Juknis Perencanaan dan Penganggaran DIPA 04 Ditjen Badilag MA RI
|
|
- Iwan Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 i
2 TATA CARA PENELAAHAN RKA K/L PAGU INDIKATIF 2017 DIPA 04 Ditjen Badan Peradilan Agama A. Tata cara Penelaahan Rencana Kinerja dan Anggaran Dalam Matriks 1) Tata cara Penelaahan Rencana Kinerja dan Anggaran Dalam Matriks a). Output Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 3 dan 5 bulan Alokasi Pagu pada Output Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 3 bulan dan 5 bulan tidak tersedia karena seluruh penyelesaian perkara perdata dilingkungan peradilan sudah ditanggung oleh para pihak (pihak berperkara). Namun demikian perlu dilakukan penelaahan terhadap penetapan target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 3 dan 4, apakah satker tingkat pertama dan tingkat banding telah benar-benar sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam matriks tersebut. Jika target dalam matriks belum sesuai maka, target kinerja dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya. b). Output Tenaga Teknis Peradilan Agama yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan Agama Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 5, adalah jumlah peserta kegiatan bimbingan teknis berupa sosialisasi implementasi SIPP yang dilaksanakan. Satuan dari output ini adalah orang. Penetapan target ini masih 1
3 berdasarkan asumsi, oleh karena itu target kinerja ini dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya dan alokasi anggaran yang tersedia. Alokasi Pagu pada Output Tenaga Teknis Peradilan Agama yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan Agama telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 6. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. c). Output Pengadilan Agama yang meningkat dalam Pelayanan Publik (1) Komponen Pengawasan Pelayanan Publik Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 7, adalah jumlah satker yang dilakukan pembinaan dan pengawasan dalam satu tahun anggaran. Penetapan target ini masih berdasarkan asumsi, oleh karena itu target kinerja ini dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya dan alokasi anggaran yang tersedia atau dapat juga menyesuaikan dengan prioritas jumlah satker yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan. Satuan dari target ini adalah satker. Alokasi Pagu pada komponen Pengawasan pelayanan publik telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 8. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. (2) Komponen Monitoring dan Evaluasi. Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 9, adalah jumlah satker yang dilakukan monitoring dan evaluasi dalam satu tahun anggaran. Pelaksana komponen ini adalah Ditjen Badilag, oleh karena itu pada satuan kerja daerah tidak dialokasi pagu anggaran untuk komponen ini. Satuan dari target ini adalah satker. (3) Komponen Honor Korwil/Pengelola Keuangan Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 10, adalah jumlah satker yang dialokasikan Honor Korwil/Pengelola Keuangannya. Satuan dari target ini adalah satker. Alokasi Pagu pada komponen Pengawasan pelayanan publik telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 11. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. Alokasi pagu ini 2
4 diperuntukan bagi Honor Korwil / pengelola keuangan DIPA 04 sebanyak 3 (tiga) orang selama 12 (dua belas) Rp ,- Pengelola keuangan yang akan mendapatkan honor pengelola DIPA 04 akan ditetapkan kemudian dengan surat tersendiri oleh Ditjen Badilag. (4) Komponen Pendampingan (Jinayah). Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 12, adalah jumlah perkara jinayah yang memerlukan anggaran pendampingan bagi terdakwa dalam satu tahun anggaran. Pelaksana komponen ini adalah pengadilan dalam wilayah yurisdiksi Mahkamah Syari ah Aceh. Satuan dari target ini adalah perkara. Namun berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang Pos Bantuan Hukum, kewenangan melakukan pendampingan adalah kewenangan dari Pemerintah dalam hal ini Kementrian Hukum dan HAM, oleh karena itu untuk komponen pendampingan perkara jinayah tidak dialokasikan pagu anggaran dan tidak bisa dilaksanakan. (5) Komponen Audit Kinerja / Sertifikasi ISO Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 14, adalah jumlah satker yang akan dialokasikan anggaran untuk audit eksternal (survelance) dan satker yang akan dilakukan sertifikasi ISO dalam satu tahun anggaran. Audit Eksternal (survelance) diperuntukan bagi satker yang telah mendapatkan sertifikasi ISO dan harus mempertahankan sertifikasinya tersebut melalui audit eksternal (survelance), sedangkan untuk satker yang akan melakukan sertifikasi ISO harus ditetapkan melalui SK Dirjen Badilag setelah sebelumnya dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap satker tersebut. Satuan dari target ini adalah satker. Alokasi Pagu pada komponen Audit Kinerja / Sertifikasi ISO ini sebesar Rp ,- (dua puluh juta rupiah) sedangkan alokasi untuk sertifikasi ISO sebesar Rp ,- (tujuh puluh lima juta rupiah) yang akan dialokasikan setelah satker yang akan disertifikasi ditetapkan oleh Ditjen Badilag melalui sebuah surat keputusan dengan mempergunakan mekanisme revisi antar satker. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. d). Output Perkara Pengadilan Agama yang Diselesaikan Melalui Pembebasan Biaya Perkara 3
5 Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 18, adalah jumlah satker yang dialokasikan anggaran pembebasan biaya perkara yang secara baku (default) diisi dengan angka 1. Satuan dari output ini adalah perkara. Penetapan target ini yang tercantum dalam kolom 19 masih berdasarkan asumsi jumlah perkara yang dibebaskan biayanya oleh APBN dan perkara prodeo yang dikabulkan, oleh karena itu target kinerja ini dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya dan alokasi anggaran yang tersedia. Standar biaya sepertyang tercantum dalam kolom 20 adalah satuan biaya yang dijadikan faktor pengali untuk mengalokasikan pagu anggaran secara keseluruhan (total). Dalam pelaksanaan pembiayaan, satuan biaya mengacu pada besaran panjar masing-masing satuan kerja yang telah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan masing-masing. Alokasi Pagu pada Output Perkara Pengadilan Agama yang Diselesaikan Melalui Pembebasan Biaya Perkara telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 21. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. e). Output Perkara Peradilan Agama Yang Diselesaikan melalui Sidang di Luar Gedung Pengadilan Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 22, adalah jumlah satker yang dialokasikan anggaran pembebasan biaya perkara yang secara baku (default) diisi dengan angka 1. Satuan dari output ini adalah perkara. Pada kolom 23 ditetapkan rencana banyaknya pelaksanaan kegiatan sidang diluar gedung yang akan dilaksanakan. Jika target yang ditetapkan dalam matriks masih belum sesuai, maka diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian terhadap banyaknya kegiatan pelaksanaan sidang diluar gedung akan dilakukan selama setahun. Pada kolom 24 matriks ditetapkan banyaknya jumlah lokasi/temat pelaksanaan sidang keliling selama setahun. Jika target yang ditetapkan dalam matriks masih belum sesuai, maka diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian terhadap banyaknya lokasi pelaksanaan sidang diluar gedung akan dilakukan selama setahun. Penetapan target ini yang tercantum dalam kolom 25 masih berdasarkan asumsi jumlah perkara yang diselsaikan dalam sidang diluar gedung pengadilan, 4
6 oleh karena itu target kinerja ini dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya dan alokasi anggaran yang tersedia. Alokasi Pagu pada Output Perkara Peradilan Agama Yang Diselesaikan melalui Sidang di Luar Gedung Pengadilan telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 26. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. f). Output Jam Layanan Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 27, adalah jumlah satker yang dialokasikan anggaran pembebasan biaya perkara yang secara baku (default) diisi dengan angka 1. Satuan dari output ini adalah Jam Layanan. Pada kolom 28 ditetapkan asumsi jumlah masyarakat yang akan dilayani, satuannya orang. Jika target yang ditetapkan dalam matriks masih belum sesuai, maka diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian terhadap banyaknya masyarakat yang aka dilayani selama setahun. Pada kolom 29 matriks ditetapkan jumlah jam layanan posbakum selama setahun. Jika target yang ditetapkan dalam matriks masih belum sesuai, maka diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian terhadap alokasi jam layanan posbakum selama setahun. Penetapan target ini terkait dengan alokasi satuan biaya dalam kolom 30 yang besarannya ditetapkan sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) per jam layanan. Satuan ini dapat disesuaikan, oleh karena itu target kinerja ini dapat disesuaikan dengan kemampuan satker untuk merealisasikannya dan alokasi anggaran yang tersedia. Alokasi Pagu pada Output Perkara Peradilan Agama Yang Diselesaikan melalui Sidang di Luar Gedung Pengadilan telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 31. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. g). Output Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah di Lingkungan Peradilan Agama 5
7 Target Kinerja yang tercantum dalam matriks pada kolom 32, adalah jumlah satker yang dialokasikan anggaran pembebasan biaya perkara yang secara baku (default) diisi dengan angka 1. Satuan dari output ini adalah Perkara. Pada kolom 33 matriks ditetapkan jumlah target kinerja selama setahun. Jika target yang ditetapkan dalam matriks masih belum sesuai, maka diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian terhadap targte penyelesaian perkara jinayat selama setahun. Alokasi Pagu pada Output Perkara Peradilan Agama Yang Diselesaikan melalui Sidang di Luar Gedung Pengadilan telah dialokasi sebagaimana pagu dalam matriks kolom 34. Alokasi pagu ini bersifat permanen dan tidak bisa bergeser ke output lain. 2) Tata Cara Penginputan Rencana Kinerja dan Anggaran dalam Aplikasi RKA K/L a) Output Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 5 bulan???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Tunggu apdet aplikasi RKA K/L 2016 b) Output Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 3 bulan???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Tunggu apdet aplikasi RKA K/L 2016 c) Output Tenaga Teknis Peradilan Agama yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan Agama (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan 6
8 Besaran alokasi pendanaan didasarkan jumlah peserta/sdm yang akan dilakukan pembinaan peningkatan kompentensi aplikasi SIPP, lokasi kegiatan dan bentuk kegiatan itu sendiri (paket meeting) buat per zona/area. Jika mekanisme ditentukan dengan paket meeting, maka pengalokasian dapat dihitung berdasarkan jumlah peserta, tim pelaksana dan narasumber. Dalam penghitungan alokasi pendanaan juga harus diperhitungkan alokasi biaya untuk Tim Pelaksana Kegiatan dan atau Narasumbernya. Selain itu, dapat juga dialokasikan belanja bahan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan dan untuk pelaporan maupun evaluasi kegiatannya. (2) Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan Komponen dalam Indikator Tengara Teknis yang Kompeten diberi judul Sosialisasi Imlementasi Aplikasi SIPP sedangkan Sub Komponennya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu : 1. Persiapanan 2. Pelaksanaan 3. Pelaporan dan Evaluasi Namun demikian, Sub Komponen tersebut tidak mutlak harus dibagi menjadi 3 (tiga) karena pada prinsipnya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing satker, bisa dimungkinkan untuk satu atau dua Sub Komponen saja. Namun secara keseluruhan proses harus mencerminkan alur persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi pencapaian Output Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan. (3) Kode Akun Alokasi Pendanaan Pada Output Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan, jika Sub Komponen dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, maka dapat dialokasi akun sebagai berikut : A. Persiapan Dialokasika akun : Belanja Bahan (untuk keperluan persiapan kegiatan dan ATK peserta) B. Pelaksanaan Dialokasika akun : Belanja Jasa Profesi (jika memang dibutuhkan untuk keperluan pembayaran honor narasumber) Belanja Paket Meeting Dalam Kota (jika memang dibutuhkan untuk keperluan pelaksanan kegiatan dengan mekanisme fullboard di dalam kota) Belanja Paket Meeting Luar Kota (jika memang dibutuhkan untuk keperluan pelaksanan kegiatan dengan mekanisme fullboard di luar kota) C. Pelaporan dan Evaluasi Dialokasikan akun : Belanja Bahan (ATK untuk keperluan pelaporan dan evaluasi kegiatan, penggandaan dan penjilidan) (4) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA K/L Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti 7
9 gambar 1 di bawah ini: Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Tenaga Teknis Peradilan Agama yang Kompeten di bidang Administrasi Peradilan Agama. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah : Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: 8
10 Isikan Uraian Sub Output dengan judul Implementasi Aplikasi SIPP, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Sosialisasi Implementasi Aplikasi SIPP, sifat biaya pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Ineks Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka tahap selanjutnya lakukan perekaman menu sub komponen sebagaimana gambar 6 dibawah ini: Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya 9
11 lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. d) Output Pengadilan Agama yang meningkat dalam Pelayanan Publik (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan Dalam Output Layanan peradilan terdapat beberapa komponen pendukung sesuai dengan siklus manajemen, mulai dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Badilag, Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan oleh pengadilan tingkat banding, kemudian biaya untuk standarisasi pelayanan melalui sertifikasi ISO dan audit kinerja setelahnya. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : (a) Monitoring dan Evaluasi merupakan komponen yang dilakukan oleh Ditjen Badilag sehingga alokasi pendanaannya ditetapkan oleh Ditjen Badilag cq Ditbin Admin PA, jadi satuan kerja daerah tidak dapat mengalokasi anggaran dalam komponen monitoring dan evaluasi. (b) Dukungan Manajemen Penyelesaian Perkara merupakan komponen yang ditujukan untuk memberikan dukungan teknis terhadap administrasi pelaksanaan DIPA 04 berupa pemberian honor bagi pengelola keuangan yang terdiri dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penguji Tagihan dan Penanda Tangan Surat Perintah Bayar (PPSPM) dan Bendahara Pengeluaran (BP). Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan besaran alokasinya untuk masing-masing pejabat pengelola sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan dengan satuan Orang per Bulan (OB). (c) Pembinaan dan Pengawasan merupakan komponen untuk menunjang tugas dan fungsi pengadilan tingkat banding sebagai ujung tombak Mahkamah Agung di daerah berupa pembinaan dan pengawasan administrasi penyelesaian perkara. Alokasi anggaran yang dapat dialokasikan pada komponen ini berupa perjalanan dinas (baik dalam kota maupun luar kota) bagi Tim Pembinaan dan Pengawasan yang dibentuk dengan SK Ketua Pengadilan Tingkat Banding yang bertugas melakukan 10
12 pembinaan dan pengawasan administrasi penyelesaian perkara, termasuk di dalamnya adalah proses administrasi pertanggungjawaban pelaksanaan dan realisasi kinerja maupun anggaran DIPA 04 pada satuan kerja di dalam wilayah yurisdiksinya. (d) Audit Kinerja (survelance) merupakan komponen yang dialokasi untuk satuan kerja yang telah mendapatkan sertifikasi ISO. Alokasi dana Audit Kinerja ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp ,- (dua puluh juta rupiah) per satuan kerja yang telah bersertifikasi. (e) Sertifikasi ISO merupakan komponen yang dialokasi untuk satuan kerja yang telah ditetapkan oleh Ditjen Badilag melalui usulan pengadilan tingkat banding yang merupakan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Badilag terhadap kelayakan dan kepatutan satuan kerja untuk mendapatkan sertifikasi ISO atau standar mutu layanan pengadilan. (2) Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan Komponen dan Sub Komponen untuk pengalokasian pendanaan pada output layanan peradilan adalah sebagai berikut : Alokasi untuk Pengadilan Tingkat Banding : Komponen : 051 Dukungan Manajemen Pengelolaan DIPA 04 Sub Komponen : A Pembayaran Terkait Operasional Komponen : 052 Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Penyelesaian Perkara Sub Komponen : A Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Penyelesaian Perkara Alokasi untuk Pengadilan Tingkat Pertama : Komponen : 051 Dukungan Manajemen Pengelolaan DIPA 04 Sub Komponen : A Pembayaran Terkait Operasional Komponen : 052 Audit Kinerja (Survelance) ISO Sub Komponen : A Tanpa Sub Komponen (3) Kode Akun Alokasi Pendanaan Untuk Tingkat Banding Dialokasika akun : Pada Komponen 051 Dukungan Manajemen Sub Komponen A Pembayaran Terkait Terkait Operasional dialokasikan akun : Honor Operasional Satuan Kerja (untuk honor pengelola keuangan). Pada Sub Komponen A Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Penyelesaian Perkara dialokasikan akun : Belanja Bahan (untuk ATK kegiatan) Perjalanan Dinas Dalam Kota (untuk biaya perjalanan Tim Pembinaan dan Pengawasan pada satker yang berada dalam kota yang sama) Perjalanan Dinas Biasa (untuk biaya perjalanan Tim Pembinaan dan Pengawasan pada satker yang berada pada kota yang berbeda) Untuk Pengadilan Tingkat Pertama dialokasikan akun: Komponen : 051 Dukungan Manajemen Pengelolaan DIPA 04 Sub Komponen : A Pembayaran Terkait Operasional, dialokasika akun: 11
13 Honor Operasional Satuan Kerja (untuk honor pengelola keuangan sebanyak 3 (tiga) orang). Komponen : 052 Audit Kinerja (Survelance) ISO Sub Komponen : A Tanpa Sub Komponen, dialokasikan akun: Belanja Jasa Konsultan Dengan detil, Jasa Konsultan Audit Kinerja (survelance) ISO (4) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA KL Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini: Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Pengadilan Agama yang Meningkat Dalam Pelayanan Publik. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah : 12
14 Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: Isikan Uraian Sub Output dengan judul Dukungan Manajemen Penyelesaian Administrasi Perkara, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Dukungan Manajemen Pengelolaan DIPA 04, sifat biaya pilih pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Indeks Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. 13
15 Kemudian lakukan perekaman untuk komponen selanjutnya, yaitu 052 Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Penyelesaian Perkara, seperti menudalam gambar 6 dibawah ini: Pada pengadilan tingkat pertama, komponen 052 adalah Audit Kinerja (Survelance) ISO. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka tahap selanjutnya lakukan perekaman menu sub komponen sebagaimana gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: 14
16 Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. e) Output Perkara Pengadilan Agama yang Diselesaikan Melalui Pembebasan Biaya Perkara (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan Untuk menghitung besaran alokasi pendanaan yang akan diajukan sebagai usulan alokasi anggaran, pertama kali haruslah diketahui berapa jumlah target perkara yang akan dibiayai. Apabila jumlah target perkara sudah didapatkan, maka dilakukan pengkalkulasian biaya panjar perkara. Metode penghitungan sebagai daasar usulan anggaran dapat memakai metode rata-rata panjar yang nanti menjadi satuan biaya, namun juga dapat langsung menghitung berdasarkan kebutuhan ril panjar sesuai yang ditetapkan Ketua Pengadilan dikalikan jumlah target perkara yang akan dibiayai. Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan Komponen : 051 Pemberian Bantuan Pembebasan Biaya Perkara Sub Komponen : A Pemberian Bantuan Pembebasan Biaya Perkara (2) Kode Akun Alokasi Pendanaan Pada Komponen 051 Pemberian Bantuan Pembebasan Biaya Perkara Sub Komponen A Pemberian Bantuan Pembebasan Biaya Perkara dialokasikan akun : Belanja Barang Non Operasional Lainnya Detilnya sebagai berikut : - Pemberian Bantuan Pembebasan Biaya Perkara - Meterai Putusan/Penetapan (dapat dialokasikan apabila pagu alokasi pembebasan biaya perkara belum memenuhi semua perkara prodeo, sehingga perkara yang tidak terbiayai dapat dialokasikan anggaran untuk pembelian meterainya). (3) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA KL Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini: 15
17 Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Perkara Peradilan Agama yang Diselesaikan melalui Pembasan Biaya Perkara. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah : Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: 16
18 Isikan Uraian Sub Output dengan judul Bantuan Pembebasan Biaya Perkara, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Bantuan Pembebasan Biaya Perkara, sifat biaya pilih pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Indeks Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka tahap selanjutnya lakukan perekaman menu sub komponen sebagaimana gambar 7 dibawah ini: 17
19 Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. f) Output Perkara Peradilan Agama Yang Diselesaikan melalui Sidang di Luar Gedung Pengadilan (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan Untuk menghitung besaran alokasi pendanaan yang akan diajukan sebagai usulan alokasi anggaran, pertama kali haruslah diketahui berapa jumlah target perkara yang akan disidangkan diluar gedung, berapa lokasi yang akan ditetapkan dan berapa kali perkiraan pelaksanaan sidang diluar gedung pada lokasi tersebut dilakukan. Apabila sudah didapatkan, maka dilakukan pengkalkulasian biaya sebagai kebutuhan anggaran perjalanan sidang diluar gedung pengadilan. Metode penghitungan sebagai dasar usulan anggaran dapat memakai standar biaya masukan (SBM) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terbaru. (2) Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan Komponen : 051 Penyelesaian Perkara Melalui Sidang Diluar Gedung Pengadilan 18
20 Sub Komponen : A Penyelesaian Perkara Melalui Sidang Diluar Gedung Pengadilan (3) Kode Akun Alokasi Pendanaan Pada Komponen 051 Pelaksanaan Sidang Diluar Gedung Pengadilan Sub Komponen A Pelaksanaan Sidang Diluar Gedung Pengadilan dialokasikan akun : Belanja Perjalanan Dinas Biasa (jika lokasi pelaksanaan sidang diluar gedung berada diluar kota/kabupaten) Detilnya sbb.: - Biaya Perjalanan Dinas Dalam Rangka Penyelesaian Perkara diluar Gedung Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (jika lokasi pelaksanaan sidang diluar gedung berada di dalam kota/pada kota yang sama) Detilnya sbb.: - Biaya Perjalanan Dinas Dalam Rangka Penyelesaian Perkara diluar Gedung (4) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA KL Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini: Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Perkara Peradilan Agama yang Diselesaikan melalui 19
21 Sidang Diluar Gedung Pengadilan. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah : Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: Isikan Uraian Sub Output dengan judul Penyelesaian Perkara Melalui Sidang Diluar Gedung Pengadilan, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Pelaksanaan Sidang Diluar Gedung Pengadilan, sifat biaya pilih pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Indeks 20
22 Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka tahap selanjutnya lakukan perekaman menu sub komponen sebagaimana gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. g) Output Jam Layanan Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan Untuk menghitung besaran alokasi pendanaan yang akan diajukan sebagai usulan alokasi anggaran, berdasarkan alokasi jumlah jam layanan yang akan disediakan selama setahun pada pos layanan bantuan hukum. Pengkalkulasian jam layanan telah ditetapkan berdasarkan rasio perkara yang diterima oleh pengadilan sebagaimana matriks alokasi jam layanan tersebut di atas. 21
23 (2) Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan Komponen : 051 Penyediaan Pos Layanan Bantuan Hukum Sub Komponen : A Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum (3) Kode Akun Alokasi Pendanaan Pada Komponen 051 Penyediaan Pos Layanan Bantuan Hukum Sub Komponen A Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum dialokasikan akun : Belanja Jasa Konsultan Detilnya sbb.: - Jasa Konsultan Bantuan Hukum (4) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA KL Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini: Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Layanan Pos Bantuan Hukum. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah : 22
24 Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: Isikan Uraian Sub Output dengan judul Pemberian Layanan Bantuan Hukum, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Penyediaan Pos Layanan Bantuan Hukum, sifat biaya pilih pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Indeks Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. 23
25 Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka tahap selanjutnya lakukan perekaman menu sub komponen sebagaimana gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. h) Output Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah di Lingkungan Peradilan Agama (1) Penghitungan Besaran Alokasi Pendanaan Untuk menghitung besaran alokasi pendanaan yang akan diajukan sebagai usulan alokasi anggaran, pertama kali haruslah diketahui berapa jumlah target perkara yang akan dibiayai. Apabila jumlah target perkara sudah didapatkan, maka dilakukan pengkalkulasian biaya panjar perkara. Metode penghitungan sebagai daasar usulan anggaran dapat memakai metode rata-rata panjar yang nanti menjadi satuan biaya, namun juga dapat langsung menghitung berdasarkan kebutuhan ril panjar sesuai yang ditetapkan Ketua Pengadilan dikalikan jumlah target perkara yang akan dibiayai. (2) Komponen dan Sub Komponen Alokasi Pendanaan 24
26 Komponen : 051 Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah Sub Komponen : A Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah (3) Kode Akun Alokasi Pendanaan Pada Komponen 051 Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah Sub Komponen A Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah dialokasikan akun : Belanja Bahan Detilnya sebagai berikut : - Uang Makan Tahanan (sesuai standar biaya masukan) - Penjilidan dan penggandaan Belanja Barang untuk Perserdian Barang Konsumsi Detilnya sebagai berikut : - ATK Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah (4) Tatacara Pengisian dalam Aplikasi RKA KL Buka aplikasi RKA K/L terbaru, jika berhasil terbuka akan tampak seperti gambar 1 di bawah ini: Kemudian buka menu RKAKL 2016 dan klik menu form belanja, jika terbuka akan muncul seperti gambar 2 dibawah ini : Kemudian pilih Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama dan Indikator Kinerja Perkara Jinayah Peradilan Agama Yang Diselesaikan. Jika sudah, maka akan muncul gambar 3 dibawah ini : 25
27 Kemudian pilih Base Line dan klik, selanjutnya pilih Rekam Sub Output dan akan muncul menu isian seperti gambar 4 dibawah ini: Isikan Uraian Sub Output dengan judul Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah, kemudian isi Volume dengan jumlah target sebanyak jumlah target yang sudah ditetapkan, kemudian klik ok. Jika sudah selesai pada tahap tersebut, maka silahkan lakukan isian untuk melakukan perekaman komponen, seperti menu dalam gambar 5 dibawah ini: Beri nomor 051 untuk nomor komponen, kemudian isi uraian komponen dengan judul Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah, sifat biaya pilih pada angka 1 utama, kemudian pilih ya untuk pilihak KPJM dan Indeks Outputnya. Selanjutnya beri tanda centang pada kotak tahun KPJM semuanya, baru setelah itu klik ok. 26
28 Kemudian lakukan perekaman untuk komponen selanjutnya, yaitu 052 Penyelesaian Administrasi Perkara Jinayah, seperti menu dalam gambar 6 dibawah ini: Jika sudah selesai pada tahap perekaman Sub Komponen, selanjutnya lakukan perekaman akun pada masing-masing Sub Komponen tersebut. Seperti tampak pada gambar 7 dibawah ini: Jika sudah selesai dengan perekaman akun, maka selanjutnya tinggal melakukan perekaman detil akun dengan menginput jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan dengan mengingat besaran kebutuhan terhadap masing-masing sub komponen. B. Tahap Penelaahan Penelaahan rencana kinerja dan anggaran dilakukan pada setiap tahapan penganggaran. Mulai dari penyusunan pagu indikatif, pagu anggaran dan alokasi anggaran. 1. Tahap Pagu Indikatif Penelaahan pada tahap pagu indikatif dilakukan bersama antara Tim Penelaahan dari Ditjen Badilag dan Auditor BAWAS sebagai APIP. Waktu dan tempat pelaksanaan penelaahan dilakukan pada waktu penyusunan pagu indikatif di satker tingkat banding. Dokumen yang dilakukan penelaahan oleh Tim adalah dokumen pendukung berupa kesuaian TOR, RAB dan Kertas Kerja RKA K/L dengan alokasi pagu yang telah ditetapkan. 2. Tahap Pagu Anggaran 27
29 Penelaahan pada tahap pagu anggaran dilakukan oleh Tim Ditjen Badilag dan Auditor BAWAS sebagai APIP yang tempat dan waktu pelaksanaannya berdasarkan jadual yang ditetapkan oleh BUA. Penelaahan dilakukan di Jakarta, para pejabat perencana anggaran datang ke Jakarta dengan membawa Kertas Kerja POK beserta data dukungnya yang telah ditandatangani. Penelaahan pada tahap ini. 3. Tahap Alokasi Anggaran Pada tahap alokasi anggaran, penelaahan dilakukan oleh Tim Ditjen Badilag bersamasama dengan Tim BUA dan Eselon I lainnya dengan DJA dan BAPPENAS yang waktu dan tempatnya ditentukan oleh Kementrian Keuangan. 28
BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciRevisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018 ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciLATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis
29 Oktober 2012 1. PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG Terdapat 3 (tiga) landasan hukum dalam penyusunan RKA-K/L, yaitu: (i) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; khususnya pada Bab III Penyusunan
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No
No.536, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKOKESRA. Revisi. Petunjuk Operasional Kegiatan. Tata Cara. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciFAQ BAGIAN KEUANGAN DJKN
FAQ BAGIAN KEUANGAN DJKN NO PERTANYAAN JAWABAN 1 Penyusun portofolio aset Satker yang bersangkutan 2 Kegiatan evaluasi portofolio Belum ada info lebih lanjut dari Direktorat BMN 3 Terkait RAB anggaran
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciG. Pengisian Laporan Capaian Output
G. Pengisian Laporan Capaian Output Untuk mengisi Laporan Capaian Output, pilih menu Laporan Capaian Output. Tampilan halaman Laporan Target Capaian Output tampak seperti pada gambar berikut. Untuk mengisi
Lebih terperinciPENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF Jakarta, Februari 2018
PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF 2019 Jakarta, Februari 2018 PENDAHULUAN (1/2) Sesuai amanat Pasal 3 ayat (3) PMK No. 94 Tahun
Lebih terperinciMANUAL APLIKASI RKAKL v. 7.2 oleh : Yudhi wijaya yudhi.tc@gmail.com http://ptakendari.net
MANUAL APLIKASI RKAKL v. 7.2 oleh : Yudhi wijaya yudhi.tc@gmail.com http://ptakendari.net UNTUK KALANGAN SENDIRI DI LINGKUNGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI TAHUN 2011 Dalam rangka Penyusunan Rencana
Lebih terperinciDRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR: KEP/ / KA / PR.00.00 / X / 2016 / BNN DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN Nomor: SOP /KU 00/REN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2017 Halaman : 3 dari 17 DAFTAR DISTRIBUSI DISTRIBUSI NOMOR SALINAN Copy 1 Copy 2 JABATAN Kepala Biro/Pusat/Ketua STTN/Inspektur
Lebih terperinciDATA DUKUNG RKAKL DIPA 04 ( TOR DAN RAB ) Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Tahun Anggaran 2017
DATA DUKUNG RKAKL DIPA 04 ( TOR DAN RAB ) Pengadilan Agama Lubuk Sikaping Tahun Anggaran 2017 JL. AHMAD YANI NO.40 LUBUK SIKAPING KAB. PASAMAN, PROPINSI SUMATERA BARAT TELP./FAX (0753) 20082 / 20172 MAHKAMAH
Lebih terperinciPEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Lebih terperinciHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN APLIKASI RKA-KL 2015 TERKAIT DENGAN BERLAKUNYA SPAN SECARA PENUH PADA TAHUN ANGGARAN 2015
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN APLIKASI RKA-KL 2015 TERKAIT DENGAN BERLAKUNYA SPAN SECARA PENUH PADA TAHUN ANGGARAN 2015 POKOK BAHASAN I. II. III. IV. V. VI. PENCANTUMAN VOLUME KPJM PADA
Lebih terperinciTata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (PMK No. 257/PMK.02/2014, tanggal 2014) 30 Desember (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 Pokok
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER- 03/AG/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN STANDAR BIAYA KELUARAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA Identifikasi Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN KEJAKSAAN AGUNG RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)
Lebih terperinciDIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG
Lebih terperinciBAGIAN KESATU PENDAHULUAN
- 350-9. Standar Pelayanan Penyusunan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007.01 dan Satuan Kerja Lainnya yang Berada di Bawah Koordinasi Sekretariat Negara
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN
Lebih terperinciKewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 Disampaikan
Lebih terperinciPokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinci1. Landasan Berpikir (1)
1 1. Landasan Berpikir (1) 1. RKA-K/L => merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan sebagai penjabaran dari Renja K/L dalam satu tahun anggaran beserta anggaran yang
Lebih terperinciDalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900-460 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) DAFTAR ISIAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciFormat 1 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
- 13 - Format 1 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian/lembaga :.. Unit Eselon I :.. (2) Program :.. (3) Hasil :.. (4) Unit Eselon II/Satker :.. (5) Kegiatan :.. (6) Indikator Kinerja Kegiatan :.. (7)
Lebih terperinciDalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900-460 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) DAFTAR ISIAN
Lebih terperinciOleh: Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI
1 5/22/2012 22/05/2012 be created by DJOKO SARWOKO, Created by Djoko Sarwoko, SH., MH. be created by DJOKO SARWOKO TUADAWAS MAHKAMAH AGUNG RI TUADA PIDSUS MARI 5/22/2012 1 1 1 Oleh: Kepala Biro Perencanaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Perencanaan Anggaran Satker BLU BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR: DIPA /2017 IA. INFORMASI KINERJA
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN IA. INFORMASI KINERJA Kementerian Negara/Lembaga : (005) MAHKAMAH AGUNG Kuasa Pengguna Anggaran Dr. Yusran S.Ag., MH. Unit Organisasi : (04) DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : :
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : : Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Pengelolaan Anggaran Negara HASIL
Lebih terperinciLANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018
LANGKAH_LANGKAH REVIU ANGKA DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KPJM DJA, FEBRUARI 2018 INSTALASI APLIKASI KPJM Versi V.1.0.0 B 2 UNINSTALL APLIKASI KPJM LAMA Apabila pada PC atau Laptop yang digunakan sudah ter-install
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1165, 2014 KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. DPR. DPRD. BPK. KY. Hakim MK. Hakim Agung. Menteri, Wakil Menteri. Pejabat Tertentu. Pertanggungjawaban.
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciBUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2.
BUKU PANDUAN TEKNIS Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Versi 2.0 Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 Daftar Revisi Tanggal Versi Keterangan Revisi 18 November
Lebih terperinciEvaluasi Perencanaan dan Penganggaran Satuan Kerja. Direktorat Jenderal Anggaran
Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Anggaran Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara 2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016
TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 1 POKOK POKOK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 15/PMK.02/2016 TENTANG REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 2 RUANG LINGKUP REVISI ANGGARAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN APRIL 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN MEI 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DAN PERUBAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 31 Mei 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN OKTOBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciBerkas dimasukkan kedalam amplop coklat bertuliskan REVISI (nama unit/fakultas)
Langkah-langkah Revisi DIPA Tahun Anggaran 2014 Universitas Indonesia 1. Pengajuan revisi hanya dapat dilakukan pada masa pengajuan revisi, usulan revisi yang diajukan setelah berakhirnya masa pengajuan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 3 Nopember 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Penyusunan Realisasi Anggaran Direktorat Telekomunikasi Berikut ini dijelaskan tentang Siklus Penyusunan anggaran yang selama ini terjadi di Direktorat Telekomunikasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.13/2013 TENTANG BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAAN TANAH
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.13/2013 TENTANG BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARI APBN TIM SOSIALISASI DAN
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R
No.1043, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO POLHUKAM. Anggaan. Revisi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN JULI 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 287, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar. Biaya. Tahun Anggaran 2013. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN DESEMBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciSosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018
Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran 2018 Semarang, 5 April 2018 OUTLINE 1. DIPA 6. Revisi Anggaran Satker BLU 7. Revisi Anggaran Pada KPA 2. Revisi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 2 TAHUN 2018 TENTANG KELENGKAPAN DATA DUKUNG MINIMUM USULAN KEGIATAN PAGU KEBUTUHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 BULAN NOVEMBER 2012 TOTAL % TOTAL % TOTAL % TOTAL % 4 5 6=(5/4) 7 8=(7/4) 9=(5+7) 10=(9/4) 11=(4-9) 12=(11/4) 13
SATKER/KODE SATKER : PENGADILAN AGAMA LUMAJANG (401472) PROPINSI : JAWA TIMUR BAGIAN ANGGARAN : 005 MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR DIPA : 0217/005-01.2.01/15/2012/9 Desember 2011 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN
Lebih terperinciANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2012
ANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2012 Kegiatan urusan keuangan adalah menjadi tanggung jawab Kepala Sub. Bagian Keuangan yaitu Sdri. Dartik, S.PdI akan tetapi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 2 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara..UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke : 01 Tanggal : 10 Maret 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 APRIL 2016 (dalam rupiah)
5 1 2 SEKRETARIAT 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 3 APRIL 216 LRBSB 2 Kamis, 23 Juni 216 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH S/D S/D
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI ANGGARAN BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2010 PADA TAHUN ANGGARAN 2011 DAN PEMOTONGAN PAGU
Lebih terperinci2012, No
2012, No.287 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 7 2012, No.287 2012, No.287 8 9 2012, No.287 2012, No.287 10 11 2012,
Lebih terperinciFORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA
2012, No.349 36 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012 FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.
No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,
Lebih terperinciBOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017
Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.931, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana. Keistimewaan. Yogyakarta. Tata Cara Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.07/2013 TENTANG
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-KL dan DIPA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-KL dan DIPA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Ir. Nazaruddin, MM Ir. Edy Kusmiadi Kuasa Pengguna Anggaran Tim Perencanaan Kepala
Lebih terperinciCARA MEMASUKAN DATA DIPA
CARA MEMASUKAN DATA DIPA Klik 2 kali pada Aplikasi RKAKL yang telah di Instal Masukan USER dipa dan Pasword dipa Klik Login Klik Menu Utility Pilih Terima Data Dipa Masukan Tahun Anggaran 2012 Pilih file
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 03 Mei 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 24 Juni 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciKelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS. PERENCANAAN Melakukan Rapat dalam rangka sinkronisasi dan
SOP DIBIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN 1. SOP Perencanaan Anggaran PELAKSANA MUTU BAKU No Uraian Prosedur PANITERA/ STAF TIM Kelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS PERENCANAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2017 (dalam rupiah)
5 1 2 4772 PENGADILAN AGAMA MAJALENGKA JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 217 LRBSB 2 Rabu, 24 Mei 217 1 lu_lrabstkb SEMULA SETELAH 1 TRANSAKSI KAS 1
Lebih terperinci