MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)"

Transkripsi

1 MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd. O l e h Supiyan Sauri TI 13 ABCDEF PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER TEKNOKRAT BANDAR LAMPUNG 2015 Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata A

2 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Alhamdulillahirabbil alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ini sampai selesai. Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah, yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah. Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut. Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara Pemakaian Huruf & Penulisan Kata yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata ataupun kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring, dan berbagai macam penulisan kata. Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Bandar Lampung, Maret 2015 Penyusun Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penulisan... 1 BAB II PEMBAHASAN Pemakaian Huruf... 2 A. Huruf Abjad... 2 B. Huruf Vokal... 2 C. Huruf Konsonan... 2 D. Huruf Diftong... 2 E. Gabugan Huruf Konsonan... 2 F. Huruf Kapital... 2 G. Huruf Miring... 5 H. Huruf Tebal Penulisan Kata... 6 A. Kata Dasar... 6 B. Kata Turunan... 6 C. Bentuk Ulang... 8 D. Gabung Kata... 8 E. Suku Kata... 9 F. Kata Depan di, ke, dan dari G. Partikel H. Singkatan dan Akronim I. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan nya J. Kata si dan sang Contoh Wacana BAB III PENUTUP Simpulan Saran Daftar Pustaka Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ii

4 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsurunsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf, dan penulisan kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan? b. Bagaimana pemakaian kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan? 3. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah, karya tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 1

5 BAB II PEMBAHASAN 1. PEMAKAIAN HURUF A. Huruf Abjad Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu: a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z. B. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*, i, o, dan u. * Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( ) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Di mana kecap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu. C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. D. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. E. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat dan petikan langsung. Dia membaca buku Adik bertanya, Kapan kita pulang? 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Islam, Kristen, Quran, Alkitab. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 2

6 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Wakil Presiden Adam Malik Gubernur Jawa Tengah 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Amir Hamzah Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama Portugal). J.J de Hollander Vasco da Gama Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Abdul Rahman bin Zaini Siti Fatimah binti Salim 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. bangsa Eskimo bahasa Indonesia 6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. tahun Hijriah bulan Maulid bulan Agustus hari Galungan b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah. Perang Dunia I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 3

7 Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi. Jawa Barat b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Bukit Barisan Gunung Semeru c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. ukiran Jepara tari Melayu 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk. Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali, kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalya: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 4

8 Dr. Doktor Catatan: Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/ a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Adik bertanya, itu apa, Bu? Besok Paman akan datang. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan. Kita harus menghormati bapak dan ibu. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Sudahkah Anda tahu? Surat Anda sudah kami terima dengan baik. G. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik. 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital. 3.a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 5

9 Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia. Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. H. Huruf Tebal 1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Daftar, indeks, dan lampiran: DAFTAR ISI DAFTAR TABEL 2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. kalah v 1 tidak menang...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus...; 4 tidak menyamai. 2. PENULISAN KATA A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan. Buku itu sangat menarik. Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. B. Kata Turunan 1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) di tulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Berjalan, dipermainkan, gemetar, kemauan, lukisan, petani. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 6

10 b. Imbuhan di rangkaiakan dengan tanda hubung jika di tambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Mem-PHP-kan, di- PTUN-kan, di-upgrade, me-recall. 2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan. 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu di tulis serangkai. Dilipatgandakan Menyebarluaskan 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi, gabungan kata itu di tulis serangkai. Adipati Dwiwarna Paripurna Aerodinamika Ekawarna Poligami Catatan : 1. jika bentuk terikat di ikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, tanda hubung (-) di gunakan di antara kedua unsur itu. non-indonesia, pan-afrikanisme, pro-barat. 2. Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang di ikuti oleh kata berimbuhan, gabungan itu di tulis terpisah dan unsur-unsurnya di mulai dengan huruf kapital. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun. 3. Jika kata maha sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan di ikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu di tulis serangkai. Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita. 4. Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang di serap kedalam bahasa indonesia seperti pro, kontra, dan anti, dapat di gunakan sebagai bentuk dasar. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 7

11 Sikap masyarakat yang pro lebih banyak dari pada yang kontra. Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan. 5. Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan di tulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi di tulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Taktembus cahaya, tak bersuara, tak terpisahkan. C. Bentuk Ulang 1. Bentuk ulang di tulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Anak-anak mata-mata Berjalan-jalan menulis-nulis Catatan : 1. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan menggunakan unsur utama saja. Surat kabar - > Surat-surat kabar Kapal barang - > kapal-kapal barang 2. Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda. Orang besar - > Orang-orang besar / Orang besar-besar 2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Kekanak-kanakan, perundang-undangan, melambai-lambaikan, di besar-besarkan, memata-matai. Catatan : Angka 2 dapat di gunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang 2 baru. Kami mengundang orang 2 yang berminat saja. D. Gabungan Kata 1. unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 8

12 duta besar model linear kambing hitam orang tua 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. anak - istri Ali anak istri Ali ibu bapak kami ibu bapak kami 3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Acapkali darmasiswa puspawarna Adakalanya darmawisata radioaktif E. Suku Kata 1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan sebagai berkut. a. Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Bu-ah Ma-in b. Huruf diftong ai,au, dan oi tidak di penggal. Pan-dai, au-la, sau-da-ra,am-boi c. Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) diantara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Ba-pak, la-wan, de-ngan,ke-nyang, mu-ta-khir, mu-sya-wa-rah. d. Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan antara kedua huruf konsonan itu. Ap-ril, cap-lok, makh-luk, man-di, sang-gup, som-bong, swas-ta e. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 9

13 Ul-tra, in-fra, ben-trok, in-stru-men. Catatan : (1) gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal. Bang-krut, bang-sa, ba-nyak, ikh-las, kong-res, makh-luk,masy-hur, sang-gup. (2) pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf (vokal) diawal atau akhir baris. Itu -.> i-tu Setia - > se-ti-a 2. Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan diantara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu. Ber-jalan, mem-bantu, di-ambil, ter-bawa, per-buat, makan-an, letak-kan, me-rasakan, pergi-lah. catatan : (1) pemggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti pada kata dasar. Me-nu-tup, me-ma-kai, me-nya-pu, me-nge-cat, pe-no-long, pe-mi-kir, pe-nga-rang, pe-nye-but, pe-nge-tik. (2) akhiran i tidak dipisahkan pada pengantian baris. (3) pemenggalan kata berisisipan dilakukan seperti pada kata dasar. Ge-lem-bung, ge-mu-ruh, ge-ri-gi, si-nam-bung, te-lun-juk. (4). pemenggalan tidak dilakukan pada suku kata yang terdiri atas satu vokal. Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan... Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau ambil makanan itu. 3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan diantara unsur-unsur itu. Tiap-tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. Bio-grafi bi-o-gra-fi Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 10

14 Intro-speksi in-tro-spek-si 4. Nama orang badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris diantara unsur-unsurnya ( tanpa tanda pisah ). Unsur nama yang berupa singkatan tidak dipisahkan. F. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim di anggap sebagai suatu kata, seperti kepada dan daripada. Bermalam sajalaha di sini. Mari kita berangkat ke kantor. Cincin itu terbuat dari emas. Catatan : Kata-kata yang di cetak miring dalam kalimat seperti bawah ini di tulis serangkai. Kami percaya sepenuhnya kepadanya.. Dia masuk, lalu keluar lagi G. Partikel 1. Partikel lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang tersirat dalam surat itu? Apatah gunanya bersedih hati? 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.. Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku. Catatan : Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi. Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 11

15 3. Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu. Harga kain itu Rp ,00 per helai. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 januari. Catatan : Partikel per dalam bilangan pecahan yang di tulis dengan huruf dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. H. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu. A.H. Nasution Abdul Haris Nasution M.B.A. Master of Business Administration b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata di tulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa WHO World Health Organization c) 1. Singkatan kata berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik. Kpd. Kepada Hlm. Halaman 2. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik. Dll. Dan lain-lain Dsb. Dan sebagainya Catatan : Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat dan kuliah. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 12

16 d) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik. a.n. atas nama u.p. untuk perhatian e) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda dengan titik. Cu Kuprum Cm Sentimeter 2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata. a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia b) Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital. Bulog Badan Usaha Logistik Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional c) Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih tulisan dengan huruf kecil. Pemilu pemilihan umum Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi Catatan: Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut: (1) Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata). (2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan diingat. I. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan nya Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 13

17 Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Bukuku, bukumu, dan bukunya tesimpan diperpustakaan. Catatan: Kata-kata ganti itu (-ku, -mu, dan nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. KTP-mu, SIM-mu, dan STNK-mu. J. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli. Catatan: Huruf awal si dan sang dengan huruf kapital kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri. Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil. Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya. 3. CONTOH WACANA 4G XL Akhirnya Sampai di Bandung (JAKARTA, KOMPAS.com). Operator XL Axiata akan menghadirkan layanan berteknologi 4G di Bandung. Layanan internet cepat itu saat ini sedang dalam persiapan dan dijanjikan selesai dalam hitungan hari. Saat ini, operator telekomunikasi tersebut masih dalam proses modernisasi jaringan. Targetnya, modernisasi yang terkait implementasi 4G itu akan selesai pada akhir Maret Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan kami gelar beberapa saat lagi, kami memenuhi janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk memberikan pelayanan yang lebih unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah ada," ujar Vice President Central Region XL Bambang Parikesit melalui keterangan resmi kepada KompasTekno, Jumat (13/3/2015). "Modernisasi jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus kami lakukan hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih prima," imbuhnya. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 14

18 Persiapan jaringan di Bandung sekaligus memastikan kinerja XL menjelang gelaran acara Konferense Asia Afrika (KAA), April Secara khusus XL terus memastikan semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta di beberapa tempat yang menjadi venue hajatan internasional tersebut. Pada saat acara berlangsung pun XL akan menggelar jaringan 4G di sejumlah lokasi utama acara KAA. Dia menambahkan, Bandung dipilih XL dengan pertimbangan tingginya potensi permintaan dan kebutuhan data konsumen. Selain itu layanan 4G dinilai akan mendukung pembangunan Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat. Selain menyiapkan jaringan, operator yang identik dengan warna biru itu juga menyiapkan ekosistem pendukung 4G. Ekosistem tersebut antara lain ketersediaan ponsel, aplikasi digital yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan (gratis streaming lagu di Guvera, live streaming nonton pertandingan bola Liga Inggris, video streaming di VIKI, dan konten Muslimku), dan paket data layanan 4G. Komentar : Dari kabar berita diatas yang diambil dari kabar berita kompas.com, hampir semua isinya sudah memperhatikan pemakaian huruf dan penulisan kata yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Saya sangat kesulitan mencari letak kesalahan berita tersebut diatas, ada 5 kesalahan yang saya temukan yaitu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak ditulis miring. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 15

19 BAB III PENUTUP 1. Simpulan Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan penggunaan huruf miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu diperhatikan. seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel. Untuk menulis sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan bahasa Indonesia yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis tugas makalah, laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi. 2. Saran Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagainya. Daftar Pustaka Kushartanti dkk, Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 16

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN

Lebih terperinci

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan

Lebih terperinci

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Dia membaca buku. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

E-Class 12 Presentation

E-Class 12 Presentation EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Penulis : Drs. Suparlan E-Class 12 Presentation Henki

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)

Lebih terperinci

Penulisan Huruf Kapital

Penulisan Huruf Kapital Syarat penulisan huruf kapital: Huruf pertama kata pada awal kalimat Huruf pertama petikan langsung Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana

Lebih terperinci

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : Dr. Prana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 02 Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelas ini berjumlah 11 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

Daftar isi: IV. Penulisan Unsur Serapan... V. Pedoman Umum Pembentukan Istilah...

Daftar isi: IV. Penulisan Unsur Serapan... V. Pedoman Umum Pembentukan Istilah... Daftar isi: I. Pemakaian Huruf... A. Huruf Abjad... B. Huruf Vokal... C. Huruf Konsonan... D. Huruf Diftong... E. Gabungan Huruf Konsonan... F. Huruf Kapital... G. Huruf Miring... H. Huruf Tebal... II.

Lebih terperinci

STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING PADA ARTIKEL ILMIAH : OPINI 1

STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING PADA ARTIKEL ILMIAH : OPINI 1 STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING PADA ARTIKEL ILMIAH : OPINI 1 Fifeka Onanda Wahid 2 NIM 1210963011 PENDAHULUAN Artikel ilmiah adalah karangan ilmiah yang digunakan atau

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka membangkitkan semangat kebersamaan persatuan dan

Lebih terperinci

Daftar isi: Penulisan Unsur Serapan...

Daftar isi: Penulisan Unsur Serapan... Daftar isi: I. Pemakaian Huruf... A. Huruf Abjad... B. Huruf Vokal... C. Huruf Konsonan... D. Huruf Diftong... E. Gabungan Huruf Konsonan... F. Huruf Kapital... G. Huruf Miring... H. Huruf Tebal... II.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Daftar isi: I. Pemakaian Huruf II. Penulisan Kata III. Pemakaian Tanda Baca A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong E. Gabungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

I. PEMAKAIAN HURUF. Nama. a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o pe ki er es te u ve we eks ye zet

I. PEMAKAIAN HURUF. Nama. a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o pe ki er es te u ve we eks ye zet SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2009 TANGGAL 31 JULI 2009 I. PEMAKAIAN HURUF A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 1. Penulisan judul yang tepat di bawah ini adalah?. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 Yang Muda Yang Berkarya Untuk Bangsa Yang Muda yang Berkarya untuk Bangsa yang muda yang berkarya

Lebih terperinci

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong 1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Menulis Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 13 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Kaidah bahasa merupakan aturan pemakaian bahasa agar bahasa itu tetap terpelihara dalam perkembangannya. Dalam berbahasa,

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) merupakan pembelajaran yang paling utama. Kompetensi hasil belajar siswa di

Lebih terperinci

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul Abstrak Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan digunakan sebagai bentuk baku

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 Pengertian EYD Penerapan Perkembangan Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

Lebih terperinci

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring BAB 4 EJAAN 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA Dikirim tanggal 27 September 2017 Diterima 26 Desember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik Mblaketaket pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016 Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Arief Panggih

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mengarah-kan

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB 2: BAHASA INDONESIA

BAB 2: BAHASA INDONESIA STRUKTUR BAKU: EJAAN YANG DISEMPURNAKAN www.bimbinganalumniui.com 1. Penulisan kata bilangan yang tidak tepat terdapat pada (A) Karya sastra STA ini telah dicetak lebih dari 20 (dua puluh) kali. (B) Ketujuh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) TUGAS MAKALAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) OLEH : Kelompok 3 1. ABDUL MAJID 2. ISHAK 3. NELIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2010 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan yang Disempurnakan Ejaan yang Disempurnakan A. Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan adalah

Lebih terperinci

Artikel dan Kontributor

Artikel dan Kontributor INDEKS PENULIS Ali Rama Ayu Zakya Lestari Dewi Sartika Bahrul Yaman Haryo Kuncoro Heri Setiawan Istiqomah Rahmawati Roikhan Mocd. Aziz Siti Herni Rochana Siti Suharyanti Ummi Duwita Utami Baroroh 172 INDEKS

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR

LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR LAPORAN MR.TYPO SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari M.Kom Keelompok Manja Beud Emil Salim Sarman (1441177004006)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27

Lebih terperinci

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH 1 EJAAN DALAM KARYA ILMIAH Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah

Lebih terperinci

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Kaidah Selingkung Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17)

SOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17) SOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17) 1. Jawaban: C Makna kata yang tercetak miring secara berurutan adalah sinematografi: teknik perfilman, piawai: cakap dan terampil, artistik:

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI

Lebih terperinci

PEMBAKUAN SEBUTAN. Pengenalan

PEMBAKUAN SEBUTAN. Pengenalan PEMBAKUAN SEBUTAN Pengenalan Perancangan pembakuan sebutan bahasa Melayu adalah menjadi salah satu objektif Dewan Bahasa dan Pustaka, sebagaimana yang termaktub dalam Akta Dewan Bahasa dan Pustaka 1959.

Lebih terperinci

Vol. 14, No. 1, April 2015

Vol. 14, No. 1, April 2015 INDEKS PENULIS Ahmad Zulva Adi Alief Rakhman Setyanto Andreyanto Ramdani Bhimo Rizky Samodra Dwi Nuraini Ihsan Gusniarti Helmiatin Jati Waskito Khoirunnisa Novia Nengsih Nur Mawaddah Sharfina Putri Kartika

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang pengajaran khususnya pengajaran berbahasa sudah banyak dilakukan. Begitu pula tentang analisis kesalahan dalam berbahasa. Namun,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kita. Akibatnya bahasa kita perlu lebih terang dan jelas, lebih eksplisit. unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kita. Akibatnya bahasa kita perlu lebih terang dan jelas, lebih eksplisit. unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Menurut Moeliono (2003: 7) jika kita menggunakan sarana tulisan, kita berpraanggapan bahwa orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi, BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan pendapat para ahli yang digunakan sebagai acuan dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi, huruf, kata, suku kata, diftong,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/). Sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/). Sedangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa Analisis ialah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/).

Lebih terperinci

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

THE ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON THE ESSAY DESCRIPTION FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 PEKANBARU

THE ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON THE ESSAY DESCRIPTION FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 PEKANBARU 1 THE ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON THE ESSAY DESCRIPTION FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 PEKANBARU Santy Erica Rahayu, Otang Kurniaman, Muhammad Fendrik Santy.rahayu25@gmail.com, Otang_kurniaman@gmail.com,

Lebih terperinci

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Pelajaran 1 Kasih Sayang Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Amati dan ceritakan gambar berikut Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Muhammad Rasulullah menyayangi

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7? 7 Sekolahku Tahukah kamu profesi juru bicara presiden? Mereka dipilih karena keahliannya berbicara di depan umum. Agar kamu bisa seperti mereka, biasakanlah berlatih berbicara di depan umum dengan berpidato

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) 1. Jawaban: B Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utamanya: terdapat di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok paragraf tersebut terdapat

Lebih terperinci

2. ISI 2.1 Pengertian Ejaan 2.2 Macam Ejaan Ejaan Fonetis Ejaan Fonemis

2. ISI 2.1 Pengertian Ejaan 2.2 Macam Ejaan Ejaan Fonetis Ejaan Fonemis 1. PENDAHULUAN Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas INDEKS PENULIS Ahmad Husein Fadhullah Ali Rama Aristyasani Putri Denny Iswanto Dwika Julia Utiara Farah Fauziyah Muhammad Reza Hermanto Nujma Faradisi Rifki Hasan Al Khoiri Rully Farel Tais Khuron Utami

Lebih terperinci

19 JANUARI 2010 BENGKEL PRABACAAN

19 JANUARI 2010 BENGKEL PRABACAAN 19 JANUARI 2010 SEKOLAH RENDAH GRIFFITHS BENGKEL PRABACAAN MOHAMED NAIM DAIPI BERMULA DENGAN MAKNA BERAKHIR DENGAN MAKNA MEMBACA membawa erti memahami apa-apa yang terkandung di dalam teks Membaca itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari

BAB 1 PENDAHULUAN. kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kosakata bahasa Indonesia tidak terlepas dari proses pembentukan kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari di masyarakat

Lebih terperinci

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Bahan ajar Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Apa pernah kamu menulis surat? Apa itu surat? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Materi Perkuliahan 1. Pengertian Penyuntingan 2. Persyaratan untuk Menjadi Penyunting 3. Cara Menyunting Naskah Pengertian Penyuntingan Penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA Dra. SALLIYANTI Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu alat untuk

Lebih terperinci

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: INDEKSING Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: Directory of Open Access Journal (DOAJ) CrossRef Goggle Scholar SINTA Portal Garuda

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 1. Perhatikanlah kalimat berikut! Ridho. Pergilah ke Toko Abadi untuk membeli

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia (Pertemuan

Bahasa Indonesia (Pertemuan Bahasa Indonesia (Pertemuan 2) TKJ Trunojoyo Semester 3 Menyimak untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi dan Jeda pada Bahasa Tutur Definisi Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti

Lebih terperinci

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR 1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat... A. "Sudah selesai, Man?" tanya Saleh B. "Sudah selesai, Man!" tanya Saleh C. "Sudah selesai, Man?," tanya Saleh D. "Sudah selesai, Man" tanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Akan tetapi,

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 KATA PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Bahasa Indonesia TKJ Trunojoyo Semester 3 Kegunaan Ada 2 bentuk pelafalan dalam bahasa, yang digunakan dalam situasi yang berbeda : 1. Lafal baku lebih tepat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Menulis 2.1.1. Pengertian Menulis Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara.

Lebih terperinci

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Hendra Purnama Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci