3.2% 3.5% 77 juta penduduk, memiliki simpanan dana/tabungan ataupun. perlindungan 309 asuransi untuk 65 berjaga-jaga 100 jika tertimpa. musibah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3.2% 3.5% 77 juta penduduk, memiliki simpanan dana/tabungan ataupun. perlindungan 309 asuransi untuk 65 berjaga-jaga 100 jika tertimpa. musibah."

Transkripsi

1 berpendapatan rendah lebih baik Sangat Setuju Cenderung Setuju Netral Cenderung Setuju Sangat Setuju 1 Generik yang diminati Masyarakat Catatan Teknis 2 Mengurangi Kerentanan 2 Ekonomi Melalui Mikro: Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Potensi dan Tantangan di Indonesia Training 753 Sebagian Walau 6 of Trainers 7 sudah ada banyak Training perusahaan 753 memasarkan, 753 hampir semua perusahaan menganggap (ToT) 4 asuransi of Trainers mikro adalah produk yang sukar dipasarkan. Penyebab (ToT) 5 5 utamanya adalah rendahnya tingkat pemahaman masyarakat untuk berasuransi. 2 2,259 2,17 Industri asuransi Indonesia sudah 2,259 merintis 2,17 penjualan asuransi mikro dari tahun Tingkat pemahaman masyarakat terhadap asuransi yang begitu rendah membuat industri sangat sulit berkembang. Terutama untuk produk asuransi mikro yang banyak menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Akhirnya tanggal 17 Oktober, pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan kerangka dasar asuransi mikro yang 5 dituangkan dalam Grand Design 1,271 Mikro. Perusahaan Umum 4 Perusahaan Jiwa Perusahaan Umum Persepsi Masyarakat 3 Perusahaan Mengenai Jiwa Mikro Indonesia Jiwa Korban Tabungan Bencana Ru4 mit ketentuan dan pengecualiannya Jiwa Korban Pemakaman S ederhana fitur dan proses administrasinya Tabungan Bencana 1 Pemakaman 2 2 Su sah mendapatkan produknya dan mengurus persyaratannya M udah didapat produknya Kombinasi 6% Ma hal harga jiwa preminya pendidikan kendaraan Kesehatan kebakaran unitlink bencana kebanjiran Kombinasi E konomis harga preminya (maks. Rp5./periode) (N=621) (N=449) (N=295) (N=37) 1 (N=129) (N=46) (N=29) (N=2) 6% La ma proses Kesehatan klaimnya (3 hari sejak dokumen lengkap diterima) Jiwa S egera penyelesaian klaimnya 1 (maks. 1 hari sejak dokumen lengkap diterima) 1 Jiwa 4 TV/radio Properti Warisanku) Statistik Perasuransian OJK, berbagai tahun Properti Laporan Access to Finance, Bank Dunia, Data dari Survei Nasional Literasi Keuangan 213, OJK. Survei dilakukan Pada akhir tahun 213 di 2 Provinsi dan 8. dengan beragam latarbelakang 1 usia, pekerjaan, dan strata wilayah serta strata sosial Microinsurance Stakeholders in Indonesia 3 - Baseline Survey oleh Nunung Nuryartono, Institut Pertanian Bogor, July 213. (US AID and SEADI). Edisi Workshop Premi hilang begitu saja pada waktu tidak ada klaim 1 Aset/GDP Aset/ PDB Santunan Pertumbuhan kurang besar sektor dibandingkan asuransi kebutuhan di Indonesia yang ada mengalami Si Peci Rumahku Warisanku 3. Si Bijak Tsunami 3. Erupsi 4. Lainnya peningkatan selama 5 tahun Premi hilang begitu saja pada waktu tidak terakhir, tidak menarik namun proporsinya 2. ada klaim 3. Santunan kurang besar dibandingkan Premi terhadap terlalu besar PDB masih 2. kebutuhan yang ada terbilang kecil 1 2. Bukti kepemilikan produk Lainnya tidak terlalu meyakinkan ada pilihan perpanjangan tidak menarik otomatis Penyebab Utama Premi Masyarakat terlalu besar Indonesia Survei Keuangan Bank Dunia: Premi/ PDB tidak Punya Bukti kepemilikan 4 produk tidak terlalu meyakinkan sekitar sepertiga penduduk ada pilihan perpanjangan otomatis 5 Indonesia, atau kurang Laki-laki Perempuan lebih 4 77 juta penduduk, tidak memiliki simpanan dana/tabungan ataupun perlindungan asuransi untuk berjaga-jaga 1 jika tertimpa Jenis Sebelum Sesudah musibah kegiatan Petani/ Ibu rumah Pedagang/ Karyawan* Lainnya* Jenis Sebelum Sesudah nelayan tangga (N=193) (N=134) Separuh perusahaan 995 asuransi 96 kegiatan jiwa yang belum memasarkan (N=447) (N=49) asuransi (N=296) mikro berencana akan segera memasarkan aktif asuransi mikro. Sementara semua perusahaan asuransi 511 umum yang 511 belum terlibat memasarkan asuransi mikro, Sebagian tidak ada yang berencana terlibat di asuransi mikro. 199-an. Dalam survei di 215 ada 9 perusahaan asuransi jiwa dan lebih dari separuh perusahaan asuransi umum sudah aktif memasarkan asuransi mikro 3 2 Beberapa hari berikutnya pada acara Pasar Mikro Indonesia, OJK bekerjasama dengan asosiasi asuransi di Indonesia meluncurkan 6 produk Mikro Generik (Si Bijak, Si Peci, Rumahku, Stop Usaha Erupsi, Stop Usaha Gempa Tsunami, 1 2,6 yang menjawab (N=841)

2 2 Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia Mikro di Negara Lain: Uganda Mikro Kelompok dari AIG Uganda, dikembangkan sejak tahun 1997 Filipina Jiwa dan Mikro yang dikelola oleh CARD MBA (Center for Agriculuture and Rural Development Mutual Benefit Association), mulai dikembangkan sejak tahun 1994 Guetamala Jiwa Mikro COLUMNA yang dipasarkan melalui CU, dikembangkan sejak tahun 1994 India VimoSEWA, asuransi mikro bagi perempuan pelaku usaha (anggota kelompok SEWA) mulai dikembangkan sejak tahun 1992 Colombia Jiwa MIkro La Equidad Seguros, mulai dikembangkan 35 tahun yang lalu. Vietnam Mikro untuk kelompok perempuan yang berasal dari rumah tangga berpenghasilan menengah kebawah, mulai dikembangkan sejak tahun 1996 Tanzania Mikro Kesehatan UMASIDA dirintis sejak tahun 1994 Becermin dari praktik asuransi mikro yang sudah cukup berkembang di berbagai negara tersebut, pengembangan asuransi mikro di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Saat ini perkembangan asuransi mikro di Indonesia masih berada pada tahap awal, produk-produk generik yang ditawarkan pun masih terbatas pada jenis asuransi dasar, seperti asuransi Jiwa (Si Peci), asuransi umum (Warisanku, Rumahku, Stop Usaha Gempa Tsunami), dan asuransi syariah (Si Bijak). Pelaksanaan Proyek Percontohan Mikro Indonesia Pada bulan Februari Maret 215, dilaksanakan serangkaian kegiatan sosialisasi produk generik asuransi mikro sekaligus pemantauan dan evaluasi. Secara khusus, kegiatan pemantauan dan evaluasi mencoba melihat dari dua sisi yaitu baik dari sisi permintaan (demand side) dan juga sisi penawaran (supply side). Sisi permintaan adalah pemantauan dan evaluasi dengan tujuan untuk melihat penilaian dari para calon konsumen atau pengguna jasa asuransi mikro (masyarakat) atas produk yang dipasarkan. Sedangkan sisi penawaran adalah pemantauan dan evaluasi untuk melihat kesiapan dan perkembangan distribusi pemasaran produk yang dilakukan oleh pelaku industri dan pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan., Monitoring dan Evaluasi 5 Jenis kegiatan Sebelum Sesudah Sebagian Training of Trainers (ToT) ,259 2,17 5 Pada sosialisasi penuh, peserta setelah membaca buku saku dan brosur diberi penjelasan verbal mengenai asuransi mikro dan produk generiknya. Sedangkan sosialisasi sebagian, peserta hanya membaca buku saku dan brosur produk tanpa penjelasan verbal. Training of Trainers dilakukan dengan mengundang perwakilan dari 25 kelompok (2 orang/kelompok) untuk memperoleh pelatihan untuk menjadi pelatih (ToT) dasar-dasar asuransi serta memperoleh informasi terkait produk asuransi generik. 6 Data yang digunakan adalah data yang telah melalui proses cleaning, dimana hanya yang menjawab minimal 8 persen dari semua pertanyaan kuesioner. Hal ini dikarenakan banyaknya yang tidak menjawab pertanyaan secara lengkap.

3 5 Laki-laki Perempuan 3 4 Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia 8 6 *) swasta/pns/bumn, guru, dan 1 1 Petani/ 4 Karyawan adalah 6 terdiri dari para pegawai buruh pabrik Lainnya yaitu termasuk para pelajar/mahasiswa, dan pensiunan 5 Komposisi Responden yang Tahu/ 5 nelayan (N=447) 2 (berdasarkan jenis pekerjaan) Petani/ Ibu rumah Pedagang/ nelayan Karyawan* tangga Pedagang/ Lainnya* 128 (N=193) (N=134)(N=296) (N=447) 128 (N=49) 4 Laki-laki Petani/ nelayan (N=447) Ibu rumah tangga (N=49) Persentase yang bekerja di sektor informal relatif lebih banyak tidak tahu tentang asuransi dibanding yang 1 bekerja di sektor formal. Hal ini menunjukkan bahwa secara 8 4 umum masyarakat dengan jenis pekerjaan formal sebagian 6 besar relatif sudah tahu asuransi. Sedangkan, didalam 4 kelompok pekerja informal, pedagang yang memiliki akses lebih besar dengan pihak perbankan (kredit usaha) cenderung pernah mendengar tentang asuransi, dibandingkan petani, buruh pabrik maupun ibu rumah tangga. Peremp Karyawan* Lainnya* 1 (N=193) (N=134) (N=296) Pedagang/ (N=296) Karyawan* (N=193) L ( yang Pernah atau Sedang Dimiliki Dari sebagian yang paham asuransi, mayoritas produk 4 cenderung pernah atau sedang memiliki polis 5 5 1,271 5 asuransi atau jiwa. asuransi 1,271 1, Ibu rumah tangga (N=49) 1, Perempuan rumah Pedagang/ Petani/ Petani/ Ibu rumahibu Pedagang/ Karyawan*Karyawan* Lainnya* Lainnya* nelayan nelayan (N=193) (N=193) (N=134) (N=134) tangga tangga (N=296) (N=296) (N=447) (N=447) (N=49) (N=49) Responden yang hadir dalam sosialisasi asuransi mikro 5 Laki-laki mayoritas bekerja sebagai petani, ibu rumah tangga danpetani/ Ibu rumah Pedagang/ Karyawan* Lainnya* nelayan 4 (N=193) (N=134) tangga pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan pedagang. 5 Kegiatan (N=447) (N=49) (N=296) Laki-laki Perempuan sosialisasi di beberapa lokasi kebetulan dilakukan pada saat hari 4 kerja, sehingga yang dapat hadir pun didominasi Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan oleh para pekerja informal dan ibu rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih fleksibel. 1 4 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Gender , , ,271 jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran (N=621)4 (N=449) (N=295) (N=37) (N=129) (N=29) (N=2) (N=46) (N=621) (N=449) (N=295) (N=37) (N=129) (N=46) (N=29) (N=2) 3 jiwa kendaraan pendidikan kendaraan kebakaran kebanjiran jiwa jiwa pendidikan kebakaran unitlink bencana kebanjiran pendidikan kendaraan kebakaran unitlink unitlink bencanabencana kebanjiran 4(N=449) (N=621) (N=449) (N=295) (N=37) (N=621) (N=295) (N=46) (N=29) (N=2) (N=621) (N=449) (N=295)(N=37) (N=37)(N=129) (N=129)(N=129) (N=46) (N=46) (N=29) (N=29) (N=2) (N=2) Sumber informasi yang selama ini diterima 2 asuransi 2 1 oleh masyarakat mengenai yang dianggap Media informasi asuransi paling tepat oleh masyarakat ,6 2,6 2,6 Penyedia produk asuransi mikro TV/radio Komunitas Komunitas agama agama 1 1 2, TV/radioTV/radio TV/radio bencana kebanjiran jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink 2 2 (N=37) (N=129) (N=46) (N=29) (N=2) 1 (N=621) (N=449) (N=295) 2 TV/radio yang menjawab 1 yang menjawab yang menjawab (N=841)(N=841) perlu mempertimbangkan strategi dengan menggunakan iklan pemasaran yang menjawab (N=841) 2,6 (televisi dan radio). Meskipun masyarakat selama ini menerima informasi mengenai asuransi sebagian besar Generik ya yang menjawab (N=841) melalui tetangga/teman/agen, rendahnya pemahaman akan namun 1asuransi patut menjadi bahan evaluasi untuk menilai efektivitas media tersebut. Hampir separuh yang mengisi kuesioner menilai bahwa 2 2 televisi radio merupakan media ideal untuk memberikan informasi mengenai asuransi mikro. 2 dan Generik yang diminati Masyarakat Generik yang diminati Masyarakat 2, Generik yang diminati Masyarakat Generik yang diminati Masyarakat

4 Petani/ Ibu rumah Pedagang/ Karyawan* Lainnya* 4 Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi nelayan Melalui tangga (N=193) (N=134) Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia (N=447) (N=49) (N=296) Tingkat ketertarikan untuk membeli bisa 3 dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis 4 produk sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing 1 2 2, manfaat yang ditawarkan, besarnya santunan, dan tergantung juga bagaimana pihak asuransi tersebut 5 menjelaskan jiwa produknya pendidikan 1,271kendaraan kebakaran unitlink masing-masing. Sebagai 4 (N=621) (N=449) (N=295) (N=37) (N=129) (N=46) contoh, 3 masyarakat tertarik dengan Si Peci dan Si Bijak dikarenakan 4 produk ini dinilai ekonomis dan santunannya cukup 1 bermanfaat 2 bagi kebutuhan 2 mereka. Sedangkan produk Stop Usaha Gempa Tsunami dan Erupsi sangat jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran bergantung pada lokasi yang rawan dengan bencana. (N=621) (N=449) (N=295) (N=37) 2 (N=129) (N=46) (N=29) (N=2) Namun perlu 1 dicatat bahwa pada sosialisasi sebagian produk Warisanku dan Rumahku relatif lebih diminati dibanding produk lainnya. Hal ini, dikarenakan kedua produk tersebut 1 lebih mudah dipahami oleh peserta saat 2 2 membaca 1 informasi yang tersedia dalam buku saku dan brosur produk. 1 7 Dari 6 (enam) produk asuransi mikro yang diperkenalkan pada sosialisasi (Rumahku, Si Bijak, Si Peci, Stop Usaha Gempa Tsunami, Stop 5 5 Usaha Erupsi, Warisanku), Si Peci merupakan produk yang paling diminati , bencana kebanjiran (N=29) (N=2) 1 1 Generik yang diminati masyarakat 2 2 TV/radio Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi 1 Catatatan: yang menjawab (N=2,69). Terdapat beberapa lokasi dimana produk tidak disosialisasikan secara lengkap TV/radio 1 karena tidak adanya pihak asuransi yang hadir untuk menjelaskan produk tersebut ,6 Gempa Tsunami, Stop Usaha Erupsi, Warisanku), Si Peci merupakan produk yang menjawab yang paling (N=841) 1 diminati. Dari 6 (enam) produk asuransi mikro yang diperkenalkan pada sosialisasi (Rumahku, Si Bijak, Si Peci, Stop Usaha 2,6 yang menjawab (N=841) Mikro Dilihat dari Kacamata Industri Generik yang diminati Masyarakat Selain persepsi dari masyarakat, sebagai pengguna produk asuransi 3 mikro, persepsi Generik 2 yang para diminati pelaku Masyarakat pasar (industri/penyedia asuransi mikro) 2 3 pun dikumpulkan untuk 2 mengkaji pengembangan asuransi mikro 2 2 di Indonesia dari sisi penawaran. Kegiatan pemantauan dilakukan 2 dengan 1 pengumpulan data secara reguler (data sekunder) maupun 1 non-reguler (data primer). Data sekunder 1 yang dikumpulkan 1 adalah laporan keuangan penjualan asuransi mikro (bulanan). Data Jenis Sebelum Sesudah sekunder dari setiap perusahaan asuransi yang terlibat dalam proyek kegiatan percontohan tersebut dikumpulkan dalam database berbasis web Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Si (pusatdata.asuransimikroindonesia.org). Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Pengisian data sekunder dilakukan secara rutin (paling lambat tanggal 7 setiap bulannya untuk Premi Premi hilang hilang begitu begitu saja pada saja waktu pada tidak waktu ada klaim tidak ada data klaimbulan terakhir) selama periode April 215 Maret 216. Santunan Santunan kurang kurang besar dibandingkan besar 511 dibandingkan 511 kebutuhan kebutuhan Sebagian yang ada yang ada Sedangkan untuk informasi yang berbentuk data primer (non-reguler), Lainnya Lainnya Training terdiri dari (i) Diskusi bilateral dengan enam entitas yang dilaksanakan of tidak Trainers menarik pada tanggal 1-11 Juni 215. Diskusi dilaksanakan di Gedung OJK Premi (ToT) terlalu tidak besarmenarik bersama dengan tenaga ahli Mikro dari Kantor Pusat Bank Bukti Premi kepemilikan terlalu produk besar tidak terlalu meyakinkan Dunia Peter Wrede (ii) kuesioner yang disebarkan ke 12 perusahaan Bukti ada kepemilikan pilihan perpanjangan 2,259 produk otomatis tidak terlalu 2,17 asuransi yang ada di Indonesia pada akhir Juni 215. meyakinkan ada pilihan perpanjangan otomatis

5 saja pada waktu tidak ada klaim sar dibandingkan a Kegiatan sosialisasi 1 Generik yang diminati Masyarakat Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia asuransi mikro 12 Oktober Si 215, Peci Rumahku Warisanku Si Peci Rumahku Si Bijak Warisanku Tsunami Si Erupsi Bijak Tsunami Erupsi 1 sebanyak Premi hilang begitu Premi saja hilang pada begitu waktu saja tidak pada waktu klaim tidak ada klaim Santunan kurang Santunan besar dibandingkan kurang 72 besar perusahaan dibandingkan kebutuhan yang kebutuhan ada yang ada Lainnya Si Peci Lainnya sudah mengembalikan kuesioner Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi ( 42 perusahaan asuransi jiwa dan 3 tidak menarik tidak menarik perusahaan asuransi umum) Premi terlalu besar Premi terlalu besar 3 sampai dengan Bukti kepemilikan Bukti produk kepemilikan tidak terlalu produk meyakinkan tidak terlalu meyakinkan ada pilihan perpanjangan ada pilihan otomatis perpanjangan otomatis Jiwa Generik yang diminati Generik Masyarakat yang diminati Masyarakat 3 Umum ik roduk tidak terlalu meyakinkan rpanjangan otomatis Jenis kegiatan Sebagian Training of Trainers (ToT) Sebelum Jenis Sesudah Sebelum kegiatan Sesudah Sebagian Training of Trainers (ToT) 2,259 2,17 2,259 2,17 ebelum is Sebelum Sesudah Sesudah tan ialisasi sasi sasi ian 753 g ners al,259 2,259 2,17 2,17 1 Jenis produk asuransi mikro yang dipasarkan sebagian besar merupakan produk asuransi Jiwa, kecelakaan diri, properti dan asuransi Perusahaan Perusahaan Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Tabungan Tabungan Pemakaman Pemakaman Kesehatan 1 Perusahaan Jiwa 1 3 Kesehatan 1 Jiwa 3 Jiwa Perusahaan Perusahaan Perusahaan Umum Umum Korban Korban Bencana Bencana Kombinasi 6% Kombinasi 6% Properti 4 Properti 4

6 6 Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia Alasan utama perusahaan asuransi memasarkan produk asuransi mikro (a) Mengembangkan usaha dengan memasuki target pasar baru terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah, (b) Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), (c) Diharuskan undang-undang/otoritas pemerintah. Perusahaan asuransi tidak melihat alasan yang bersifat komersial, seperti ekspektasi keuntungan finansial perusahaan, pengakuan citra/brand perusahaan, dan memenuhi permintaan pasar sebagai alasan utama dari keterlibatan mereka memasarkan produk asuransi mikro. Masa Depan Mikro dari sudut pandang Industri Perusahaan Jiwa Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi akan lebih banyak dibandingkan dari asuransi informal. Budaya berasuransi di kalangan pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 1 dalam 3 tahun mendatang. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 1 pada 216. asuransi mikro akan menguntungkan bagi perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. asuransi mikro menguntungkan bagi yang memberi jaminan. mikro membuat kondisi rumah tangga berpendapatan rendah lebih baik. Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi akan lebih banyak dibandingkan dari asuransi informal. Budaya berasuransi di kalangan pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 1 dalam 3 tahun mendatang. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 1 pada 216. asuransi mikro akan menguntungkan bagi perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. asuransi mikro menguntungkan bagi yang memberi jaminan. mikro membuat kondisi rumah tangga berpendapatan rendah lebih baik Perusahaan Umum Pelaku industri, baik asuransi jiwa maupun umum, menilai perkembangan asuransi mikro di masa depan cukup positif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penilaian sejauh mana perusahaan asuransi setuju terhadap beberapa pernyataan mengenai perkembangan asuransi mikro di masa depan. Lebih dari 5 persen perusahaan asuransi jiwa cenderung setuju jika: (a) budaya berasuransi di kelompok masyarakat pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan; (b) bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 1 persen pada 216; (c) asuransi mikro merupakan faktor penentu yang membuat kondisi rumah tangga berpendapatan rendah lebih baik. Sedangkan, lebih dari 5 perusahaan asuransi umum cenderung berpendapat budaya berasuransi di kelompok masyarakat pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan dan lebih banyak produk asuransi mikro akan ditawarkan oleh perusahaan asuransi di masa mendatang. Sangat Setuju Cenderung Setuju Netral Cenderung Setuju Sangat Setuju Beberapa produk asuransi mikro yang diinginkan oleh masyarakat berdasarkan hasil forum group discussion (FGD) dengan 3 komunitas di empat wilayah di Indonesia 7 pada bulan Desember 213 8, diantaranya: a. rawat inap b. pemakaman c. penyakit tertentu seperti deman berdarah dan malaria d. kebakaran e. kapal nelayan f. bencana gempa bumi dan lainnya g. gagal panen h. peternakan i. kecelakaan diri 7 Yogyakarta (7 komunitas), Surabaya (8 komunitas), Makassar (7 komunitas dan Manado (8 komunitas). 8 World Bank, laporan perkembangan asuransi mikro, Agustus 214.

7 Perusahaan Jiwa Jiwa Tabungan Pemakaman Catatan Teknis Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia 7 Kesehatan 1 Kombinasi 6% Perusahaan Umum Korban Bencana Jiwa 1 Kesulitan utama yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan asuransi mikro 3 Properti 4 Kurangnya sosialisasi produk asuransi mikro merupakan kendala utama bagi perusahaan dalam memasarkan produk. Berdasarkan hasil kuesioner, sebagian besar (29 perusahaan asuransi jiwa dan 18 perusahaan asuransi umum) menjawab bahwa kesulitan utama yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan produk asuransi mikro adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai produk itu sendiri. Selain itu, beberapa masalah utama yang dipilih oleh setidaknya 5 persen dari jumlah perusahaan asuransi jiwa adalah adanya kasus moral hazard/penipuan (dijawab oleh 18 perusahaan), dan tidak cukupnya jaringan distribusi pemasaran serta anti-selection (masing-masing 16 perusahaan). Sedangkan bagi perusahaan asuransi umum, rendahnya permintaan dari kalangan ekonomi lemah dijawab sebagai tantangan oleh 14 perusahaan dari total 3 perusahaan.

8 Rekomendasi Edukasi mengenai dasar asuransi dan asuransi mikro adalah salah satu hal yang penting untuk dikaji lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat untuk berasuransi, sekaligus mengurangi persepsi negatif mengenai asuransi. harus diberikan secara merata kepada semua lapisan masyarakat dan penyampaian sosialisasi sebaiknya menggunakan ungkapan/bahasa yang mudah, sederhana dan mikro. perlu dikembangkan sesuai dengan media yang paling mudah diakses oleh masyarakat seperti melalui televisi atau radio. Oleh karena itu, layanan iklan resmi dan dialog publik dari pemerintah perlu ditayangkan secara khusus di televisi agar masyarakat dapat lebih mudah mengenal produk asuransi mikro, Mengingat asuransi mikro mengutamakan hukum bilangan besar, maka sebaiknya industri asuransi bisa menciptakan produk asuransi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan kementerian terkait yang dapat memahami kebutuhan akan produk asuransi yang tepat dan berguna. Memperluas jaringan distribusi Membentuk kerja sama terutama dengan lembaga formal dan komunitas masyarakat lokal untuk meningkatkan jaringan distribusi dan memasarkan produk asuransi mikro. Catatan teknis ini merupakan intisari dari Laporan Tengah Periode Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Mikro di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Rina Cakti Yuliani Neni Lestari

Definisi asuransi mikro

Definisi asuransi mikro ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga LAMPIRAN Istilah umum dalam dan perbedaannya dengan mikro Definisi mikro ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Karakteristik Mikro ADLN Perpustakaan Universitas

Lebih terperinci

Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Tantangan dan Potensi di Indonesia. Hotel Sunan, Surakarta 29 Oktober 2015

Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Tantangan dan Potensi di Indonesia. Hotel Sunan, Surakarta 29 Oktober 2015 Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Tantangan dan Potensi di Indonesia Hotel Sunan, Surakarta 29 Oktober 2015 2 Latar Belakang Pertumbuhan sektor Asuransi mengalami peningkatan selama

Lebih terperinci

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI I. UMUM Perkembangan industri perasuransian saat ini cukup pesat sehingga mendorong

Lebih terperinci

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia Highlights May 2017 Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 93 kabupaten 4 provinsi di wilayah timur Indonesia Jawa Timur Populasi: 38.8 juta Responden: 6,873 Wilcah: 447 desa Selatan

Lebih terperinci

SEKILAS MENGENAI LAYANAN KEUANGAN MIKRO (LAKU MIKRO) DI INDONESIA

SEKILAS MENGENAI LAYANAN KEUANGAN MIKRO (LAKU MIKRO) DI INDONESIA SEKILAS MENGENAI LAYANAN KEUANGAN MIKRO (LAKU MIKRO) DI INDONESIA TANGERANG SELATAN, 17-18 JULI 2017 PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1 61 A. OUTLINE PENGENALAN LAKU MIKRO Pengantar

Lebih terperinci

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN f Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.07/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia. Data Badan Pusat Statistik tahun 2015 mencatat sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18%) beragama Islam.

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN UNTUK KONSUMEN DAN/ATAU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Resiko atau kerugian bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja walaupun tidak ada yang menginginkan kehadirannya. Dampak dari kerugian atas suatu resiko

Lebih terperinci

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015 Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015 Cerdas mengelola ı wisely, future wealthy Masa depan Manage sejahtera wisely, ı future wea Strategi

Lebih terperinci

Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan. Jakarta, 17 Juli 2017

Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan. Jakarta, 17 Juli 2017 Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan Jakarta, 17 Juli 2017 Sekilas ACA Asuransi NV Oriental 29 Agustus 1956 PT Asuransi Central Asia (ACA) pada 5 Agustus 1958 Perusahaan Asuransi Umum 64 kantor

Lebih terperinci

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, -1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/SEOJK.07/2014

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era teknologi seperti saat ini banyak sekali muncul inovasi dari layanan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun 2012Bank Indonesia

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PEMBERIAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN OLEH BANK UMUM DAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai sarana menyerap dana dan memperkuat keuangannya

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai sarana menyerap dana dan memperkuat keuangannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang, salah satu caranya yaitu melalui

Lebih terperinci

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun syariah, di tempat, SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.07/2017

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank BOKS 2 HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI DAN PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2007 Pada tahun 2007, Kantor Bank Indonesia Bengkulu melakukan dua survei yaitu Survei Kredit Konsumsi dan Survei Survei Kredit

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014 SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Siang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsabangsa di

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN 4 1. Perlunya Asuransi Mikro di Indonesia 4 2. Peluang Asuransi Mikro 5 3. Bentuk-bentuk Asuransi Mikro 5

A. PENDAHULUAN 4 1. Perlunya Asuransi Mikro di Indonesia 4 2. Peluang Asuransi Mikro 5 3. Bentuk-bentuk Asuransi Mikro 5 DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN 4 1. Perlunya Asuransi Mikro di Indonesia 4 Peluang Asuransi Mikro 5 3. Bentuk-bentuk Asuransi Mikro 5 B. KARAKTERISTIK DAN DEFINISI ASURANSI MIKRO INDONESIA 6 1. Karakteristik

Lebih terperinci

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan bagian dari masyarakat. Dalam kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, kehidupan

Lebih terperinci

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan 2007 1. Pendahuluan Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana sistem pembayaran memiliki peranan

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

Lebih terperinci

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan)

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan dan Keluarganya di Daerah Asal Kerjasama: Badan Nasional Penempatan

Lebih terperinci

TOT DASAR ASURANSI MIKRO PERLINDUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA

TOT DASAR ASURANSI MIKRO PERLINDUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA TOT DASAR ASURANSI MIKRO PERLINDUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA 1 Latar Belakang Survei keuangan yang dilakukan oleh Bank Dunia tahun 2009 menunjukkan bahwa 32% orang Indonesia tidak memiliki

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit Accidental & Health Hospital Income& Surgical Benefit Persiapkan segala sesuatunya dengan Hospital Income & Surgical Benefit Perlindungan lengkap akan biaya finansial atas perawatan di rumah sakit, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga

Lebih terperinci

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017 Inklusi Keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) UIN Syarif Hidayatullah, 17-18 Juli 2017 OUTLINE I. Inklusi dan Literasi Keuangan II. Pembentukan TPAKD III. Program Kerja TPAKD Provinsi

Lebih terperinci

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman BERITA PERS Jakarta, 17 April, 2013 Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman PRUaman Menyediakan Asuransi Jiwa yang terjangkau, Mudah Diakses; Membuka Pintu ke Masa Depan Keuangan Yang Sehat

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL)

KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL) KUESIONER GDEAI (EKSTERNAL) Mohon kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan memberikan TANDA SILANG (X) pada pilihan yang tersedia, atau dengan menuliskan jawabannya pada tempat

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG MEGA LISTRA ABSTRAK Bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

AXA Mandiri Corporate Solutions. solusi asuransi bagi perusahaan dalam mengelola kesejahteraan karyawan. AXA Mandiri Customer Care Centre

AXA Mandiri Corporate Solutions. solusi asuransi bagi perusahaan dalam mengelola kesejahteraan karyawan. AXA Mandiri Customer Care Centre solusi asuransi bagi perusahaan dalam mengelola kesejahteraan karyawan AXA Mandiri Corporate Solutions Fleksibilitas manfaat yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan AXA Mandiri Customer Care Centre

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan ekonomi karena UMKM memiliki kemampuan yang tinggi

Lebih terperinci

Bisnis Indonesia 02/03/2017, Hal. 22 Indonesia Re Incar Pasar Asean

Bisnis Indonesia 02/03/2017, Hal. 22 Indonesia Re Incar Pasar Asean Bisnis Indonesia 02/03/2017, Hal. 22 Indonesia Re Incar Pasar Asean Harian Kontan 02/03/2017, Hal. 24 Skema Baru CoB bagi Auransi Komersial Warta Ekonomi Edisi Februari, Hal. 43 Allianz Life Terpilih menjadi

Lebih terperinci

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: LATIFAH HANUM A. M. L2D 005 372 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki BOKS S U R V E I P O L A R E M IT A N S I T K I P R O P IN S I JA W A T E N G A H 2 0 0 8 Dalam beberapa studi ditemukan bahwa remitansi memiliki dampak yang besar terhadap kondisi makroekonomi, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga perusahaan luar negeri

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak 1 I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak selalu mengenai materi namun kebutuhan materi yang terpenuhi tentu saja adalah salah satu sumber

Lebih terperinci

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat L1 N = 200 Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand AXA Life di kalangan masyarakat, baik pemegang polis AXA atauupun bukan pemegang polis AXA. Kami mengharapkan partisipasi

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

96% responden telah beroperasi antara 4 tahun hingga lebih dari 10 tahun, hanya 4% yang baru beroperasi selama 1-3 tahun.

96% responden telah beroperasi antara 4 tahun hingga lebih dari 10 tahun, hanya 4% yang baru beroperasi selama 1-3 tahun. BOKS 1 HASIL QUICK SURVEY DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI BENGKULU Krisis keuangan global yang dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat memberikan dampak negatif

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/234/KPTS/013/2016 TENTANG TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/234/KPTS/013/2016 TENTANG TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/234/KPTS/013/2016 TENTANG TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Perempuan dan Industri Rumahan

Perempuan dan Industri Rumahan A B PEREMPUAN DAN INDUSTRI RUMAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN DALAM SISTEM EKONOMI RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK C ...gender equality is critical to the development

Lebih terperinci

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen adalah seorang Anggota Dewan Komisioner yang membidangi edukasi dan perlindun

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen adalah seorang Anggota Dewan Komisioner yang membidangi edukasi dan perlindun Yth. 1. Pengurus Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di sektor jasa keuangan; dan 2. Pengurus Asosiasi di sektor jasa keuangan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /SEOJK.07/2016

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce 1. Bagaimana keamanan transaksi e commerce Asuransi Bintang? Sangat aman, karena Bintang telah bekerja sama dengan Acquiring Bank, Payment Gateway dan di support

Lebih terperinci

KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan

KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan Laporan Indonesia 2014 KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan 4 6 8 10 12 16 18 20 LAPORAN INDONESIA TENTANG

Lebih terperinci

Peran Sektor Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Peran Sektor Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Peran Sektor Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Seminar Jakarta Food Security Summit 3 Muliaman D Hadad, Phd. Ketua Dewan Komisioner Jakarta, 13 Februari 2015 1 Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di Indonesia sendiri hingga saat ini memang sangat potensial dan terus tumbuh, ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, -1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURT EDRN OTORITS JS KEUNGN NOMOR 1/SEOJK.07/2014 PELKSNN

Lebih terperinci

Accident & Health Family Care

Accident & Health Family Care Accident & Health Keluarga bebas jalani aktifitas karena terlindungi. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Pernahkah terbayang di benak Anda menghadapi musibah yang tidak terduga

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA 63 V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA Bab berikut membahas struktur pasar tenaga kerja yang ada di Indonesia. Tampak bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia terserap di sektor jasa. Sektor jasa

Lebih terperinci

OJK DIALOGUE. 1 Februari 2016

OJK DIALOGUE. 1 Februari 2016 OJK DIALOGUE 1 Februari 2016 Perasuransian 1 Gambaran Kondisi Perasuransian 2015 Statistika Perasuransian - 1 Jiwa 50 Umum 76 Reasuransi 6 Pelaku Usaha Perasuransian Wajib 3 Keterangan: PPA: Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi, pasar modal dan lainnya pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat

Lebih terperinci

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) Mata Kuliah : Manajemen Risiko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unikom Tahun Akademik 2009-2010 Ilustrasi : Pada hari minggu 26 Desember 2004 jam

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Berbasis Teknologi Informasi dan Peraturan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami perubahan yang sangat drastis dengan ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat tinggi, beberapa

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017 SURVEI KONSUMEN Juli 2017 Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari

Lebih terperinci

JOURNEY P R O T E C T I O N

JOURNEY P R O T E C T I O N JOURNEY PROTECTION JOURNEY PROTECTION (tergantung usia masuk, jenis kelamin dan plan yang dipilih) dialokasikan ke Top Up Berkala 2012 2013 2014 2015 2016 Manulife Dana Ekuitas (IDR) 12,76% (2,08%)

Lebih terperinci

Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda!

Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda! PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda! aia-financial.co.id PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS ASURANSI VOLUNTARY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R LAMPIRAN K U E S I O N E R Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) di kalangan masyarakat, baik pemegang polis CAR ataupun bukan pemegang

Lebih terperinci

Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit

Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit Sakit apapun tidak jadi beban lagi. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Saat Anda harus mendapat tindakan medis, apakah Anda

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang besar akan jasa keuangan di kalangan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang besar akan jasa keuangan di kalangan masyarakat yang 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakta tentang kemiskinan dan pengangguran menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan yang besar akan jasa keuangan di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah/rumah

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015 SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015 Yang saya hormati, - Gubernur Bank Indonesia, Bp. Agus DW Martowardojo, - Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah sesuai UU No.21 tahun 2008 adalah segala sesuatu yang berkaitan tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pertanian sampai saat ini telah banyak dilakukan di Indonesia. Selain sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan petani, sektor pertanian

Lebih terperinci

Harian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata

Harian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata Harian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata 24/02/2017 Genjot Premi, Taspen Life Gaet Kemenpar http://keuangan.kontan.co.id/news/genjot premi taspen life gaet kemenpar

Lebih terperinci

Percaya pada keyakinan Anda

Percaya pada keyakinan Anda Laporan Tahunan 2004 Percaya pada keyakinan Anda iii Bp. Erlan Cahyana, nasabah DSP Khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bekerja di kawasan industri dan pabrik, kami membuka 57 unit DSP pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia akan dihadapkan pada ketidakpastian di masa yang akan datang. Ketidakpastian ini sewaktu-waktu dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian. Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini industri asuransi tidak kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi tetap mencatat

Lebih terperinci

Term of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro

Term of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro Term of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro LATAR BELAKANG Inklusi keuangan (financial inclusion) telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

Bisnis Indonesia 30/01/2017, Hal. 21 Industri Butuh Pelaku Baru

Bisnis Indonesia 30/01/2017, Hal. 21 Industri Butuh Pelaku Baru Bisnis Indonesia 30/01/2017, Hal. 21 Industri Butuh Pelaku Baru Republika 30/01/2017, Hal. 16 Menyongsong Era Digital Industri Asuransi Syariah Bisnis Indonesia 28/01/2017, Hal 21 Melanggar, Manulife Diwanti-wanti

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO I. UMUM Sektor jasa keuangan merupakan sektor yang memiliki keterkaitan dengan

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2 Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia adalah perempuan, dan tidak kurang dari 6 juta mereka adalah kepala rumah

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait kegiatan usaha LKM, tata cara memperol

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait kegiatan usaha LKM, tata cara memperol TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan. Mikro. Penyelenggaraan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 343) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Harian Kontan 04/05/2017, Hal. 24 Ciputra Life Mulai Garap Pasar Grup Usaha

Harian Kontan 04/05/2017, Hal. 24 Ciputra Life Mulai Garap Pasar Grup Usaha Harian Kontan 04/05/2017, Hal. 24 Ciputra Life Mulai Garap Pasar Grup Usaha Ciputra Life Bidik 50% Nasabah Dari Ciputra Tunas Group http://infobanknews.com/ciputra life bidik 50 nasabah dari ciputra tunas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dituntut untuk senantiasa meningkatkan produktivitas, kualitas produk yang dihasilkan, efisiensi dan yang paling penting inovasi untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE) Yth. 1.!Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2.!Direksi Perusahaan Asuransi Jiwa, di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.

Lebih terperinci