Pembangunan Open Knowledge dalam Bidang Kebudayaan yang terbuka dan partisipatif
|
|
- Yohanes Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pembangunan Open Knowledge dalam Bidang Kebudayaan yang terbuka dan partisipatif Budi Susanto 1 budsus@ti.ukdw.ac.id Abstraksi Gerakan untuk membangun sebuah open knowledge tentang kekayaan karya dan budaya berbasis teknologi informasi di tengah masyarakat Indonesia, menjadi sebuah program kerja yang dapat menjadi tumpuan dalam peningkatan Index Pertumbuhan Manusia Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan budaya, adat istiadat, karya kreatif, local wisdom yang tidak hanya perlu diketahui oleh masyarakat daerahnya masing- masing, namun juga harus diketahui secara nasional, bahkan dunia. Pembangunan suatu open knowledge membutuhkan standarisasi yang bersifat terbuka serta juga diperlukan partisipasi dari masyarakat. Pentingnya sebuah open knowledge bidang kebudayaan akan dapat menumbuhkan karya- karya kreatif dan inovatif untuk memajukan bangsa Indonesia. Kata Kunci: open knowledge, budaya, karya kreatif, semantic web. Pendahuluan Setiap pemerintah tingkat propinsi telah memiliki Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) yang bertanggung jawab untuk melakukan, salah satunya, deposit karya- karya di masing- masing propinsi. Karya dari putra- putri daerah ataupun juga tentang propinsi itu sendiri, baik hasil budaya maupun karya lain yang dilahirkan di propinsi tersebut. Semua tentang suatu propinsi yang ada di Indonesia, misalnya Yogyakarta, adalah pengetahuan/kearifan lokal yang terpelihara oleh masyarakat di propinsi tersebut yang patut untuk dikenal dan disebarluaskan, kepada masyarakat lokal daerah, nasional, dan bahkan dunia. Penggalangan karya- karya tersebut harus menjadi perhatian bersama oleh pemerintah daerah dan pusat, mengingat bangsa Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan budaya, bangunan herritage, local wisdom, ide- ide kreatif yang terus berkembang di masyarakat. Program penggalangan karya- karya tersebut menjadi suatu kewajiban berdasar amanat Undang- undang nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah- Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Kesadaran untuk penggalangan karya- karya sudah mulai dikerjakan setidaknya oleh Perpustakaan Nasional dengan program Digital Batavia Online 2 1 Program Studi Teknik Informatika FTI UKDW Yogyakarta
2 dan Jogjasiana oleh BPAD Yogyakarta. Digital Batavia memberikan begitu banyak jenis format dokumen, baik dokumen, foto, video, peta terkait dengan sejarah Batavia. Program Jogjasiana 3 adalah program yang menyajikan koleksi tentang Yogyakarta dalam berbagai bentuk dan format seperti misalnya buku, karya sastra, resep masakan, hasil kerajinan, tokoh, laporan potensi daerah, bangunan peninggalan sejarah, lagu daerah, lagu kontemporer, tari dan lukisan. Gerakan untuk penggalangan naskah digital juga dilakukan oleh masyarakat, melalui LSM- LSM atau perguruan tinggi, yang juga menawarkan layanan informasi tentang budaya di Indonesia, contohnya adalah Perpustakaan Digital Budaya Indonesia 4. Jika Digital Batavia Online dan Jogjasiana dikembangkan dalam suatu ranah yang terbatas, layanan Perpustakaan Digital Budaya Indonesia dikembangkan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan cara menyediakan layanan sumbangan naskah tulisan ke sistem mereka. Konsep terbuka dan partisipatif dari dan untuk masyarakat seharusnya sudah menjadi suatu gerakan yang mendasari dalam penggalangan karya- karya di setiap propinsi. Motivasi Gerakan yang mendorong adanya keterbukaan dan partisipasi dari dan untuk masyarakat terhadap koleksi karya di setiap daerah, menuntut adanya kebebasan dalam mendapatkan akses data untuk dapat digunakan berbagai tujuan yang lebih baik, baik distribusi ataupun penggunaan. Dari kebutuhan tersebut berkembang ide tentang keterbukaan data atau yang sering disebut sebagai Open Data. Dengan adanya Open Data, maka dimungkinkan juga pembangunan open knowledge, di mana gerakan penggalangan content dan data berbasis partisipasi masyarakat dapat diakomodasi. Berdasar panduan dari Open Knowledge Foundation (2012) dan W3C (Bennett & Harvey, 2009), setiap komunitas masyarakat dan pemerintah dapat membangun suatu sistem untuk menggalang data dan content dari siapapun, bahkan sampai ke pemerintahan dan masyarakat desa. Dengan keterbukaan data dan content akan menumbuhkan pula berbagai inovasi, peningkatan produk dan layanan, transparansi dan kontrol demokrasi, dan sebagainya. Pada akhirnya dengan open knowledge diharapkan dapat meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Tantangan Pemerintah Indonesia melalui situs Data Indonesia dalam satu portal 5, telah mencoba untuk menunjukkan peranannya dalam mewujudkan pemerintahan terbuka kepada masyarakat. Dengan portal Data Indonesia tersebut masyarakat dapat berbagi dan menggunakan berbagai dataset yang tersedia dalam bidang Ekonomi dan Keuangan, Pendidikan, Kependudukan dan Prototype Jogjasiana dapat dikunjungi di indonesia.org 5
3 Ketenagakerjaan, Energi dan Sumber Daya Alam, Kesehatan, serta Pengadaan. Dari dataset yang tersedia sampai saat ini, data tentang karya dan budaya dari setiap daerah masih belum tersedia. Karena bersifat terbuka dan partisipatif, dari sekumpulan dataset yang tersedia tersebut, juga perlu untuk diperhatikan perihal kualitas data itu sendiri. Garvin (2012) mengatakan bahwa kualitas data perlu untuk diperhatikan, terutama terhadap sumber data baru yang dipublikasikan. Peran dari analisis data menjadi perlu dilibatkan dalam rangka menjamin bahwa data yang tersedia memenuhi kaidah- kaidah kualias suatu data. Menyajikan objek yang beragam dalam format digital memberi tantangan sendiri karena mesin perlu dibantu untuk dapat membantu pengguna untuk mendapatkan apa yang dicari dan apa yang perlu disajikan. Objek budaya yang didigitalkan perlu untuk dilengkapi dengan deskripsi yang sesuai dengan standar yang diakui internasional. Standar ini akan memudahkan mesin mengenali dan selain itu memungkinkan penyebaran lebih luas karena pihak lain dapat membantu penyebaran karena standar yang digunakan dikenali. Hal lain yang perlu untuk juga diperhatikan dalam penggalangan data ataupun content karya yang tersebar di setiap daerah adalah masalah metadata yang mendeskripsikan setiap karya. Tidak adanya metadata dapat mengakibatkan hilangnya kesatuan informasi yang melekat pada suatu karya yang disimpan. Penggunaan metadata untuk data karya kreatif juga sebaiknya memperhatikan standarisasi yang sudah dikembangkan, antara lain Dublin Core Metadata Term 6, CDWA (Categories for the Description of Works or Art), SPECTRUM, MARC- XML. Ketika partisipasi dari komunitas atau pemerintah daerah dalam penyediaan layanan data karya kreatif dilakukan secara partisipatif, maka kondisi yang dapat terjadi adalah penggunaan metadata menjadi sangat beragam. Keragaman ini dapat diselesaikan dengan menerapkan mekanisme harvesting dari berbagai layanan data karya untuk kemudian di simpan dalam satu tempat. Dalam hal ini, perlu untuk dipastikan bahwa secara arti setiap atribut merujuk pada item yang sama agar tidak terjadi inkonsistensi data. Solusi dan Kerangka Kerja Melihat betapa pentingnya ketersediaan data karya kreatif dari bangsa Indonesia, maka perlu untuk dibangun suatu kerangka kerja (framework) yang diharapkan dapat menjadi suatu standar nasional dalam pembangunan open knowledge khususnya untuk data- data tentang karya kreatif, adat budaya, local wisdom yang ada di masyarakat. Mencontoh dari apa yang sudah dilakukan oleh Eropa dengan proyek Europeana 7 ; Amerika dengan proyek Digital Public Library of America 8 ; India, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Bhutan, Sri Lanka, Maldives
4 (Mala Dewa), Afghanistan dengan proyek South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) Cultural Portal 9, maka sudah seharusnya Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa juga memulai proyek serupa. Oleh karena kerangka kerja yang perlu dibangun harus dapat menyediakan sebuah sistem yang sustainable, maintainable, dan accessible baik oleh mesin ataupun manusia, maka penggunaan standarisasi yang bersifat terbuka juga sangat perlu diterapkan. Arsitektur Semantic Web dan Linked Open Data (LOD) dapat menjadi basis yang mapan untuk memberikan suatu standar kerangka kerja penggalangan data- data karya daerah. Peranan penting arsitektur Semantic Web dalam pengembangan repositori dari penggalangan karya daerah adalah untuk dapat mendefinisikan keterkaitan karya satu dengan yang lain untuk dapat memperlihatkan informasi yang lebih kaya. Keterkaitan antar sumber informasi berbasis Semantic Web, tetap membutuhkan adanya metadata yang mempermudah sistem ataupun manusia untuk melakukan eksplorasi terhadap data. Mitchell (2013, pp. 5-10,2) menegaskan adanya framework yang dapat dijadikan blok pembangunnya, yaitu data model, content rules, metadata schema, data serialization, dan data exchange. Selain berbasis pada Semantic Web, kerangka kerja pengembangan juga dapat didasarkan pada sistem Wiki. Wiki adalah suatu aplikasi Web2.0 bersifat partisipatif. Pendekatan kolaborasi dalam pembangunan koleksi digital warisan budaya juga pernah dilakukan dengan pendekatan penggunaan sistem Wiki (Opari & Biba, 2013). Dengan penerapan sistem wiki memungkinkan siapa saja yang berkompeten dalam ilmu warisan budaya untuk terlibat dan bekerja sama dalam membangun koleksi digital warisan budaya. Gerakan pengembangan content yang bersifat terbuka tersebut pada awalnya diragukan banyak pihak. Namun keraguan tersebut ternyata tidak terjadi, justru yang terjadi adalah sebaliknya, banyak pihak yang merasakan manfaat dan kekuatan dari gerakan gotong royong tersebut (Lih, 2009). Pemanfaatan Wiki ini dapat melibatkan berbagai komunitas, bahkan sampai ke level desa dengan menerapkan suatu koordinasi yang tetap menekankan otorisasi content agar tetap valid dan konsisten (Susanto, 2013). Hal lain yang juga perlu untuk terus dikejar adalah peningkatan penetrasi akses Internet di seluruh pelosok Indonesia. Selain penetrasi, ketersediaan lebar bandwidth juga perlu untuk ditingkatkan sebagai sebuah infrastruktur wajib dalam membangun keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat dalam pengayaan content tentang Indonesia. Agar bentuk partisipasi masyarakat terhadap content tetap dapat bertanggung jawab, maka dapat diterapkan model organisasi partisipatoris yang melibatkatkan komunitas- komunitas dan relawan, misalnya Relawan TIK, untuk dapat saling berkoordinasi dan bekerja sama. Dalam hal ini, peran dari departemen terkait juga tetap dibutuhkan sebagai fasilitator dan sekaligus juga pembentuk dan atau pengesah kebijakan publik. 9
5 Penutup Dengan pertimbangan pentingnya ketersediaan data yang terbuka tentang kekayaan karya dan budaya Indonesia, dipercaya dapat menumbuhkan karya- karya inovatif dari putra putri bangsa dan secara tidak langsung dapat meningkatkan Index Pertumbuhan Manusia Indonesia. Perananan teknologi informasi, baik perangkat keras dan perangkat lunaknya, menjadi sebuah alat yang mampu menggerakkan masyarakat melalui komunitas- komunitasnya untuk turut serta dalam pembangunan sebuah pusat data yang berisi tentang kekayaan karya dan budaya Indonesia di kemudian hari. Daftar Pustaka Bennett, D., & Harvey, A. (2009, September 8). Publishing Open Government Data. Retrieved October 26, 2014, from World Wide Web Consortium: data/ Garvin, P. (2012, November). The Era of Open Government Data. Retrieved October 26, 2014, from Information Today: - The- Era- of- Open- Government- Data.shtml Lih, A. (2009). Kisah Sukses Wikipedia: Ensiklopedia gratis terbesar dan terpopuler di dunia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mitchell, E. (2013). Metadata Developments in Libraries and Other Cultural Heritage Institutions. Library Technology Reports, 49 (5), 5-10,2. Opari, E., & Biba, M. (2013). A wiki system for culture heritage data management with semantic content. International Journal Arts and Science, 6 (1), Open Knowledge Foundation. (2012, November 14). Open Data Handbook Documentation, Release Retrieved October 26, 2014, from Open Knowledge: Susanto, B. (2013, November 18). Membangun Gerakan Pengembangan Content berbasis Wiki. Focus Group Discussion BPAD Yogyakarta Bidang Teknologi Informasi dengan tema Pembangunan Rancang Bangun Perpustakaan di Yogyakarta sebagai Pusat Seni dan Budaya Yogyakarta".
KATA PENGANTAR. Jakarta, 17 September 2014 Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik. Ir. Dudy S. Sulaiman M.Eng. NIP
KATA PENGANTAR Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah Non Kementerian yang memiliki tugas sebagai penyedia data bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk mendukung tugas tersebut, BPS telah
Lebih terperinciMatakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie
Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu bagian
Lebih terperinciINTERNET GOVERNANCE FORUM INDONESIA (ID-IGF) NATIONAL DIALOGUE 2016
INTERNET GOVERNANCE FORUM INDONESIA (ID-IGF) NATIONAL DIALOGUE 2016 Mewujudkan Kedaulatan dan Kemandirian Digital Indonesia (Towards Indonesia s Digital Sovereignty & Resiliency) Selasa, 15 November 2016
Lebih terperinciOleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan
Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3 Bandung, 2-4 November 2010 Terdepan dalam informasi
Lebih terperinciinternet. Alhasil, informasi tersebut menjadi tak berguna karena tak berhasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi internet dari masa ke masa membuat permintaan akan informasi melalui internet meningkat. Peningkatan permintaan informasi tersebut juga
Lebih terperinciMemanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal
Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cultural Studies atau kajian budaya adalah studi kebudayaan atas praktek signifikasi representasi, dengan mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks. Cultural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan transparansi kinerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan
Lebih terperinciVISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa
VISI & MISI sumber: www.pastordorrell.com Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa Misi 1. Menyediakan layanan dan akses global
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja HKTY Ganjuran adalah salah satu gereja katolik yang terletak di dusun Ganjuran, Sumbermulyo Bambanglipuro, Bantul. Gereja ini dibangun pada tahun 1924
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan pusat informasi. Sebagai pusat informasi perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi.
Lebih terperinciInfotek Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin
IDLN: Indonesia Digital Library Network Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manär. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan dan penyebarluasan artikel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology (ICT) telah membawa perubahan dalam berbagai
Lebih terperinciJARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU
JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak
10 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Manajemen Konten Sebuah Sistem Manajemen Konten atau istilah asingnya Content Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak dimana isi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia periode tahun 2014-2019, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 dengan konsep membangun Indonesia dari pinggir.
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum.
PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA Dr. Joko Santoso, M.Hum. Joko_santoso@perpusnas.go.id DEPOSITORI Karya cetak dan karya rekam merupakan salah satu hasil karya
Lebih terperinciURi. Program Studi Sistem Informasi Universitas Gunadarma.
APLIKASI PENCARIAN PARIWISATA PERAIRAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEB SEMANTIK ABSTRAK Aplikasi pencarian Pariwisata berbasis Web dengan menggunakan pendekatan Semantic Web ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan
Lebih terperinciArah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1
Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 oleh: Lilik Soelistyowati 2 A. Latar Belakang Pembangunan Pusaka Digital Nasional tentunya merupakan salah satu wujud pelaksanaan visi dan misi
Lebih terperinciHarris Iskandar. [kuh-rik-ee]
Harris Iskandar [kuh-rik-ee] Apakah mungkin guru bahasa Inggris SMP di daerah menggunakan materi pelajaran IPA yang dipakai oleh guru IPA di Swedia? Kalau mungkin, bagaimana prosedurnya? Kalau tidak mungkin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teknis sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat [1]. Hampir semua kegiatan bisnis mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap teknologi
Lebih terperinciREPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI
REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan
Lebih terperinciTerm of Reference SOLID-ID
Term of Reference SOLID-ID DAFTAR ISI Latar Belakang Tentang Residensi Tujuan Tanggal Penting Hibah (Seed Grant) Ketentuan Peserta Pendaftaran dan Seleksi Informasi Lebih Lanjut LATAR BELAKANG Meski Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan tersebut metode
Lebih terperinciMembangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System
Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito Dwi Cahyo, Afif Zuhri Arfianto, Fifin Widya Prasti, Dina Pusparani
Lebih terperinciMENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)
MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN) Kenapa Cetak Biru TIK Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi
Lebih terperinciPemodelan Linked Open Data Untuk Museum-Museum Di Kota Yogyakarta
Pemodelan Linked Open Data Untuk Museum-Museum Di Kota Yogyakarta Budi Susanto 1), Umi Proboyek 2) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana 1) email: budsus@.ukdw.ac.id 2) email: othie@staff.ukdw.ac.id
Lebih terperinciWajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor
SRI RAHAYU Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Per http://srira.staff.ipb.ac.id/2012/07/27/wajib-simpan-karya-ilmiah-di-perguruan-tinggi-studi-kasus-di-i n Wajib Simpan
Lebih terperinciMembangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509 Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito
Lebih terperinciNo Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6016 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 9) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen merupakan kekayaan penting yang dimiliki organisasi. Dokumen menarasikan apa yang terjadi dalam organisasi, sehingga mengandung pengetahuan yang dimiliki oleh
Lebih terperinciMEMPROMOSIKAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL MELALUI PERTUKARAN ANTAR BUDAYA: TRAVEL BUDDIES PROYEK GUSYANTI
MEMPROMOSIKAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL MELALUI PERTUKARAN ANTAR BUDAYA: TRAVEL BUDDIES PROYEK GUSYANTI 1 Abstrak: :Studi kasus menggambarkan pelaksanaan internasional proyek telecollaborative antar siswa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar ini dapat dikelola dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan
[Type here] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam memperoleh ilmu pengetahuan, belajar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra
Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra Iwan Handoyo Putro 1), Resmana Lim 2), Hendri Kurnia Wijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciImplementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch
Implementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch Vincentius Widya Iswara 1 Chatarina Eka Oktavila 2 Murad Maulana 3 Email: vincent_widya@yahoo.com 1 Mahasiswa MIP UGM
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA
1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN
Lebih terperinciPanduan Penerapan Data dan Informasi Terbuka Untuk Lembaga Pemerintahan di Indonesia
Panduan Penerapan Data dan Informasi Terbuka Untuk Lembaga Pemerintahan di Indonesia ICJR 2014 i Panduan Penerapan Data dan Informasi Terbuka di Indonesia Institute for Criminal Justice Reform dan Open
Lebih terperinciInformation System for Sustainable Land Development (INSTANT) M. Thoha Zulkarnain Prepared by: INSTANT team
Information System for Sustainable Land Development (INSTANT) M. Thoha Zulkarnain Prepared by: INSTANT team National Workshop on Translating Transparency Framework under Paris Agreement into National Context
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA
SALINAN - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer, informasi dan komunikasi yang lebih dikenal dengan sebutan teknologi informasi (TI) sudah berlangsung lama dan berkembang sangat pesat
Lebih terperinciE-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI
E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UPN, 24 Mei 2008 APA ITU e-governmente Kata Kunci Oleh Pemerintah Untuk Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciKARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE
KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya desain Eropa dan Amerika telah lama menjadi kiblat para desainer grafis terutama type foundry di dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dimulai pada masa revolusi
Lebih terperinciBab III. Metadata dalam GIS
Bab III. Metadata dalam GIS Pengertian Metadata Metadata didefinisikan sebagai data yang berisikan informasi mengenai satu atau beberapa aspek mengenia data. Secara mudah metadata dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciMENCARI BUKU OUT OF PRINT DAN PERSOALAN HAK CIPTA. Paulus Suparmo Kepala Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
MENCARI BUKU OUT OF PRINT DAN PERSOALAN HAK CIPTA Paulus Suparmo Kepala Perpustakaan Universitas Sanata Dharma prm@mail.usd.ac.id A. Pendahuluan Buku-buku yang telah lama terbit dan tidak dicetak ulang
Lebih terperinciKomputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014
Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan
Lebih terperinciMEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA
MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan
Lebih terperinciMembuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA
Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciPETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung
PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan era komunikasi interaktif (interactive communication), media massa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi saat ini, atau yang sering disebut oleh Everett Rogers dengan era komunikasi interaktif (interactive communication), media massa mempunyai peranan
Lebih terperinciMakalah. Lisensi Freeware, Shareware dan Opensource Software. Daeng X-5. SMA Negeri 1 Kota Bandung * 1 *
Makalah Lisensi Freeware, Shareware dan Opensource Software Daeng SMA Negeri 1 Kota Bandung * 1 * Kata Pengantar Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang akan dituangkan dalam visi dan misi Rencana Strategis
Lebih terperinciBAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.
BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini. 1) ihwal nilai nasionalisme; 2) ihwal buku sekolah elektronik; 3) ihwal
Lebih terperinciLM107_Otomasi Perpustakaan
LM107_Otomasi Perpustakaan Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar
Lebih terperinciBUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN
SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperincie-journal Builder Digitalisasi data jurnal ke dalam sistem Open Journal System (OJS)
e-journal Builder Digitalisasi data jurnal ke dalam sistem Open Journal System (OJS) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo 2013 OUTLINE : I. Aplikasi ejurnal II. Bagaimana
Lebih terperinciSistem Keamanan SSO Berbasis SAML pada Jalur Komunikasi dengan Menggunakan XML Encryption
Sistem Keamanan SSO Berbasis SAML pada Jalur Komunikasi dengan Menggunakan XML Encryption Dwi Rita Sari 1, Yesi Novaria Kunang 2, Ari Muzakir 3 1,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan Tinggi. Fungsi utama UMY adalah pendidikan, penelitian
Lebih terperinci[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
[I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengguna Internet (31 Desember 2000) Afrika 1,037,524,058 4,514, ,609,620 2,527.4%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengguna internet di dunia mengalami peningkatan. Statistik pengguna internet berdasarkan hasil survey Nielsen Online, yaitu pada tanggal 31 Maret 2011 menunjukkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Data dan informasi Geospasial menjadi salah satu kebutuhan yang mutlak untuk mendukung pembangunan di Indonesia, namun pemerintah seringkali mengabaikan peran data geospasial
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada era digital saat ini tidak dapat terelakkan lagi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut masyarakat
Lebih terperinciE-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML
Diringkas oleh : Kelompok 255 Anggota Kelompok : Ikhsan Putra Kurniawan - 1204000432 Mata Kuliah : Kelas Seminar (IKI140991) Semester : Genap 2007/2008 Ringkasan Jurnal : E-Document Mangement berdasarkan
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok
Lebih terperinciKARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE
KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.157, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5554) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciMAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : 10.12.4585 JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Perkembangan teknologikomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan
Lebih terperinciDigital Curation ( Kurasi digital) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Wujud Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa. Abstrak
Digital Curation ( Kurasi digital) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Wujud Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa (from curation to digital preservation, to digital curation ) Oleh: Al. Pramukti Narendra
Lebih terperinciKomputer & Pemerintah. E-Government
Komputer & Pemerintah E-Government Definisi E-Goverment Electronics government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, pelaku bisnis,
Lebih terperinciPengelolaan Jurnal Elektronik
http://www.pdii.lipi.go.id/ Pengelolaan Jurnal Elektronik SOSIALISASI BUKU PEDOMAN PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH (EDISI REVISI) DAN SOSIALISASI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) YANG TERKAIT DENGAN PENERBITAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teknologi mengalami kemajuan yang pesat termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran online menjadi terobosan yang menggembirakan di bidang pendidikan. Namun,
Lebih terperinciPANDUAN OPREC PANITIA GILS 2017 INOVATOR NUSANTARA Kolaborasi Karya Kita
PANDUAN OPREC PANITIA GILS 2017 Kolaborasi Karya Kita INDONESIA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga
Lebih terperinciKerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia
Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2001 Tanggal : 24 april 2001 Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dihindari lagi, contohnya: , world wide web, chat rooms, e-forums dan lain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis mengalami perkembangan yang semakin kompleks, peningkatan dunia bisnis bergerak sebanding dengan dunia teknologi informasi yang terus berkembang pesat
Lebih terperinciPEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)
PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.
Lebih terperinciSosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah
Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Oleh: Laila Rahmawati, S.Ag, SS., M.Hum Disampaikan pada: Sosialisasi Sekolah Aman dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Program Sekolah Rujukan SMAN 2 Kuala
Lebih terperinciModul VI BIBLIOGRAFI
Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Model Pengukuran dan Sistem Pemeringkatan Transparansi Keuangan dan Mutu Informasi Publik pada Website Pemerintah Daerah di Indonesia
ABSTRAK Pemerintah Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan yang mungkin bisa menghambat penerapan e-goverment, diantaranya adalah (1) Ketidakcukupan dan mahalnya kapasitas dan infrastruktur telekomunikasi;
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Informasi geografis mempunyai peran yang vital bagi para pengambil keputusan baik pada level lokal, regional maupun global. Pemanfaatannya dapat mendukung
Lebih terperinci