BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Komunitas United Indonesia Berawal dari kesaaman hobi dan kesukaan komunitas ini berdiri pada tahun 2006 setelah awalnya komunitas ini terbentuk disebebakan oleh perpecahan dari komunitas sebelumnya yaitu United Army Indonesia yang tidak sepaham antara para petinggi komunitas United Army Indoensia, adalah Pakde Iwan salah satu pencetus sekaligus pendiri terbentuknya komunitas United Indonesia ini ingin membentuk komunitas yang bersih dari kepentingan pribadi dimana di komunitas yang terdahulu terdapat kegiatan yang ditujukan untung mencari sebuah keuntungan dari komunitas terdahulu. komunitas United Indonesia ini didirikan bertujuan untuk merangkul dan menyediakan wadah buat para fan Manchester United yang berada di Inodnesia untuk bisa bersama - sama menyaksikan siaran sepak bola liga Inggris dan terutama setiap pertandingan Manchester United disegala ajang pertandingan yang diikuti mereka. Dan di komunitas ini juga tidak hanya sekedar menonton setiap pertandingan Manchester United saat sedang bertanding, Setiap chapter atau cabang juga mengadakan kegiatan futsal rutin mingguan dan terkadang komunitas ini juga mengadakan gathering akbar ( acara berkumpul skala besar ) yang mempertemukan seluruh anggota komunitas sebuah acara sehingga anggota lain bias saling mengenal dengan anggota lainnya dan komunitas ini bisa dibilang bukan hanya sekedar organisasi komunitas namun sudah menjadi seperti

2 47 saudara bahkan seperti keluarga bagi beberapa anggota komunitasnya termasuk saya Kegiatan Komunitas Kegiatan utama komunitas United Indonesia ini adalah mengadakan acara nonton bareng pertandingan Manchester United di setiap pertandingan mereka yang di adakan di seluruh Indonesia melalui chapeter atau cabang perwakilan komunitas di setiap daerah di seluruh Indonesia Usaha Penunjang Komunitas Komunitas ini juga memiliki usaha yang di tujukan untuk mencari pemasukan keuangan yang di tujukan untuk kelangsungan berdirinya komunitas United Indonesia ini dengan adanya biaya regristrasi dengan dua macam paket, yaitu pake full package dan half package dengan harga sebesar lima puluh ribu rupiah ( RP ) dan seratus lima puluh ribu rupiah ( RP ) dengan adanya perbedaan atribut komunitas yang di dapatkan dari perbedaan biaya pendaftaran tersebut Visi Komunitas Visi komunitas United Indonesia ini adalah untuk menyatukan seluruh pencita Manchester United diseluruh Indonesia agar ikut bergabung di dalam komunitas ini dan mengajak masyarakat luas agar bisa bergabung dan menjadikan komunitas ini adalah komunitas yang patut di contoh oleh komunitas lain.

3 Misi Komunitas Menjadi official community supporter ( komunitas pendukung resmi ) yang diakui langsung oleh Manchester United yang dan Manchester United juga sudah mengakui beberapa komunitas dari bagian Negara di Asia seperti China, Hongkong, Malaysia, Singpore, Thailand dan yang lainnya sebagai sporter resmi mereka, dimana saat ini di Indonesia status komunitas resmi Manchester United sedang tidak ada setelah komunitas resmi sebelumnya yang di pegang oleh United Army Indonesia dicopot oleh pihak Manchester United karena menyalahi perturan dari pihak Manchester United Struktur Organisasi Komunitas Untuk membuat sebuah komunitas agar mampu maju dan besar bukan hanya dengan cara mencari anggota atau member sebanyak banyaknya namun juga diperlukan susunan struktur kepemimpinan yang tersusun rapih bertujuan agar mampu mengelola serta mengatur semua kegiatan komunitas United Indonesia agar berjalan sesuai visi dana misi komunitas, dan susunannya adalah sebagai berikut : 1. Ketua Umum Komunitas United Indonesia (sebagai pemimpin yang dimana bertugas memberikan perintah dan mengatur hal apapun yang ada didalam komunitas United Indonesia) 2. Divisi Membership atau keanggotaan ( yaitu divisi yang mengeleola dan mendata semua jumlah anggota komunitas yang ada dari seluruh Indonesia ) 3. Divisi Keuangan (divisi yang mengelola keuangan komunitas )

4 49 4. Divisi Hubungan Masyarakat ( divisi yang bertujuan untuk berkomunikasi antara komunitas bagian pusat dan komunitas bagian daerah dan juga dengan komunitas - komunitas lain yang ada di Indonesia ) 5. Divisi Event ( divisi ini memiliki tugas yang dimana mengadakan acara di komunitas United Indonesia ) 6. Divisi Marchendise ( Divisi yang memnjual berbagai jenis marchendise komunitas United Indonesia ) Logo Komunitas United Indonesia Gambar 4.1 logo United Indonesia Logo united Indonesia ini adalah logo yang memang sengaja diciptakan dan dilahirkan dengan tujuan sebagai identitas komunitas sosial yang ada di Indonesia,

5 50 Dan dengan logo ini komunitas memiliki harpan agar logo ini mampu mengkomunikasikan keberadaan komunitas di tengah masyarakat ini dengan hanya melihat logo ini, yang didalammya memilik unsur - unsur pembentuk komunikasi kepada setiap individu ataupun masyarakat luas yang melihat logo ini diharpkan langsung mengetahui ini adalah logo sebuah komunitas sosial yang didirikan untuk para penggemar sepak bola yang menggemari bahkan mencintai klub sepak bola asal Inggris yaitu Manchester United. Dan hal yang paling terlihat dari logo ini pun cukup jelas karena dapat terilah sesosok gambar setan merah sebagai ikon dari logo utama Manchester united yang posisinya berada di tengah logo dan di atasnya ada sebuah tulisan United Indonesia sebagai gambaran umum untuk mengkomunikasi komunitas ini dari dalam sebuah logo. 4.2 Hasil penelitian Berikut ini adalah tabel dari hasil penelitian dari logo komunitas United Indonesia :

6 Tabel Analisis Tipograpi Logo SIGN OBJECT INTERPRETANT tulisan EST.2006 pada gambar logo Sebagai indeks dari objek Tipografi yang bertujuan meberikan informasi menjelaskan tahun berdirinya komunitas United Indonesia bagi setiap orang yang melihat logo itu untuk mengetahui komunitas ini berdiri pada tahun pada tahun 2006 dengan menggunakan font berjenis Arial Bold dan menggunakan bahasa Inggris agar menimbulkan kesan tegas serta menambahkan kesan modern dan global Tabel 1.1 analisa tipografi pada logo

7 52 SIGN OBJECT INTERPRETANT tulisan UNITED INDONESIA pada gambar logo Berperan sebagai indeks dalam objek dan masih dalam bentuk tipografi bentuk tulisan ini bermakna nama komunitas tersebut yang di pasang di bagian tengah sedikit atas dan di buat cukup besar agar mempermudah setiap orang membaca dan mengeartikan bahwa ini adalah sebuah organisasi yg berasal dari Indonesia dan masih menggunakan font yang sama dengan EST.2006 yaitu Arial tebal masih terlihat cukup tegas namun mengalami sedikit perubahan bentuk dibuat sedikit melengkung mungkin hal itu dilakukan bertujuan agar kesan logo lebih modern dan untuk membentuk suatu kesesuaan serta keindahaan bentuk yang ada

8 53 didalam logo. Tabel 1.2 analisa tipografi pada logo Tabel Analisis Bentuk Bentuk logo SIGN OBJECT INTERPRETANT Bentuk bintang pada gambar logo Sebagai sebuah ikon dalam objek bentuk Bintang pada gambar logo dapat berarti sesuatu yang cerah dan indah ataupun suatu harapan yang tinggi dan arti bintang juga bisa memiliki arti sesuatu yang memiliki tingkatan yang berkelas seperti kebanyakan hotel di Indonesia menggunakan bintang sebagai ukuran kemewahan hotel mereka atau pun di kepolisian sebagai ukurang tingkat jabatan yang tinggi, namun menurut saya bisa juga berarti bahwa gambar bintang tersebut mengartikan keterangan waktu,s, seperti waktu dimalam hari karna bintang itu hanya

9 54 keluar saat malam hari serta juga kegiatan utama menonton bareng Manchester United ini juga biasanya di lakukan pada malam hari dan terdapat juga harapan agar cuaca malam hari akan selalu cerah atas kehadiran bintang di langit karena cuaca juga sebagai salah satu faktor pendukung saat komunitas united Indonesia menggelar kegiatan nobar yang biasa dilakukan pada malam hari. Tabel 1.3 analisa bentuk pada logo SIGN OBJECT INTERPRETANT Bentuk Gambar Setan merah pada gambar logo Berperan sebagai Ikon dari objek bentuk gambar setan merah pada tengah logo adalah gambar maskot andalan Manchester United sejak tahun 1999 sampai sekarang ini, sebelumnya ada

10 55 beberapa maskot yang mewakilkan manchetser united,, sebelum perubahan maskot menjadi setan merah ini bukan tanpa sebab hal ini karena pada masa itu pemain - pemain Manchester united di akui oleh masyarakat Inggris adalah pemain-pemain yang sangat hebat, garang dan ditakuti saat berhadapan dengan lawan-lawannya dan sering disamakan seperti mitos setan yang cukup popular didunia dan sudah tidak asing bahwa kata setan sudah berada di masyarakat luas sejak waktu yang cukup lama dengan pengartian bahwa setan adalah suatu mahluk kasat mata berbentuk besar dan bertanduk yang mengerikan serta memiliki sifat jahat dan hingga akhirnya Manchester United mendapat julukan setan merah karena warna merah sendiri diambil dari warna seragam Manchester United yang berwana merah dan gambar setan merah itu pun seiring waktu menjadi salah satu indentitas utama Manchester United dan sudah menjadi stereotip kepada para pecinta sepak bola

11 56 di seluruh dunia dan terutama para pencinta Manchester united. Hal ini juga disebabkan oleh media massa yang cukup cepat menyebarluaskan berita pada saat itu sehingga berperan sangat penting dalam penanaman julukan setan merah itu menjadi sebuah ikon Manchester United yang mungkin tidak secara langsung dan semua orang berpendapat sama, namun bagi penggemar olahraga di dunia julukan setan merah sudah disepakati sebagai julukan dari tim Manchester united, serta beradamya gambar ikon maskot tersebut juga bertujuan menambah informasi dalam logo itu, bahwa pada logo united Indonesia ini adalah sebuah logo yang mewakilkan organisasi penggemar Manchester United di Indonesia yang aktifitasnya ada keterkaitan dengan klub sepak bola asal Inggris yaitu Manchester United di Indonesia. Table 1.4 analisa bentuk pada logo

12 57 SIGN OBJECT INTERPRETANT Bentuk kerangka logo yang menyerupai Tameng Sebagai Ikon dari objek logo yang di ketahui bersama bahwa biasanya bentuk seperti ini adalah seperti bentuk alat pelindung atau perlatan bertahan yang biasa disebut tameng: yang sering digunakan pada saat peperangan jaman romawi kuno seperti yang sering ditampilkan di film-film kolosal, bentuk tanda logo ini yang menyerupai tampeng dapat diartikan bahwa komunitas ini adalah komunitas yang saling melindungi serta komunitas yang aman, bisa berarti komunitas tersebut bertujuaan memberikan kenyamanan dan keamanan saat kita menyaksikan siaran Manchester

13 58 United secara bersama sama. Seperti sekarang ini perkembangan fans klub sepak bola di Indonesia cukup pesat dan banyak juga sering diadakannya kegiatan nonton bareng sesama komunitas yang tidak jarang menimbulkan gesekan gesekan sesama pencinta tim sepak bola lain saat menonton bareng tim yang saling didukung dan dengan adanya komunitas ini diharapkan mampu untuk mengurangu gesekan-gesekan tersebut karena komunitas ini juga memiliki peraturan-peraturan yang harus di patuhi para anggota agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif saat melakukan kegiatan nonton bareng dan menunjukan kesolidan bawha komunitas ini komunitas yang baik. Tabel 1.5 analisa benuk pada logo

14 Tabel Analisis Warna Logo SIGN OBJECT INTERPRETANT Warna Merah Pada Logo Warna merah pada logo dimaksudkan mengadopsi warna kebanggan Manchester United yang yang memiliki julukan The Reds Devils (setan merah) yang didominasi oleh warna merah serta warna merah juga memiliki arti yang berani tegas dan sangat berapi api dan hal itu juga yang di harapkan saat komunitas United Indonesia ini selalu bersemangat saat menyaksikan tim sepak bola kesayangan mereka bertanding dan juga selalu bersemangat menyanyikan Chant atau bisa di sebut yel - yel

15 60 dukungan untuk tim Manchester United selama melakukan Nonton Bareng Tabel 1.6 analisa warna pada logo SIGN OBJECT INTERPRETANT Warna kuning dalam gambar logo Arti warna kuning menurut saya adalah hal yang paling mudah timbul di dalam pandangan khalayak atau publik yang melihat adalah makna dari warna kuning itu seperti sebuah sinar yang cerah yang menggambarkan kesuksesan dan prestasi klub Manchester United yang sangat sukses di persepak bolaan dunia dan bisa dibilang warna kuning itu mewakilkan

16 61 kesuksesan klub asal Inggris yaitu Manchester United yang menjadi salah satu klub dengan perstasui paling banyak di dunia Tabel 1.7 analisa warna pada logo SIGN OBJECT INTERPRETANT Warna hitam pada logo mungkin bisa Warna Hitam pada gambar logo: mengarikan suatu yg kurang baik seperti kebanyakan pemaknaan warna hitam adalah sesuatu hal yang jahat, namun pada logo tersebut warna hitam dilogo menurut saya adalah suatu pemaknaan mengenai keterangan waktu,warna hitam logo itu dipadu dengan dua buah bintang yang akhirnya saya artikan menunjukan

17 62 keadaan waktu pada malam hari mungkin hal warna itu di ambil untuk menunjukan aktifitas komunitas tersebut yang kegiataan utamanya dilakukan hanya pada malam hari dan diharapkan setiap malam kegiatan komunitas United Indonesia itu selalu cerah dan di hindarkan dari gangguan cuaca seperti hujan agar tidak mengurangi minat anggota untuk datang mengahdiri kegiatan menonton bareng Manchester United bersama komunitas United Indonesia. Tabel 1.8 analisa warna pada logo\ SIGN OBJECT INTERPRETANT

18 63 Warna Putih pada gambar Logo Arti warna putih pada logo united Indonesia menurut saya adalah mengartikan sesuatu yang netral dan tidak ada dsikriminasi seperti mebeda bedakan status sosial para anggotanya dan juga komunitas ini tidak memaksa siapapun untuk bergabung bersama mereka serta juga tidak melarang siapapun untuk ikut melakukan kegiatan nonton bareng Manchester United meskipun bukan dari anggota komunitas United Indonesia, serta komunitas ini berdiri atas keinginan bersama tanpa paksaan atau keinginian perorangan demi sebuah keuntungan pribadi dan juga warna putih disini untuk memasukan unsur negara Indonesia dengan adanya warna merah putih di dalam unsur logo itu. Tabel 1.9 analisa warna pada logo

19 Klasifikasi Tanda C.S Pierce Dari klasifikasi tanda yang dijelaskan C.S Pierce tanda terbagi menjadi sepuluh klasifikasi dan dari penbahasaan diatas bagian- bagian logo tersebut akan dimasukan kalsifikasikan menggunakan kelasifikasi yang terdapat pada teori Pierce: - Tipografi EST 2006 o termasuk klasifikasi tanda dicent indexical legisign karena bagian tanda tersebut memberikan informasi dari objek tersebut yaitu logo bagian tanda ini berisikan informasi tentang kapan tahun berdirinya objek tersebut yaitu logo united Indonesia itu - Tipografi United Indoenesia o termasuk klasifikasi tanda dicent indexical legisign karena bagian tanda ini memberikan informasi dari objek itu, karna bagian tanda tipografi disini bertujuan meberikan informasi nama dari objek itu yaitu logo itu sendiri - Gambar bentuk Setan Merah o termasuk klasifikasi tanda Dicent Symbol karena bagian tanda yang langsung menghubungkan objek melalui asosiasi dalam otak, karena bagian gambar setan merah untuk para fans Manchester united sudah sangat melekat di ingatan dan gambar setan merah itu adalah sesuatu yang sudah ada di otak para penggemar Manchester United jadi jika kita melihat gambar setan merah ataupun mendengar kata setan merah maka pikiran yang akan timbul adalah tentang Manchester united - -

20 65 - Gambar bentuk Perisai atautameng o termasuk klasifikasi tanda Iconic sinsign karena bagian tanda ini menunjukan suatu kemiripan, karena bagian tanda ini mirip sebuah alat peperangan yang biasa di gunakan untuk menjadi perlindungan terutama mirip alat pertahanan perawng di jaman romawi - Gambar bentuk Bintang o termasuk klasifikasi tanda Iconic sinsign karena bagian tanda ini menunjukan suatu kemiripan, dan bagian bentuk tanda ini memang mirip sebuah benda angkasa yang disebut bintang dan sudah diakui oleh setiap orang disleuruh belahan dunia dunia dan jika orang melihat gambar bintang pasti semua akan langsung menyebutnya bintang baik bagi yang hanya mendengar kata bintang mereka akan tetap mngetahui seperti apa bentuk bintang dan bintang adalah sesuatu benda yang berada di langit dan bersinar - Warna-warna pada Logo o termasuk klasifikasi tanda Rhematic Indexical sinsign yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung, bagian tanda warna di logo ini pemilihannya dibuat sesuai pengalaman langsung ataupu mealui pembelajaran desain dan kita ketahui dari pembelajaran-pembelajaran bahwa banyak warna-warna yang memiliki arti yang sama secara luas namun tidak berarti semua yang melihatnya setuju seperti warna merah yang berarti ada yang mengartikan arti berani ada juga yang mengartikan darah, putih banyak yang mengartikan sesuatu yang suci ada juga yang mengartikan sebuah tanda menyerah dan sebagainya.

21 Pembahasan Pada logo Komunitas United Indonesia ini, pembuat logo masih mengandalkan simbol setan merah sebagai ciri khas komunitas ini disertai warna merah yang sudah banyak pecinta Manchester United ketahui adalah warna utama dari seragam tim Manchester United. Selain warna merah didalam logo, pada logo itu setan merah berada didalam sebuah prisai berwarna kuning dengan posisi berada di tengah logo,dan diatas gambar setan merah juga terdapat tipografi yang bertuliskan United Indonesia dengan warna putih dengan bentuk font Arial tebal yang di desain melengkung agar menimbulkan kesan tidak kaku lalu diatasnya terdapat dua buah bentuk bintang yang berada didalam latar berwarna hitam dan serta tipografi EST 2006 dalam format bahasa Inggris yang memberi informasi tahun berdirinya komunitas ini, dengan melalui semiotika C.S. Pierce yang lebih menggunakan nalar manusia atau seseorang ketika pertama kali melihat logo ini pertama menimbulkan kesan modern dan tidak berbelit - belit serta jelas gambar logo yang berbentuk seperti sebuah tameng atau prisai dan terdapat simbol setan merah yang cukup besar di tengah logo yang pastinya para penggemar Manchester United ketahui bahwa gambar setan merah tersebut mascot dari Manchester United serta di tambah tipografi bertuliskan United Indonesia sebagai nama dari komunitas ini, dengan bentuk logo seperti prisai yang diketahui sebagai alat bertahan atau perlindungan bias diartikan juga komunitas ini sebagai wadah yang melindungi para penggemar Manchester United yang bergabung dengan komunitas ini lalu perpaduan warna merah dan kuning yang dimaknai memiliki arti keberanian dan semangat yang membara serta warna kuning yang bias diartikan sebagai suatu cahaya yang terang serta berkilauan sebagai mana prestasi tim sepak bola Manchester United yang gemilang di dunia olahraga sepak bola

22 67 serta keberadaan warna putih sebagai unsur pembentuk identitas Indonesia jika di padu dengan warna merah dan bias juga dimaknai kejujuran serta netralitas komunitas ini kepada setiap anggotanya dan ini sebuah komunitas yang dibuat untuk tujuan bersama tanpa menguntukan suatu pihak di dalam organisasi. Dan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir komunitas United Indonesia ini mampu menjadi besar dan menjelma menjadi sebuah komunitas penggemar Manchester United terbanyak di Indonesia dan mampu menarik animo masyarakat yang biasanya hanya menonton televisi dirumah untuk ikut bergabung bersama-sama para pencinta Manchester United lainnya dari berbagai penjuru Indonesia sesuai daerah mereka masing masing, dan logo komunitas United Indonesia ini adalah sebuah identitas mereka, logo ini dibuat sederhana agar mudah diingat namun tetap menjadi logo yang informatif sehingga logo ini mudah dimaknai oleh setiap penggemar Manchester United Dan juga sasaran dari logo ini memang memiliki spesifikasi khusus yaitu hanya untunk kalangan penggemar sepak bola dan yang teruatama adalah para penggemar dari Manchester United yang berada di Indonesia, oleh sebab itu menurut saya dari apa yang dibahas diatas logo ini tidak berbelit belit dalam menunjukan arti makna dari logo United Indonesia ini, dan juga apa saja tujuan dari desain logo yang ingin disampaikan mampu dimaknai dengan baik oleh masyarakat luas terlihat dari total anggota yamg sudah bergabung di seluruh Indonesia yang sudah mencapai hampir empat puluh ribu anggota komunitas.

BAB I. Pendahuluan. didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui

BAB I. Pendahuluan. didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di era komunikasi global ini perkembangan komunikasi sangat lah mudah didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui media ini

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan bagaimana cara menyampaikan sebuah informasi yang menarik perhatian dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, Indonesia mengalami booming media televisi karna masyarakat hidup dalam era industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia dibayar. Di Eropa tempat duduk seperti ini biasanya dihuni petinggi klub, pejabat, atau konglomerat sementara suporter biasa duduk di tempat biasa. Ada pula semacam anggapan yang berlaku bahwa suporter

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti 35 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti Kemunculan komunitas fans klub sepakbola jelas berkaitan dengan klub sepakbola,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan berinteraksi kita bisa mengkomunikasikan sebuah pesan baik verbal

Lebih terperinci

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai kini telah mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, pikiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepak Bola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Rough Show Window Gambar 5.1 Rough Show Window Dalam rough show window ada beberapa elemen yang dihadirkan dan dibuat terdiri dari bola, gawang, dan bendera negara-negara sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL & PEMBAHASAN DESAIN. Gaya pada logogram yang digunakan terinspirasi dari aksara kuno khas Sumatera

BAB 5 HASIL & PEMBAHASAN DESAIN. Gaya pada logogram yang digunakan terinspirasi dari aksara kuno khas Sumatera 40 BAB 5 HASIL & PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Gaya pada logogram yang digunakan terinspirasi dari aksara kuno khas Sumatera Selatan; Aksara Kagangga. Dengan 4 aksara yang masing masing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. a. Pesan Utama atau Keyword. Sederhana dan Solid

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. a. Pesan Utama atau Keyword. Sederhana dan Solid BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1. Strategi Komunikasi a. Pesan Utama atau Keyword Dengan menganalisa visi yang dimiliki oleh LIPI yaitu ingin menjadi lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat aktifitas fisik manusia semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan aktifitas gerak yang sedikit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. Proses globalisasi lahir dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam Komunitas Penggemar Tim Sepakbola (studi kasus: Lima Anggota Fansclub United Indonesia chapter

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 37 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Hasil Karya Dalam melaksanakan kerja praktik selama satu bulan ini, penulis menghasilkan beberapa karya antara lain Brosur dan Kartu Undangan. 4.2 Desain Brosur Brosur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern dengan teknologi yang sangat berkembang, orang-orang menggunakan internet sebagai sarana mencari informasi serta sebagai sarana mencari penghasilan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis

BAB V PENUTUP. dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. Telekomunikasi Indonesia merayakan ulang-tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal itu pula dilaksanakan soft launching suatu

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide/Gagasan Benyamin s Days merupakan acara sederhana yang didedikasikan untuk Alm. Benyamin Sueb sebagai wujud penghargaan kami terhadap Alm. Benyamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepakbola adalah olahraga sejuta umat. Begitulah sebutan bagi cabang olahraga yang paling digemari hampir di seluruh dunia ini. Sepakbola digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional dari suatu masyarakat/bangsa (Nauright, 2004). Lippe (2002) & Horne

BAB I PENDAHULUAN. regional dari suatu masyarakat/bangsa (Nauright, 2004). Lippe (2002) & Horne BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang tiga dasawarsa terakhir ini olahraga diyakini berperan besar dalam proses globalisasi dan dalam regenerasi identitas lokal, nasional dan regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanita pun memainkan olahraga ini. Sepakbola adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 73 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Yayasan AP Foundation ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kenyataannya, warna merupakan suatu elemen penting yang sangat erat kaitannya bagi kehidupan makhluk di dunia ini. Unsur warna sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman.

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman. BAB IV KESIMPULAN Suporter PSS Sleman yang terorganisir pada mulanya adalah hanya Slemania. Slemania tumbuh menjadi sebuah suporter yang menjadi kebanggaan para warga Sleman, pemain PSS Sleman, dan Menejemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Judul Stadion adalah : Sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga dan konser, di mana di dalamnya terdapat lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah peningkatan popularitas sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dipengaruhi oleh faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang termasuk

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. bertempat di Jl. Jenggolo Gg. III No. 61, Sidoarjo. Sekolah ini memiliki 4

BAB II HASIL SURVEY. bertempat di Jl. Jenggolo Gg. III No. 61, Sidoarjo. Sekolah ini memiliki 4 BAB II HASIL SURVEY 2. Gambaran Umum SMK PGRI 2 Sidoarjo SMK PGRI 2 Sidoarjo adalah sekolah menengah kejuruan swasta yang bertempat di Jl. Jenggolo Gg. III No. 6, Sidoarjo. Sekolah ini memiliki 4 program

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one.

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one. 15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Sakti Makki, branding means behaving, expressing and communicating your brand consistently, clearly and visibly, act, dress and talk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda No.980, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Unit Deteksi K9. Logo dan Atribut. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG LOGO DAN ATRIBUT UNIT DETEKSI

Lebih terperinci

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang. Ratu Aura merupakan Pakar energy aura yang berbeda dengan pakar buka aura yang lainnya. Ratu Aura hadir dengan metode buka Aura yang lebih praktis, cepat dan efektif. Wanita cantik, berwibawa, cerdas serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan.

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan. 68 BAB IV ANALISIS DATA A. HASIL TEMUAN PENELITIAN Penelitian ini memfokuskan pada proses komunikasi internal yang dilakukan oleh pengurus dengan pengurus, pengurus dengan anggota serta komunikasi anggota

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo Deli's Studio Photo & Printing, seperti yang telah terencana pada analisis data dan konsep desain yang

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

Yuk Menulis di Indosoccer

Yuk Menulis di Indosoccer Yuk Menulis di Indosoccer Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Pramoedya Ananta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai garis besar landasan konsep yang meliputi pengertian judul, latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olah raga merupakan bentuk aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (Wikipedia). Aktifitas olah raga telah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat di dunia ini, peminatnya dari berbagai kalangan tanpa memandang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. tengah-tengah masyarakat. Interaksi sosial hanya dapat terjadi bila antara dua

BAB V. Penutup. tengah-tengah masyarakat. Interaksi sosial hanya dapat terjadi bila antara dua BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan Selain sebagai mahluk individu, manusia juga merupakan mahluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain demi memenuhi segala kebutuhan hidupnya guna dapat bertahan hidup.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pada hasil perancangan video promosi Rocradiolive.co mampu menarik perhatian kepada komunitas pecinta rock. Dengan melihat video tersebut, mampu membangkitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Gaya illustrasi yang dipakai adalah gaya illustrasi yang bersifat fun dengan penggunaan vector tools, khususnya karena target audience utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih oleh sebagian besar orang sebagai cara untuk mejaga tubuh mereka tetap segar dan bugar.

Lebih terperinci

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara

Lebih terperinci

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja Lampiran 1 1 Sejarah Perkembangan Kobanita Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891 Dr. James Naismith seorang pastor asal Kanada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak mengenal usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang tergolong dalam permainan bola besar dan sangat populer hampir di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola adalah olahraga yang dimainkan secara beregu dan terdiri dari dua kesebelasan. Sepak bola moderen mulai berkembang di Inggris dan mulai digemari di seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Startegi dalam perancangan city branding kecamatan ujungberung dengan merancang identitas yang mampu menggambungkan unsur modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat menyediakan berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA

KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : LULUT ANDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak saat itu sepakbola di Indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali BAB III PEMAPARAN ANATOMI PADA PAPAN TANDA III.1 Papan Tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali Papan tanda yang berada di Bantaran Sungai Cikapundung di daerah Jalan Naripan Bandung yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA 4.1. Gambaran Umum Komunitas Foxy Foxy berdiri secara resmi pada 15 juli 2011. Sebelumnya foxy merupakan sekolompok anak muda yang berkuliah di UKSW. Mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas dalam kehidupan seseorang

Lebih terperinci

Desember 2012 jam wib.

Desember 2012 jam wib. BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sepakbola adalah permainan tim, 11 orang melawan 11 orang lainnya di lapangan hijau. Semua pemain memiliki peran yang penting selama 90 menit pertandingan berjalan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) :

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga bola yang paling banyak penggemar di dunia termasuk di Indonesia. Membahas mengenai sepak bola tidak bisa terlepas

Lebih terperinci

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Olahraga tidak hanya dijadikan sebagai salah satu kegiatan untuk menyalurkan hobi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas gerak yang tidak dapat terpisahkan dari segala aktivitas yang dijalani oleh seorang manusia. Awalnya manusia berolahraga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal menjadi salah satu cabang olahraga permainan yang cukup populer dan banyak diminati oleh berbagai kalangan di dunia. Hal ini terlihat dari antusiasme

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24

Lebih terperinci

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda

Lebih terperinci