1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong
|
|
- Vera Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar. Justru itu untuk memahami EYD sangatlah penting untuk mengetahui pembahasan berikut ini. I. Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya. Huruf Nama G g g P p pe Y y ye H h h Q q ki Z z zet I i i R r Er B. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e, dan o. Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata di Awal di Tengah di Akhir a adik pamit bursa i ini minyak Arti * Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Anak-anak bermain di teras (téras). Sidang itu dihadiri oleh pejabat teras pemerintah. Kami menonton film seri (séri). Pertandingan itu berakhir seri. C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf: Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata di awal di tengah di akhir B bentuk Abdi Adab C cinta Macam - D daun Andil Abad kan bunyi hamzah. ** khusus untuk nama dan keperluan ilmu. D. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai, au, dan oi. Huruf Diftong Contoh pemakaian dalam kata Di awal Di tengah Di akhir Ai Ain syaitan pandai E. Gabungan Huruf Konsonan
2 Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam kata Di awal Di tengah Di Akhir Kh Khusus akhir tarikh Ny Nyata hanyut - Dalam hal ini serimg kita jumpai persamaan dalam melafalkan huruf antara negara satu dengan yang lainya,persamaan ini disebabkan adanya sebuah kesepakatan diantara negara-negara yang ada,di tambah lagi adanya bahasa internasional yang pasti membuat persamaan lafal dalam pengucapan semakin terbiasa. F. Pemenggalan Kata 1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut: a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. ma-af, la-in, ni-at. Huruf diftong ai,au,oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Au-la bukan a-u-la b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Le-wat, me-rah, ba-yam, mu-ta-khir, de-la-pan. c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Sam-bal, ber-sih, pas-ti, war-ga. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsure lain, pemenggalan dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur ituatau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaedah 1a, 1b, 1c, 1d, di atas. mili-meter, mi-li-me-ter intro-speksi, in-tro-spek-si bio-grafi, bi-o-gra-fi Keterangan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang laindisesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus. II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring A. Huruf Kapital atau Huruf Besar 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Ayahku pergi ke kantor. Dia selalu menunggu temannya yang terlambat.
3 Bagaimana kabarnya? 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Aji bertanya, Dari mana kamu? Aku dari rumah temanku, jawab Tika. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci,termasuk kata ganti untuk Tuhan. Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. Quran, Injil, Islam, Kristen. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat-nya. Dialah Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Panglima Sudirman, Sultan Hasanuddin, Nabi Muhammad, Imam Syafi i. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Ia baru saja di angkat menjadi panglima. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nam orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Jawa Tengah, Wakil Presiden Yusuf Kalla. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Siapakah presiden yang baru dilantik kemarin? 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Meiko Fairuzia Adriani, Muhammad Faisal Adrianto, Agnes Monica. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. 5 newton, 220 volt. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. suku Jawa, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia. Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Mengindonesiakan kata asing. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
4 tahun Masehi, hari Jum at, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Jawa Tengah, Surabaya, Selat Sunda, Jazirah Arab, Dataran Tinggi Dieng. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Menyeberangi selat, pergi ke arah barat. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Republik Rakyat China, Dewan Perwakilan Daerah, Departemen Kesehatan. Hururf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Menjadi sebuah republik, menurut undang-undang yang berlaku. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, aerta dokumen resmi. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-Undang Dasar. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Saya sudah membaca majalah Bahasa dan Sastra. Ia menyelesaikan makalah Sejarah Islam Zaman Pertengahan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. S.Pd. sarjana pendidikan S.H. sarjana hokum S.Ag. sarjana agama 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Kapan Ibu pergi ke pasar? tanya Meiko. Para siswa mengunjungi Pak Hasan. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
5 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. 15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Anda harus angkat kaki dari rumah ini. Rumah Anda telah kami sita. Apakah Anda sudah tahu? B. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Majalah Bahasa dan Kesusastraan,buku Negara-kertagama karangan Prapanca,surat kabar Suara Karya. 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai dalam menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata,kata,atau kelompok kata. Huruf pertama kata abad ialah a. 3. Huruf miring dan cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana. Politik devite et impera pernah merajalela di negeri ini. III. Penulisan Kata A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu-kesatuan. Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak. Buku itu sangat tebal. B. Kata turunan 1. Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. bergeletar,dikelola,penatapan,menengok,mempermainkan. 2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. bertepuk tangan,garis bawahi,menganak sungai,sebar luaskan. 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan,penghancurleburan. 4. Jika salah satu unsure gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai. antarkota,dasawarsa,adipati,audiogram,ekstrakurikuler,elektroteknik,introspeksi,semipropesional,da n lain-lain. C. Gabungan Kata 1) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemu,termasuk istilah khusus,unsure-unsurnya ditulis terpisah.
6 duta besar,kambing hitam,orang tua,rumah sakit umum. 2) Gabungan kata,termasuk istilah khusus,yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsure yang bersangkutan. Alat pandang-dengar,anak-istri saya,buku sejarah-baru,mesin-hitung tangan. 3) Gabungan kata berikut ditulis serangkai. acapkali, adakalanya, belasungkawa, halalbihalal, titimangsa, saptamarga, radioaktif. D. Kata Ganti ku, kau, -mu, -nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya;-ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu dan bukunya tersimpan di perpustakaan. E. Kata Depan di, ke, dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebgai satu kata seperti kepada dan daripada. Kain itu terletak di dalam lemari Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu. Ia datang dari Surabaya kemarin. F. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim. G. Partikel a. Partikel lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Siapakah gerangan Dia? Apakah yang tersirat dalam surat itu? Apalah gunanya bersedih hati? b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Jangankan dua kali,satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku. Apa pun yang dimakannya,ia tetap kurus. Catatan: kelompok yang lazim dianggap padu,misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, sekalipun, walaupun, kalaupun, kendatipun, sungguhpun ditulis serangkai. Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu. c. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya.
7 Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. Harga kain itu Rp.2.000,00 per helai. Mereka masuk ke dalam kelas satu per satu. H. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a. Singkatan nama orang,nama gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan tanda titik. A.S. Kramawijaya, Muh. Yamin, Suman Hs., Sukanto S.A. M.Sc. master of science Sdr. Saudara S.Kar. sarjana Karawitan Kol. Colonel b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik. DPR Dewan Perwakilan Rakyat SMTP Sekolah Menengah Tengah Pertama c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. dll. dan lain-lain sda. sama dengan atas dst. dan seterusnya kva kilovolt-ampere TNT trinitrotoluen 2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. I. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. IAIN Institut Agama Islam Negeri SIM Surat Izin Mengemudi II. Akronim nama diiri yang berupa gabungan suku kata atau huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia. Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasi. III. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. pemilu pemilihan umum rudal peluru kendali I. Angka dan Lambang Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Angka Romawi: I,II,III,IV,. Angka Arab: 0,1,2,3,4,5, Angka yang digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, isi, satuan waktu, dan nilai barang. 11 meter persegi
8 Rp ,00 Angka lazim untuk menandai nomor jalan,rumah,apartemen atau kamar pada alamat. Jalan Pemuda No. 104 Surabaya Hotel Sheraton, kamar 30 Angka yang digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya. Bab VI, pasal 20, halaman 35 Surat Al-Ikhlas : 2 Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: a. Bilangan utuh 27 dua puluh tujuh b. Bilangan pecahan 100% seratus persen Penulisan kata bilangan tingkat. Tingkat III Tingkat ke-3 Tingkat ketiga Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran an. Tahun 1000-an atau tahun seribuan. IV. Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Berdasrka taraf integrasinya, unsure pinjamam dalam bahasa Indonesia dapat di bagi atas dua golongan besar. Pertama. unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shuttle cock, reshuffle. Unsur-unsur tersebut di pakai dalam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapannya Masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yamg penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. V. Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik Tanda titik dipakai pada atau untuk: a. akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh : Roni membaca buku ceita. Dia menanyakan siapa yang duduk disana. b. di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian. Misalnya : a. III. Departemen Dalam Negeri A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa c. memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan jangka waktu maupun jangka waktu. Contoh : Pukul (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik). d. memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
9 Ia lahir pada tahun 1965 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. e. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,tabel dan seterusnya. Contoh : Acara Kunjungan Adam Malik (Bab I UUD 45) f. Tidak dipakai dibelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. B. Tanda Koma a) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. Ibu membeli buah, sayur, dan telur b) Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan. Andi tidak pergi ke Surabaya, tetapi ke Jakarta. c) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika mendahuluinya. Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. d) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk didalamnya oleh karena itu,meskipun begitu, jadi, akan tetapi. Jadi, kita harus datang tepat waktu. e) Dipakai di belakang kata-kata seperti wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Wah, makanan ini enak sekali! O, jadi begitu caranya? f) Untuk memisahkan petikan dari bagian lain kalimat. jangan malas belajar!, seru Pak Guru. g) Dipakai diantara alamat,tempat dan tanggal,nama tempat wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Surabaya, 8 Nopember h) Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. i) Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dari catatan kaki. j) Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. k) Dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. l) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian yang lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Di mana Saudara tinggal? tanya Karim. Berdiri lurus-lurus! perintahnya. C. Tanda Titik Koma (;) 1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. 2. Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk. Ayah mengurus tanamannya di kebun itu;ibu sibuk bekerja di dapur;saya sendiri asyik mendengarkan siaran Pilihan Pendengar. D. Tanda Titik Dua (:) Tanda titik dua dipakai untuk :
10 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian. Ayah membeli bahan bangunan seperti : pasir, batu bata, semen, kayu, dan lain-lain. Sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian. 1. Ketua : M.Hadlor Sekretaris : Shinta Hamidah Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Ibu : Kapan kamu pergi ke Jakarta? Doni : mungkin minggu depan Bu Tidak dipakai kalau rangkaian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman,diantara bab dan ayat dalam kitab. Surat Al-Baqarah : 27 E. Tanda Hubung (-) Untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Menyambung awalan dengan bagian kata akhiran dan depannya pada pergantian baris. Menyambung unsur-unsur kata ulang. Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Untuk merangakaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. F. Tanda Pisah o Untuk menyatakan suatu pikiran tambahan. o Memperluas rangkaian bagian kalimat, sehingga menjadi lebih jelas. o Dipakai diantara dua nilangan berarti sampai dengan sedangkan bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai. o Menyatakan suatu ringkasan atau gelar. G. Tanda Elipsis ( ) Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus Menyatakan ada bagian yang dihilangkan dalam suatu kutipan Digunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir. Untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat. H. Tanda Tanya Dipakai pada akhir kalimat tanya Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya I. Tanda Seru Tanda seru dipakai sesudah ungkapan yang berupa seruan atau erintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. J. Tanda Kurung o Dipakai untuk mengapit tambahan penjelasan. o Untuk mengapit penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan.
11 o Mengapit huruf atau kata yang didalam kata dapat dihilangkan. o Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. K. Tanda Kurung Siku Untuk mengapit huruf, kata, kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan bagi orang lain, serta mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. L. Tanda Petik 1) Tanda petik untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaran dan naskah atau bahan tertulis lain. 2) Mengapit judul syair, karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 3) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. 4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. 5) Ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang diartikan khusus pada bagian kalimat. M. Tanda Petik Tunggal a) Untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. b) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna,terjemahan,atau penjelasan kata atau ungkapan asing. N. Tanda garis miring a) Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap. O. Tanda penyingkat atau apostrof Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata bagian angka tahun. Dia t lah pergi dari kehidupanku. (t lah = telah) Dari semua penjelasan di atas pemakaian EYD amatlah penting dalam semua karya tulis,karena semua hal yang behubungan dengan tulisan pasti menggunakan aturan ini baik resmi maupun tidak resmi,secara tiadk langsung dengan adanya pemakaian EYD dengan benar akan memberi pengajaran pada orang awam yang kurang tau tentang aturan dalam tulis menulis. I.2 Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia Yang Di sempurnakan Ada beberapa kaidah bahasa yang perlu kita perhatikan: Aturan bahasa Indonesia diambil dari bahasa Austronesia dengan kaidah yang paling penting ditempatkan di muka sedangkan yang kurang penting di belakang. Kaidah inilah yang disebut hukum DM (Diterangkan, Menerangkan) Akibat pengaruh bahasa lain, misalnya Sansekerta, banyak kata-kata Indonesia yang salah kaprah. Bina Graha, Perdana Menteri, Bumi Putera, Mobil Brigade. Yang benar: Graha Bina, Menteri Perdana, Putera Bumi, Brigade Mobil. 1. Kata benda tidak mempunyai bentuk jamak. Untuk menunjukkan bentuk jamak, kita harus memakai kata tambahan seperti angka (sebutkan berapa), banyak, beberapa, semua, segala. Sebenarnya, penjamakan kata benda tidak boleh diulangi. Pengulangan hanya dilakukan pada kata sifatnya. Banyak mobil-mobil, kuda-kuda bagus
12 Seharusnya: Banyak mobil, kuda bagus-bagus Pengulangan kata benda bisa berbahasa karena banyak kata benda yang, kalau diulangi, bisa berarti lain. kuda-kuda (alat olahraga yang menyerupai kuda); mata-mata (spion); alun- alun (lapangan di tengah kota) dan sebagainya. Dalam hal ini pun ada yang sudah terlanjur salah kaprah tetapi tetap kita pakai. Misalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut Almarhum Amin Singgih, pakar bahasa Indonesia, seharusnya yang benar Perserikatan Bangsa. Bahasa Indonesia tidak mengenal maskulin dan feminim dalam pemakaian kata. ia/dia (untuk pria/wanita); engkau (untuk pria/wanita); kita (untuk pria/wanita); mereka (untuk pria/wanita) dan sebagainya. Sedangkan putera-puteri, dewa-dewi, siswa-siswi adalah pengaruh bahasa Sansekerta.
EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)
TUGAS MAKALAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) OLEH : Kelompok 3 1. ABDUL MAJID 2. ISHAK 3. NELIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2010 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciMakalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif
Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi
Lebih terperinciPenggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2
Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,
Lebih terperinciEJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA
EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah
Lebih terperinciTEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI
TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,
Lebih terperinciKelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul
Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca
Lebih terperinciPETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN
PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah
Lebih terperinciMODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK
MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA
Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN
Lebih terperinciEJAAN YANG DISEMPURNAKAN
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)
Lebih terperinciMODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan
Lebih terperinciPenulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca
LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim
Lebih terperinciE-Class 12 Presentation
EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Penulis : Drs. Suparlan E-Class 12 Presentation Henki
Lebih terperinciKAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia
KAIDAH TATA TULIS Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Kaidah bahasa merupakan aturan pemakaian bahasa agar bahasa itu tetap terpelihara dalam perkembangannya. Dalam berbahasa,
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa
Lebih terperinciTHE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012
1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,
Lebih terperinciEjaan yang Disempurnakan
Ejaan yang Disempurnakan A. Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan
Lebih terperinciEYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O
EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA
KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciMENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul
MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul Abstrak Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan digunakan sebagai bentuk baku
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 13 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Akan tetapi,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN
Lebih terperinciCatatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama
F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Dia membaca buku. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3
Lebih terperinciPEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS
PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : Dr. Prana
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA
p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA Dikirim tanggal 27 September 2017 Diterima 26 Desember
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik Mblaketaket pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016 Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Arief Panggih
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program
Lebih terperinciEkonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA
Modul ke: TATA EJAAN BAHASA INDONESIA 13 Fakultas 1. Mampu memahami sejarah ejaan 2. Mampu memahami ruang lingkup ejaan 3. Mampu menerapkan kaidah tata ejaan dalam praktik penulisan Ekonomi Program Studi
Lebih terperinciPertemuan 11 PENYUNTINGAN
Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Materi Perkuliahan 1. Pengertian Penyuntingan 2. Persyaratan untuk Menjadi Penyunting 3. Cara Menyunting Naskah Pengertian Penyuntingan Penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3
1. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat Terdapat dalam kalimat... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 Saya akan menolongnya,walaupun hal itu cukup sulit hay,apa kabar?
Lebih terperinciPENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN
PENGGUNAAN TANDA BACA Oleh AHMAD WAHYUDIN TANDA TITIK (.) 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu
Lebih terperinciPENGGUNAAN TANDA BACA
PENGGUNAAN TANDA BACA A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang akan
Lebih terperinciPenulisan Huruf Kapital
Syarat penulisan huruf kapital: Huruf pertama kata pada awal kalimat Huruf pertama petikan langsung Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam
Lebih terperinciBAB 2: BAHASA INDONESIA
STRUKTUR BAKU: EJAAN YANG DISEMPURNAKAN www.bimbinganalumniui.com 1. Penulisan kata bilangan yang tidak tepat terdapat pada (A) Karya sastra STA ini telah dicetak lebih dari 20 (dua puluh) kali. (B) Ketujuh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) merupakan pembelajaran yang paling utama. Kompetensi hasil belajar siswa di
Lebih terperinciBAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
BAB 4 EJAAN 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan
Lebih terperinciSugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahan Ajar Bahan ajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan fungsi bahan
Lebih terperinciMAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)
MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd. O l e h Supiyan Sauri 12312318 TI 13 ABCDEF PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciArtikel dan Kontributor
INDEKS PENULIS Ali Rama Ayu Zakya Lestari Dewi Sartika Bahrul Yaman Haryo Kuncoro Heri Setiawan Istiqomah Rahmawati Roikhan Mocd. Aziz Siti Herni Rochana Siti Suharyanti Ummi Duwita Utami Baroroh 172 INDEKS
Lebih terperinciMuhammad Syarkawi (1)
Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA SET 7 EJAAN 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA
07 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BAHASA INDONESIA SET 7 EJAAN 2 A. PEMAKAIAN TANDA BACA a. Tanda Baca Koma (,) 1. Tanda baca koma dipakai antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
Lebih terperinciINDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:
INDEKSING Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: Directory of Open Access Journal (DOAJ) CrossRef Goggle Scholar SINTA Portal Garuda
Lebih terperinciKegiatan Sehari-hari
Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1
1. Penulisan judul yang tepat di bawah ini adalah?. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 Yang Muda Yang Berkarya Untuk Bangsa Yang Muda yang Berkarya untuk Bangsa yang muda yang berkarya
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X
Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara Sri Dewi Astuti A., Gazali, dan Efendi Mahasiswa
Lebih terperinciPROSIDING SEMNAS KBSP V
TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAFLatihan Soal 8.3
SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAFLatihan Soal 8.3 1. Penulisan kalimat langsung yang benar di bawah ini adalah baju itu bagus kata Mira. Baju itu bagus, kata Mira.
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi
Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com
Lebih terperinciMuhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016
Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG
Lebih terperinciEJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA
EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang pengajaran khususnya pengajaran berbahasa sudah banyak dilakukan. Begitu pula tentang analisis kesalahan dalam berbahasa. Namun,
Lebih terperinciARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciVol. 14, No. 1, April 2015
INDEKS PENULIS Ahmad Zulva Adi Alief Rakhman Setyanto Andreyanto Ramdani Bhimo Rizky Samodra Dwi Nuraini Ihsan Gusniarti Helmiatin Jati Waskito Khoirunnisa Novia Nengsih Nur Mawaddah Sharfina Putri Kartika
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG ¹ Riskawati ² Muh. Tahir ³ Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 02 Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelas ini berjumlah 11 siswa yang terdiri dari
Lebih terperinciStandar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.
pelajaran 8 kegiatan sehari hari Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai
Lebih terperinciREKAPITULASI NILAI MEMBACA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 1 SUGIHAN PRA SIKLUS. Skor nilai Jumlah Lafal Intonasi Nyaring skor
45 REKAPITULASI NILAI MEMBACA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 1 SUGIHAN PRA SIKLUS Lampiran 1 No Nama Siswa Skor nilai Jumlah Lafal Intonasi Nyaring skor Nilai Ket. 1 Siswa 1 1 1 2 4 33 Belum tuntas 2 Siswa 2
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN PADA JUDUL BERITA DI HARIAN KOMPAS EDISI MEI-JUNI 2012 NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN PADA JUDUL BERITA DI HARIAN KOMPAS EDISI MEI-JUNI 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: SUPRIHATINASARI A 310 090 235 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5
DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.
Lebih terperinci2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1
2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 RAGAM BAHASA BAHASA LISAN: 1. SANTAI, 2. BERBUNGA-BUNGA, 3. INTONASI, 4. LICENCIA POETICA, 5. MENGACU PADA KEBUTUHAN SOSIAL. BAHASA TULIS ILMIAH: 1. TEPAT, 2. JELAS, 3.
Lebih terperinciPedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia)
Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) 1. TANDA BACA 3 TANDA TITIK 3 TANDA PETIK 3 TANDA KOMA 4 TITIK KOMA 4 TITIK DUA 4 TANDA PISAH 4 TANDA TANYA 5 TANDA SERU 5 TANDA HUBUNG 5 TANDA KURUNG 5 TANDA PENANGGAL
Lebih terperinciTugas Bahasa Indonesia
2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa
Lebih terperinciPengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca
4 Pengalaman Sahabatku Pepatah mengatakan, Pengalaman adalah guru kehidupan. Setiap pengalaman baik dan buruk akan tetap bernilai dan menjadi pemicu agar kita lebih hatihati melangkah atau lebih giat lagi
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SISTEMATIKA TEKNIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN KERANGKA
Lebih terperinciINDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas
INDEKS PENULIS Ahmad Husein Fadhullah Ali Rama Aristyasani Putri Denny Iswanto Dwika Julia Utiara Farah Fauziyah Muhammad Reza Hermanto Nujma Faradisi Rifki Hasan Al Khoiri Rully Farel Tais Khuron Utami
Lebih terperinciC. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR
1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat... A. "Sudah selesai, Man?" tanya Saleh B. "Sudah selesai, Man!" tanya Saleh C. "Sudah selesai, Man?," tanya Saleh D. "Sudah selesai, Man" tanya
Lebih terperinciTATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR
TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2
1. Penulisan singkatan yang benar adalah... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2 BJ Habibi pernah menjadi presiden. J Habibi pernah menjadi presiden. BJ.Habibi pernah menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang
Lebih terperinciMATERI KELAS 1. B. Indonesia
MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR
PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat
9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada
Lebih terperinciKAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI
KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna
Lebih terperinciBAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN
BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN Peneliti merumuskan alternatif pemecahan masalah berupa bentuk perlakuan
Lebih terperinciSOAL ULANGAN HARIAN. Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan
SOAL ULANGAN HARIAN Hari / Tanggal :Senin, 03-09 - 2012 Kelas / semester :VI (Enam ) Waktu :35 menit Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan No Soal soal Isilah titik-titik
Lebih terperinciEJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 Pengertian EYD Penerapan Perkembangan Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
Lebih terperinciNSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI
NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,
Lebih terperinciPEMBAKUAN SEBUTAN. Pengenalan
PEMBAKUAN SEBUTAN Pengenalan Perancangan pembakuan sebutan bahasa Melayu adalah menjadi salah satu objektif Dewan Bahasa dan Pustaka, sebagaimana yang termaktub dalam Akta Dewan Bahasa dan Pustaka 1959.
Lebih terperinciPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Daftar isi: I. Pemakaian Huruf II. Penulisan Kata III. Pemakaian Tanda Baca A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong E. Gabungan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 588) konsep adalah gambaran
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa,
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN FESTIVAL ILMUWAN MUSLIM
PANDUAN PENULISAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN FESTIVAL ILMUWAN MUSLIM Perkembangan Ilmu Pengetahuan Membuktikan Kebenaran Alquran KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala puji hanya bagi Allah
Lebih terperinciMata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciDaftar isi: Penulisan Unsur Serapan...
Daftar isi: I. Pemakaian Huruf... A. Huruf Abjad... B. Huruf Vokal... C. Huruf Konsonan... D. Huruf Diftong... E. Gabungan Huruf Konsonan... F. Huruf Kapital... G. Huruf Miring... H. Huruf Tebal... II.
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI
Lebih terperinciKelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan
Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai
Lebih terperinci