Tujuan Instruksional Khusus. Pokok Bahasan TATA EJAAN TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA. Ejaan : Ejaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan Instruksional Khusus. Pokok Bahasan TATA EJAAN TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA. Ejaan : Ejaan"

Transkripsi

1 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menggunakan ejaan sesuai dengan konteks kalimat Mahasiswa dapat memilih kata yang tepat sesuai dengan konteks kalimat TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA Pokok Bahasan Tata Ejaan Pilihan Kata/Diksi TATA EJAAN EJAAN dan MENGEJA Ejaan Mengeja Ejaan : Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa Mengeja : kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Ejaan = rambu-rambu yang harus dipatuhi Mengeja = pelafalan sesuai rambu yang ditentukan 1

2 Sejarah ejaan dalam bahasa Indonesia Sejarah Ejaan dalam Bahasa Indonesia Ejaan Van Ophuijsen ( ) Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia Ejaan Republik (ejaan Suwandi) ( ) Menteri PP dan K RI saat itu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 16 Agt sekarang) Ejaan Van Ophuijsen - Penggunaan huruf j - Penggunaan huruf oe - Penggunaan tanda diakritik: koma, ain dan tanda trema Ejaan Republik (Ejaan Suwandi) - Penggantian huruf oe menjadi u - Bunyi sentak ditulis dengan k - Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 - Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan Ejaan Yang Disempurnakan - Dj menjadi j - j menjadi y - nj menjadi ny - sj menjadi sy - tj menjadi c - ch menjadi kh - Kata ulang tidak boleh ditulis dengan angka 2 - Dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan Contoh Pemakaian Huruf Ruang Lingkup EYD Ejaan Van Ophuijsen choesoes ma lum ja ni pajoeng tjoetjoe Soenji Ejaan Republik (Ejaan Suwandi) chusus maklum jakni pajung tjutju sunji anak2 dikebun Ejaan Yang Disempurnakan khusus maklum yakni payung cucu sunyi anak-anak di kebun 1. Pemakaian huruf 2. Penulisan huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan unsur serapan 5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi) 2

3 Pemakaian Huruf Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa : Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Nama diri Pemakaian Huruf Abjad (a,b, c, z -- A, B, C, Z) Vokal (a, i, u, e, o -- A, I, U,E, O) Diftong (gabungan dua vokal) ai, au, oi menciptakan bunyi yang berbeda dengan lafal aslinya. Contoh: saudara, bantai (bantay), kacau (kacaw), amboi (amboy) diftong mulai, namai, semua bukan diftong (diucapkan ai) Ramai Pulau Limau Pandai warnai semua Bau Pemakaian Huruf Konsonan (b, c, d, -- B, C, D, ) Diagraf (gabungan konsonan) kh, ng, ny, sy Contoh: o khusus, ngilu, anyam, syair Contoh Pelafalan Singkatan SINGKATAN LAFAL YANG BENAR LAFAL YANG SALAH AC BBC CIA FBI IGGI IMF MTQ a-ce be-be-ce ce-i-a ef-be-i i-ge-ge-i i-em-ef em-te-ki a-se bi-bi-si si-ai-e ef-bi-ai ai-ji-ji-ai ai-em-ef em-te-kyu 3

4 Pemakaian Huruf Pemenggalan 1. Pemenggalan kata dasar a. Jika di tengah kata ada dua huruf vokal berurutan contoh: o di-a, do-a, ta-at a b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan contoh: ta-bu, ka-wan, ca-tur c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan berurutan contoh: ap-ril, swas-ta, han-dal d. Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan contoh: ab-sor-bsi, kon-klu-si, in-struk-si Pemakaian Huruf Pemenggalan 2. Pemenggalan imbuhan awalan dan akhiran, yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal: contoh: ba-ca-lah me-la-ri-kan pra-sa-ra-na Pemakaian Huruf Pemenggalan 3. Pemenggalan kata gabungan kata yang terdiri lebih dari satu unsur, dapat dipenggal: contoh: bio-data atau bio-da-ta intro-speksi atau in-tro-spek-si Pemakaian Huruf Pemenggalan 4. Pemenggalan khusus kata yang mengandung sisipan (-el, -er, -em, -in), dapat dipenggal: Kata dasar Kata turunan Pemenggalan I Pemenggalan II tunjuk getar gigi sambung telunjuk gemetar gerigi sinambung telun-juk geme-tar geri-gi sinam-bung te-lun-juk ge-me-tar ge-ri-gi si-nam-bung 4

5 Pemakaian Huruf Nama diri Penulisan nama diri harus mengikuti EYD, kecuali ada pertimbangan khusus. contoh: 1. Pemakaian biasa Rumahnya di Jalan Pajajaran No. 5. Ia berkantor di Jalan Budi Utomo. 2. Pemakaian dengan pertimbangan khusus Ayahku dosen Universitas Padjadjaran Bandung Perkumpulan Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908 Pemakaian Huruf Nama diri Untuk penulisan kata biasa bukan nama diri, untuk unsur kumia x ditulis seperti apa adanya, selain itu x diganti ks. contoh: 1. Unsur kimia, ditulis apa adanya xenon (unsur kimia), Sinar x (istilah ilmu pengetahuan) x 1, x 2, x - (istilah dalam matematika), satuan volt, watt 2. Kata-kata biasa bukan nama diri export ditulis ekspor, extra ditulis ekstra, complex ditulis kompleks, taxi ditulis taksi Pemakaian Huruf Nama diri Penulisan nama orang berlaku ketentuan khusus, yaitu mengikuti kebiasaan orang yang punya nama meskipun menyalahi EYD contoh: Judi Yudi Yudhi Judie Yoedie Yudhie Judy Yudy Yoedhy Judhy Yoedy Yoedhie Penulisan Huruf Huruf Kapital 1. Dipakai untuk huruf pertama awal kalimat 2. Dipakai untuk huruf pertama petikan langsung 3. Dipakai untuk huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan (Yang Mahakuasa, Quran, Weda, hamba-mu,..) 4. Dipakai untuk huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama (Raden, Haji, Nabi, dll.) 5. Dipakai untuk huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang/pengganti nama orang/instansi/nama tempat (Presiden Yudoyono, Menteri Pertanian, Gubernur Bali) 5

6 Penulisan Huruf Huruf Kapital 6. Dipakai untuk huruf pertama unsur nama orang (Budi Luhur) 7. Dipakai untuk huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa (Melayu, Tionghoa,..) Contoh:.suku Bugis, bahasa Jepang keinggris-inggrisan, I i menjawakan bahasa Indonesia- X 8. Dipakai untuk huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarah 9. Dipakai untuk huruf pertama nama khas dalam geografi (Teluk Bayur, Gunung Semeru, Danau Toba, dll) 10. Dipakai untuk huruf pertama semua unsur nama negara, badan/lembaga pemerintahan, ketatanegaraan,serta nama dokumen resmi (Undang-Undang Dasar 1945, Departemen Agama RI, dll) Contoh: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum Penulisan Huruf Huruf Kapital 11. Dipakai untuk huruf pertama unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/lembaga (Perserikatan Bangsa- Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial) 12. Dipakai untuk huruf pertama semua kata nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan. 13. Dipakai untuk huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan (Bapak, Ibu, Paman, Kakak, dll.) Contoh: Ibu-ibu mengunjungi Ibu Febiola 14.. Dipakai untuk huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, sapaan (Jend., Sdr., M.M., dll.) 15. Dipakai untuk huruf pertama kata ganti anda Penulisan Huruf Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam karangan.( ( majalah Prisma,, tabloid Nova) ) 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan.(dia muka menipu tapi ditipu) 3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk kata nama ilmiah atau ungkapan asing (nama ilmiah padi adalah oriza sativa) Kata Dasar Kata Turunan Bentuk Ulang Gabungan Kata Kata Depan di, ke, dari Kata Sambung si, sang Singkatan dan akronim Angka & Lambang Bilangan 6

7 Kata Dasar Ditulis sebagai satu kesatuan Buku itu sudah saya baca Kalimat di atas dibentuk dari 5 kata dasar Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya ketetapan sentuhan mempertanyakan Kata Turunan 2. Kata dasar berupa gabungan kata, awalan/akhiran ditulis serangkai dengan kata dasar diberi tahu bertanda tangan beri tahukan Kata Turunan 3. Kata dasar berupa gabungan kata, awalan dan akhiran sekaligus, ditulis serangkai dengan kata dasar memberitahukan ditandatangani melipatgandakan 7

8 Bentuk Ulang ditulis secara lengkap dengan mengunakan tanda hubung anak-anak berjalan-jalan porak-poranda Gabungan Kata 1. Gabungan kata (kata majemuk), unsurunsurnya ditulis terpisah. duta besar kerja sama meja tulis luar biasa kereta api cepat mata kuliah rumah sakit terima kasih Penulisan kata Gabungan Kata 2. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah pengertian, ditulis dengan tanda hubung. Penulisan kata Gabungan Kata 3. Gabungan kata yang hubungannya sangat padu, ditulis serangkai (tidak dirasakan sbg dua kata) alat pandang-dengar anak-istri saya orang-tua muda kaki-tangan penguasa (audio-visual aid) (keluarga) (ayah ibu muda) (alat penguasa) acapkali apabila bagaimana barangkali belasungkawa daripada darmabakti kilometer 8

9 Penulisan kata Gabungan Kata 4. Salah satu unsur gabungan kata dipakai dalam kombinasi, ditulis serangkai (tidak dirasakan sbg dua kata) biokimia i antarkota caturtungal mahasiswa Non-Asia, neo-nazi mancanegara neokolonialisme nonkolesterol transmigrasi Penulisan kata Kata Ganti ku, kau, mu, nya Kata ganti ku dan kau (dari aku dan engkau) ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya aku bawa aku ambil engkau bawa engkau ambil kubawa kuambil kaubawa kauambil Penulisan kata Kata Depan di, ke, dari Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali dalam gabungan g kata yang dianggap sbg satu kata di sini di mana di rumah ke luar ke dalam ke depan kepada daripada kemari Dia berasal dari keluarga terpelajar Catatan: di sbg awalan di sbg kata depan Betulkan Dilarang bersandar dipintu otomatis, Dilarang berdiri disamping baling-baling pesawat terbang, Indra dilarang pergi kuliah keluar negeri Indra dilarang pergi kuliah keluar negeri Dilarang protes kalau tidak mau digebuk, Jangan digigit, nanti gigimu rontok! 9

10 Penulisan kata Kata Sambung si, sang kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. BENAR si kecil si hitam sang diktator sang raja SALAH sikecil sihitam sangdiktator sangraja Penulisan kata Partikel a. Partikel lah dan kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya pergilah. siapakah b. Partikel per yang berarti demi atau tiap ditulis terpisah dengan kata yang mendahului atau mengikutinya.. masuk ruang satu per satu... Rp per meter. Partikel c. Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya Hendak tidur pun aku. Satu kali pun dia belum pernah. Catatan: Kelompok yang dianggap padu ditulis serangkai Adapun sebab-sebab dari. Bagaimanapun juga akan lebih Singkatan dan akronim a. Menyingkat satu kata pakai satu titik nomor disingkat no. halaman disingkat hal. b. Menyingkat dua kata pakai dua titik atas nama disingkat a.n. opere citato disingkat op.cit. Catatan: Singkatan nama dari huruf awal tanpa titik Perseroan Terbatas disingkat PT Amerika Serikat disingkat AS 10

11 Singkatan dan akronim c. Menyingkat tiga kata atau lebih pakai satu titik dan kawan-kawan disingkat dkk. yang akan datang disingkat yad. Catatan: Singkatan nama yang terbentuk dari gabungan huruf awal kata ditulis tanpa titik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) BPS (Biro Pusat Statistik) Singkatan dan akronim d. Lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata uang tidak diikuti titik sentimeter disingkat cm kilovolt-ampere disingkat KVA Catatan: Singkatan nama yang terbentuk dari gabungan huruf awal kata ditulis tanpa titik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) BPS (Biro Pusat Statistik) Singkatan dan Akronim a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis semua FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Singkatan dan Akronim b. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf/suku kata dari deret kata huruf awal ditulis dengan huruf kapital Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) 11

12 Singkatan dan Akronim c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf/suku kata/huruf dan suku kata dari deret kata semuanya ditulis dengan huruf kecil tanpa titik radar (radio directing and ranging) rapim (rapat pimpinan) rudal (peluru kendali) Angka & Lambang Bilangan a. Dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor. b. Digunakan untuk menyatakan: - ukuran panjang, berat, isi (3 ons, 4 hektar) - satuan waktu (pukul 15.30) - nilai uang (500 Yen) - kuantitas (jumlah) Angka & Lambang Bilangan c. Dipakai untuk melambangkan nomor (jalan, rumah, apartemen, kamar pada alamat, dll.) Jalan Kedung Baruk 98 Surabaya d. Digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat dalam kitab suci, Undang-Undang, peraturan, dll. Bab X, Pasal 5, halaman 300 Penulisan Unsur Serapan Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing Berdasar integritasnya, unsur serapan dibagi menjadi: a. Belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, pengucapannya masih mengikuti cara asing. reshuffle shuttle cock 12

13 Penulisan Unsur Serapan a. Pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia haemoglobin menjadi hemoglobin authentic menjadi autentik colonel menjadi kolonel central menjadi sentral technique menjadi teknik Pemakaian Tanda Baca 1. Tanda titik (.) 2. Tanda koma (,) 3. Tanda titik koma (;) 4. Tanda titik dua (:) 5. Tanda hubung (-) 6. Tanda pisah ( ) panjangnya dua kali tanda hubung 7. Tanda elipis ( ) Pemakaian Tanda Baca 8. Tanda tanya (?) 9. Tanda seru (!) 10. Tanda kurung (( )) 11. Tanda kurung siku (( )) 12. Tanda petik ( ) 13. Tanda petik tunggal (( )) 14. Tanda garis miring (/) 15. Tanda penyingkat atau apostrop ( ) PILIHAN KATA/DIKSI 13

14 DIKSI Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya. Tepat makna, logika, maksud Sesuai konteks sosial MENGAPA DIKSI DIPERLUKAN? Pilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa dan mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Kapan kata-kata berikut ini digunakan? (1) Diam! (2) Tutup mulutmu! (3) Saya berharap Anda tenang. (4) Jangan berisik! (5) Dapatkah Anda tenang sebentar? Fungsi Diksi Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca. komunikasi berjalan baik Suasana tepat Mencegah perbedaan tafsiran Syarat ketepatan pemilihan kata Syarat ketepatan pemilihan kata : makna Denotatif & Konotatif Kata Umum & Khusus Kata a Konkret dan Abstrak Pemakaian kata penghubung berpasangan 14

15 Makna Denotatif & Konotatif Makna Denotatif : Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan. Contoh: Wajahnya cantik menunjukkan paras/rupa Adik menggambar segitiga menunjukkan bentuk segitiga Makna Denotatif & Konotatif Makna Konotatif Makna yang mengandung asosiasi-asosiasi tambahan, makna yang tidak sebenarnya Contoh : - Gol yang cantik bola yang menggelinding dan sangat susah untuk ditebak oleh kiper - Wajah berbentuk segitiga tidak runcing di ujung sisi-sisinya. Hanya jika ditarik garis lurus akan terlihat seperti bentuk segitiga Kata Umum & Khusus Kata umum/subordinat : acuannya lebih luas Contoh : Ikan bermacam-macam jenis ikan Kata khusus/hiponim : acuannya lebih khusus Contoh : lele, tuna nama jenis ikan Semakin luas ruang lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, makin terbuka kemungkinan salah dalam pemaknaannya. Mis: berjalan pelan, lebih umum dibanding berjalan perlahan-lahan Kata Konkret & Abstrak Kata konkret : kata yang mudah diserap pancaindra Contoh: meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara Kata Abstrak: Tidak mudah diserap pancaindra Contoh: keinginan, angan-angan, perdamaian, kebahagiaan 15

16 Kata Penghubung Berpasangan Jarak antara Surabaya dengan Sidoarjo hanya 27 km. Ia tidak memerlukan hadiah uang, melainkan barang Baik anak ataupun cucu semua datang di pesta itu. Bukan aku yang tidak mau, tetapi dia yang tidak suka antara. dan tidak, tetapi baik.maupun.. bukan, melainkan.. 16

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 13 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 Pengertian EYD Penerapan Perkembangan Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah bahasa indonesia Dosen : Drs. H. Adung Abdul Mukti Disusun oleh : Nama NIM : - Semester/Kelas Jurusan : Ues Kurni : PAI :

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)

Lebih terperinci

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fungsi Bahasa Secara Umum Bahasa Negara dan Bahasa Nasional Keunggulan Bahasa Indonesia Fakultas.. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. Program Studi. www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana

Lebih terperinci

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong 1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

E-Class 12 Presentation

E-Class 12 Presentation EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Penulis : Drs. Suparlan E-Class 12 Presentation Henki

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Kaidah bahasa merupakan aturan pemakaian bahasa agar bahasa itu tetap terpelihara dalam perkembangannya. Dalam berbahasa,

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) TUGAS MAKALAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) OLEH : Kelompok 3 1. ABDUL MAJID 2. ISHAK 3. NELIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2010 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 9 ulang tahun Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

Lebih terperinci

MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)

MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd. O l e h Supiyan Sauri 12312318 TI 13 ABCDEF PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : Dr. Prana

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Kerajaan

Lebih terperinci

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul Abstrak Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan digunakan sebagai bentuk baku

Lebih terperinci

Tugas Bahasa Indonesia

Tugas Bahasa Indonesia 2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA Dikirim tanggal 27 September 2017 Diterima 26 Desember

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang pengajaran khususnya pengajaran berbahasa sudah banyak dilakukan. Begitu pula tentang analisis kesalahan dalam berbahasa. Namun,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi, BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan pendapat para ahli yang digunakan sebagai acuan dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi, huruf, kata, suku kata, diftong,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahan Ajar Bahan ajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan fungsi bahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik Mblaketaket pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016 Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Arief Panggih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) merupakan pembelajaran yang paling utama. Kompetensi hasil belajar siswa di

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 RAGAM BAHASA BAHASA LISAN: 1. SANTAI, 2. BERBUNGA-BUNGA, 3. INTONASI, 4. LICENCIA POETICA, 5. MENGACU PADA KEBUTUHAN SOSIAL. BAHASA TULIS ILMIAH: 1. TEPAT, 2. JELAS, 3.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

Aksara & Ejaan sistem tanda Bahasa Lisan bunyi Bahasa Tulis BAHASA LISAN Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis

Aksara & Ejaan sistem tanda Bahasa Lisan bunyi Bahasa Tulis BAHASA LISAN Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis Aksara & Ejaan PENGANTAR Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain. BAHASA LISAN Bahasa Lisan Bunyi Bahasa Tulis Tulisan Perbedaan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 8 kegiatan sehari hari Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai

Lebih terperinci

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN Peneliti merumuskan alternatif pemecahan masalah berupa bentuk perlakuan

Lebih terperinci

Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan yang Disempurnakan Ejaan yang Disempurnakan A. Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia)

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) 1. TANDA BACA 3 TANDA TITIK 3 TANDA PETIK 3 TANDA KOMA 4 TITIK KOMA 4 TITIK DUA 4 TANDA PISAH 4 TANDA TANYA 5 TANDA SERU 5 TANDA HUBUNG 5 TANDA KURUNG 5 TANDA PENANGGAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 02 Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelas ini berjumlah 11 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Materi Perkuliahan 1. Pengertian Penyuntingan 2. Persyaratan untuk Menjadi Penyunting 3. Cara Menyunting Naskah Pengertian Penyuntingan Penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

Penulisan Huruf Kapital

Penulisan Huruf Kapital Syarat penulisan huruf kapital: Huruf pertama kata pada awal kalimat Huruf pertama petikan langsung Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk

Lebih terperinci

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Dia membaca buku. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu

Lebih terperinci

Artikel dan Kontributor

Artikel dan Kontributor INDEKS PENULIS Ali Rama Ayu Zakya Lestari Dewi Sartika Bahrul Yaman Haryo Kuncoro Heri Setiawan Istiqomah Rahmawati Roikhan Mocd. Aziz Siti Herni Rochana Siti Suharyanti Ummi Duwita Utami Baroroh 172 INDEKS

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia (Pertemuan

Bahasa Indonesia (Pertemuan Bahasa Indonesia (Pertemuan 2) TKJ Trunojoyo Semester 3 Menyimak untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi dan Jeda pada Bahasa Tutur Definisi Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti

Lebih terperinci

Berwisata ke Kebun Binatang

Berwisata ke Kebun Binatang 9 Berwisata ke Kebun Binatang Berwisata merupakan cara belajar di tempat lain atau di luar kelas di bawah bimbingan orang dewasa. Di tempat itu, kamu dapat mempelajari hal tertentu sambil mencari kesenangan

Lebih terperinci

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Kaidah Selingkung Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu

Lebih terperinci

Muhammad Syarkawi (1)

Muhammad Syarkawi (1) Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BMT BERINGHARJO (PERIODE 2010-2014) The Influence to the Level of Musharaka Financing Risk towards BMT Beringharjo Level of

Lebih terperinci

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring BAB 4 EJAAN 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 1. Penulisan judul yang tepat di bawah ini adalah?. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 Yang Muda Yang Berkarya Untuk Bangsa Yang Muda yang Berkarya untuk Bangsa yang muda yang berkarya

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

Atrianing Yessi Wijayanti, S.Pd., M.Pd. UNDARIS ABSTRAK

Atrianing Yessi Wijayanti, S.Pd., M.Pd. UNDARIS ABSTRAK 1 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN PADA SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI UNDARIS

Lebih terperinci

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: INDEKSING Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: Directory of Open Access Journal (DOAJ) CrossRef Goggle Scholar SINTA Portal Garuda

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Karangan. Khadijah 1

Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Karangan. Khadijah 1 Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Karangan Khadijah 1 ABSRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh. Permasalahan pada

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 2: BAHASA INDONESIA

BAB 2: BAHASA INDONESIA STRUKTUR BAKU: EJAAN YANG DISEMPURNAKAN www.bimbinganalumniui.com 1. Penulisan kata bilangan yang tidak tepat terdapat pada (A) Karya sastra STA ini telah dicetak lebih dari 20 (dua puluh) kali. (B) Ketujuh

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH 1 EJAAN DALAM KARYA ILMIAH Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah

Lebih terperinci

MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA Disusun oleh : 1. Ari Setiadi ( ) 2. Bangkit Puji P. (125100200111006) 3. Yesika Diah S. (125100200111026) 4. Yurike Widiyanti (125100200111016) 5. Ina Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang mencoba

Lebih terperinci

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR 1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat... A. "Sudah selesai, Man?" tanya Saleh B. "Sudah selesai, Man!" tanya Saleh C. "Sudah selesai, Man?," tanya Saleh D. "Sudah selesai, Man" tanya

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

Vol. 14, No. 1, April 2015

Vol. 14, No. 1, April 2015 INDEKS PENULIS Ahmad Zulva Adi Alief Rakhman Setyanto Andreyanto Ramdani Bhimo Rizky Samodra Dwi Nuraini Ihsan Gusniarti Helmiatin Jati Waskito Khoirunnisa Novia Nengsih Nur Mawaddah Sharfina Putri Kartika

Lebih terperinci

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

TRANSLITERASI ARAB LATIN. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii NOTA DINAS... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Menulis Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab

Lebih terperinci

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI

Lebih terperinci

Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan

Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan Wiwik Darmini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univet Bantara Sukoharjo, Jalan Letjen S. Humardani

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh EKONOMI MANAJEMEN 13 DRS. SRI SATATA, MM Abstract Setelah mempelajari materi pada bab

Lebih terperinci

2. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah kiri, manakah bentuk ya ng. a. b. c.

2. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah kiri, manakah bentuk ya ng. a. b. c. L1 Soal Spasial 1. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah kiri, manakah bentuk ya ng sesuai dengan gambar tersebut? Jawab : a. b. c. 2. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah

Lebih terperinci

Daftar isi: Penulisan Unsur Serapan...

Daftar isi: Penulisan Unsur Serapan... Daftar isi: I. Pemakaian Huruf... A. Huruf Abjad... B. Huruf Vokal... C. Huruf Konsonan... D. Huruf Diftong... E. Gabungan Huruf Konsonan... F. Huruf Kapital... G. Huruf Miring... H. Huruf Tebal... II.

Lebih terperinci

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA Dra. SALLIYANTI Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu alat untuk

Lebih terperinci

2. ISI 2.1 Pengertian Ejaan 2.2 Macam Ejaan Ejaan Fonetis Ejaan Fonemis

2. ISI 2.1 Pengertian Ejaan 2.2 Macam Ejaan Ejaan Fonetis Ejaan Fonemis 1. PENDAHULUAN Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada

Lebih terperinci

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas INDEKS PENULIS Ahmad Husein Fadhullah Ali Rama Aristyasani Putri Denny Iswanto Dwika Julia Utiara Farah Fauziyah Muhammad Reza Hermanto Nujma Faradisi Rifki Hasan Al Khoiri Rully Farel Tais Khuron Utami

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci