BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Kelancaran dalam suatu proses produksi sangat ditentukan oleh kondisi mesin atau peralatan pendukung lainnya.agar suatu mesin dapat selalu berfungsi dengan baik diperlukan suatu pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan mesin dan peralatan dalam sebuah perusahaan merupakan faktor penentu bahwa mesin handal tersebut layak atau tidak untuk dioprasikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi karena bagian pemeliharaan (Maintenance) dianggap sebagai salah satu bagian yang cukup sering mengeluarkan biaya untuk perbaikan atau pemeliharaan sedangkan bagian produksi dianggap sebagai bagian yang sering melakukan kerusakan tetapi juga sebagai bagian yang cukup penting dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Pemeliharaan yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan, nilai investasi yang dialokasikan untuk peralatan dan mesin dapat diminimasi, dan pemeliharaan yang baik juga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan mengurangi Waste. 2.1 Manajemen Operasional Pengertian Manajemen Dalam menjalankan operasionalnya perusahaan membutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung dan mempersatukan berbagai tujuan ke dalam suatu tujuan bersama, yaitu kemampuan yang dapat mengkoordinasikan setiap sub-sub sistem, sehingga tercipta keterpaduan antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Manajemen berasal dari kata tomanageyang artinya mengatur atau mengelola atau mengurus. Pengertian manajemen dapat lebih jelas diketahui dari 6

2 7 beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya menurut Andrew F. Sikulayang dikutip olehmalayus.p Hasibuan (2011:2) berpendapat bahwa pengertian manajemen adalah sebagai berikut: "Manajemen padaumumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Kemudian pengertian menurut SofjanAssauri (2008;18) bahwa: Manajemen adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain Sedangkan menurut Herman Sofyandi S.E. (2010:7) menyatakan: "Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan kegiatan orang-orang, artinya tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh orang-orang yang bekerja sama". Berdasarkan semua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan dan pengendalian dengan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia Pengertian Operasi Pengertian operasi diantaranya dikemukakan oleh Pangestu subagyo (2000:1) mengemukakan bahwa : "Operasi adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi. menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Keluaran dapat berupa barang atau jasa."

3 8 Menurut Ahyari (2003:12)mengemukakan bahwa : "produksi atau operasi adalah suatu cara,metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada" Menurut V. Gaspersz (2008:3)berpendapat bahwa : "produksi (operasi) yaitu suatu kegiatan perbaikan terus menerus (continuosimprovment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk,proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen." Dan, menurut Eddy Herjanto (2007:2) dapat diartikan sebagai berikut : "Manajemen produksi dan operasi sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efesien dalam rangka mencapai tujuan" Menurut SofjanAssauri (2008:16) berpendapat bahwa: "Pengertian produksi dan operasi dalam arti luas sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) tercakup semua kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa serta kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut." Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa operasi (prosuksi) adalah kegiatan yang mengelola masukan (input) menjadi output dalam menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan lainnya yang dimaksudkan untuk menghasilkan suatu nilai tambah pada suatu produk atau jasa, daripada bentuk asalnya Pengertian manajemen operasi Dalam melakukan kegiatan produksi membutuhkan usaha atau cara untuk merencanakan, mengatur dan mengelola faktor-faktor produksi yaitu meliputi modal, mesin, material dan manusia dengan keahlian manajerialnya sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan perencanaan, pengaturan dan pengelolaan disebut dengan manajemen produksi. Pengertian tentang manajemen produksi banyak ahli yang telah mendefinisikannya, diantaranya adalah menurut Stephen P. Robbins (2003:526) menyatakan bahwa manajemen operasi adalah :

4 9 Manajemen operasi berhubungan dengan desain, operasi, dan pengawasan terhadap proses transformasi, yang merubah sumber daya seperti tenaga kerja,bahan mentah menjadi barang atau jasa yang dijual kepada konsumen. Lalu menurut Manahan P. Tampubolon (2004:13) menyatakan bahwa : "Manajemen operasional didefinisikan sebagai manajemen proses konversi, dengan bantuan fasilitas seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen masukan (input) yang diubah menjadi keluaran (output) yang diinginkan, berupa barang, jasa, atau layanan." Selain itu,menurutsofjanassauri(2008:11) adalah sebagai berikut : "Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya, yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility)suatu barang atau jasa." Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi merupakan suatu aktivitas yang berupa merencanakan, mendesain, memperbaiki sistem operasi dalam rangka mengubahinputmenjadi outputdengan menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif untuk menghasilkan produk atau jasa yang akan dijual ke konsumen. 2.2 Mesin Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran,yang melakukan tugas yang telah diatur sedemikian rupa. Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoprasian yang bebas. Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja.biasanyaalat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan,mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau enegi ke bentuk lainnya.

5 10 Pengertian mesin menurut SofjanAssauri(2008:111) adalah: Mesin adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk tertentu Jenis Jenis Mesin Menurut SofjanAssauri (2008:112), Walaupun pada kenyataannya jenisjenis mesin yang ada banyak sekali variasinya tetapi pada prinsipnya mesin-mesin ini dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Mesin-mesin yang bersifata umum/serba guna (general purposemachines). Mesin yang serba guna merupakan suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang/produk atau bagian dari produk (parts).ciri-ciri mesin yang serba guna,yaitu : a. Mesin ini dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas dasar pasar dan bukan atas dasar pesanan. b. Mesin ini memproduksi dengan jumlah yang cukup besar sehingga harga dari mesin tersebut juga relatif lebih murah. Maka dari itu tidak jarang beberapa investor tertarik untuk berinvestasi di bidang ini karena cukup murah dan terjangkau. c. Penggunaan mesin tersebut sangat fleksibel dan memiliki banyak variasi atau jenis. d. Diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan pada mesin serba guna ini. e. Biaya operasi produk tersebut lebih mahal. f. Biaya pemeliharaan mesin serba guna ini lebih murah,karena bentuk mesin serba guna ini yang standar. g. Mesin ini tidak mudah ketinggalan zaman. 2. Mesin yang bersifat khusus (specialpurposemachine) Mesin tersebut direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Adapun beberapa ciri dari mesin yang bersifat khusus yaitu :

6 11 a. Mesin tersebut dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah yang sedikit atau kecil. Oleh karena itu juga, harga mesin-mesin tersebut biasanya relatif mahal,sehingga investasi dalam mesin ini menjadi mahal. b. Mesin bersifat khusus ini biasanya otomatis,sehingga pekerjaannya lebih cepat dan biasanya dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan produknya dalam jumlah yang besar. c. Biaya pemeliharaan dari mesin ini lebih mahal daripada mesin serba guna. d. Biaya produksi per unit relatif lebih rendah. e. Mesin ini mudah ketinggalan zaman. 2.3 Pemeliharaan (Maintenance) Sejak dahulu, ketika manusia menggunakan alat-alat primitif untuk membuat mesin guna mengangkut barang, membajak tanah, dan menggunakan bahan- bahan bangunan. Mereka telah dihadapkan pada kemungkinan memelihara barang tersebut sampai tiba waktunya barang atau alat tersebut tidak dapat dipakai lagi atau dipergunakan lagi. Begitu pula halnya dengan suatu perusahaan yang mempunyai peralatan atau fasilitas maka biasanya pimpinan perusahaan akan selalu berusaha agar fasilitas/ peralatan dapat dipergunakan atau dapat diperpanjang usia kegunaannya. Pemeliharaan (maintenance) merupakan fungsi di dalam suatu perusahaan yang sama pentingnya dengan fungsi produksi. Suatu perencanaan produksi dapat gagal bila ada bagian mesin yang rusak atau tidak dapat beroperasi. Dengan adanya kegiatan maintenance yang baik,perusahaan dapat mengurangi kerusakan sehingga mendapat hasil yang optimal, karena proses produksi yang berjalan lancar. Setiap perusahaan manufaktur menginginkan agar dapat menggunakan peralatan atau fasilitas produksi setiap saat diperlukan, dalam usaha untuk dapat mempergunakan fasilitas atau peralatan tersebut, sehingga kontinuitas produksi terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi kegiatan perbaikan atas kerusakan mesin yang ada serta penyesuaian atau

7 12 penggantian sparepartatau komponen yang rusak. Ini dilakukan karena mesinmesin yang digunakan dalam proses produksi akan semakin memburuk dengan bertambahnya umur dan pemakaian mesin. Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bidang pemeliharaan sehingga terjadi kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari kegiatan,baru diingat setelah mesin-mesin yang dimiliki rusak dan tidak dapat berjalan sama sekali. Maka hendaknya kegiatan pemeliharaan harus betul-betul diperhatikan untuk dapat menjamin bahwa selama proses produksi berlangsung tidak terjadi shut-down yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh kerusakan mesin atau fasilitas Pengertian pemeliharaan (Maintenance) Secara umum, pengertian pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang/alat atau memperbaikinya sampai pada suatu kombinasi yang dapat diterima. Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu proses operasi perusahaan yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Setiap perusahaan yang menggunakan mesin serta fasilitas lainnya dalam proses produksi tentunya tidak menginginkan adanya waktu yang terbuang karena adanya peralatan yang mengalami kerusakan sehinggan kontinuitas dalam proses produksi terganggu. Untuk menjamin adanya kontinuitas dalam proses produksi,maka diperlukan kegiatan perbaikan pada mesin yang ada serta penyesuaian atau penggantian sparepart atau penggantian komponen yang mengalami kerusakan, hal ini dilakukan karena umur peralatan yang sudah tidak ekonomis atau bertambahnya tingkat pemakaian di luar kapasitas yang ada. Berikut definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar tentang pengertian pemeliharaan, diantaranya : Menurut JayHeyzer dan Barry Reinder (2005:296), bahwa : Pemeliharaan (maintenance) mencangkup semua aktivitas yang berkaitan dalam mempertahankan peralatan sistem agar tetap dapat bekerja. Sedangkan, pengertian pemeliharaan menurut SofjanAssauri (2008:134),

8 13 yaitu : Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dan Manahan P. Tampubolon (2004:247), berpendapat bahwa : Pemeliharaan (maintenance) merupakan semua aktivitas, termasuk menjaga sistem peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan. Menurut Lindley R. Higgins & R. KeithMobley (2002:24): Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan kondisi awalnya. Menurut JayHeyzer dan Barry Render, (2005) bahwa : Pemeliharaan adalah segala aktivitas yang didalamnya adalah untuk menjaga sebuah sistem peralatan agar pekerjaan dapat sesuai dengan pesanan. Dari keterangan di atas kita ketahui bahwa pemeliharaan (maintenance) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas produksi dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana Fungsi Maintenance Dalam Manajemen Operasi Pentimgnya fungsi pemeliharaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat terbantahkan. Walau fungsi ini sering terabaikan tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa kegiatan operasional akan mengalami banyak kendala jika fungsi pemeliharaan (maintenance) tidak dijalankan dengan baik, seperti kegiatan operasional yang tidak aman,kecelakaan kerja,kerugian daya,dan lain sebagainya. Selain itu, kebutuhan akan produktifitas yang lebih tinggi dan meningkatnya jenis keluaran mesin pada beberapa tahun ini membuat mesinmesin operasional menjadi modern dan bersifat otomatis daripada sebelumnya.

9 14 Hal ini pada gilirannya telah memperbesar kebutuhan dan fungsi pemeliharaan mesin pada bagian operasional. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kerja sama yang baik antara berbagai fungsi dalam perusahaan sehingga terutama di bagian pemeliharaan (maintenance) untuk menciptakan sebuah pemeliharaan yang efektif dan efesien. Manahan P. Tampubolon (2004:250) menjelaskan beberapa sasaran utama fungsi pemeliharaan yaitu : 1. Menjaga kemampuan dan stabilisasi produksi di dalam mendukung proses konversi. 2. Mempertahankan kualitas produksi pada tingkat yang tepat. 3. Menjaga modal yang diinvestasikan dalam peralatan dan mesin selama waktu tertentu dapat terjamin dan produktif. 4. Mengusahakan tingkat biaya pemeliharaan yang rendah, dengan harapan kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan karyawan. 6. Mengadakan kerja sama dengan semua fungsi utama dalam perusahaan agar dapat dicapai tujuan utama perusahaan (return of investment) yang sebaik mungkin dengan biaya yang rendah Tujuan Pemeliharaan (maintenance) Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini makan fasilitas atau peralatan perusahaan dapat dipergunakan untuk kegiatan produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas/peralatan perusahaan tersebut dipergunakan selama proses produksi. Oleh karena itu, suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian lainnya bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan (maintenance) murah sedangkan perbaikan (repair) mahal. Menurut SofjanAssauri (2008:134), tujuan pemeliharaan yaitu: 1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi, 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

10 15 dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu, 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut, 4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien, 5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja, 6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah. Sedangkan menurut R.Keith. Mobley (2002), menjelaskan adapun tujuan dari dilakukannya pemeliharaan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Menjamin tersedianya peralatan atau mesin dalam kondisi yang mampu memberikan keuntungan. 2. Menjamin kesiapan peralatan cadangan dalam situasi darurat, misalnya sistem pemadam kebakaran,pembangkit listrik, dan sebagainya. 3. Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan peralatan. 4. Memperpanjang masa pakai peralatan atau paling tidak menjaga agar masa pakai peralatan tersebut tidak kurang dari masa pakai yang telah di jamin oleh pembuat peralatan tersebut. Kemudian yang terakhir, menurut Asyari (2007), tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Untuk memperpanjang kegunaan asset, b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin, c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

11 Manfaat pemeliharaan (maintenance) Manfaat pemeliharaan menurut M. SyamsulMa arif dan Hendri Tanjung (2006:485) menyatakan bahwa ada enam manfaat pemeliharaan diantaranya adalah: 1. Perbaikan terus menerus. 2. Meningkatkan kapasitas. 3. Mengurangi persediaan. 4. Biaya operasi lebih rendah. 5. Produktivitas lebih tinggi. 6. Meningkatkan kualitas. Filosofi dasar dari pemeliharaan ini sebenarnya adalah perbaikan terusmenerus. Sesuatu yang tidak dipelihara, akan cepat sekali usang. Justru itu, kegiatan pemeliharaan ini menjadi kajian yang penting dalam manejemenopersi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang menggunakan mesinmesin yang berputar dan beroprasi setiap saat. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak akan ada pengerjaan ulang atau proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat. Aspek yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalahmonitoringpenyetelan (setup). Penyetelan yang baik, akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini, persediaan akan berkurang, karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus disiapkan untuk melakukan produksi ulang, akibat banyaknya output yang cacat. Dalam kondisi ini persediaan yang ekonomis yang diterapkan. Dengan kata lain, persediaan yang ekonomis menuntut syarat tertentu diantaranya adalah adanya jaminan bahwa mesin akan beroprasi dengan baik. Jika tidak, maka persediaan yang ekonomis akan menjadi malapetaka. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu biaya penyimpanan bahan baku yang besar. Tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang. Biaya operasi yang lebih rendah ini akan mengakibatkan produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan, bahwa produktivitas dapat diartikan sebagai

12 17 output dibagi dengan input (produktivitas = output/input). Input dalam hal ini adalah biaya produksi atau biaya operasi. Jika input lebih kecil, maka dari rumus diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan, output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi, jika output semakin besar. Akhirnya, pemeliharaan ini akan meningkatkan kualitas, dimana dengan adanya pemeliharaan, maka kapasitas meningkat, persediaan menurun, biaya operasi lebih rendah, produktivitas lebih tinggi. Hal ini akan mengakibatkan harga jual produk dapat ditekan lebih rendah, karena biaya operasi yang lebih rendah. Dengan demikian terciptalah yang disebut costadvantage (keunggulan biaya). Artinya, dengan kualitas yang sama, harga yang ditetapkan lebih murah Klasifikasi Pemeliharaan (Maintenance) Mesin Secara umum kegiatan pemeliharaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu dengan carapreventive, corrective atau gabungan dari kedua cara tersebut. Tetapi SofjanAssauri (2008:134), membagi jenis pemeliharaan menjadi 2 bagian yaitu : 1. PreventiveMaintenance Semua fasilitas operasional yang mendapat pemeliharaan prefentif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu dipersiapkan untuk proses produksi setiap saat, sehingga dapat memungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:250), definisi dari Preventivemaintenance yaitu : Pemeliharaan preventive merupakan kegiatan pemeliharaan atau perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses produksi Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa kegiatan preventivemaintenance dilakukan sebagai pencegahan dari kerusakan yang akan terjadi pada waktu proses produksi dan juga merupakan kebijakan perusahaan yang diwujudkan untuk menjaga kesiapan mesin atau peralatan dengan pemeliharaan secara rutin dan terencana untuk menghindari gangguan yang tidak

13 18 diinginkan yang dapat menggangu proses kegiatan dalam perusahaan. Pemeliharaan preventif sangat penting untuk mendukung fasilitas produksi yang termasuk golongan critical unit sebagai berikut : 1. Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja. 2. Kerusakan fasilitas ini mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. 3. Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi. 4. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga dari fasilitas ini adalah cukup besar dan mahal. Masih menurut SofjanAssauri (2008:135), pada umumnya preventivemaintenance dalam perusahaan terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. RoutineMaintenance Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan secara rutin (misalnya setiap hari). Sebagai contoh kegiatan pembersihan fasilitas atau peralatan,pelumasan serta pengecekan isi bahan bakar dan pemanasan mesin sebelum beroperasi sepanjang hari. 2. PeriodicMaintenace Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi lain, sehingga perlu dibuat jadwal kerja, misalnya setiap 100 jam kerja, kemudian 500 jam kerja, dan seterusnya, yang bersifat periodik dan berkala. Kegiatan ini jauh lebih berat dari kegiatan pemeliharaan rutin. Sebagai contoh pembongkaran mesin, penyetelan katup masuk dan keluar, penggantian sparepart, service. Tujuan preventivemaintenancemenurutsuyadiprawirosentono(2001:305), agar terjamin hal-hal sebagai berikut : 1. Keamanan mesin dan tenaga maintenance Untuk setiap mesin yang terdapat di dalam pabrik sudah ada ketentuan mengenai karakteristik mesin tersebut. Misalnya temperatur air, angin,

14 19 dan oli tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk operator harus memperhatikan alat-alat pengaman yang terdapat di dalam mesin. 2. Kelancaran mesin Pemberian minyak pelumas secara teratur dan pemeriksaan mesin serta peralatannya secara berkala bertujuan agar dapat menjaga kelancaran mesin, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. 3. Mutu produk Menjaga mutu produk bertujuan untuk selalu dapat memenuhi standar mutu utama dengan menekan tingkat kerusakan produk seendah mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mempertahankan tingkat produktivitas kerja dan memenuhi spesifikasi kerja yang telah ditentukan serta ketelitian dan kecermatan yang didukung oleh tekad dan kemauan kerja yang tinggi. Untuk mencapai mutu produksi tersebut, maka bagian maintenance akan menjaga agar pabrik tetap dapat beroprasi secara efisien dengan menghindari (mengurangi) hambatan sekecil mungkin. Sehingga produk dapat diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya.untuk setiap mesin dibuat suatu hasil persentase kerusakan. 4. Kebersihan mesin dan lingkungan sekitarnya Lantai sekitar mesin harus bersih dari lumuran minyak yang berlebihan pada waktu melaksanakan pelumasan serta bebas dari sampah yang berserakan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan bagi pekerja (operator), serta menciptakan kenyamanan bekerja. Sedangkan kebersihan mesin dijaga dengan cara membersihkan mesin tersebut serta diadakan pengecatan kembali. Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan PreventiveMaintenance meliputi : a. Feel Pada hal ini, biasanya teknisi yang lebih berpengalaman dan jelas merasakan adanya kelainan mesin yang sedang berjalan adalah operator maintenance. Apabila gejala kerusakan timbul, maka

15 20 maintenancemepunyai kewajiban untuk mengambil tindakan pencegahan. Selain dengan jalan meraskan, gejala-gejala kerusakan dapat juga diketahui dengan jalan melihat, mendengar, meraba, dan mencium. Maintenance yang mendengarkan kelainan pada bunyi salah satu mesin, sering kali dapat menentukan bagian mana di dalam mesin tersebut yang mengalami kerusakan. b. Inspection Inspeksi dilakukan untuk mengetahui apakan semua bagian pekerjaan dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Tindakan itu dapat dilakukan secara visual atau menggunakan alat-alat ukur. Keberhasilanpreventivemaintenance juga tergantung pada inspeksi ini, karena kelengahan sedikit saja dalam pelaksanaan inspeksi kemungkinan akan berakibat fatal sehingga mengakibatkan terhentinya proses produksi. Jadi seluruh kegiatan inspeksi perlu disusun dalam suatu program lengkap dengan penjadwalan kerjanya, sebagai alat untuk melaksanakan diadakan pencatatan yang dilakukan melalui kartu pemeriksaan yaitu kartu yang berisi alat-alat atau bagian yang harus diperiksa sesuai dengan waktu pemeriksaan yang telah ditentukan. Pemeriksa harus memberikan penilaian, misalnya baik, sedang, atau buruk dan beberapa keterangan lainnya yang perlu. c. Tight Pengencangan dilakukan terhadap bagian yang longgar sebagai akibat adanya getaran, gesekan pada waktuu mesin sedang berjalan, jadi semua baut pada mesin menjadi longgar, ikatan-ikatan dan lain-lain yang harus dikencangkan. Kelonggaran-kelonggaran tersebut dapat memperlambat gerakan-gerakan roda yang lebih berat lagi dan juga dapat memacetkan mesin disamping dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada operator itu sendiri. d. Clean Pekerjaan membersihkan tidak dapat dikesampingkan begitu saja dalam

16 21 pelaksanaan maintenance karena pekerjaan membersihkan mesin yang berputar dengan pengotoran dapat menghindarkan timbulnya kemacetan. Aktivitas lain juga tergolong dalam pekerjaan membersihkan adalah pengecatan pada bagian tertentu dari mesin. e. Adjusment Penyetelan dilakukan terhadap bagian-bagian yang cara kerjanya dapat berubah-ubah. Biasanya hal ini terjadi setelah dilakukan pemasangan salah satu bagian yang baru diperbaiki, bagian ini harus dihubungkan dengan bagian lain yang sesuai dengan konstruksi mesin. Apabila mesin dijalankan, kedua bagian tersebut harus diatur dan disesuaikan cara kerjanya, selain itu adanya getaran-getaran yang terus menerus dan proses berlangsungnya waktu, dapat pula mengakibatkan labilnya hubungan antara bagian yang bekerja secara sinkron. Sekiranya kerja pengaturan kurang memuaskan, maka harus segera diadakan perbaikan kembali dan penggantian sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. f. Lubrication Pelumasan diadakan untuk mencegah terjadinya laju keausan dan laju kerusakan yang terlalu cepat serta kerugian daya dan tenaga yang terlalu besar. Umumnya yang diberi pelumas adalah bagian-bagian yang saling bergesekan satu sama lain. Pelumas juga berfungsi sebagai pendingin. Pendingin memang sangat diperlukan untuk bagian-bagian yang saling bergesekan, Karena bagian-bagian tersebut cepat menjadi panas dan pada kenyataannya menunjukan bahwa daya kekuatan material akan menurun sesuai dengan naiknya temperatu dari alat tersebut. Kemacetan dapat terjadi, jika material kehabisan daya, selain naiknya temperatur dalam banyak hal merupakan sumber kecelakaan dan kebakaran. Oleh karena itu, maka pelumasan harus dilaksanakan dengan teratur dengan melalui perencanaan dan pengontrolan. 2. BreakdownMaintenace Kebijakan untuk melakukan pemeliharaan korektif saja tanpa

17 22 pemeliharaan preventif akan menimbulkan akibat yang dapat menghambat ataupunmemacetkan kegiatan produksi apabila terjadi suatu kerusakan yang tibatiba pada fasilitas produksi yang digunakan. Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:251), bahwa : Breakdownmaintenance merupakan kegiatan perbaikan atau reparasi. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau terjadinya kelainan pada fasilitas atau peralatan sehinggan tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan menurut Ma arif dan Henry Tanjung (2006:488), berpendapat bahwa : breakdownmaintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan,sehingga tidak berfungsi dengan baik. Menurut SofjanAssauri (2008:97), bahwa : breakdownmaintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan, sehinggan tidak berfungsi dengan baik. Jadi dalam breakdownmaintenance sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan terjadi dulu, baru kemudian diadakan perbaikan. Maksud dari tindakan ini agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat digunakan dalam kondisi seperti baru kembali. Adapun tujuan dari penggunaan metode ini adalah agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi/operasional, sehingga proses operasional dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dengan demikian apabila perusahaan hanya mengambil kebijaksanaan untuk melakukanbreakdownmaintenance saja maka terdapat ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya fasilitas, atau peralatan proses produksi yang ada. Oleh karena itu, bila melakukan proses breakdownmaintenancetanpa melakukan sistem preventivemaintenance maka akan menimbulkan akibat-akibat yang menghambat atau memacetkan kegiatan produksi apabila kerusakan yang tiba-tiba pada fasilitas

18 23 produksi yang digunakan. Biasanya biaya untuk breakdownmaintenance ini lebih mahal maka sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintesifkan kegiatan preventivemaintenance. Tujuan lain pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya dan perbaikan dilakukan pada keadaan yang benarbenar dibutuhkan. Pada pemeliharaan menggunakan sistem ini, teknisi hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik. Untuk mesin yang melakukan pemeliharaan tahunan, maka pabrik tersebut tidak menggunakan pemeliharaan sistem ini karena pada saat dilakukannya perbaikan dan penyetelan, unit-unit cadanganlah yang dipakai Tugas atau Kegiatan Pemeliharaan (maintenance) Mesin. Menurut SofjanAssauri (2008:140), terdapat beberapa tugas atau kegiatan pemeliharaan yang terdapat dalam suatu perusahaan, yaitu : 1. Kegiatan inspeksi (Inspection) Kegiatan pemeriksaan meliputi pengecekan yang dilakukan secara rutin terhadap fasilitas atau peralatan pabrik dan membuat laporan-laporan dari hasil pengecekan tersebut. Maksud dari pengecekan tersebut adalah untuk menjamin kelancaran proses produksi. Laporan hasil inspeksi yang dibuat adalah bagian maintenance ini sangat penting bagi pimpinan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Kegiatan Teknik (Engineering) Kegiatan teknik merupakan kegiatan percobaan atas yang baru dibeli, kegiatan pengambangan peralatan yang perlu diganti, dan penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut termasuk didalamnya penyelidikan terjadinya kerusakan pada peralatan tertentu dan cara untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, kegiatan teknik sangat diperlukan dengan mengadakan perbaikan tertentu terhadap komponen dari mesin agar dapat berfungsi kembali. 3. Kegiatan Produksi (Producting) Kegiatan produksi merupakan kegiatan memperbaiki dan mereparasi

19 24 mesin dan peralatan. Kegiatan ini dimaksudkan agar kegiatan pabrik dapat berjalan lancar, dan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan dalam peralatan. 4. Pekerjaan Administrasi (CrecialWork) Kegiatan administrasi merupakan kegiatan administrasi dari pekerjaan pemeliharaan yang menjamin adanya catatan-catatan mengenai kegiatan atau kejadian-kejadian penting dari bagian pemeliharaan. 5. Pemeliharaan Bangunan (HouseKeeping) Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya. Jadi kegiatan ini meliputi pembersihan dan pengecatan gedung, pemberishan halaman dan kegiatan pemeliharaan peralatan lain yang tidak termasuk dalam kegiatan teknik dan produksi dari bagian maintenance. 2.4 Biaya Dalam upaya mencapai tujuan perussahaan, biaya merupakan salah satu unsur penting yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan serta sasaran dari perusahaan. Dengan membahas serta mempelajari tentang elemen biaya ini. Maka pada akhirnya akan diketahui suatu dampak dari pelaksanaan maintenance terhadap biaya tersebut Pengertian Biaya Besarnya laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu merupaka perbedaan antara penghasilan yang direalisasi yang timbul dari transaksi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. Biaya dikenal sebagai besarnya pengorbanan ekonomis dalam menjalankan operasi perusahaan. Dan, menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14), bahwa : Biaya adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba. Menurut Mulyadi (2009:8), berpendapat bahwa :

20 25 Pengertian biaya yaitu pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. MenurutOnyWidilestariningtyas, Sony W.F, Sri Dewi Anggadini (2010:10) pengertian biaya adalah : Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Jadi menurut beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang akan terjadi dikemudian hari untuk tujuan tertentu dan sebagai nilai tukar pengeluaran, pengorbanan dan memperoleh suatu manfaat dikemudian hari. Terdapat dua hal yamg harus diperhatikan sehubungan dengan biaya, natara lain : 1. Biaya merupakan ukuran penggunaan dari sumber ekonomi Elemen-elemen yang mewakili biaya dalam menghasilkan barang dan jasa adalah jumlah fisik dan material, jumlah ratusan waktu dan tenaga kerja, dan jumlah mutu dari sumber ekonomi lainnya. 2. Ukuran biaya dijabarkan dalam satuan moneter. Satuan yang merupakan ukuran dalam skala standar yang menyatakan ukuran penggunaan sumber daya ekonomi yang ada, sehingga total sumber ekonomi dapat diukur. Pengukuran biaya selalu dikaitkan dengan tujuan yang ada, termasuk prosuk, departemen, proyek khusus dan aktiva lainnya yang membutuhkan biaya sebagai alat ukurnya Economic Of Maintenance Dalam hal ini, semakin intensif kegiatan pemeliharaan dilakukan berarti biaya yang dikeluarkan semakin besar. Demikian pula semakin besar skala produksi, maka semakin banyak pula tenaga perwat mesin yang dibutuhkan, karena banyak juga kegiatan produksi yang perlu diawasi, maka biaya pemeliharaan berbanding lurus dengan frekuensi pemeliharaan dan skala usaha.pengertian biaya pemeliharaan menurut Syahrul dan Muhammad

21 26 AfdiNizar (2000:524), menyatakan bahwa: Maintenancecost atau biaya perawatan adalah pengeluaran berkala yang diambil untuk preserve atau mempertahankan status operasional suatu aktiva berdasarkan tujuan penggunaan awal penggunaan tersebut tidak menambah atau memperbaiki umur aktiva. Perawatan atau pemeliharaan merupakan pengeluaran dan dibedakan dari perbaikan modal (capitalimprovements) yang dikapitalisasikan. Biaya pemeliharaan mesin merupakan arus kas keluar atau pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga kondisi mesin perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik dalam usahanya memperoleh pendapatan dan penggunaan aktiva tersebut dapat dipertahankan sehingga dapat memperlancar kegiatan operasi dan produksi perusahaan. Biaya pemeliharaan bisa terjadi karena adanya penggantian suku cadang untuk perbaikan alat-alat yang berkaitan dengan operasi perusahaan, pengeluaran untuk bahan habis pakai, misalnya bahan bakar dan pelumas. Masalah yang sering dihadapi oleh manajer operasional terkait dengan kegiatan pemeliharaan ini adalah bagaimana total biaya organisasi produk. Jadi seorang manajer harus mengetahui bagaimana hubungan kebijakan pemeliharaan dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam suatu perusahaan dihadapkan pada dua masalah dalam melaksanakan kegiatan maintenance, yaitu persoalan teknis dan persoalan ekonomis. Persoalan teknis adalah persoalan yang menyangkut apakah bagian maintenance dapat menghindari dan menghilangkan timbulnya kerusakan atau kemacetan yang disebabkan oleh beberapa kondisi fasilitas produksi yang kurang baik. Dengan mengatasi persoalan teknis, diharapkan dapat menjaga atau menjamin agar produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal atau rencana. diperhatikan : Menurut SofjanAssauri (2008:137), dalam persoalan teknis perlu 1. Tindakan apa yang harus dilakukan untuk memelihara peralatan yang ada dalam untuk memperbaiki mesin yang rusak. 2. Alat atau komponene apa yang dibutuhkan dan harus disediakan agar tindakan pada bagian pertama dapat dilakukan. Selainitu perusahaan harus mengusahakan beberapa tenaga maintenance

22 27 yang dapat melakukan kegiatan maintenance, sehingga peralatan atau fasilitas produksi dapat terpelihara dan dapat dipergunakan untuk berproduksi dalam waktu relatif lebih lama.persoalan ekonomis adalah persoalan bagaimana usaha yang harus dilakukan agar kegiatan maintenance, secara teknis dapat dilakukan se-efesien mungkin. Dengan kata lain, diantara beberapa alternatif yangmungkin timbul, dan tentunya dapat menguntungkan perusahaan. Menurut SofjanAssauri (2008:138), agar kegiatan maintenance dapat terlaksana maka diperlukan kebijakan-kebijakan kegiatan pelaksanaan maintenance dan didasarkan menurut perbandingan-perbandingan biaya yang diperlukan untuk menentukan : 1. Apakah sebaiknya dilakukan preventivemaintenance atau breakdownmaintenance saja. 2. Apakah peralatan yang rusak diperbaiki di dalam perusahaan atau di luar perusahaan. 3. Apakah peralatan yang rusak perlu diperbaiki atau harus diganti. Dengan memperhatikan hal diatas, maka kita dapat menentukan mana yang terbaik secar ekonomis, apakah preventivemaintenance atau breakdownmaitenance yang paling baik dilakukan dilihat dari faktor-faktor dan jumlah biaya yang akan terjadi. Kemudian perlu dilihat apakah peralatan produksi itu termasuk kegiatan critical unit. Jika peralatan tersebut termasuk dalam golongan critical unit, maka sebaiknya diadakan preventivemaintenance untuk mesin tersebut, karena apabila telah terjadi kerusakan yang tidak dapat diperkirakan maka akan menggangu seluruh rencana produksi. Disini kita harus melihat faktor-faktor dan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. MenurutHani Handoko (2000:161), menghitung biaya-biaya dari maintenance dengan rumus sebagai berikut : 1. Untuk menghitung preventivemaintenance yaitu dengan rumus Bn=N n i Pn+B (n-1) P 1 + B (n-2) P 2 + B (n-3) P 3 + +B 1 P (n-1)

23 28 Keterangan : Bn= Ekspektasi jumlah kerusakan dalam 1 bulan N = Jumlah mesin Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n 2. Untuk menghitung breakdownmaintenance yaitu dengan rumus : Keterangan : TCr = biaya bulanan total kebijakan korektif NCr = biaya perbaikan semua mesin j TCr = NC 2 j ipi i=1 i=1 ipi = Jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan 2.5 Kerangka pemikiran Pemeliharaan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini tidak dapat diabaikan karena setiap perusahaan selalu berharap agar mesin produksi yang dimiliki selalu dalam keadaan yang baik dan siap dipakai. Kegiatan pemeliharaan tidak dapat terlepas dari bagian produksi, karena kegagalan dari kegiatan pemeliharaan sangat menggangu kelancaran proses produksi. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan dari sektor industri merupakan hal yang mutlak dan harus dilakukan oleh perusahaan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan pemeliharaan yang baik, akan dapat mengurangi waktu yang terbuang percuma sebagai akibat pemeliharaan yang terabaikan. Terdapat dua tipe pemeliharaan yaitu Preventivemaintenancedan Breakdownmaintenance. 1. Preventivemaintenace, merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan mesin dan alat-alat 2. Shutdownmaintenace, merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan stelah terjadinya kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan pemeliharaan (Maintenance) yang efektif dari segi pelaksanaan, maka mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan dapat terjaga kehandalannya,

24 29 sedangkan efesiensi yang dihasilkan akan berpengaruh kepada meningkatnya laba atau profit. Berikut adalah kerangka pemikiran dari kegiatan pemeliharaan (maintenance)yaitu: Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Input Proses operasional output Pemeliharaan Minimalisasi Stop mesin Preventive Maintenance Breakdown Maintenance Uraian Kerangka Pemikiran Kegiatan pemeliharaan tidak dapat terlepas dari bagian produksi, karena kegagalan dari kegiatan pemeliharaan sangat menggangu kelancaran proses produksi. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan dari sektor industri merupakan hal yang mutlak harus dilakukan oleh perusahaan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Beralih kembali pada bagian yang telah dibagankan sepertipada Gambar 2.1 bahwa di dalamnya terdapat input, pemeliharaan mesin, sampai outputdimanadisiniakan diuraikan lebih spesifik dan melebar. Input Inputdisiniadalah jenis bahan mentah dimana dalam proses ducting ini adalah berupa jenis baja, stainlesssteel dan lain-lain. Setelah itu input akan diproses menjadi barang setengah jadi. Proses dimana dalam proses barang mentah yang menjadi bahan awal akan diolah oleh mesin yang ada di perusahaan untuk menjadi barang setengah jadi. Pemeliharaan Dalam upaya memperlancar proses, perusahaan juga harus melakukan pemeliharaan pada mesin-mesin yang mendukung proses produksi, hal ini dilakukan untukmeminimalisasikan kerusakan pada mesin dan membuat

25 30 proses produksi terganggu. Preventivemaintenace Preventivemaintenaceadalah salah satu metode pemeliharaan yang seharusnya dimiliki oleh setiap perusahaan, Preventivemaintenaceadalah metode dimana mesin akan diperiksa secara teratur agar terhindar dari kerusakan dan tidak menggangu proses produksi Breakdownmaintenance Breakdownmaintenancemerupakan metode kedua yang ada dalam pemeliharaan. Metode ini berlawanan dengan metodepreventivemaintenance. Breakdownmaintenanceini dilakukan jika mesin sudah rusak dan Breakdownmaintenancetidak mempunyai jadwal yang teratur. Dalam hal ini perusahaan yang penulis teliti memakai metode ini. Minimalisasi stop mesin Jika proses pemeliharaan berhasil maka akan dapat minimalisasi stop mesin dan proses produksi tidak terganggu Output Output adalah proses terakhir, barang setengah jadi pada proses ini diubah menjadi barang jadi Dengan pemeliharaan yang baik maka akan banyak sekali manfaat bagi perusahaan tersebut. Manfaat dari pemeliharaan dalam proses produksi adalah membuat proses produksi lancar dan tidak ada gangguan. Apabila proses produksi lancar dan tidak ada gangguan maka tidak akan ada proses produksi yang tertunda dan perusahaan akan terhindar dari kerugian karena keterlambatan hasil output.manfaat dari pemeliharaan pada proses outputakan menghasilkan hasil output yang bagus dengan begitu kualitas barang yang dihasilkan akan baik.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Produksi Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang menggunakan berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tentu saja barangbarang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan terdiridari banyakfungsi,yaitu produksi operasional,keuangan, pemasaran, dansumberdayamanusia.untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi 2.1.1. Pengertian Manajemen Operasi Dalam melakukan proses produksi diperlukan sekali manajemen yang baik, hal ini bertujuan untuk melakukan pengaturan ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Operasional Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang menggunakan berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tentu saja barangbarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi telah mengalami perubahan yang cukup drastis sejalan dengan perkembangan inovasi teknologi yang tumbuh sangat cepat.

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Kelancaran dalam proses produksi sangat ditentukan oleh kondisi mesin atau peralatan pendukung lainnya. Agar suatu mesin dapat selalu berfungsi dengan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi/Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage, yang artinya mengelola atau mengatur. Manajemen merupakan proses dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang masih mengalami krisis berkepanjangan ini membuat kegiatan usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Peranan Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasional Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang ataupun setiap perusahaan menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan (organisasi) selalu diperlukan pengelolaan dengan suatu sistem manajemen, agar tujuan perusahaan dapat diwujudkan dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan Manusia karena transportasi berkontribusi besar pada kehidupan dalam kaitannya Dengan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan perekonomian berkembang begitu pesatnya, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif dalam segala bidang usaha, persaingan di bidang industri semakin

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII No. 1 Tahun 2009 Hal MANAJEMEN PEMELIHARAAN UNTUK OPTIMALISASI LABA PERUSAHAAN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII No. 1 Tahun 2009 Hal MANAJEMEN PEMELIHARAAN UNTUK OPTIMALISASI LABA PERUSAHAAN JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII No. 1 Tahun 2009 Hal 35-43 MANAJEMEN PEMELIHARAAN UNTUK OPTIMALISASI LABA PERUSAHAAN Oleh Muhammad Zaky Zaim Muhtadi 1 Abstrak Sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Produksi dalam suatu perusahaan industri merupakan kegiatan yang sangat penting. Hambatan yang terjadi dalam proses produksi akan menghambat seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut : Pengertian manajemen menurut Sofjan Assauri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen 3.1.1 Definisi Manajemen Definisi manajemen sangat luas, sehingga pada faktanya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Adapun bebrapa

Lebih terperinci

PREVENTIVE MAINTENANCE

PREVENTIVE MAINTENANCE PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi / Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Sikula yang dikutip oleh Hasibuan (2011:2), menyatakan bahwa pengertian manajemen adalah sebagai berikut: Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Pengertian Pemeliharaan Menurut Agus Ahyari (99) pemeliharaan merupakan suatu kegiatan mutlak yang diperlukan dalam perusahaan yang saling berkaitan dengan proses produksi, sehingga

Lebih terperinci

Trainer Agri Group Tier-2

Trainer Agri Group Tier-2 No HP : 082183802878 PERAWATAN / MAINTENANCE kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan mesin kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing domestik saja tetapi juga didatangi oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan semakin cepatnya informasi maka semakin cepat pula perkembangan hidup manusia saat ini. Perkembangan dunia industri maupun teknologi

Lebih terperinci

3. BAB III LANDASAN TEORI

3. BAB III LANDASAN TEORI 3. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perawatan (Maintenance) 3.1.1 Definisi Perawatan (Maintenance) Definisi Perawatan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin-mesin Kantor Mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien. Mesin-mesin kantor adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN DIKTAT KULIAH MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2007 DIKTAT KULIAH MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN Disusun : ASYARI DARYUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

BAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004). BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Inventaris Menurut Soemarsono S.R. (l994,pl5) inventaris adalah daftar barangbarang yang digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan barga, jumíah, jenis dan keadaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat persaingan dalam dunia binis yang semakin ketat, setiap perusahaan berusaha untuk mengolah input yang baik untuk mendapatkan output optimal. Ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MANAJEMEN PERAWATAN Manajemen perawatan adalah salah satu elemen penting dalam suatu perusahaan terutama dalam perusahaan manufaktur. Sehingga sangat dibutuhkan perawatan dalam

Lebih terperinci

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Kebijakan Perawatan Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Jenis Perawatan Bentuk Perawatan Strategi Perawatan Jenis Perawatan Ditinjau saat perawatan dilakukan Perawatan yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Produksi 1.1.1 Pengertian Proses Produksi Dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan kerja sering kita dengar mengenai apa yang

Lebih terperinci

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN BAB III JENIS JENIS PERAWATAN Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan dengan pesat.hal ini dapat dirasakan diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan, khususnya bidang industrijasa

Lebih terperinci

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh: Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip Manajemen Operasi mengemukakan beberapa alasan utama mengenai pentingnya suatu perusahaan menerapkan

Lebih terperinci

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan Menurut Sudrajat (2011), Pemeliharaan atau yang lebih di kenal dengan kata maintenace dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang di perlukan untuk menjaga atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Kantor Perkembangan teknologi yang luar biasa dewasa ini, pekerjaan perkantoran dapat dikatakan mengalami perubahan corak dan sifat. Kalau zaman dahulu perlengkapannya.

Lebih terperinci

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK 1 INDEPENDENSI Apakah auditor merupakan staf khusus yang terpisah dari kegiatan opersional perusahaan? 2 Apakah auditor tidak bergabung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Proses Produksi Dewasa ini banyak dijumpai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat. Untuk memproduksi barang dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Kantor 2.1.1 Pengertian Mesin Kantor Menurut The Liang Gie (2007:229) mesin perkantoran (office machine) adalah Segenap alat yang dipergunakan untuk mencatat, mengirim,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian pengendalian menurut William K. Carter (2009:6) yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian pengendalian menurut William K. Carter (2009:6) yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengendalian 2.1.1.1. Pengertian Pengendalian Pengertian pengendalian menurut William K. Carter (2009:6) yang dialih bahasakan oleh

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian aset Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009:19.4), aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang PT Kereta Api (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor jasa. khususnya jasa transportasi, dimana proses operasinya hanya memfokuskan dalam dua bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian 2.1.1 Manajemen Asal-usul kata manajemen berasal dari bahasa Latin, managiare yang artinya tangan Samsudin (2010:15). Sebagai

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen adalah suatu proses atau kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Selama ini Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menghasilkan suatu produk diperlukan mesin yang mendukung terlaksananya proses produksi. Pada proses produksi suatu mesin tidak dapat digunakan secara

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Produktivitas Produktivitas memiliki pengertian yang beraneka ragam berkaitan dengan aspek ekonomi, kesejahteraan, teknologi, dan sumber daya. Pembahasan mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Di setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai dengan harapan akan mengalami suatu perkembangan dan juga memperoleh keuntungan dikemudian hari. Harapan

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2010) Sistem adalah organisasi formulir,catatan,dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya. 10 BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA 2.1. Biaya Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan tidak akan dapat menghindari berbagai biaya yang harus

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PERAWATAN TERPADU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONDISI OPERASIONAL PERALATAN WORKSHOP DAN LABORATORIUM

PENERAPAN SISTEM PERAWATAN TERPADU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONDISI OPERASIONAL PERALATAN WORKSHOP DAN LABORATORIUM PENERAPAN SISTEM PERAWATAN TERPADU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONDISI OPERASIONAL PERALATAN WORKSHOP DAN LABORATORIUM Supandi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251) BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Di dalam suatu organisasi perusahaan tentunya memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000:25) mendefinisikan tentang beban :

BAB II LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000:25) mendefinisikan tentang beban : 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Beban Henry Simamora (2000:25) mendefinisikan tentang beban : Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya

Lebih terperinci

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan BAB III PEMELIHARAAN BERKALA PADA Quay Crane Container (QCC) 3.1. Teori singkat Perawatan Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan beberapa alasan utama mengenai pentingnya suatu perusahaan menerapkan manajemen operasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material Definisi 1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan mengontrol/ mengawasi material. 2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dibagian ini akan dibahas tentang tinjauan beberapa model dari alat angkut yang sudah ada, rencana rancangan, dasar pemilihan material, spesifikasi bahan, dan rumus-rumus yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti sempit, pengertian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat cepat membawa perubahan yang semakin baik di perusahaan. Bentuk perubahannya

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Dalam menghadapi persaingan yang sangat kompetitif, perusahaan manufaktur diharapkan untuk membuat produk yang sesuai dengan permintaan konsumen, baik kuantitas maupun

Lebih terperinci

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( )

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( ) Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma Disusun Oleh : Fazri Akbar (32411755) Latar Belakang Kelancaran Proses Produksi Mesin Manajemen Pemeliharaan Perumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi Peranan manajemen dalam pelaksanaan sistem produksi adalah agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maju dan berkembangnya suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maju dan berkembangnya suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasional 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian yang mendasari dari perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari buku ilmiah, laporan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin kritisnya masyarakat dalam memilih perusahaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin kritisnya masyarakat dalam memilih perusahaan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin kritisnya masyarakat dalam memilih perusahaan jasa transportasi, maka pihak perusahaan jasa harus tetap memperhatikan dan mempertahankan kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Ruang Lingkup Kegiatan Perawatan Sejarah perawatan dimulai dari break downtime maintenance, preventive maintenance, productive maintenance. Total Productive Maintenance adalah

Lebih terperinci