Sistem Pengendalian Intern (SPI) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN T.A 2012

Transkripsi

1 Sistem Pengendalian Intern (SPI) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN T.A 2012

2 REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN S/D 30 JUNI 2012 PER BELANJA JENIS BELANJA PAGU REALISASI % BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL JUMLAH

3 REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN S/D 30 JUNI 2012 PER OUTPUT KEGIATAN KEGIATAN PAGU TARGET % REALISASI % PENYUSUNAN, PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI PEMBINAAN,PENGEMBANG AN,PEMANFAATAN DAN ANALISIS DATA DAN INFORMASI , , , ,77 PEMBUATAN/PENGEMBANG AN SISITEM,DATA,STATISTIK DAN INFORMASI PELATIHAN DAN PEMBINAAN SDM , , , ,08

4 REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN S/D 30 JUNI 2012 PER OUTPUT KEGIATAN KEGIATAN PAGU TARGET % REALISASI % LAYANAN PERKANTORAN , ,05 DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN , ,20 LAPORAN KEGIATAN DAN PEMBINAAN ALAT PENGOLAH DATA AN MULTIMEDIA , , , ,73 JUMLAH , ,53

5 CHECK LIST DAN ANALISIS RESIKO SUB KEGIATAN PERCEPATAN PENYEDIAAN DATA DAN KUALITAS DATA TANAMAN PANGAN BERKESINAMBUNGAN PADA SKALA NASIONAL 1. Tujuan dan Sasaran Kegiatan Tujuan : Menyempurnakan dan mempercepat alir data Tanaman Pangan, mengolah dan menganalisis dalam bentuk buletin, menyediakan rekapitulasi data pada tingkat Prov, Kab dan Nasional untuk tingkat kebijakan Sasaran : Tersedianya data padi palawija secara nasional akurat, tepat waktu, kontinyu, terpercaya untuk pengambilan kebijakan 2. Indikator Kinerja : Tersusunnya Laporan pelaksanaan kegiatan yang berisi data Tanaman Pangan 3. Output : Tersusunnya 1 Laporan dengan lampiran berupa buletin hasil analisis data padi bulanan 4. Penanggung Jawab : Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5. Waktu Pelaksanaan : Januari s/d Desember 2012

6 IDRENTIFIKASI TITIK KRITIS KEGIATAN UPAYA PERCEPATAN PENYEDIAAN DATA DAN KUALITAS DATA TANAMAN PANGAN BERKESINAMBUNGAN PADA SKALA NASIONAL No Titik Kritis Penyebab Kendala Dampak Tingkat Resiko 1 Koordinasi persiapan Tim Pusat dengan daerah memerlukan waktu terutama sinkronisasi pelaksanaan kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang sudah ditetapkan pada waktu penyusunan RKAKL Persiapan yang terkait dengan administrasi kegiatan mengakibatkan mundurnya beberapa kegiatan di tingkat daerah. Persiapan tersebut antara lain : 1 Revisi POK 2.Prosedur Pengorganisasian administrasi pelaksanaan kegiatan di daerah (BPS) yang cukup rumit dan menyita waktu (BPS harus membuat rekening tersendiri khusus untuk kegiatan percepatan) MOU antara BPS dan Pusdatin mengalami keterlambatan Penyerapan realisasi keuangan lebih rendah dibandingk an dengan target yang telah di tetapkan dalam RKAKL Tinggi

7 No Titik Kritis Penyebab Kendala Dampak Tingkat Resiko 2 Pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan tingkat Provinsi, Kabupaten dan kecamatan di 17 Provinsi Sentra 3 Penyusunan output percepatan (Buletin, bahan tayangan RAPIM dll.) Mundurnya kegiatan koordinasi persiapan di tingkat Pusat (Koordinasi Tim Pusat dan Tim daerah (17 Provinsi). Tim Pusdatin masih mencari pola output yang tepat terhadap data yang diterima dari BPS Identifikasi nama pengumpul data terlambat Data pendukung dari Direktorat terkait sulit didapatkan Data pendukung dari Direktorat terkait cenderung terus mengalami revisi LANJUTAN Penyerapan realisasi keuangan lebih rendah dibandingkan dengan target yang telah di tetapkan dalam RKAKL Swasembada Beras akan mengalami kendala karena analisis data Tanaman Pangan tidak tepat waktu sehingga pengambilan kebijakan kurang tepat Tinggi Sedang

8 IDRENTIFIKASI TITIK KRITISKEGIATAN UPAYA PERCEPATAN PENYEDIAAN DATA DAN KUALITAS DATA TANAMAN PANGAN BERKESINAMBUNGAN PADA SKALA NASIONAL No Tahapan Check List Keterangan 1 Penyusunan TOR, RAB 2 Koordinasi Persiapan Tim pelaksana kegiatan Pusdatin dan BPS YA TIDAK 3 Pembentukan Tim pelaksana Pusdatin dan BPS ( agenda : penyusunan jadwal kegiatan secara keseluruhan, Penyusunan SOP, Pembahasan format output data, Penyusunan Draft MOU antara BPS dan Pusdatin) 4 Penandatanganan MOU antara Pusdatin dan BPS dalam rangka pelaksanaan kegiatan 5 Koordinasi TIM Pusdatin dengan Tim BPS untuk menyusun juklak dan Juknis (pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban administrasi keuangan) 6 Koordinasi dengan Propinsi dalam rangka Identifikasi pengumpul data tingkat kecamatan yang akan diberi honor di 17 Propinsi Sampel 7 Sosialisasi Juklak dan Juknis antara Pusdatin dengan BPS baik Pusat maupun Propinsi

9 LANJUTAN No Tahapan Check List Keterangan YA TIDAK 8 Koordinasi dengan Propinsi dalam rangka Identifikasi nama pengumpul data tingkat kecamatan di 17 Propinsi Sampel 9 Pelaksanaan sosialisasia pedoman pengumpulan data di 17 propinsi sampel tingkat kabupaten dan kecamatan 10 Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data di 17 Propinsi 11 Supervisi dalam rangka(pengumpulan dokumen pertanggung jawaban baik keuangan maupun output form data yang sudah diisi) di 17 Propinsi sampel 12 Kompilasi dan validasi data 13 Penyusunan Software pengolah data 14 Uji coba penggunaan software pengolah data

10 LANJUTAN No Tahapan Check List Keterangan 15 Penyempurnaan software pengolah data 16 Koordinasi Tim Pusdatin dalam rangka penyusunan buletin Tanaman Pangan (penanggung jawab, redaktur, penyunting, editor,desain grafis,sekretariat, pembuat narasi) 17 Analisis dan interpretasi data (menyusun tabulasi dan metode) 18 Penggandaan Buletin dan penyebaran 19 Koordinasi Tim dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan upaya percepatan penyediaan data dan percepatan Data Tanaman Pangan yang berkualitas dan berkesinambungan pada skala Nasional 20 Penyusunan dan penggandaan laporan akhir kegiatan YA TIDAK

11 Pelaksanaan Kegiatan Upaya Percepatan Penyediaan Data dan Kualitas Data Tanaman Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional (Kerjasama Pusdatin & BPS) terdapat kendala diantaranya terkait dengan mekanisme administrasi dan teknis kegiatan: Koordinasi untuk penyesuaian waktu pelaksanaan antara BPS Pusat dan Daerah. Mekanisme/proses dokumen pertanggungjawaban administrasi keuangan dirasa cukup rumit (dari daerah ke pusat). Lamanya usulan daftar nama pengumpul data dari Kecamatan.

12 1. Koordinasi dengan BPS Pusat lebih intensif terutama untuk menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan). 2. Disusunnya buku pedoman pelaksanaan kegiatan dan prosedur administrasi pertanggungjawaban keuangan yang aplikatif.

13