PEDOMAN IKK 2013 Sub Direktorat Harga Perdagangan Besar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN IKK 2013 Sub Direktorat Harga Perdagangan Besar"

Transkripsi

1 PEDOMAN IKK 2013 Sub Direktorat Harga Perdagangan Besar BPS Badan Pusat Statistik

2

3 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional yang adil dan merata perlu dilakukan secara nasional dan mencakup seluruh daerah di Indonesia. Kebijakan Otonomi Daerah (Otoda) yang dikeluarkan oleh pemerintah sejak tahun 2000 diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan melakukan pembangunan secara merata dan adil agar tujuan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat tercapai secara efektif dan efisien. Selain itu, kebijakan Otoda dapat mengatasi masalah ketimpangan horisontal antar daerah dengan tujuan utama yaitu pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Dengan demikian, kebijakan Otoda dapat mempercepat pembangunan daerah-daerah yang masih tertinggal dan terbelakang baik dalam kemampuan keuangan maupun pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alamnya. Kebijakan Otonomi Daerah yang dikeluarkan pemerintah sejak tanggal 1 Januari 2001 dilandasi oleh Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dana perimbangan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah antara lain adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Keberhasilan pelaksanaan kebijakan Otoda di daerah perlu didukung dengan penyediaan statistik yang dapat mencerminkan kebutuhan daerah dan harus memenuhi kriteria: a) mempunyai kredibilitas yang tinggi; b) mutakhir; dan c) mempunyai validitas dan akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung DAU adalah Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Untuk menghitung indikator IKK ini dibutuhkan beberapa komponen antara lain data harga konstruksi yang meliputi harga bahan bangunan/konstruksi, harga sewa alat-alat berat konstruksi, upah jasa konstruksi, dan data bobot/diagram timbangan umum IKK kabupaten/kota berupa nilai masingmasing bahan bangunan utama yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas dari 5 jenis bangunan. Survei ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk menyediakan data harga harga bahan bangunan/konstruksi, harga sewa alat-alat berat konstruksi, dan upah jasa konstruksi. Data harga perdagangan besar untuk komoditi konstruksi yang cenderung meningkat setiap bulannya mendorong pendataan IKK lebih dari sekali dalam 1 1

4 tahun. Oleh karena itu, mulai tahun 2013 survei IKK diadakan dengan periode triwulanan. Pendataan IKK akan dilaksanakan 4 kali dalam 1 tahun yakni bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Survei IKK yang dilaksanakan dengan periode triwulanan dengan harapan data yang dikumpulkan lebih representatif Tujuan Tujuan di lakukannya survei ini adalah untuk mendapatkan harga masingmasing bahan bangunan/konstruksi utama, sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi sebagai dasar penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi kabupaten/kota dan provinsi. Yang dimaksud dengan bahan bangunan/konstruksi utama adalah bahan bangunan yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas dari 5 kelompok jenis bangunan. Harga masingmasing bahan bangunan/konstruksi, sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi dari 5 kelompok jenis bangunan ini akan digunakan untuk menghitung Indeks Kemahalan Konstruksi kabupaten/kota di seluruh Indonesia Ruang Lingkup Kegiatan pengumpulan data harga bahan bangunan/konstruksi, sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi ini mencakup : 1. Pengumpulan data harga bahan bangunan, harga sewa alat-alat berat yang digunakan dalam kegiatan konstruksi dilakukan di seluruh kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia. 2. Jenis bahan bangunan/konstruksi yang dikumpulkan data harganya adalah jenis barang yang digunakan dalam kegiatan konstruksi seperti yang terangkum dalam kuesioner VIKK Harga sewa alat-alat berat konstruksi yang dikumpulkan adalah alat-alat berat yang biasa digunakan dalam kegiatan konstruksi seperti yang tertuang dalam kuesioner VIKK Upah jasa konstruksi meliputi upah per satuan/unit dan tunjangan lainnya dari mandor, kepala tukang, tukang batu, tukang kayu, tukang cat, tukang listrik, dan pembantu tukang. 5. Responden survei IKK adalah pedagang grosir/distributor/pedagang yang menjual bahan bangunan/konstruksi ke kontraktor, dan kategori lainnya seperti : 2

5 kontraktor, dinas PU atau instansi terkait lainnya (khusus untuk mengumpulkan data harga sewa alat-alat berat, upah pekerja konstruksi). 6. Kegiatan pencacahan survei ini dilakukan pada tanggal bulan Januari, April, Juli, dan Oktober

6 II. Metodologi 2.1. Pemilihan Responden Responden yang menjadi sumber data dalam kegiatan survei ini terdiri dari pedagang grosir/distributor, kontraktor, dinas PU, atau instansi terkait lainnya. Pengertian pedagang grosir/distributor disini adalah para penjual/pedagang bahan bangunan/konstruksi yang menjual barang dagangannya ke pedagang lain atau ke kontraktor. Sedangkan yang dimaksud dengan instansi lainnya adalah para pemakai bahan-bahan bangunan/konstruksi, penyedia jasa konstruksi swasta maupun BUMN. Pemilihan responden dilakukan secara purposif dengan mengutamakan pedagang Grosir. Jika tidak ada pedagang Grosir maka dipilih responden dengan urutan skala prioritas yaitu produsen kemudian pedagang campuran (grosir melayani eceran). Khusus untuk responden pedagang campuran, yang dicacat adalah harga untuk penjualan barang dalam partai besar (grosir) Cara Pengumpulan Data Pencacahan dilakukan dengan cara kunjungan dan wawancara langsung terhadap responden terpilih pada periode pencacahan. Jika tidak memungkinkan untuk wawancara langsung, maka kuesioner bisa ditinggal kepada responden untuk kemudian diambil kembali sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan tidak lebih dari tanggal 30 pada bulan pencacahan. Pada saat kuesioner diambil seyogyanya isian pada daftar tersebut diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan daftar isian telah terisi dengan baik dan benar. 2.3 Petugas Survei Petugas yang melaksanakan pencacahan/pengumpulan data di masing-masing kabupaten/kota adalah kepala seksi distribusi BPS Kabupaten/Kota, dengan tujuan agar saat rekonsiliasi bisa mempertanggungjawabkan hasil pencacahannya Kuesioner yang Digunakan Untuk mengumpulkan data harga bahan bangunan, upah jasa konstruksi dan sewa alat berat digunakan 1 (satu) daftar pertanyaan yakni daftar VIKK2013. Daftar ini dikirimkan dari BPS RI dalam softcopy ke BPS Provinsi melalui . 4

7 2.5. Alokasi Sampel Jumlah sampel yang digunakan minimal 3 responden setiap kualitas komoditi untuk setiap kabupaten/kota. Jumlah responden disesuaikan dengan biaya pencacahan (pada prinsipnya semakin banyak sampel semakin baik). Dalam pemilihan sampel diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data harga seluruh bahan bangunan dan harga sewa alat-alat berat konstruksi yang tertuang dalam daftar isian VIKK Pemilihan Kualitas Agar hasil pengumpulan data harga sesuai dengan kebutuhan seperti yang tertuang dalam daftar VIKK2013, maka perlu dilakukan pemilihan kualitas sebagai berikut: 1. Kualitas terpilih harus sesuai ketentuan, yaitu kualitas yang biasanya (umum) ada dan digunakan di tiap-tiap kabupaten/kota dan tertulis dalam pilihan Daftar VIKK2013. Contoh: Jenis barang (kolom 2): Kayu balok Kualitas (kolom 4) : Kayu kelas I, kayu kelas II, dan seterusnya 2. Apabila kualitas jenis barang tidak tersedia dalam pilihan, maka pilih kualitas yang tersedia di pedagang dan dominan digunakan di kabupaten/kota bersangkutan dengan menggunakan satuan standar yang tertulis dalam daftar VIKK2013 pada baris lainnya di kolom keterangan. 5

8 III. Konsep dan Definisi Kualitas hasil pengumpulan data sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman petugas pengumpul data (pencacah) tentang konsep dan definisi dari istilah yang digunakan dalam pelaksanaan survei ini. Beberapa istilah dan konsep yang perlu dipahami tersebut adalah: 1. Harga perdagangan besar/grosir (HPB) adalah harga transaksi yang sudah terjadi antara pedagang grosir sebagai penjual dengan pedagang berikutnya sebagai pembeli secara party/grosir atas suatu barang. 2. Harga produsen adalah harga transaksi yang sudah terjadi antara produsen sebagai penjual dengan pedagang besar/distributor sebagai pembeli secara party/grosir atas suatu barang. 3. Harga eceran adalah harga transaksi yang sudah terjadi antara pedagang sebagai penjual dengan rumah tangga sebagai pembeli yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga langsung, bukan untuk ditransaksikan lagi atas suatu barang. 4. Bahan bangunan/konstruksi adalah material yang digunakan dalam pembentukan komponen bangunan dan ditempatkan pada bagian suatu bangunanan/konstruksi yang merupakan satu kesatuan dari bangunan tersebut. 5. Produsen adalah pembuat/penghasil material baik dilakukan secara manual maupun dengan bantuan peralatan/mesin. 6. Pedagang grosir adalah orang atau badan usaha yang membeli dan menjual bahan bangunan kepada pedagang lain atau kontraktor bangunan. 7. Pedagang campuran adalah orang atau badan usaha yang membeli dan menjual bahan bangunan kepada pedagang lain, kontraktor bangunan, dan rumah tangga. 8. Kegiatan Konstruksi adalah suatu kegiatan meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan bangunan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi yang dimaksud dalam survei ini adalah hanya kegiatan investasi (pembangunan baru, bukan renovasi yang tidak menambah nilai aset). Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, landasan pesawat terbang, dermaga, bangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi. 6

9 9. Harga sewa alat berat konstruksi adalah harga yang terjadi ketika seseorang/organisasi/institusi menyewa alat-alat berat yang digunakan untuk kegiatan konstruksi dalam periode tertentu seperti dalam waktu jam, hari, mingguan, atau bulanan. Satuan/unit yang digunakan dalam harga sewa ini adalah unit/jam. Harga sewa hanya biaya sewa alat, tidak termasuk biaya mobilisasi alat dari penyewa ke lokasi proyek dan juga tidak termasuk biaya jasa operator. 10. Hidraulic Excavator adalah suatu mesin alat berat yang berfungsi untuk menggali tanah dan menuangkannya ke tempat lain. 11. Buldozer/Tracked Tractor adalah alat berat yang berfungsi untuk menggusur/memindahkan (mendorong) tanah dalam jarak pendek. 12. Skid Steer Loader adalah sebuah loader dengan frame body kecil yang kaku dan kuat, mesin yang bertenaga dengan lift arm (lengan angkat) yang digunakan untuk memasang berbagai tools (peralatan) dan tambahan lainnya. 13. Tandem Vibrating Roller adalah mesin penumbuk/pemadat jalan tipe tandem dengan penggerak roda belakang. Peralatan dilengkapi dua roda silindrical steel wheel (roda baja) dengan ukuran sama dan perangkat vibrator, sehingga alat ini juga berfungsi sebagai compactor. 14. Compact Track Loader adalah alat berat beroda karet, hanya mampu beroperasi di daerah yang keras dan rata. 15. Dumptruck adalah kendaraan angkut jarak jauh mempunyai bak angkut yang bisa diungkit secara hidrolik untuk menurunkan muatannya. 16. Balas Jasa Konstruksi adalah upah/gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada tenaga kerja di bidang konstruksi tiap satuan/unit orang/hari (O-H). Tunjangan lainnya yang dimaksud adalah semua pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja sektor konstruksi yang berupa makanan, perumahan/penginapan, jaminan sosial, dan sebagainya. 17. Mandor adalah pekerja konstruksi yang memiliki tugas untuk mengawasi jalannya proyek dan berkoordinasi dengan kepala tukang. Pada pekerjaan yang lebih kecil, Mandor merangkap kepala tukang. 18. Kepala Tukang, adalah pekerja konstruksi yang memiliki tugas mengawasi dan membimbing buruh konstruksi untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan. 19. Tukang batu adalah buruh konstruksi yang memiliki tugas untuk memasang batu kali, batu bata, ubin, dan membuat plester tembok. Alat kerja yang digunakan biasanya adalah cetok, mal, dan water pass. 7

10 20. Tukang kayu adalah buruh konstruksi yang mempunyai tugas untuk membuat struktur bangunan dari kayu dan alat kerja yang digunakan biasanya adalah serut, gergaji, bor, pahat, dll. 21. Tukang cat adalah buruh konstruksi yang bekerja untuk mengecat tembok, papan, dan dinding lainnya. 22. Tukang listrik adalah buruh konstruksi yang memiliki tugas memasang instalasi listrik & perlengkapannya dan memasang system listrik generator, trafo, dll. 8

11 IV. PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1. Organisasi Lapangan 1. Kepala kantor BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab atas pelaksanaan survei IKK di wilayahnya. Kepala BPS Kabupaten/Kota merangkap sebagai pengawas pencacahan lapangan. 2. Kepala Bidang Statistik Distribusi di kantor BPS Provinsi bertanggung jawab teknis dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan data VIKK2013 di wilayahnya. 3. Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar di kantor BPS Provinsi bertanggung jawab atas pengawasan/pemeriksaan hasil pengumpulan data VIKK2013 dan kebenaran isiannya serta memberi petunjuk yang diperlukan kepada petugas pencacah (Kasi Distribusi BPS Kabupaten/Kota). 4. Petugas pencacah adalah Kepala Seksi Distribusi di BPS Kabupaten/Kota yang bertugas mengumpulkan data harga seperti yang ada dalam daftar VIKK2013 dan bertanggung jawab atas isian data yang diperoleh dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Alasan pencacah harus kepala seksi karena nantinya kepala seksi harus melakukan rekonsiliasi di provinsi Daftar yang Digunakan Daftar yang digunakan dalam kegiatan survei ini adalah daftar VIKK2013. Daftar VIKK2013 ini digunakan oleh petugas pencacah untuk mengumpulkan data harga berbagai jenis bahan bangunan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi, harga sewa alat-alat berat konstruksi, dan upah jasa konstruksi Jadual Waktu Pelaksanaan 1. Pencacahan dengan menggunakan daftar VIKK2013 dilakukan pada tanggal bulan Januari, April, Juli, dan Oktober tahun Jadwal ini tidak boleh bergeser demi keseragaman waktu pencacahan. 2. Pengawasan, pemeriksaan, dan pengiriman hasil pencacahan daftar VIKK2013 dilakukan mulai tanggal 25 bulan pencacahan sampai dengan tanggal 8 bulan berikutnya. 9

12 3. Pengiriman daftar VIKK2013 ke BPS Pusat dilakukan melalui dari BPS Kabupaten/Kota langsung ke tembusan BPS provinsi masingmasing dengan subjek Survei IKK Pemeriksaan Daftar Kualitas hasil pencacahan dalam survei ini sangat tergantung dari proses pemeriksaan daftar yang dilakukan di tingkat Provinsi. Ada beberapa tahap pemeriksaan daftar VIKK2013 yang dapat dilakukan baik di BPS Kabupaten/Kota maupun di BPS Provinsi yaitu: 1. Pemeriksaan di lapangan dengan jalan Kepala BPS Kabupaten/Kota selaku penanggung jawab di Kabupaten/Kota harus memantau secara langsung kegiatan pengumpulan data di lapangan. Apabila data harga yang dikumpulkan tidak jelas atau ekstrem, petugas pencacah diharuskan melakukan kunjungan ulang untuk memastikan kebenaran datanya. 2. Pemeriksaan hasil pencacahan di kantor BPS Provinsi dilakukan melalui file hasil entri dari Kabupaten/Kota. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan pengisian kualitas/satuan yang salah atau belum terisi, penulisan kota, nama responden dan kode yang tidak jelas, kelengkapan isian data harga dalam daftar, dan konsistensi antar isian. Apabila ditemukan data yang ekstrem harus dipastikan ke BPS Kabupaten/Kota mengenai kebenaran datanya. 3. Subdit SHPB akan melakukan pemeriksaan hasil entri. Apabila ditemukan data yang dianggap tidak wajar akan dilakukan konfirmasi langsung ke BPS Kabupaten/Kota atau melalui BPS Provinsi. 10

13 V. CARA PENGISIAN DAFTAR Pada pelaksanaan survei ini responden diwawancarai dengan menggunakan satu set daftar VIKK2013. Daftar ini diisi dengan cara wawancara langsung terhadap responden. Apabila tidak memungkinkan wawancara pada saat kunjungan maka daftar tersebut dapat ditinggal pada responden. Kuesioner diambil kembali paling lambat sehari sebelum batas waktu pencacahan berakhir. Hal ini penting dilakukan demi keseragaman periode waktu pencacahan. Pada saat petugas mengambil daftar ini, agar diusahakan dapat bertemu langsung dengan responden untuk wawancara apabila ditemui isian yang masih meragukan atau belum lengkap. Cara Pengisian Daftar VIKK2013 Daftar VIKK2013 terdiri dari 5 (lima) blok yaitu : 1. Blok I. Keterangan Tempat 2. Blok II. Keterangan Pencacah dan Pengawas 3. Blok III. Responden Pedagang Grosir 4. Blok IV. Responden Dinas Pekerjaan Umum dan Kontraktor 5. Blok V. Catatan Blok I. Keterangan Tempat Pada blok ini berisi rincian tentang keterangan tempat pencacahan yaitu Nama Propinsi dan Nama Kabupaten/Kota. Rincian 1. Nama Provinsi Isikan nama provinsi dengan jelas dan lengkap. Setelah itu isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan. Contoh : Provinsi Jawa Barat dengan kode 32 Rincian 2. Nama Kabupaten/Kota Isikan nama kabupaten/kota dengan jelas dan lengkap. Setelah itu isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah disediakan. Contoh : Kabupaten Bandung dengan kode 04 Blok II. Keterangan Pencacah dan Pengawas Pada blok ini berisi rincian tentang keterangan pencacah dan pengawas diantaranya: 11

14 Nama Pencacah, NIP Pencacah, Tanggal Pencacahan, Tanggal Selesai Dientri, Tanda Tangan Pencacah, Nama Pengawas, NIP Pengawas, Tanggal Pengawasan, dan Tanda Tangan Pengawas. Rincian 1. Nama Pencacah Isikan nama pencacah dengan lengkap dan jelas. Contoh : Budi Irawan Rincian 2. NIP Pencacah Isikan NIP pencacah dengan lengkap. NIP yang digunakan NIP baru dengan 18 digit. Contoh: Rincian 3. Tanggal Pencacahan Isikan tanggal sesuai dengan tanggal dilakukannya pencacahan. Contoh: 20 Januari 2013 Rincian 4. Tanggal Selesai Dientri Isikan tanggal yang sesuai dengan tanggal selesainya daftar tersebut dientri. Rincian 5. Tanda Tangan Pencacah Pencacah membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang tersedia. Rincian 6. Nama Pengawas Isikan nama pengawas dengan lengkap dan jelas. Rincian 7. NIP Pengawas Isikan NIP pengawas dengan lengkap. NIP yang digunakan NIP baru dengan 18 digit. Rincian 8. Tanggal Pengawasan Isikan tanggal sesuai dengan tanggal dilakukannya pengawasan. Rincian 9. Tanda Tangan Pengawas Pengawas membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang tersedia Blok III. Responden Pedagang Grosir Kolom (1). Nomor urut jenis barang. Cukup jelas. Kolom (2). Jenis barang. Cukup jelas Kolom (3). Kode jenis barang Kode jenis barang terdiri dari 12 digit. Digit pertama s.d digit kesepuluh merupakan kode KBKI Digit kesebelas dan keduabelas merupakan nomer urut kualitas. Kolom (4). Kualitas Barang. Kualitas barang yang disurvei sudah tercetak. Jika kualitas barang berbeda dengan yang tercetak di kuesioner maka dapat diisi pada rincian lainnya dengan menuliskan 12

15 kualitas barang tersebut pada kolom keterangan. Gambar jenis barang dan kualitas dapat dilihat pada lampiran. Kolom (5). Satuan/unit. Satuan barang yang dicatat di sini adalah besaran standar yang digunakan untuk menyatakan kuantitas/jumlah barang, misalnya: m 3, kg, dan lain sebagainya. Kolom (6), (7), dan (8). Harga per satuan/unit (Rp) Kolom (6), (7), dan (8) digunakan untuk mengisi data harga komoditi yang sama dari 3 responden yang berbeda. Isikan besarnya harga per satuan/unit dalam bentuk rupiah (Rp.) untuk setiap kualitas barang. Harga yang dicantumkan pada kolom (6), (7), dan (8) harus sesuai dengan kualitas dan satuan yang tercantum pada kuesioner. Untuk komoditi cat emulsi, cat minyak, dan tegel/keramik isikan nama merk untuk masing-masing kualitas di baris di bawah harga kualitas yang bersangkutan. Jika kualitas barang hasil pencacahan berbeda dengan kuesioner dapat diisikan pada baris lainnya di kolom (10), sedangkan jika satuan berbeda dengan kuesioner maka harga per satuan/unit harus dikonversi sesuai dengan satuan/unit pada kuesioner dan memberikan penjelasan cara menghitungnya pada blok V. Contoh : Tanah urug kualitas biasa di kabupaten tertentu dijual dengan satuan mobil truk, maka satuan tersebut harus dikonversikan ke dalam satuan m 3. Misalkan ukuran mobil truk tersebut adalah 6 m 3, maka data harga tanah urug tersebut harus dibagi dengan 6. Kolom (9). Kabupaten Asal Barang Isikan nama kabupaten asal barang untuk kualitas yang terisi pada kolom (6), (7), dan (8). Kolom (10). Keterangan Isikan keterangan yang diperlukan berkaitan dengan isian pada masing-masing rincian. Contoh : Responden 1 merk semen tipe 1 adalah Tiga Roda Responden 2 merk semen tipe 1 adalah Semen Padang Responden 3 merk semen tipe 1 adalah Tiga Roda Kolom (10) juga bisa digunakan untuk mengisi nama kualitas untuk rincian lainnya di kolom (4) yang tidak tercetak pada kuesioner. Contoh: Untuk jenis barang Lampu dengan kualitas Lampu TL 11 W tidak tercetak pada kolom (4), maka di kolom (10) ditulis Lampu TL 11 W. 13

16 Blok IV. Responden Dinas Pekerjaan Umum dan Kontraktor Blok ini terdiri dari 9 kolom. Cara pengisian blok ini sama dengan blok III, yang membedakan hanya pada kolom (6), (7), dan (8). Pada blok ini harga yang diisikan pada kolom (6) diperoleh dari dinas PU, sedangkan untuk kolom (7) dan (8) diperoleh dari kontraktor. Blok V. Catatan Tuliskan semua keterangan yang dapat menjelaskan isian sehingga berguna dalam pengolahan maupun analisis data. Pada blok ini juga disediakan kolom untuk tanda tangan Kepala BPS Kabupaten/Kota. 14

17 VI. PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG Basket of Construction Components Approach (BOCC) Pengumpulan harga di sektor konstruksi menggunakan pendekatan Basket of Construction Components (BOCC). Pendekatan ini digunakan dalam International Comparation Programs (ICP) tahun Metode pendekatan ini digunakan sebagai dasar pengumpulan data harga sejumlah komponen konstruksi dan didesain untuk tujuan perbandingan antar wilayah. Dalam pendekatan ini, pengumpulan data harga untuk komponen konstruksi yang utama dan input dasar yang umum dalam suatu wilayah. Komponen konstruksi ini adalah output fisik konstruksi yang diproduksi sebagai tahap intermediate dalam proyek konstruksi. Elemen kunci dalam proses pendekatan ini adalah semua harga yang diestimasi berhubungan dengan komponen yang dipasang, termasuk biaya material, tenaga kerja, dan peralatan. Tujuan penggunaan pendekatan BOCC adalah memberikan perbandingan harga konstruksi yang lebih sederhana dan biaya yang murah dan memungkinkan menggunakan metode Bill of Quantity (BOQ). Pendekatan BOCC didasarkan pada harga 2 jenis komponen, yakni komponen gabungan dan input dasar. Selanjutnya untuk tujuan estimasi Purchasing Power Parities (PPP) maka komponen-komponen tersebut dikelompokan dalam bentuk sistem-sistem konstruksi. Sistem-sistem tersebut selajutnya dikelompokkan ke dalam basic heading. PROYEK KONSTRUKSI Berdasarkan pendekatan BOCC yang diterapkan dalam ICP 2005, sektor konstruksi diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yang disebut sebagai basic heading. Klasifikasi sektor kontruksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Konstruksi Bangunan Tempat Tinggal Bangunan Bukan Tempat Tinggal Bangunan Sipil Lainnya 15

18 Klasifikasi sektor konstruksi dalam penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi tahun 2013 disesuaikan dengan kebutuhan Kementrian Keuangan. Klasifikasi tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Konstruksi Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Bangunan Lainnya Gedung dan Bangunan yang termasuk dalam lingkup penghitungan diagram timbang IKK adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibangun sendiri, real estate, rumah susun, dan perumahan dinas 2. Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung Perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat ibadah, terminal/stasiun dan bagunan monumental. Klasifikasi Jalan, irigasi, dan jaringan yang termasuk dalam penghitungan diagram timbang adalah sebagai berikut: 1. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian a. Bangunan pengairan, meliputi: pembangunan waduk (reservoir), bendung (weir), embung, jaringan irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib, dan viaduk. b. Bangunan tempat proses hasil pertanian, meliputi: bangunan penggilingan, dan bangunan pengeringan. 2. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan a. pembangunan jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas. b. Bangunan jalan dan jembatan kereta, pembangunan jalan dan jembatan kereta. c. Bangunan dermaga, meliputi: pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan, dan penahan gelombang. 3. Bangunan untuk instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi a. Bangunan elektrikal, meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi dan transmisi tegangan tinggi. 16

19 b. Konstruksi telekomunikasi udara, meliputi konstruksi bangunan telekomunikasi dan navigasi udara, bangunan pemancar/penerima radar, dan bangunan antenna. c. Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, pembangunan konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api. d. Konstruksi sentral telekomunikasi, meliputi: bangunan sentral telefon/telegraf, konstruksi bangunan menara pemancar/penerima radar microwave, dan bangunan stasiun bumi kecil/stasiun satelit instalasi air, meliputi: instalasi air bersih dan air limbah dan saluran drainase pada gedung. e. Instalasi listrik, meliputi: pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan lemah dan pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan kuat. f. Instalasi gas, meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung tempat tinggal dan pemasangan instalasi gas pada gedung bukan tempat tinggal. g. Instalasi listrik jalan, meliputi: instalasi listrik jalan raya, instalasi listrik jalan kereta api, dan instalasi listrik lapangan udara. h. Instalasi jaringan pipa, meliputi: jaringan pipa gas, jaringan air, dan jaringan minyak. Sedangkan jenis bangunan yang tercakup dalam klasifikasi bangunan lainnya adalah sebagai berikut: bangunan terowongan, bangunan sipil lainnya (lapangan olahraga, lapangan parkir, dan sarana lingkungan pemukiman), pemasangan perancah, pemasangan pangunan postruksi prefab dan pemasangan kerangka baja, pengerukan, konstruksi khusus lainnya, instalasi jaringan pipa, instalasi bangunan sipil lainnya, dekorasi eksterior,serta bangunan sipil lainnya termasuk peningkatan mutu tanah melalui pengeringan dan pengerukan. SISTEM KONSTRUKSI Sistem menurut konsep pendekatan BOCC adalah suatu kumpulan komponen dalam suatu proyek konstruksi yang bisa menjalankan suatu fungsi tertentu. Sistem adalah struktur dalam sebuah bangunan yang diklasifikasikan kembali kedalam kumpulan komponen bertujuan untuk mendukung bangunan seperti pondasi, atap, eksterior dan interior, dan lainnya. Pada pendekatan BOCC, system konstruksi pada bangunan rumah dan gedung berbeda dengan klasifikasi jenis bangunan lainnya. Berikut adalah jenis system untuk bangunan rumah dan gedung, dan system untuk klasifikasi jenis bangunan lainnya. 17

20 Sistem Konstruksi untuk Bangunan Rumah dan Gedung Nama Sistem Penjelasan Sistem Site-work (Persiapan) Sistem yang berisi komponen konstruksi yang berhubungan dengan pekerjaan persiapan dalam rangka pembangunan suatu proyek Substructure Sistem yang berisi komponen struktur dan jenis pekerjaan dibawah permukaan tanah. Sistem ini menahan semua beban bagian bangunan yang berada di atasnya seperti balok, atap dan lainnya Superstructure Sistem yang meliputi komponen struktur dan jenis pekerjaan diatas permukaan tanah. Sistem ini menahan beban bagian bangunan di atasnya Exterior Shell/ Building Envelope Sistem yang berisi komponen konstruksi yang menyelimuti bangunan (atap). Bangunan ini member beban pada system superstructure pada bangunan. Interior Partitions Sistem yang terdiri dari semua dinding, dan bagian bangunan untuk jalan keluar masuk bangunan. Interior and Exterior Finishes Sistem yang meliputi komponen konstruksi yang bertujuan untuk memperindah bangunan, misalnya pengecatan. Mechanical and Plumbing Sistem yang meliputi komponen konstruksi yang mengatur suhu, saluran air, komunikasi, system pemadam kebakaran dan lainnya. Electrical Sistem yang meliputi komponen konstruksi yang berhubungan dengan distribusi listrik dalam sebuah bangunan. 18

21 Sistem konstruksi untuk jenis bangunan lainnya adalah sebagai berikut: Nama sistem Penjelasan Sistem Site-work (Persiapan) Sistem yang berisi komponen konstruksi yang berhubungan dengan pekerjaan persiapan dalam rangka pembangunan suatu proyek Substructure Sistem yang berisi komponen struktur dan jenis pekerjaan dibawah permukaan tanah. Sistem ini menahan semua beban dari struktur/bagian bangunan yang berada di atasnya. Superstructure Sistem yang meliputi komponen struktur dan jenis pekerjaan diatas permukaan tanah. Sistem ini menahan beban bagian bangunan di atasnya. Mechanical Equipment Perlengkapan mekanik yang dipasang pada suatu bangunan seperti pompa, turbin, pipa penghubung, tower pendingin, dan lainnya. Electrical Equipment Peralatan yang terpasang pada bangunan yang digunakan untuk system distribusi tenaga listrik, distribusi panel, pusat control pencahayaan, komunikasi dan lainnya Underground Utility Jaringan bawah tanah, system atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksi, menyimpan, transmisi dan distribusi komunikasi atau telekomunikasi, listrik, gas, minyak bumi, saluran pembuangan akhir, dan lainnya. Peralatan ini termasuk pipa, kabel, fiber optic cable, dan laiiinya yang terpasang dibawah permukaan tanah. 19

22 KOMPONEN KONSTRUKSI Komponen adalah kombinasi dari beberapa material pada lokasi akhir yang dapat diidentifikasikan secara jelas pada tujuannya dalam sebuah proyek bangunan dan juga sistemnya. Contoh komponen adalah beton, pengecatan eksterior, pengecatan interior, pondasi kolom, dan lainnya. Sebuah komponen secara umum terdiri dari beberapa material, tenaga kerja dan peralatan. Hubungan antara proyek, system, dan komponen dapat dilihat melalui bagan dibawah ini: Proyek Sistem 1 Sistem 2 Sistem 3 Komponen 1 Komponen 3 Komponen 7 Komponen 8 Komponen 2 Komponen 9 Komponen 4 Komponen 5 Komponen 6 Material Tenaga Kerja Peralatan Biaya masing-masing komponen disusun dari biaya per unit dari material yang digunakan dan perkiraan kuantitas dari material, koefisien dan upah tenaga kerja, koefisien dan sewa peralatan yang digunakan untuk membangun komponen tersebut. Konsep yang mendasar dari pendekatan BOCC adalah mengukur relatif harga pada level komponen konstruksi. Sebuah komponen kemudian dibagi-bagi kembali kedalam beberapa item pekerjaan konstruksi. Komponen konstruksi dapat dianggap sebagai agregasi dari beberapa item pekerjaan konstruksi yang meliputi material, 20

23 tenaga kerja, dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan item pekerjaan tersebut. Komponen-komponen yang digunakan dalam penghitungan diagram timbang IKK 2013 berbeda antara bangunan 1 (bangunan tempat tinggal) dan bangunan 2 (bangunan umum untuk pertanian, bangunan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan, bangunan umum untuk jatingan air listrik, dan komunikasi) bangunan 3 (bangunan lainnya). Macam-macam komponen yang membentuk sistem-sistem dalam setiap jenis bangunan dapat dilihat di lampiran. Pendekatan BOCC menggunakan 3 sistem penimbang. Macam-macam jenis penimbang tersebut adalah sebagai berikut: 1. W1 adalah penimbang yang digunakan pada level agregasi jenis bangunan seperti bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan umum untuk pertanian, jalan, jembatan, dan jaringan, dan bangunan lainnya. 2. W2 adalah penimbang untuk agregasi pada level system konstruksi 3. W3 adalah penimbang untuk agregasi pada level komponen yang termasuk upah tenaga kerja dan sewa peralatan konstruksi. Prosedur Penghitungan Penimbang Langkah awal yang dilakukan untuk menghitung penimbang IKK adalah mengumpulkan Bill of Quantity (BoQ). Pengumpulan BoQ ini dilakukan melalui survei diagram timbang IKK tahun BoQ yang dikumpulkan dalam survei ini adalah BoQ realisasi pembangunan suatu konstruksi selama tahun 2012 di kabupaten/kota yang bersangkutan. Jika tidak ada pembangunan selama tahun 2012 maka bisa digantikan dengan BoQ dari pembangunan pada tahun BoQ ini dikumpulkan dari masing-masing kabupaten/kota agar setiap kabupaten/kota memiliki penimbang yang sesuai dengan karakteristik pembangunan di wilayahnya masingmasing. Tahapan penghitungan diagram timbang dari data BoQ untuk masing-masing kabupaten-kota adalah sebagai berikut: 1. Pengkodean Data BoQ Pengkodean merupakan langkah awal yang dilakukan dalam pengolahan data BoQ. Terdapat beberapa macam kode yang diberikan, diantaranya: 21

24 a) Melakukan pengkodean jenis bangunan dan kabupaten/kota untuk masing-masing jenis dokumen BoQ yang dikumpulkan. b) Melakukan pengkodean system pada setiap uraian pekerjaan yang terdapat dalam BoQ c) Melakukan pengkodean jenis komponen dari setiap uraian pekerjaan yang terdapat dalam BoQ. Setiap uraian pekerjaan BoQ terdapat beberapa bahan bangunan, tenaga kerja yang digunakan, dan sewa peralatan. Contoh pengkodean bisa dilihat padagambar di bawah ini. 22

25 23

26 Contoh uraian pada uraian komoditas dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 2. Menghitung share nilai untuk masing-masing tahapan penimbang (W1, W2, dan W3) setiap kabupaten/kota a. Menghitung penimbang W1 setiap kabupaten/kota Pada tahapan penimbang W1 dihitung share nilai setiap sistem untuk masingmasing bangunan. Nilai sistem adalah jumlah nilai dari seluruh bahan bangunan, upah tenaga kerja, sewa peralatan yang digunakan dalam suatu sistem konstruksi. Penimbang W1 diperoleh dengan menggunakan rumus berikut: untuk bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal untuk bangunan selainnya. b. Menghitung penimbang W2 setiap kabupaten/kota Pada tahapan penimbang W2 dihitung share nilai setiap komponen untuk masingmasing sistem. Nilai komponen adalah: jumlah nilai dari seluruh bahan bangunan, upah tenaga kerja, sewa peralatan yang digunakan dalam sebuah komponen konstruksi. Penimbang W2 bisa diperoleh dengan rumus berikut: 24

27 menunjukan jumlah komponen dalam system yang bersangkutan. c. Menghitung share untuk penimbang W3 setiap kabupaten/kota Pada tahapan penimbang W3 dihitung share nilai setiap komoditi untuk masingmasing komponen. Penimbang W3 bisa diperoleh dengan rumus berikut: menunjukan jumlah komoditi pada komponen yang bersangkutan. Dimana, Selain sistem penimbang dengan menggunakan pendekatan BOCC, umtuk menghitung IKK juga mengunakan penimbang umum (W0) yang digunakan sebagai penghubung masing-masing jenis bangunan menjadi suatu kesatuan konstruksi. Penimbang umum berasal dari realisasi anggaran daerah tingkat II (kabupaten/kota) untuk pembangunan konstruksi yang diperoleh melalui survei Keuangan Pemda Tingkat II (K-II) dari Subdirektorat Keuangan dan Teknologi Informasi dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Dari data realisasi anggaran daerah tingkat II untuk pembangunan masing-masing jenis bangunan diperoleh bobot masing-masing jenis bangunan ke total konstruksi di kabupaten/kota yang bersangkutan. 25

28 VII. PENYUSUNAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI Metode yang digunakan dalam penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi adalah Country Product Dummy (CPD). CPD adalah metode berbasis metode regresi yang digunakan untuk menghitung indeks harga spasial. Metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya mengakomodasi beberapa masalah seperti adanya missing data yang tidak terakomodir dalam metode sebelumnya (EKS) dan bisa menghitung standart errors. Misalkan p kn adalah harga komponen konstruksi n di kabupaten k (k= 1, 2,...,K ; n= 1, 2,..., N). Maka model statistik metoda Country Product Dummy (CPD) dituliskan sebagai berikut, p kn = a k b n u kn, dalam hal ini k= 1, 2,...,K ; n= 1, 2,..., N, a k dan b n merupakan parameter yang akan diduga dari data harga sedangkan u kn merupakan random variabel yang berdistribusi identik dan independen. Dengan asumsi bahwa random variabel ini berdistribusi lognormal atau dengan kata lain log p kn berdistribusi normal dengan mean 0 dan varian σ 2, dalam bentuk logaritma model di atas berbentuk linier ln p kn = ln a k + ln b n + ln u kn = merupakan harga tertimbang yang telah menggunakan beberapa tingkatan penimbang. Parameter a k diartikan sebagai tingkat harga konstruksi di kabupaten k relatif terhadap harga konstruksi di kabupaten lain yang sedang dibandingkan. Bila a k dinyatakan sebagai relatif harga konstruksi terhadap kabupaten yang dijadikan referensi, katakan Kabupaten X, maka a k adalah harga konstruksi di Kabupaten K relatif terhadap 1 (satu), harga di Kabupaten X. Dengan kata lain harga konstruksi di kabupaten K setinggi a k dibanding harga konstruksi di Kabupaten X. Karenanya IKK di Kabupaten K dinyatakan sebagai IKK k = exp( Untuk memudahkan membaca, persamaan di atas dikalikan dengan 100 sehingga perbandingan data dinyatakan dalam persen. Dalam penghitungan CPD terdapat satu kabupaten/kota yang dijadikan acuan sehingga terdapat satu nilai yang sama dengan 0. Pada penghitungan IKK tahun 26

29 2013 ini Kota Samarinda dijadikan kota referensi dengan maksud supaya ada keterbandingandengan IKK tahun sebelumnya. Untuk IKK tingkat provinsi data harga yang digunakan adalah rata-rata geometrik setiap komoditi dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi masing-masing dengan Provinsi Kalimantan Timur sebagai provinsi referensinya. Contoh output penghitungan IKK dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 27

30 VIII. LAMPIRAN Gambar Bahan Bangunan dan Alat Berat Konstruksi Jenis Barang Gambar Tanah Urug Pasir Pasir Pasang Pasir Beton/cor Batu Kali Utuh/Belah Batu Bata Batubata merah Batubata muka Batu Split 28

31 Seng Gelombang Semen Portland Semen Portland Tipe I Portland Composite Cement (PCC) Semen Portland Tipe II Semen Portland Tipe III Portland Pozzoland Cement (PPC) Super Masonary Cement(SMC) 29

32 Besi Beton Besi Beton Polos Besi Beton Ulir Besi Beton Canal Keramik Polos Kayu Papan Kayu Balok Kayu Lapis 30

33 Cat Emulsi Cat Minyak Cat Kayu/Besi Cat Meni Kayu/Besi Seng Plat Kaca Pipa PVC 31

34 Genteng/atap Kabel Pompa Air Rangka Atap Baja Batako Aluminium 32

35 Bak Mandi Fiber Tangki Air Fiber Lampu MCB Aspal Excavator/Wheeled Loader 33

36 Buldozer/Tracked tractor Skid Steer Loader Tandem Roller Vibrating Compact Loader Track DumpTruck 34

37 Tabel 2. Kelompok Jenis Kayu di Indonesia Berdasarkan Tingkat Keawetannya No. Jenis Kayu B.J. Rata2 Kelas Awet (1) (2) (3) (4) 1 Agathis 0,49 IV 2 Anpupu 0,89 III,I 3 Bakau 0,94 III 4 Balau 0,98 I 5 Balsa - V 6 Bayur 0,52 IV 7 Bangkirai 0,91 1,II,III 8 Bedaru 1,84 I 9 Belangeran 0,86 II,I,III 10 Benuang 0,33 V 11 Benuang Laki 0,39 IV,V 12 Berumbung 0,85 II 13 Bintangur 0,78 III 14 Bongin 1,82 III 15 Bugis K. 0,88 III,IV 16 Bungur 0,88 II,III 17 Cemara - II,III 18 Cempaga 0,71 II,III 19 Cempaka - II 20 Cendana 0,84 II 21 Cengal 0,70 II,III 22 Dahu 0,58 IV 23 Durian 0,64 IV,V 24 Ebony 1,05 I 25 Gadok 0,75 III,II 26 Gelam - III 27 Gerunggang 0,47 IV 28 Gia 0,91 I,IV 29 Giam 0,99 I 30 Gisok 0,83 II,III 31 Gofasa 0,74 II,III 32 Jabon 0,42 V 33 Jangkang 0,63 IV,V 34 Jati 0,70 I,II 35 Jelutung 0,40 V 36 Jeungjing 0,33 IV,V 37 Jobar 0,84 I,II 38 Kapuk Hutan 0,30 V 35

38 No. Jenis Kayu B.J. Rata2 Kelas Awet (1) (2) (3) (4) 39 Kapur 0,81 II,III 40 Kedunba 0,84 IV 41 Kemenyan 0,57 IV,V 42 Kemeri 0,31 V 43 Kempas 0,95 III,IV 44 Kenanga 0,33 V 45 Kenari 0,55 IV 46 Keruing 0,79 III 47 Keranji 0,98 I 48 Kesambi 0,01 III 49 Ketapang - III,IV 50 Kolaka 0,96 III 51 Kuku 0,87 II 52 Kulim 0,94 I,II 53 Kupang - II,IV 54 Lara 1,15 I 55 Lasi 0,01 II 56 Leda 0,57 IV,V,II 57 Mahang - IV,V 58 Mahoni 0,64 III 59 Malas K. 1,04 II,III 60 Matoa 0,77 III,IV 61 Medang - III,IV 62 Melur 0,52 IV 63 Membacang - II,V 64 Mendarahan - V 65 Menjalin - V 66 Mensira G. 0,61 V 67 Mentibu 0,53 IV,V 68 Merambung 0,38 V 69 Meranti M. 0,55 III,IV 70 Meranti P. 0,54 III,IV 71 Merawan 0,70 II,III 72 Merbau 0,88 I,II 73 Merpayang 0,65 V 74 Mersawa 0,46 IV 75 Nyatoh 0,67 II,III 76 Nyirih - II,III 77 Pasang - II,IV 78 Patin K. 0,92 I 79 Pelawan - I,II 36

39 No. Jenis Kayu B.J. Rata2 Kelas Awet (1) (2) (3) (4) 80 Perepat Darat 0,76 III 81 Perepat Laut 0,78 II,III 82 Perupuk 0,56 IV,V 83 Petaling 0,91 I,II 84 Petanang 0,75 III 85 Pilang 0,79 III 86 Pimping - III,IV 87 Pinang K. 0,66 III,IV 88 Pulai 0,46 III,V 89 Punak 0,76 III,IV 90 Puspa - III 91 Putat - II,III 92 Ramin 0,63 IV 93 Rasamala 0,81 II,III 94 Rengas 0,69 II 95 Resak 0,70 III 96 Salimuli 0,64 I,II 97 Sampang - V 98 Saninten 0,76 III 99 Sawokecik 1,03 I 100 Sendok-sendok 0,45 V 101 Simpur - III,V 102 Sindur - II,V 103 Sonokeling 0,90 I 104 Sonokembang 0,65 II,I,II 105 Sungkai 0,63 III 106 Surian - III,V 107 Surianbawang 0,60 II,IV 108 Tanjung 1,08 I,II 109 Tembesu 0,81 I 110 Tempimis 1,01 I 111 Tepis - IV,V 112 Teraling 0,75 II,IV 113 Terap 0,44 III,V 114 Terentang 0,40 IV 115 Trembesi 0,61 IV 116 Tualang 0,83 III,IV 117 Tusam 0,55 IV 118 Ulin 1,04 I 119 Walikukun 0,98 II 120 Weru 0,77 II Sumber : Departemen Kehutanan Republik Indonesia 37

40 Jenis Komponen Konstruksi Menurut Jenis Bangunan A. Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal Kode Kode Deskripsi Sistem Sistem Komponen Deskripsi Komponen (1) (2) (3) (4) 01 Site Work 01 Administrasi & dokumentasi proyek (persiapan) 02 Pembersihan lokasi 03 Pemasangan Plank Proyek 04 Bongkaran bangunan lama 05 Pengeringan dan pemerataan lahan 06 Pembuatan direksi keed 07 Pengadaan air, listrik, BBM dan tempat tinggal sementara di lokasi proyek 08 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan 09 Pengujian awal 02 Substructure 01 Galian tanah 02 Urugan tanah 03 Urugan pasir 04 Urugan sirtu 05 Raben pondasi 06 Pondasi batu 07 Pondasi batu bata 08 Pondasi beton bertulang 09 Aanstamping 10 Plesteran 11 Begisting pondasi 12 Pembesian lantai 03 Superstructure 01 Pasang step noise 02 Pasang beton sloof 03 Pasang beton ring 04 Pasang beton kolom 05 Rabat beton 06 Beton floor 07 Pasangan batu bata 08 Plesteran 09 Cetakan beton 10 Beton cor 11 Acian 12 Bekisting kolom 13 Bekisting sloof 14 Bekisting pondasi 38

41 Kode Kode Deskripsi Sistem Sistem Komponen Deskripsi Komponen (1) (2) (3) (4) 15 Tiang kolom kayu 16 Tangga kayu 17 Pembesian 04 Exterior Shell/ 01 Kerangka atap (usuk, reng) kayu dan baja Building Envelope 02 Atap (genteng tanah liat, metal, dll) 03 Plafond Pemasangan Balok kayu (kuda-kuda, gording) dan 04 baja ringan 05 Pemasangan talang 06 Accessories pemasangan atap 05 Interior Partition 01 Pekerjaan tembok 02 Pekerjaan kusen pintu dan jendela 03 Accessories pintu dan jendela 04 Pemasangan kaca 05 Pemasangan kait angin 06 Rolling door 06 Interior dan Exterior Finished 07 Besi pengaman 01 Interior painting 02 Exterior painting 03 Keramik untuk interior dan exterior 04 Pemasangan batu alam 05 Cat kayu dan besi 07 Mechanical and plumbing 06 Kusen 01 Sanitasi 02 Pipa saluran 03 saluran air 04 Pembuangan kotoran akhir 05 Tangki penampungan air 06 Pompa air 07 Pengontrol 08 Sumur 09 instalasi telephone 10 instalasi jaringan internet 11 Sistem pendingin ruangan 12 instalasi antena tv 13 instalasi penangkal petir 08 Electrical 01 Pemasangan lampu 02 Stop kontak, saklar, sekringdan connector 03 Pemasangan instalasi 04 Saluran kabel 05 Panel dan MCB 06 Genset 39

42 B. Bangunan Lainnya Kode Sistem Deskripsi Sistem Kode Komponen Deskripsi Komponen (1) (2) (3) (4) 01 Site Work (persiapan) 01 Administrasi & dokumentasi proyek 02 Pembersihan lokasi 03 Pemasangan Plank Proyek 04 Bongkaran bangunan lama 05 Pengeringan dan pemerataan lahan 06 Pembuatan direksi keed Pengadaan air, listrik, dan tempat tinggal sementara di lokasi 07 proyek 08 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan 09 Pengujian awal 02 Substructure 01 Galian tanah 02 Urugan tanah 03 Urugan pasir 04 Urugan sirtu 05 Raben pondasi 06 Pondasi batu 07 Pondasi batu bata 08 Pondasi beton bertulang 09 Aanstamping 10 Plesteran 11 Begisting pondasi 12 Pembesian lantai 13 Rabat beton 14 Saringan kerikil 03 Superstructure 01 Pengerasan aspal 02 Beton kolom 03 Beton sloof 04 Pemasangan paving 05 Pasangan batu camp 06 Siaran camp 07 Plesteran camp 08 Lapis perekat 09 Lapis peresap 10 Pasang baja tulangan 11 Pasang batu bata 12 Pemancangan tiang 13 Kerangka kayu 14 Pengecoran 15 Bekisting 40

43 Kode Sistem Deskripsi Sistem Kode Komponen Deskripsi Komponen (1) (2) (3) (4) 04 Mechanical Equipment 16 Acian 17 Pembesian 18 Kusen kayu, besi 19 Accessories kusen 20 Pengecatan 21 Gorong-gorong 22 Rabat beton 23 Pemasangan atap Pemasangan keramik, dan lainnya untuk permukaan dinding 24 dan lantai 01 Pemasangan Ledeng 02 Pemasangan saluran pipa 03 Pemasangan tangki air 04 Sanitasi 05 Instalasi air 06 Pompa air 05 Electrical Equipment 07 Pengecatan besi 01 Pemasangan lampu 02 Stop kontak, saklar, dan connector 03 Pemasangan instalasi 04 Saluran kabel 05 Panel dan MCB 06 Underground Utility 06 Genset 01 pipa underground 02 saluran air 03 Accessories pipa 04 Pengeboran bawah tanah 05 Pemasangan pompa 06 Galian tanah untuk instalasi 07 Sumur 08 Pengetestan pipa 41

44 Pedoman Pencacahan Survei IKK 2013 Contoh Pengisian Kuesioer VIKK

45 Pedoman Pencacahan Survei IKK

46 Pedoman Pencacahan Survei IKK

47 Pedoman Pencacahan Survei IKK

48 Pedoman Pencacahan Survei IKK

49 Pedoman Pencacahan Survei IKK

50 Pedoman Pencacahan Survei IKK

51 Pedoman Pencacahan Survei IKK

52 Pedoman Pencacahan Survei IKK

53 Pedoman Pencacahan Survei IKK

ANALISIS INDEKS HARGA KOMODITAS KONSTRUKSI KOTA PEKANBARU

ANALISIS INDEKS HARGA KOMODITAS KONSTRUKSI KOTA PEKANBARU ANALISIS INDEKS HARGA KOMODITAS KONSTRUKSI KOTA PEKANBARU 2015 PEMERINTAH KOTA PEKANBARU BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH JALAN JENDERAL SUDIRMAN NO. TELEPON 35842 21204 FAX. 44787 PEKANBARU KATA SAMBUTAN

Lebih terperinci

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI PROVINSI PAPUA BARAT 2016 ISSN : - No. Katalog : 7102025. 91 No. Publikasi : 91540. 1701 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21,0 cm x 29,7 cm : vi + 50 Halaman Penyunting : BPS Provinsi

Lebih terperinci

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN TAMBRAUW TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI (IKK) KABUPATEN TAMBRAUW TAHUN 2013 Katalog BPS/ BPS Catalogu : 7102013.9109

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN SORONG TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI (IKK) KABUPATEN SORONG TAHUN 2013 Katalog BPS/ BPS Catalogu : 7102014.9107 ISSN

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Blora 2015 KATA PENGANTAR

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Blora 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan dan kemampuan kita dalam menyusun kajian Indeks Kemahalan Konsumen (IKK) Kabupaten Blora Tahun 2015. Buku

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA BILL OF QUANTITY (BOQ) DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kegiatan : Pembangunan Embung Teknis Lokasi : Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat Kab. Belu Tahun Ang. : 2016 HARGA SATUAN PEKERJAAN ( Rp. ) JUMLAH HARGA

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL KPHL DAN KPHP (DAK DAN PENDAMPING : PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

Pedoman Pencacahan Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2015

Pedoman Pencacahan Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2015 Pedoman Pencacahan Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2015 Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar Direktorat Statistik Harga BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG... 1

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : - PEMBANGUNAN UPPER STRUKTUR DERMAGA (70 x 8) M 2 = 560 M 2 - PENGADAAN DAN PEMASANGAN FENDER TYPE V400Hx2000L

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA Addendum Dokumen Pengadaan Nomor: 02.D/ADD.DOC/POKJA-GEDUNG SEKOLAH/DISDIK/VI/2013

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN KANTOR BADAN KETAHANAN PANGAN (BKP) KAB. DONGGALA LOKASI : KEL. GUNUNG BALE KEC. BANAWA KAB. DONGGALA TAHUN ANGGARAN : 2013

Lebih terperinci

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp ) BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA PROYEK UD. MITRA DUTA KONSTRUKSI JAYA ABADI, cv General Contractor Steel Building Constructor Consulting Engineering Taman Cibaduyut Indah Blok A No.108 Telp. (022)- 92570509-081220282868

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR & M/E BANGUNAN RUKO - Jl. Moh. Toha, Bandung Luas Konstruksi, A = 90 m 2 No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Jumlah Sub Total

Lebih terperinci

PSD III D.Ars Undip TA 31

PSD III D.Ars Undip TA 31 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA

Lebih terperinci

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Daftar Harga & Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Mandor Rp 145.000 / Hari Kepala Tukang Rp 125.000 / Hari Tukang Rp 95.000 / Hari Pembantu Tukang Bangunan Rp 60.000 / Hari Daftar upah Lembur Tenaga

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI PROVINSI PAPUA BARAT 2015 Anggota Tim Penyusun : Penanggung Jawab : Drs. Simon Sapary, M.Sc Penyunting Penulis Pengolah Data/ Penyimpan Draft : Hendra Wijaya, S.ST, M.Si Leonardo

Lebih terperinci

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) REKAPITULASI PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) KEGIATAN : PENGADAAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR PEKERJAAN LOKASI : PEMBUATAN ATAP TEMPAT PARKIR DEPAN GARASI DAN ATAP PARKIR HALAMAN SAMPING GEDUNG KANTOR : KANTOR DPRD

Lebih terperinci

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan REKAPITULASI BOQ KEGIATAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG-GORONG PEKERJAAN : PENINGKATAN SALURAN DRAINASE Jl. KUSUMA BANGSA LOKASI : KEL. PANJANG WETAN KEC. PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN TH.

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

Survei Kemahalan Konstruksi, 2015

Survei Kemahalan Konstruksi, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Kemahalan Konstruksi, 2015 ABSTRAKSI Kegiatan pengumpulan data survei Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPTULAS DAFTAR KUANTTAS DAN HARGA NO KOMPONEN JUMLAH A B C D PERSAPAN GAPURA Luas 8 M2 KANTOR Luas 216 M2 PETAK TOKO Luas 836 M2 E PEK. LOST PASAR TYPE ( Los Pakaian + Los Rempah Rempah

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA NO URAIAN HARGA SATUAN I. BAHAN 1 Batu plonos Rp 52,400.00 / m 3 2 Batu belah 10/15 Rp 61,400.00 / m 3 3 Batu pecah 2/3 Rp 99,200.00 / m 3 4 Sirtu Rp 42,400.00

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB)

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) PEKERJAAN : PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) SMA PERJUANGAN 78 ALAMAT : Kp. Ciparay RT 01 RW 05 Desa Giriawas

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 0 Jl. KH. Agus Salim Kota Baru (07) 7 Jambi 68 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 0/PAN/DINKES/0 KEGIATAN

Lebih terperinci

Survei Kemahalan Konstruksi, 2014

Survei Kemahalan Konstruksi, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Kemahalan Konstruksi, 2014 ABSTRAKSI Kegiatan pengumpulan data konstruksi secara serentak merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dalam menunjang

Lebih terperinci

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren A D DENDUM D O K U M E N P E N GADA A N Nomor: Nomor : 36/PBJ/DINKES /PBJ/DINKES-ASEL/X/2013 Tanggal: 07 Oktober 2013 untuk Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website Addendum dokumen berupa Gambar Rencana.

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website  Addendum dokumen berupa Gambar Rencana. PEMERINTAH KOTA BAUBAU SEKRETARIAT DAERAH UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG JASA Gd. Maedani Lt. 1, Jln. Sijawangkati No. - Website: setda.baubaukota.go.id Email:ulp@baubaukota.go.id; ulp.baubaukota@gmail.com

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00

Lebih terperinci

ADENDUM UNTUK : DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 30/DOK.PL/POKJA-KONSTRUKSI I/DPU-CK/DAK-PP/VIII/2016 Tanggal 30 Agustus 2016 KEGIATAN :

ADENDUM UNTUK : DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 30/DOK.PL/POKJA-KONSTRUKSI I/DPU-CK/DAK-PP/VIII/2016 Tanggal 30 Agustus 2016 KEGIATAN : ADENDUM UNTUK : DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 30/DOK.PL/POKJAKONSTRUKSI I/DPUCK/DAKPP/VIII/2016 Tanggal 30 Agustus 2016 KEGIATAN : Pembangunan Gedung Kantor ( DAK Prasarana Pemerintah ) Tahun Anggaran 2016

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROYEK : PEMBANGUNAN/RENOVASI GEDUNG LABORATORIUM DAN KANTOR PEKERJAAN : RENOVASI DAN PEMBANGUNAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI 260 M2 LOKASI : JL. NUR ATMADIBRATA NO. 11 TELANAI

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci

PSD III Desain Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31 BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN

Lebih terperinci

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014 INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014 Katalog BPS : 7312.1118 Ukuran Buku : 17 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 38 halaman + iv halaman Naskah: BPS Kabupaten Pidie Jaya Editor: BPS Kabupaten

Lebih terperinci

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMERINTAH KOTA SUKABUMI UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jl. Cikole Dalam No. 23/29 Tel (0266) 6250991 Pesawat 129, Fax (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id BERITA

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur

No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) Pekerjaan : Pembangunan Gedung kantor UPPD dan SAMSAT Semarang I Lokasi : Jl. Majapahit Semarang, No 428 Pedurungan Semarang A Pekerjaan Persiapan B C D 1 Pembersihan lahan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA 1 Pembuatan Bouwplank (titik) Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN CIVIL. ENGINEERING Jalan Kabayan No. 50 Sumbawa Besar DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN SNVT : PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROV. NTB KEGIATAN : PELAKSANAANPENATAAN BANGUNANDAN LINGKUNGAN PROV.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit Umum merupakan salah satu elemen penting dalam masyarakat terutama dalam bidang kesehatan. Rumah Sakit Umum Wonogiri adalah Rumah Sakit tertua

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan VIII-1 BAB VII 8.1 Pendahuluan Guna mengetahui dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bendung karet Wonokerto Demak perlu dibuat rencana anggaran biaya sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI LAMPIRAN 2a DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 02 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 31 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Terminal Binuang Baru terletak di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Terminal ini dibangun untuk menunjang aktifitas

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 82 LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 83 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN KSDA No. URAIAN TOTALJUMLAH BIAYA I PERSIAPAN 19,022,204.00 II TANAH & PASIR

Lebih terperinci

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BILL Of QUANTITY ( B.Q ) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Jalan Antara Bengkalis RENCANA ANGGARAN BIAYA BILL Of QUANTITY ( B.Q ) KEGIATAN : Pembangunan Gedung Kantor TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU PEMERINTAH DAERAH Jln. Trans Halmahera - Maba PEMBANGUNAN BARU GEDUNG /ICCU LOKASI : KOTA - TAHUN ANGGARAN 201 B 22. 4. 3.0 3.0 3.0 3.0 4. PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 201 PEMBANGUNAN GEDUNG BARU /ICCU

Lebih terperinci

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH HASIL KOREKSI ARITMATIKA PROGRAM : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH YANG SIAP DIKONSUMSI MASYARAKAT PEKERJAAN : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH LOKASI : DESA SURYA

Lebih terperinci

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN INFRASTRUKTUR KEBUN PERCOBAAN BALAI PENELITIAN PERTANIAN LAHAN RAWA LOKASI : BALENDEAN KAB. BARITO KUALA No. URAIAN HARGA SATUAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB) REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB) PROGRAM KEGIATAN LOKASI : PENDIDIKAN ISLAM : PEMBANGUNAN 3 RUANG KELAS BARU : MAN SAMPANG JL. JAKSA AGUNG NO.88 SAMPANG NO URAIAN KEGIATAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN

Lebih terperinci