Fakultas Ushuluddin terdiri dari empat jurusan, yaitu Aqidah Filsafat (AF), Tafsir Hadits (TH), Perbandingan Agama (PA), dan Tasawuf Psikoterafi (TP).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fakultas Ushuluddin terdiri dari empat jurusan, yaitu Aqidah Filsafat (AF), Tafsir Hadits (TH), Perbandingan Agama (PA), dan Tasawuf Psikoterafi (TP)."

Transkripsi

1 Fakultas Ushuluddin terdiri dari empat jurusan, yaitu Aqidah Filsafat (AF), Tafsir Hadits (TH), Perbandingan Agama (PA), dan Tasawuf Psikoterafi (TP). A. Jurusan Aqidah Filsafat Jurusan Aqidah dan Filsafat merupakan jurusan yang menentukan dinamika keilmuan Islam secara umum. Lewat ilmu yang dikembangkan jurusan ini, ilmu keislaman akan sanggup melakukan kritik atas diri sekaligus terhadap pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam. Ilmu di jurusan ini mengantarkan sarjana muslim sebagai sarjana yang bertanggungjawab terhadap nasib aqidah Islam di tengah tantangan maraknya ideologi lain. Untuk itu kemampuan kritis (kesanggupan menemukan batas-batas keutamaan dan kemandekan) dan berfikir radikal (mendasar pada akar permasalahan) terhadap segala hal yang telah dianggap final merupakan pra-syarat dan tujuan didirikannya jurusan ini.namun, kekritisan dan keradikalan tersebut tetap dalam koridor menjaga kemur-nian aqidah Islam. Untuk kepentingan di atas, jurusan ini membutuhkan hubungan sinergis dengan jurusan Tafsir Hadits.Hubungan ini dijalin agar seluruh pemikiran filosofis yang dihasilkan tidak berjalan di luar jalur sumber aqidah Islam, yaitu al-quran dan al-sunnah.di samping itu, juga untuk memenuhi tujuan ideal di atas, jurusan ini memberikan mahasiswa bekal pengetahuan filsafat dan aqidah Islam secara komprehensif. Karena itu, pada satu sisi mahasiswa mendapatkan pemikiran kritis Islam dari khazanah pemikiran Islam, seperti pemikiran al-ghazali, Ibn Sina, al-farabi, Ibn Rusyd, Syuhrawardi, Mullah Shadra, Iqbal, Rumi, Ibn Arabi, dst; pada sisi lain mahasiswa mendapatkan khazanah pemikiran filsafat 39

2 Barat yang kemudian digunakan sebagai sekedar metode. Di samping itu, jurusan ini juga mengkritisi dan mempelajari teologi agama lain, di samping khazanah teologi Islam, untuk menemukan batas-batas kekuat-an dan kelemahan yang menjadi dasar refleksi bagi rekonstruksi teologi Islam di tengah perubahan zaman. Kedua hal tersebut diintegrasikan untuk mendorong sarjana muslim agar sanggup memberikan rekonstruksi pemikiran Islam yang tepat bagi zamannya, sekaligus sanggup berdiri sama tegak dengan pemikiran Barat. [] 1. Kompetensi Utama KOMPETENSI PENGETAHUAN SIKAP 1. Memiliki kompetensi dalam menyampaika n pemikiran filsafat secara reflektif, kritis rasional, sistematis baik secara lisan maupun tulisan. 2. Memiliki kompetensi dalam menyampaika n pikiran filsafat secara bijaksana. 1. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip dan teori-teori filsafat baik Islam maupun Barat, atau sumber-sumber yang lain berdasarkan pandangan dunia tauhid dari Aqidah Islamiyah yang kuat. 2. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip dan teori-teori logika. 1. Memiliki rasa percaya diri serta sikap profesional berdasarkan pertanggungjawaban ilmiah dalam menyampaika n pemikiran filsafat secara reflektif, kritis, rasional, sistematis, baik melalui lisan maupun tulisan. 2. Memiliki rasa percaya diri dalam menyampaika n analisis filsafat secara akademis. KETERAM- PILAN 1. Memiliki kecakapan dalam membu-at analisis filsafat. 2. Memiliki kecakapan dalam mengembangkan penalaran filsafat. 40

3 KOMPETENSI PENGETAHUAN SIKAP 3. Memiliki kompetensi dalam mengembang kan dialog filsafat dengan cabangcabang ilmu lain secara lintas disiplin ilmu. 4. Memiliki kompetensi untuk menggunakan saranasarana atau media massa untuk menyampaikan gagasangagasan filsafat. 5. Memiliki kompetensi dalam memvisualisas ikan gagasangagasan filsafat. 6. Memiliki kompetensi dalam mengeluarkan gagasan filsafat melalui karya tulis ilmiah dan 3. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip dan teori-teori filsafat sekaligus menyerap berbagai perkembang-an baru dalam berbagai disiplin ilmu. 4. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip media yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan gagasan filsafat. 5. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip pembuatan media komunitas dan teknik penerbitan. 6. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip dari teknik penulisan karya ilmiah dan popular. 3. Memiliki rasa percaya diri untuk membuka ruang dialog yang terbuka antara filsafat dengan cabangcabang ilmu yang lain. 4. Memiliki rasa percaya diri untuk memanfaatkan berbagai sarana media massa untuk menyebarkan gagasan filsafat. 5. Memiliki rasa kepercayaan untuk membuat media komunitas. 6. Memiliki kepercayaan diri dalam mengembangkan analisis filsafat melalui penulisan KETERAM- PILAN 3. Memiliki kecakapan mendialogkan filsafat dengan cabangcabang ilmu lain. 4. Memiliki kecakapan untuk memanfaatkan media massa untuk menyampaikan gagasan filsafat. 5. Memiliki kecakapa n dalam membuat media komunitas. 6. Memiliki kecakapa n dalam menuangkan pemikiran filsafat melalui 41

4 KOMPETENSI PENGETAHUAN SIKAP popular. karya ilmiah dan popular. KETERAM- PILAN penulisan karya ilmiah dan popular 2. Kompetensi Kelulusan KOMPETENSI Lulusan Aqidah Filsafat memiliki kecakapan membuat analisis dalam: 1. Bahasa lisan dan tulisan. PENGETAHUAN Lulusan Aqidah Filsafat memiliki kecakapan teori serta konseptual mengenai paradigma, model, pendekatan, metode, berfikir filsafat dengan dasar Aqidah yang kuat dalam: 1. Lisan dan tulisan. KOMPONEN SIKAP Lulusan Aqidah Filsafat memiliki sikap akademis dan pertanggungjawaban ilmiah dalam menyampaikan refleksi filsafat melalui kegiatan: 1. Tulis menulis. KETERAM- PILAN Lulusan Aqidah Filsafat terampil dalam membuat refleksi filosofi melalui: 1. Bahasa lisan dan tulisan. 2. Sikap rasional serta bijaksana. 3. Mendialogkan disiplin Aqidah Filsafat dengan ilmuilmu lain. 4. Memahami gagasan 2. Penalaran displin logika dan retorika. 3. Penguasaan ilmu secara lintas displin. 4. Memahami karakteristik 2. Berdiskusi. 3. Mendialogkan disiplin Aqidah Filsafat dengan berbagai cabang ilmu yang lain. 4. Penelitian kefilsafatan, 2. Berdiskusi dan berdebat. 3. Mendialogkan disiplin Aqidah Filsafat secara lintas disiplin. 4. Penulisan dan laporan 42

5 KOMPETENSI filsafat melalui penelitian. 5. Membuat media komunitas. 6. Menulis karya ilmiah dan popular. PENGETAHUAN realitas. 5. Mengetahui dasar-dasar pembuatan buletin, news letter dan lainlain. 6. Karya ilmiah dan popular. KOMPONEN SIKAP baik literatur maupun lapangan. 5. Media Komunitas. 6. Menulis karya ilmiah dan popular. KETERAM- PILAN hasil penelitian dalam bentuk makalah, artikel, essay dll. 5. Media komunitas. 6. Menulis Karya ilmiah dan popular. 3. Kompetensi yang Diajarkan KOMPETENSI Mahasiswa Aqidah Filsafat mempelajari, memahami dan menguasai teori serta praktek: 1. Penyampaia n gagasan bahasa lisan PENGETAHUAN Mahasiswa Aqidah Filsafat mendapat tempaan untuk menguasai teoriteori dan konsepkonsep mengenai paradigma, model pendekatan, metode berfikir filsafat. 1. Secara lisan dan tulisan. KOMPONEN SIKAP Mahasiswa Aqidah Filsafat dapat mengembangkan serta wawasan akademis berdasarkan pertanggungjawaban ilmiah dalam menyampaikan refleksi filsafat melalui: 1. Lisan dan tulisan. KETERAM- PILAN Mahasiswa Aqidah Filsafat mengasah keterampilan berfikir filsafat melalui: 1. Lisan dan tulisan. 43

6 KOMPETENSI dan tulisan. 2. Berfikir rasional dan bijaksana. 3. Mengembangkan dialog lintas disiplin. PENGETAHUAN 2. Melalui disiplin logika dan retorika. 3. Melalui kemampuan berfikir dialogis. KOMPONEN SIKAP 2. Logika dan retorika. 3. Kemampuan berfikir dialogis. KETERAM- PILAN 2. Logika dan retorika. 3. Kemampuan berfikir dialogis. 4. Meneliti pada bidang kefilsafatan. 5. Membuat media komunitas dan percetakan buku. 4. Melalui metodologi penelitian filsafat. 5. Melalui media komunitas dan buku. 4. Media masa. 5. Teknik pembuatan media komunitas 4. Penelitian bidang filsafat baik literatur maupun lapangan. 5. Buku dan Media komunitas. 6. Penulisan karya ilmiah dan populer. 6. Teknik penulisan karya ilmiah dan populer. 6. Penulisan karya ilmiah dan popular. 4. Indikator dan Standar Penguasaan Kompetensi 6. Penulisan karya ilmiah dan popular. KOMPONEN ATAU KOMPETENSI PENGETAHUAN SIKAP INDIKATOR ATAU STANDAR 1. Menguasai dasar-dasar, prinsip-prinsip, dan teori-teori; menulis, berdiskusi, ber-dialog secara lintas disiplin dengan dasar analisis filsafat. 2. Mampu menyampaikan refleksi filsafat melalui media massa, media komunitas dan buku. 1. Memiliki rasa percaya diri serta sikap yang profesional dalam menyampaikan refleksi pemikiran, kritis, dan filsafat melalui bahasa 44

7 KOMPONEN ATAU KOMPETENSI KETERAMPILAN KOMPETENSI SEBAGAI PERPADUAN KOMPONEN INDIKATOR ATAU STANDAR lisan dan tulisan, sikap rasional serta bijaksana, kemampuan berfikir dialogis, menuangkan pemikiran di media massa, membuat media sendiri, mampu menulis karya ilmiah dan popular. 2. Mendalami dan menekuni bidang kajian Aqidah Filsafat untuk diabadikan bagi kepentingan agama dan masa depan kemanusiaan. 1. Terampil dalam membuat analisis filsafat serta menyampaikannya dalam bahasa yang mudah dipahami oleh umum dalam berbicara dan menulis. 2. Terampil dalam penelitian bidang filsafat sekaligus membuat media sendiri terma-suk pembuatan buku untuk menyebarkan gagasan filsafat. 3. Terampil dalam melakukan dialog atau mengembangkan tradisi dialogis antara filsafat dengan cabang ilmu lain. 1. Cakap dalam membuat refleksi filsafat secara rasional, kritis serta sistematis, bijaksana, dialogis, serta mampu menu-angkan pemikiran baik dalam media komunitas maupun media massa secara lebih luas. 2. Cakap untuk menyebarkan gagasan melaui pembuatan buku, majalah, buletin yang diimbangi dengan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah dan popular. 5. Pendekatan Atau Strategi Pembelajaran Kompetensi KOMPETENSI ATAU KOMPONEN PENGETAHUAN Kecakapan teoritis dan konseptual mengenai paradigma, STRATEGI Strategi yang ditempuh untuk menyampaikan komponen pengetahuan. 45

8 KOMPETENSI ATAU KOMPONEN model, pendekatan, metode dalam membuat refleksi kritis serta analisis filsafat yang dapat dikomunikasikan: 1. Secara lisan dan tulisan 2. Berdasarkan kebijaksanaan 3. Secara dialogis dengan berbagai disiplin ilmu 4. Melalui produksi buku, buletin, news letter dan beragam produk penerbitan. 5. Melalui media masa 6. Penulisan karya ilmiah dan populer STRATEGI 1. Proses perkuliahan meliputi: a. Ceramah b. Tanya jawab c. Diskusi d. Penugasan e. Praktek mata kuliah 2. Diskusi regular 3. Pertemuan ilmiah meliputi seminar, simposium, lokakarya, dan saresehan 4. Evaluasi yang meliputi: a. Ujian Tengah Semester b. Ujian Akhir Semester c. Ujian Komprehensif d. Ujian Munaqasah SIKAP Sikap serta wawasan akademik dalam mendalami kekayaan khazanah filsafat melalui jalur kegiatan: 1. Penyampaian gagasan filsafat secara lisan dan tulisan. 2. Berdasarkan kebijaksanan dan cinta kebenaran 3. Mendialogkan ilmu filsafat dengan cabang-cabang ilmu lain. 4. Pembekalan metodologi penelitian filsafat dan teknik penerbitan 5. Teknik penulisan karya ilmiah popular KETERAMPILAN Terampil membuat refleksi, kritis filsafat: 1. Penyampaian gagasan filsafat melalui lisan dan tulisan 2. Secara bijaksana Strategi Pembelajaran Komponen Sikap. 1. Proses perkuliahan mata kuliah 2. Workshop, dialog filsafat dengan ilmu yang lain. 3. Praktek yang meliputi. a. Praktek Diskusi Publik b. Praktek seminar untuk mendialogkan filsafat c. Praktek teknik penerbitan d. Praktek menulis karya ilmiah popular e. Praktek profesi Aqidah Filsafat f. Kuliah Kerja Nyata Strategi Pembelajaran Komponen keterampilan: 1. Proses perkuliahan mata kuliah berbobot praktek. 2. Praktek mata kuliah praktekan di perpustakaan dan perusahaan 46

9 KOMPETENSI ATAU KOMPONEN 3. Mendialogkan filsafat dengan ilmu lain 4. Teknik metodologi penelitian filsafat dan penerbitan 5. Teknik penulisan karya ilmiah dan populer STRATEGI penerbitan 3. Praktek profesi mahasiswa 4. Kunjungan ke berbagai perpustakaan, media massa, dan penerbitan 5. Kuliah Kerja Nyata 6. Mata Kuliah Yang Disajikan a. Kompetensi Dasar 1. KOMPETENSI DASAR : No Kode Mata Kuliah SKS 1 KDA0001 Ulum al Al Qur an 2 2 KDA0002 Ulum al Hadis 2 3 KDA0003 Tasawuf 2 4 KDA0004 Tauhid 2 5 KDA0005 IAD 2 6 KDA0006 Filsafat Umum 2 7 KDA0007 Filsafat Pancasila 2 8 KDA0008 Sejarah Peradaban Islam 2 47

10 9 KDA0009 Bahasa Indonesia 2 10 KDA0010 Bahasa Arab I 2 11 KDA0011 Bahasa Inggris I 2 J u m l a h KOMPETENSI UTAMA : No Kode Mata Kuliah SKS 1 KU10101 Ilmu Kalam I 2 2 KU10102 Ilmu Kalam II 2 3 KU10103 Ilmu Kalam III 2 4 KU10104 Filsafat Islam 2 5 KU10105 Perkembangan Theologi 2 Modern I 6 KU10106 Perkembangan Theologi 2 Modern II 7 KU10107 Filsafat Masyaiyah dan 2 Isyraqiyah 8 KU10108 Filsafat Hikmat Al Muta aliyah 2 9 KU10109 Ontology Islam 2 10 KU10110 Epistemologi Islam 2 48

11 11 KU10111 Theologi dan teleology Islam 2 12 KU10112 Pemikiran Islam kontemporer 2 13 KU10113 Logika I 2 14 KU10114 Logika II 2 15 KU10115 Adabul Bathsi dan Retorika 2 16 KU10116 Filsafat Yunani 2 17 KU10117 Filsafat Aliran 2 18 KU10118 Filsafat Barat Modern I 2 19 KU10119 Filsafat Barat Modern II 2 20 KU10120 Filsafat Post-Modern 2 21 KU10121 Etika I 2 22 KU10122 Etika II 2 23 KU10123 Filsafat Nilai I 2 24 KU10124 Filsafat Nilai II 2 25 KU10125 Epistemologi 2 26 KU10126 Filsafat Sosial I 2 27 KU10127 Filsafat Sosial II 2 28 KU10128 Filsafat Sejarah 2 29 KU10129 Filsafat Manusia 2 49

12 30 KU10130 Filsafat Agama 2 31 KU10131 Filsafat Bahasa 2 32 KU10132 Filsafat Ilmu 2 33 KU10133 Semiotika 2 34 KU10134 Hermeneutika 2 35 KU10135 Ontologi 2 36 KU10136 Metodologi Penelitian Filsafat 2 37 KU10137 Studi Naskah Ilmu Kalam 2 38 KU10138 Studi Naskah Filsafat Islam 2 39 KU10139 Studi Naskah Filsafat Barat 2 40 KU10140 Dialog pemikiran Islam Barat 2 41 KU10141 PPM 2 42 KU10142 KKM 2 43 KU10143 Komprehensif 2 44 KU10144 Munaqosyah 4 J u m l a h 90 50

13 3. KOMPETENSI PENDUKUNG : No Kode Mata Kuliah SKS 1 KP10101 Bahasa Arab II 2 2 KP10102 Bahasa Inggris II 2 3 KP10103 Wacana Bahasa Arab 2 4 KP10104 Wacana Bahasa Inggris 2 5 KP10105 Penulisan Karya Ilmiah Populer 2 6 KP10106 Studi Budaya Lokal 2 7 KP10107 Fiqh/Perbandingan Madzhab 2 8 KP10108 Ushul Fiqh 2 9 KP10109 Metodologi Studi Islam 2 10 KP10110 Metode Riset 2 11 KP10111 Tafsir 2 12 KP10112 Hadis 2 J u m l a h 24 51

14 4. KOMPETENSI LAINNYA : No Kode Mata Kuliah SKS 1 KL10101 Sosiologi 2 2 KL10102 Antropologi 2 3 KL10103 Psikologi 2 4 KL10104 Ilmu Perbandingan Agama 2 5 KL10105 Metodik Didaktiki dan 2 managemen Sekolah 6 KL10106 Managemen SDM dan 2 Enterpreneurship 7 KL10107 Theologi Anti Korupsi 2 J u m l a h REKAPITULASI : No Jenis Kompetensi SKS Prosentase 1 Kompetensi Dasar 22 14,66 % 2 Kompetensi Utama % 3 Kompetensi Pendukung % 4 Kompetensi Lainnya 14 9,33 % J u m l a h % 52

15 7. DESKRIPSI MATA KULIAH 1. Ulum al-qur an Mata kuliah ini membahas disiplin-disiplin yang digunakan dalam studi Islam, yang meliputi: sejarah perkembangan ilmu-ilmu al-qur an; sejarah turun dan penulisan al-qur an; asbab al-nuzul; munasabah al- Qur an; al-makky dan al-madany; al-muhkam dan almutasyabih; qira at; i jaz al-qur an; tafsir, ta wil, dan tarjamah. 2. Ulum al-hadits Mata kuliah ini membahas ilmu hadits, yang meliputi: terminologi; hadits sebagai sumber ajaran agama; sejarah hadits dan kodifikasinya; cabang-cabang ilmu hadits; pembagian hadits; syarat-syarat perawi dan inkar al-sunnah. 3. Ushul al-fiqh Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip pengambilan hukum Islam, yang meliputi: pengertian, obyek, tujuan, dan ruang lingkup Ushul al-fiqh; sejarah dan perkembangan Ushul al-fiqh; sumber hukum Islam; metode ijtihad; kaidah-kaidah ushuliyyah; ta arudh al-adillah; kaedah-kaedah fiqhiyyah dan al-ahkam. 4. Ilmu Kalam I Mata kuliah ini membahas isu-isu penting dalam ilmu kalam, yang meliputi: pelaku dosa besar; iman dan kufur; perbuatan manusia dan Tuhan; sifat-sifat Tuhan; kehen-dak mutlak dan keadilan Tuhan; konsep keimanan. 53

16 5. Tasawuf Wilayah kajian Tasawuf dimaksudkan untuk mengantarkan mahasiswa pada materi Tasawuf dari mulai asal muasal Tasawuf dalam Islam, gerakan asketisme pada abad pertama dan kedua Hijriyah, sampai corak pemikiran Tasawuf Sunni yang meliputi tokoh-tokoh: Hasan al-basri dan Rabi ah, al-muhasibi (w. 857), al-kalabadzi (w. 995), al-qusyairi (w. 1074), al-hujwiri (w. 1075), al-ghazali (w. 1111), Ain al-qudat Hamadani dan Abd al-qadir Jailani dan al-naqsabandi dan Tasawuf Falsafi yang meliputi tokoh-tokoh: Abu Yazid al-bustomi, al-junayd, al-hallaj, Ibn al-faridh, Ibn al-`arabi, Jalaluddin Rumi, Simnani al-jili, al-jili, Hamzah Fansuri, dan sebagainya. 6. Filsafat Islam I Mata kuliah ini membahas dan menganalisis pertumbuhan dan perkembangan pemikiran filsafat Islam periode awal. Bahasan dimulai dari dasar-dasar al- Qur an dan al-hadits, latar belakang pemikiran filsafat Yunani, Syiria, India, dan Persia, serta transmisi pemikiran-pemikiran itu ke dalam dunia Islam. Juga menjadi bahas-an mata kuliah ini adalah pemikiranpemikiran para filosof Muslim awal, seperti al-kindi, al- Farabi, Zakariyya al-razi, Ikhwan al-shafa, Ibn Sina, Ibn Miskawayh, dan al-ghazali. Hubungan konseptual topik-topik tersebut tergambar dalam peta konsep. 7. Sejarah Peradaban Islam Mata kuliah ini membahas sejarah lahir dan tumbuhnya peradaban Islam serta perkembangannya, yang meliputi: Arab pra-islam, Masa Nabi dan Khulafa Rasyidun, Masa Mu awiyah di Timur; Masa `Abbasiyyah; Islam di Andalu-sia; Dinasti-dinasti Kecil; Perang Salib dan Invasi Mongol; Islam di Asia Tenggara. 54

17 8. Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Sosial Dasar Mata kuliah ini membahas proses perkembangan pola pikir manusia; proses penciptaan alam dan manusia; per-kembangan biologi, fisika, dan kimia; teori evolusi dan rekayasa reproduksi; teknologi dan lingkungan hidup; latar belakang dan ruang lingkup ilmu sosial dasar; individu, keluarga, masyarakat, dan interaksi sosial; pe-merintah, negara, dan warga negara dalam permasalahan demokratisasi; pelapisan sosial, kesetaraan, deskriminasi, dan pemerataan; masyarakat perkotaan dan pedesaan; pembangunan dan kemiskinan. 9. Filsafat Pancasila Mata kuliah ini membahas falsafah negara Indonesia, yang meliputi: Asal Mula Negara; Tujuan dan Fungsi Negara; Bentuk-bentuk Negara dan Pemerintahan; Pancasila: Paham Kebangsaan dan Integritas Nasional; Tantangan Demokrasi Pancasila di Masa Depan; Keadilan Sosial; Pluralisme dalam Negara Modern; Peran Filsafat Pancasila dalam Hidup Berbangsa. 10. Bahasa Indonesia Mata kuliah ini membahas Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi; Pemakaian Ejaan Yang Disempurnakan; Penggunaan Bahasa Indonesia Baku; Seluk beluk kalimat; Menyusun Alinea; Analisis Teks; Cara Menyusun Karang-an. 11. Bahasa Inggris I Mata kuliah ini menganalisis gramatika dan struktur kalimat Bahasa Inggris, yang meliputi: Nouns, Verbs, Articles, the Use Linking Be, Linking Verbs, Types of Verb, Pronouns, Five Basic Tenses, Adverb, Auxiliary Verbs, dan Conjunction. 12. Bahasa Inggris II 55

18 Mata kuliah ini membahas gramatika dan struktur kalimat bahasa Inggris, yang meliputi: Passive Voice; Degrees of Comparison; Derivative Words; Question Tags; Sentences; Clauses; Participial Phrases; Gerund; Infinitive Phrases; Constructions. 13. Bahasa Arab I Mata kuliah ini membahas gramatika dan struktur kalimat Bahasa Arab, yang meliputi: kalimat; jumlah; i rab dan bina ;al-fi l wa aqsamuh: al-madhi, al-mudhari, al-amr, al-muta addi, al-lazim, al-ma lum wa al-majhul, al-shahih wa al-mu tal; al-ism wa aqsamuh, sifat, mudzakkar-mu annats, dhamir, dan ism isyarat. 14. Bahasa Arab II Mata kuliah ini membahas gramatika dan struktur kalimat Bahasa Arab, yang meliputi: asma al-istifham; al-nakirah wa al-ma rifah; al-mashdar wa anwa uh; ism al-fa il; ism al-maf ul; sifah musyabbahah; ism al-tafdhil; ism al-zaman wa al-makan; al-jam wa anwa uh; kana wa akhawatuha; inna wa akhawatuha; anwa al-maf ul, dan idhafah. 15. Tauhid Matakuliah ini membicarakan tentang pentingnya aqidah Islam untuk melandasi semua aspek kehidupan. Pada materi ini, mahasiswa diharapkan mempunyai kesadaran sikap keyakinan bahwa hanya Allah SWT lah yang menjadi sumber realitas plural, sumber nilai, tempat mengadu, dan Dzat yang harus ditaati. Tujuan dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa dapat meniru dan meneladani sifat-sifat Maha Sempurna yang ada pada Allah SWT. 16. Ilmu Kalam II Pada materi perkuliahan ini, difokuskan pada tematema yang menjadi diskursus di sekitar teologi Islam. 56

19 Tema yang menjadi bahan pembicaraan pada mata kuliah ini diawali dengan polemik akal dan wahyu. Apakah akal lebih utama atau sejajar dengan wahyu, atau sebaliknya. Polemik ini melebar dan menghasilkan tema-tema tentang free will dan predestination, konsep iman, kekuasaan dan kehendak Tuhan, perbuatanperbuatan Tuhan, keadilan ilahi, sifat-sifat Tuhan, doa dan sunatullah, surga dan neraka. Selanjutnya membicarakan tentang perkembang-an tentang kalam modern. Tokoh-tokoh yang dibicarakan yaitu Ibn Taimiyyah, Abdul Wahab, Muhammad Abduh, Jamaluddin al-afghani, Rasyid Ridha, dan beberapa Mutakallimin klasik-modern Indonesia. 17. Ilmu Kalam III Materi perkuliahan Ilmu Kalam III membicarakan pemikir-an kalam kontemporer yang dilatarbelakangi oleh problematika modernitas. Secara spesifik modernitas yang disorot yang berkenaan dengan tematema tentang eksistensi manusia, transformasi sosialbudaya, ekologi, dan politik. Secara keseluruhan tematema tersebut dilihat dari sisi pandang ilmu kalam. Tokoh-tokoh yang dibicarakan Sayyed Hosein Nasr, Muhammad Arkoun, Hasan Hanafi, Fazlur Rahman, Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid, Masdar F. Mashudi, Kuntowijoyo, dan tokoh lainnya yang sejenis. 18. Filsafat Islam II Mata kuliah ini membahas perkembangan pemikiran filsafat Islam di wilayah Barat, Andalusia. Inti bahasan mata kuliah ini meliputi: transmisi pemikiran filsafat Islam ke wilayah Barat, pemikiran filsafat Ibn Massarah, Ibn Bajjah, Ibn Tufayl, Ibn Rusyd, Ibn Sab in, dan Ibn Khaldun. Pengaruh filsafat Ibn Rushd dan Ibn Khaldun ke dunia Barat juga akan dibahas dalam mata kuliah ini. Hubungan konseptual bahasan-bahasan tersebut dapat dilihat dalam peta konsep. 57

20 19. Filsafat Islam III Mata kuliah ini membahas perkembangan pemikiran filsafat Islam di wilayah timur pasca Ibn Rushd. Pokok bahasan mata kuliah ini meliputi: pemikiran filsafat Suhrawardi, al-tusi, Mazhab Isfahan, Mir Damad, Mulla Shadra, Sabzawari, dan Syah Waliyullah. Peta konsep mata kuliah ini menggambarkan hubungan konseptual topik-topik yang dibahas dalam perkuliahan. 20. Filsafat Islam Kontemporer Mata kuliah ini membahas persoalan-persoalan moderni-tas dan respon para pemikir Muslim kontemporer. Problem modernitas yang menjadi bahasan mata kuliah ini meliputi: agama dan ilmu pengetahuan, krisis manusia modern, teknologi dan lingkungan dan lain sebagainya. Di antara pemikir Muslim yang menjadi bahasan mata kuliah ini adalah Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, Ismail Raji al-faruqi, Fazlur Rahman, Seyyed Hossen Nasr, Naquib al- Attas, Hasan Hanafi, dan Muhammed Arkoun. Hubungan konseptual topik-topik perkuliahan ini dapat digambarkan dalam peta konsep. 21. Logika Mata kuliah ini disajikan dalam 4 SKS di dua semester secara berurutan. Pada penyajian pertama, mata kuliah ini mengemukakan tentang struktur berfikir secara jelas dalam rangka menghindari jebakan-jebakan dalam berfikir itu sendiri. Proses penalaran yang di dalamnya memuat banyak simpang di mana jika tidak berhatihati akan membawa kepada kesesatan berfikir memerlukan arahan-arahan yang jelas agar terhindar. Logika langsung, logika proporsional, logika deduksi, dan logika induksi menjadi fondasi memiliki kemungkinan untuk mempro-duksi konklusi logis maupun tidak logis. Sedang pada penyajian yang kedua mata kuliah ini diakhiri dengan materi filsafat logika sebagai kritik atas 58

21 logika. Di sini ditampilkan empat pemikiran filosof yaitu Thomas Aquinas, Immanuel Kant, John Stuart Mill, dan Karl Popper. Mata kuliah ini ditekankan pada pemahaman dan pelatihan. 22. Epistemologi Perkuliahan ini membicarakan cara-cara mendapatkan pengetahuan dalam perspektif Filsafat Barat. Materi yang disajikan ialah titik tolak epistemologi, subyek penge-tahuan, obyek pengetahuan, sumber-sumber kebenaran, jenis-jenis pengetahuan, pengalaman dan insight, subyek-tivisme, dan obyektivisme. Dengan perkuliahan ini, mahasiswa dapat menggunakan materi filsafat yang telah didapatkan sebagai dasar analisis dan pencarian bentuk epistemologi baru. 23. Epistemologi Islam Perkuliahan ini membicarakan cara-cara mendapatkan pengetahuan dalam perspektif Filsafat Islam. Materi yang disajikan sama dengan materi mata kuliah epistemologi, dengan perbedaan pada substansi teori. Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan titik tolak epistemologi dalam epistemologi Islam, yaitu iman, bukan keraguan seperti dalam Epistemologi Filsafat Barat. Titik tolak ini pun kemudian berimplikasi pada batasan ontologis Filsafat Islam yang tidak hanya rasional-empiris, namun dileng-kapi dengan entitas keruhanian. Materi yang dibicarakan dalam mata kuliah ini ialah: subyek pengetahuan, obyek pengetahuan, sumber-sumber kebenaran, jenis-jenis pe-ngetahuan, pengalaman dan insight, subyek-tivisme, dan obyektivisme. Dengan perkuliahan ini, mahasiswa dapat menggunakan materi filsafat yang telah didapatkan seba-gai dasar analisis dan pencarian bentuk epistemologi Islam baru. Mata kuliah ini ditekankan pada pemahaman dan pelatihan. 24. Filsafat Ilmu 59

22 Mata kuliah ini memberikan informasi tentang Filsafat ilmu dan aspek-aspeknya: Epistemologi, aksiologi, ontolo-gi, cara kerja deduktif dan induktif, dan teori pengetahuan dalam prespektif berbagi disiplin ilmu. Tujuannya adalah memperkenalkan kepada mahasiswa pola-pola pemikiran yang telah berkembang di bidang filsafat Ilmu dalam rangka membina pemahaman tentang dasar dan cara kerja ilmu. 25.Metode Penelitian Filsafat Mata kuliah ini secara khusus tidak membicarakan metode khas penelitian filsafat, karena pada dasarnya metode penelitian Filsafat sama saja dengan metode penelitian sains yang lain. Materi mata kuliah ini hanya membicarakan model-model penelitian pokok yang berlaku di bidang filsafat. Model-model itu itu secara konkret disajikan dalam wujud sebuah usulan bagi pene-litian tertentu. Lebih jelasnya mata kuliah ini membicara-kan kerangka penelitian filsafat, metodologi penelitian filsafat, manfaat penelitian Filsafat, Obyek Ilmu dan Obyek Filsafat, Unsur-unsur metodologis umum bagi penelitian filsafat (interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, kesinambungan historis, idealisasi, komparasi, heuristika, bahasa inklusif, dan deskripsi). 26. Filsafat Bahasa Mata kuliah ini membicarakan tentang hakikat, perkembangan, dan aneka makna dan arti bahasa yang dipakai oleh manusia. Selain itu, mata kuliah ini akan membicara-kan peranan bahasa dalam menganalisis sebuah konsep terutama konsep-konsep yang berkaitan dengan tema-tema filsafat. Pada jenis yang kedua filsafat bahasa lebih ke arah Filsafat Analitik. 27. Semiotika Semitoka sebagai sebuah penafsiran mencoba merepro-duksi dan memproduksi kebenaran di atas 60

23 temuan tafsir atas tanda (semion). Mata Kuliah Semiotika, dengan demikian, akan mengemukakan teori tanda dan hubung-annya dengan makna. Untuk kepentingan itu ada dua aliran teori besar yang akan dijadikan rujukan mata kuliah ini: Fredinand De Saussure (semiologi) dan Charles Pierce Sanders (Semiotika). Keduanya akan disajikan dalam pembahasan mengenai tanda, petanda, penanda, referen-si, makna, denotatif, konotatif, dan seterusnya. Di sam-ping itu, juga akan dibicarakan perkembangan lanjutan dari kedua teori tersebut, misalnya ditemukan pada pemikiran post-strukturalis. Mata kuliah ini ditekankan pada pemahaman dan pelatihan. 28. Hermeneutika Hermeneutika sebagai sebuah teori pembacaan menafsir semakin mendesak untuk dihadirkan dalam dunia akade-mis Ushuluddin. Karena yang ditawarkan metode penaf-siran ini melampaui apa yang selama ini dihasilkan oleh metode tafsir dalam agama. Dalam kerangka itu hermeneutika dimasukkan sebagai salah satu mata kuliah yang disajikan secara sistematis-kritis. Hermeneutika akan disajikan pertama dari asal muasal keterpenga-ruhan dan kelahirannya secara Filsafat, yaitu melalui Imanuel Kant, Wilhem Dilthey, Tantangan Positivisme Logis, dan Fenomenologi; dibicarakan juga hubungan perkembangan Filsafat Bahasa bagi Hermeneutika. Kemu-dian akan dibicarakan jenis-jenis hermeneutika, seperti hermeneutika analitis, ontologis, dan psiko-sosial. Penya-jian mata kuliah ini ditekankan pada pemahaman dan pelatihan. 29. Filsafat Umum Mata kuliah ini diawali dengan pengantar filsafat melalui pendekatan metode historis dan dilanjutkan dengan pendekatan metode sistematis serta pengenalan metode analisis kritis pemikiran. Mata kuliah ini ditekankan pada penguasaan pengertian sejumlah 61

24 konsep dan istilah yang lazim dalam pemikiran Filsafat, seperti esensi, substansi, entitas, ontologis, epistemologis, aksiologis, dst. Kemu-dian diteruskan dengan pembahasan mengenai substansi pemikiran Filsafat, seperti yang dikemukakan oleh Socrates, Plato, Aristoteles, Neoplotinus, Filsafat Skolastik dan Partistik, Hegel, Hume, Bacon, Kant, dan Hegel. 30. Filsafat Aliran Mata kuliah ini membicarakan sejumlah aliran besar yang berkembang di dalam studi Filsafat. Aliran yang dirujukkan pada cabang Filsafat Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Dari Ontologi disajikan Realisme, Natural-isme, Idealisme, dan Humanisme (yang di dalamnya lebih lanjut dibicarakan Eksistensialisme, dan Sosialisme). Aliran epistemologi yang disajikan ialah Rasionalisme, Empirisisme, Positivisme, Intuisionisme, Organisme, Fe-nomenologi, dan Wina Cyrcle. Sementara dari cabang aksiologi dibicarakan aliran Pragmatisme, Utilitarianisme, Hedonisme, Eudomonisme, dan Deontologi. Pembicaraan mengenai aliran ini penting sebagai pengantar yang memberi pengetahuan dasar dan pembeda ketika mema-suki kuliah Filsafat yang lebih serius di Filsafat Modern dan Post-Modern. 31. Filsafat Modern I Perkuliahan ini mengemukakan Filsafat Barat yang berkembang di zaman modern. Kemodernan dicirikan dengan hadirnya gerakan humanisme dan pengingkaran terhadap absolutisme kuasa gereja. Kedua hal tersebut melahirkan pemikiran rasionalisme, dimulai dengan pemikiran Desartes yang terkenal dengan adagium cogito ergo sum. Adagium tersebut berimplikasi pada pemisahan realitas menjadi res cogitans (subyek yang mengetahui, manusia) dan res extensa (realitas lain selain manusia yang keberadaannya tergantung pada manusia yang 62

25 berpikir). Pemikiran ini memulai sejarah baru dalam pemikiran filsafat, yaitu tegaknya paradigma antroposentrisme yang bercirikan terbentuknya subyek modern (atau dalam istilah Van Peursen disebut subyek ontologis). Hubungan subyek dan obyek dari sisi subyek melahirkan rasional-isme, rasionalisme kritis, dan Epistemologi Karl Popper. Sementara dari sisi obyek melahirkan filsafat positivisme, atomisme. Hubungan antara subyek dan obyek ini diantarai oleh bahasa. Hal ini kemudian melahirkan Filsafat Analitika, Neothomisme, dan Lingkaran Wina. Hubungan konseptual ini secara sistematis dapat dilihat di Peta Konsep (terlampir). 32. Filsafat Modern II Perkuliahan ini mengemukakan Filsafat Barat modern yang membicarakan dua alur kritik: 1) Kritik terhadap Filsafat Hegel; 2) Kritik terhadap teori kebenaran paradigma rasional-empiris. Hasil dari kritik terhadap Hegel tampak pada Eksistensialisme dan Marx. Eksistensi-alisme menawarkan paradigma eksistensi mendahului esensi, sesuatu yang berbeda jauh dengan ide Hegel mengenai idealisme, dan eksistensi itu ada dalam diri manusia. Tokoh yang menggagas teori ini ialah Soren Kierkegard, Frederich Nietzsche (Eksistensialisme Klasik), Sartre, Camus, Jasper, Marcel, dan Buber. Marx (kemudian berkembang menjadi Marxisme) menerjemah-kan ide Hegel: esensi mendahului eksistensi dalam kerangka sosial, di mana yang semula bernama Roh Absolut digeser menjadi pola produksi masyarakat. Kritik lain muncul dari filsafat bahasa, yaitu munculnya strukturalisme sebuah aliran yang tidak percaya pada ide yang melekat pada pengarangnya sebagai sumber pemaknaan, aliran ini lebih percaya pada struktur suatu teks yang menafikan kesertaan pengarang dalam makna. Hasil kritik terhadap Paradigma rasional-empiris muncul dalam berbagai bentuk. Pertama tampak pada Mazhab 63

26 Frankfurt yang mendialektikkan filsafat Kant, Hegel, Freud, Marx menjadi teori kritik Ideologi dan Pengetahuan. Bagi mereka proyek Aufklarung mengalami keman-degan, terjebaknya rasionalitas pada fungsi instrumentatif semata. Bentuk kedua tampak pada filsafat fenomenologi yang memperlebar kesadaran cogitans tidak hanya pada diri namun berintensionalitas pada yang lain. Filsafat ini mempertegas dialektika sebagai teori realitas, dan menolak teori identitas kaum rasional-empiris. Bentuk ketiga tampak pada filsafat proses Whitehead yang membongkar dikotomi subyekobyek menjadi swa-subyek atau swa-obyek dalam prehensi proses. 33. Filsafat Post-Modern Perkuliahan ini mengemukakan perkembangan lanjutan dari Filsafat Barat modern. Ada tanggapan bahwa, 1) Filsafat Modern telah mengalami kegagalan dalam proyek pencerahan lewat rasionalisme, mundigkeit umat manusia, dan humanisasi. Kegagalan ini mengharuskan filsafat dalam kerangka kemodernan didekonstruksi agar meng-hasilkan filsafat baru yang tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan modern. Inilah yang menghasilkan paradigma Filsafat Post-Modern; 2) Filsafat modern tidak bisa dikatakan gagal, karena sebagai proyek ia belum selesai. Tanggapan dekonstruktif terhadap Perkembangan Filsafat Modern, terlihat pada pemikiran Strukturalis seperti Jacques Derrida, Michel Foucault, Rolland Barthes, Emanuel Levinas, Paul Ricouer, Baudrillard, dan Jean-Francois Lyotard. Sedang tanggapan rekonstruktif terlihat pada pemikiran Jurgen Habermas. Mata kuliah ini tidak hanya membicarakan pemikiran yang berkembang dalam paradigma Post-Modernisme serta counter-nya. Lebih jauh lagi, juga membicarakan aspek kesejarahan dan dialektika pemikiran yang menghasilkan paradigma postmo, serta pengaruh Filsafat Post-Modern. 64

27 34. Filsafat Nilai Mata kuliah ini membicarakan tentang hakikat nilai atau aksiologi. Pada mata kuliah ini para mahasiswa akan mempelajari sumber nilai, jenis-jenis nilai baik yang sub-jektif, objektif, ektrinsik, intrinsik, sakral, dan profan. Selain itu para mahasiswa juga akan berkenalan dengan tokoh filsuf nilai beserta ajaran-ajarannya. 35. Etika Mata kuliah ini membicarakan nilai baik dalam kerangka perilaku manusia. Maka pembicaraan awal dalam perkuliahan ini ialah perkara nilai: substansi, sifat, dasar ontologis, dan urgensi nilai dalam kehidupan manusia. Setelah itu dibicarakan cara pandang filsafat terhadap nilai perilaku, pembicaraan ini tidak hanya di kisaran mengapa tapi juga pada bagaimana penilaian itu muncul dalam cara pandang Filsafat. 36. Ontologi Mata kuliah ini membicarakan hakikat "Ada" atau lazim disebut pengada (being). Materi ini penting sebagai dasar bagi pembicaraan filsafat lebih lanjut, yaitu ketika mahasiswa memiliki keinginan dan kemampuan melaku-kan pembacaan terhadap dasar paling fundamental dari sebuah tatatan keilmuan atau agama demi penemuan teori baru. Pembicaraannya meliputi sifat pengada, dina-mika pengada dalam waktu, kejasmanian dan kerohanian, kegiatan dan penyebaban pengada, arti dan nilai pengada, norma mengada, tiada, serta bahasa ontologi. Kesemua-nya dibicarakan dalam kerangka konseptual otonomi yang berrelasi. 37. Filsafat Manusia Mata kuliah ini membicarakan hakikat manusia atau sering disebut antropologi metafisik. Materi mata kuliah ini sebagai dasar bagi mahasiswa dalam memahami 65

28 manusia sebagai makhluk yang berbeda dengan yang lainnya. Pada materi ini mahasiswa akan memahami jati diri manusia yang mempunyai kebebasan, peranan, sebagai subjek dan sebagai makhluk yang bereksistensi dalam pandangan beberapa aliran filsafat, baik Islam maupun Barat. 38. Filsafat Sejarah Melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami sejarah yang sebenarnya dengan pendekatan metode deskriptif dan kritis. Pada mata kuliah ini mahasiswa akan mempelajari beberapa tokoh filsuf sejarah beserta pemikirannya baik dari Islam maupun dari Barat. 39. Filsafat Sosial Melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan sisi lain dari filsafat, yaitu sisi praxis atau aplicable-nya dalam realitas sosial dan budaya. Dengan mata kuliah ini, filsafat tidak lagi bersifat metafisika, namun sanggup menjadi piranti social engineer atau piranti pembacaan realitas. Untuk kepentingan ini disajikan materi-materi: Sosialisme, feminisme, anarkisme, modernisme, fungsional-isme, dan seterusnya. 40. Filsafat Agama Mata kuliah ini membicarakan agama dan permasalahan-nya dari sudut pandang filsafat. Pembicaraan mengenai agama tidak hanya mengurai permasalahan tentang Tuhan (Keberadaan, atribut, Perintah-Nya dalam wahyu atau jiwa, serta ciptaan- Nya), Manusia (keluasan dan keterbatasan pengetahuan, takdir dan eksistensi) serta kosmos (realitas ruang waktu kini dan eskatologis), namun lebih jauh lagi mengkritisi kesemuanya dalam kerangka kemungkinan Theis dan Atheis. Untuk itu juga secara adil akan dibicarakan argumen-argumen penerima-an dan penolakan adanya Tuhan. Selain itu, secara khusus dibicarakan mengenai pembacaan terhadap 66

29 bahasa aga-ma, sebagai medium yang mutlak harus ditempuh dalam pembicaraan mengenai agama. 41. Perkembangan Teologi Modern Mata kuliah ini membicarakan teologi dalam kerangka pemahaman peradaban Barat (Kristen). Dimulai dari ajuan Aristoteles, sampai pada penstrukturan teologi oleh Agustinus, Thomas Aquinas, Karl Barth, Rudolf Bultmann, sampai pada pembicaraan mengenai Teologi Pembebasan dan Teologi Asia. Semua pembicaraan tersebut diletakkan di PTM I, sebagai bahan pembelajaran mengenai model dan paradigma teologi modern. Sehingga pada PTM II mahasiswa dapat menilai dan merumuskan model dan paradigma teologi Indonesia. 42. Studi Naskah Ilmu Kalam Mata kuliah ini membahas teks, buku/kitab, dan naskah asli dari tokoh atau aliran-aliran Kalam; seperti Syi ah, Mu tazilah, Asy ariyah, Salafiyah, dan lain-lain. 43. Studi Naskah Filsafat Islam Mata kuliah ini membahas teks, buku/kitab, dan naskah asli dari tokoh atau aliran-aliran Filsafat Islam, baik yang bercorak Iluminatif, Paripatetik, atau yang kontemporer. 44. Studi Naskah Filsafat Barat Mata kuliah ini membahas teks, buku/kitab, dan naskah asli dari tokoh atau aliran-aliran Filsafat Barat; seperti Idealisme, Realisme, Rasionalisme, Empirisisme, Kritisisme, Positivisme, Materialisme, Eksistensialisme, Prag-matisme, dan lain-lain. 45. Kapita Selekta Filsafat Mata kuliah ini membahas tema-tema aktual secara filsafat. Di antara tema-tema aktual yang menjadi 67

30 bahasan perkuliahan semester ini adalah pluralisme agama, hak asasi manusia dan gender. Perspektif agama-agama terhadap masalah-masalah tersebut juga akan dibahas dalam mata kuliah ini. Hubungan konseptual. 46. Dialog Pemikiran Timur-Barat Mata kuliah ini mendialogkan dua atau tiga pemikir dari tradisi agama yang berbeda tentang masalah-masalah tertentu. Di antara masalah yang menjadi bahasan inti mata kuliah ini adalah pemikiran etika, eksistensialisme, spiritualitas, pluralisme agama dan hubungan agama dan filsafat. Sedang tokoh-tokoh yang mewakili tradisi Islam dan Kristen (Barat) antara lain, al-ghazali, Immanuel Kant, Mulla Sadra, M. Iqbal dan Martin Heiddeger, Ibn Arabi dan Lao Tse, Ibn Khaldun dan Arnold Toynbee, Seyyed Hossein Nasr dan John Hick. Hubungan konsep-tual topik-topik dalam mata kuliah ini dapat dilihat dalam peta konsep. 47. Praktek Profesi Mahasiswa Mata kuliah ini merupakan aplikasi dari teori-teori yang telah dikuasai. Para mahasiswa dituntut untuk melakukan penelitian literature atau lapangan pada bidang kajian filsafat dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk karya ilmiah. 48. Kuliah Keja Nyata Mata kuliah ini merupakan ajang latihan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Para mahasiswa dituntut untuk memahami kehidupan yang terjadi pada masyarakat sekaligus mampu mengemban amanat tridarma perguruan tinggi. 49. Komprehensif Mata kuliah ini merupakan test/ujian terhadap mahasiswa pada teori-teori yang telah dikuasainya, 68

31 terutama pada mata kuliah dirosah, mata kuliah fakultas, dan mata kuliah kejurusanan. 50. Munaqasah/Skripsi Mata kuliah ini merupakan akhir dari studi jenjang S-1. Para mahasiswa diwajibkan untuk membuat sebuah karya ilmiah yang sesuai dengan bidang jurusan Aqidah Filsafat dan diujikan di depan sidang munaqasah sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S.Fil.I. 51. Metode Riset Mata kuliah ini membahas cara-cara pelaksanaan peneli-tian, yang meliputi: urgensi metodologi penelitian; jenis-jenis penelitian; metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif; tahapan-tahapan penelitian; teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif; teknik analisis dan penarikan kesimpulan. 52. Metodologi Studi Islam Mata kuliah ini membahas pendekatan-pendekatan terha-dap Islam dan studi agama; model-model penelitian agama; konstruksi penelitian agama. Wilayah kajian, seperti Islam dan Kebudayaan, Sejarah Islam, Kawasan Islam, Aliran-aliran Pemikiran dan lainnya juga akan dibahas dalam Mata Kuliah ini. 53. Hadits Mata kuliah ini memberikan informasi analisis matanmatan hadits sebagai berikut: keimanan, ikhlas, dosa surga, neraka, hisab, syafa at, takdir, rahmat Allah, hak Allah dan hamba-nya, persangkaan Allah kepada hamba-nya, gangguan syetan, pahala kebajikan, isra dan mi raj, thaharah, shalat fardhu, shalat sunnat, zakat etos kerja, tanggung jawab, korupsi, kolusi, penimbunan, persauda-raan, pergaulan, dan kepedulian sosial. Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menghayati petunjuk-petunjuk Nabi tentang aqidah, ibadah, dan muamalah. 69

32 54. Tafsir Mata kuliah ini memberikan informasi dan analisis penafsiran Al-Qur an tentang Allah, risalah, akhirat, manu-sia, kebaikan, kejahatan, masyarakat, hubungan antar agama, alam, ilmu pengetahuan, dan hakekat Islam. Mata kuliah ini memberikan informasi dan analisis tentang hubungan kaidah linguistik Arab dengan penafsiran-penafsiran Al-Qur an. Tujuannya adalah agar maha-siswa mampu memahami dan mempraktekkannya. 55. Masail al-fiqhiyah Mata kuliah ini memberikan informasi tentang: pengertian, cakupan, metode, tujuan, dan kegunaan mempelajari-nya; faktor-faktor kemunculan masail fiqh; Asas-asas dan cara-cara penyelesaian masalah; Masalah pelaksanaan ibadah shalat, shaum dan haji, dalam lingkungan dan alam yang berubah dan berbeda; Masalah keluarga berencana; Masalah perbankan dan perasuransian dalam perkembangan ekonomi global; Masalah zakat dan pajak dalam perkembangan politik ekonomi dan kecenderungan jasa keahlian sebagai profesi; Masalah transformasi Hukum Islam di negaranegara Islam dan di negara-negara Muslim yang didasarkan pada konsep negara Nasional; Masalah penggunaan produk teknologi mutakhir dalam pelaksanaan ibadah dan penataan kehidupan manusia. 56. Sosiologi Agama Mata kuliah ini membahas seluk beluk sosiologi agama, yang meliputi: pengertian dan ruang lingkup; teori-teori dasar; proses lahirnya masyarakat beragama; perubahan sosial keagamaan dan pemikiran sosiolog agama modern. 57. Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Populer Mata kuliah ini memberikan informasi tentang seluk beluk karya ilmiah: bentuk-bentuk, proses penulisan, 70

33 penentuan topik, penyusunan kerangka, asas-asas penyusunan, as-pek penalaran, dan aplikasinya. Tujuannya adalah agar mahasiswa mengetahui dan memahami metode dan penulisan karya tulis ilmiah populer dan mengaflikasi-kannya sebagai media transformasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. 58.Sosiologi Mata kuliah ini membahas seluk beluk sosiologi, yang meliputi: pengertian dan ruang lingkup, teori-teori dasar, proses lahirnya kebudayaan, perubahan sosial, dan pemikiran sosiolog modern. 59. Psikologi Mata kuliah ini memberikan pengantar studi psikologi, yang meliputi: pengertian dan obyek pembahasan, metode dan fungsi psikologi, dan aliran-aliran psikologi. 60. Antropologi Mata kuliah ini memberikan informasi dan analisis tentang seluk beluk antropologi: pengertian dan metodo-logi antropologi, sistem organisme manusia, sistem kepribadian kolektif manusia, sistem kemasyarakatan, kebudayaan, dinamika, dan belajar kebudayaan. Tujuan-nya adalah agar mahasiswa memahami pendekatan antropologi berkenaan dengan beraneka ragam manusia dalam kepribadiannya, masyarakatnya, kebudayaannya, dan kepercayaannya. 61.Aliran Kepercayaan Mata kuliah ini membahas agama-agama asli Indonesia, yang meliputi: konsep kepercayaan, praktekpraktek keagamaan dan pengaruhnya terhadap agamaagama lain. Aliran kepercayaan dari sudut antropologi bisa dikatakan sebagai agama asli, namun dari sudut 71

34 ilmu agama ia dianggap sebagai sempalan (pseudoreligion). 62. Manajemen SDM Mata kuliah ini memberikan informasi tentang manajemen dan seluk beluknya: obyek material dan formal, tujuan dan sasaran, fungsinya dalam sistem Islam, dan ruang lingkupnya, serta perumusan tujuan dan sasaran kegiatan Islam, kebijakan dan strategi kegiatan Islam, analisis medan dan pengambilan keputusan dan kegiatan Islam dan penetapan standar dan kriteria program kegiatan Islam. Tujuannya adalah agar mahasiswa memiliki komitmen keimanan, wawasan, sikap, dan keterampilan dalam mengelola kegiatan keislaman. 8.Sebaran Mata Kuliah Semester I No Mata Kuliah SKS 1 Filsafat Umum 2 2 Sejarah Peradaban Islam 2 3 Logika I 2 4 Tauhid 2 5 Ilmu Alamiah Dasar 2 6 Bhs ndonesia 2 7 Bahasa Arab I 2 8 Bahasa Inggris I 2 9 Ulum al Qur an 2 72

35 10 Met. Studi Islam 2 11 Psikologi 2 Jml 11 Mata Kuliah 22 Semester II No Mata Kuliah SK S 1 Filsafat Yunani Filsafat Islam Logika II Ilmu Kalam I Antropologi 6 Penul Karya Ilmiah-Populer 2 7 Bahasa Arab II Bahasa Inggris II Ulum al Hadits Filsafat Pancasila 11 Ilmu Perbandingan Agama 2 Jumlah Mata Kuliah Semester III No Mata Kuliah SK S 1 Filsafat Aliran 2 73

36 2 Filsafat Masyaiyah dan Isyraqiyah 2 3 Adabul Batsi dan Retorika 2 4 Ilmu Kalam II 2 5 Sosiologi 2 6 Tasawuf 2 7 Wacana Bahasa Arab 2 8 Wacana Bahasa Inggris 2 9 Ushul Fiqh 2 10 Hadits 2 Jml 10 Mata Kuliah 20 Semester IV No Mata Kuliah SK S 1 Filsafat BaratModern I 2 2 Filsafat Hikmat al Muta aliyah 2 3 Epistemologi 2 4 Ilmu Kalam III 2 5 Filsafat Manusia Tafsir Filsafat Sejarah Studi Budaya Lokal 9 Fiqh perbandingan madzhab 2 10 Etika I 2 Jumlah Mata Kuliah

37 Semester V No Mata Kuliah SK S 1 Filsafat BaratModern II 2 2 Filsafat Islam Kontemporer Filsafat Ilmu Filsafat Agama PPM Metode Riset Studi Naskah Ilmu Kalam 8 Filsafat Bahasa 2 9 Filsafat Nilai I 2 10 Etika II Jumlah Mata Kuliah Semester VI No Mata Kuliah SK S 1 Filsafat Postmodern 2 2 Ontologi Islam 2 3 Epistemologi Islam I 4 Perkembangan Theologi Modern I 2 5 Filsafat Sosial I 2 6 Met. Penelit. Filsafat

38 Studi Naskah Filsafat Barat Hermeneutika Filsafat Nilai II Managemen SDM dan Enterpreneurship Jumlah Mata Kuliah Semester VII No Mata Kuliah SK S 1 Dialog Pemikiran Islam-Barat Theology&Teleology Islam Ontologi Perkembangan Theologi Modern II Filsafat Sosial II KKM Studi Naskah Filsafat Islam Semiotika TheologiAnti Korupsi 2 10 Metodik Didaktik dan Managemen Sekolah 2 Jumlah Mata Kuliah 20 76

39 SEMESTER VIII No Mata Kuliah SKS 1 Komprehensif 2 2 Munaqasah 4 Jumlah Mata Kuliah 2 6 Jumlah Total Mata Kuliah adalah 74 Jumlah Total SKS adalah 150 B. Jurusan Tafsir Hadits Dalam struktur Ilmu Ushuluddin, Tafsir Hadits merupakan basis bagi pengembangan dasar-dasar ilmu agama Islam. Lewat kedua ilmu tersebut Wahyu (teks suci al-quran dan al- Sunnah) bisa terwartakan secara kritis dalam bentuk sejumlah ideal moral dan legal formal bagi perkembangan kehidupan ajaran Islam. Proses pewartaan kritis ini hanya bisa dilakukan jika proses penafsiran atas Wahyu dibarengi dengan kesadaran ruang dan waktu. Untuk itu, agar wahyu ini dapat difungsikan dan dirasakan sebagaimana mestinya, maka manusia harus melakukan apresiasi intelektual terhadap doktrin ideal tersebut ditopang dengan kerangka metodologi yang tepat. Dalam upaya mengapresiasi wahyu (doktrin ideal) ini Jurusan Tafsir Hadits melakukan penyebrangan ke sebalik ung-kapan-ungkapan linguistiknya kemudian dilakukan penafsiran dengan mempertimbangkan tingkat kesadaran dan kebutuhan pembacanya; kedua cara tersebut bisa dilakukan dengan penggunaan hermeneutika. Melalui strategi penyebrangan itu akan tergambarkan bahwa doktrin ideal yang dalam hal ini adalah teks suci al-quran dan al-sunnah merupakan sumber yang sangat dinamis. 77

40 Oleh karena itu, Jurusan Tafsir Hadits bukan jurusan yang tersterilkan dari jurusan yang lain; ia memerankan diri sebagai sumber teks tertafsir sekaligus sebagai pengguna analisis dan temuan jurusan lain mengenai masalah kemasyarakatan dalam langkap paradigma Ushuluddin. Sebagai pengguna jurusan ini menjadikan temuan dan analisa jurusan lain sebagai masalah yang harus dijawab al- Quran dan al-sunnah lewat teks tertafsir. Segera setelah itu, jurusan ini memberikan tafsir yang dijadikan dasar penyusunan rekonstruksi yang akan dikemukakan oleh jurusan lain. Lewat hubungan itu, jurusan ini tidak hanya menjadi rujukan utama dan menerima pesanan, namun memiliki kesanggupan untuk menyusun metode penafsiran yang terusmenerus sanggup mengimbangi kebutuhan zaman. Untuk memenuhi kebutuhan fungsi tersebut di atas, jurusan Tafsir Hadits membekali mahasiswanya sejumlah studi penafsir-an secara komprehensif. Pada jurusan ini mahasiswa tidak hanya mendapatkan disiplin ilmu tafsir tradisional (Ulum al-quran, Ulum al-hadits, Musthalah al- Hadits, dst) atau tidak hanya mendapatkan kajian mengenai produk tafsir lama (Jalalayn, Ibn Katsir, al-qurtubi, `Abduh, dst); namun juga mendapatkan teori-teori tafsir yang berkembang di dunia ilmu secara umum seperti hermeneutika, semiotika, semantik dan teori wacana postmodernisme. Integrasi sumber ilmu di atas berdasar pada adagium al-muhafazhah `ala al-qadim al-shalih wa al-akhzdu `ala al- jadid al-ashlah. Lewat penyajian materi dan visi di atas, jurusan ini bertuju-an untuk menciptakan sarjana muslim yang memiliki kemampu-an akademik dalam bidang penafsiran dan hermeneutika. 1. Kompetensi Utama Kompetensi 1. Memiliki kompetensi dalam meng- Komponen Pengetahuan Sikap Keterampilan 1. Mengetahui 1. Mampu 1. Mampu seluk-beluk dan menerapkan memahami poblematika Al- nilai-nilai hakekat, 78

KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 2013/2014 JURUSAN AQIDAH FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 2013/2014 JURUSAN AQIDAH FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 0/0 JURUSAN AQIDAH FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Mata Kuliah Yang Disajikan a. Kompetensi Dasar. KD 000 Ulum al-quran. KD 000 Ulum al-hadits. KD 000

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR 2 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN 4 BAB III DESKRIPSI KURIKULUM WAHYU MEMANDU ILMU

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR 2 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN 4 BAB III DESKRIPSI KURIKULUM WAHYU MEMANDU ILMU DAFTAR ISI JURUSAN TAFSIR HADITS Halaman KATA PENGANTAR 2 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN 4 BAB III DESKRIPSI KURIKULUM WAHYU MEMANDU ILMU 6 BAB IV PENUTUP 10 LAMPIRAN I Tabel Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB II FAKULTAS USHULUDDIN

BAB II FAKULTAS USHULUDDIN BAB II FAKULTAS USHULUDDIN A. Visi, Misi, dan Tujuan 1. Visi: Menjadi pusat studi dan informasi keushuluddinan yang unggul, kompetitif, dan layak bersaing.. Misi: a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus 195 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir tesis ini, peneliti memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3 342 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab demi bab di atas, maka dapat penulis simpulkan: 1. Metafisika merupakan proto philosophy atau filsafat utama yang membahas segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Rekonstruksi teologi antroposentris Hassan Hanafi merupakan

BAB V PENUTUP. 1. Rekonstruksi teologi antroposentris Hassan Hanafi merupakan 344 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan tiga rumusan masalah yang ada dalam penelitian tesis berjudul Konstruksi Eksistensialisme Manusia Independen dalam Teologi Antroposentris Hassan Hanafi, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam

Lebih terperinci

Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer U á Å ÄÄt{ ÜÜt{ÅtÇ ÜÜt{ Å Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer Oleh: Sarjuni, S.Ag., M.Hum. 1 Sain Tidak Bebas Nilai (Not Values-Free) 1. Ilmu yang di dalam peradaban Barat diklaim sebagai bebas nilai,

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012 satu cara yang perlu ditempuh adalah mengembangkan model home schooling (yang antara lain berbentuk pembelajaran personal ) seperti yang pernah diterapkan pada masa kejayaan Islam abad pertengahan. - Membangun

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 05Fakultas Dr. PSIKOLOGI FILSAFAT ILMUDAN LOGIKA SEJARAH FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SEJARAH FILSAFAT ; Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad pencerahan (Aufklarung) telah membawa sikap kritis atas metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- 19) di Jerman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami

Lebih terperinci

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL Oleh : Erna Karim DEFINISI AGAMA MENGUNDANG PERDEBATAN POLEMIK (Ilmu Filsafat Agama, Teologi, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu Perbandingan Agama) TIDAK ADA DEFINISI AGAMA YANG

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PRODI S3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

STRUKTUR KURIKULUM 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PRODI S3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PRODI S3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM Struktur kurikulum PS S3 PBI terdiri atas: 1. Matakuliah Landasan Keilmuan

Lebih terperinci

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran ix Tinjauan Mata Kuliah F ilsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara filsafat, yakni mengkaji hukum hingga sampai inti (hakikat) dari hukum. Ilmu hukum dalam arti luas terdiri atas dogmatik hukum,

Lebih terperinci

b. Kompetensi 1) Mampu mennyelidiki teori dan metode ilmu Bahasa dan Sastra Arab Page 1

b. Kompetensi 1) Mampu mennyelidiki teori dan metode ilmu Bahasa dan Sastra Arab Page 1 PROGRAM STUDI MAGISTER BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN JAKARTA 2017/2018 ========================================================= 1. VISI Tahun 2023 PS-MBSA menjadi program magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Filsafat Dakwah Kode MK : FDK 14105 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,

Lebih terperinci

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I ISBN: 978-602-71453-0-6 Editor

Lebih terperinci

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR Penerbitan Katalog Pascasarjana dimaksudkan untuk memberikan panduan pelaksanaan proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan Subjudul Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang didapat

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI. : Pendidikan Agama Islam (PAI)

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI. : Pendidikan Agama Islam (PAI) Halaman... 1 A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Pendidikan Agama (PAI) : Agama : Universitas Wiralodra Indramayu Nomor SK pendirian Progam Studi : 203 Tahun 1991 Tanggal

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan

BAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Pemikiran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme menarik untuk dicermati dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan hasil penelitian ini

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

SEMIOTIKA ALQURAN YANG MEMBEBASKAN

SEMIOTIKA ALQURAN YANG MEMBEBASKAN SEMIOTIKA ALQURAN YANG MEMBEBASKAN Mu adz Fahmi 1 Semiotika Alquran yang Membebaskan Tafsir klasik konvensional seringkali dinilai hegemonik, mendominasi, anti-konteks, status-quois, mengkungkung kebebasan,

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU l Edisi 019, September 2011 P r o j e c t DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU i t a i g k a a n D Pradana Boy ZTF Edisi 019, September 2011 1 Edisi 019, September 2011 Dimensi Filsafat dalam Wahyu Posisi wahyu

Lebih terperinci

USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) Mata Kuliah Semester Kode Program Studi Fakultas Dosen Pengampu : Pendidikan Agama Islam : Genap : MPK 4001 / 3 SKS : Agroekoteknologi dan Agribisnis

Lebih terperinci

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling

Lebih terperinci

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN Profil Lulusan Program Studi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN BADAN PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS UNIVERSITAS UDAYANA 2012 KATA PENGANTAR Atas berkah dan rahmat-nya, Tuhan

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. Eksistensialisme suatu protes terhadap

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LP3TK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2015 PENGANTAR Undang-Undang No 12 tahun

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

Lebih terperinci

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF l Edisi 020, September 2011 P r o j e c t TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF i t a i g k a a n D Kusmana Edisi 020, September 2011 1 Edisi 020, September 2011 Tafsir Al-Qur an Inklusif Tafsir al-qur an yang memberi

Lebih terperinci

PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA

PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA Pengantar Definisi tidak pernah dapat menampilkan dengan sempurna pengertian sesuatu yang dikandungnya. Logika mengantarkan kita ke arah pemahaman garis besar tentang suatu

Lebih terperinci

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL Memahami Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Dalam meneliti,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Manusia adalah makhluk yang unik, banal, serta ambigu, ia senantiasa

BAB V PENUTUP. 1. Manusia adalah makhluk yang unik, banal, serta ambigu, ia senantiasa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penelusuran ini, akhirnya penulis menarik beberapa poin penting untuk disimpulkan, yakni: 1. Manusia adalah makhluk yang unik, banal, serta ambigu,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya feminisme memang tak lepas dari akar persoalan yang ada di kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih dianggap sebagai makhluk inferior.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M M E T O D O L O G I Pertemuan ke-1 S T U D I I S L A M Pendahuluan Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Kontrak Perkuliahan Pendahuluan Outline Kontrak Perkuliahan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut: 254 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis menganggap bahwa, makna tidak selalu merujuk pada kesimpulan-kesimpulan yang dibuat. Namun demikian, kesimpulan menjadi sebuah prasyarat penting dari sebuah penulisan

Lebih terperinci

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen MODUL X Filsafat Pendidikan Kristen Latar Belakang Filsafat mempunyai sejarah yang sangat panjang. Filsafat lebih tua dari pada semua ilmu dan kebanyakan agama. Ketika mendengar kata filsafat, sebagian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS

BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS 3.1 Teori Kritis Jurgen Habermas Habermas berasumsi bahwa modernitas merupakan sebuah proyek yang belum selesai. Ini artinya masih ada yang perlu untuk dikerjakan kembali.

Lebih terperinci

Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti)

Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti) Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti) (1) Capaian pembelajaran untuk Mata Kuliah Agama Islam dirumuskan sebagai

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

Menurut penerbitnya, buku Studying Christian Spirituality ini adalah

Menurut penerbitnya, buku Studying Christian Spirituality ini adalah Tinjauan Buku STUDYING CHRISTIAN SPIRITUALITY Jusuf Nikolas Anamofa janamofa@yahoo.com Judul Buku : Studying Christian Spirituality Penulis : David B. Perrin Tahun Terbit : 2007 Penerbit : Routledge -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan 25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA:

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA: Mata kuliah: Pendidikan Agama (PP043203) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA: 1. Mahasiswa mampu Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,

Lebih terperinci

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan

Lebih terperinci

M. Hamid Anwar, M. Phil.

M. Hamid Anwar, M. Phil. M. Hamid Anwar, M. Phil. Email: m_hamid@uny.ac.id Objek material Objek Formal : Pendidikan : Filsafat Philein/ Philos : Cinta Shopos/ Shopia : Kebijaksanaan Sebuah Upaya untuk mencapai kebijaksanaan dengan

Lebih terperinci

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya

Lebih terperinci

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Halaman... 1 A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Perbankan Syariah : Agama Islam : Universitas Wiralodra Indramayu Nomor SK pendirian Progam Studi : 361 Tahun 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar PLSBT Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Bab ini memberikan dasar pemahaman tentang latar belakang lahirnya PLSBT, ruang lingkup

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

Jurusan / smstr / kelas : BPI / I / A,B,C : Drs. Dang Eif Saeful Amin, M.Ag Dzulfikar

Jurusan / smstr / kelas : BPI / I / A,B,C : Drs. Dang Eif Saeful Amin, M.Ag Dzulfikar SAP ILMU ALAMIAH DASAR Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan BPI UIN SGD BANDUNG PROGRAM PEMBELAJARAN Mata kuliah : ILMU ALAMIAH DASAR Bobot : 3 sks Jurusan / smstr / kelas : BPI / I / A,B,C Dosen : Drs.

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MAM 8001 Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian Kode dan MAM 8001 Filsafat Ilmu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Kode/Mata Kuliah Program Studi Satuan Kredit Semester Semeste Alokasi Waktu Dosen Pengampu : PAI402 / Hadis Tarbawi : Pendidikan Agama Islam : 2 SKS : III (Tiga) : 14 x 100 Menit

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN. ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN. ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan

Lebih terperinci

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana peranan filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu pengetahuan? 2. Bagaimana perkembangan ilmu geografi? 3. Apa

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu

Lebih terperinci

ILMU TAUHID. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Dr. Syafi i M.Ag

ILMU TAUHID. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Dr. Syafi i M.Ag ILMU TAUHID Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Dr. Syafi i M.Ag Disusun oleh : ANNISA AGUSTINA ( 1504026039 ) NISA HARIANI FITRI ( 1504026029 ) FAKULTAS USHULUDIN ILMU

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. FILSAFAT MANUSIA RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. FILSAFAT MANUSIA RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP/PKP235/35 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 1 dari 18 Nama Matakuliah : Filsafat Manusia Kode Matakuliah : PKP235 Pertemuan ke : 1 : Tujuan Perkuliahan : menyepakati proses pembelajaaran selama 1 semester.

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

maupun perbuatan- perbuatan-nya Nya.

maupun perbuatan- perbuatan-nya Nya. ILMU TAUHID / ILMU KALAM Ilmu Tauhid sering disebut juga dengan istilah Ilmu Kalam, Ilmu 'Aqaid, Ilmu Ushuluddin, dan Teologi Islam. Menurut bahasa (etimologis) kata "tauhid" merupakan bentuk masdar yang

Lebih terperinci