Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Basis data memegang peranan yang sangat penting bagi suatu institusi baik institusi pemerintah maupun swasta. Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi. Semua kegiatan dalam suatu institusi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan sering kali melibatkan basis data. Basis data tidak hanya mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja institusi dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Bagi institusi, keuntungan seperti ini dapat meningkatkan daya saingnya terhadap institusi lain. Keberadaan basis data PBB baik berupa data atribut maupun data spasial mempunyai peranan penting dalam menunjang kegiatan administrasi PBB di semua level organisasi DJP mulai dari level KP PBB atau KPP Pratama, Kanwil DJP sampai dengan Kantor Pusat DJP. Kedua jenis data tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan administrasi PBB diantaranya: pendataan, penilaian, penetapan, penagihan, penerimaan dan pelayanan. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini basis data PBB juga dimanfaatkan untuk kegiatan intensifikasi dan ektensifikasi pajakpajak pusat lainnya (PPh Wajib Pajak Pribadi, BPHTB). DJP menggunakan SISMIOP sebagai sistem pengelola basis data atribut dan SIG PBB sebagai sistem pengelola basis data spasial. SISMIOP dikembangkan dengan perangkat lunak SMBD Oracle dengan bahasa pemrograman Oracle Developer. Sedangkan SIG PBB dikembangkan dengan perangkat lunak MapInfo dan bahasa pemrograman Map Basic dan Visual Basic. Saat ini terdapat beberapa masalah yang terkait dengan pengelolaan basis data spasial yang menggunakan SIG PBB. Permasalahan tersebut banyak disebabkan adanya beberapa kelemahan yang disebabkan kurangnya fasilitas pada perangkat lunak pengolah basis data spasial (MapInfo). Adapun permasalahanpermasalahan yang terjadi diantaranya: tidak adanya pengaturan kewenangan penggunaan data, kesalahan representasi jenis objek pada layer, kesalahan 1

2 2 penempatan objek pada layer, adanya overlap antar objek pada suatu layer dan antar layer. Berbagai masalah diatas sebagian besar terkait dengan integritas data dalam sistem basis data. Apabila data dalam suatu sistem basis data tidak benar maka informasi yang dihasilkan juga tidak benar. Ada beberapa dampak dari masalah integritas data spasial yang menyebabkan sistem administrasi PBB tidak berjalan dengan baik. Pada umumnya integritas data pada basis data spasial kurang mendapat perhatian. Hal ini disebabkan biasanya perangkat lunak yang digunakan tidak memiliki fasilitas untuk menjaga integritas data spasial. Pengguna basis data spasial dapat dengan bebas mengubah data tanpa adanya batasan atau peringatan dari perangkat lunak. Prahasta (2002), belum menemukan perangkat lunak basis data spasial yang mampu menjaga integritas basis data dengan baik. Permasalahan-permasalahan terkait integritas basis data spasial PBB harus segera diatasi agar sistem administrasi PBB dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah pembuatan aturan-aturan atau kebijakan penanganan data spasial PBB yang wajib dipatuhi. Selanjutnya aturan-aturan tersebut harus dapat diterapkan ke dalam perangkat lunak SMBD tertentu. Aturanaturan tersebut dalam konsep basis data disebut enterprise rule (Prahasta, 2002). Enterprise Rule yang digunakan dalam perencanaan basis data harus dapat diimplementasikan pada SMBD. Konsistensi penerapannya dalam perangkat lunak SMBD akan dapat menjaga integritas data. Konsistensi penerapan enterprise rule seharusnya tidak hanya berlaku untuk basis data atribut tapi juga basis data spasial. I.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah enterprise rule dapat diterapkan pada basis data spasial PBB agar integritasnya meningkat?.

3 3 I.3 Maksud dan Tujuan Maksud penelitian adalah mencoba melakukan penerapan enterprise rule pada basis data spasial PBB melalui perancangan ulang basis data. Tujuan penelitian adalah memperoleh sistem basis data spasial PBB yang integritas datanya lebih baik dibandingkan yang ada saat ini. I.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk menangulangi permasalahan basis data spasial PBB dalam hal integritas data spasial, sehingga sistem administrasi PBB dan pajak lainnya lebih baik dari sistem yang ada saat ini. I.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Basis data spasial PBB hanya terbatas pada data vektor jenis nontopologi; 2. Perancangan ulang hanya dilakukan terhadap basis data spasial dari satu wilayah kantor pelayanan; 3. Komponen dalam sistem basis data yang diteliti hanya terbatas pada SMBD. I.6 Metodologi Metodologi adalah pendekatan, metode atau cara yang digunakan dalam penelitian. Metodologi dalam penelitian ini berbentuk alur yang dimulai dari analisis sistem eksisting sampai dengan pengujian dan analisis. Gambar I.1 menunjukkan metodologi yang digunakan. Adapun alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Analisis basis data spasial PBB eksisting Melakukan analisa terhadap SIG PBB, terutama dari kompenen basis data spasial dan perangkat lunaknya.

4 4 Mulai Analisis Basis Data Spasial PBB Eksisting Penyusunan Enterprise Rule Perancangan Basis Data Spasial Implementasi pada SMBD Pengujian dan Analisis Selesai Gambar I.1 Diagram Alur Metodologi Penelitian 2) Penyusunan Enteprise Rule Dari hasil analisis basis data spasial PBB dibuat peraturan penanganan data spasial PBB yang dapat menghidari terjadi permasalahan yang ada saat ini. Peraturan tersebut dan peraturan terkait (Keputusan DJP Nomor 533/PJ/2000) kemudian dijadikan dasar penyusunan enterprise rule data spasial PBB. 3) Perancangan Basis Data Spasial Hasil penyusunan enteprise rule digunakan untuk perancangan basis data spasial yang terdiri dari 2 tahapan yaitu: perancangan konseptual dan perancangan fisikal. Perangkat lunak yang akan digunakan untuk melakukan perancangan adalah perangkat lunak pemodelan PowerDesigner versi 10 dan Oracle SQL Developer versi 1.2.

5 5 4) Implementasi Hasil perancangan basis data spasial diimplementasikan secara fisik pada perangkat lunak SMBD. Dalam penelitian perangkat lunak SMBD yang digunakan adalah Oracle. 5) Pengujian dan Analisis Basis data spasial yang telah diimplementasikan pada SMBD diuji untuk mengetahui sejauh mana basis data tersebut dapat menjaga integritas datanya. Analisis dilakukan dengan membandingkan basis data saat ini dengan basis data hasil perancangan. I.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, batasan penelitian, metodologi dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bagian tinjauan pustaka akan dilakukan tinjauan terhadap beberapa pustaka yang memberikan landasan teori pada penelitian ini. Teori yang dibahas berkaitan dengan data spasial, basis data spasial, integritas data spasial, konsep oracle spasial dan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah basis data spasial PBB dan integritas data spasial. Bab III Analisis Basis Data Spasial PBB Eksisting dan Solusi Pemecahan Permasalahan Pada bagian ini akan dibahas tentang analisis terhadap basis data spasial PBB eksisting. Pembahasan kemudian dilanjutkan dengan permasalahan, dampak permasalahan dan solusi untuk mengatasi permasalahan.

6 6 Bab IV Perancangan dan Implementasi Bagian ini membahas kegiatan utama penelitian yaitu pembuatan peraturan penanganan data spasial PBB, penerapan enterprise rule pada basis data spasial yang dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penyusunan enterprise rule dan perancangan ulang basis data spasial PBB. Enterprise rule yang telah disusun harus dapat diterjemahan ke dalam SMBD. Pembahasan berikutnya adalah implementasi hasil perancangan tersebut pada perangkat lunak SMBD Spasial. Bab V Analisis Pada bagian ini akan dibahas tentang analisis terhadap basis data spasial hasil implementasi rancangan. Pembahasan dalam analisis meliputi pengujian basis data spasial dan analisis hasil pengujian. Bab VI Kesimpulan dan Saran Bagian kesimpulan dan saran membahas tentang kesimpulan dari penelitian serta saran-saran untuk peneliti berikutnya.