BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
|
|
- Veronika Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. AA > Memuaskan 2. A > Sangat Baik 3. B > Baik 4. CC > Cukup Baik 5. C > Agak Kurang 6. D 0 30 Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
2 mengenai sebab sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Secara umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Telah ditetapkan 4 sasaran dengan 6 indikator sasaran, dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 terdiri dari 2 indikator terdiri dari 1 indikator terdiri dari 2 indikator terdiri dari 2 indikator, Secara terinci capaian sasaran terlihat seperti pada tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun Evaluasi Kinerja Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung terhadap hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran. Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal hal yang mendukung keberhasilan sekaligus hal hal yang menghambat sehingga menimbulkan kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah semakin baik pada masa masa yang akan datang. Secara rinci prosentase pencapaian indikator sasaran pada Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
3 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2014 No. Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian kinerja % Semakin lancarnya transportasi - Jumlah Daerah Rawan Kemacetan 18 Lokasi 14 Lokasi Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan. 3. Meningkatnya pelayanan umum di bidang Perhubungan. 4. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif. - Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) - Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light - Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung - Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 0,77 0, ,54 76, ,89% 100,39 % orang orang Jumlah SKPD yang online 30 SKPD 31 SKPD Analisis Pencapaian Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Badung Tahun 2014 berdasarkan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi pembuat keputusan, agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah. Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran. Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masingmasing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
4 SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1, Semakin lancarnya transportasi No Indikator Sasaran Satua n Tahun 2012 Targe Realisas t i Capaia n Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Targe Realisa t si Capaia n Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Targe Real t isasi Capaian Kinerja Tahun Jumlah Lokasi , , Daerah Rawan Kemaceta n % % Tingkat - 0,80 0, ,78 0,77 101% 0,77 0, kepadata n lalu lintas (V/C Ratio) - Transportasi memegang peranan penting dalam sektor perekonomian dan pembangunan pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan sistem transportasi yang aman,tertib dan lancar. Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan serta pengelolaannya. Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor (car ownership) di Kabupaten Badung yang semakin meningkat setiap tahunnya serta perkembangan mobilitas penduduk antar kota dikenal sebagai kawasan SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah sangat tinggi yang tentunya mempengaruhi pengelolaan transportasi di Kabupaten Badung. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
5 Saat ini dibeberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Badung tingkat kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi sehingga banyak menyumbangkan kemacetan pada ruas jalan lainnya. Didalam pencapaian sasaran 1 telah ditetapkan 2 (dua) indikator yaitu : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan dan Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) yang didukung oleh 2 (dua) program dan 25 kegiatan, antara lain : 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan 16 kegiatan pendukung, yaitu ; Pengecatan canstin di Kabupaten Badung, Pemeliharaan marka jalan, Pengadaan dan pemasangan rambu rambu lalu lintas di Kabupaten Badung, Pengadaan Cermin Tikungan di Kabupaten Badung, Monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran di Kabupaten Badung, Pengadaan fasilitas keselamatan lalu lintas di kabupaten Badung (DAK), Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas jalan di Kabupaten Badung, Rehabilitasi/pemeliharaan lampu penerangan jalan di Kabupaten Badung, Pemeliharaan rambu lalu lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan Delinator di Kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan Paku Marka di Kabupaten Badung, Pembangunan ATCS (Area Traffic Control System) di Kabupaten Badung, Operasional UPT LLA Badung Selatan, Pengadaan dan pemasangan rambu dan marka Zona Selamat Sekolah di Kabupaten Badung, Monitoring Lampu Penerangan Jalan di Kabupaten Badung 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ; dengan 9 kegiatan pendukung, yaitu ; Penyusunan kajian kinerja jaringan jalan di Kabupaten Badung, Pengadaan jasa layanan trayek pengumpan Trans SARBAGITA, Pembinaan dan pemilihan awak kendaraan umum teladan ( AKUT ), Pengawasan dan penertiban lalu lintas, Koordinasi Penanganan Angkutan Lebaran, Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan angkutan Jalan di LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
6 Kabupaten Badung, Pelaksanaan dan Evaluasi Tim Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Badung, Sosialisasi penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan, Monitoring pengawasan dan ketertiban terminal di Kabupaten Badung. Secara terinci capaian masing masing indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Suatu daerah dikatakan rawan kemacetan apabila pada daerah tersebut terjadi peningkatan arus lalu lintas yang menimbulkan adanya tundaan yang menghambat perjalanan. Tundaan yang cukup tinggi menimbulkan kejadian kendaraan berhenti dan bergerak pelan serta mulai terjadi kemacetan. Hambatan pergerakan disepanjang jalan antara lain diakibatkan volume kendaraan melampaui kapasitas jalan, manuver keluar masuk kendaraan dari tempat aktivitas, manuver parkir di badan jalan, dan banyaknya pejalan kaki yang menyeberang telah menyebabkan relatif lambatnya kecepatan perjalanan. Beberapa fakta tentang kondisi lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Badung antara lain ; perkembangan wilayah dan pola aktivitas serta mobilitas masyarakat cendrung terkonsentrasi di wilayah Badung Selatan, perkembangan jaringan jalan relatif rendah ( kurang dari 2 % per tahun ) tidak sebanding dengan perkembangan perkembangan jumlah kendaraan yang lebih tinggi ( lebih dari 11 % per tahun ), tingkat disiplin masyarakat dalam berlalu lintas yang masih rendah, tingginya rata rata V/C ratio di Kawasan Kuta, beberapa ruas jalan di kawasan Kuta masih diberlakukan lalu lintas 2 arah ( two way traffic ) dengan potensi penyempitan ruas ( bottle neck ), terbatasnya lahan untuk ruang parkir di wilayah kuta menyebabkan parkir kendaraan bermotor masih memanfaatkan badan jalan ( on street parking ) LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
7 Faktor lain yang diduga ikut memberi andil terhadap permasalahan transportasi tersebut adalah tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten, sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dengan cepat. Untuk itu perlu mengubah paradigma masyarakat dengan mengalihkan kebutuhan masyarakat dari angkutan pribadi menjadi angkutan ma sal dengan harapan dengan adanya angkutan umum penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Penggunaan kendaraan pribadi merupakan penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas. Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi awal jumlah daerah rawan Kemacetan di Kabupaten Badung sebanyak 31 Lokasi Daerah Rawan Kemacetan, yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten Badung namun dalam rencana 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung merencanakan jumlah daerah rawan kemacetan tersisa menjadi 14 lokasi Daerah Rawan Kemacetan. Jadi lokasi rawan kemacetan yang ingin diturunkan dalam 5 tahun sebanyak 17 lokasi dan sisanya 14 lokasi akan direalisasikan pada perencanaan 5 tahun berikutnya. Daerah Rawan Kemacetan yang masih tersisa tahun 2013 adalah 19 lokasi namun tahun 2014 ditargetkan penurunannya 18 lokasi terealisasi 14 lokasi yang berarti 5 lokasi rawan kemacetan yang berhasil diturunkan, dengan capaian kinerja 122 %. Tabel 3.3 menunjukkan target dan realisasi Daerah Rawan Kemacetan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
8 No Tabel 3.3 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan Daerah Rawan Kemacetan Kecamatan Kuta 1 Perempatan Temacun, Kec. Kuta 2 Jalan Legian, Kec. Kuta 3 Hard Rock, Kec. Kuta 4 Bemo Corner, Kec. Kuta 5 Pantai Kuta, Kec. Kuta Kondisi Target Realis Targ Realisa Target Awal Target Realisasi asi et si akhir Jalan Legian Kaja, Kec. Kuta x x 7 Dewa Ruci, Kec. Kuta x x x x 8 Selatan Bose, Kec. Kuta x x x x x x 9 Krisna Tuban, Kec. Kuta x x x x 10 Joger, Kec. Kuta 11 Kuta squer, Kec. Kuta x x x x 12 Centro, Kec. Kuta x x x x 13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar, Kec. Kuta 14 Pertigaan Br. Semer, Kec. Kuta x x x x 15 Perempatan Peti tenget, Kec kuta x x 16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk Kecamatan Kuta Utara 17 Perempatan Kerobokan, Kec. Kuta Utara 18 Pertigaan dalung utara / Bangsal, Kec. Kuta Utara 19 Pertigaan Camat kuta Utara 20 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu, Kec. Kuta Utara Camat Kuta Selatan 21 Simpang Mc. D Unud, Kec. Kuta Selatan x x 22 POM Bensin Unud, Kec kuta Selatan 23 Pertigaan 741, Kec. Kuta Selatan x x 24 LP Kerobokan Mertanadi, Kec. Kuta x x 25 Pasar Jimbaran, Kec. Kuta Selatan x x 26 Jl. Kemayoran, Tuban, Kec. Kuta Selatan Kecamatan Mengwi x x x x x x 27 Pertigaan Kapal, Kec. Mengwi x x x x 28 Pasar Beringkit, Kec. Mengwi x x x x 29 Pasar sempidi, Kec. Mengwi x x x x 30 Perempatan Lukluk, Kec. Mengwi x x x x Kecamatan Abiansemal 31 Pertigaan Pasar Mambal, Kec. Abiansemal Kecamatan Petang Jumlah ( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan lokasi yang terealisasi ) LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
9 Beberapa hal yang mendukung berkurangnya lokasi rawan macet di wilayah Kabupaten Badung, antara lain : pembangunan tol diatas perairan, pembangunan simpang tidak sebidang berupa underpass untuk menangani titik titik rawan macet pada simpang Dewa Ruci dan Simpang Patung Ngurah Rai, penutupan beberapa lokasi putar balik lalu lintas ( U Turn ), mengurangi lokasi lokasi parkir di badan jalan dan menertibkan pelanggaran parkir serta kendaraan yang berhenti di sembarang tempat, mengembangkan lokasi lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai parkir diluar badan jalan ( off street parking ) baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, merubah sirkulasi arus lalu lintas pada beberapa ruas jalan, meningkatkan kapasitas simpang dengan memperbaiki geometri simpang dan optimalisasi operasional APILL ( Traffic Light ), membangun Area Traffic Control System ( ATCS ), melakukan pengendalian lalu lintas kawasan dengan menerapkan larangan masuk ke kawasan Kuta bagi kendaraan barang dengan JBB lebih dari 5 ton dan mobil bus dengan panjang lebih dari 7 meter, menyediakan fasilitas pelayanan pejalan kaki seperti trotoar. Setelah dilakukan analisis capaian kinerja pada indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan (DRK) dapat disampaikan capaian kinerja indikator jumlah Daerah Rawan Kemacetan tahun 2014 sebesar 122 % mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 113,64 %, yang berarti capaian kinerja tahun 2014 memuaskan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
10 Grafik 3.1 Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung Tahun Namun saat ini tetap diupayakan inovasi guna mengatasi kemacetan pada lokasi lokasi rawan kemacetan di wilayah Kabupaten Badung, salah satu inovasi yang akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah mengembangkan ITS ( Inteligent Transport System ) seperti VMS ( Vehicle Massage Sign ), kamera pemantau ( CCTV ) dan Annauncer pada titik titik rawan macet. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
11 Tabel 3.4 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 ; Indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan 1. Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosentase Capaian Kinerja Lokasi % Berdasarkan tabel diatas realisasi akumulasi daerah rawan kemacetan yang tersisa s/d tahun 2014 sebanyak 14 lokasi atau jumlah lokasi kemacetan yang berhasil diturunkan sebanyak 5 lokasi sehingga diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015, penurunan Daerah Rawan Kemacetan telah mencapai target yang ditetapkan sebagai rencana akhir Renstra tahun 2015 dengan capaian kinerja memuaskan. Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Kabupaten Badung secara kewilayahan tidak bisa dilepaskan dari wilayah yang secara geografis maupun demografis saling mempengaruhi yaitu SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan). Dilihat dari struktur jaringan jalan di Kabupaten Badung dalam perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas ruas jalan yang saling menghubungkan Kabupaten Badung menuju /dari Denpasar, Gianyar dan Tabanan menunjukkan peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
12 tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas. Kepadatan lalu lintas merupakan ratio perbandingan antara Volume Kedaraan dengan kapasitas Jalan (V/C Ratio) yang merupakan salah satu parameter yang dipergunakan untuk mengukur kwalitas palayanan dari ruas jalan atau level of service (LOS) suatu ruas jalan dapat juga digunakan sebagai indikator tingkat kemacetan jalan dengan formula; Rata rata VCR pada ruas ruas jalan dibagi jumlah ruas jalan. Yang dimaksud dengan volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik lokasi yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan tertentu, kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat melalui satu titik lokasi yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan tertentu. Untuk menentukan kwalitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut berikut : Karakteristik Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan Karakteristik karakteristik A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan B Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir E Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan hambatan yang besar. Batas lingkup V/C 0,00-0,20 0,21-0,44 0,45-0,74 0,75-0,84 0,85-1,00 >1,00 Tingkat kepadatan lalulintas (V/C Ratio) dan kecepatan lalulintas merupakan parameter dalam mengukur kwalitas pelayanan dari ruas jalan, dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
13 Kecepatan Rata-rata Gambar 3.1 Tingkat pelayanan A Tingkat pelayanan B Tingkat pelayanan C Tingkat pelayanan D Tingkat pelayanan E Tingkat pelayanan F Rasio volume/kuwantitas Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun 2014 berada pada level C ring 0,45 0,74 atau V/C Ratio rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,73 berarti rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan tersebut. Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat disampaikan capaian indikator sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2014 sebesar 105% meningkat dibandingkan tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja 101%. Perkembangan capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio ) periode tahun 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan peningkatan yang signifikan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
14 Grafik 3.2 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada ruas jalan di Kabupaten Badung Badung Tahun Upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung didalam menurunkan angka V/C Ratio dengan cara meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui kegiatan kegiatan dalam Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, melalui kegiatan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran dengan menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan tetap optimal serta mengurangi hambatan hambatan samping jalan, pengadaan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL dan menekan volume lalu lintas melalui strategi strategi TDM. Selain upaya upaya yang dilakukan diatas keberhasilan menurunkan tingkat V/C Ratio disebabkan dengan mengembangkan lokasi lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai parkir di luar badan jalan (off street parking) baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, pemasangan drop zone, serta meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki seperti trotoar, tempat LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
15 penyeberangan dan lain lain yang memadai sehingga pejalan kaki tidak turun ke jalan dan menjadi penyebab kemacetan lalu lintas. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 : Indikator Tingkat Kepadatan Lalu Lintas ( V/C Ratio ) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan 1. Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja 0,73 0,60 78,3 % Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan memuaskan. Dibandingkan dengan daerah lain dalam hal ini Kabupaten Bandung, tahun 2014 mampu menurunkan V/C ratio sebesar 0,85 dengan kecepatan rata rata 14,3 km / jam sedangkan Kabupaten Badung tahun 2014 rata rata V/C rationya 0,73 dengan kecepatan rata rata 24,06 km / jam. (Sumber data : Laporan Akuntabilitas Kabupaten Bandung tahun 2014). LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
16 SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA PERHUBUNGAN SARANA Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2012 Targe t Realisa si Capaia n Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Targe t Realisa si Capaia n Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Targe t Realis asi Capaia n Kinerja Tahun Prosentase Persen 62,74 62,75% 100,02 66,66 66,67% 100,02 72,54 76,47 105% persimpang an yang terpasang Traffic Light % % Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana perhubungan memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan dan kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Didalam analisis pencapaian sasaran 2 ditetapkan 1 (satu) indikator yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light yang didukung oleh 1 (satu) program dan 3 (tiga) kegiatan yaitu : Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan kegiatan : 1. Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light di Kabupaten Badung. 2. Pengadaan dan pemasangan Warning Light di Kabupaten Badung. 3. Pengadaan dan pemasangan counter down di Kabupaten Badung Secara rinci capaian kinerja indikator pada sasaran 2, Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan dapat dijelaskan sebagai berikut : % % % % LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
17 INDIKATOR 3 : PROSENTASE PERSIMPANGAN YANG TERPASANG TRAFFIC LIGHT Persimpangan merupakan simpul pada jaringan jalan dimana jalan jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersamaan dengan lalu lintas lainnya. Sasaran yang harus dicapai pada pengendalian persimpangan adalah: 1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik konflik. 2. Menjaga agar kapasitas persimpangan operasinya dapat optimal sesuai rencana. 3. Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana, dalam mengarahkan lalu lintas merupakan pertemuan arus lalu lintas yang menggunakan persimpangan. Terdapat 6 (enam) kriteria bahwa suatu persimpangan sudah harus dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah : 1) Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata rata diatas 750 kendaraan /jam selama 8 jam dalam sehari. 2) Atau bila waktu menunggu / hambatan rata rata kendaraan di persimpangan telah melampaui 30 detik. 3) Atau persimpangan digunakan oleh rata rata lebih dari 175 pejalan kaki /jam selama 8 jam dalam sehari. 4) Atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan. 5) Atau merupakan kombinasi dari sebab sebab yang disebutkan diatas. 6) Atau karena pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu sistem pengendalian lalu lintas terpadu ( area traffic control / ATC) sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
18 daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas. Berdasarkan kriteria diatas tahun 2011 s/d 2015 terdapat 51 persimpangan di Kabupaten Badung yang harus dilengkapi alat pemberi isyarat lalu lintas dalam hal ini Traffic Light dan Warning Light. Kondisi awal ( tahun 2010 ) 56,86 % persimpangan yang telah terpasang traffic light. Tahun 2015 ditargetkan 78,43 %persimpangan telah terpasang traffic light. Tahun 2014 persimpang yang telah terpasang traffic light sebesar 76,47 % dengan capaian kinerja 105 % meningkat dibandingkan tahun 2013 persimpangan yang terpasang traffic light sebesar 66,67 % dengan capaian kinerja 100,2 %. Adapun faktor pendukung meningkatnya capaian kinerja tahun 2014 yaitu adanya pemasangan traffic light baru yang berlokasi pada Simpang Tiga Banjar Anyar Kaja Kerobokan, Kuta utara dan adanya relokasi pemasangan traffic light yang belokasi pada empat simpang di Kabupaten Badung antara lain ; Simpang 4 Pererenan Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Br. Sanggulan Abianbase Kecamatan Mengwi, simpang 4 batu Bolong Kecamatan Kuta Utara, Simpang 4 Pasar Penarungan Kecamatan Mengwi. Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2011 s/d tahun 2014 seperti dalam tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.7 Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light Kecamatan Kuta Data Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target 100,2 % 66,66% 66,67% 72,54% 76,47% 78,43% 1 Simpang dewa ruci X X X X X 2 Simpang Sunset Road Dewi Sri X X X X X 3 Jl. Pratama Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X 4 Simpang 4 Silitiga X X X X X 5 Simpang 3 Tuban X X X X X 6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X 7 Simpang 4 Kalianget X X X X X LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
19 No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light Data Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target 8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X 9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X 10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X 11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X 12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X 13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X 14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta 15 Simpang 3 Oberoi X X X X X 16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X 17 Simpang Sunset Barat 18 Simpang Arjuna Seminyak Kecamatan Kuta Utara 19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja x x 20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X 21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X 22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X 23 Simpang 3 Camat Kuta Utara 24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X 25 Simpang Dalung Padang Luwih X X X X X 26 Simpang 3 Canggu 27 Simpang 4 Batu Bolong X X Kecamatan Kuta Selatan 28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X 29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X 30 Simpang 4 Unud X X X X X 31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X 32 Simpang 3 Kediri X X X X X 33 Simpang 4 Pecatu Kecamatan Mengwi 34 Simpang 4 lukluk X X X X X 35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X 36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X 37 Simpang 3 kapal X X X X X 38 Pasar Sempidi X X X X X 39 Simpang 3 Pasar Beringkit 40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X 41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X X X 42 Simpang 4 Pasar Penarungan X X 43 Simpang 3 Den Kayu 44 Simpang 3 Terminal sisi barat X X X X LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
20 No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light Data Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target 45 Simpang 4 Pererenan X X 46 Simpang 4 Br. sanggulan X X Kecamatan Abiansemal 47 Simpang 4 Angantaka X X 48 Simpang 3 Sedang 49 Simpang 3 Darmasaba 50 Simpang 3 Abiansemal 51 Simpang 3 Mambal Jumlah ( Tanda X menunjukkan lokasi lokasi yang menjadi target dan terealisasi sesuai target.) Dari tabel 3.7 diatas dapat disampaikan tahun 2014 persimpangan yang terpasang traffic light telah mencapai 76, 47 % ( 39 Simpang ) dengan capaian kinerja 105 % sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 persimpangan yang telah terpasang Traffic Light baru mencapai 66,67 ( 34 simpang ) dengan capaian kinerja 100,2 %. Perkembangan pemasangan traffic light pada persimpang persimpangan yang ditargetkan terpasang traffic light dalam 3 tahun ( tahun 2011 s/d tahun 2014 ) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Grafik 3.3 Perkembangan Pemasangan Traffic Light pada persimpangan di Kabupaten Badung Tahun 2011 sampai dengan tahun TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TARGET REALISASI LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
21 Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 2 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan 1. Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja Persen 76,47 78,43 97,5% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan sebesar 97,5 % yang interprestasinya bermakna memuaskan. SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERHUBUNGAN. Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Sasaran Satu an Tahun 2012 Target Realis asi Capai an Kiner ja Tahu n 2012 Tahun 2013 Target Realisa si Capaian Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realis asi Capaia n Kinerja Tahun Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung unit 68,67 100,83 146,8 68, , LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
22 Kendaraan yang dimaksud diatas adalah mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor. Adapun jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Sedangkan komponen yang diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda, ban, sistem penerangan, alat perlengkapan (rem, lampu), emisi gas buang, nomor mesin, nomor sasis. Indikator Prosentase kendaraan yang laik jalan dibandingkan kendaraan yang wajib uji didukung oleh 3 (tiga) program dan 3 (tiga) kegiatan yaitu 1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan - kegiatan uji kelayakan sarana transportasi. 2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan - kegiatan pengadaan sarana uji kendaraan bermotor. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan merupakan indikator sasaran yang capaian kinerjanya secara rinci dijelaskan sebagai berikut : INDIKATOR 4 : PROSENTASE KENDARAAN LAIK JALAN DI KABUPATEN BADUNG Kendaraan adalah merupakan alat transportasi darat yang memegang peranan penting dalam pemindahan barang dan pemindahan orang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam hal ini kendaraan yang dimaksud adalah kendaraan transportasi umum seperti mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang. Pemerintah Kabupaten Badung memberikan pelayanan melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
23 Informatika Kabupaten Badung dengan melaksanakan pengujian kendaraan bermotor untuk mengetahui kelaikan pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dengan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kerusakan teknis pada kendaraan tersebut. Selain itu diharapkan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan oleh polusi udara dari gas buang kendaraan tersebut. Kondisi awal tahun 2010 Prosentase kendaraan laik jalan dibandingkan kendaraan yang wajib uji mencapai 66,46 %. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menargetkan tahun 2015 capaiannya 79,50%. Tahun 2014 prosentase kendaraan yang laik jalan dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang wajib uji realisasinya mencapai 100 % dengan capaian kinerja 132 % dibandingkan tahun 2013 terealisasi 101 % dengan capaian kinerja 147 %, yang berarti terjadi penurunan atas capaian kinerja tahun 2014 namun demikian capaiannya masih diatas 100%. Grafik 3.4 Prosentase kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan dibandingkan dengan kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Badung tahun Tahun LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
24 Ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan capaian kinerja tahun 2014 yaitu berkurangnya uji pertama kendaraan bermotor, meningkatnya kendaraan yang numpang uji keluar dibandingkan dengan kendaraan yang numpang uji masuk serta banyaknya kendaraan yang tidak melakukan uji berkala tepat waktu. Untuk meningkatkan pemilik kendaraan melakukan uji berkala kendaraan bermotor, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung meningkatkan pelayanannya baik itu dari segi pelayanan personalnya, ketepatan waktu dan kenyamanan pemilik kendaraan saat melakukan uji berkala kendaraan. Dengan demikian diharapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung melalui Bidang Teknik Pengujian dan Perawatan Kendaraan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat yang akan melakukan wajib uji kendaraan mengingat pentingnya kendaraan /armada beroperasi dalam keadaan laik jalan. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra adalah sebagai berikut : Tabel 3.10 Realisasi Akumulasi Pencapaian sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d th Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD th.2015 Prosetase Capaian Kinerja 1. Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung Prosen % Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disampaikan bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran telah mencapai 100% dari yang ditargetkan tahun 2014, dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 capaian kinerjanya mencapai 125 %. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
25 Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara Efektif. Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Sasaran Satua n Tahun 2012 Target Realisas i Capai an Kinerj a Tahu n 2012 Tahun 2013 Target Realisas i Capai an Kinerj a Tahu n 2013 Tahun 2014 Target Realisas i Capaian Kinerja Tahun Jumlah pengunjun g website Kabupaten Badung orang % % % 2 Jumlah SKPD yang online SKPD % ,33 % % Sasaran 4 mengenai meningkatnya pemanfaatan teknologi secara efektif untuk mencapai pemerintahan Kabupaten Badung berbasis E Government. Indikator yang mendukung sasaran tersebut adalah indikator jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah SKPD yang online. Indikator diatas didukung oleh 1 (satu) program dan 7 (tujuh) kegiatan yaitu : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, kegiatan pendukungnya yaitu : 1. Pemeliharaan Web Kabupaten Badung. 2. Pemeliharaan tower jaringan intranet/internet di Kabupaten Badung. 3. Pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet/internet di Kabupaten Badung 4. Pembangunan infrastruktur Hotspot di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung 5. Pelayanan Pengaduan Anak (TESA 129) 6. Pelatihan Tenaga Pengelola Sistem Informasi Pemerintah Kabupaten Badung. 7. Operasional dan pemeliharaan perangkat komunikasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
26 Secara rinci capaian dari masing masing indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kabupaten Badung E Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik atau suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung membuat situs website merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, pemerintah dapat menyampaikan program program layanan yang dapat menunjang pembangunan perekonomian masyarakat serta program program pemerintah yang terkait dengan pelayanan umum lainnya.selain itu memberikan kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak untuk mengakses kebijakan dan program program pemerintah dengan cepat dan akurat tanpa harus meninggalkan rumah atau tempatnya bekerja. Pada awalnya tahun 2011 ketertarikan masyarakat utuk mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu pengunjung. Berdasarkan tabel 3.11 tersebut diatas terlihat bahwa antusias masyarakat untuk mengakses website Kabupaten Badung cukup tinggi dilihat dari jumlah pengunjung website tahun 2014 meningkat menjadi orang dengan capaian kinerja 134 % dibandingkaan tahun 2013 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
27 pengunjung website Kabupaten Badung orang website Kabupaten Badung tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 166%. Namun dilihat dari capaian kinerjanya dibandingkan dengan tahun tahun 2013 capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena informasi yang dibutuhkan masyarakat sangat dinamis.. Upaya upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi Kabupaten Badung untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke website Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan, Komunikasi Kabupaten Badung melakukan beberapa hal seperti up date berita, mengubah tampilan / up date lay out, perawatan dari virus dan serangan. Sampai dengan tahun 2014 pengunjung website Kabupaten Badung semakin mengalami peningkatan yang positif. Gambar 3.2 dibawah ini menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2014) : Grafik Jumlah Pengunjung LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
28 Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online SKPD adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas tugas pemerintah untuk mencapai pembangunan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up to date. Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung belum terhubung online, untuk mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik sebagai pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh gedung dan mengoneksikan antar SKPD. Didalam Pemerintah Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD yang direncanakan terhubung on line tetapi tahun 2012 s/d tahun 2015 SKPD yang direncanakan online adalah SKPD yang berada di lingkungan Pusat Pemerintahan kabupaten Badung ditambah dengan 6 (enam) kecamatan. Di Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD termasuk didalamnya 6 Kecamatan dan 2 lembaga lain seperti BPBD (yang terbentuk tahun 2011) dan BPPT yang terbentuk tahun 2013) Tahun 2014 target jumlah SKPD yang on line sama dengan target tahun 2013 yaitu SKPD yang telah terhubung online sebanyak 30 SKPD terealisasi 31 SKPD, hal ini disebabkan karena dikonsentrasikan pada peningkatan kwalitas dan kwantitas jaringan dengan melakukan pemeliharaan infrastuktur jaringan dan pengembangan pembangunan infrastruktur hotspot untuk menambah jangkauan area internet pada gedung gedung SKPD yang sudah on line di lingkungan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Dalam Tabel 3.12 diatas dapat LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
29 disampaikan capaian kinerja indikator sasaran jumlah SKPD yang online tahun 2014 sebesar 103,33% sama dengan capaian kinerja tahun Upaya upaya Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam mengambil langkah langkah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi atau yang disebut dengan Government to Government memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar SKPD atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi. Langkah langkah dimaksud antara lain : 1. Melakukan pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet /Internet di Kabupaten Badung. 2. Pengembangan pembangunan infrastruktur hotspot di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. 3. Pelatihan tenaga pengelola Sistem Informasi Kabupaten Badung. Adapun langkah langkah inovatif yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung antara lain: 1. Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) sehingga panggilan telepon dalam kawasan Puspem bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan jaringan fiber optik yang telah tertanam di areal Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanpa terkena biaya. 2. Pembangunan SIMDA Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung sehingga database SIMDA Pemerintah Kabupaten Badung bisa diakses dari mana saja dengan memanfaatkan jaringan intranet/internet. 3. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan Sistem Informasi manajemen Dokumen Elektronik sehingga proses surat menyurat dan dokumentasi bisa dikelola secara elektronik dengan banyak kelebihan dibandingkan dilaksanakan secara manual. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
30 Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan 1. Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosetase Capaian Kinerja orang ,95% 2. Jumlah SKPD yang online SKPD ,49% Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah menunjukkan angka positif dengan katagori Capaian Kinerja rata rata memuaskan. Grafik 3.7 dibawah ini menunjukkan target jumlah SKPD yang online dalam 5 tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2014 serta realisasi dari tahun 2011 s/d tahun TARGET REALISASI 10 - TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015 Pada akhirnya keberhasilan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam pencapaian kinerja keempat Sasaran yang telah LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
31 ditetapkan, tidak lepas dari upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung mengawal pelaksanaan setiap kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran dengan melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap jalannya kegiatan Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 rencana kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung sebesar Rp ,68,- Dari anggaran yang telah ditetapkan terealisasi sebesar Rp ,94 atau 90, 83% terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar 9,17%. Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung sebagai berikut : NO JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI % 1 Belanja Tidak Langsung 2 Belanja Langsung Rp ,68 Rp ,00 Rp ,00 86,16 Rp ,94 93,27 a. Belanja Pegawai Rp ,00 Rp ,00 90,02 b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal Rp ,00 Rp ,00 Rp ,34 93,49 Rp ,60 92,98 Dari anggaran tersebut sebesar 68,4% atau Rp ,00 dari belanja langsung didistribusikan pada 4 program pendukung indikator utama, dengan rincian sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
32 NO JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI % Program pendukung indikator Sasaran 1 dan Sasaran 2 1 Program Pembangunan Rp ,00 Rp ,94 95 Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program pendukung indikator sasaran 3 2 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Rp ,00 Rp , Program Peningkatan Rp. Rp ,00 57,09 Sarana dan ,00 Prasarana Aparatur Program pendukung indikator Sasaran 4 4 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Rp ,00 Rp ,00 98 Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi lewat 7 program dengan 87 kegiatan telah terlaksana dengan sangat baik Pencapaian keuangan 90,83% untuk mewujudkan aktivitas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2014 memiliki komposisi yang rasional dibandingkan dengan realisasi fisik yang mencapai 100%. 3.4 Capaian prestasi dan penghargaan. Prestasi yang diraih oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2014 antara lain: 1. Piala Wahana Tata Nugraha katagori kota sedang untuk ke 14 (empat belas) kalinya untuk katagori Kota Sedang. 2. Penghargaan Indonesian Digital Society Awards (IDSA) katagori Over all Society. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG TUPOKSI DISHUBKOMINFO TUGAS POKOK : 1. Melaksanakan sebagian urusan rumah
Lebih terperinciRENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG
RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA JADWAL KEGIATAN Target Kinerja sasaran TARGET ANGGARAN PENANGGUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Kinerja Tahunan merupakan suatu perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 02/02/ /11/ /01/ /12/ /01/ /12/2016
RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN BADNG : DINAS PERHBNGAN KOMNIKASI DAN INFORMATIKA TAHN ANGGARAN : 2016 1 Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Kinerja Tahunan merupakan suatu perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Kinerja Tahunan merupakan suatu perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KERJA
BAB III AKUNTABILITAS KERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Malang Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
Lebih terperinciESELON IV/a SEKRETARIS MENINGKATNYA DISIPLIN PEGAWAI TARGET
ESELON III/a SEKRETARIS TERCIPTANYA TATA KELOLA KEUANGAN YANG EFEKTIF MENINGKATNYA DISIPLIN PEGAWAI MENINGKATNYA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN MENINGKATN EFISIEN DAN AKUNTABEL DAERAH 1 Prosentase
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG
1 BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PADA RUAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa arus lalu lintas pada ruas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Kinerja Tahunan merupakan suatu perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciCASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016
CASCADING KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 RPJMD RENSTRA SKPD PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN Meningkatnya Infrastruktur dan Sarana Prasarana Perekonomian Rasio
Lebih terperinciIV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan
16. URUSAN PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting dalam pengembangan suatu wilayah serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor lain. Ketersediaan aksesibilitas
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
Lebih terperinciRENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG
RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG Visi : Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan Perumusan Penjelasan Visi Perubahan Renstra DISHUB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokuman pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciDINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN 1 Unit Organisasi : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung 2 Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
16. URUSAN PERHUBUNGAN a. Program dan Kegiatan. Program pokok urusan Perhubungan tahun 2012 yang dilaksanakan yaitu: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciIV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan
16. URUSAN PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting dalam pengembangan suatu wilayah serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor lain. Ketersediaan aksesibilitas
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,
` PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah menaikan/menyesuaikan
Lebih terperinciMangupura, 20 Maret 2016 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha- Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan,
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan oleh Dinas
Lebih terperinciPersentase ruas jalan yang memenuhi standar keselamatan lalu lintas. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Seksi Sarana Lalu Lintas
Tujuan 1 : Terwujudnya sarana dan prasarana perhubungan yang bermanfaat keselamatan berlalu Sasaran 1 : Meningkatnya Sarana dan Prasarana dalam upaya keselamatan berlalu IKU 1: Persentase ruas jalan yang
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012
INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012 KABUPATEN : BANDUNG SKPD/ UNIT KERJA : DINAS PERHUBUNGAN URUSAN / BIDANG : PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TUGAS DAN FUNGSI : MERUMUSKAN KEBIJAKSANAAN TEKNIS
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERHUBUNGAN hal 1 dari 7
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR Keluaran Hasil Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1.02.09.2.09.1 Urusan Pemerintahan Bidang 1.02.09.2.09.1.01
Lebih terperinciKata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.
ABSTRAK Rumah sakit dengan segala fasilitas serta pelayanan kesehatan yang dimiliki cenderung menimbulkan bangkitan pergerakan sehingga berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan raya di sekitar lokasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015
PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Urusan Pemerintahan : 2. 09 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perhubungan Organisasi : 2. 09. 01 DINAS PERHUBUNGAN Sub Unit Organisasi : 2. 09. 01. 01 DINAS PERHUBUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR RINCIAN APBD
Lebih terperinciDalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA (Unit 0 Lt 2) JALAN RAYA SEMPIDI, MENGWI, BADUNG BALI TELP : 036-9009406
Lebih terperinciURUSAN WAJIB PERHUBUNGAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
07. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada tahun 2016 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Perhubungan adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jl. Raya
Lebih terperinciRENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO KEGIATANN
RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO TARGET TARGET KINERJA SASARAN PENANGGUNG JADWAL KEGIATAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Lebih terperinciMangupura, 20 Mei 2015 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha- Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciTabel 3.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG
Tabel 3.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG NOMOR Urusan/Bidang Urusan INDIKATOR KINERJA Keterangan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu sektor perhubungan memegang peranan penting sebagai sektor penunjang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali sekaligus merupakan pusat kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan juga tempat tujuan wisata, yang menjadikan mobilitas masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang. Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian, pariwisata dan lain sebagainya.
Lebih terperinciSAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017
SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 DASAR: 1. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah 2. Peraturan Bupati Blitar Nomor 53 Tahun 2016 Tentang
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006,
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Lalu Lintas Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006, Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan
Lebih terperinciMATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015
MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Perhubungan NO KODE TOLOK UKUR TARGET CAPAIAN KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 1.07.01 1 1.07.01.19 1.07.02 PROGRAM PELAYANAN
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 KEPALA BIDANG ANGKUTAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA Jalan Raya Sempidi Mengwi-Badung Bali, Telp.(0361)9009406 Fax(0361)9009407 PERNYATAAN PERJANJIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat Jendral
Lebih terperinciSAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017
SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 VISI DAN MISI BUPATI VISI MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING 6 MISI: MISI I MENINGKATKAN TARAF KEHIDUPAN MASYARAKAT TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulisan tugas akhir ini berdasarkan referensi beberapa buku dan skripsi sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan skripsi sebelumnya. Penelitian
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA PADANG
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA KOTA PADANG PROGRAM / KEGIATAN LAINNYA No. A URUSAN WAJIB Urusan Perhubungan I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1
Lebih terperinciPenyusunan Kebijakan, Norma, Standar dan Prosedur Perhubungan Kabupaten Ngawi 6-1
Dalam akhir penyusunan studi ini perlu diringkas rekomendasi yang sangat diperlukan bagi pengembangan transportasi di Kabupaten Ngawi ke depan. Dengan beberapa permalsahan yang ada dan kendala serta tantangan
Lebih terperinciMATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN
MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 203-207 Nama SKPD : Visi : Misi : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika penyelenggayaan Pelayanan Transportasi dan Komunikasi Yang Handal Dan Profesional.
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS DINAS
SEKRETARIS DINAS SASARAN PROGRAM Meningkatnya pelayanan kesekretariatan Prosentase kepuasan aparatur Penilaian prosentase kepuasan aparatur 80% Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur yang dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN A. RENCANA STRATEGIK Renstra ini digunakan setiap tahun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan acuan bagi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran. Renstra
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENEMPATAN RAMBU LALU LINTAS, MARKA JALAN DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN
BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak Tahun 2015 pada dasarnya merupakan bentuk pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Dengan
Lebih terperincijalan 2 Sosialisasi Kebijakan di Bidang 115,000,000 Seksi Bimbingan - 3.4
A. UTAMA Meningkatnya infrastruktur - Jumlah Pelabuhan 1 Terminal 1 Program Pembangunan Prasarana 1,352,400,000 wilayah yang berkualitas dan Laut/Udara/Terminal dan Fasilitas Perhubungan terintegrasi untuk
Lebih terperincidi kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan
Lebih terperinciNo Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5468 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciKet. Keu (Rp) % Fisik (%) Ya Tidak ,50 51,50 Perkantoran
REKAP LAPORAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN CIAMIS TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016 SUMBER DANA APBD KABUPATEN Belanja Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013
SWAKELOLA PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013 PENGGUNA ANGGARAN (PA) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari pengaruh perkembangan sarana dan prasarana yang mendukung misalnya transportasi (Merdeka Wati,
Lebih terperinciMATRIKS RENSTRA DISHUBKOMINFO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN
MATRIKS RENSTRA DISHUBKOMINFO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2018 VISI " TERWUJUDNYA PELAYANAN PERHUBUNGAN DAN SISTEM PELAYANAN INFORMASI YANG HANDAL DAN BERDAYA SAING" MISI I : Menyelenggarakan Pelayanan
Lebih terperinciURAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.07. - PERHUBUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM
I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. TINJAUAN UMUM Sistem transportasi merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciAlternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan
Peningkatan Prasarana Transportasi Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan Pembangunan Jalan Baru Jalan bebas hambatan didalam kota Jalan lingkar luar Jalan penghubung baru (arteri) Peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu
Lebih terperinci: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING
URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.07. - PERHUBUNGAN : 1.07.01. - DINAS PERHUBUNGAN KODE REKENING 1.07.1.07.01.00.00.4. PENDAPATAN DAERAH 3.992.616.500,00 1.07.1.07.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kota Satuan Kerja : DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Tahun Anggaran : 2016 1. Pembinaan dan Pengembangan Jaringan 2. Pembinaan dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sedangkan defenisi berhenti adalah kendaraan tidak bergerak suatu kendaraan
Lebih terperinciANALISIS ARUS LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT JALAN LETJEND SOEPRAPTO KOTA BALIKPAPAN Syamsi I 1*), Rahmat 2), Penulis III 3) *) Email: rhtrusli@gmail.com PENDAHULUAN Simpang empat Jl. Lejtend Soeprapto
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 KEPALA BIDANG LALU LINTAS PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA (Unit 10 Lt 2) JALAN RAYA SEMPIDI, MENGWI, BADUNG BALI TELP : 0361-9009406
Lebih terperinciRINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan dan kepentingan dari berbagai kegiatan pembangunan dalam upaya menunjang pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang ekonomi,
Lebih terperinciKebijakan tersebut dituangkan dalam program peningkatan pelayanan angkutan. IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan
16. URUSAN PERHUBUNGAN Dalam pengembangan suatu wilayah untuk mendukung sektor-sektor yang lain, Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting. Ketersediaan aksesibilitas ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan suatu kegiatan pada dinas dapat terukur dan teridentifikasi dari capaian setiap indikator program/kegiatan. Pada Dinas, Komunikasi dan Informatika meliputi
Lebih terperinci1 07 1.07.01 17 04 1 07 1.07.01 17 05 1 07 1.07.01 17 06 1 07 1.07.01 17 07 1 07 1.07.01 17 08
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN KODE REKENING KEGIATAN 1 07 1.07.01 15 1 07 1.07.01 15 01 1 07 1.07.01 15 02 1 07 1.07.01 15 03 1 07 1.07.01 15 04 1 07 1.07.01
Lebih terperinciDASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PONOROGO DASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo TUGAS : Dinas Perhubungan mempunyai
Lebih terperinci