BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) :"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga bola yang paling banyak penggemar di dunia termasuk di Indonesia. Membahas mengenai sepak bola tidak bisa terlepas dari para fans atau yang biasa kita kenal dengan sebutan suporter. Hakikat suporter adalah kerumunan di mana kerumunan tersebut diartikan sebagai sejumlah orang yang berada pada tempat yang sama, adakalanya tidak saling mengenal, dan memiliki sifat yang peka pada stimulus (rangsangan) yang datang dari luar. (Soeprapto, 2010). Sepak bola memang sudah menjadi olahraga yang sangat trend diseluruh belahan dunia mulai dari Negara Amerika, Eropa, hingga Asia sendiri, suksesnya dunia kulit bundar itu tidak lepas dari peranan para suporter fanatiknya yang sangat antusias ingin menyaksikan tim kebanggannya bermain di lapangan hijau. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai tingkat kepopuleran sepak bola sangat tinggi dan fanatisme para masyarakatnya yang sangat mencintai sepak bola (fotokita. net, 2012). Seiring berkembangnya persepak bolaan, para suporter olah raga satu ini pun semakin banyak. Seperti yang dilansir oleh Nielsen Irawati Pratignyo, beliau mengatakan (kompas. com, 2010) : Indonesia adalah yang terbesar di Asia Pasifik, yakni mencapai 54 persen penduduknya mencintai sepak bola, Sebanyak 68 persen di antaranya adalah laki-laki, dan sisanya sebesar 32 persen adalah perempuan. Jumlah penggemar bola di kalangan perempuan di Indonesia terbilang tinggi. Mereka cukup suportif menemani pasangan menonton bola, Jumlah perempuan penggemar bola di Indonesia termasuk sangat besar mengingat di wilayah Asia Pasifik perempuan penggemar bola hanya mencapai 16 persen. Dari

2 2 persentase tersebut, masyarakat Indonesia mengaku akan mengikuti Piala Dunia, dari menonton pertandingan secara live hingga mengikuti highlight. Peran suporter ini sangat berarti bagi klub kesayangan mereka, terutama untuk beberapa klub dalam negeri yang dimana para suporter dapat memberikan dukungan secara langsung seperti ikut menonton di stadion saat pertandingan klub tersebut berlangsung. Bahkan kedatangan suporter ini memberikan dampak positif bagi klub tersebut, karena disaksikan langsung oleh suporternya maka klub tersebut memiliki semangat tambahan dapat memenangkan pertandingan tersebut. Salah satu klub sepakbola Indonesia yang paling sering menang di rumahnya sendiri adalah Persib, klub sepakbola asal kota Bandung ini sering menang di kandanganya sendiri karena merasa memliki energy tambahan ketika banyak Viking (sebutan untuk suporter Persib) datang untuk memberikan dukungan. Akan tetapi sekarang fenomena suporter sepakbola mulai meluas, sudah mulai banyak kelompok-kelompok suporter yang mendukung tim-tim Eropa sebut saja seperti Madridista, Milanisti, United dana masih banyak lagi. Meskipun klub kesayangan mereka berada jauh di dataran Eropa akan tetapi para suporternya di Indonesia tetap memberikan dukungan salah satunya melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain. Para pecinta sepak bola ini biasanya membentuk sebuah kelompok atau komunitas informal yang kohesif sehingga para pecinta sepakbola dapat saling berinteraksi dan berbagi cerita mengenai klub sepakbola kesayangannya. Dalam kelompok suporter yang kohesiv ini para anggota yang juga sebagai sesama pecinta sepak bola pada satu klub sepak bola sama-sama memiliki latar belakang yang sama sehingga tidak sulit untuk mencapai tujuan yang sama dalam kelompok tersebut yakni untuk tetap bersama-sama antara anggota untuk mendukung klub favoritnya. Sebuah kelompok yang kohesif terdiri dari individu-individu yang saling tertarik satu dengan yang lainnya, kohesivitas mengikat seluruh anggota tim agar

3 3 tetap berada dalam kelompok dan menangkal pengaruh yang menarik anggota agar keluar dari kelompok (John M Ivacevich, Robert Konopaske. Michael T Matteson, 2006). Penyuka sepak bola di Indonesia tidak hanya mendukung klub sepak bola Indonesia, banyak dari mereka yang menyukai klub sepak bola luar. Salah satunya adalah klub sepak bola asal negeri matador Real Madrid FC. Klub sepak bola asal Spanyol ini memiliki markas utama di kota Madrid sendiri sejak 6 Maret 1902 dengan stadion kebanggan mereka yakni Santiago Bernabeu. Tim ini menggunakan gelar Real ( dari kerajaan ) setelah raja Alfonso XII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub sepak bola tersebut pada Juni 1920 (wikipedia. com 2009). Fans dari Real Madrid ini diberi nama Madridista dan Ninas untuk fans perempuan (RealMadrid. com, 2012). Untuk di Indonesia ini kelompok pusat fanbase pecinta Real Madrid ini bernama Madridista Indonesia yang mulai terbentuk sekitar tahun 2006, dan akan berulang tahun ke 7 pada tanggal 19 Januari Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) ini pun bukanlah suatu kelompok biasa tetapi sudah menjadi kelompok resmi dan diakui langsung oleh pihak Real Madrid di Spanyolnya sendiri (Madridindo, 2009). Karena jumlah keanggotaan yang banyak dan untuk menjaga silaturahmi sekaligus memperbanyak kawan Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) mengadakan gathering nasional setiap tahunnya. Madridista Indonesia pun sudah 2 kali membuat gathering nasional, kebetulan di tahun ini Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) bekerja sama dengan Madridista Bali mengadakan Gathering Nasional di Pulau Bali dari tanggal 8 hingga 10 November Madridista Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Pena Real Madrid de Indonesia (PRMI) ini pun memiliki cabang di setiap wilayahnya. Salahnya adalah di kota Bandung. Fanbase Real Madrid Regional Bandung atau yang biasa dikenal dengan sebutan Madridista Bandung (MIB) (RealMadrid. com, 2012). Sebenarnya sejak tahun 2009

4 4 mulai banyak bermunculan dan menjadi titik awal berdirinya fansclub bola di Indonesia. Fans Real Madrid FC ini sudah ada semenjak 1998 hanya saja awalnya aktifitasnya hanya di dunia on-line dan beberapa komunitas radio. Lalu pada Juli 2009 ada salah satu anggota Kelompok suporter Real Madrid regional Bandung mengikuti Gathering Madridista Indonesia di Jakarta. Dalam Gathering tersebut diminta agar mengumpulkan Fans-Fans Real Madrid yang masih tersebar di Bandung. Kemudian pada 19 agustus 2010 akhirnya dilakukan kopi darat untuk pertama kali meskipun ketika itu yang hadir hanya 9 orang, dan baru diresmikan sebagai Madridista Regional Bandung tepat di ulangtahun Real Madrid FC ke 108 yakni pada tanggal 6 Maret 2010 (Madrid-indo, 2009) Mungkin mereka merasa gua suka nih sama Real Madrid tapi ko kayanya kaya ga ada temen tuh gitu mungkin mereka tuh nyatuin suara, nyatuin hati tuh disitu boleh dibilang yauda hayu (S 1 /W 1 /A13-19 Juni 2013) Yang suka Madrid hayu kumpul-kumpul kita kumpul kita bikin suatu komunitas biar ga kalah sama yang lain. (S 1 /W 1 /A14-19 Juni 2013) Johnson (Sarwono, 2005) kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka (face to face interaction), yang masingmasing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masingmasing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mancapai tujuan bersama. Pada tahun 2012 ada permasalahan yang tejadi di pusat yakni Madridista Indonesia dengan kepengurusan terdahulu di Madridista Regional Bandung. Permasalahan berawal dari kesalah pahaman beberapa anggota Madridista Bandung terhadap Madridista pusat. Di dalam sebuah kelompok yang kohesif tidak hanya mengenai hubungan individu dengan kelompok maupun dengan anggota lainnya tetapi juga kepuasan personal seorang individu ketika sudah bergabung dalam sebuah kelompok. Jika dilihat dari segi materi, kelompok

5 5 Madridista Indonesia ini kelompok non profit. Non profit disini adalah tidak adanya keuntungan secara materi yang didapat oleh anggota kelompok secara personal. Dari segi keuangan, ketika kelompok mendapatkan pemasukan ini akan berlanjut untuk kegiatan kelompok lainnya bukan kepada anggota kelompok. Sehingga bias dikatakan keuntungan secara personal kurang didapatkan oleh anggota kelompok. Dari masalah tersebut akhirnya mantan anggota Madridista Bandung keluar dan membentuk kelompok pecinta Real Madrid yang baru. Akan tetapi ini tidak membuat hubungan antara Madridista regional Bandung dengan Pena Madridista Indo ini menjauh. Kalau pendapat saya, perbedaan, mungkin itu terjadi karena adanya perbedaan pendapat ya. Perbedaan pendapat itu wajar. Kalau misalnya yang saya liat itu tidak ada yang mau mengalah ya wajarlah kaya PSSI sekarang kan ya. Ga mau ngalah jadi kebelah dua ya gitu jadi kedua belah pihak merasa yang paling benar jadi ya saya rasa sih, kalau misalnya terjadi perpecahan saya sih ya kurang-kurang ya sayang lah gitu. Ini kan komunitas Madrid kita dikenalkan hanya satu kan ga kaya barca, barca ka nada dua kan. Ada indobarca ada FCBI. Cuman menyayangkan aja sih kenapa harus ga bisa diselesaikan bersama. Yang aku liat sih ga ada, kurang komunikasi sih. Karena kurang komunikas diantara yang terkait itu (I 2 /W 1 /J16-28 Juli 2013) Meskipun klub sepak bola Real Madrid berada jauh dari Indonesia akan tetapi dukungan tidak pernah berhenti diberikan oleh Madridista khususnya Madridista Indonesia. Dukungannya bisa lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter, yahoo dan lain lain. Bahkan secara rutin Madridista setiap regional mengadakan nonton bersama ketika Real Madrid tengah bertanding, selain memiliki hobbi yang sama acara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan para suporter yang sama-sama menyukai Real Madrid sehingga membentuk kelompok yang lebih besar lagi. Selain acara nonton bersama, para Madridista inipun memiliki kegiatan kumpul bersama untuk saling berbagi cerita mengenai Real Madrid, koleksi serba Real Madrid dan juga untuk membuka pendaftaran

6 6 anggota baru (Madrid-indo, 2009). Sehingga dengan begitu dapat membentuk kelompok dengan jumlah anggota yang semakin banyak. Theodore Caplov (Sarwono, 2005:79 ) membagi kelompok kecil menjadi dua jenis berdasarkan ukurannya antara lain : Kelompok primer dan non-primer. Kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya 2-20 orang dan tiap anggota berinteraksi dengan setiap anggota lainnya dalam kelompok (keluarga, sahabat). Sedangkan, kelompok non-primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya 3-30 orang dan interaksi antar anggotanya tidak seintensif pada kelompok primer (teman sekelas, kelompok arisan, panitia kecil). Theodore Caplov (Sarwono, 2005) Kohesivitas adalah teamwork, banyak teori menyatakan bahwa kohesi harus dilakukan bersama dengan keinginan para anggotanya untuk bekerjasama mencapai tujuan. Sehingga, kelompok yang dikatakan kohesif ditandai dengan ketergantungan antar anggota, stabilitas antar anggota kelompok, perasaan bertanggung jawab dari hasil usaha kelompok, absent yang berkurang, dan tahan pada gangguan Widmeyer, Brawley& Carron (John M Ivacevich, Robert Konopaske. Michael T Matteson, 2006). Kohesvitas kelompok ini bisa kita lihat dari kelompok suporter Real Madrid yang biasa kita kenal dengan Madridista meskipunsudah berlangsung lama yakni 6 tahun tetapi sampai saat ini masih kompak memberikan dukungan kepada tim kesayangannya meskipun tim sepakbola ini berada jauh di dataran Eropa, saling berinteraksi, saling terikat sehingga jika ada suatu masalah dapat dipecahkan dengan bersamasama. Bahkan rutin setiap setahun sekali mengadakan Gathering Nasional yang diperuntukan bagi seluruh suporter Real Madrid di Indonesia, selain sebagai ajang silaturahmi tetapi acara ini juga bermanfaat guna menjalin kedekatan para anggota (@Madrid_indo, 2012). Menurut Mc Dougal (Sarwono, 2005) kohesivitas kelompok dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain kelangsungan keberadaan kelompok (berlanjut untuk waktu

7 7 yang lama) dalam arti keanggotaan dan peran setiap anggota, adanya tradisi dan kebiasaan, ada organisasi dalam kelompok (ada deferensiasi dan spesialisasi fungsi), dan kesadaran diri kelompok (setiap anggota tahu siapa saja yang termasuk kelompok, bagaimana caranya ia berfungsi dalam kelompok, bagaimana struktur dalam kelompok), pengetahuan tentang kelompok, keterikatan (attachment) kepada kelompok. Penelitian mengenai kohesivitas kelompok suporter sepakbola sudah pernah diteliti sebelumnya oleh B Wicaksosno pada tahun 2011 hanya saja mengenai kohesivitas pada kelompok suporter dari tim sepak bola dalam negeri yakni persija. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa tampak adanya kohesivitas individu dalam kelompok kecil The Jack Mania (nama dari suporter Persija). Dilihat dari kejadian yang pernah terjadi setahun yang lalu antara beberapa anggota kelompok suporter Real Madrid regional Bandung dengan PRMI secara otomatis ada pengurangan jumlah keanggotaan dalam kelompok suporter Real Madrid regional Bandung yang dimana para anggotanya adalah yang banyak memegang jabatan dalam kelompok tersebut, salah satunya adalah mantan ketua kelompok tersebut. Madridista Bandung ini pun akhirnya membentuk kepengurusan yang baru dimana terdapat ketua, wakil ketua, sekretari, bendehara dan berbagai divisi. Hanya saja saying ada beberapa posisi dimana pengurusnya tidak bekerja secara maksimal sehingga memberikan pekerjaan tambahan bagi pengurus yang lain karena harus mengcoverpekerjaan pengurus yang lain. Selain itu keuntungan secara personal kurang didapatkan oleh anggota karena kelompok ini adalah kelompok non profit, dimana segala keuntungan yang bersifat materi kurang didapatkan oleh anggota terutama para pengurus yang memiliki jabatan di kelompok Madridista regional Bandung. Maka dari itu saya mengambil kohesivitas kelompok pada kelompok suporter Real Madrid ini untuk diteliti, guna mengetahui kohesivitas pada pengurus dalam kelompok Madridista regional Bandung.

8 8 B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas mengenai permasalahan yang terjadi di dalam kelompok Madridista regional Bandung yang membuat beberapa anggota serta pengurusnya keluar dan membentuk kelompok yang baru. Fokus penelitian ini diarahkan kepada gambaran kohesivitas pada pengurus kelompok Madridista regional Bandung. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah gambaran kohesivitas pada pengurus kelompok Madridista regional Bandung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kohesivitas pada pengurus kelompok Madridista regional Bandung. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi social mengenai kohesivitas kelompok. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran sekaligus referensi mengenai kondisi yang diperoleh peneliti sehingga dapat menunjang penelitian selanjutnya.

9 9 2. Manfaat praktis Secara praktis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kelompok Madridista regional Bandung. Lebih jauh, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan latihan penulisan karya ilmiah. F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi terdiri dari Bab I sampai Bab V yang dijabarkan sebagai berikut : 1. BAB I Pendahuluan Berisi tentang uraian pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Pada bab ini, peneliti menjelaskan alasan mengapa topik kohesivitas pada pengurus supporter Madridista reginal Bandung ini yang diteliti. 2. BAB II Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi konsep dan teori dalam bidang yang dikaji. Pada bab ini, berisi penjelasan mengenai definisi, teori, komponen mengenai kelompok, kohesivitas serta Madridista Indonesia dan reginal Bandung. 3. BAB III Metode Penelitian Metode penelitian berisi tentang penjabaran rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik keabsahan data. 4. BAB IV Hasil dan Pembahasan

10 10 Hasil dan pembahasan berisi tentang pengolahan dan pembahasan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pada bab ini, akan ditemukan penjelasan bagaimana kohesivitas pada kelompok Madridista regional Bandung. 5. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan dan rekomendasi berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti pada hasil analisis temuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah peningkatan popularitas sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepakbola adalah olahraga sejuta umat. Begitulah sebutan bagi cabang olahraga yang paling digemari hampir di seluruh dunia ini. Sepakbola digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olah raga merupakan bentuk aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (Wikipedia). Aktifitas olah raga telah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola tidak terlepas dari yang namanya supporter, supporter biasa disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi masa kini olahraga telah menjadi sebuah olah raga yang dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan olahraga sepak bola dan bulutangkis. Peminat olahraga hoki

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan olahraga sepak bola dan bulutangkis. Peminat olahraga hoki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga hoki merupakan salah satu cabang permainan bola kecil yang dapat dimainkan baik oleh pria maupun wanita. Cabang olahraga hoki mulai berkembang di sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia. Olahraga ini digemari tidak hanya oleh laki-laki, tetapi juga perempuan dan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas tinggi yang dilakukan oleh seseorang di tengah masyarakat sering membuat kondisi tubuh dan pikiran lelah. Untuk mengatasi hal tersebut masyarakat mencari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanita pun memainkan olahraga ini. Sepakbola adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam Komunitas Penggemar Tim Sepakbola (studi kasus: Lima Anggota Fansclub United Indonesia chapter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,

Lebih terperinci

KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA

KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA Bayu Wicaksono 1 Hendro Prabowo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 ndrahu@yahoo.com Abstrak Sepak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perancangan Sepakbola merupakan olahraga yang paling dikenal dan digemari di dunia. Hampir semua orang dari berbagai golongan menyukai olahraga ini. Di dalam negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal menjadi salah satu cabang olahraga permainan yang cukup populer dan banyak diminati oleh berbagai kalangan di dunia. Hal ini terlihat dari antusiasme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif (2013) berpendapat, sepakbola sukses melepaskan sekat-sekat sosial, etnis, agama,

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang membawa manfaat baik bagi pelaku olahraga maupun orang yang menonton. Manusia merupakan kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga di Indonesia mempunyai banyak cabang dan jenisnya. Cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia antara lain adalah sepak bola, bulutangkis, dan basket.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang

BAB I PENDAHULUAN. seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Komitmen individu merupakan elemen yang penting dalam mempertahankan seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, genre musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, genre musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia hiburan di tanah air banyak memiliki ragam bintang. Salah satunya melalui industri musik yang menjadi salah satu mata pencaharian yang cukup berkembang di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Judul Stadion adalah : Sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga dan konser, di mana di dalamnya terdapat lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas manusia di era modern saat ini menunjukkan perkembangan kegiatan yang sangat baik karena diiringi oleh perkembangan pemahaman dan penalaran yang maju. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KotaiiBandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang akrab dengan masyarakat, mulai dari masyarakat golongan bawah, masyarakat golongan menengah, hingga masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN PSSI mulai menggulirkan liga sepakbola Indonesia pertama kali pada tahun 1931 setelah terbentuk satu tahun sebelumnya, liga sepakbola nasional tersebut diberi nama Perserikatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal menjadi salah satu cabang olahraga permainan yang cukup populer dan banyak diminati oleh berbagai kalangan di dunia. Hal ini terlihat dari antusiasme

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG Yahya Ghozy Baisa, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak mengenal usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana yang kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh penduduk bumi. Cabang olahraga yang bisa dibilang sangat merakyat, itulah sebabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola adalah olahraga yang dimainkan secara beregu dan terdiri dari dua kesebelasan. Sepak bola moderen mulai berkembang di Inggris dan mulai digemari di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini sepak bola bukan sekedar cabang olahraga saja melainkan sepak bola menjadi suatu industri hiburan tersendiri bagi masyarakat.terbukti antusias

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. jawab atas dirinya sendiri terutama saat berhubungan dengan kepentingan

1. PENDAHULUAN. jawab atas dirinya sendiri terutama saat berhubungan dengan kepentingan 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan Tuhan tidak hanya sebagai mahkluk individu akan tetapi sebagai mahkluk sosial juga. Sebagai mahkluk individu, manusia bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan.

BAB IV ANALISIS DATA. melibatkan sesama anggota sebagai komunikator dan komunikan. 68 BAB IV ANALISIS DATA A. HASIL TEMUAN PENELITIAN Penelitian ini memfokuskan pada proses komunikasi internal yang dilakukan oleh pengurus dengan pengurus, pengurus dengan anggota serta komunikasi anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) pun mengatakan, Pria, wanita, tua, muda

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) pun mengatakan, Pria, wanita, tua, muda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permainan sepak bola adalah salah satu olahraga yang mendapat banyak sorotan di negeri ini. Pencinta sepak bola terdiri dari beragam umur dan kalangan,

Lebih terperinci

JURNAL KOHESIFITAS SUPORTER TIM SEPAK BOLA PERSIJA

JURNAL KOHESIFITAS SUPORTER TIM SEPAK BOLA PERSIJA JURNAL KOHESIFITAS SUPORTER TIM SEPAK BOLA PERSIJA Bayu Wicaksono Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Suporter sebuah tim adalah salah satu faktor pendukung yang tidak bisa dilepaskan dari

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepak Bola Liga Inggris Terhadap Tindakan Menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kecintaan mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kecintaan mereka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sepakbola dan suporter adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, sepakbola sudah menjadi konsumsi publik setiap hari lewat tontonan atau memainkannya secara langsung dilapangan oleh semua kalangan baik itu oleh orang tua,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan berinteraksi kita bisa mengkomunikasikan sebuah pesan baik verbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini, Indonesia mengalami booming media televisi karna masyarakat hidup dalam era industri

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan 80 Transkrip Wawancara Informan 1 Nama : Nilam Rahmadani Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari 1996 Alamat Hobi : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan : Nonton, travelling, renang dan olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Individu yang memasuki tahap dewasa awal memiliki berbagai tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah mencari cinta (Santrock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Sepak Bola Garec s (SSB Garec s) adalah salah satu Sekolah Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan didirikan oleh Bapak Sariman.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat aktifitas fisik manusia semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan aktifitas gerak yang sedikit

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Demam sepak bola seakan menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari kalangan anak muda. Menjadi salah satu jenis olahraga yang paling diminati kaum lelaki di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya.

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas. Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas. Psikologi olahraga di Indonesia merupakan cabang psikologi yang sangat baru, sekalipun pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat di dunia ini, peminatnya dari berbagai kalangan tanpa memandang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai sejumlah orang yang berada pada tempat yang sama, adakalanya tidak saling mengenal, dan memiliki

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil wawancara dan analisis data yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini. 1. Terdapat tiga faktor

Lebih terperinci

SEKOLAH SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Analogi Gerak BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Analogi Gerak BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG I. 1. 1. Latar Belakang Judul Menjamurnya sekolah sekolah pendidikan sepakbola pada khususnya di Indonesia saat ini membuktikan bahwa semakin besar reaksi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Register salah satu cabang kajian sosiolinguistik yang mempelajari bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas maupun bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Seiring

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dipengaruhi oleh faktor teknis dan non-teknis yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di muka bumi, kalau bukan di bilang yang paling popular menurut situs FIFA berdasarkan survei pada tahun 2001.

Lebih terperinci

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peringkat Tabel 1. Peringkat tim Arsenal, Everton dan Tottenham Hotspurs dari tahun 2006-2012. Peringkat Tim Arsenal Everton Tottenham Hotspurs 2006 4 11 5 2007 4 6 5 2008 3

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM 1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup

Lebih terperinci

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun

Lebih terperinci

2.3. Kerangka Pemikiran Strategi Branding Persib Pada hakikatnya suporter sepakbola adalah konsumen dan sebagai konsumen mereka memiliki kebutuhan dan harapan terhadap Persib. Loyalitas yang telah ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu akik telah menjadi suatu fenomena yang menarik di Indonesia saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu akik telah menjadi suatu fenomena yang menarik di Indonesia saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batu akik telah menjadi suatu fenomena yang menarik di Indonesia saat ini, termasuk di Kota Padang. Beberapa tahun belakangan ini, terlihat warga Kota Padang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua kegiatan manusia pada umumnya berpengaruh kepada media massa. Dengan adanya media massa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia. Penggemar olahraga yang satu ini sama sekali tidak mengenal usia, jenis

Lebih terperinci

Desember 2012 jam wib.

Desember 2012 jam wib. BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sepakbola adalah permainan tim, 11 orang melawan 11 orang lainnya di lapangan hijau. Semua pemain memiliki peran yang penting selama 90 menit pertandingan berjalan.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti 35 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti Kemunculan komunitas fans klub sepakbola jelas berkaitan dengan klub sepakbola,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sering kali kita dengar dan hal ini mungkin sudah merupakan berita harian. Saat ini beberapa televisi bahkan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan di era modern saat ini dirasa penting bagi setiap orang, dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Maka tidak heran, muncul banyak institusi-institusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok 79 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola,

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola, maka globalisasi yang paling sukses disepanjang

Lebih terperinci

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN)

DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN) AGUNG NUGROHO Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak Dinamika Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang A. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing masing kelompok

Lebih terperinci

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA by ADVENT TAMBUN www.kursusspanyol.com 1 Ide dasar Memanfaatkan realitas aktual sebagai material pelajaran matematika bagi murid-murid SD. Sepakbola adalah olahraga yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari di dunia, termasuk di negara Indonesia. Orang tua, anak-anak baik laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah 14 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah pimpinan seorang Wali Kota. Masyarakat Kota Medan terdiri dari beberapa golongan dan suku bangsa

Lebih terperinci

JURNAL SOLIDARITAS ANGGOTA KOMUNITAS IDNOBARCA CHAPTER GORONTALO

JURNAL SOLIDARITAS ANGGOTA KOMUNITAS IDNOBARCA CHAPTER GORONTALO JURNAL SOLIDARITAS ANGGOTA KOMUNITAS IDNOBARCA CHAPTER GORONTALO (Suatu Penelitian Pada Anggota Komunitas Indobarca Chapter Gorontalo, Di Kota Gorontalo) ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang solidaritas

Lebih terperinci