Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System"

Transkripsi

1 Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Manajemen Data & Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom

2 1. Pengantar 2. Sumber Data Content 3. Koleksi dan Problema Data 4. Struktur Organisasi Data 5. Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto 6. Case Study 7. Latihan Individu + Tugas Kelompok

3 Pengantar Basisdata mempunyai peran yang kuat pada implementasi DSS. Data yang tersedia begitu banyak dari berbagai sumber data baik dari internal ataupun eksternal dari seseorang, grup ataupun institusi.

4 Sumber Data Sumber Data Internal : Data yang diperoleh dari lingkungan suatu organisasi itu sendiri. Bisa jadi karena lingkungan organisasi tersebut sangat luas maka data akan tersimpan di beberapa tempat (unit-unit kerja tertentu). Contohnya: Data pegawai disimpan pada basis data perusahaan induk (Pusat) Data peralatan disimpan pada basis data unit pemeliharaan Sumber Data Eksternal : Sumber data ini diperoleh dari luar basis data suatu organisasi misalnya diperoleh dari: Sensor Satelit CD, Flash Disk Sumber Data Personal : Sumber data yang berasal dari perseorangan (profil/portofolio) untuk dikirimkan kepada pengelola DSS.

5 Koleksi Data dan Problema Data Ketersedian data yang begitu banyak bisa jadi menyebabkan komplikasi tugas dalam membangun DSS. Data bisa diperoleh dari data mentah, data yang sedang diproses atau dari perseorangan. Sehingga data yang betul-betul diperlukan harus divalidasi. Jangan sampai data yang masuk adalah sampah, karena akan diperolah data keluaran sampah Hal ini disebut dengan Garbage In Garbage Out (GIGO) Kualitas output tergantung dari kualitas input.

6 Contoh Problematika Data Problematika Penyebab Solusi yang memungkinkan Data tidak benar Data tidak tepat waktu Data mentah yang dimasukkan tidak akurat. Data yang dikirim secara individu dengan tidak hati-hati (Ceroboh) Metode generate data kurang cepat / tidak cukup waktu Pengembangan dilakukan secara sistematik untuk memastikan keakurasian data. Misalnya dengan memberikan menu pilihan sebagai jawaban/isian Modifikasi Sistem untuk Generate Data Data tidak terukur atau tidak dapat diindex dengan baik Data mentah dikumpulkan sesuai dengan logika tetapi tidak konsisten Perlu re-skala data Data yang diperlukan tidak tersedia Tidak seorangpun yang memasukan data Bisa jadi user merasa tidak usefull sehingga tidak perlu mengisi. Perlu usaha untuk meyakinkan perlu data dimasukkan.

7 Metode Pengumpulan Data Mentah Pengumpulan data bisa secara manual, melalui sensor atau instrument lainnya. Metode lainnya melalui: Studi lapangan/kelayakan Survey (Questionaries) Observasi (kamera) Permohonan informasi dari Expert (Interview) MSS/DSS tergantung dari kualitas dan integritas data sehingga jangan terjadi GIGO.

8 Layanan Basisdata Komersial Layanan komersial biasanya bersifat online untuk menjangkau skala global (yang lebih luas) Biasanya layanan jenis ini dikembangkan secara mandiri oleh suatu institusi karena memperhatikan hal-hal berikut ini: Bahasa command yang berbeda Struktur berkas Protokol akses

9 Contoh Layanan Basis Data CompuServe & The Source Compustat Data Resources,Inc Dow Jones Information Service Interactive Data Corporation Lockheed Informaton System Mead Data Central

10 Basisdata & Managemennya Database Managemen System (DBMS) digunakan untuk pengolahan data meliputi: Entering Updating Deleting Manipulating Storing Retrieving

11 Software Database Bahasa Prosedural (Generasi ke-3) Basic, Cobol, Fortran (1950-an) Bahasa Non Prosedural (Generasi Ke-4) Generasi ke-4 Object Oriented

12 Ciri Generasi ke-4 Nonprocedural Report Writer Nonprocedural language for data maintenance Management Facility Graphic Enhancement Query Language Relational Language Application Management Client/Server management Extended Data Access Modeling Languange Environment for Application Development Environment For Information Consumers Micro-to-mainframe environment

13 Struktur Basisdata & SQL Hubungan (relationship) antara beberapa record/baris yang disimpan oleh DBMS dapat direpresentasikan dalam bentuk struktur logika (Logic Structural). Tiga struktur dasar dari basisdata: Relasional Dalam bentuk (Struktur) tabel dan 2 dimensi Akan tampak Field dan Records -nya Hirarki Struktur Hirarki secara Top-Down, dengan model Tree seperti Struktur Organisasi Jaringan Lebih kompleks link/relasionalnya

14 Struktur Basisdata

15 Diskusi Kelompok Buatlah penjelasan mengenai Sumber Data, Tabel Problematika Data serta Struktur Basis data Relasional dalam Database (Optional). Sesuaikan dengan Topik Final Project Kelompok Anda yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya. (Dipresentasikan)

16 Structured Query Language (SQL) Misalnya kita akan melakukan query identitas seseorang dengan gaji bulanan lebih dari 2 juta Select Name,Salary From Employees Where Salary >

17 Basisdata Object Oriented & Spreadsheed Pada prinsipnya seperti dengan Pemrograman berbasis Objek (Object Oriented Programming) Kegunaan Basisdata dan Spreadsheed dalam membangun Manajemen data

18 Enterprise Decision Support & Information Warehouse Untuk kondisi enterpise memerlukan konsep Enterprise Computing (EC) yaitu: Sebuah arsitektur terintegrasi dari sistem komputer untuk melayani bisnis perusahaan/ intitusi. Keuntungan EC: Handal Selalu mengikuti perubahan high end Kualitas layanan yang tinggi dengan harga yang murah Proses otomasi Jaringan dan keamanan yang tinggi

19 Information Warehouse (IW) Definisi (IBM): Sekumpulan DBMS, Interface, Tools dan Fasilitas yang dikelola untuk menghasilkan keandalan, ketepatan waktu, akurasi dan informasi yang mudah dipahami dalam membuat keputusan bisnis. Berisi 3 level: The Data Enterprise Level Terkait managemen data The Data Delivery Level Terkait dengan Distribusi Data (Data Akses dan Transport) The Decision Support Level Multiple Database diakses dalam rangka penunjang keputusan

20 Client-Server Architecture

21 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Sistem inferensi fuzzy merupakan proses pengolahan data dalam bentuk crisp input yang melalui beberapa tahapan dalam sistem fuzzy untuk menghasilkan data dalam bentuk crips output. Terdapat tiga metode sistem inferensi fuzzy, yaitu Tsukamoto, Mamdani dan Sugeno. Tahap sistem inferensi fuzzy yang harus dilalui, yaitu : Nilai Input : Berupa masukan dalam bentuk nilai pasti (crisp). Komposisi Fuzzy : Proses merubah crisp input menjadi fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan, setiap variabel fuzzy dimodelkan ke dalam fungsi keanggotaan yang dipilih. Aturan - aturan (rules) : Aturan-aturan yang akan dijadikan dasar untuk mencari nilai dari crisp output yang akan dihasilkan. Dekomposisi Fuzzy : Merupakan proses merubah kembali data yang dijadikan fuzzy ke dalam bentuk crisp kembali. Nilai output : Merupakan hasil akhir yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan.

22 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Pendekatan Perpanjangan Kontrak Karyawan : (Case Study 1) Misalkan dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan, didapatkan 4 parameter dalam penilaian kinerja karyawan, yaitu kelakuan, absensi, etos kerja dan kebutuhan akan kerja. Berikut data terakhir terkait penilaian karyawan beserta aturan aturannya. Nilai terbesar dan terkecil untuk masing masing parameter : a. Nilai kelakuan terbesar (A) = 4 b. Nilai kelakuan terkecil (A) = 1 c. Nilai absensi terbesar (B) = 4 d. Nilai absensi terkeci (B) = 1 e. Nilai etos kerja terbesar (C) = 4 f. Nilai etos kerja terkecil (C) = 1 g. Nilai kebutuhan terbesar (D) = 4 h. Nilai kebutuhan terkecil (D) = 1 i. Hasil penilaian terbesar = 3.75 j. Hasil penilaian terkecil = 1.5 Keterangan : Semua Fungsi keanggotaan Besar (Baik) dan Kecil (Buruk) dari A, B, C dan D kebetulan memiliki nilai min. dan max. yang sama : a = 1, b = 4, n = 4 µburuk µbaik ( Z) = ( b Z )/( b a), 1, 0, ( Z) = ( Z a) /( b a), 0, 1, Z a a Z b Z b Z a a Z b Z b

23 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Aturan Aturan (Banyak Data = 2 n = 2 4 ) : No. Kondisi 1 (A) Kondisi 2 (B) Kondisi 3 (C) Kondisi 4 (D) Hasil 1 A Baik B Baik C Baik D Baik Baik 2 A Baik B Baik C Baik D Buruk Baik 3 A Baik B Baik C Buruk D Baik Baik 4 A Baik B Baik C Buruk D Buruk Buruk 5 A Baik B Buruk C Baik D Baik Baik 6 A Baik B Buruk C Baik D Buruk Buruk 7 A Baik B Buruk C Buruk D Baik Buruk 8 A Baik B Buruk C Buruk D Buruk Buruk 9 A Buruk B Baik C Baik D Baik Baik 10 A Buruk B Baik C Baik D Buruk Baik 11 A Buruk B Baik C Buruk D Baik Buruk 12 A Buruk B Baik C Buruk D Buruk Buruk 13 A Buruk B Buruk C Baik D Baik Buruk 14 A Buruk B Buruk C Baik D Buruk Buruk 15 A Buruk B Buruk C Buruk D Baik Buruk 16 A Buruk B Buruk C Buruk D Buruk Buruk

24 Case Study FIS Tsukamoto Model Kasus : Misalkan terdapat seorang karyawan yang akan habis masa kontraknya. Untuk menentukan apakah karyawan tersebut diperpanjang masa kontraknya, maka diperlukan suatu penilaian terhadap karyawan tersebut. Berikut 4 kriteria penilaian karyawan tersebut : Kelakuan (Attitude) = 2 Absensi = 1 Etos Kerja = 3 Kebutuhan Kerja = 3 Berapakah nilai akhir dari karyawan tersebut berdasarkan penilaian diatas? Model Fuzzy : Pada cara penilaian sebelumnya, penilaian untuk variabel linguistik dilihat dari rata rata nilainya. Baik untuk rata rata lebih besar sama dengan 3 dan Buruk untuk rata rata kurang dari 3. Sehingga masing masing parameter memiliki 2 variabel linguistik meski ternyata penilaiannya terdiri dari 4 kriteria. Berikut fungsi keanggotaannya : Fungsi keanggotaan penilaian 1 µ (X ) µburuk Keterangan : Fungsi keanggotaan Buruk : a = 1, b = 4 ( X) = ( b X )/( b a) = ( 4 X )/( 4 1) = ( 4 X ) 1, 0, / 3, X 1 1 X 4 X 4

25 Case Study FIS Tsukamoto Model Fuzzy : Pada cara penilaian sebelumnya, penilaian untuk variabel linguistik dilihat dari rata rata nilainya. Baik untuk rata rata lebih besar sama dengan 3 dan buruk untuk rata rata kurang dari 3. Sehingga masing masing parameter memiliki 2 variabel linguistik meski ternyata penilaiannya terdiri dari 4 kriteria. Berikut fungsi keanggotaannya : Fungsi keanggotaan penilaian Keterangan : Fungsi keanggotaan Baik : 1 a = 1, b = Fungsi keanggotaan hasil penilaian : µ (X ) µ (Z) µbaik µbaik µburuk ( X) = ( X a) /( b a) = ( X 1) /( 4 1) = ( X 1) 0, 1, Keterangan : Fungsi keanggotaan Buruk : a = 1.5, b = 3.75 ( Z) = ( b Z )/( b a) = ( 3.75 Z )/( ) = ( 3.75 Z ) Fungsi keanggotaan Baik : ( Z) = ( Z a) /( b a) = ( Z 1.5) /( ) = ( Z 1.5) 0, 1, 1, 0, / 3, / 2.25, / 2.25, X 1 1 X X 4 Z 1 Z 4 Z 1 Z Z 4 1 Z 4

26 Case Study FIS Tsukamoto Fungsi keanggotaan hasil penilaian µ (Z) 1 µburuk Keterangan : Fungsi keanggotaan Buruk : a = 1.5, b = 3.75 ( Z) = ( b Z )/( b a) = ( 3.75 Z )/( ) = ( 3.75 Z ) 1, 0, / 2.25, Z 1 1 Z 4 Z 4 0 Setelah diketahui model fuzzy diatas, maka kita tinggal melakukan Perhitungan Penilaian Karyawan dengaan FIS Tsukamoto sesuai aturan. (Case Study 1 pada slide 24), diketahui 4 kriteria penilaian seorang karyawan adalah sebagai berikut : Kelakuan (Attitude) = 2. Absensi = Etos Kerja = 3. Kebutuhan Kerja = µbaik Fungsi keanggotaan Baik : ( Z) = ( Z a) /( b a) = ( Z 1.5) /( ) = ( Z 1.5) Berapakah nilai akhir (Z) karyawan tersebut berdasarkan 4 kriteria penilaian diatas? 0, 1, / 2.25, Z 1 1 Z 4 Z 4

27 Case Study FIS Tsukamoto Setelah diketahui model fuzzy diatas, maka kita tinggal melakukan Perhitungan Penilaian Karyawan dengaan FIS Tsukamoto sesuai aturan. (Case Study 1 pada slide 24), diketahui 4 kriteria penilaian seorang karyawan adalah sebagai berikut : Kelakuan (Attitude) = 2. Absensi = 1. Etos Kerja = 3. Kebutuhan Kerja = 3. Berapakah nilai akhir (Z) karyawan tersebut berdasarkan 4 kriteria penilaian diatas? Penyelesaian : a) Derajat Keanggotaan Attitude µ attitudeburuk ( 2 ) = ( 4 2 ) / 3 = 0.67 µ attitudebaik ( 2 ) = ( 2 1 ) / 3 = 0.33 b) Derajat Keanggotaan Absen µ absenburuk ( 1 ) = ( 4 1 ) / 3 = 1 µ absenbaik ( 1 ) = ( 1 1 ) / 3 = 0 c) Derajat Keanggotaan Etos µ etosburuk ( 3 ) = ( 4 3 ) / 3 = 0.33 µ etosbaik ( 3 ) = ( 3 1 ) / 3 = 0.67 d) Derajat Keanggotaan Kebutuhan Kerja µ etosburuk ( 3 ) = ( 4 3 ) / 3 = 0.33 µ etosbaik ( 3 ) = ( 3 1 ) / 3 = 0.67

28 Case Study FIS Tsukamoto Penyelesaian (base aturan slide 23) : No. µ A µ B µ C µ D Min(µA,µB,µC,µD) α predikat = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0.33 x 2.25 à Z = z i : = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.67 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z =

29 Case Study FIS Tsukamoto Penyelesaian (base aturan slide 23) : No µ A µ B µ C µ D Min(µA,µB,µC,µD) α predikat z i α predikat*z i = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = (z 1.5) / 2.25 à Z 1.5 = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.67 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = = ( 3.75 z ) / 2.25 à 3.75 z = 0.33 x 2.25 à Z = Z = m α i= i i i= 1 = = m predikat * z α predikat i 2.75 Apakah Hasil Z tersebut termasuk Baik / Buruk?

30 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Pendekatan Angka Kebutuhan Penerimaan Karyawan : (Case Study 2) Dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan, didapatkan informasi utama sebagai berikut. Jika permintaan pasar meningkat dan banyak karyawan yang tidak di perpanjang masa kerja (di karenakan tidak memenuhi kriteria pelulusan ) maka akan di lakukan rekrutment karyawan baru. Sehingga dibutuhkan informasi terkait data permintaan pasar, data perpanjangan kontrak karyawan dan data penerimaan karyawan. Berikut data terakhirnya : Permintaan pasar terbanyak 1000 unit/bln Permintaan pasar tersedikit 500 unit/bln Karyawan diperpanjang terbanyak 88 karyawan/bln Karyawan diperpanjang tersedikit 44 karyawan/bln Lowongan/Penerimaan Karyawan terbanyak 250 karyawan/bln Lowongan/Penerimaan Karyawan tersedikit 44 karyawan/bln

31 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Aturan jumlah penerimaan karyawan dari pakar : No. Kondisi 1 Kondisi 2 Hasil 1 Permintaan banyak Karyawan diperpanjang banyak Penerimaan banyak 2 Permintaan banyak Karyawan diperpanjang sedikit Penerimaan banyak 3 Permintaan sedikit Karyawan diperpanjang banyak Penerimaan sedikit 4 Permintaan sedikit Karyawan diperpanjang sedikit Penerimaan sedikit Model Kasus Jika berdasarkan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan sebelumnya didapatkan 70 karyawan yang masa kontraknya diperpanjang dan permintaan pasar sebanyak 850 unit, maka berdasarkan data data yang telah ada, berapakah jumlah penerimaan karyawan yang perlu diadakan oleh Perusahaan tersebut?

32 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy Berikut adalah beberapa fungsi keanggotaannya dari setiap nilai input yang diberikan : a) Nilai Input Maximum dan minimum permintaan = 1000 dan 500 Maximum dan minimum perpanjangan = 88 dan 44 Maximum dan minimum penerimaan = 250 dan 44 X à 850 Y à 70 b) Komposisi Fuzzy Permintaan berdasarkan rule dan data sebelumnya, variable permintaan terdiri dari dua variable linguistik, yaitu banyak dan sedikit. Berikut grafik fungsi keanggotaan variabel permintaannya : 1 Keterangan : Fungsi keanggotaan sedikit : µ (X ) µsedikit ( X) = ( 1000 X ) 1, 0, / 500, X X 1000 X 1000

33 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy b) Komposisi Fuzzy Permintaan berdasarkan rule dan data sebelumnya, variable permintaan terdiri dari dua variable linguistik, yaitu banyak dan sedikit. Berikut grafik fungsi keanggotaan variabel permintaannya : 1 Keterangan : Fungsi keanggotaan banyak : µ (X ) sehingga untuk X = 850 : 1000 µbanyak µ Sedikit ( 850 ) = ( ) / 500 = 0.3 µ Banyak ( 850 ) = ( ) / 500 = 0.7 ( X) = ( X 500) 0, 1, / 500, X X 1000 X 1000 Perpanjangan Kontrak. Variabel perpanjangan kontrak juga memiliki dua variabel linguistik yaitu banyak dan sedikit. Berikut grafik fungsi keanggotaan variabel perpanjangannya :

34 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy b) Komposisi Fuzzy Perpanjangan Kontrak. Variabel perpanjangan kontrak juga memiliki dua variabel linguistik yaitu banyak dan sedikit. Berikut grafik fungsi keanggotaan variabel perpanjangannya : 1 Keterangan : Fungsi keanggotaan sedikit : µ (Y) µsedikit 1, ( Y) = ( 88 Y ) 0, / 44, Fungsi keanggotaan banyak : Y Y 88 Y 88 sehingga untuk Y = 70 : µ Sedikit ( 70 ) = ( ) / 44 = 0.4 µ Banyak ( 70 ) = ( ) / 44 = 0.59 µbanyak 0, ( Y) = ( Y 44) 1, / 44, Y Y 88 Y 88

35 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy b) Komposisi Fuzzy Penerimaan Karyawan. Variabel penerimaan karyawan juga memiliki dua variabel linguistik, yaitu banyak dan sedikit. Berikut grafik fungsi keanggotaan variabel penerimaannya : 1 Keterangan : Fungsi keanggotaan sedikit : µ (Z) µsedikit ( Z) = ( 250 Z ) 1, 0, / 206, Fungsi keanggotaan banyak : Z Z 250 Z 250 µbanyak ( Z) = ( Z 44) 0, 1, / 206, Z Z 250 Z 250

36 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy c) Aturan Aturan (Rule) Jika permintaan banyak dan perpanjangan banyak maka penerimaan banyak. α predikat1 = Min ( µ permintaanbanyak, µ perpanjanganbanyak ) = Min (0.7, 0.59 ) = Sehingga, (Z - 44) / 206 = 0.59 z1 44 = (0.59) * 206 z1 = z1 = Jika permintaan banyak dan perpanjangan sedikit maka penerimaan banyak. α predikat2 = Min ( µ permintaanbanyak, µ perpanjangansedikit ) = Min ( 0.7, 0.4 ) = 0.4 Sehingga, ( Z - 44 ) / 206 = 0.4 z2 44 = (0.4) * 206 z2 = z2 = Jika permintaan sedikit dan perpanjangan banyak maka permintaan sedikit. α predikat3 = Min ( µ permintaansedikit, µ perpanjanganbanyak ) = Min ( 0.3, 0.59 ) = 0.3 Sehingga, ( Z ) / 206 = z3 = (0.3) * 206 z3 = z3 = 188.2

37 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy c) Aturan Aturan (Rule) Jika permintaan sedikit dan perpanjangan sedikit maka permintaan sedikit. α predikat4 = Min ( µ permintaansedikit, µ perpanjangansedikit ) = Min ( 0.3, 0.4 ) = 0.3 Sehingga, ( Z ) / 206 = z4 = (0.3) * 206 z4 = z4 = d) Dekomposisi Fuzzy : Berdasarkan rata rata terbobot, maka nilai Z dapat dicari dengan cara berikut ini : Z = ( α predikat1* z1) + ( α predikat2* z2) + ( α predikat3* z3) + ( α predikat4* z4) α predikat1 + α predikat2 + α predikat3 + α predikat4 ( 0.59*165.54) + ( 0.4*126.4) + ( 0.3*188.2) + ( 0.3*188.2) = = = 1.59 =

38 Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto Model Fuzzy d) Dekomposisi Fuzzy : Berdasarkan rata rata terbobot, maka nilai Z dapat dicari dengan cara berikut ini : Z = ( α predikat1* z1) + ( α predikat2* z2) + ( α predikat3* z3) + ( α predikat4* z4) α predikat1 + α predikat2 + α predikat3 + α predikat4 ( 0.59*165.54) + ( 0.4*126.4) + ( 0.3*188.2) + ( 0.3*188.2) = = = 1.59 = e) Nilai Output : Jadi, pendekatan angka kebutuhan penerimaan karyawan baru dengan asumsi jumlah permintaan (X) sebesar 850 unit dan jumlah karyawan yang diperpanjang pada masa kontraknya (Y) sebanyak 70 karyawan adalah 164 penerimaan karyawan baru (Z).

39 Latihan Individu Dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan, didapatkan informasi utama sebagai berikut. Jika permintaan pasar meningkat dan banyak karyawan yang tidak di perpanjang masa kerja (di karenakan tidak memenuhi kriteria pelulusan ) maka akan di lakukan rekrutment karyawan baru. Sehingga dibutuhkan informasi terkait data permintaan pasar, data perpanjangan kontrak karyawan dan data penerimaan karyawan. Berikut data terakhirnya : Permintaan pasar terbanyak 1500 unit/bln Permintaan pasar tersedikit 400 unit/bln Karyawan diperpanjang terbanyak 80 karyawan/bln Karyawan diperpanjang tersedikit 40 karyawan/bln Lowongan/Penerimaan Karyawan terbanyak 250 karyawan/bln Lowongan/Penerimaan Karyawan tersedikit 100 karyawan/bln Berdasarkan aturan jumlah penerimaan karyawan dari pakar (Slide 31). Jika penilaian kinerja karyawan yang dilakukan sebelumnya didapatkan 65 karyawan yang masa kontraknya diperpanjang dan permintaan pasar sebanyak 500 unit, maka berdasarkan data data yang telah ada, berapakah jumlah penerimaan karyawan yang perlu diadakan oleh Perusahaan tersebut?

40 Tugas Kelompok Buatlah contoh kasus yang unik + penyelesaiannya menggunakan metode Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto sesuai dengan kreatifitas kelompok anda. (Min. 1 soal, Min. 3 kriteria/kondisi).

41 Selesai

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data.

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data. MANAJEMEN DATA MateriKuliah Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah dukungan (support). Sistem pendukung keputusan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian diagnosa penyakit asma dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto, dibutuhkan data mengenai gejala penyakit dari seorang pakar atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan...

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN Ghofar Taufiq AMIK Bina Sarana Informatika Jakarta Jl. Kramat Raya

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATABASE. Modul XII

MANAJEMEN DATABASE. Modul XII MANAJEMEN DATABASE Modul XII Pembahasan Menjelaskan pengertian database dan hubungannya dengan data dan informasi Menjelaskan Manajemen file dengan manajemen database Menjelaskan pengintegrasian data dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Namun masalah perkreditan lebih banyak menyita

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Namun masalah perkreditan lebih banyak menyita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada instansi-instansi pemerintah, bagian keuangan memegang peranan penting dalam melayani masalah penggajian, pengajuan kredit pegawai negeri, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan data saat ini terus berkembang sangat pesat, di mana suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah pekerjaan

Lebih terperinci

Logika Fuzzy. Farah Zakiyah Rahmanti 2016

Logika Fuzzy. Farah Zakiyah Rahmanti 2016 Logika Fuzzy Farah Zakiyah Rahmanti 2016 Topik Bahasa Alami Crisp Logic VS Fuzzy Logic Fungsi Keanggotaan (Membership Function) Fuzzifikasi (Fuzzyfication) Inferensi (Inference) Komposisi (Composition)

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Komponen SPK Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Komponen-komponen dss Subsistem manajemen data Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO Endra Pratama, Titin Sri Martini, Mania Roshwita Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengambilan Keputusan, Sistem, Pemodelan dan Dukungan Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom Content 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengambilan Keputusan Proses

Lebih terperinci

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Irmalia Suryani Faradisa dan Putri Sari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang E-mail: faradyza@gmail.com Abstrak Gejala

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA

REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA Anisa Citra Mutia, Aria Fajar Sundoro,

Lebih terperinci

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Ketentuan Praktikum 1. Lembar Kerja Praktikum ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa untuk praktikum pertemuan ke - 8 2. Mahasiswa akan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom PENDAHULUAN Logika Fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh tahun 1965 Dasar Logika Fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy adalah peranan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan http://www.brigidaarie.com Pengertian Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38 ABSTRAK UD Melati Mekar Mandiri adalah sebuah perusahaan pengrajin yang bergerak di bidang kain tenun gedog dan batik tulis. Perusahaan yang terletak di Kerek, Jawa Timur ini mempunyai pengrajin, baik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI

PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer

Lebih terperinci

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6.1 Pengertian Basis Data Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basisi data. Perangkat komputer

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima Sistem Berbasis Pengetahuan LOGIKA FUZZY Kelompok Rhio Bagus P 1308010 Ishak Yusuf 1308011 Martinus N 1308012 Cendra Rossa 1308013 Rahmat Adhi 1308014 Chipty Zaimima 1308069 Sekolah Tinggi Manajemen Industri

Lebih terperinci

Pengenalan Database 1-7 -

Pengenalan Database 1-7 - Konsep Sistem Informasi A Pengenalan Database 1-7 - KSI A. Pengenalan Database -1- Missa Lamsani Hal 1 Pre Test Menurut Anda apa itu database? Menurut Anda, seberapa penting peran databse dalam suatu aplikasi

Lebih terperinci

Decision Support System. Indra Tobing

Decision Support System. Indra Tobing Decision Support System Indra Tobing A Quote Napoleon: Nothing is more difficult, and therefore more precious, than to be able to decide. Sebuah Overview Decision Support System (DSS) adalah satu jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Logika fuzzy merupakan suatu metode pengambilan keputusan berbasis aturan yang digunakan untuk memecahkan keabu-abuan masalah pada sistem yang sulit dimodelkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. alif.finandhita@email.unikom.ac.id Definisi Sistem Basis Data SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen Dwi Rolliawati Fakultas Ilmu Komputer, Sistem Komputer, Universitas Narotama dwi.roliawati@narotama.ac.id Abstrak Dosen sebagai pendidik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem database yang digunakan oleh manusia hanya mampu menangani data yang bersifat pasti (crisp), begitu pula pada query yang menggunakan bahasa Structured Query

Lebih terperinci

Implementasi Metode Fuzzy-Mamdani Dalam Menentukan Jumlah Produksi Penganan Menggunakan Visual Basic

Implementasi Metode Fuzzy-Mamdani Dalam Menentukan Jumlah Produksi Penganan Menggunakan Visual Basic JTRISTE, Vol.2, No.2, Oktober 2015, pp. 18~28 ISSN: 2355-3677 Implementasi Metode Fuzzy-Mamdani Dalam Menentukan Jumlah Produksi Penganan Menggunakan Visual Basic Junaedy 1, Abdul Munir 2 STMIK KHARISMA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi 64 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan query fuzzy untuk menentukan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang berjudul e-commerce bersistem Multitier dibangun menggunakan Microsoft Transaction Server dan diimplementasikan oleh bahasa pemrograman

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS Pengertian Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan

Lebih terperinci

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3. Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :. Banyak kriteria yang terlibat dalam perhitungan yang masih menggunakan cara konvensional sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS 4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS Shofwatul Uyun Mekanisme FIS Fuzzy Inference Systems (FIS) INPUT (CRISP) FUZZYFIKASI RULES AGREGASI DEFUZZY OUTPUT (CRISP) 2 Metode Inferensi Fuzzy Metode Tsukamoto Metode Mamdani

Lebih terperinci

DENIA FADILA RUSMAN

DENIA FADILA RUSMAN Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sebagai pengelolaan informasi yang baik akan sangat bermanfaat agar informasi tersebut dapat digunakan pada waktu yang tepat secara efektif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY PADA PROSES SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (Diterapkan Pada Politeknik Kotabaru)

IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY PADA PROSES SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (Diterapkan Pada Politeknik Kotabaru) ISSN: 1410-2331 IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY PADA PROSES SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (Diterapkan Pada Politeknik Kotabaru) Triyanto Pangaribowo Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan Scientific Journal of Informatics Vol., No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/inde.php/sji e-issn 2460-0040 Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan

Lebih terperinci

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha Menggunakan Fuzzy Logic 1. Pendahuluan Jual beli motor merupakan suatu kegiatan transaksi yang mungkin sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penentuan siswa berprestasi adalah suatu hal yang perlu ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa pertimbangan yang

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System. Decision Support Systems & Weighted Product (WP)

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System. Decision Support Systems & Weighted Product (WP) Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Decision Support Systems & Weighted Product (WP) Content 1. Definisi DSS 2. Karakteristik & Kemampuan DSS 3. Komponen DSS 4. Model Konseptual DSS 5.

Lebih terperinci

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEPRIBADIAN SISWA BERDASARKAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI MI MIFTAHUL ULUM GONDANGLEGI MALANG) Wildan Hakim, 2 Turmudi, 3 Wahyu H. Irawan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY oleh: 1 I Putu Dody Lesmana, 2 Arfian Siswo Bintoro 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Teknologi Informasi (SNITI 3) ISSN : Samosir, November 2016

Seminar Nasional Inovasi Dan Teknologi Informasi (SNITI 3) ISSN : Samosir, November 2016 Analisis Penerapan Fuzzy Inference System (FIS) Dengan Metode Mamdani Pada Sistem Prediksi Mahasiswa Non Aktif (Studi Kasus : AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar) Anjar Wanto 1 1 Fakultas Ilmu Komputer-Teknologi

Lebih terperinci

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. LOGIKA FUZZY UTHIE Intro Pendahuluan Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan

Lebih terperinci

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Tentang Mata Mata merupakan organ tubuh manusia yang paling sensitif apabila terkena benda asing misal asap dan debu. Debu akan membuat mata kita terasa perih atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Prosedur Penelitian Identifikasi Masalah

BAB III METODOLOGI 3.1. Prosedur Penelitian Identifikasi Masalah BAB III METODOLOGI Dalam penelitian ini metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektik, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Maka

Lebih terperinci

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PENALARAN FUZZY Digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan tunggal / crisp saat defuzzifikasi Penggunaan akan bergantung

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 1 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 7

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 1 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 7 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 1 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional di luar perusahaan (eksternal). Sehingga pemilik peusahaan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional di luar perusahaan (eksternal). Sehingga pemilik peusahaan yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan kondisi di Indonesia untuk masalah tenaga kerja atau perburuhan pada khususnya, membuat banyak perusahaan beralih menggunakan metode alternatif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit BAB IV PEMBAHASAN A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Aplikasi fuzzy logic untuk pengambilan keputusan pemberian kredit

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY 1. LOGIKA FUZZY Logika fuzzy adalah suatu cara tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Teknik ini menggunakan teori matematis himpunan fuzzy. Logika fuzzy berhubungan dengan

Lebih terperinci

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB JURNAL MATRIX VOL. 3, NO. 1, MARET 2013 39 SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB I Ketut Suwintana Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Kampus Bukit Jimbaran Bali Telp. +62 361 701981 Abstrak:.Logika

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI PRICING SYSTEM USING DIGITAL PHOTO PRINTING ON FUZZY TSUKAMOTO ALIEF COMPUTER KEDIRI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T.

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Sistem Basis Data Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Database Materi : Pendahuluan, Konsep dan Terminologi Model Entity Relationship Model Relational Batasan Integritas Perancangan Basisdata : Normalisasi Reff:

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan BAB 1 : Pendahuluan 1.1. Sasaran Memahami fitur-fitur Oracle9i Dapat menjelaskan aspek teori maupun fisik dari database relasional Menggambarkan Implementasi Oracle pada RDBMS dan ORDBMS 1.2. Oracle9i

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permintaan, Persediaan dan Produksi 2.1.1 Permintaan Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy Company LOGO Penalaran Mamdani dan Tsukamoto Pada pendekatan Fuzzy Inference System Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2011 www.company.com

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO oleh ENDRA PRATAMA M0112030 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY FUZZY EXPERT SYSTEM FUZZY INFERENCE SYSTEM FUZZY REASONING Toto Haryanto MATA KULIAH SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY Domain Masalah Fuzzifikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 LOGIKA FUZZY Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh, dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari

Lebih terperinci

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ P.A Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Kampus 3 UAD, Jl. Prof. Soepomo rochmahdyah@yahoo.com Abstrak Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Decision Support System & Sub Sistem (Komponennya) Efraim Turban

Decision Support System & Sub Sistem (Komponennya) Efraim Turban Decision Support System & Sub Sistem (Komponennya) Efraim Turban Kompetensi DSS Mahasiswa mampu memahami perlunya DSS dan komponen penyusunnya. Pembahasan Secara umum pembahasan meliputi: karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kontrak Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus PT.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kontrak Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus PT. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kontrak Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus PT. Solo Murni) Fadil Indra Sanjaya 1), Dadang Heksaputra 2) Magister

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE.

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE. KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Naskah Publikasi Disusun Oleh: INTAN YULIANA TANJUNG 07.02.6992 TITIK MUSLIMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perkembangan hardware dan software yang terus meningkat dalam hitungan

BAB I PENDAHULUAN. dari perkembangan hardware dan software yang terus meningkat dalam hitungan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi. Salah satu teknologi yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Disusun Oleh Mardan Kasim Mark

Disusun Oleh Mardan Kasim Mark Disusun Oleh Mardan Kasim Mark Sigarlaki Pengertian Database adalah suatu koleksi computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ( Jogiyanto, 2005). Sistem mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

Pendahuluan. Semester Genap Th Ajaran 2012/2013. Budi Susanto UKDW. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data. Teknik Informatika

Pendahuluan. Semester Genap Th Ajaran 2012/2013. Budi Susanto UKDW. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data. Teknik Informatika Pendahuluan Semester Genap Th Ajaran 2012/2013 Budi Susanto 2 Materi Perkuliahan Konsep dan arsitektur sistem basis data (#1) Blok Pembangunan Basis Data (#2) Pemodelan Basis data (#3, #4) Normalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya BAB II LANDASAN TEORI A. Logika Fuzzy Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-07. Basis Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-07. Basis Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO FAKULTAS ILMU KOMPUTER Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-07 Basis Data Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Manajemen Berkas Pemrosesan data sebelum

Lebih terperinci

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani BINA INSANI ICT JOURNAL, Vol.3, No. 2, Desember 2016, 279-290 ISSN: 2355-3421 (Print) ISSN: 2527-9777 (Online) 279 Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani Ghofar Taufik 1,*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kebanyakan dari Perusahaan atau Instansi sudah menggunakan teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan komputerisasi di dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. language pada sistem basis data yang antara lain meliputi :

BAB II LANDASAN TEORI. language pada sistem basis data yang antara lain meliputi : BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir dengan judul penerapan representasi logika fuzzy untuk structured query language pada sistem basis data

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN CONTENT 1. Pengambilan Keputusan 2. Proses Pemodelan 3. Fase Kecerdasan 4. Fase Desain 5. Fase

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Identifikasi Masalah...3 1.3 Maksud

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA DAN KONSEP DATABASE

MANAJEMEN DATA DAN KONSEP DATABASE MANAJEMEN DATA DAN KONSEP DATABASE Manajemen Data Pengertian dan Tujuan Manajemen Data Kegiatan Manajemen Data 2 Pengertian dan Tujuan Manajemen Data Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs BAHAN AJAR Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.

Lebih terperinci