ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Pada Tahun ) (Skripsi) Oleh AGNES SETIANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013

2 ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Oleh AGNES SETIANA Independensi auditor, merupakan isu pokok dalam literatur pengauditan, namun isu ini juga kerap memicu perdebatan mengenai auditor switching. Hubungan kerja yang panjang antara KAP dan klien kemungkinan menciptakan resiko berlebihannya keakraban yang dapat mempengaruhi independensi KAP. Hal ini mendorong munculnya peraturan rotasi KAP yang bersifat mandatory. Namun, perusahaan pun hendaknya melakukan auditor switching secara voluntary untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan voluntary auditor switching di Indonesia. Data yang digunakan adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun , di mana pemilihannya dilakukan dengan purposive sampling. Variabel penelitian yang digunakan adalah pergantian manajemen (CEO), opini audit (OPINI), size KAP (KAP), kesulitan keuangan klien (ICR) dan auditor switching (SWITCH). Model analisis yang digunakan adalah regresi logistik dengan aplikasi program SPSS 16. Hasil penelitian ini adalah pergantian manajemen (CEO), opini audit (OPINI), dan kesulitan keuangan klien (ICR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching. Hanya size KAP (KAP) yang berpengaruh terhadap auditor switching. Kata kunci: auditor switching, voluntary auditor switch, independensi.

3 ABSTRACT ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE AUDITOR SWITCHING ACTION AT MANUFACTURING LISTED ON IDX By: AGNES SETIANA Auditor independence occupied the main issue in auditing literature. However, this issue often triggers debate regarding auditor switching. Long term contract between CPA firm and the client can create excessive familiarity, which may be affecting auditor s independence. This, lead to the government s rule of mandatory auditor switching. However, it is best for the company to do voluntary auditor switching in order to reach good corporate governance. The purpose of this research is to find empirical proof concerning factors that might influence auditor switching in Indonesia. The data being used is from manufacturing companies which are listed on Indonesia Stock Exchange in period, with purposive sampling. Variables used in this research are CPA Firm Size (KAP), Financial Distress (ICR), Management Changes (CEO), Audit Opinion (OPINI), and Auditor Switching (SWITCH). Analysis method using logistic regression in SPSS 16. The result of this research is none of Management Changes, Audit Opinion, or Financial Distress has significant effect towards Auditor Switching. Only CPA Firm Size has significant effect on Auditor Switching Keywords: auditor switching, voluntary auditor switch, independency.

4 NAMA : AGNES SETIANA NPM : TELEPON : (0721) agnessetiana@gmail.com PEMBIMBING 1 : DR. EINDE EVANA S.E., M.SI., AKT. PEMBIMBING 2 : HI. HARSONO EDWIN P. S.E., M.SI.

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindakan perusahaan melakukan pergantian kantor akuntan publik disebut auditor switching. Hubungan kerja yang panjang antara Kantor Akuntan Publik dan klien kemungkinan menciptakan suatu resiko pada berlebihannya keakraban (excessive familiarity) yang dapat mempengaruhi obyektifitas dan independensi KAP. Hal ini mendorong munculnya usulan perlunya diadakan rotasi wajib auditor yang bersifat mandatory (AICPA, 1978a; AICPA 1978b dalam Nagy, 2005). Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan diberlakukan secara periodik. Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya KMK RI Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang Jasa Akuntan Publik (perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002), serta Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Peraturan mengenai rotasi wajib auditor yang membatasi audit tenure merupakan suatu bukti bahwa pemerintah mengkritisi isu independensi auditor. Secara tidak langsung, dengan adanya peraturan ini menunjukkan bahwa fenomena terkait isu independensi auditor nyata terjadi di Indonesia. Namun, seiring persaingan dunia usaha yang semakin ketat, audit atas laporan keuangan perusahaan seharusnya bukan lagi menjadi suatu pemenuhan kewajiban atas ketentuan undang-undang semata tetapi menjadi suatu kebutuhan penting mengingat perlunya good corporate governance yang selalu menekankan transparency, accountability, fairness, responsibility, dan independency. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris terkait faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching. Secara singkat, faktor-faktor seperti size KAP, size klien, dan tingkat pertumbuhan klien lebih berorientasi pada tuntutan akan kualitas audit yang tinggi. Sementara kesulitan keuangan klien

6 berkenaan dengan daya beli klien atas jasa audit. Sedangkan pergantian manajemen dan opini audit lebih mengacu pada client s bargaining power. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti hal-hal apa saja yang menjadi alasan perusahaan mengganti kantor akuntan publiknya, dan membuat penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Rumusan Masalah 1. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching? 2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching? 3. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching? 4. Apakah kesulitan keuangan klien berpengaruh terhadap auditor switching? Batasan Masalah 1. Sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun Auditor switching dalam penelitian ini hanya memperhatikan pergantian pada tingkat KAP, tidak memperhatikan pergantian pada tingkat akuntan publik. 3. Penelitian ini difokuskan pada voluntary auditor switching, di mana dikategorikan voluntary jika masa penugasan KAP masih kurang dari 5 tahun 1.3. Tujuan Penelitian 1. Menganalisa dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pergantian manajemen terhadap auditor switching 2. Menganalisa dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh opini audit terhadap auditor switching 3. Menganalisa dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching 4. Menganalisa dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kesulitan keuangan klien terhadap auditor switching

7 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memberi pemahaman lebih dalam mengenai permasalahan auditor switching. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pandangan dan wawasan terhadap pengembangan literatur terkait auditor switching. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai auditor switching. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi tindakan auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Faktor- faktor yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini dibatasi pada empat faktor, yaitu faktor pergantian manajemen, opini audit, ukuran KAP, kesulitan keuangan klien

8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Agency Theory Jensen dan Meckling (1987) menyatakan bahwa teori keagenan (agency theory) merupakan suatu hubungan permasalahan yang timbul ketika agent melakukan tindakan untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri dengan mengorbankan kepentingan principal. Dalam teori keagenan seharusnya auditor independen berperan untuk mengurangi agency cost, namun fenomenanya teori keagenan juga mencakup hubungan antara auditor (agent) dan manajemen (principal). Hal ini menciptakan konflik kepentingan yang tidak dapat dihindari oleh auditor. Situasi yang demikian akan cenderung menimbulkan ketergantungan auditor kepada kliennya, sehingga auditor sering kali merasa kehilangan independensinya dan harus mengakomodasi berbagai kepentingan klien dengan harapan agar kerjasama antara auditor dengan klien tidak terputus. 2.2 Client s Bargaining Power Client s bargaining power berbicara mengenai kekuatan perusahaan (manajemen) dalam menegosiasikan kepentingan dengan auditor (Sumarwoto, 2006). Bargaining power ini sangat erat kaitannya dengan isu independensi auditor. Dalam situasi konflik, klien mencoba membuat auditor setuju pada laporan yang menguntungkannya dengan memaksakan pinalti pada auditor jika menolak 2.3 Audit Tenure Audit tenure adalah masa jabatan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Ketentuan mengenai audit tenure telah dijelaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 yaitu masa jabatan untuk KAP paling lama 5 tahun berturut-turut. Adibowo (2009) mengungkapkan bahwa regulasi membatasi audit tenure agar auditor dan klien tidak menciptakan suatu ketergantungan satu sama lain sehingga kualitas audit tetap terjaga dengan hasil opini audit yang objektif.

9 2.4 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang Jasa Akuntan Publik KMK RI No. 359/KMK.06/2003 ini mengatur bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik pasal 3 yang menyatakan KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. 2.5 Auditor Switching Auditor switching merupakan perpindahan auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Ketika pergantian auditor dilakukan karena peraturan yang membatasi tenure, yang terjadi adalah pemisahan paksa oleh peraturan. Dalam hal ini, yang terjadi adalah pergantian auditor secara wajib (mandatory auditor switching). Sebaliknya, jika klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang mengharuskan pergantian dilakukan, yang terjadi adalah pergantian auditor secara sukarela (voluntary auditor switching). 2.6 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Pergantian Manajemen Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching Pergantian manajemen perusahaan dapat diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP. Schwartz dan Menon (1985) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen akan mengganti KAP-nya karena manajemen perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Oleh karena itu, Ha 1 dinyatakan sebagai berikut: H0 = Perubahan manajemen(ceo) tidak berpengaruh terhadap auditor switching Ha 1 = Perubahan manajemen (CEO) berpengaruh terhadap auditor switching

10 2.6.2 Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor Switching Manajemen perusahaan berusaha menghindari opini selain unqualified karena bisa mempengaruhi harga pasar saham perusahaan dan kompensasi yang diperoleh manajer (Chow dan Rice 1982:327). Jika auditor tidak dapat memberikan opini unqualified (tidak sesuai dengan harapan perusahaan), perusahaan akan berpindah KAP yang mungkin dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan (Setyarno, 2006). Maka, Ha 2 dinyatakan sebagai berikut: H0 = Opini auditor tidak berpengaruh terhadap auditor switching Ha 2 = Opini auditor berpengaruh terhadap auditor switching Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching KAP yang besar lebih independen dibandingkan dengan KAP yang kecil. Dengan alasan bahwa ketika KAP besar kehilangan satu klien, tidak begitu berpengaruh terhadap pendapatannya. Dengan demikian, KAP yang lebih besar umumnya dianggap memiliki kredibilitas yang lebih tinggi. Perusahaan akan mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pemakai laporan keuangan itu (Halim, 1997:79-80). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan akan cenderung berpindah ke KAP yang size-nya lebih besar. Oleh karena itu, Ha 3 dinyatakan sebagai berikut: H0 = Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor switching Ha 3 = Ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching Pengaruh Kesulitan Keuangan Klien dengan Auditor Switching Setyarno dan Juniarti (2006) juga menyatakan bahwa perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut. Alasannya adalah karena perusahaan sudah tidak mampu lagi membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP, sebagai akibat dari penurunan kemampuan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, Ha 4 dinyatakan sebagai berikut: H0 = Kesulitan keuangan klien tidak berpengaruh terhadap auditor switching Ha 4 = Kesulitan keuangan klien berpengaruh terhadap auditor switching

11 2.7 Penelitian Terdahulu a. Kadir (1994) mengemukakan dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa perusahaan berpindah KAP, yaitu perspektif auditor dan perspektif perusahaan. Hasil penelitian Kadir menunjukkan bahwa pergantian manajemen, jasa-jasa lain selain jasa audit, opini akuntan, dan preferensi kreditur berpengaruh signifikan terhadap perusahaan untuk berpindah KAP; kesulitan keuangan tidak berpengaruh, sedangkan untuk fee audit tidak dapat dilakukan pengujian karena data yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan. b. Penelitian yang dilakukan Mardiyah pada tahun 2002 bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan kontrak, keefektifan auditor, reputasi klien, biaya audit, faktor klien, dan faktor auditor terhadap auditor changes dengan menggunakan analisis regresi dan model RPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap auditor changes. c. Kawijaya dan Juniarti (2002) melakukan penelitian tentang perpindahan auditor pada perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo yang pernah diaudit oleh KAP. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang signifikan bahwa qualified audit opinion, merger, management changes, dan expansion merupakan variabel yang memprediksi perpindahan auditor. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Damayanti dan Sudarma (2008). Variabel yang digunakan Damayanti dan Sudarma yaitu pergantian manajemen, opini, fee audit, dan solvabilitas sebagai proksi kesulitan keuangan.. Penulis mengganti 1 variabel dan 1 proksi yaitu mengganti variabel fee audit dengan size KAP, dan mengganti rasio solvabilitas dengan ICR sebagai proksi kesulitan keuangan klien. Alasannya karena variabel sebelumnya yang digunakan dalam penelitian Damayanti dan Sudarma (2008) tidak memberikan hasil yang signifikan. Peneliti memperpanjang periode penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008) yang hanya terbatas tiga tahun ( ), menjadi lima tahun ( ). Hal ini terkait dengan KMK RI Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2. Tambahan periode penelitian tersebut diharapkan akan mempengaruhi hasil penelitian ini.

12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan industri lain. Selain itu juga untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang berbeda antara suatu sektor industri yang satu dengan yang lain. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Adapun kriteria dalam penentuan sampel pada penelitian ini adalah: 1. Sampel terdaftar sebagai emiten di BEI bidang manufaktur dan aktif selama periode Sampel melakukan voluntary auditor switching dalam periode Sampel mempublikasikan laporan keuangan auditan sekurang-kurangnya selama periode Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang menyajikan informasi lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini, berupa data laporan keuangan (Total Asset, Net sales, Operating Profit, Interest Expense, EBIT, EAT), laporan auditan (nama KAP, opini audit), dan fact book (nama CEO) 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder, yaitu mendapatkan data dari dokumen berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website BEI ( untuk mendapatkan data factbook dan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur dari tahun 2005 hingga Data ini diperoleh dari homepage IDX, untuk mendapatkan soft copy laporan keuangan dan annual report yang didapat dari menu issuer, financial report.

13 3.3 Model Penelitian Variabel Independen Pergantian Manajemen Opini Audit Variabel Dependen Perusahaan berpindah KAP Ukuran KAP Kesulitan keuangan 3.4 Operasionalisasi Variabel a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah auditor switching. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan klien yang mengganti auditornya adalah perusahaan klien yang melakukan voluntary auditor switching. Data perusahaan yang melakukan perpindahan KAP secara mandatory atau voluntary akan diidentifikasi dari Fact Book yang memuat daftar perusahaan yang terdaftar di BEI beserta dengan KAP-nya. Perusahaan yang sudah lima tahun berturut-turut diaudit oleh KAP yang sama dan mengganti KAP-nya adalah mandatory. Perusahaan yang belum lima tahun berturut-turut diaudit oleh KAP yang sama dan sudah mengganti KAP-nya adalah voluntary. Variabel auditor switching menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien mengganti auditornya, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya, maka diberikan nilai 0. (Damayanti dan Sudarma, 2008). b. Variabel Independen Variabel independen yang digunakan untuk mengetahui faktor kebijakan hutang dalam penelitian ini ada empat, yaitu: 1. Pergantian Manajemen Perusahaan Klien Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika terdapat pergantian direksi (direktur utama/ceo) dalam perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian direksi dalam perusahaan, maka diberi nilai 0. (Damayanti dan Sudarma, 2008).

14 2. Opini Audit Dalam penelitian ini, opini audit dikelompokkan dalam 5 kategori sebagai berikut: a) Perusahaan yang mendapat opini WTP (unqualified) diberi kode (5). b) Perusahaaan dengan opini WTP dg BP (unqualified with explanatory language) diberi kode (4). c) Perusahaan yang mendapat opini WDP (qualified) diberi kode (3). d) Perusahaan dengan opini tidak wajar (adverse) diberi kode (2). e) Apabila auditor tidak memberikan pendapat (disclaimer) diberi kode (1). (Mumpuni, 2011) 3. Ukuran KAP Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, diberikan nilai 0. Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok The Big 4 yaitu : a) Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Hans Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan; Osman Bing Satrio &Rekan. b) Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko & Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. c) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta & Widjaja. d) PricewaterhouseCoopers (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari & Rekan; Tanudiredja,Wibisana&Rekan 4. Kesulitan Keuangan Klien Ada banyak konsep yang menyatakan tentang perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Namun secara umum kondisi kesulitan keuangan perusahaan tergambar dari ketidakmampuan untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo. Beberapa peneliti menggunakan indikator yang berbeda sebagai sinyal kesulitan keuangan perusahaan. Balwin dan Scott (1983) menggunakan penghapusan pembayaran dividen, Lau dan Hill (1996) menggunakan adanya PHK, Atmini (2005) menggunakan rugi 2 tahun berturut-turut, sedangkan Classens et al (1999) menggunakan interest coverage ratio.

15 Peneliti menggunakan interest coverage ratio untuk mengukur tingkat kesulitan keuangan klien. Apabila angka rasio menunujukkan hasil kurang dari satu berarti mengindikasikan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. (classens et al,1999) Hipotesis Berdasarkan pada latar belakang masalah serta landasan teori yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan hipotesis: Ha 1 Ha 2 Ha 3 Ha 4 Interest Coverage Ratio = = Perubahan manajemen (CEO) berpengaruh terhadap auditor switching = Opini auditor berpengaruh terhadap auditor switching = Ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching = Kesulitan keuangan klien berpengaruh terhadap auditor switching 3.5 Alat Analisis Uji Regresi Logistik Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik (logistic regression). Alat analisis ini digunakan karena variabel dependen bersifat dikotomi (melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Selain itu, dengan logistic regression ini tidak diperlukan uji normalitas data pada variabel independennya. Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel independen merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan auditor independen masing-masing perusahaan publik bidang manufaktur yang terdaftar di BEI. Teknik pengolahan data memakai program aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Model regresi logistik yang digunakan adalah: Y = bo + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + e Keterangan: Y : auditor change bo : konstanta b 1 -b 4 : koefisien regresi x 1 x4 : variabel independen e : residual error Laba Usaha Beban Bunga

16 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memaparkan nilai minmum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai penyimpangan rata-rata dari sampel. Maksimum dan nilai minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. Variabel dengan skala nominal tidak diikutsertakan dalam perhitungan statistik deskriptif, cukup dibuat frequency table saja. Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori atau kelompok. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik, oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari variabel tersebut Pengujian Hipotesis Penelitian Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation (MLE). Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam populasi). Pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan a = 5%. Kaidah pengambilan keputusan adalah: 1. Jika nilai probabilitas (sig.) < a = 5% maka hipotesis alternatif didukung. 2. Jika nilai probabilitas (sig.) > a = 5% maka hipotesis alternatif tidak didukung Overall Model Fit H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditranformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LogL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskam fit dengan data.

17 Koefisien Determinasi (Cox & Snell s R Square dan Nagelkerke R Square) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai (fit) dengan model. 1. Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test 0,05 maka H0 tidak didukung. Artinya, ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya 2. Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test > 0,05 maka H0 didukung. Artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya Model Regresi Logistik Model regresi logistik yang digunakan adalah: SWITCHt = bo + b1ceo + b2opini + b3kap + b4icr + e Keterangan: SWITCH : auditor switching bo : konstanta b1- b4 : koefisien regresi CEO : pergantian manajemen OPINI : opini audit KAP : ukuran KAP ICR : kesulitan keuangan klien (dengan proksi Interest Coverage Ratio) e : residual error

18 4.1. Deskripsi Penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang berjumlah 172 perusahaan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, yang dijadikan sampel adalah sebanyak 109 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 545 pengamatan. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tampak dalam Tabel 4.1 sebagai berikut: Keterangan Jumlah Perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode Data laporan keuangan tidak tersedia secara lengkap 63 Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 109 Tahun pengamatan 5 Jumlah sampel total selama periode penelitian Statistik Deskriptif Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ICR Valid N (listwise) 545 Nilai minimum variabel kesulitan keuangan klien (ICR) adalah -57,22 yaitu PT FKS Multi Agro Tbk tahun 2009, yang mana berarti rugi operasional periode tersebut adalah sebesar 57 kali beban bunganya. Nilai maksimum variabel kesulitan keuangan klien (ICR) adalah 359,67 yaitu pada PT Sumi Indo Kabel Tbk. tahun 2008, yang mana berarti laba operasional periode tersebut adalah sebesar 359 kali beban bunganya. Rata-rata variabel kesulitan keuangan klien adalah 13,3512 dengan standar deviasi 42, Artinya perusahaan sampel rata-rata memiliki laba operasional yang besarnya 13 kali beban bunganya dan

19 besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari rata-rata variabel kesulitan keuangan klien adalah +42,09 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -42,09. Tabel 4.3 Frequency Table CEO Valid 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total OPINI Valid 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total KAP Valid 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total Berdasarkan data olahan SPSS, dapat diketahui bahwa dari 545 sampel ada 60 sampel yang melakukan pergantian CEO atau hanya sebesar 11%. Opini audit yang diterima oleh perusahaan sampel sebagian besar berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian yaitu sebanyak 507 perusahaan (93%), sedangkan yang menerima opini WTP dengan Bahasa Penjelasan ada 18 perusahaan (3,3%), Wajar dengan Pengecualian ada 11 perusahaan (2%), dan disclaimer ada 9 perusahaan (1,7%). Dan dari total 545 sampel, sebanyak 317 perusahaan (58,2%) merupakan klien dari KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four, sedangkan 228 perusahaan (41,8%) lainnya menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan The Big Four.

20 4.3 Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test CEO sebelum dan setelah melakukan auditor switching Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH CEO Negative Ranks 47 a Positive Ranks 82 b Ties 416 c Total 545 a. SWITCH < CEO b. SWITCH > CEO c. SWITCH = CEO Test Statistics b SWITCH CEO Z a Asymp. Sig. (2-tailed).002 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Daerah Kritis : H0 ditolak jika nilai assymp sig < nilai ά Output ranks menunjukkan perbedaan CEO sebelum melakukan auditor switching dan setelah melakukan auditor switching. Terdapat 47 perusahaan yang nilai CEO lebih rendah setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata rankingnya = 65 dan jumlah ranking negatif = Terdapat 82 perusahaan yang nilai CEO lebih tinggi setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata rankingnya = 65 dan jumlah ranking negatif = Serta ada 416 perusahaan yang tidak mengalami perubahan. Oleh karena nilai assymp sig = 0,002 > ά = 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan CEO sebelum dan setelah melakukan auditor switching Opini sebelum dan setelah melakukan auditor switching Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH - OPINI Negative Ranks 540 a Positive Ranks 0 b Ties 5 c Total 545

21 a. SWITCH < OPINI b. SWITCH > OPINI c. SWITCH = OPINI Test Statistics b SWITCH - OPINI Z a Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Daerah Kritis : H0 ditolak jika nilai assymp sig < nilai ά Output ranks menunjukkan perbedaan OPINI sebelum melakukan auditor switching dan setelah melakukan auditor switching. Terdapat 540 perusahaan yang nilai OPINI-nya lebih rendah setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata rankingnya = 270,5 dan jumlah ranking negatif = Tidak ada perusahaan yang nilai OPINI-nya lebih tinggi setelah melakukan auditor switching. Serta ada 5 perusahaan yang tidak mengalami perubahan. Oleh karena nilai assymp sig = 0,000 > ά = 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan OPINI sebelum dan setelah melakukan auditor switching Size KAP sebelum dan setelah melakukan auditor switching Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH - KAP Negative Ranks 218 a Positive Ranks 85 b Ties 242 c Total 545 a. SWITCH < KAP b. SWITCH > KAP c. SWITCH = KAP Test Statistics b SWITCH KAP Z a Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Based on positive ranks.

22 Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH - KAP Negative Ranks 218 a Positive Ranks 85 b Ties 242 c Total 545 a. SWITCH < KAP b. Wilcoxon Signed Ranks Test Daerah Kritis : H0 ditolak jika nilai assymp sig < nilai ά Output ranks menunjukkan perbedaan size KAP sebelum melakukan auditor switching dan setelah melakukan auditor switching. Terdapat 218 perusahaan yang nilai size KAP-nya lebih rendah setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata rankingnya = 152 dan jumlah ranking negatif = Terdapat 85 perusahaan yang nilai size KAP-nya lebih tinggi setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata rankingnya = 152 dan jumlah ranking negatif = Serta ada 242 perusahaan yang tidak mengalami perubahan. Oleh karena nilai assymp sig = 0,000 > ά = 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada perbedaan size KAP sebelum dan setelah melakukan auditor switching ICR sebelum dan setelah melakukan auditor switching Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH - ICR Negative Ranks 449 a Positive Ranks 96 b Ties 0 c Total 545 a. SWITCH < ICR b. SWITCH > ICR c. SWITCH = ICR Ranks N Mean Rank Sum of Ranks SWITCH - ICR Negative Ranks 449 a Positive Ranks 96 b Ties 0 c Total 545

23 a. SWITCH < ICR b. SWITCH > ICR c. SWITCH = ICR Daerah Kritis : H0 ditolak jika nilai assymp sig < nilai ά Output ranks menunjukkan perbedaan rasio ICR sebelum dan setelah melakukan auditor switching. Ada 449 perusahaan yang nilai rasio ICR-nya lebih rendah setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata=279,66 dan jumlah ranking negatif = ,5. Ada 96 perusahaan yang nilai rasio ICR-nya lebih tinggi setelah melakukan auditor switching, dengan rata-rata=241,86 dan jumlah ranking negatif = ,5. Tidak ada perusahaan yang tidak mengalami perubahan. Karena nilai assymp sig = > ά = 0.05 maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan rasio ICR sebelum dan setelah melakukan auditor switching 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Karena variabel dependen bersifat dikotomi, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Tahapan pengujian uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2005) : Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar 504,297. Setelah dimasukkan keempat variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 443,306. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Hal ini berarti bahwa dengan adanya penambahan variabel independen pergantian CEO, opini audit, size KAP, dan kesulitan keuangan klien dapat memperbaiki model fit

24 Tabel 4.4 Overall Model Fit Iteration History a,b,c,d Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant CEO OPINI KAP ICR Step a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 504,297 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than, Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,106 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 17,5%, sedangkan sisanya sebesar 82,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Model Summary Cox & Snell R Nagelkerke R Step -2 Log likelihood Square Square a a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than, Menguji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 14,698 dengan signifikansi (p) sebesar 0,065. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan model mampu memprediksi nilai observasinya.

25 Tabel 4.6 Hosmer and Lemeshow Test Chi-square df Sig Matriks Klasifikasi Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan perpindahan KAP adalah 88,4%. Artinya, dengan menggunakan model regresi ini, ada 84 perusahaan (88,4%) yang diprediksi akan berpindah KAP dari total 95 perusahaan yang berrpindah KAP. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak melakukan perpindahan KAP adalah sebesar 80%, artinya dengan model regresi yang digunakan ada 360 perusahaan (80%) yang diprediksi tidak melakukan perpindahan KAP dari total 450 perusahaan yang tidak melakukan perpindahan KAP. Tabel 4.7 Matriks Klasifikasi Classification Table a Predicted Observed SWITCH 0 1 Percentage Correct Step 1 SWITCH Overall Percentage 84.2 a. The cut value is, Model Regresi Logistik yang Terbentuk Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1 a CEO OPINI KAP ICR Constant a. Variable(s) entered on step 1: CEO, OPINI, KAP, ICR. Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: SWITCH = ,517 CEO - 0,068OPINI - 1,958KAP - 0,013ICR

26 4.5 Interpretasi Hasil Pengaruh Pergantian Manajemen (CEO) terhadap Auditor Switching Ha 1 = Perubahan manajemen(ceo) berpengaruh terhadap auditor switching Variabel CEO menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,517 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,157; lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka Ha 1 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pergantian manajemen (CEO) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen tidak berpengaruh pada pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu KAP. Hal ini dikarenakan Indonesia menggunakan struktur CG yang berbasis two tier board system, sehingga CEO tidak mempunyai client s bargaining power yang cukup untuk menekan auditor Pengaruh Opini Audit (KAP) terhadap Auditor Switching (Switch) Ha 2 = Opini audit berpengaruh terhadap auditor switching Variabel OPINI menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,068 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,672; lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka Ha 2 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap auditor switching. Hal ini disebabkan karena sebagian besar (94,7%) perusahaan sampel telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian Pengaruh Ukuran KAP (KAP) terhadap Auditor Switching (Switch) Ha 3 = Ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching Variabel KAP menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 1,958 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,000; lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ha 3 berhasil didukung. KAP yang besar biasanya memiliki reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis, sehingga mereka akan selalu berusaha mempertahankan independensi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP besar yang dianggap lebih berkredibilitas dibandingkan KAP kecil. Hasil pengujian yang

27 menghasilkan arah pengaruh negatif menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan pergantian KAP Pengaruh Kesulitan Keuangan Klien (ICR) terhadap Auditor Switching Ha 4 = Kesulitan keuangan klien berpengaruh terhadap auditor switching Variabel ICR menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,013 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,054; lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-4 ditolak. Ha 4 tersebut menunjukkan bahwa kesulitan keuangan klien tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap auditor switching. Rendahnya rasio ICR (kurang dari 1) akan meningkatkan potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan keuangan tidak menjadi salah satu faktor penyebab perusahaan untuk melakukan auditor switching. Hal ini disebabkan karena sebagian besar (58,2%) perusahaan sampel menggunakan jasa KAP non Big Four. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan mengalami penurunan kemampuan dalam membayar fee audit, sehingga cenderung akan memilih KAP dengan fee yang sesuai kemampuannya. Perpindahan KAP dari non Big Four ke Big Four justru akan memberatkan finansial perusahaan.

28 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengujian hipotesis dalam skripsi ini bertujuan untuk membuktikan apakah pergantian manajemen, opini audit, size KAP, dan kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap tindakan auditor switching. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pergantian manajemen (CEO) tidak berpengaruh terhadap tindakan auditor switching. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis dimana nilai signifikansi CEO pada 0,157 dan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,517. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 0,05 (5%), berarti nilai 0, 157 > 0,05. Dengan demikian penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama (Ha1) yang menyatakan bahwa perubahan manajemen (CEO) berpengaruh terhadap auditor switching. 2. Opini audit tidak berpengaruh terhadap tindakan auditor switching. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi opini pada uji koefisien regresi dimana nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,672 dan nilai koefisien regresi negatif senilai 0,068 pada taraf signifikansi 0,05 (5%), berarti nilai 0, 672 >0,05. Dengan demikian penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa opini audit berpengaruh terhadap auditor switching. 3. Size KAP berpengaruh terhadap tindakan auditor switching. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi size KAP pada uji koefisien regresi, di mana nilai signifikansi kondisi pasar sebesar 0,000 dan nilai koefisien regresi negatif senilai 1,958 pada taraf signifikansi 5%, berarti nilai 0,000 < 0,05. Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis ketiga (Ha3) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching. 4. Kesulitan keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindakan auditor switching. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi Kesulitan keuangan perusahaan (ICR) pada uji koefisien regresi, dimana nilai signifikansi kondisi

29 pasar sebesar 0, 054 dan nilai koefisien regresi senilai 0,013 pada taraf signifikansi 5%, berarti nilai 0,054 < 0,05. Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis keempat (Ha4) yang menyatakan bahwa kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap tindakan auditor switching Keterbatasan dan Saran 1. Penelitian ini belum memasukkan faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap tindakan auditor switching seperti fee audit, kualitas audit, pengalaman auditor, merger, dan lain-lain. Sebaiknya pada penelitian berikutnya ditambahkan variabel- variabel baru yang akan memperluas kajian mengenai auditor switching. 2. Dalam penelitian mengenai auditor switching, variabel pergantian manajemen akan lebih sesuai digunakan pada negara yang struktur CG nya berbasis single board system. Sedangkan di Indonesia struktur CG yang digunakan adalah two tier board system. Untuk penelitian selanjutnya harap diperhatikan kesesuaian struktur Corporate Governance. 3. Dalam penelitian ini menggunakan interest coverage ratio sebagai proksi atas kesulitan keuangan perusahaan. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi lain seperti DER, laba negatif, atau tingkat PHK. Juga dapat menambahkan variabel lainnya seperti size perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan, dan lain-lain. 4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat memperluas penelitian dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan periode pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya selama jangka panjang.

30 DAFTAR PUSTAKA Adibowo, S Pengaruh Audit Firm Tenure, Audit Firm Size dan Industry Spesialization terhadap Earning Quality. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston Manajemen Keuangan, Edisi 8. Erlangga, Jakarta. Damayanti, S., dan M. Sudarma Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. SNA 11, Pontianak. Departemen Keuangan Republik Indonesia KMK No 359/KMK.06/2003 tentang Perubahan Atas KMK Nomor 423/KMK06/2002. Departemen Keuangan Republik Indonesia Keputusan Menteri Keuangan Nomor 17/KMK.01./2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Febrianto, R Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik. Kadir, M.N Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah KAP. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mardiyah, A.A Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor, Reputasi Klien, Biaya Audit, Faktor Klien dan Faktor Auditor Terhadap Auditor Changes: Sebuah Pendekatan Dengan Model Kontinjensi RPA. SNA V, Semarang. Meutia, Inten Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba Untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 7, No. 3, hal Sumarwoto Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Politeknik Negri, Semarang. Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang. informasi/01_laporan_keuangan/02_soft_copy_laporan_keuangan/

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelititan ini berupa studi empiris yang melakukan pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model dummy pada variabel dependennya sehinnga metode analisa data yang tepat adalah menggunakan regresi logistik (Ghozali,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( ) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntan Publik Akuntan publik adalah seorang akuntan yang memberikan jasa pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. Independensi auditor sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK PENGARUH AUDIT TENURE, PERGANTIAN DEWAN KOMISARIS, AUDIT DELAY, DAN PERSENTASE PERUBAHAN ROA TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE & PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014. Juhartin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris dengan penelitian kuantitatif yang melakukan pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) 2 Astuti & Ramantha (2014) 3 Ardianingsih (2014) 4 Ismiyaca et al. (2015) Auditor

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI Oleh : Varadita Febriana Drs. H. Moch. Didik Ardiyanto, M.Si., Akt ABSTRACT An auditor should

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 9 No. 2, halaman: 197-207, Juli 2008 PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN Alex Murtin & Choirul

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Astuti dan Ramantha (2014) Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh audit fee, opini going concern, financial distress,

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan kira-kira selama 4 (bulan) dengan menggunakan data dari perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCH JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 13, No. 2, Agustus 2011, Hlm. 131-144 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCH SUSAN dan ESTRALITA TRISNAWATI Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu dengan karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini akan mengkaji perusahaan-perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk BAB 4 PEMBAHASAN A. Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk kedalam suatu kategori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat PENGARUH KONDISI KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Lebih terperinci

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 84-105 84 Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Rencana Manajemen terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci