ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN Oleh IRNA DEWI YANI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK

2 Irna Dewi Yani. H Analisis Peramalan Penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor dalam Rangka Perencanaan Keuangan. Di bawah bimbingan Widigdo Sukarman. PT. Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation sebagai retailer dan distributor kendaraan Daihatsu yang terdepan harus melakukan peramalan masa yang akan datang untuk mengetahui berapa besar total penjualan Daihatsu. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam membuat perencanaan karena perencanaan yang baik harus didasarkan atas suatu ramalan yang baik pula. Tujuan dari suatu peramalan adalah memberikan informasi dasar yang diperlukan untuk perencanaan. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi pola penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor, (2) Menganalisis ramalan penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor untuk satu tahun ke depan (2009) dan (3) Mendapatkan perencanaan keuangan berdasarkan hasil peramalan penjualan sebagai acuan yang dapat digunakan pada PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan serta wawancara langsung dengan pihak manajemen sebagai narasumber. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan internal perusahaan (data penjualan Daihatsu dari tahun 2004 hingga tahun 2008), baik itu berupa laporan bulanan dan tahunan manajemen perusahaan serta data pelengkap yang dikumpulkan dari literatur-literatur, studi pustaka, internet dan tulisan yang berkaitan dengan penjualan Daihatsu. Analisis data yang digunakan adalah analisis time series dengan metode Moving Average, Single Exponential Smoothing dan ARIMA menggunakan bantuan komputer yaitu Microsoft Excel dan software Minitab 15. Setelah memplotkan seluruh data penjualan secara grafis didapatkan bahwa pola penjualan Daihatsu dari bulan Februari 2004 sampai bulan Desember 2008 menunjukkan fluktuasi yang tidak beraturan, sehingga data tersebut tidak stasioner. Dari hasil peramalan didapatkan bahwa penjualan Xenia 1000cc dapat mencapai jumlah 257 unit pada tahun Peramalan untuk penjualan Xenia 1300cc dapat mencapai jumlah 149 unit pada tahun Peramalan untuk penjualan GranMax Pick Up 1300cc dapat mencapai jumlah 3 sampai 4 unit setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar - 2,91257 sampai dengan 9,91257). Peramalan untuk penjualan GranMax Minibus 1300cc dapat mencapai jumlah 4 unit setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar -4,46801 sampai dengan 12,4680). Peramalan untuk penjualan GranMax Pick Up 1500cc dapat mencapai jumlah 3 unit setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar -1,44528 sampai dengan 8,22726). Peramalan untuk penjualan GranMax Minibus 1500cc dapat mencapai jumlah 4 unit setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar -4,44909 sampai dengan 12,4491). Peramalan untuk penjualan Terios dapat mencapai jumlah 16 unit setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar 5,28712 sampai dengan 27,5882). Sedangkan hasil peramalan didapatkan bahwa tidak terjadi penjualan pada Sirion untuk setiap bulannya (dengan selang peramalan -3,40303 sampai dengan 4,07629). Daihatsu Bogor menargetkan penjualan Luxio rata-rata 18 unit tiap bulan dari bulan Maret sampai dengan Desember Untuk perencanaan laba-rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor tahun 2009 diproyeksikan laba bersih sebesar Rp ,12 dan perencanaan kebutuhan keuangan PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor tahun 2009 diproyeksikan total aktiva dan passiva masing-masing sebesar Rp ,82.

3 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh IRNA DEWI YANI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh IRNA DEWI YANI H Menyetujui, Agustus 2009 Dr. Widigdo Sukarman, MBA, MPA Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Lulus:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Mei Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Irsan dan Nana. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Bintang Kecil Jakarta pada tahun 1993, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 09 Pagi Jakarta. Pada tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 74 Jakarta dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 21 Jakarta dan masuk dalam program IPA pada Tahun Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggota KOPMA IPB dan sebagai staff PPSDM pada MMC Rohis Manajemen 42 periode 2006/2007. Penulis juga aktif di berbagai kegiatan yang diadakan yaitu sebagai panitia pada acara Open House IPB 43 tahun 2006, panitia Femily day Dies natalies Fakultas Ekonomi dan Manajemen tahun 2007, panitia seminar Trademark Departemen Manajemen tahun 2007, panitia Masa Perkenalan Fakultas dan Masa Perkenalan Departemen tahun 2007.

6 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Salawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pengaruh krisis ekonomi global memberikan dampak yang sangat besar terhadap industri otomotif di Indonesia. Untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi, maka perusahaan harus melakukan peramalan masa yang akan datang untuk mengetahui berapa besar total penjualan. Skripsi ini berjudul Analisis Peramalan Penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor dalam Rangka Perencanaan Keuangan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Widigdo Sukarman, MBA, MPA sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya bersedia menguji penulis, memberikan saran dan masukannya untuk skripsi ini. 3. Ibu Farida Ratna Dewi SE, MM selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya bersedia menguji penulis, memberikan saran dan masukannya untuk skripsi ini. 4. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd sebagai moderator dalam seminar hasil penelitian penulis. 5. Bapak Ir. Abdul Basith, MS sebagai pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menjalani hidup ini kepada penulis.

7 6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi. 7. Ayah, mama dan kakakku atas doa, semangat, dukungan dan limpahan kasih sayang. 8. Yang terkasih abang (Abdul Syukur) atas waktu, bantuan, masukan/saran, doa, semangat dan kasih sayang yang tulus dan kesabarannya hingga saat ini. 9. Pak Sabdo, Pak Ali, Pak Hendry dan Pak Dodi serta semua karyawan Daihatsu Bogor yang telah banyak membantu dalam pemberian informasi dalam skripsi ini. 10. Ira (bule), teman seperjuangan satu bimbingan atas bantuannya mencari tempat penelitian, kebersamaan, semangat, masukan/saran, dan dukungan. 11. Ira, Silvi, Dika, Porwati, Izul, Tya, Tidar, Galih, Iqbal, Ayu, Dedeh, Linda, Wulan S, Vb, Fury, Neila dan all Management 42 yang telah manjadi teman sangat baik untuk penulis, tempat berbagi cerita, canda dan tawa selama di IPB, bagian dari pengalaman hidup yang sangat indah. Terima kasih untuk semua kenangan bersama kalian. 12. Lisma, Muning dan Cicin teman sekamar asrama 199 dan teman-teman B06 sewaktu di TPB. 13. Kakak angkatku Mas Ami (fb) yang telah memberikan saran dan masukan. Semoga ALLAH SWT membalas budi baik Anda semua. Amin. Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam mencapai kesempurnaan pada penulisan skripsi ini, namun penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik bagi penulis khususnya maupun bagi siapapun yang membaca skripsi ini. Amin. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Bogor, Agustus 2009 Penulis

8 DAFTAR ISI ABSTRAK Halaman RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Ramalan Peramalan Penjualan Peramalan Keuangan Efisiensi Strategi di Bidang Keuangan Perencanaan Anggaran Anggaran Pendapatan Laporan Laba-Rugi Neraca Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Metode yang Digunakan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Astra International Tbk - Daihatsu Nilai-nilai, Tujuan, Visi, Misi dan Logo PT. Astra International

9 Tbk - Daihatsu Produk dan Layanan Unggulan PT. Astra International Tbk Daihatsu Teknologi, Perangkat, dan Fasilitas PT. Astra International Tbk Daihatsu Struktur Organisasi PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Konsep Manajemen Keuangan PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Analisis Hasil Peramalan Penjualan Daihatsu Intepretasi Hasil Peramalan Penjualan Produk Daihatsu berdasarkan Metode Peramalan Time Series Perencanaan Keuangan PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Anggaran Pendapatan Laba-Rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Neraca PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Peramalan Keuangan dengan Metode Persentase Penjualan Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 68

10 DAFTAR TABEL No Halaman 1 Penjualan mobil Januari sampai Maret Fasilitas PT. Astra International Tbk Daihatsu Data penjualan per produk Daihatsu Data penjualan Daihatsu Metode dan Nilai MAPE Hasil peramalan penjualan Xenia 1000cc tahun Hasil peramalan penjualan Xenia 1300cc tahun Anggaran pendapatan untuk tahun yang berakhir 31 Desember Persentase PT. Astra International Tbk Daihatsu Bogor Laporan laba-rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor tahun 2008 berdasarkan persentase penjualan unit Proyeksi laba-rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor tahun 2009 berdasarkan persentase penjualan unit Persentase PT. Astra International Tbk Daihatsu Bogor Neraca PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor tahun 2008 berdasarkan persentase penjualan unit Metode persentase penjualan untuk meramalkan kebutuhan dana di masa yang akan datang... 60

11 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1 Skema konsep manajemen keuangan (Umar, 2008) Skema kerangka pemikiran Logo PT. Astra International Tbk Logo Daihatsu Produk-produk Daihatsu Mesin dengan Catalytic Converter Pengelolaan limbah air Struktur organisasi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor Proses penyusunan anggaran PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor Persentase total penjualan Daihatsu tahun Plot data penjualan Daihatsu... 44

12 DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1 Pertanyaan wawancara Struktur organisasi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor Plot autokorelasi dari penjualan Daihatsu Hasil output komputer untuk peramalan penjualan produk-produk Daihatsu Total penjualan PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor tahun Proses pembuatan asumsi laba-rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor yang berasal dari laba-rugi konsolidasi PT. Astra International Tbk Asumsi laba-rugi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor berdasarkan persentase penjualan unit tahun Proses pembuatan asumsi neraca PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor yang berasal dari neraca konsolidasi PT. Astra International Tbk Asumsi neraca PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor berdasarkan persentase penjualan unit tahun Daftar harga produk-produk Daihatsu cabang Bogor Investor Update Astra International... 92

13 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan sektor paling vital dalam era reformasi dan teknologi seperti sekarang ini. Dengan pentingnya peranan transportasi dalam kehidupan, transportasi akan menjadi hal yang harus dikembangkan dan diperhatikan untuk kelangsungan pembangunan baik secara nasional maupun secara global. Perkembangan industri otomotif saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat seiring dengan tumbuhnya perekonomian dunia. Permintaan akan kendaraan bermotor meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara berkembang contohnya Indonesia. Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan penjualan kendaraan bermotor yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Angka penjualan mobil secara nasional dalam tiga bulan pertama tahun 2008 jauh di atas angka penjualan mobil secara nasional dalam periode yang sama pada tahun Pada Januari sampai dengan Maret 2008 terjual unit mobil, atau naik sebesar 58,94 persen dari jumlah penjualan pada periode yang sama tahun 2007, yang hanya unit. Berikut ini adalah lima merek teratas penjualan mobil dalam Januari sampai Maret 2008 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penjualan mobil Januari sampai Maret 2008 NO MEREK PENJUALAN (Unit) 1. Toyota Mitsubishi Suzuki Daihatsu Honda (Sumber: Kompas Online, 18 April 2008) Terkait kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan harga barang, volume penjualan mobil tahun ini tidak terpengaruh. Kenaikan harga minyak, dinilai hanya bersifat sementara, imbas masalah geopolitik. Penjualan mobil periode Juli 2008 mencapai angka tertinggi dibandingkan

14 2 bulan-bulan sebelumnya. Kepastian tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan GAIKINDO (Gabungan Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi bisnis otomotif di Indonesia. Setelah melaju pesat sampai Juli 2008, penjualan mobil di Indonesia mulai memasuki tahapan khusus sejak Agustus 2008 dengan keadaan yang tidak menentu dan sulit diperhitungkan. Menjelang akhir Oktober 2008 nilai rupiah melemah, untuk membeli mobil terutama impor harus menggunakan dolar. Bagi kendaraan yang sudah dirakit dan sebagian komponen masih diimpor, juga terkena imbasnya. Pasar mobil di Indonesia cenderung fluktuatif, sehingga sulit untuk diramalkan terkait kenaikan harga minyak mentah dunia yang disusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan inflasi serta BI rate yang naik. PT. Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) sebagai salah satu divisi penjualan otomotif memulai bisnisnya pertama kali pada tahun 1973 dibawah PT. Astra International Incorporated Motor Vehicle Division. Untuk mejadi retailer dan distributor kendaraan Daihatsu yang terdepan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan, AI-DSO dituntut untuk selalu memberikan performa ekstra dari seluruh jajaran dari manajemen hingga ke tingkat garda depan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Peningkatan penjualan yang terus terjadi dari tahun ke tahun menuntut AI-DSO untuk membangun jaringan dealer dan workshop yang memadai demi menjaga kepuasan pelanggan. AI-DSO sampai dengan saat ini telah memiliki 82 kantor cabang dan 75 dealer di seluruh Indonesia yang didukung oleh tenaga professional yang bermotivasi tinggi. PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor sebagai cabang distributor tunggal professional yang kegiatan utamanya adalah menjual produk dengan merek Daihatsu hanya menerima tugas dari pusat dalam melakasanakan kegiatannya. Perusahaan tidak melakukan peramalan dalam menentukan target dan tujuan yang akan dicapai untuk masa yang akan datang.

15 Perumusan Masalah Perkembangan zaman yang terjadi saat ini mengakibatkan semakin banyak terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Pengaruh krisis ekonomi global memberikan dampak yang sangat besar terhadap industri otomotif di Indonesia. Kenaikan harga minyak mentah dunia yang disusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan inflasi serta BI rate yang naik. Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab keadaan yang tidak menentu dan sulit diperhitungkan untuk pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia. Untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi, maka PT. Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation sebagai retailer dan distributor kendaraan Daihatsu yang terdepan harus melakukan peramalan masa yang akan datang untuk mengetahui berapa besar total penjualan Daihatsu. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam membuat perencanaan karena perencanaan yang baik harus didasarkan atas suatu ramalan yang baik pula. Tujuan dari suatu peramalan adalah memberikan informasi dasar yang diperlukan untuk perencanaan. Sementara itu, hasil dari peramalan penjualan akan digunakan sebagai dasar dari perencanaan keuangan perusahaan. Dalam proses perencanaan ini akan lebih baik bila perusahaan memiliki sebuah target penjualan yang dilandaskan pada perhitungan peramalan penjualan produk secara kuantitatif dan kualitatif yang tepat. Dengan analisis peramalan, perusahaan akan mampu dengan jelas menentukan target dan perencanaan keuangan untuk masa yang akan datang. Perencanaan itu sendiri merupakan tindakan pemilihan fakta dan usaha menghubungkannya serta pembuatan dan penggunaan asumsi-asumsi mengenai waktu yang akan datang, dalam hal menggambarkan serta memformulasikan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan itu sendiri dilakukan karena keterbatasan sumberdaya dan untuk mengoptimalkan penggunaan sumberdaya, sehingga diharapkan penggunaan sumberdaya yang akan datang dapat digunakan secara efektif dan efisien oleh perusahaan.

16 4 Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah: 1. Bagaimana pola penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor? 2. Bagaimana ramalan penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor untuk satu tahun ke depan (2009)? 3. Bagaimana perencanaan keuangan berdasarkan hasil peramalan penjualan sebagai acuan yang dapat digunakan pada PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini, antara lain: 1. Mengidentifikasi pola penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor 2. Menganalisis ramalan penjualan Daihatsu PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor untuk satu tahun ke depan (2009) 3. Mendapatkan perencanaan keuangan berdasarkan hasil peramalan penjualan sebagai acuan yang dapat digunakan pada PT. International Tbk Daihatsu cabang Bogor Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan perencanaan keuangan di PT. Astra International Tbk Daihatsu Bogor. 2. Sebagai bahan informasi dan bahan referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan Batasan Penelitian Penelitian ini hanya difokuskan pada perencanaan anggaran pendapatan yang didapat dari hasil analisis peramalan. Karena keterbatasan data yang diberikan oleh pihak perusahaan, maka penulis menggunakan persentase dari laporan keuangan perusahaan konsolidasi tahun terdahulu sebagai asumsi untuk mendapatkan laporan keuangan PT. Astra

17 5 International Tbk Daihatsu cabang Bogor. Penulis merekomendasikan hasil penelitian tersebut kepada perusahaan sebagai acuan perencanaan keuangan untuk tahun yang akan datang.

18 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ramalan Menurut Supranto (2000), ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Data ramalan seyogianya dipergunakan sebagai ancarancar, bukan merupakan suatu angka/ bilangan yang harus dipergunakan begitu saja. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan. Ramalan kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu: ramalan tunggal (point forecast) dan ramalan selang (interval forecast). Ramalan tunggal terdiri dari satu nilai saja sedangkan ramalan selang adalah ramalan berupa suatu selang yang dibatasi oleh nilai batas bawah (ramalan rendah) dan batas atas (ramalan tinggi). Ramalan ada yang jangka panjang (long term forecast) meliputi kurang lebih 25 tahun mendatang, jangka menengah (medium term forecast) untuk kurang lebih 5 tahun mendatang. Peramalan dapat dikelompokkan menjadi peramalan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pada teknik peramalan kualitatif murni seorang peramal tidak membutuhkan manipulasi data sama sekali. Hanya judgement dari peramal tersebut yang digunakan. Pada sisi lain, teknik kuantitatif murni sama sekali tidak memerlukan input judgement (Arsyad, 1994). Metode peramalan kuantitatif akan menghasilkan data kuantitatif yang lebih konkret dibandingkan data kualitatif. Metode peramalan kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Metode pertimbangan Metode gabungan pendapat dan metode survey. Metode ini didasarkan atas pertimbangan seseorang yang ahli dalam bidangnya, gabungan pendapat beberapa orang yang menguasai bidangnya suatu survey dengan jalan menanyakan langsung kepada para responden (calon pembeli) mengenai maksudnya untuk membeli suatu barang di waktu yang akan datang, yaitu menanyakan rencana pembelian untuk

19 7 berbagai macam barang atau rencana menabung, investasi, kunjungan ke daerah tujuan wisata. 2. Metode Regresi Metode ini menggunakan suatu fungsi yang mendekati data yang dikumpulkan. 3. Metode kecenderungan (trend method) Metode ini juga menggunakan suatu fungsi, sama seperti metode regresi akan tetapi variabel X menunjukkan variabel waktu. 4. Metode Input-Output Metode ini dapat dipergunakan untuk meramalkan output, nilai tambah, harga tenaga kerja, impor untuk setiap sektor, dengan syarat kalau permintaan akhir setiap sektor sudah diketahui. 5. Metode Ekonometrika Metode ini menggunakan suatu model ekonomi yang terdiri dari beberapa persamaan yang menggambarkan hubungan timbal balik antara variabel-variabel ekonomi Peramalan Penjualan Menurut Keown, et al. (2004), unsur-unsur pokok dalam proses perencanaan perusahaan adalah meramalkan penjualan. Perhitungan ini biasanya dihasilkan dengan informasi dari berbagai sumber. Paling sedikit, perkiraan penjualan untuk tahun depan akan mencerminkan: 1. Kecenderungan penjualan masa lalu yang diharapkan akan terulang lagi pada tahun berikutnya 2. Pengaruh setiap peristiwa apapun yang mungkin secara material mempengaruhi kecenderungan itu Peramalan Keuangan Menurut Keown, et al. (2004), peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan keuangan dimasa yang akan datang. Jika manajer keuangan tidak mencoba untuk mengantisipasi kebutuhan pembiayaan masa depan perusahaannya, maka krisis akan terjadi setiap kali penerimaan kas lebih kecil dari pengeluaran kas. Perencanaan

20 8 yang baik ditujukkan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi kondisi masa depan, dimana ketika perusahaan harus membutuhkan adanya pembiayaan tambahan, dan juga ketika perusahaan tidak mampu menghasilkan pemasukan kas. Adanya perencanaan pertumbuhan berarti manajer keuangan mampu mengantisipasi kebutuhan pembiayaan perusahaan dan dengan adanya rencana keuangan yang baik, maka perusahaan akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Adanya perencanaan lanjutan, berarti bahwa manajer keuangan dapat menyelidiki lebih banyak alternatif dan menghasilkan perencanaan keuangan yang baik dari waktu pembiayaan yang tersedia. Langkah-langkah dasar dalam memprediksi kebutuhan pembiayaan adalah sebagai berikut: 1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan dan semua biaya sepanjang periode perencanaan. 2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar dan aktiva tetap yang diperlukan untuk mendukung penjualan yang diramalkan. 3. Menentukan jumlah kebutuhan dana perusahaan sepanjang periode perencanaan Efisiensi Efisiensi merupakan bagian penting manajemen. Efisiensi merupakan hubungan antara masukan dan keluaran, bertujuan untuk meminimisasi biaya-biaya sumber. Efisiensi seringkali dirujuk sebagai melakukan segala sesuatu secara tepat artinya tidak memboroskan sumber-sumber (Robbins dan Coulter, 1999) Strategi di Bidang Keuangan Menurut Umar (2008), manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana, dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalisasi nilai perusahaan. Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari sumber internal dan eksternal. Selanjutnya, dana yang didapat tersebut dikendalikan melalui manajemen kas, yang pada

21 9 tahapan selanjutnya dana tersebut akan diinvestasikan baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk memperoleh laba. Secara skematik, konsep manajemen keuangan dapat dilihat melalui gambar berikut ini: Investasi Modal Kerja Sumber Dana Manajemen Kas Gambar 1. Skema konsep manajemen keuangan (Umar, 2008) Masing-masing bagian dari skema di atas penjelasannya adalah berikut ini: 1. Sumber Dana Secara garis besar sumber dana dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu: a. Sumber Internal, misalnya: laba, depresiasi, dan amortisasi. b. Sumber Eksternal, misalnya: 1) Pinjaman jangka pendek, seperti: kredit leveransir, kredit rekening koran. 2) Pinjaman jangka menengah, seperti: KMK permanen, KIK, dan leasing. 3) Pinjaman jangka panjang, seperti: kredit hipotek dan kredit obligasi. c. Modal Sendiri, misalnya: saham preferen dan dividen. 2. Manajemen Kas Ada beberapa metode pengumpulan dan sekaligus pengeluaran dana yang dapat membantu manajemen agar lebih mampu meningkatkan efisiensi manajemen kas. Pada intinya metode-metode itu dimaksudkan agar perusahaan mampu: a. Mengurangi tenggang waktu antara saat penerimaan pembayaran oleh pelanggan dan oleh perusahaan. Investasi Jangka Panjang

22 10 b. Mengumpulkan piutang secepat mungkin. c. Membayar utang selambat mungkin. 3. Investasi Modal Kerja Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan utang lancar. Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan yang tidak mempunyai modal kerja yang cukup, tidak akan mampu membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Investasi modal kerja merupakan proses terus-menerus selama perusahaan beroperasi. Investasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi perusahaan. Siklus operasi perusahaan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu: pengadaan bahan, proses produksi, dan distribusi (penjualan). Aliran kas pada kegiatan ini sering tidak sinkron. Sering pengeluaran kas dilakukan jauh hari sebelum penerimaan kas. Di samping itu pula, penjualan dan biaya yang harus dikeluarkan sering tidak pasti. Oleh karena itu, perusahaan perlu menjaga agar modal kerja tetap tersedia. Investasi untuk modal kerja seperti ini pada umumnya merupakan investasi jangka pendekmenengah. Dengan demikian besar kecil modal kerja tergantung dari beberapa faktor, seperti: a. Jenis produk yang dibuat. b. Siklus operasi perusahaan. c. Tingkat penjualan. d. Kebijakan persediaan. e. Kebijakan penjualan. f. Efisiensi manajemen aktiva lancar. Menurut Djinarto (2000), ada beberapa konsep mengenai pengertian modal kerja, yaitu konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional. 1) Konsep Kuantitatif

23 11 Konsep ini berdasarkan kuantitas dana yang tertanam dalam unsurunsur aktiva lancar. Aktiva lancar ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula, atau aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Modal kerja dalam konsep ini adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar. Sering disebut modal kerja bruto (gross working capital). 2) Konsep Kualitatif Konsep ini berdasarkan besarnya jumlah utang lancar. Sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian dari aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan demi menjaga likuiditasnya. Modal kerja dalam konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar. 3) Konsep Fungsional Konsep ini menitikberatkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya seluruh dana yang dimiliki perusahaan akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan. Tetapi tidak semua dana digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dari aktiva tetap, yang menjadi bagian dari modal kerja tahun berjalan adalah sebesar penyusutannya. Pada aktiva lancar, yang termasuk komponen modal kerja adalah harga pokok barang yang dijual. 4. Investasi Jangka Panjang Perusahaan memutuskan untuk menginvestasikan dananya saat ini dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

24 12 Dalam kenyataannya, setiap medan investasi mempunyai tingkat keuntungan dan risiko kerugian yang berbeda-beda. Investasi jangka panjang yaitu investasi untuk aktiva tetap (capital budgeting). Jadi atau tidaknya seseorang melakukan investasi jangka panjang, paling tidak memerlukan informasi seperti berikut ini: a. Hasil kajian mengenai alternatif kesempatan untuk berinvestasi dalam investasi produk baru atau perluasan produk baru, investasi pergantian peralatan atau bangunan, dan eksplorasi sumber daya alam, dan investasi lainnya. b. Perkiraan aliran kas untuk initial cash flow yang merupakan komponen yang berhubungan dengan pengeluaran investasi mulai dari awal sampai akhir proyek, dan operational cash flow yang berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan selama operasi perusahaan Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter (1999), perencanaan merupakan suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Perencanaan memberi arah, mengurangi dampak perubahan, memperkecil pemborosan dan kelebihan, dan menentukan standar yang digunakan dalam pengendalian Anggaran Menurut Horngren, et al. (2005), anggaran adalah pernyataan kuantitatif suatu rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk suatu periode tertentu dan alat yang membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna mengimplementasikan rencana tersebut. Suatu anggaran dapat mencakup aspek keuangan dan non-keuangan dari sebuah rencana, dan dipergunakan sebagai sebuah cetak biru untuk diikuti perusahaan pada periode mendatang. Anggaran induk mengungkapkan rencana-rencana operasional dan keuangan yang dibuat manajemen untuk suatu periode tertentu (biasanya satu tahun)

25 13 dan terdiri dari sekumpulan anggaran laporan keuangan. Dinamakan anggaran induk karena merupakan rencana awal secara keseluruhan yang ingin dicapai perusahaan dalam periode tersebut. Anggaran induk merefleksikan dampak dari kebijakan operasional dan keuangan. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sebagai perencanaan (Adisaputro dan Asri, 2003), yaitu: 1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. Anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain. 2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk waktu panjang dan schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional. 3. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan. 4. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. 5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau

26 14 tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terusmenerus berlangsung hal ini akan mengakibatkan tidak stabilnya tingkat employment dan meningkatnya biaya pengelolaan tenaga kerja. 6. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkannya biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu atau menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum Anggaran Pendapatan Anggaran pendapatan adalah anggaran yang digunakan untuk mengukur atau memprakirakan besarnya pendapatan dari penjualan atau operasi, dengan memperbanyakkan terhadap tingkat harga atau bunga, komisi dan provisi (bagi bank) dengan produk yang diperkirakan akan dijual. Anggaran pendapatan merupakan anggaran yang paling menentukan dan sulit untuk menetapkan anggaran keuntungan, mengingat jumlah penjualan sulit diperkirakan dan banyak terpengaruh oleh faktor-faktor yang kurang menentu. Prakiraan penjualan lazimnya hanya didasarkan atas prakiraan time series atau metode kausal dengan menghubungkan penjualan misalnya dengan faktor-faktor seperti tingkat bunga, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional/ regional, tingkat inflasi, dan lain-lain (Sukristono, 1995) Laporan Laba-Rugi Laporan laba-rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching concept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut.

27 15 Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih (net loss). Dampak dari pendapatan yang dihasilkan dan beban yang terjadi selama sebulan perusahaan beroperasi ditunjukkan dalam persamaan sebagai kenaikan dan penurunan ekuitas pemilik (modal). Laba bersih untuk periode waktu tertentu mempunyai pengaruh yaitu menaikkan ekuitas pemilik (modal) dalam periode tersebut, dan sebaliknya, apabila terjadi rugi bersih akan menurunkan ekuitas pemilik (modal) dalam periode bersangkutan (Niswonger, et al. 1999) Neraca Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Seksi aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada di urutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan, asuransi dibayar di muka, dan aktiva lainnya. Kemudian, disajikan aktiva yang sifatnya tetap, seperti tanah, bangunan, dan peralatan. Pada seksi kewajiban, utang usaha merupakan satu-satunya kewajiban. Jika terdapat satu atau lebih jenis kewajiban, maka setiap kewajiban harus disajikan (Niswonger, et al. 1999) Penelitian Terdahulu Menurut Aldina (2008) tentang Analisis Peramalan Penjualan Matrix Blackberry PT. Indosat, Tbk Dalam Rangka Perencanaan Strategi Pemasaran, dimana dalam peramalan dengan menggunakan time series, pola penjualan Matrix Blackberry dari data yang telah diplot secara grafis adalah jenis trend yang terus meningkat dimasa mendatang. Metode dengan MAPE paling kecil adalah metode terbaik yang dipilih dalam menentukan berapa besar penjualan di tiap bulan, yaitu trend analysis. Trend analysis yang dicobakan pada data penjualan historis menghasilkan nilai penjualan pada

28 16 akhir bulan peramalan secara nationwide atau keseluruhan penjualan untuk kedelapan wilayah penjualan adalah sebesar subscriber. Indosat dapat menargetkan penjualan Matrix Blackberry pada akhir tahun 2008 secara nationwide dua kali lipatnya sehingga perusahaan harus dapat mempertahankan keunggulan kompetitif dan strategi pemasaran yang telah dilakukan saat ini serta dapat merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih tepat nantinya. Keunggulan ini mampu membuat diferensiasi layanan dalam program dan paket penjualan dari kartu Matrix sebagai nilai tambah kesatuan produk dan layanan Matrix Blackberry. Perencanaan strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah dalam STP perusahaan harus fokus pada primary market. Sedangkan untuk Marketing Mix (8P) yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan keunggulan brand dan diferensiasi dalam petunjuk visual, perbanyak pilihan fitur, penambahan Galeri, melakukan promosi dengan komunikasi 2 arah, memaksimalkan media online, mencetak excellent CS & AE, melakukan smart marketing act, dan menetapkan harga dengan cerdik. Menurut Nilawati (2008) tentang Analisis Peramalan Penjualan Emas dan Perak PT. Aneka Tambang, Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Sebagai Acuan Dalam Perencanaan Strategi Pemasaran, dimana menggunakan metode time series dengan alat pengelola data Minitab 14. Data penjualan selama tahun 2001 sampai dengan 2007 berfluktuasi dan merupakan data stasioner. Metode dengan MAPE paling kecil adalah metode terbaik yang dipilih dalam menentukan berapa besar penjualan di tiap bulan, yaitu Moving Average dan ARIMA yang dicobakan pada data penjualan historis menghasilkan nilai peramalan penjualan ekspor domestik emas dan perak. Dari hasil peramalan didapatkan bahwa penjualan ekspor emas dapat mencapai jumlah 404,96 Kg setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar -231,741 sampai dengan 1.041,66). Peramalan penjualan domestik emas mencapai jumlah 117,919 Kg setiap bulannya (dengan selang peramalan sebesar -145,105 sampai dengan 380,943). Peramalan penjualan ekspor perak mencapai jumlah Kg pada tahun 2008, ,05 Kg pada tahun 2009, dan ,88 Kg pada tahun 2010.

29 17 Peramalan untuk penjualan domestik perak dapat mencapai jumlah ,18 Kg pada tahun 2008, ,64 Kg pada tahun 2009, dan Kg pada tahun Berdasarkan peramalan yang dilakukan perencanaan strategi pemasaran meliputi memperluas segmen berdasarkan geografis, meningkatkan kerjasama dengan negara baru, memperkukuh posisi sebagai satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia, serta memperluas negara tujuan ekspor dengan cara peningkatan positioning perusahaan di dunia. Selanjutnya adalah memperkaya desain produk, penetapan harga yang tepat, membuka kantor pemasaran di negara baru, dan meningkatkan promosi pada media internet.

30 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam dunia bisnis, hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis maupun mengatur pola investasi mereka. Ketepatan hasil peramalan akan meningkatkan peluang tercapainya investasi yang menguntungkan. Semakin tinggi akurasi yang dicapai peramalan, semakin meningkat pula peran peramalan dalam perusahaan karena hasil dari suatu peramalan dapat memberikan arah bagi perencanaan keuangan perusahaan. Hasil peramalan penjualan akan mempengaruhi arus kas perusahaan. Jika arus kas yang diperkirakan tidak dapat disesuaikan dengan perkiraan biaya, harus dicarikan dana pinjaman dari lembaga keuangan, tentunya dengan beban bunga serendah mungkin. Jadi perencanaan keuangan dibuat dengan menggunakan anggaran penjualan dan produksi. Manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana, dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan. Dana yang diperoleh dari berbagai sumber dikendalikan melalui manajemen kas, yang pada tahapan selanjutnya dana tersebut akan diinvestasikan baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk memperoleh laba. Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

31 19 PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor VISI & MISI Strategi Perusahaan: Membidik segmen demografis yang tepat sesuai dengan spesifikasi produk Strategi Keuangan: Efisiensi terhadap biaya-biaya dengan pendapatan yang diperoleh Data Penjualan Historis Plot Pola Data: Trend Siklus Musiman Fluktuasi tak Beraturan Analisis Times Series Peramalan Penjualan: Hasil Analisis Times Series Anggaran Pendapatan tahun 2009 Neraca Laporan Laba-Rugi Perencanaan Keuangan tahun 2009 Gambar 2. Skema kerangka pemikiran

32 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Astra Internasional Tbk Daihatsu cabang Bogor. Perusahaan beralamat di Jl. Raya Pajajaran No. 22 Bogor Daihatsu Bogor dipilih untuk menjadi tempat penelitian karena perusahaan ini sebagai cabang distributor tunggal professional serta kesediaan perusahaan untuk diadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Informasi dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder serta jenis data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan serta wawancara langsung dengan pihak manajemen sebagai narasumber. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan internal perusahaan (data penjualan Daihatsu dari tahun 2004 hingga tahun 2008), baik itu berupa laporan bulanan dan tahunan manajemen perusahaan serta data pelengkap yang dikumpulkan dari literatur-literatur, studi pustaka, internet dan tulisan yang berkaitan dengan penjualan Daihatsu Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis sehingga mampu memberikan gambaran dan penjelasan terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Pengolahan dan analisis data diharapkan dapat menguraikan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan perusahaan dalam perencanaan keuangan dan penjualan Daihatsu. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian akan diuraikan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran keadaan umum perusahaan. Analisis kuantitatif digunakan untuk meramalkan penjualan Daihatsu selama satu tahun kedepan dengan menggunakan analisis runtut waktu (time series) sehingga hasil dari peramalan penjualan akan dijadikan landasan perencanaan sekaligus mampu menjadi dasar penargetan

33 21 penjualan satu tahun mendatang kemudian diformulasikan menjadi alternatif perencanaan keuangan terbaik di tahun yang akan datang. Data penjualan tersebut kemudian ditabulasikan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel 2007 dan Minitab 15. Dalam proses pengolahan ini, pola data penjualan produk dapat diidentifikasi melalui plot data dan plot autokorelasinya. Data penjualan Daihatsu kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel lalu diplot pada kurva dengan menggunakan program Minitab 15. Setelah melakukan plot data penjualan tersebut dapat diketahui pola datanya, apakah data tersebut memiliki unsur trend, siklus, musiman atau fluktuasi tak beraturan karena hal ini akan berguna untuk menduga sementara metode peramalan yang sebaiknya dilakukan. Analisis peramalan dalam penelitian ini menggunakan metode peramalan time series. Metode time series (runtut waktu) digunakan dengan pertimbangan bahwa data penjualan adalah data deret waktu yang artinya data penjualan tersebut disajikan berdasarkan waktu kejadian tanpa menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode time series yang digunakan antara lain metode Single Moving Average, Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, dan Metode Box Jenkins (ARIMA). Pemilihan metode peramalan time series dilakukan pada setiap produk Daihatsu. Metode yang dipilih adalah metode yang sesuai dan tepat yaitu dalam menilai seberapa jauh model menghasilkan sebuah ramalan yang tidak berbeda jauh dengan realisasi. Menurut Arsyad (1994), metode time series merupakan metode kuantitatif yang menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Secara umum, penjualan di masa yang akan datang dipengaruhi waktu. Untuk membuat suatu peramalan diperlukan data historis penjualan. Data inilah yang akan dianalisis dengan menggunakan parameter waktu sebagai dasar analisis. Proses analisis time series memperlakukan data asli (runtut waktu) sebagai produk dari komponen-komponen, yaitu data tahunan merupakan produk dari fluktuasi trend, siklus, dan fluktuasi tak tentu, yang dinyatakan dengan

34 22 TxCxI, dimana T diukur dalam unit dan komponen lainnya, C dan I adalah nilai-nilai indeks. Y=TCI... (1) dimana: Y = nilai sebenarnya T = trend C = siklus I = tak beraturan Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa mean absolute deviation (MAD), mean square of error (MSE), mean absolute procentage of error (MAPE). MAD = MSE = Yt Ŷt n (Yt Ŷt) 2 n 1... (2)... (3) MAPE = dimana: Y t Ŷ t Yt Ŷt / Yt n = nilai aktual = nilai ramalan x 100%... (4) (Y t -Ŷ t ) = kesalahan ramalan (error) n = banyaknya data Prosedur peramalan penjualan dengan metode time series adalah sebagai berikut (Baroto, 2002): 1. Tentukan pola data penjualan. Dilakukan dengan memplotkan data secara grafis dan menyimpulkan apakah data itu berpola trend, musiman, siklikal, atau eratik/random. 2. Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola penjualan tersebut untuk melakukan peramalan. Metode yang dicoba semakin banyak semakin baik. Pada setiap metode, sebaiknya dilakukan pula peramalan dengan parameter yang berbeda.

35 23 3. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang telah dicoba. Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MSE, MAPE, atau lainnya. Sebaliknya nilai tingkat kesalahan (apakah MAD, MSE, atau MAPE) ini ditentukan dulu. Tidak ada ketentuan mengenai berapa tingkat kesalahan maksimal dalam peramalan. 4. Memilih metode terbaik diantara metode yang dicoba. Metode terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dibanding metode lainnya dan tingkat kesalahan tersebut dibawah batas tingkat kesalahan yang telah ditetapkan. 5. Melakukan peramalan permintaan dengan metode terbaik yang telah dipilih. Plot autokorelasi dilakukan untuk menunjukkan keeratan hubungan antara nilai variabel yang sama pada periode waktu yang berbeda. 1. Apabila nilai koefisien autokorelasi pada time lag dua atau tiga periode tidak berbeda nyata dari nol, maka data tersebut adalah data stasioner. 2. Apabila nilai koefisien autukorelasi pada beberapa time lag pertama secara berurutan berbeda nyata dari nol, maka data tersebut adalah data yang menunjukkan pola trend. 3. Apabila nilai koefisien autokorelasi pada beberapa time lag yang mempunyai jarak yang sistematis berbeda nyata dari nol, maka data tersebut adalah data dengan komponen musiman. Koefisien autokorelasi perlu diuji untuk menentukan apakah secara statistik nilainya berbeda secara signifikan dari nol atau tidak. Perhitungan yang dilakukan dengan rumus sebagai berikut dengan rentang Z α/2 x SE rk sampai dengan Z α/2 x SE rk : SErk = 1/ n... (5) dimana: SE rk ri = standar error dari autokorelasi pada lag k = autokorelasi pada lag ke-i

36 24 k = time lag n = jumlah data Koefisien autokorelasi disimpulkan tidak berbeda secara signifikan dari nol apabila nilainya berada diantara rentang nilai tersebut dan sebaliknya, berbeda secara signifikan dari nol apabila berada diluar rentang tersebut, (Sugiarto dan Harijono, 2000). Berdasarkan rumus tersebut (α = 5 persen), diperoleh rentang untuk menentukan koefisien autokorelasi berbeda atau tidak dari nol adalah sebesar +/-0,253. Formulasi peramalan berdasarkan pola data yang sesuai. 1. Metode Rata-rata o Metode rata-rata sederhana (simple average) Ŷ t+1 = (Y 1 + Y Y t ) / t... (6) Metode ini cocok untuk meramalkan data time series yang memiliki data stasioner o Metode rata-rata bergerak sederhana (simple moving average) M t = Ŷ t+1 = (Y t + Y t-1 +Y t Y t-n+1 ) / n... (7) dimana: M t Ŷ t+1 Y t n = rata-rata bergerak pada periode t = nilai ramalan periode berikutnya = nilai aktual pada periode t = jumlah data dalam rata-rata bergerak Metode ini seperti halnya dengan simple average, cocok untuk meramalkan data time series yang memiliki data stasioner. 2. Metode Pemulusan Eksponensial o Metode pemulusan eksponensial tunggal Ŷ t+1 = α Y t + (1-α) Ŷ t... (8) dimana: Ŷ t+1 α = nilai ramalan untuk periode berikutnya = konstanta pemulusan (0<α<1)

37 25 Y t Ŷt = data baru/ nilai Y yang sebenarnya pada periode t = nilai pemulusan yang lama atau rata-rata yang dimuluskan hingga periode t-1 o Metode pemulusan eksponensial ganda: metode linier satu parameter dari Brown (double exponential smoothing) Ŷ t+p = a t + b t P... (9) dimana: a t = 2A t A t b t = α 1-α (A t A t ) A t = α Y t + (1-α) A t-1 A t = α A t + (1-α) A t-1 P = jumlah periode ke depan yang akan diramalkan 3. Metode Box Jenkins (ARIMA) Metode ini merupakan gabungan dari metode penghalusan, metode regresi, dan metode dekomposisi. Peramalan dengan menggunakan ARIMA dilakukan melalui lima tahap, yaitu tahap: pemeriksaan kestasioneran data, pengidentifikasian model, pengestimasian parameter model, pengujian model, dan penggunaan model untuk peramalan (Aritonang R., 2002). Sugiarto dan Harijono (2000) menyebutkan bahwa metode Box Jenkins menggunakan model iteratif dalam mengidentifikasi suatu model yang paling tepat dari berbagai alternatif model yang ada. Model telah terpilih dilakukan pengujian kembali. Model dianggap sudah memadai apabila residual terdistribusi secara random, kecil dan independen satu sama lain. Model Box- Jenkins secara umum dinotasikan sebagai berikut: dimana ARIMA (p, d, q) p = menunjukkan orde/ derajat autoregressive (AR) d = menunjukkan orde/ derajat differencing (pembedaan) q = menunjukkan orde/ derajat moving average (MA)

38 26 simbol-simbol digunakan dalam model dapat juga dinyatakan dalam bentuk lain, seperti MA (2) sama artinya dengan ARIMA (0, 0, 2), AR (1) sama artinya dengan ARIMA (1, 0, 0) dan ARMA (2) sama artinya dengan ARIMA (2, 0, 2). Model AR menggambarkan bahwa variabel dipenden yang dipengaruhi oleh variabel dipenden itu sendiri pada periodeperiode sebelumnya. Perbedaan dengan model MA adalah pada jenis variabel dipendennya. Variabel independen pada model AR adalah nilai sebelumnya (lag) dari variabel dipenden (Y t ) itu sendiri sedangkan pada model MA adalah nilai residual pada nilai sebelumnya. Dalam ARIMA terbagi atas model MA, AR, ARMA, dan ARIMA. Persamaan model tersebut sebagai berikut: 1. Model MA Ŷ t = a 0 + e t - a 1 e t-1 a 2 e t a q e t-q...(10) dimana: Ŷ t e t = nilai series yang stasioner = kesalahan peramalan e t-1, e t-2 = kesalahan peramalan masa lalu a 0, a 1, a 2 = konstanta dan koefisien model 2. Model AR Y t = b 0 + b 1 Y t-1 +b 2 Y t b p Y t-p + e t...(11) dimana: Y t e t = nilai series yang stasioner = kesalahan peramalan Y t-1, Y t-2 = nilai sebelumnya b 0, b 1, b 2 = konstanta dan koefisien model 3. Model ARMA Y t = b 0 + b 1 Y t b p Y t-p + e t a 1 e t a q e t-q..(12) dimana: Y t = nilai series yang stasioner

39 27 e t e t-1, e t-q b 0, b 1, b 2, b p, a 1, a q 4. Model ARIMA = kesalahan peramalan = kesalahan-kesalahan = konstanta dan koefisien model b(b) (1-B) d Y t = b 0 + a(b) e t...(13) dimana: b(b) = 1-b 1 B-b 2 B b p B p a(b) = 1-a 1 B-a 2 B 2 - -b p B q B = backward shift operator ( BY t = Y t-1, B 2 Y t = Y t-2, dan seterusnya). Langkah-langkah dalam metode Box Jenkins adalah sebagai berikut: 1. Penstasioneran data Untuk melihat kestasioneran data, dapat dilakukan dengan melihat nilai autokorelasinya (plot ACF). Apabila data yang menjadi input model tidak stasioner perlu dilakukan modifikasi untuk menghasilkan data yang stasioner. Salah satu metode yang umum dipakai adalah metode perbedaan (differencing). Data yang telah ditransformasi tersebut digunakan sebagai inputnya. Pemakaian data sebagai input akan menentukan lokasi dari ARIMA. 2. Identifikasi model Secara umum prinsip yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika koefisien korelasi menurun secara eksponensial menuju nol, pada umumnya terjadi proses AR. Estimasi orde AR dapat dilihat dari jumlah koefisien autokorelasi parsial yang berbeda secara signifikan dari nol. b. jika koefisien autokorelasi parsial menurun secara eksponensial menuju nol, pada umumnya terjadi proses MA. Estimasi orde MA dapat dilihat dari jumlah koefisien autokorelasi yang berbeda secara signifikan dari nol.

40 28 c. jika koefisien autokorelasi maupun autokorelasi parsial menurun secara eksponensial menuju nol, berarti terjadi proses ARIMA. Orde MA atau AR dapat dilihat dari jumlah koefisien autokorelasi parsial yang berbeda secara signifikan dari nol. 3. Estimasi parameter dari model sementara Setelah model sementara terpilih maka parameter dari model harus diestimasi. Teknik Box Jenkins akan memilih parameter yang menghasilkan kesalahan yang kecil (MSE, MAD, atau MAPE terkecil). 4. Diagnosa untuk menentukan apakah model memadai Pengujian kelayakan model dapat dilakukan dengan dua cara: a. Menguji residual (error term) Setelah nilai residual tersebut diketahui dilakukan perhitungan nilai koefisien autokorelasi dari nilai residual tersebut. Model dianggap memadai jika nilai-nilai koefisien autokorelasi dari residual untuk berbagai time lag tidak berbeda nyata dari nol. b. Melakukan uji dengan statistic Box-Pierce Q Jika nilai Q lebih kecil dari nilai pada tabel Chi-square dengan derajat bebas m-p-q dimana p dan q masingmasing menunjukkan orde AR dan MA, model dianggap memadai dan begitu juga sebaliknya. Apakah hasil pengujian menunjukkan model belum memadai, maka proses diulangi lagi langkah dua. 5. Menggunakan model terpilih untuk peramalan Setelah diperoleh model yang memadai, maka peramalan untuk satu atau beberapa periode ke depan dapat dilakukan. Evaluasi ulang terhadap model perlu dilakukan terhadap model yang dipilih karena terdapat kemungkinan pola data berubah.

41 Metode yang Digunakan Dari berbagai macam metode time series diatas, metode yang digunakan untuk mengolah data penjualan Daihatsu pada PT. Astra International Tbk cabang Bogor dari tahun 2004 sampai 2008 adalah sebagai berikut: 1. ARIMA 2. Single Exponential Smoothing 3. Moving Average Ketiga metode tersebut dipilih sesuai dengan pola data yang ada dengan mempertimbangkan tingkat kesalahannya yaitu MAPE (mean absolute procentage of error) terkecil.

42 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Astra International Tbk - Daihatsu PT. Astra International didirikan berdasarkan akta no. 67 tanggal 20 Februari 1957 yang dibuat dihadapan Notaris Sie Khwan Djioe di Jakarta dan telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. J.A.5/53/5, tanggal 1 Juli 1957 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Jakarta, serta diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara RI No. 85, tanggal 22 Oktober Pada awalnya, bidang usaha yang dikelola adalah bidang ekspor umum seperti berdagang limun, ekspor hasil bumi antara lain minyak sereh dan kenanga. Dari bidang usaha penjualan limun dan perdagangan umum sejak didirikan tahun 1957, PT. Astra International menjadi pemasok proyek pembangunan Waduk Jatiluhur dan proyekproyek Departemen Pekerjaan Umum lainnya di awal tahun 60-an, terus diperluas sebagai importir alat-alat berat dan generator tenaga listrik untuk PLN. PT. Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation sebagai salah satu divisi penjualan otomotif memulai bisnisnya pertama kali pada tahun 1973 dibawah PT. Astra International Incorporated Motor Vehicle Division. Sebagai upaya penanganan yang lebih baik pada produk-produk yang dikelola, maka didirikanlah anak-anak perusahaan sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. Pada tahun 1993, PT. Astra International Incorporated Motor Vehicle Division menciptakan satu merk dagang ASTRA MOBIL yang membawahi beberapa unit penjualan, salah satunya adalah Daihatsu. PT Astra Daihatsu Motor adalah anak perusahaan yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merk untuk merk Daihatsu dari PT. Astra International Tbk. PT Astra Daihatsu Motor didirikan dengan merger beberapa

43 31 perusahaan yaitu: Daihatsu Indonesia (1978), Daihatsu Engine Manufacturing Ind (1983), dan National Astra Motor (1987) Nilai-nilai, Tujuan, Visi, Misi dan Logo PT. Astra International Tbk Daihatsu Kultur atau nilai-nilai luhur PT. Astra International Tbk - Daihatsu melalui sumbangsih perusahaan untuk kancah otomotif Indonesia, dan memenuhi kemakmuran dan kebahagiaan untuk seluruh keluarga PT Astra Daihatsu Motor. Menjalankan kegiatan operasional melalui etos kerja yang didasarkan oleh rasa hormat, kepercayaan, keadilan dengan para mitra ADM. Melayani untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan mengutamakan pada keamanan kerja dan lingkungan kerja di segala kegiatan ADM dan produk ADM. Tujuan didirikannya PT. Astra International Tbk Daihatsu ini adalah untuk menangani penjualan kendaraan bermotor yang ditangani oleh Group Astra yang memiliki anak-anak perusahaan yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merk Daihatsu (PT Astra Daihatsu Motor). Selain itu juga menangani jaminan layanan purna jual dan jasa perawatan atas setiap produk yang ditawarkan. Visi PT. Astra International Tbk - Daihatsu adalah To be Number One in Compact Segment. Misi PT. Astra International Tbk - Daihatsu adalah To help people in car ownership, to create added value to our principal, and to maximize share holder value. Logo PT. Astra International Tbk diambil dari intisari nilai-nilai perusahaan dan merefleksikan atribusi brand PT. Astra International Tbk. Gambar 3. Logo PT. Astra International Tbk

44 32 Logo Daihatsu bermakna hasil dari kegiatan utama yang dilakukan perusahaan yaitu menangani penjualan kendaraan bermotor yang berlogokan DAIHATSU dan serta memberikan kepuasan terhadap para konsumen atas produk yang ditawarkan dengan melakukan inovasi-inovasi terbaru sesuai keinginan konsumen. Gambar 4. Logo Daihatsu Produk dan Layanan Unggulan PT. Astra International Tbk Daihatsu Produk utama Daihatsu adalah unit kendaraan yang siap untuk dipasarkan kepada konsumen dan layanan service. Adapun produkproduk yang tersedia untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. New Xenia VVT-i 2. Terios 3. New Sirion 4. Gran Max 5. Luxio Gambar 5. Produk-produk Daihatsu

45 33 Layanan unggulan yang disediakan Daihatsu untuk perawatan kendaraan konsumen adalah sebagai berikut: 1. Service Super Cepat Service Super Cepat adalah layanan service yang diberikan kepada pelanggan untuk unit kendaraan maximum 59 menit. Layanan ini praktis, bebas antri, lebih cepat, harga normal, kualitas terjamin dengan mekanik, peralatan, dan jalur serba khusus yang istimewa. 2. Mobile Service Mobile Service adalah layanan yang disediakan bagi pelanggan yang sangat sibuk, yang tidak mempunyai banyak waktu untuk datang ke bengkel. Pelanggan dapat menelepon ke bengkel terdekat atau Daihatsu Access, para mekanik akan segera tiba di rumah dan melakukan service untuk kendaraan pelanggan. 3. Kontrak Service Kontrak Service adalah layanan yang diberikan unit kendaraan untuk service rutin selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran yang dilakukan bersamaan dengan pembelian unit kendaraan. 4. Happy Call Happy Call adalah layanan yang bertujuan untuk mengingatkan pelanggan untuk melakukan service rutin (follow up) Teknologi, Perangkat, dan Fasilitas PT. Astra International Tbk - Daihatsu Dilatar belakangi oleh semakin tingginya tingkat permintaan para pengguna kendaraan agar memiliki mobil dengan mesin yang kuat dan bertenaga namun tetap irit bahan bakar dan ramah lingkungan telah menjadi pemicu timbulnya teknologi baru yang dikenal dengan nama Variable Valve Timing-Intelligent atau lebih dikenal dengan sebutan VVT-i. VVT-i merupakan salah satu aplikasi teknologi informasi pada industri otomotif khususnya dalam hal penyempurnaan performa

46 34 mesin. VVT-i adalah teknologi pengaturan katup pembakaran yang didasarkan pada putaran mesin dan posisi pedal gas. Ketika pengemudi memerlukan tenaga lebih besar, maka mekanisme katup akan diatur sedemikian rupa sehingga torsi mesin dapat meningkat. Sebaliknya, ketika hanya dibutuhkan sedikit tenaga mesin, maka mekanisme katup akan diatur sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang dipergunakan lebih sedikit dan tentunya gas buang yang dihasilkan lebih bersih. Perbedaan mendasar yang dimiliki oleh sistem VVT-i adalah perputaran intake cam tidak perlu sama persis dengan perputaran mesin. Pada mobil tanpa system VVT-i, intake cam hanya mempunyai satu pola bukan katup sehingga membuat mesin tidak dapat memaksimalkan tenaga mesin pada saat tenaga besar dibutuhkan dan tidak dapat meminimalkan bahan bakar yang dipergunakan ketika tenaga yang dibutuhkan tidak besar. Berdasarkan penjelasan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi VVT-i sangat membantu pengemudi memperoleh kinerja optimum dari mesin sekaligus menjaganya tetap irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Berikut ini adalah rangkuman benefit dari kinerja VVT-i: 1. Pembakaran yang stabil dapat diperoleh bahkan pada putaran mesin yang rendah. Dengan putaran mesin yang rendah saat stasioner (idle) maka efisiensi bahan bakarnya menjadi lebih baik. 2. Kerugian tenaga mesin dapat dikurangi sehingga efisiensi bahan bakarnya meningkat. Selain itu, hasil gas buangnya pun lebih ramah lingkungan. 3. Kemampuan mesin dapat dioptimalkan sehingga tenaga yang dihasilkan dapat maksimal. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan produk yang ramah lingkungan Daihatsu telah melengkapi semua mobilnya dengan mesin yang menggunakan catalytic converter agar gas buang

47 35 hasil pembakarannya memenuhi peraturan pemerintah dan standar internasional EURO II. Mesin dengan Catalytic Converter dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Mesin dengan Catalytic Converter Daihatsu sangat memperhatikan proses produksi, kesehatan dan keselamatan kerja di seluruh pabrik dengan menerapkan Sistem Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang sesuai dengan ISO 14001, OHSAS dan green company. Perusahaan juga berusaha menjaga limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Sebagai hasil kepedulian pada lingkungan dan keselamatan kerja, Daihatsu menerima penghargaan pengelolaan lingkungan hidup dengan predikat terbaik dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Lingkungan Hidup dalam beberapa tahun kemarin dan juga menerima penghargaan bebas kecelakaan kerja dari Menteri Tenaga Kerja. Pengelolaan limbah air dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Pengelolaan limbah air Fasilitas yang tersedia pada PT. Astra International Tbk Daihatsu dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Fasilitas PT. Astra International Tbk - Daihatsu STAMPING PLANT CASTING PLANT ASSY PLANT Didirikan Mei 1978 Januari 1997 Desember 1998

48 36 Lanjutan Tabel 2 Produk Komponen press Komponen aluminium casting untuk mesin, transmisi Peralatan Utama Fasilitas Lingkungan Mesin press (20T- 1500T), mesin press brake (110T), pipe binder, mesin hamming press, alat sub assy welding process, dies making & repair alat. Die casting machine (800T, 1250T & 1650T), holding furnace (3 units), melting furnace (1250kg/hr), gravity casting equipment Finish & semi finish unit Alat welding, welding robot, alat painting, mesin automatic spray, alat assembling, inspection line WWT Pemurnian kembali air pabrik Sumber: Struktur Organisasi PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Adanya struktur organisasi adalah untuk membuat penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab pihak-pihak pada suatu perusahaan. Struktur organisasi PT. Astra International Tbk - Daihatsu cabang Bogor dapat dilihat pada Gambar 8. Branch Manager Administrasi Adm Unit/ PGA/ EHS Office Boy Sales Supervisor Tim Marketing Sales Supervisor Tim Marketing Service Advisor Operation Workshop Head Kepala Regu Administrasi Adm Service Part Supply Group Leader Koord Kendar aan Tim Mekan ik Gudang Bahan Anggota Loob ing Anggo ta Wash ing Gambar 8. Struktur organisasi PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor

49 Konsep Manajemen Keuangan PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor Menurut Umar (2008), manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana, dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalisasi nilai perusahaan. Menurut Horngren, et al. (2005), Anggaran adalah alat akuntansi yang umum digunakan perusahaan untuk merencanakan dan mengawasi hal-hal yang harus dilakukan untuk memuaskan pelanggan dan memperoleh sukses di pasar. Anggaran memberikan ukuran atas hasil-hasil keuangan yang diharapkan perusahaan dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Dengan membuat rencana untuk masa depan, manajer belajar mengantisipasi masalah-masalah yang potensial terjadi dan cara menghindarinya. Dalam hal ini PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor menyusun anggaran yang akan digunakan untuk satu tahun ke depan. Untuk menyusun anggaran periode satu tahun ke depan, PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Bogor menggunakan data-data pada tahun yang lalu kemudian dari data-data tersebut melakukan perkiraan seperti biaya apa saja yang dibutuhkan. Setelah melakukan perkiraan, dibuatlah anggaran berupa Master Budget untuk satu tahun ke depan. Anggaran sementara yang sudah jadi kemudian diajukan kepada Head Office. Setelah disetujui oleh Head Office, anggaran tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan yang direncanakan. Manajer keuangan melakukan review setiap satu semester atau pada bulan ke-6. Review tersebut dilakukan untuk melihat apakah terjadi pemakaian dana yang berlebih atau kurang dari yang dianggarkan, setelah itu dilakukan revisi untuk periode enam bulan berikutnya. Proses penyusunan anggaran PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor dapat dilihat pada Gambar 9.

50 38 Pengumpulan data tahun lalu Melakukan perkiraan, seperti biaya-biaya Pembuatan anggaran berupa Master Budget untuk 1 tahun ke depan Anggaran yang akan digunakan Pengajuan anggaran sementara kepada Head Office Anggaran sementara Review pada bulan ke-6 kemudian dilakukan revisi oleh manajer keuangan Gambar 9. Proses penyusunan anggaran PT. Astra International Tbk - Daihatsu cabang Bogor 1. Sumber Dana Sumber dana merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil kegiatan usahanya. PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor sebagai dealer produk-produk Daihatsu memperoleh pendapatan dari sumber internal yang berasal dari tiga sumber yaitu: a. Penjualan unit produk-produk Daihatsu b. Layanan servis atau bengkel c. Penjualan suku cadang (sparepart) 2. Manajemen Kas Dalam mengelola penerimaan maupun pengeluaran dana yang dapat membantu manajemen agar lebih mampu meningkatkan efisiensi pada manajemen kas, maka PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor melakukan pembukuan baik untuk penerimaan maupun pengeluaran dana pada hari yang sama setiap harinya. Kasir membuat closing report harian setiap sore hari kemudian langsung dikirim secara online pada accounting Head Office yang ada di Jakarta. Untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen kas, PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor selalu mengacu pada

51 39 Master Budget yang telah dibuat oleh manajer keuangan untuk periode satu tahun yang telah direncanakan. Pengeluaran dana tidak boleh lebih dari anggaran Master Budget tersebut, apabila hal tersebut terjadi maka harus mengajukan anggaran yang baru kepada Head Office. 3. Investasi Modal Kerja Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Investasi modal kerja merupakan proses terus - menerus selama perusahaan beroperasi. Untuk menjaga agar modal kerja tetap tersedia, PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor membuat cash flow setiap akhir minggu yang akan diajukan untuk rencana satu minggu ke depan kepada Head Office. Konsep yang dimiliki oleh PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor dalam kebutuhannya akan modal kerja yaitu konsep kualitatif. Konsep ini berdasarkan besarnya jumlah utang lancar. Semua pendapatan yang diterima dari pelanggan langsung ditransfer ke Head Office, dana tersebut tidak boleh digunakan untuk biaya operasional. Sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian dari aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan demi menjaga likuiditasnya. Modal kerja ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar. 4. Investasi Jangka Panjang Perusahaan memutuskan untuk menginvestasikan dananya saat ini dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Investasi jangka panjang yaitu investasi untuk aktiva tetap. Dealer Daihatsu cabang Bogor yang terletak di Jl. Pajajaran ini merupakan investasi yang baru saja dibangun oleh PT. Astra international Tbk Daihatsu pada Juli tahun 2008 untuk meningkatkan penjualan dari produk-produk Daihatsu di wilayah Bogor khususnya.

52 Analisis Hasil Peramalan Penjualan Daihatsu Pada tahap ini, data penjualan per bulan Daihatsu dari bulan Februari 2004 sampai Desember 2008 secara keseluruhan untuk wilayah penjualan Bogor dan data penjualan per bulan dari setiap produk Daihatsu diolah dengan metode peramalan time series (runtut waktu). Adapun data penjualan mulai dari bulan Februari 2004 sampai Desember 2008 untuk setiap produk Daihatsu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data penjualan per produk Daihatsu Bulan Xenia 1000cc Xenia 1300cc GranMax Pick Up 1300cc Produk Daihatsu GranMax Minibus 1300cc GranMax Pick Up 1500cc GranMax Minibus 1500cc Terios Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 35 9 Ags Sep 36 6 Okt Nov Des Jan Feb 18 9 Mar 32 9 Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt 15 3 Nov 6 2 Des 14 4 Jan Feb 11 5 Mar 14 2 Apr 9 9 Mei 21 2 Jun 15 7 Jul 14 2 Ags 20 8 Sep 17 9 Okt 14 9 Nov Des Jan Feb Sirion

53 41 Lanjutan Tabel 3 Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Sumber: PT. Astra Internasional Tbk Daihatsu cabang Bogor Dari data pada Tabel 3 diatas terdapat bagian-bagian yang kosong, hal tersebut disebabkan oleh produk-produk Daihatsu tersebut diluncurkan pada bulan dan tahun yang berbeda. Untuk Terios baru diluncurkan pada bulan Januari Untuk Sirion baru diluncurkan pada bulan Juni Sedangkan GranMax Pick Up 1300cc, GranMax Minibus 1300cc, GranMax Pick Up 1500cc, dan GranMax Minibus 1500cc baru diluncurkan pada bulan Desember Secara keseluruhan data penjualan Daihatsu mulai dari bulan Februari 2004 sampai Desember 2008 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Data penjualan Daihatsu Bulan Penjualan (unit) Bulan Penjualan (unit) Feb Ags 30 Mar 71 Sep 34 Apr 75 Okt 30 Mei 71 Nov 27 Jun 90 Des 46 Jul 89 Jan Ags 93 Feb 59 Sep 86 Mar 61 Okt 94 Apr 70 Nov 70 Mei 58 Des 96 Jun 54 Jan Jul 58

54 42 Lanjutan Tabel 4 Feb 58 Ags 50 Mar 62 Sep 52 Apr 63 Okt 41 Mei 55 Nov 54 Jun 51 Des 54 Jul 40 Jan Ags 64 Feb 51 Sep 52 Mar 51 Okt 23 Apr 72 Nov 15 Mei 64 Des 26 Jun 61 Jan Jul 88 Feb 22 Ags 77 Mar 28 Sep 104 Apr 26 Okt 73 Mei 32 Nov 57 Jun 27 Des 64 Jul 23 Sumber: PT. Astra Internasional Tbk Daihatsu cabang Bogor Persentase total penjualan Xenia untuk tahun 2008 sebesar 43%, penjualan GranMax untuk tahun 2008 sebesar 32%, penjualan Terios untuk tahun 2008 sebesar 23%, dan penjualan Sirion untuk tahun 2008 sebesar 2%. Persentase Total Penjualan PT. Astra International Tbk - Daihatsu cabang Bogor tahun % Xenia 23% 32% 43% GranMax Terios Sirion Sumber: PT. Astra International Tbk Daihatsu cabang Bogor (diolah) Gambar 10. Persentase total penjualan Daihatsu Bogor tahun 2008 Strategi yang diterapkan Daihatsu adalah membidik segmen demografis yaitu kelas sosial masyarakat sesuai spesifikasi dari masingmasing produk Daihatsu, contohnya untuk Gran Max diposisikan untuk low segment, Xenia dan Terios diposisikan untuk middle segment, dan produk terbaru yaitu Luxio diposisikan untuk high segment.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN Oleh IRNA DEWI YANI H24051957 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh ASRI ALDINA H

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh ASRI ALDINA H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh ASRI ALDINA H24104100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA Oleh PATAR NAIBAHO H24050116 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Patar Naibaho H24050116. Kajian Perencanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan untuk kelancaraan kontinuitas usahanya dan mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H 1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI Oleh TRI LESTARI H24052006 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif. Pasar yang semakin luas dan selera konsumen yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh INDRI DWI SEPTIANY H24052344 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 65 ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN DAN PROYEKSI KEBUTUHAN DANA UNTUK PERIODE YANG AKAN DATANG (Studi Kasus : PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto 18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN BANTUAN PROGRAM KOMPUTER (Studi Kasus : PT BPR Agro Cipta Adiguna Pare, Kediri) Oleh NOVI NURMIA SARI H

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN BANTUAN PROGRAM KOMPUTER (Studi Kasus : PT BPR Agro Cipta Adiguna Pare, Kediri) Oleh NOVI NURMIA SARI H ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN BANTUAN PROGRAM KOMPUTER (Studi Kasus : PT BPR Agro Cipta Adiguna Pare, Kediri) Oleh NOVI NURMIA SARI H24052369 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H24104088 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H14104052 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H24053163 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Iklim Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Curah hujan ialah suatu jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh : ADINDA AYU LESTARI H24051606 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Adinda

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Oleh BOYKE SURANTA BARUS H ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk 2006-2009 Oleh BOYKE SURANTA BARUS H24076022 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Prawirosentono (2007) Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa mendatang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H

ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H24052360 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Ria Agustina.

Lebih terperinci

MERI NILAWATI H

MERI NILAWATI H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN EMAS DAN PERAK PT ANEKA TAMBANG, TBK UNIT BISNIS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN LOGAM MULIA SEBAGAI ACUAN DALAM PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh MERI NILAWATI H24104071 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Prediksi Prediksi adalah sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia akan kendaraan sangat penting artinya terhadap kegiatan masyarakat

I. PENDAHULUAN. manusia akan kendaraan sangat penting artinya terhadap kegiatan masyarakat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan bermotor merupakan salah satu industri yang sangat pesat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X )

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X ) ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X ) Oleh DHAHIRI HAGYAR SIWI H 24076 030 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK Teknik heuristik adalah suatu cara mendekati permasalahan yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan-hubungan dalam

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji prediksi menggunakan metode ARIMA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data IHSG penutupan harian IHSG mulai periode

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR. Oleh RAHMAT DARMAWAN H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR. Oleh RAHMAT DARMAWAN H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR Oleh RAHMAT DARMAWAN H24052110 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011 PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: FENNY NURSANTI H.D. 0713010091 / FE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini semakin ketat, dimana setiap perusahaan senantiasa selalu berusaha untuk meraih konsumen

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 92 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk semula didirikan dengan nama NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited pada tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis keuangan yang penulis lakukan terhadap penilaian kinerja keuangan pada perusahaan PT Astra Otoparts Tbk, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

PENGARUH DIVIDEN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH DIVIDEN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DIVIDEN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H24102118 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh ADE PUTRI UTAMI H24054128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis pada berbagai kegiatannya selalu melakukan suatu perencanaan untuk kedepannya. Untuk melakukan perencanaan suatu kegiatan yang akan disusun dan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2007 DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL Oleh SITI BILQIS SABRINI H24104086 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI SKRIPSI Oleh: PUNKY PRIADITAMA 0513010270/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perkembangan ekonomi dan bisnis dewasa ini semakin cepat dan pesat. Bisnis dan usaha yang semakin berkembang ini ditandai dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAN MEDIUM COMMERCIAL TRUCK DI PASAR DOMESTIK PADA PT GOODYEAR INDONESIA, TBK. Oleh RATIH KUMALA DEWI H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAN MEDIUM COMMERCIAL TRUCK DI PASAR DOMESTIK PADA PT GOODYEAR INDONESIA, TBK. Oleh RATIH KUMALA DEWI H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAN MEDIUM COMMERCIAL TRUCK DI PASAR DOMESTIK PADA PT GOODYEAR INDONESIA, TBK Oleh RATIH KUMALA DEWI H24102082 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT.

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. BANK X) Oleh DHANIA RAMADHANI H24104052 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Tujuan Pengumpulan Data 1. Profil Perusahaan PT. Mensa Binasukses cabang kota Padang 2. Data forecasting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA. Oleh DEKY KURNIAWAN H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA. Oleh DEKY KURNIAWAN H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA Oleh DEKY KURNIAWAN H14103122 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007(STUDI KASUS PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA JAKARTA) Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H24104113 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertambahan populasi manusia, kebutuhan juga harus bertambah, baik itu bidang jasa atau produksi. Dapat dilihat dengan pertambahan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI)

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) Oleh: Nur Hamidah H24102100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat, bagi emiten memberikan banyak manfaat. Dalam kondisi risiko hutang yang tinggi maka akan

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Oleh: Wengku Ragil Pambudi 0613010193/FE/EA Kepada FAKULTAS

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pencemaran udara di beberapa kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jumlah transportasi terus

Lebih terperinci