messenger (BBM). Untuk grup Blackberry Messenger (BBM), grup ini dikhusukan untuk para member aktif dan tidak sembarangan member United Indonesia Chapter Solo dapat masuk di grup tersebut.hal tersebut seperti dikatakan oleh Muh Fadjrin Komunikasi yang dilakukan di United Indonesia Chapter Solo dilakukan lewat banyak forum. Baik itu formal maupun informal. 60

10 Untuk forum formalnya kita selalu mencoba mengadakan rapat minimal seminggu sekali. Dan juga ada acara gathering yang dilakukan setahun sekali yang dilakukan untuk mengevaluasi maupun membahas rencana kegiatan yang akan dilakukan kedepan. Sedangkan selain rapat ataupun gathering, kita juga membuat grup di bbm dan juga facebook. Serta grup milis yang dibuat oleh United Indonesia pusat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi United Indonesia Chapter Solo juga. Serta juga disampaikan oleh Sulis : Komunikasinya dilakukan dalam forum pertemuan, rapat maupun gathering. Ada juga komunikasi melalui grup bbm. United Indonesia menyediakan milis sendiri bagi para anggotanya di unitedindonesia.org. Di dalamnya berisikan forum-forum chapter United Indonesia dari berbagai daerah, termasuk Chapter Solo. Selain ada grup bbm bagi member kita dan ada pula fans page facebook serta akun resmi twitter dan instagram. Jadi kita bisa berkomunikasi dengan sesama anggota Chapter Solo dimanapun berada. Dan juga Rhedik Rakadea yang menyatakan: Biasanya kita rapat, gathering maupun kopdar. Seminggu sekali kita kopdar sekaligus mengadakan class chant di Jackstar. Komunikasi juga dilakukan lewat media sosial seperti bbm, twitter, instagram, facebook serta milis khusus member United Indonesia. Saudara Fandi Armayasa juga menyampaikan: Gathering, kopdar, rapat. Itu untuk yang secaraa bertatap muka. Untuk yang tidak bertatap muka, kita memanfaatkan adanya bbm untuk membuat grup yang berisikan member dari United Indonesia Chapter Solo. Di grup itu kan kita juga bisa berkomunikasi antar member. Begitu pula Yoga Mahayasa yang menyampaikan selain forum bertatap muka ada juga forum lewat media : Banyak forum, bisa rapat, kopdar, juga gathering. Selain itu juga lewat forum di media sosial seperti facebook, twitter, dan juga blackberry messengger. Di bbm kita punya grup yang isinya khusus member United Indonesia Chapter Solo. 61

11 Gambar 7. Gathering United Indonesia Chapter Solo Sumber: dok. pribadi United Indonesia Chapter Solo mempunyai beberapa divisi. Dengan jumlah anggota yang besar memungkinkan semua anggotanya dapat berkomunikasi dengan relatif mudah, baik sebagai sumber informasi maupun penerima informasi. Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan proses komunikasi antara tiga orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka. Dalam kelompok tersebut, anggota berinteraksi satu sama lain. Tipe komunikasi ini oleh banyak kalangan dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antar pribadi. Seperti yang ditulis Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam bukunya Human Communication, konteks-konteks komunikasi. Mereka mempunyai derajat organisasi tertentu yang mengatur kelompok itu. komunikasi 62

12 kelompok menitik beratkan pada tingkah laku dalam diskusi kelompok. Komunikasi ini hanya memusatkan perhatian pada proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil. a) Peranan tugas kelompok (group task roles) Digunakan sebagai pegangan setiap kelompok untuk menjaga solidaritas antar anggota kelompok dan menjelaskan akan tugas maisng-masing anggota kelompok agar dapat mempertahankan eksistensi kelompok. Mengetahui pemberlakuan prosedur dalam sebuah organisasi dan mengerti dinamika kelompok. b) Pembentukan-kelompok dan peranan pemeliharaan Peranan-peranan dalam katagori ini membantu berfungsinya kelompok secara antarpersonal. Peranan-peranan tersebut membantu mengubah cara kerja, memperkuat, mengatur dan menjaga kelangsungan kelompok. Hal ini serupa dengan pemeliharaan preventif alat-alat mekanis, seperti sebuah mobil, agar jalanya baik. c) Peranan perseorangan Perilaku-perilaku ini dirancang terutama untuk memuaskan kebutuhan perseorangan dari pada untuk memenuhi kebutuhan kelompok. Perilakuperilaku ini kadang-kadang disebut sebagai peranan terpusat pada diri (seffcentered rules). Dalam suatu komunitas biasanya mereka memiliki suatu struktur ataupun pola untuk mempertahankan rasa solidaritas antar anggota dan eksistensi komunitasnya setidaknya di wilayah dimana mereka berada. Oleh 63

13 karena itu, penulis mulai mengamati dan meneliti bagaimana pola komunikasi United Indonesia Chapter Solo Komunitas United Indonesia Chapter Solo lebih menganut sistem persaudaraan, kebersamaan dan rasa solidaritas antar anggota. Pola tertentu dapat menghambat suatu kelompok bukan karena kemampuan pola itu dalam memecahkan masalah, melainkan karena kemampuan untuk mengatur pola itu sendiri agar dapat memecahkan suatu masalah. Membandingkan dengan temuan Leavit semula bahwa kelompokkelompok Y, Roda, Rantai mampu mengatur diri mereka sendiri sehingga, menetapkan sebuah prosedur yang digunakan terus menerus, sebaliknya anggota pola lingkaran tidak dapat melakukan hal yang serupa. Kelompok dengan pola terpusat lebih baik dalam mengenal warna, lambang, dan angka-angka, serta memecahkan masalah sederhana lainya. Pola tidak terpusat lebih baik dari yang terpusat bila menghadapi masalah yang lebih rumit. Karena kebanyakan komunikasi yang kita perhatikan tidak berkaitan dengan identifikasi lambang dan semacamnya, melainkan dengan masalahmasalah yang lebih rumit, pola tidak terpusat biasanya lebih disukai.misalnya pola Roda, meskipun efisien dalam penggunaan waktunya. Keuntungan lain pola tidak terpusat adalah bahwa pola ini cenderung memberi kepuasan perseorangan terbaik kepada anggotanya. Pola semua saluran tampaknya disukai karena berbagai alasan, meskipun awalnya cenderung lebih tidak efisien, dan banyak memakan waktu, pola ini memaksimalkan kesempatan 64

14 untuk umpan balik korektif, yang akhirnya menghasilkan kecermatan lebih besar selanjutnya, kebebasan berbicara dengan setiap anggota kelompok menciptakan suasana moral yang labih baik. Anggota-anggota komunitas United Indonesia Chapter Solo dapat berkomunikasi dengan mudah. Sumber dan penerima informasi dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama. Solo mempunyai alasan yang sama bagi anggotanya untuk beraksi Pola Komunikasi di dalam organisasi United Indonesia Chapter Solo sendiri merupakan sebuah struktur atau jaringan yang terbentuk dalam proses penyampaian pesan dari satu anggota ke anggota yang lain. Menurut Baird, karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi harus menciptakan sejumlah pola komunikasi yang beragam (Devito, 2011:344). Dalam proses komunikasi tersebut dapat dilihat bagaimana pola komunikasi yang terbentuk di dalam organisasi United Indonesia Chapter Solo. Pola komunikasi tersebut dapat ditentukan berdasarkan beberapa karakteristik dari teori Canggara, dari karakteristik tersebut akan ditemukan pola komunikasi primer, sekunder, linear tauapun sirkular. Selain itu, berdasarkan teori Devito struktur pola komunikasi tersebut juga akan terlihat apakah berbentuk struktur lingkaran, struktur roda, struktur Y, struktur rantai maupun struktur semua saluran/star. 65

15 Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi yang berlangsung di antara anggota United Indonesia Chapter Solo akan membentuk membentuk pola komunikasi sebagai berikut : Seorang ketua bertugas memimpin sebuah forum rapat. Namun, ketua tidak memiliki wewenang yang mutlak untuk mempengaruhi anggota yang lain. Figur ketua merupakan figur yang bertugas untuk menghimpun ide-ide kraetif dari anggota bukan sebagai figur yang mendominasi di dalam sebuah forum. Perintah dan pembagian tugas merupakan kesepakatan bersama berdasarkan hasil rapat. Setiap anggota memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pesan atau ide-ide mereka kepada ketua atau anggota yang lain. Tidak ada yang mendominasi di dalam sebuah forum atau dialog, seorang ketua dapat berkomunikasi dengan anggotanya dan anggota dapat berkomunikasi dengan ketua maupun anggota yang lainnya. Di dalam United Indonesia Chapter Solo, yang menjadi ketua atau pemimpin disebut Korda (koordinator daerah). Muh Fadjrin : Seperti yang disampaikan oleh Korda United Indonesia Chapter Solo, Yang memimpin rapat biasanya Korda, jika kebetulan Kordanya berhalangan hadir biasanya diwakilkan oleh wakilnya. Dan bisa juga sesepuh atau anggota yang lebih senior bergabung di United Indonesia Chapter Solo. Dan juga Taufik yang mengungkapkan bila : Yang menjadi pemimpin rapat itu Korda dan bisa digantikan oleh wakilnya jika Korda berhalangan hadir. Namun kadang-kadang senior di komunitas ini juga bisa menjadi pemimpin rapat. 66

16 Serta disampaikan oleh Yoga Mahayasa bahwa: Sudah pasti korda yang memimpin forum tersebut. Terutama dalam forum formal seperti rapat atau gathering. Tapi jika korda berhalangan hadir wakil korda biasanya yang menggantikan. Para senior atau yang kita biasa panggil sesepuh juga terkadang menggantikan korda atau wakil korda jika berhalangan hadir dalam forum. Peneliti menemukan suasana yang sangat hidup di dalam rapat, semua anggota bebas mengeluarkan ide-ide dan memberikan feedback. Seorang pemimpin atau ketua hanya bertugas menampung ide dan membagi tugas kepada anggotanya. Sebuah keputusan hasil rapat harus benar-benar bermanfaat dan terbaik buat semua anggota. Karena pada dasarnya sebuah keputusan tersebut merupakan suara dari semua anggota. Jadi semua anggotatidak merasa keberatan, karena kebijakan itu juga merupakan suara bersama. Menurut saudara Yoga Mahayasa bahwa : Interaksi antar anggota tentunya ada. Setiap member bebas untuk bertukar pikiran dalam forum-forum tersebut. Seperti misalnya di chant class, ada interaksi antar member. Mereka saling bertukar informasi mengenai chant yang mungkin belum pernah didengar atau bahkan baru. Tidak ada yang dominan dalam dialog, karena semua berhak mengeluarkan pendapat. Seorang korda pun juga tidak terlalu dominan karena keputusan yang diambil haruslah disepakati bersama. Rhedik Rakadeajuga mengatakan : Interaksi atau dialog selalu terjadi. Karena disini kita sifatnya terbuka. Jadi semua bebas untuk berinteraksi. Semua bebas untuk saling mengutarakan pendapatnya, dikumpulkan pendapatnya oleh korda, lalu diputuskan bersama untuk mendapat hasil yang terbaik. Kalau di class chant interaksi atau dialog membahas mengenai chant. Kita kan kalau dengar di tv, chant yang dinyanyikan sekedar seperti teriakan tidak jelas, tapi itu ada syair atau liriknya. Di class chant inilah kita melakukan interaksi untuk mempelajari chant-chant. 67

17 Muh. Fadjrin juga mengatakan: Sudah pasti ada, selain dialog antara ketua dengan anggota juga ada interaksi antar anggota. Pada dasarnya tidak ada yang dominan, meskipun kadang ada yang cukup vokal dalam berinteraksi atau menyampaikan pendapat di forum.karena semua anggota bebas untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Sehingga bisa didapatkan mana yang terbaik dari ide atau gagasan tersebut untuk disepakati bersama nantinya Selain melakukan komunikasi tatap muka secara langsung melalui rapat atau forum resmi juga sering melakukan komunikasi melalui sosial media serta blackberry messager. Misalnya di dalam facebook dan twitter, dengan membuat fanspage dan akun resmi. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah penyampaian undangan atau informasi kepada seluruh anggota. Berdasarkan karakteristik yang disampaikan dapat diketahui bahwa pola komunikasi yang terbentuk yaitu pola komunikasi linear serta sirkular.sedangkan struktur pola komunikasi organisasi United Indonesia Chapter Solo yaitu struktur pola semua saluran. Struktur yang terbentuk dapat digambarkan sebagai berikut : Member Korda Member Member Member Struktur pola komunikasi diatas menunjukan bahwa semua anggota United Indonesia Chapter Solo bias melakukan komunikasi dengan bebas ke semua arah, termasuk juga ke pemimpinnya. 68

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanita pun memainkan olahraga ini. Sepakbola adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan.

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan. 68 BAB IV ANALISIS DATA A. HASIL TEMUAN PENELITIAN Penelitian ini memfokuskan pada proses komunikasi internal yang dilakukan oleh pengurus dengan pengurus, pengurus dengan anggota serta komunikasi anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak mengenal usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok 79 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepakbola adalah olahraga sejuta umat. Begitulah sebutan bagi cabang olahraga yang paling digemari hampir di seluruh dunia ini. Sepakbola digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman.

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman. BAB IV KESIMPULAN Suporter PSS Sleman yang terorganisir pada mulanya adalah hanya Slemania. Slemania tumbuh menjadi sebuah suporter yang menjadi kebanggaan para warga Sleman, pemain PSS Sleman, dan Menejemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat di dunia ini, peminatnya dari berbagai kalangan tanpa memandang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Dari pembahasan bab dapat ditarik kesimpulan mengenai peran dari Brigata Curva Sud dalam rangka memajukan klub sepakbola PSS Sleman mewujudkan klub sepakbola yang profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, Indonesia mengalami booming media televisi karna masyarakat hidup dalam era industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam

Lebih terperinci

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN)

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) AGUNG NUGROHO Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak Dinamika Keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas Dalam penelitian kualitatif, analisis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan berinteraksi kita bisa mengkomunikasikan sebuah pesan baik verbal

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti 35 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti Kemunculan komunitas fans klub sepakbola jelas berkaitan dengan klub sepakbola,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan biasanya dilakukan dalam bentuk sponsorship. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan biasanya dilakukan dalam bentuk sponsorship. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Event merupakan salah satu instrumen komunikasi yang banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperkenalkan diri kepada khalayaknya. Pemanfaatan event yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data dana nalisis yang penulis telah lakukan terhadap pola

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data dana nalisis yang penulis telah lakukan terhadap pola BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dana nalisis yang penulis telah lakukan terhadap pola komunikasi komunitas 234 Solidarity Community (SC), maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui

BAB I. Pendahuluan. didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di era komunikasi global ini perkembangan komunikasi sangat lah mudah didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui media ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif (2013) berpendapat, sepakbola sukses melepaskan sekat-sekat sosial, etnis, agama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia dibayar. Di Eropa tempat duduk seperti ini biasanya dihuni petinggi klub, pejabat, atau konglomerat sementara suporter biasa duduk di tempat biasa. Ada pula semacam anggapan yang berlaku bahwa suporter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat menyediakan berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN PSSI mulai menggulirkan liga sepakbola Indonesia pertama kali pada tahun 1931 setelah terbentuk satu tahun sebelumnya, liga sepakbola nasional tersebut diberi nama Perserikatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Seiring

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yakni Peran Tayangan Sepakbola Liga Asing Terhadap Motivasi Berprestasi Pemian Sepakbola Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang akrab dengan masyarakat, mulai dari masyarakat golongan bawah, masyarakat golongan menengah, hingga masyarakat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepak Bola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI UNITED Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI PENGANTAR Saya pertama kali mulai mengenal dan menyukai Manchester United sejak tahun 1995 ketika masih bersekolah SMP, tepatnya beberapa bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) :

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga bola yang paling banyak penggemar di dunia termasuk di Indonesia. Membahas mengenai sepak bola tidak bisa terlepas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil wawancara dan analisis data yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini. 1. Terdapat tiga faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi adalah bagaimana cara mengkomunikasian suatu pesan (produk) kepada publik.

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi adalah bagaimana cara mengkomunikasian suatu pesan (produk) kepada publik. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran, dan strategi promosi adalah bagaimana cara mengkomunikasian suatu pesan (produk) kepada publik. Strategi

Lebih terperinci

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola, olahraga yang mempunyai banyak penggemar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola, olahraga yang mempunyai banyak penggemar di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola, olahraga yang mempunyai banyak penggemar di dunia. Hampir di setiap benua, setiap negara ada tayangan pertandingan sepakbola. Baik itu pertandingan level

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah peningkatan popularitas sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi,

Lebih terperinci

Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas

Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas Inter Milan lagi-lagi menerima kekalahan yang ke-15 di ajang Serie A Italia musim ini, usai ditaklukkan Lazio 3-1. Tim yang dulu diakui sebagai tim terbaik di musim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PADA FANS CLUB MANCHESTER UNITED (UNITED INDONESIA) CHAPTER SOLO

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PADA FANS CLUB MANCHESTER UNITED (UNITED INDONESIA) CHAPTER SOLO POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PADA FANS CLUB MANCHESTER UNITED (UNITED INDONESIA) CHAPTER SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Fans Club Manchester United (United Indonesia)

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI Setelah menjabarkan temuan lapangan serta analisa yang relevan pada bab sebelumnya, dalam bab ini peneliti mencoba menggambarkan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

Pola Komunikasi pada Komunitas Indomanutd (Studi Deskriptif Kualitatif Indomanutd Pusat dengan Setiap Region)

Pola Komunikasi pada Komunitas Indomanutd (Studi Deskriptif Kualitatif Indomanutd Pusat dengan Setiap Region) Pola Komunikasi pada Komunitas Indomanutd (Studi Deskriptif Kualitatif Indomanutd Pusat dengan Setiap Region) Communication Pattern of Indomanutd Community (Descriptive Qualitative Study of Indomanutd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk?

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk? LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Nama : Muhamad Irvananda Jabatan : Wakil ketua Hari / Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016 Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk? Jawaban : Sebelum bernama SOHC ( Strangle Over

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak mengenal usia, jenis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Komunitas United Indonesia Berawal dari kesaaman hobi dan kesukaan komunitas ini berdiri pada tahun 2006 setelah awalnya komunitas ini terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola adalah permainan yang dimainkan di lapangan terbuka yang menggunakan 1 bola besar dan menggunakan 2 gawang sebagai sasaran, sehingga untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dipengaruhi oleh faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang termasuk

Lebih terperinci

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peringkat Tabel 1. Peringkat tim Arsenal, Everton dan Tottenham Hotspurs dari tahun 2006-2012. Peringkat Tim Arsenal Everton Tottenham Hotspurs 2006 4 11 5 2007 4 6 5 2008 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi masa kini olahraga telah menjadi sebuah olah raga yang dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball,

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah 1 Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah terdaftar sebagai anggota PSSI Pengcab Purworejo maupun yang belum.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Solo International Futsal Academy. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul tersebut,

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan.

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan. 99 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Sifat-Sifat Pemimpin a. Intelejensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media massa yang dapat menjangkau khalayak orang banyak dalam memproses terjadinya komunikasi satu arah. Menurut Mc Luhan, menggunakan media

Lebih terperinci

ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online

ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online 4.17.2018 Dijual Hari Ini Terjual Cepat Amankan Kursi Anda Sekarang Harga Naik LIVE===>> https://tinyurl.com/yav5cy2a LIVE===>> https://tinyurl.com/yav5cy2a

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling berinteraksi, dan dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan suatu komunikasi yang baik diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam era globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis perbankan sangat begitu ketat, dimana para konsumen harus lebih selektif dalam mengkonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola tidak terlepas dari yang namanya supporter, supporter biasa disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Seperti yang sudah disebutkan dalam Bab I, penelitian ini akan lebih mengacu kepada telaah tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam mempertahan keeksistensian komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas tinggi yang dilakukan oleh seseorang di tengah masyarakat sering membuat kondisi tubuh dan pikiran lelah. Untuk mengatasi hal tersebut masyarakat mencari kegiatan

Lebih terperinci

Aktivitas Komunikasi dalam Komunitas Big Reds sebagai Pendukung Liverpool FC

Aktivitas Komunikasi dalam Komunitas Big Reds sebagai Pendukung Liverpool FC Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6532 Aktivitas Komunikasi dalam Komunitas Big Reds sebagai Pendukung Liverpool FC 1 Meddy Saputra ED, 2 Nurhastuti. 1.2 Prodi Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan pernah terlepas dari lingkungan sosial. Dalam menjalani kehidupan tersebut tentunya manusia sering menjalin interaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA. Proses komunikasi virtual pada komunitas women online community

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA. Proses komunikasi virtual pada komunitas women online community BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA A. Analisis Proses komunikasi virtual pada komunitas women online community Surabaya (WOSCA) memiliki dua proses yakni proses komunikasi online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun media elektronik dan merupakan suatu proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK

KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK KOMUNKASI DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KUALITAS MAHASISWA DI STAIN PONTIANAK Amalia Irfani Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana komunikasi-interaksi dosen STAIN

Lebih terperinci

Desember 2012 jam wib.

Desember 2012 jam wib. BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sepakbola adalah permainan tim, 11 orang melawan 11 orang lainnya di lapangan hijau. Semua pemain memiliki peran yang penting selama 90 menit pertandingan berjalan.

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 81 BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH A. Bentuk Komunikasi Antarbudaya Dalam Meningkatkan Kerukunan Masyarakat

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

KOMPETENSI KOMUNIKASI YULI SUMPIL DALAM MEMIMPIN KELOMPOK SUPORTER AREMANIA

KOMPETENSI KOMUNIKASI YULI SUMPIL DALAM MEMIMPIN KELOMPOK SUPORTER AREMANIA JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA KOMPETENSI KOMUNIKASI YULI SUMPIL DALAM MEMIMPIN KELOMPOK SUPORTER AREMANIA Ayub Dahana, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA 5. 1. Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga Kebebasan Pers secara subtansif tidak saja dijadikan indikator

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Demam sepak bola seakan menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari kalangan anak muda. Menjadi salah satu jenis olahraga yang paling diminati kaum lelaki di seluruh

Lebih terperinci