Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.
|
|
- Hendri Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep. SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2012
2 Perilaku Verbal Perilaku Non Verbal Analisa Masalah Tehnik Terapeutik Tahap-tahap Hubungan Terapeutik
3 Proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti Proses penyampaian informasi, makna dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan Kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan dari penerima informasi.
4 Komunikator Komunikan Pesan Media komunikasi Encoding Decoding
5 Komunikasi Intrapersonal Komunikasi interpersonal Komunikasi massa
6 Terjadi dalam individu sendiri Membantu seseorang tetap sadar akan kejadian disekitarnya Ex : melamun
7 Interaksi antara dua orang atau kelompok kecil Inti dari praktik keperawatan Terjadi antara perawat-klien, perawat-keluarga, perawat-perawat, perawat-klien-keluarga, perawat-tim kesehatan lain
8 Terjadi dalam kelompok besar Ceramah, kampanye dll
9 Tugas perkembangan Persepsi Nilai Latar belakang sosial budaya Emosi Jenis kelamin Pengetahuan Peran dan hubungan Lingkungan Jarak
10 Penggunaan bahasa : kejelasan, keringkasan, kesederhanaan. Kecepatan Voice tone Ex : wawancara
11 1. Kinesics 2. Paralanguange 3. Proxemics 4. Sentuhan 5. Cultural artifact 6. Gaya berjalan 7. Penampilan fisik umum
12 1. Kinesics : pergerakan tubuh a. ekspresi wajah: posisi alis, mata, senyum b. gesture (gerak, isyarat, sikap) cara menghadirkan diri secara fisik: Berhadapan Mempertahankan kontak mata Menbungkuk ke arah klien Mempertahankan sikap terbuka (tdk melipat kaki/ tangan) Tetap rileks
13 Beberapa sikap kinesics yang menunjukkan komunikasi non verbal: Menggosok bagian belakang telinga dengan telunjuk : ragu Menutup tangan kemulut : menyembunyikan sesuatu Bersandar dengan kedua tangan mendukung kepala : superior Menjepit batang hidung dengan mata tertutup: pikiran yang penuh dengan penilaian Menggerakkan mata ke arah bawah dari batang hidung dan menatap tajam lawan bicaranya: penilaian negatif yang sangat kuat
14 c. gerakan tubuh dan posture kaki kejang dan meloncat : tidak sabar, bosan, tegang Penampilan membungkuk, kepala dan mata melihat ke bawah: depresi, HDR Meremas tangan, penampilan kaku : takut, nyeri, khawatir, tegang Tidur dengan posisi janin: tdak mau diganggu, mencari perhatian orang lain Mengacungkan jempol: kemenangan Menurunkan jempol: konotasi negatif Menendang objek: marah Berdiri tegak, kepala meninggi, tangan dipinggang: superior
15 d. Gerak mata/ kontak mata Fungsi tatapan: Mengatur aliran komunikasi Monitor umpan balik Ekspresikan emosi Menkomunikasikan hunbungan interpersonal yang alami Efek negatif tatapan : Merasa tidak nyaman Meragukan diri Menjadi marah Menimbulkan pertanyaan Menjadi bingung sendiri Merasa terancam Menjadi curiga
16 Tentang kontak mata: Interaksi dimulai dengan tatapan Jika orang membalas tatapan, secara umum diartikan bahwa keinginan untuk melakukan interaksi diterima. Memalingkan pandangan menandakan penolakan untuk berinteraksi Kontak mata yang lebih lama : interaksi antar teman Orang yang mencari kontak mata saat bicara dianggap sebagai orang yang dapat dipercaya dan sungguh2 Menatap dalam waktu pendek dilanjutkan dengan tatapan yang lebih lama, menunjukkan seseorang hanya ingin bicara berdua saja.
17 Beberapa situasi yang menyebabkan lebih banyak tatapan mata: Ketika berjauhan Topik mudah dan tidakpribadi Tertarik pada orang lain Ketika status seseorang lebih rendah Ketika mencoba mendominasi/ mempengaruhi orang lain Sifat terbuka Ketika ingin terlibat dalam diskusi Saat mendengarkan
18 Beberapa situasi yang menyebabkan kurangnya tatapan mata: Tertutup Saat terlibat dalam topik yang sulit dan tidak dikenal Tidak tertarik Saat tidak suka Budaya Saat tidak membutuhkan atau tidak ingin terlibat
19 2. Paralanguage : menunjuk pd vokal bhs itu sendiri a. Kualitas suara Resonansi : intensitas suara mengisi ruang Irama : aliran, kecepatan dan gerakan suara Pitch : meninggi atau merendah Kecepatan : berapa cepat suara digunakan Volume : kekerasan suara Inflection : tinggi rendahnya volume Kejernihan : artikulasi dan pengucapan Bicara : kombinasi dari: pilihan kata, lafal, struktur gramatikal, kelancaran, artikulasi b. Vokal tanpa bahasa sedu-sedan, tertawa, mendengkur, mengerang, merintih, hembusan nafas, nafas panjang, keluh kesah.
20 3. Proxemics : jarak hubungan 2 dimensi: a. Teritorial : kesopanan tingkah laku b. Jarak pribadi : area geografi yang dimiliki seseorang atau group Empat jarak interaksi: Jarak intim (sampai dengan 18 inchi) Jarak personal (18 inchi- 4 kaki), interaksi dengan orang yang dikenal Jarak sosial (4 kaki- 12 kaki) interaksi untuk suatu urusan Jarak publik (> 12 kaki), untuk pembicaraan formal
21 4. Sentuhan alat komunikasi yang kuat Menimbulkan reaksi positif atau negatif Bentuk komunikasi yang paling dasar dan primitif Penting pada situasi emosional Menunjukkan arti saya peduli Diasosiasikan sebagai sifat keibuan, menimbulkan rasa nyaman dan ada perhatian
22 5. Cultural artifact penampilan personal, ex: baju,kosmetik, parfum, deodorant, perhiasan, kacamata,rambut palsu, cambang, kumis, dll. 6. Gaya berjalan cara berjalan bersemangat, gembira, menyeret, dll. 7. Penampilan fisik umum kulit kering, berkerut, pola nafas cepat, mata redup, kuyu, dll
23 Cara meningkatkan kemampuan menginterpretasikan perilaku non verbal: Menyadari arti beberapa tipe tingkah laku non verbal Meluaskan pemahaman dengan mengobservasi tingkah laku orang Membaca tingkah laku orang sebanyak-banyaknya baik dari penyampaian orang lain atau hasil observasi sendiri kemudian mendiskusikanya dengan rekan Menvalidasi persepsi dari tingkah laku seseorang dengan menggambarkan apayang diamati dan tanyakan apakah anda menginterpretasikan dengan benar
24 1. Mendengar aktif 2. Mendengar pasif 3. Penerimaan 4. Klarifikasi 5. Fokusing 6. Observasi 7. Menawarkan informasi 8. Diam 9. Asertif 10. Menyimpulkan 11. Memberikan penghargaan 12. Menawarkan diri 13. Memberikan petunjuk 14. Menempatkan urutan waktu 15. Mendukung persepsi 16. Mendukung perbandingan 17. Mengulang 18. Refleksi 19. Exploring 20.Menghadirkan realitas 21. Menunjukkan keraguan 22. Validasi 23. Memverbalisasikan 24. Menerjemahkan perasaan 25. Menganjurkan kolaborasi 26. Mendukung rencana tindakan 27. Menyediakan petunjuk 28. Penurunan jarak 29. Humor
25 1. Mendengar aktif konsentrasi aktif, penuh perhatian, menggunakan semua panca indera. 2. Mendengar pasif Mengangguk, kontak mata, uh..huuh, mmhumm, saya dengar Cara menjadi pendengar yang efektif: Fokus pada apa yang dikatakan Kontak mata Tidak melihat sekeliling, tidak selalu merubah posisi Menempatkan diri/ posisi pada level yang sama Duduk lebih baik. Berdiri menunjukkan tidak banyak waktu Memberi waktu klien utk bicara Tidak membicarakan diri sendiri Sering merespon baik verbal maupun non verbal
26 Tambahan : Membungkuk pada saat tertentu Rileks Postur terbuka Empati Mendengar apa yang tidak terucap Meninggalkan emosi kita Melihat bagaimana mengucapkan sesuatu Kontrol terhadap reaksi yang timbul
27 3. Penerimaan: tertarik, tidak menilai. Kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Penting menghindari: memutar mata ke atas, menggelengkan kepala, mengerut atau memandang dengan muka masam. Cara menunjukkan penerimaan: Tidak memotong pembicaraan Pengertian (menyediakan umpan balik) Bahasa non verbal sama dengan verbal Hindari mendebat, mengekspresikan keraguan atau merubah pikiran klien
28 4. Klarifikasi = validasi, menanyakan kembali apa yang tidak dimengerti 5. Fokusing membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti 6. Observasi mengamati, dilakukan tanpamembuat klien malu atau marah. Ex: anda terlihat gemetar?..sejak kapan? 7. Menawarkan informasi menyediakan tambahan informasi utk mendapatkan respon lebih lanjut.
29 8. Diam (memelihara ketenangan) mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan perawat bersedia menunggu respon. Arti diam: Marah, frustasi,menolak Mendengar penuh perhatian Berpikir tentang apa yang dibicarakan Tidak memahami Tidak ada lagi yang ingin dikatakan Saat menunggu ekspresi klien selanjutnya Sedih
30 9. Asertif kemampuan mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan tetap menghargai hakorang lain. Asertif berarti: Mampu menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk mengekspresikan diri Perilaku positif, jujur, terus terang dan adil Nyaman dalam mengontrol perasaan negatif, misalnya ketika cemas, tegang, malu atau takut. Menjaga hak diri dan orang lain Tahap menjadi asertif: Menggunakan kata tidak sesuai kebutuhan Mengkomunikasikan maksud dengan jelas Mengembangkan kemampuan mendengar Bahasa tubuh tepat Meningkatkan kepercayaan diri Menerima kritik dengan ramah Belajar terus menerus
31 10. Menyimpulkan membawa point-point penting untuk meningkatkan pemahaman, memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar memiliki ide pikiran yang sama. 11. Memberikan penghargaan memberikan pengakuan dan menandakan kesadaran. Ex : saya lihat anda memakai baju dengan rapi hari ini 12. Menawarkan diri menyediakan diri tanpa syarat. Ex: saya akan duduk menemanimu disini 13. Memberikan petunjuk umum mendukung klien untuk meneruskan bicara. Ex: dan kemudian..?, teruskan..
32 14. Memberikan pertanyaan terbuka memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien menyelesaikan topik. Ex: apa yang anda pikirkanpagi ini? 15. Menempatkan urutan waktu klarifikasi waktu dan kejadian. Ex: apa yang terjadi sebelum itu?, hal itu terjadi sebelum atau sesudah..? 16. Mendukung deskripsi meminta klien mengungkap yang dirasa atau diterima. Ex: apa yang terjadi?, apa yang anda dengar? 17. Mendukung perbandingan menanyakan kesamaan atau perbedaan. Ex: apakah hal inipernah terjadi sebelumnya?, apa ini mengingatkan anda pada sesuatu?
33 18. Mengulang pengulangan topik yang dibicarakan. Ex: anda berkata bahwa ibu anda meninggalkan anda sejak anda berusia 5 tahun. Melengkapi tehnik klarifikasi. Ex: klien: saya benci tempat ini, saya tidak betah berada disini. Perawat: : anda tidak ingin berada disini? 19. Refleksi mengembalikan perasaan dan pikiran klien. Membantu perawat tetap memelihara pendekatan yang tidak menghakimi. Ex: klien: haruskan saya pulang akhir minggu ini?. Perawat: menurut anda haruskan anda pulang, anda kelihatan tegang dan cemas, apakah ini berhubungan dengan pembicaraan tentang suami anda tadi malam?
34 20. Eksplorasi mempelajari lebih dalam. Ex: ceritakan padaku apa yang telah kamu gambarkan tadi. 21. Menghadirkan realitas menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai. Ex: saya tidak mendengar seorangpun bicara, saya yang merawat anda, ini adalah rumah sakit. 22. Menunjukkan keraguan menyelipkan persepsi perawat ttg realitas. Ex: menurut saya itu adalah hal yang sulit dipercaya, hal itu sepertinya tidak biasa 23. Menerjemahkan perasaan mengidentifikasi perasaan berkaitan dengan kejadian atau pernyataan. Ex: klein: saya mungkin sebaiknya mati. Perawat: apakah anda merasa tidak ada seorangpun yang mempedulikan anda?
35 24. Menawarkan kolaborasi mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui kolaborasi. Ex: mungkin saya dan anda akan menemukan apa ang menyebabkan anda cemas. 25. Mendukung terbentuknya rencana tindakan memberi kesempatan klien untuk mengantisipasi alternatif tindakan untuk selanjutnya dan dirasa mengganggu. Ex: kira-kira nanti bagaimana anda mengatasi halseperti ini?. apakah ada cara yang aman bagi anda untuk menyalurkan rasa marahanda? 26. Menyediakan petunjuk pernyataan yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk interaksi
36 27. Komentar terbuka-tertutup menentukan arah komunikasi/ interaksi, mengijinkan klien memutuskan topik/materi yang paling relevan dan mendukung klien untuk meneruskan interaksi. Tehnik mengenali ide dan membiarkan klien berespon. Ex: perawat: percaya berarti. Klien: bahwa seseorang akan menjaga saya agar aman 28. Penurunan jarak menunjukkan keinginan untuk terlibat lebih dekat dengan klien. 29. Humor salah satu hal penting dalam komunikasi verbal. Tertawa mengurangi rasa sakit akibat stress. Humor merangsang produksi katekolamin sehingga meningkatkan toleransi nyeri, mengurangi kecemasan, dan menfasilitasi relaksasi serta meningkatkan metabolisme.
37 1. Pre interaksi 2. Orientasi 3. Kerja 4. terminasi
38 1. Pre interaksi Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri Menganalisa kekuatan profesional diri dan keterbatasan Mengumpulkan data tentang klien Menentukan masalah klien Merencanakan tindakan
39 2. Orientasi Salam, perkenalan Evaluasi/ validasi Kontak: waktu, tempat, tujuan 3. Kerja Melakukan kegiatan yang telah direncanakan Mengeksplorasi stresor yang tepat Meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab Mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif Menangani tingkah laku klien yang dipertahankan/resistance
40 4. Terminasi Evaluasi subjektif Evaluasi objektif Rencana tindak lanjut Kontrak: waktu, tempat dan tujuan
41 Nurjanah, Intan (2001). Hubungan Terapeutik Perawat Klien (Kualitas Pribadi sebagai Sarana). Cetakan pertama. PSIK FK UGM.Yogyakarta. Stuart, Laraia (2005). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. Eight edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Potter, Perry (2005). Fundamental of Nursing. 6 th edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric mental health nursing. (4 th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2005). Kaplan & Sadock s synopsis of psychiatry: behavioral science/ clinical psychiatry. 10th Ed. Lippincot: Williams & Wilkins.
42
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep. SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2012 Kesejatian Respek Empati Empati Kongkret Pengiriman pesan pada orang lain ttg gambaran diri kita yg sebenarnya
Lebih terperinciNs. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep. SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2012 Terapeutik : kata sifat yang dihubungkan dengan seni penyembuhan Segala sesuatu yang memfasilitasi proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Pengertian motivasi Walgito (2004), mendefinisikan motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan. Menurut Departemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pasien Dalam konteks teori consumer behaviour, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman pasien setelah mendapatkan pelayanan rumah sakit. Kepuasan
Lebih terperinciA. Mata Kuliah Nursing Theorist
A. Mata Kuliah Nursing Theorist B. Capaian Pembelajaran Praktikum Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu: 1. Menganalisis komunikasi terapeutik dan helping relationship dalamkonteks hubungan
Lebih terperinciInteraksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.
JENNI M PURBA Perawat profesional harus mempunyai keterampilan intelektual, teknikal & interpersonal, yang tercermin dalam perilaku caring dalam berkomunikasi dengan orang lain (Johnson, 1989). Keterampilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan aspek. pencapaian kesembuhan pasien (Siti Fatmawati, 2009:1)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Komunikasi Terapeutik a. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi dari pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciPengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien
Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien Fungsi komunikasi terapeutik Klien dapat merasa nyaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciUNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017
MODUL KOMUNIKASI INTERPERSONAL MATA KULIAH KEPERAWATAN PALIATIF NSA525 KOMUNIKASI PADA PASIEN PALIATIF I Disusun Oleh YULIATI.,SKp.,MM.,M.Kep UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 1 / 10 KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
Lebih terperinciTERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA
TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA Pendahuluan Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mutu pelayanan kesehatan dalam memenuhi harapan harapan pasien yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pasien 1. Pengertian Kepuasan pasien merupakan tujuan pelayanan kesehatan. Manfaat pelayanan terbaik bagi pelanggan adalah pelanggan puas dan interaksi positif. Kepuasan
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciPROSES WAWANCARA. E-Learning/Wawancara/NoviaSintaR/2016 1
PROSES WAWANCARA Sebelum melakukan wawancara, terlebih dahulu pewawancara harus melakukan persiapan wawancara. Secara umum persiapan yang harus dilakukan adalah : a. Tempat wawancara yang harus bebas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan jalan utama untuk mengekspresikan maksud dari pikiran seseorang. Salah
Lebih terperinciHAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Label: Perkuliahan Bentuk hambatan komunikasi Terapeutik Ada 5 jenis: a. Resistens b. Transferens c. Kontertransferens d. Pelanggaran batas e. Pemberian hadiah 1. Resistens
Lebih terperinciMetode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan
Modul ke: Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Bahasa tubuh dalam wawancara dan observasi Fakultas PSIKOLOGI Riblita Damayanti Komunikasi non verbal Gerakan kepala Gerakan Tubuh kewajah Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi yang diberikan perawat bertujuan memberi terapi maka
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Terapeutik 1.1. Defenisi Komunikasi Terapeutik Komunikasi dalam keperawatan merupakan alat mengimplementasikan proses keperawatan. Komunikasi ditujukan untuk mengubah
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami komunikasi non verbal (Santrock, 2007 cit. Dalimunthe, 2008). interaksi (Eggen, 2004 cit. Dalimunthe, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan dalam berbicara, mendengar dan mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Menurut Purwanto (2009), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Komunikasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Keterampilan Komunikasi a. Pengertian Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi adalah pengetahuan seseorang yang digunakan dalam teknik komunikasi verbal,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciAPLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS
APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. PENGERTIAN Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama anatara perawat dan klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. B. TUJUAN Tujuan Komunikasi Terapeutik : 1. Membantu pasien
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam mengekspresikan perasaan, sikap, keinginan, hak, pendapat secara langsung,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Asertif Alberti & Emmons (1990) mendefinisikan bahwa perilaku asertif merupakan perilaku kompleks yang ditunjukan oleh seseorang dalam hubungan antar pribadi, dalam mengekspresikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
Lebih terperinciKOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN. JENNY MARLINDAWANI PURBA, SKp. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN JENNY MARLINDAWANI PURBA, SKp. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti
Lebih terperinciO u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n
Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,
Lebih terperinciMateri Minggu 1. Komunikasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
Lebih terperinciTRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Sumatera Utara. Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan PENDAHULUAN
1 TRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155 PENDAHULUAN Perawatan gigi anak secara dini sangat berguna bagi anak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seni dari penyembuhan (Anas, 2014). Maka di sini diartikan. penyembuhan/ pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik 1. Pengertian komunikasi terapeutik Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan (Anas, 2014). Maka di sini diartikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciVoluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum
85 4.5.3 Konseling dan Tes Secara Sukarela Didalam konseling dan tes secara sukarela (KTS) atau yang juga dikenal dengan Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum tes
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS
TUJUAN KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS R. NETY RUSTIKAYANTI, M.KEP 2017 Mengidentifikasi faktor individu dan lingkungan yang mempengaruhi komunikasi Mendiskusikan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal,
Lebih terperinciKecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Kecakapan Non Verbal Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi Non-Verbal O O O Komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan arti kata secara eksplisit pada informasi atau pesan yang disampaikan, tetapi
Lebih terperinciJENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL
JENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL Jenis-jenis pernyataan non verbal 2 1. Kinesics Gerakan dari bagian tubuh yang kecil (mikrokinesic) dan besar (makrokinesic) Misalnya : gerakan mata, bibir, hidung, dahi,
Lebih terperinciINTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si
INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si 1 Etos Kerja Profesional 1. Conceptual Skill Kemampuan mengelola organisasi dalam berbagai fungsi manajerial 2. Human Skill Kemampuan
Lebih terperinci10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :
PERSEPSI SOSIAL Baron & Byrne (2002) : Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: 1. Komunikasi Nonverbal 2. Atribusi perilaku 3. Pembentukan kesan
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS
BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan sistem simbolik linguistik, seperti sistem simbol verbal/kata-kata, verbal dan non-verbal digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang
Lebih terperinciKBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya
DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciKomunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki
Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
Lebih terperinciBAB 2. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti. kata communico yang artinya membagi (Nasir dkk., 2011).
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciKomunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Lebih terperinci5 KEY ELEMENT SERVICE
5 KEY ELEMENT SERVICE 5 ELEMEN SERVICE TANGIBLE DAPAT DIRASAKAN OLEH PANCA INDRA Contoh : Sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, dicium (hirup), dan di raba ( Bangunan Fisik Dealer, showroom,
Lebih terperinciTERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran
BUKU MODUL MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA TERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran DISUSUN OLEH : Ns. ENI HIDAYATI, S.Kep, M.Kep RIWAYATI, SKp FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciDilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
KONSEP PERILAKU A. Pengertian Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep koping 1.1. Pengertian mekanisme koping Koping adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, ancaman, luka, dan
Lebih terperinci09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)
Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
Lebih terperinciDasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar
Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar Afid Burhanuddin, M.Pd. Komunikasi? Proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara
Lebih terperinciETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
ETIKA BERKOMUNIKASI ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DASAR PEMIKIRAN HENDAKNYA PEMBICARAN SELALU DI DALAM KEBAIKAN (AN- NISA : 104) MENGHINDARI PERDEBATAN DAN SALING MEMBANTAH HENDAKNYA BERBICARA
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI
Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Komunikasi Terapeutik a. Pengertian komunikasi terapeutik Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya pemberitahuan atau pertukaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Perawat 2.1.1.1. Pengertian perawat Menurut Depkes RI (2007), perawat adalah seorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat
Lebih terperinciKOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan Belajar
Lebih terperinciTUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Kerusakan komunikasi verbal TUM: Klien mampu melakukan komunikasi verbal dengan cara yang sesuai dan dapat diterima orang lain. TUK: 1. Klien dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Empati 1. Definisi Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada diri orang lain, bahwa kita telah memahami bagaimana perasaan orang lain tersebut, dan apa yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Nurhasanah, 2009).
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep komunikasi 1.1 Pengertian komunikasi Kata atau istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Perilaku Asertif Perilaku assertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan. Perilaku assertif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga memasuki dunia pendidikan di negara-negara berkembang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan gelombang globalisasi yang melanda dunia, standarisasi juga memasuki dunia pendidikan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Artinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciKecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :...
Kecerdasan Emosional Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011 Nama : Kelas :. Umur :... Petunjuk mengerjakan Didalam skala ini terdapat 24 buah pertanyaan. Pada etiap pertanyaan disediakan 5 buah pilihan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh : AGUNG NUGROHO 462008041 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL
1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini melelui panca indera
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri
BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien Nama Mahasiswa : Ny. S (69 tahun) : Sinta Dewi Status Interaksi M-K : Pertemuan, ke-2,
Lebih terperinciC A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017
S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang menimbulkan, menggerakkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi pada dasarnya
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORISTIS
BAB II TINJAUAN TEORISTIS 2.1 Perilaku Caring 2.1.1 Pengertian Caring Perawat Menurut Carruth, dalam Nurachmah (2001) asuhan keperawatan yang bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST
KOMUNIKASI EFEKTIF By : Lastry. P, SST Pengertian Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Tujuan : memberi kemudahan dalam memahami
Lebih terperinciTine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peranan komunikasi menjadi lebih penting dalam pemberian asuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma dalam keperawatan, dari konsep keperawatan individu menjadi keperawatan paripurna serta kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kedokteran, menyebabkan
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan
Lebih terperinci