BAB VII P O W E R. M. Achmad

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII P O W E R. M. Achmad"

Transkripsi

1 BAB VII P O W E R M. Achmad 7.1 Pendahuluan Power merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara individu maupun kelompok, sehingga individu ataupun kelompok tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh si pemimpin, atau dengan kata lain dengan powernya pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Dalam teori manajemen power lebih banyak memiliki keterkaitan dengan aspek leadership daripada aspek-aspek manajerial. Dalam sejarah kehadirannya, bisa dikatakan power adalah yang tak terduga kemunculannya oleh berbagai pelopor manajemen, termasuk pencetus birokrasi Max Weber. Tetapi dalam perjalanannya kehadiran power terkandung lebih mengemuka, karena sering mengalahkan otoritas, sebuah elemen penting konsep manajemen (Achmad, 2000). 7.2 Pengertian Power Dalam leadership power identik dengan kekuatan, kekuasaan, dan kekuatan. Power merupakan sarana kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Power sebagai alat menjalankan pengaruh. Power adalah kemampuan (ability) untuk menjadikan orang lain mau melaksanakan sesuatu. Menurut Achmad (2000) power diidentifikasikan sebagai kemampuan seseorang/ bagian dalam organisasi untuk mempengaruhi orang/ bagian lain (agar menjalankan perintah atau mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak mereka inginkan) untuk mencapai tujuan, sesuai keinginan pemilik power. Sementara itu, authority adalah hak (right) untuk meminta orang lain melakukan sesuatu. Sejalan dengan pengertian tersebut Ahmad (2000) mengatakan otoritas merupakan kekuatan untuk mencapai hasil yang diinginkan, tapi hanya mencakup kekuatan yang telah digariskan menurut hirarki atau garis komando formal dengan sifat berikut : 86

2 Tertanam dalam posisi, sehingga otoritas hanya muncul karena posisi dan bukan karakteristik individu. Dimana oleh bawahan secara sukarela (legitimate) bukan karena keterpaksaan. Tabel 4. Perbedaan Power dan Authority Dasar Perbedaan Power Authority 1. Arti 2. Sumber 3. Tujuan 4. Pelaku 5. Perilaku Bawahan Kemampuan Sifat individu Kep. Individu/ kelompok Pemimpin Ketergantungan Hak Kedudukan Kepentingan kolektif Manajer kepatuhan 7.3 Jenis Power 1. Power yang berasal dari organisasi adalah : Positional power Legitimate power Reward power Coercive power 2. Power yang berasal dari si pemimpin adalah : Personal power Expert power Reference power 7.4 Sumber dan Base Power Sumber power menjelaskan tentang dari mana pemimpin memperoleh power. Sedangkan Base Power adalah mempertanyakan tentang alat/ sarana apa yang dipakai oleh seorang untuk mempengaruhi orang lain Sumber Power 1. Kedudukan 2. Kepribadian 3. Keahlian 4. Kesempatan Bases Power 1. Paksaan/ hukuman 2. Hadiah/ ganjaran 3. Persuasi/ membujuk 4. pengetahuan 87

3 7.5 Sifat Power Power sifatnya intangible (tidak terlihat, tetapi pengaruhnya terasakan). Untuk bisa dirasakan. Power perlu digunakan, tetapi cukup ditampilkan potensinya. Sumber power bermacam-macam, bisa posisi formal, akses terhadap kekuasaan, penguasaan sumber dan sebagainya. Sumber ini bisa memunculkan power dengan kadar yang berbeda (Ahmad, 2000). Hasil kajian Laboratorium Politik dan Tata Pemerintahan mengemukakan bahwa authority identik dengan legitimate power. Dimana seorang yang menduduki suatu jabatan dapat dipastikan ia memiliki authority. Pemegang authority dapat mempergunakannya untuk memaksa kepatuhan kepada orang lain. Penampilan authority dapat dilakukan lewat reward and punishment. Reward Power Coercive Power Legitimate Power Expert Power Referent Power Taxonomy Power menurut French dan Raven Target (bawahan) rela memenuhi keinginan atasan, karena ingin memperoleh hadiah (reward). Dia percaya sepenuhnya dikontrol oleh pimpinan. Target (bawahan) rela memenuhi keinginan atasan, karena ingin menghindari hukuman. Target (bawahan) rela memenuhi keinginan atasan, karena merasa atasan memiliki hak untuk memerintah yang wajib ditaati bawahannya. Target (bawahan) rela memenuhi keinginan atasan, karena percaya bahwa atasan memiliki pengetahuan khusus tentang cara terbaik mengerjakan pekerjaan. Target (bawahan) rela memenuhi keinginan atasan karena dia menghormati atasan dan berharap mendapat keuntungan dari persetujuan atasan terhadap sikapnya. Teknik menggunakan power secara efektif : a. Reason (nalar) dengan menggunakan : Fakta Untuk menyajikan ide secara logis dan rasional Data b. Friendliness (ramah lingkungan) c. Coactions (koalisi) dukungan orang lain d. Bargaining (tawar menawar) 88

4 e. Assertiveness (mempertahankan hak) f. Higher Authority (otoritas atasan) g. Suctions (sanksi-sanksi) 7.6 Kesimpulan Peran power sangat penting, terutama berhubungan dengan keinginan membangun kepemimpinan yang efektif, yang biasanya diukur melalui peningkatan performansi kerja. Power yang sifatnya intangible dapat berubah menjadi sebuah tools yang berbahaya bagi organisasi, bila pemakaiannya berlebihan dan melebihi takaran kebutuhan organisasi. Penggunaan power yang berlebihan akan menyebabkan prosedur dan sisi-sisi manajerial organisasi porak poranda. Dalam kaitan dengan keberhasilan kepemimpinan, pemakaian power tidak sepenuhnya dilakukan. Hanya kepemimpinan dalam situasi tertentu saja memerlukan power dari sejumlah sumber power yang tersedia. Dan setiap situasi kepemimpinan akan membutuhkan kadar dan sumber power tersebut yang akan berbeda satu sama lain. Pemilihan sumber power yang tepat akan membawa seorang pemimpin berhasil dalam kepemimpinannya. Sumber : Hasil Kajian Politik dan Tata Pemerintah, FIA UB, 2012 dari Sumber Hasil Kajian LPTP FIA UB. Malang M. Achmad (2000). Power dalam Organisasi. Usahawan No. 9 Tahun xxix September. 89

5 BAB VIII HUMAN RELATIONS Tim LPTP FIA - UB 8.1 Pengertian : Human Relations adalah suatu syarat seseorang yang berhasil dalam berkomunikasi. Secara definitive pengertian Human Relations adalah interaksi antara seorang dengan orang lain yang menghasilkan kepuasan. 8.2 Dua Pengertian Human Relations Ada (2) dua pengertian Human Relations ini yang dikenal oleh para ahli yaitu: 1. Pertama : Human Relations Dalam Arti Sempit Human Relations dalam arti sempit adalah interaksi seseorang dengan orang lain tetapi interaksi ini hanya dalam situasi kerja. Tujuannya memecahkan masalah karyawan yang mengalami kesulitan dalam produktivitas kerja karena masalah-masalah pribadi. Human Relations dalam arti sempit yang perlu diperhatikan adalah : 90 Sifat dan tabiat manusia sebagai individu Manusia dalam kelompok Masalah-masalah yang dihadapi manusia Motivasi manusia Selanjutnya diupayakan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong manusia bekerja lebih produktif. Kegiatan tersebut meliputi : Komunikasi mempengaruhi seseorang agar bertindak sesuai dengan kehendak pemimpin Counseling, suatu komunikasi antara perseorangan. Tujuannya membantu karyawan dalam memecahkan masalah Diskusi kelompok, cara ini membuat karyawan merasa bertanggung jawab melaksanakan kegiatan 2. Kedua : Human Relations dalam arti luas Human Relations dalam arti luas adalah interaksi seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.

6 Human Relations dalam arti luas, yang dimaksud adalah bagaimana setiap interaksi antara manusia terdapat suatu proses yang saling memuaskan. Agar seseorang memiliki Human Relations yang baik maka ia harus memperhatikan : a. Waktu interaksi 1. Menghormati kepentingan orang lain 2. Menghargai pendapat orang lain 3. Menghormati ambisi orang lain 4. Menggunakan segala kemampuan untuk kepentingan kelompok/ team 5. Berusaha untuk mengikut sertakan/ kompromi dengan orang lain 6. Memperhatikan sikap positif pada saat perkenalan, memperkenalkan diri dan memperkenalkan orang lain 7. Ucapan selamat pada saat setiap bertemu 8. Tidak terlalu banyak menceritakan masalah pribadi 9. Loyalitas 10. Pandai menyimpan rahasia b. Berpikir sehat 1. Mampu menyesuaikan diri dengan kenyataan 2. Puas dengan orang yang diperoleh 3. Lebih suka memberi daripada menerima 4. Bebas dari rasa tegang dan cemas 5. Tolong menolong 6. Pemaaf c. Mengenal kelebihan yang dimiliki Misalnya rupa, karunia, bakat, karakter, keahlian. d. Menghadapi atasan Peka terhadap keinginan atasan Menarik perhatian Tugas sebagai tantangan bukan beban e. Menyakinkan orang Memancing / menggiring Menyentuh perasaan 91

7 f. Sikap yang perlu dihindari Membuat klik Mengumpat Menjilat Jawaban mengambang Menunda jawaban Sumber : Hasil Kajian Politik dan Tata Pemerintahan FIA UB, 2012 dalam John Robert Power. Human Resource Development. John Robert. Human Resource Development. 92

8 93

9 BAB IX PUBLIC RELATIONS Tim LPTP FIA - UB 9.1 Pengertian : Publik relations adalah : Meliputi usaha-usaha organisasi. Memelihara hubungan dengan masyarakat sekitarnya agar kerjasama dalam organisasi tersebut memperoleh dukungan masyarakat sekitarnya. Seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang/ organisasi/ badan. Suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari individu/ organisasi atas dasar kepentingan publik dan pengertian dan pengakuan dari publik 9.2 Tujuan Publik Relations : 1. Menghubungkan good will. 2. Memperoleh opini publik yang favorable 3. Menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik 9.3 Kegiatan Publik Relations harus : Kedalam dengan menciptakan komunikasi yang informatif dan persuasif. Caranya : Lisan Tulisan Bimbingan Pedoman Keluar dengan cara : Promosi Pameran Pertemuan press releases 94

10 Press relation Konferensi Briefing Publikasi Film Radio, TV Rapat Seminar Symposium Lokakarya Sarasehan 9.4 Pelaksanaan Public Relations Seorang Public Relations pula sebagai pembawa cita organisasi/ perusahaan, duta, penyampung lidah, ujung tombak, jembatan penghubung antara organisasi/ perusahaan atau masyarakat. Seorang Public Relations atau petugas humas harus betul-betul memiliki ketajaman untuk menterjemahkan tujuan atau misi organisasi/ perusahaannya. Sehingga organisasi/ perusahaan tersebut selalu mendapat nilai positif di mata masyarakat. Oleh karena itu upaya yang pertama kali kita lakukan adalah membangun citra diri kita sendiri agar menjadi suatu fundamen yang kuat. Caranya dengan jalan mengembangkan diri dan mengembangkan potensi yang ada pada diri kita. Citra seorang Public Relations akan diwarnai oleh : Sumber : Hasil Kajian Politik dan Tata Pemerintahan FIA UB, 2012 dalam John Robert Power. Human Resource Development. John Robert. Human Resource Development. 95

11 BAB X K O M U N I K A S I Tim LPTP FIA - UB 10.1 Pengertian : Proses penyampaian informasi dari seseorang melalui suatu media kepada orang lain dengan mendapatkan umpan balik yang positif Macam Komunikasi 1. Komunikasi langsung 2. Komunikasi tidak langsung 10.3 Faktor Pendukung 1. Bahasa yang sama 2. Informasi yang jelas 3. Mudah dimengerti 4. Sarana yang baik 5. Kondisi lingkungan yang baik 6. Pengetahuan 10.4 Tujuan Komunikasi 1. Mengadakan perubahan 2. Agar semua orang : Mengerti Percaya Memahami Kerjasama Membantu 3. Merebut opini dengan : Menggerakan opini Memperluas opini Mengurangi opini 96

12 Komunikasi sebagai alat untuk mempengaruhi melalui cara sebagai berikut: 1. Corsive (paksaan) Teror Ancaman Boikot Menunjukkan kekuasaan 2. Persuasif : ajakan Komunikasi yang efektif sangat tergantung pada : 1. Tujuan komunikasi Pengarahan Instruksi Penghargaan Ketidakpuasan Usul/ kerjasama Membujuk Menerangkan Menginformasikan Menciptakan antusiasme Penolakan Menakut-nakuti Memperingatkan Penerimaan Menyesatkan Menyembunyikan dan seterusnya 10.5 Teknik Komunikasi 1. Metode partisipasi 2. Metode assosiasi 3. Icing device 4. Pay of idea 5. Empathy 6. Fear arousing 7. Red sheering 97

13 8. Acceptance device 9. Rejection device 10. Testimonial device 11. Benwagon device Sumber : Hasil Kajian Politik dan Tata Pemerintahan FIA UB, 2012 dalam John Robert Power. Human Resource Development. John Robert. Human Resource Development. 98

14 99

15 BAB XI TEKNIK MERAIH SIMPATIK PENDAPAT UMUM DIDALAM MASYARAKAT Tim LPTP FIA - UB 11.1 Pendahuluan : Citra diri adalah sesuatu yang terpancar dari dalam diri secara wajar, yang merupakan perpaduan dari pribadi dan tampilan fisik seseorang. Seseorang yang sukses dalam perjalanan kariernya akan semakin tertuntut untuk memiliki citra diri yang dapat diteladani. Citra seseorang akan diwarnai oleh : 11.2 Penampilan Diri Memegang Peranan Penting dalam Pergaulan dan Hubungan Kita dengan Orang Lain Penampilan diri yang baik mempercepat perkembangan keakraban dan saling percaya dengan orang lain. Berkat penampilan kita yang baik itu orang akan merasa enak. Keseluruhan penampilan akan dipengaruhi oleh : 1. Kesan Pertama : Orang bilang kesan pertama merupakan kesan abadi. Kesan pertama merupakan dampak awal yang kita dapat dari orang lain yang kita hadapi. Kesan pertama itu diakibatkan antara lain : Pakaian Suara Sapaan Jabat tangan Pandangan mata 100

16 Sikap tubuh kita 2. Kedalam Pengetahuan : Kedalaman pengetahuan menyangkut pengetahuan dan keahlian kita dibidang kerja yang menjadi tanggungjawab kita. Pengetahuan kita yang mendalam dan keahlian kita dibidang kerja kita membawa efek pada penampilan kita dan penerimaan orang atas diri kita. 3. Keluasan Pengetahuan : Keluasan pengetahuan menyangkut ilmu, informasi dan kecakapan kita untuk berbicara dan berdiskusi dengan orang lain tentang hal-hal di luar keahlian dan bidang kerja kita. Hal ini menyangkut peristiwa lokal, nasional, internasional, dan mondial dan hal-hal dalam berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, kebudayaan, moral, keagamaan, dan lain-lainnya. Pokoknya kita siap untuk berbicara tentang hal-hal yang menarik perhatian orang dan mereka nikmati. 4. Keluwesan : Keluwesan adalah kesediaan dan kecakapan kita untuk menyesuaikan perilaku kita, sehingga dapat berhubungan dengan bergaul dengan orang lain sebaik mungkin. Keluwesan adalah tindakan untuk mau keluar dari daerah aman kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi sesefektif mungkin dengan orang lain sesuai dengan keadaan dan kemampuan mereka. 5. Kegairahan : Kegairahan menular seperti penyakit. Jika kita menunjukkan bagaimana, orang-orang disekitar juga akan ikut bergairah. Ciptakan suasana yang dialogis melalui senyum yang ramah, ingat nama beberapa orang yang kita hadapi, bicarakan hal-hal yang positif dan respek terhadap idenya. 6. Ketulusan : Tulus berarti bahwa kita tidak dapat dan tidak mau main sandiwara dan bertopeng. Ketulusan kita akan ditangkap oleh orang-orang yang ada disekitar kita dan menjadi ciri penampilan kita. Sesungguhnya ketulusan merupakan pengikat dari unsur-unsur : Kesan pertama, kedalam dan keluasan pengetahuan, keluwesan kegairahan. Sedangkan tanpa ketulusan kesemua unsur itu tidak memiliki bobot yang wajar. Jadi tulus dalam hubungan pribadi dan relasi kerja dengan orang lain, terutama orang-orang yang kita hadapi, merupakan hal yang membuat 101

17 penampilan kita secara keseluruhan tampak dapat diandalkan dan mudah diterima Kemampuan Berkomunikasi : Dalam berkomunikasi ada 3 elemen yang dapat menumbuh kembangkan perhatian dan minat orang-orang yang kita hadapi yaitu : 1. Elemen visual Kontak mata Ekspresi wajah Sikap tubuh Postur 2. Elemen vokal Volume suara Kecepatan berbicara Irama Kemampuan 3. Elemen verbal Sederhana Tidak mengandung arti ganda Lengkap Jelas 11.4 Etika dan Hubungan Kemasyarakatan 1. Jangan salahkan, omeli dan kritik orang lain 2. Apresiasi yang tulus 3. Bangkitkan semangat 4. Perhatian tulus 5. Senyum ramah 6. Ingat nama 7. Pendengar baik 8. Bicarakan hal yang positif 9. Jadikan orang merasa dirinya penting 10. Respek terhadap idenya 102

18 Sumber : Hasil Kajian Politik dan Tata Pemerintahan FIA UB, 2012 dalam John Robert Power. Human Resource Development. John Robert. Human Resource Development. 103

19 BAB XII GAYA KEPEMIMPINAN R.R. Blake dan J.S. Mounton 12.1 Pengertian Gaya kepemimpinan adalah bagaimana anda berperilaku bila anda mencoba mempengaruhi prestasi orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan kombinasi perilaku direktif dan suportif. 1. Perilaku Direktif Meliputi : mengatakan secara jelas kepada seseorang apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dimana melakukannya, dan bila mengerjakannya, dan kemudian mengawasi dengan ketat pelaksanaanya. 2. Perilaku Suportif Meliputi : mendengarkan orang lain, memberikan dukungan dan semangat atas usaha mereka, dan kemudian membantu keterlibatan mereka dalam pemecahan persoalan pengambilan keputusan Gaya Kepemimpinan 1. Mengarahkan 2. Melatih 3. Mendukung 4. Mendelegasikan Tetapi tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang terbaik. Empat gaya kepemimpinan dasar adalah : 1. Mengarahkan (Directing) Pemimpin memberikan petunjuk yang spesifik dan mengawasi secara ketat penyelesaian tugas. 2. Melatih (Coaching) Pemimpin terus mengarahkan dan mengawasi secara ketat penyelesaian tugas, tetapi juga menjelaskan keputusan, meminta saran, dan mendukung kemajuan. 104

20 3. Mendukung (Supporting) Pemimpin memberikan fasilitas dan mendukung usaha bawahan ke arah penyelesaian tugas dan membagi tanggung jawab untuk membuat keputusan dengan mereka. 4. Mendelegasikan (Delegating) Pemimpin menyerahkan tanggungjawab untuk pengambilan keputusan dan memecahkan masalah kepada bawahan. Catatan : Dialog Manajer dengan Sang Wiraswasta PERILAKU SUPORTIF Perilaku Suportif Tinggi dan Direktif Rendah G3 (Gaya) MENDUKUNG Perilaku Suportif Rendah dan Direktif Rendah G4 (Gaya) MENDELEGASIKAN Perilaku Direktif Tinggi G2 (Gaya) MELATIH Perilaku Direktif Tinggi dan Direktif Rendah G1 (Gaya) MENGARAHKAN (Rendah) Perilaku Direktif (Tinggi) Apakah mungkin seseorang mempunyai kompetensi dan rasa percaya diri untuk melaksanakan sesuatu tugas, tetapi tidak mempunyai minat? tanya seorang wiraswasta. Ya, kata Lisa. Kadang-kadang orang kehilangan motivasi bila mereka menyadari bahwa pekerjaannya lebih sukar daripada yang diduga semula. Atau mungkin mereka merasa bahwa usaha mereka tidak dihargai. Di saat yang lain, orang bisa bosan mereka sekedar merasa bahwa pekerjaan itu tidak ada gunanya. 105

21 Saya membayangkan bahwa orang dapat mempunyai berbagai kombinasi dari kompetensi dan keikatan, begitukan? tanya sang wiraswasta. Tepat sekali, kata Lisa, Memang, empat kombinasi antara kompetensi dengan keikatan membentuk apa yang kami namakan tingkat pengembangan, Lisa membuat sketsa suatu rangkaian di atas selembar kertas. Empat Tingkat Pengembangan Adalah KOMPETENSI TINGGI? KEIKATAN TINGGI KOMPETENSI TINGGI? KEIKATAN VARIABEL KOMPETENSI SEDANG? KEIKATAN RENDAH KOMPETENSI RENDAH? KEIKATAN TINGGI P4 P3 P2 P1 SUDAH BERKEMBANG SEDANG BERKEMBANG Gaya Kepemimpinan yang Sesuai Untuk Berbagai Tingkat Pengembangan TINGKAT PENGEMBANGAN GAYA KEPEMIMPINAN YANG SESUAI P1 Kompetensi Rendah Keikatan Tinggi G1 MENGARAHKAN Struktur, Pengendalian, dan Supervisi P2 Kompetensi Sedang Keikatan Rendah G1 MELATIH Mengarahkan dan Mendukung P3 Kompetensi Tinggi Keikatan Variabel G3 MENDUKUNG Memuji, Mendengarkan, dan Memberi Kemudahan P4 Kompetensi Tinggi Keikatan Tinggi G4 MENDELEGASIKAN Melimpahkan tanggungjawab untuk pengembalian keputusan sehari-hari 106

22 Perilaku Kontinum Pemimpin Kepemimpinan Terpusat pada atasan Penggunaan Otoritas oleh Pimpinan Kepemimpinan Terpusat pada Bawahan Daerah Kebebasan untuk Bawahan Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya Pemimpin menjual keputusan Pemimpin memberikan ide dan mengundang pertanyaan Pemimpin memberikan keputusan sementara yang bisa dirubah Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran, dan membuat keputusan Pemimpin merumuskan batasbatasnya, meminta pada kelompok untuk membuat keputusan Pemimpin mengijinkan bawahan untuk melakukan fungsi dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh atasan Deretan Perilaku 107

23 Managerial Grind Manajemen yang penuh perhatian terhadap kebutuhan orang, dan pemimpinnya ke suasana organisasi yang bersahabat, menyenangkan dan kecepatan kerja yang rileks 9.9 Pencapaian kerja dalam manajemen adalah dari kepercayaan pada kemerdekaan orang-orang lewat penggunaan standar umum dalam organisasi yang berupa tujuan organisasi, dan dengan berdasarkan atas kepercayaan dan respek Orangorang Usaha manajemen yang paling rendah (minim terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan da semangat kerja orang-orang yang bekerja 5.5 Pelaksanaan kerja manajemen secara memadai lewat keseimbangan kerja yang diharuskan tercapai dan peningkatan semangat kerja orang-orang yang memuaskan 9.1 Efisiensi hasil dari manajemen ini dicapai dari usaha menata kerja dalam cara tertentu dengan sedikit perhatiannya pada unsur manusianya Rendah Produksi Tinggi 108

24 Tiga Dimensi Kepemimpinan Pencipta pengembangan Eksekutif Birokrat Otokratis yang baik Gaya Dasar Berhubungan Terpadu Terpisah Pengabdian Gaya tidak efektif Missionari Pencinta Kompromi Orientasi tugas Lari dari tugas Otokrat 109

25 Model Tiga Dimensi Keluwesan Pemimpin Kontak 2 Tinggi Hubungan dan Rendah Tugas Kontak 2 Tinggi Tugas dan Tinggi Hubungan Kotak 4 Rendah tugas dan Rendah Hubungan Kotak1 Tinggi tugas dan Rendah Hubungan Gaya Dasar Kontak 3 Tinggi Hubungan dan Rendah Tugas Kontak 2 Tinggi Tugas dan Tinggi Hubungan Kotak 4 Rendah Tugas dan Rendah Hubungan Kotak 1 Tinggi Tugas dan Rendah Hubungan Gaya tidak efektif Kontak 3 Tinggi Hubungan dan Rendah Tugas Kontak 2 Tinggi Tugas dan Tinggi Hubungan Kotak 4 Rendah Tugas dan Rendah Hubungan Kontak 1 Tinggi Tugas dan Rendah Hubungan 110

26 Kepemimpinan Situasional II Empat Gaya Kepemimpinan 111

27 Gaya Pemimpin Sumber : Hasil Kajian LPTP FIA UB dalam R.R. Blake dan J.S Mounton, The Managerial Grid Houston, Texas : Gulf Publishing Company, 1964 h.10 R.R. Blake dan J.S Mounton, The Managerial Grid Houston, Texas : Gulf Publishing Company, 1964 h

Disusun Oleh Lista Kuspriatni. Universitas Gunadarma 2014

Disusun Oleh Lista Kuspriatni. Universitas Gunadarma 2014 Disusun Oleh Lista Kuspriatni Universitas Gunadarma 2014 Manajer mempunyai kegiatan yang lebih luas daripada pemimpin. Manajer melakukan assesment, melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab untuk menggunakan

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Kepemimpinan pada dasarnya, dapat dikemukakan 4 hal penting, yaitu : 1)Melibatkan orang lain 2)Melibatkan distribusi

Lebih terperinci

Gaya Kepemimpinan IKA RUHANA

Gaya Kepemimpinan IKA RUHANA Gaya Kepemimpinan IKA RUHANA PENGERTIAN suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu

Lebih terperinci

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS - BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN Boone & Kurtz(2002:298) Komponen terpenting yang dapat dilihat dari tanggung jawab seorang manajer adalah kepemimpinan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM ATRIBUT KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Cerdas, mudah bergaul, perhatian Keyakinan tinggi, dominasi, pendapat kuat Struktur lembaga

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER TI-3252: Perancangan Organisasi Pendekatan Power Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 PENDEKATAN POWER Intangible, tapi pengaruhnya bisa dirasakan Terjadi dalam hubungan antara 2 atau lebih

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 Beratus-ratus tahun yang lalu dalam sistem pemerintahan monarki para raja atau ratu memiliki semua kekuasaan absolut, sedangkan hamba sahaya tidak memiliki kuasa apapun. Kedudukan seorang raja atau ratu

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Kekuasaan dan Pengaruh. Kelompok 5

KEPEMIMPINAN. Kekuasaan dan Pengaruh. Kelompok 5 KEPEMIMPINAN Kekuasaan dan Pengaruh Kelompok 5 1. Asiah Lestari 125030800111023 2. Dino Saifur Rizal 125030800111024 3. Moh. Ibram Malik 125030800111034 4. Achmad Afandi 125030802111003 5. Verniaputri

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting diperusahaan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, dimana terdapat sekelompok orang dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan (Hasibuan, 2008).

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Prof. Dr. Abd. Yuli Andi Gani, MS Guru Besar Kepemimpinan FIA UB

KATA PENGANTAR Prof. Dr. Abd. Yuli Andi Gani, MS Guru Besar Kepemimpinan FIA UB KATA PENGANTAR Prof. Dr. Abd. Yuli Andi Gani, MS Guru Besar Kepemimpinan FIA UB Saya menyambut kesempatan ini dan memberikan apresiasi atas upaya Saudara Tjahjanulin Domai atas usahanya melakukan pengkajian

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd.

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd. ibnusiswanto@uny.ac.id A. Ice Breaking Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah ketrampilan berkomunikasi khususnya berbicara

Lebih terperinci

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan PERILAKU MEMPENGARUHI DAN HUMAN RELATION BAGI PERFORMAN KEPEMIMPINAN Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Kisah untuk kita renungkan; Mike

Lebih terperinci

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku mengubah peristiwa, mengatasi perla dan meminta orang melakukan sesua yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer dalam Luthans

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berpengaruh positif dan signifikan terhadap iklim komunikasi organisasi. 57,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB II URAIAN TEORITIS. berpengaruh positif dan signifikan terhadap iklim komunikasi organisasi. 57,7% dipengaruhi oleh faktor lain. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Wheny Margaretta (2006), berjudul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Iklim Komunikasi Organisasi dalam Ray White Real Estate Di Surabaya. Dengan hasil

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan 1. Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar label atau jabatan yang

Lebih terperinci

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha BAB VII Kepemimpinan Wirausaha Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kemampuan dan keterampilan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Hoyt (2005:P6) Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Hoyt (2005:P6) Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kepemimpinan Menurut Hoyt (2005:P6) Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni memengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang

Lebih terperinci

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN 0 PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan adanya suatu aktivitas kerja anggota-anggotanya sesuai dengan fungsi dan tugas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. satu periode. Menurut Gunawan dalam Haruman dan Sri (2007: 3), anggaran

TINJAUAN PUSTAKA. satu periode. Menurut Gunawan dalam Haruman dan Sri (2007: 3), anggaran BAB. II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Fungsi Anggaran 1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan serangkaian perencanaan yang dijadikan pedoman untuk mengukur kinerja. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan kinerja para guru karena para guru merupakan pejuang pendidikan yang langsung berhadapan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Modul ke: Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Kekuasaan Pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 19 Oktober Penyusun

KATA PENGANTAR. Malang, 19 Oktober Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sheingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang

Lebih terperinci

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka SIKAP WIRAUSAHA SIKAP WIRAUSAHA Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka SIKAP WIRAUSAHA Merencanakan sendiri target sukses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diri seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk

Lebih terperinci

Interpersonal Skills Communications

Interpersonal Skills Communications Modul ke: Interpersonal Skills Communications Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN www.mercubuana.ac.id Leadership Pengertian Kepemimpinan Secara harfiah kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lain. Keberhasilan suatu perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada manajemen

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang mempunyai peranan besar dalam menunjang pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Kepemimpinan Wirausaha

Kepemimpinan Wirausaha Kepemimpinan Wirausaha Kisah Mc Donald Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik Dik & Mor berinovasi dengan membuka kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07

BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07 BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS by DEP AGB 07 1. MEMILIKI STRATEGI MEMPENGARUHI MENJADI SURI TELADAN MENGENALI DAYA TARIK INSPIRATIF DAN PENAMPILAN EMOSIONAL MEREBUT HATI MENJADI PAKAR POKOK MASALAH SUKA

Lebih terperinci

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS HAKEKAT PENGARAHAN (DIRECTING) DAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) OLEH: NETI JUNIARTI TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Batasan dan prinsip Directing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengantar Bab ini akan membahas kajian pustaka yang diawali dengan konsep - konsep yang digunakan dalam kajian teorinya mengenai beberapa pengertian secara konseptual seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gaya Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak dapat dibantah merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip, definisi dan teori-teorinya diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi sehari-hari komunikasi merupakan suatu tindakan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III 2017-2018 1 BEBERAPA PENDEKATAN KEPEMIMPINAN, Mahasiswa mampu mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Terwujudnya efisiensi bagi perusahaan sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN -Pendekatan Perilaku -Pendekatan Situasional Disusun oleh : 1. Danang Ramadhan (135030200111032) 2. Fahad (135030201111180) 3. Rinaldi Hidayat (135030201111011) 4. Yohannes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

MATERI TAMBAHAN KEWIRAUSAHAAN PTIK

MATERI TAMBAHAN KEWIRAUSAHAAN PTIK MATERI TAMBAHAN KEWIRAUSAHAAN PTIK Etika, hubungannya dengan norma agama dan budaya: Etika adalah sebuah studi tentang moralitas yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dipilih oleh individu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Baedawi (2004) dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah perubahan yang supercepat dan persaingan yang superkompetitif, muncul tuntutan-tuntutan baru yang membuat pengambilan keputusan dalam perusahaan/organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit pemerintah berusaha melengkapi organisasinya dengan memasukkan bidang hubungan masyarakat (humas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Bali Nama : Sita Auliya Permata NIM : 1315251149 ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI? SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI? Pernyataan Pribadi Maksud penilaian diri sendiri ini adalah untuk membantu Saudara menghimpun segala hal-ihwal mengenai diri Saudara. Saudara membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Sabrina Anggreini (1999), tentang analisis pendelegasian wewenang terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip 1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri dan menyebabkan dia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformsi telah banyak perubahan di segala bidang termasuk reformasi Undang Undang No. 5 tahun 1974 tentang pemerintahan daerah yang diubah dengan Undang Undang

Lebih terperinci

KEKUASAAN & PENGARUH

KEKUASAAN & PENGARUH KEKUASAAN & PENGARUH Hafid Ari Handoko (135030207111081) Imam Rahmantio (135030200111088) Bramantyo Aji (135030200111110) Arif Ryan Maretama (135030207111076) Egananda Septian (135030201111056) JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Pemimpin : Lakukan NetWORK Bukan NetSit Atau NetEat Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Dalam rangka meningkatkan nilai dan kualitas kehidupan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Guru 2.1.1. Tugas Guru Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh antara budaya organisasi, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di Dinas Tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus berkembang, dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Camat berperan dalam mengatur dan mengorganisasikan agar pegawaipegawainya dapat bekerjasama secara maksimal dengan mendayagunakan semua potensi sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Definisi gaya Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan kemampuan menggerakkan atau memotivasi anggota organisasi agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin tinggi dan ketat sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, begitu juga dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan BAPPEDA

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara para pengusaha juga semakin ketat. Masingmasing

Lebih terperinci

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN UNTUK MEMPELAJARI KEPEMIMPINAN Fred E. Fiedler dan Martin M. Chamars, dalam kata pengantar bukunya yang berjudul Leadership in Effectives Management mengemukakan

Lebih terperinci

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.

Lebih terperinci