38 Media Bina Ilmiah ISSN No
|
|
- Widya Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 38 Media Bina Ilmiah ISSN No MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PELATIHAN MODEL KELASMEN PADA SDN 3 SURANADI KECAMATAN NARMADA TAHUN 2012/2013 Oleh : Hj. Minasa Guru SDN 3 Suranadi Lombok Barat Abstrak: Pengamatan yang dilakukan peneliti selama menjadi fasilitator dalam kegiatan workshop atau diklat, bahwa pada struktur program dalam panduana pelatihan yang disusun pada setiap kegiatan diklat atau workshop, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi pembelajaran, dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta penggunaan media pembelajaran. Disamping itu, pada umumnya para guru yang telah mengikuti diklat atau workshop jarang mensosialisasikan hasil-hasil diklatnya kepada rekan-rekan mereka di sekolah. Hal ini terjadi karena kepala sekolah mereka jarang memberi kesempatan untuk mensosialisasikan hasil diklat kepada rekanrekannya di sekolah. Untuk menunjang tugas tersebut maka guru perlu ditunjang dengan kemampuan profesional yang memadai. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan membantu guru meningkatkan kemampuan mereka menggunakan media Pembelajaran Matematika Melalui Pelatihan model Kelasmen. Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 3 Suranadi Kec. Narmada, yaitu sasaran 18 orang guru kelas yang mengajar di kelas I dan VI. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah (1) tahap pendahuluan/refleksi awal, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pelaksanaan tindakan, (4) tahap observasi dan (5) tahap refleksi. Kemampuan guru Gugus III SD Binaan Kec. Narmada dalam setelah diberi pelatihan melalui pelatihan model kelasmen pada penggunaan media pembelajaran matematika. Mengalami peningkatan dari siklus I; 55,56 % menjadi 66,67 % pada siklus II, ada kenaikan sebesar = 10,90 %. Dari pelatihan pada siklus II dan setelah pelatihan oleh pengawas sampai dengan siklus III menjadi 94,44 %, mengalami kenaikan menjadi ; 94,44 66,67 = 27,77 %. Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang diajukan dinyatakan berhasil dan diterima. Aktivitas guru Gugus III SD Binaan Kec. Narmada dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model kelasmen. Memiliki dampak positif dalam memotivasi aktivitas guru, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru yang semakin kreatif dalam membuat media belajar matematika, aktivitas guru meningkat dari siklus I, II, dan III yaitu dari katagori cukup baik menjadi baik dan meningkat menjadi sangat baik. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Pelatihan Model Kelasmen PENDAHULUAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu asumsi bahwa peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dapat dicapai melalui peningkatan mutu sumber daya manusia (guru dan tenaga kependidikan lainnya), walaupun diakui bahwa komponen-komponen lain turut memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pembelajaran. Peningkatan sumber daya menusia telah banyak dilakukan pemerintah, terutama peningkatan kemampuan guru. Usaha ini berupa peningkatan kemampuan melalui pendidikan dan pelatihan, workshop atau bentuk lainnya. Disamping itu, peningkatan profesionalisme guru juga dilakukan melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bagi guru Sekolah Dasar (SD), atau pola-pola lain seperti seminar, lokakarya atau workshop. Namun demikian prestasi belajar guru masih memprihatinkan dan sampai saat ini kenyataannya bahwa prestasi belajar yang dicapai secara nasional belum semuanya sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan pemerintah. Hal yang sama juga terjadi terhadap guru-guru sekolah Dasar di sekolah binaan Penulis di kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat. Pelatihan terhadap guru-guru di sekolah binaan tersebut telah banyak diikutkan dalam kegiatan diklat baik yang dilaksanakan oleh Pengawas Binaan itu sendiri, LPMP, Bimtek KTSP-SSN atau oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Barat, namun hasil belajar guru mereka masih dibawah standar yang diharapkan. Pengamatan yang dilakukan peneliti selama menjadi fasilitator dalam kegiatan workshop atau diklat, bahwa pada struktur program dalam panduana pelatihan yang disusun pada setiap kegiatan diklat atau workshop, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi pembelajaran, dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta
2 ISSN No Media Bina Ilmiah 39 penggunaan media pembelajaran. Disamping itu, pada umumnya para guru yang telah mengikuti diklat atau workshop jarang mensosialisasikan hasil-hasil diklatnya kepada rekan-rekan mereka di sekolah. Hal ini terjadi karena kepala sekolah mereka jarang memberi kesempatan untuk mensosialisasikan hasil diklat kepada rekanrekannya di sekolah. Menurut Nawawi (1993) menyatakan bahwa program kelas tidak akan berarti bilamana tidak terwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara peserta didik dalam suatu kelas. Guru bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang dapat mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatankegiatan di dalam kelas. Untuk menunjang tugas tersebut maka guru perlu ditunjang dengan kemampuan profesional yang memadai. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai kurikulum, menguasai materi pelajaran, menguasai metode-metode pembelajaran, menguasai penggunaan media pembelajaran, menguasai teknik penilaian pembelajaran, dan komitmen terhadap tugas. Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, dapat dicapai tanpa pemborosan waktu, tenaga, material, finansial, dan bahkan pemikiran sehingga pada gilirannya tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Lebih lanjut Beeby (1987) menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang sekali variasinya, dan dengan sedikit kekecualian, pola yang sama telah menjadi standar di ulang-ulang sepanjang jam pelajaran sekolah. Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan hanya mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan penjelasan sekedarnya tanpa variasi dengan penggunaan media yang sesuai maupun sumber-sumber belajar yang memadai. Apabila kebiasaan seperti itu tetap dipraktekan oleh para guru di kelas selama proses pembelajaran, maka dapat dipastikan bahwa peningkatan mutu pendidikan akan sulit dicapai. Pada umumnya kegiatan guru hanya mentrasfer pengetahuan atau pengalamannya dengan sedikit memberi kesempatan guru untuk berdiskusi dan diakhiri dengan pemberian tugas atau latihan tanpa menggunakan media dan sumber belajar yang memadai. Hasil pengamatan atau dialog peneliti dengan beberapa guru di sekolah binaan di Kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat, bahwa sehingga pembelajaran yang mereka laksanakan masih didominasi dengan cara mentrasfer dari pada menciptakan pembelajaran yang memberi kesempatan guru untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Bettencourt,1989 dalam Kurikulum Berbasis Kemampuan (2006) menyatakan Konsep keilmuan tidak dapat ditransfer oleh guru kepada guru melainkan guru itu sendiri yang mengkonstruksinya dari data yang diperoleh melalui pancaindranya. Oleh karena itu diperlukan adanya perubahan paradigma dalam melaksanakan pembelajaran yang semula guru berpikir bagaimana mengajar menjadi berpikir bagaimana guru belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan membantu guru meningkatkan kemampuan mereka menggunakan media Pembelajaran Matematika Melalui Pelatihan model Kelasmen. Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini sebagai berikut : 1. Bagaimana peningkatan kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran matematika melalui pelatihan model Kelasmen? 2. Bagaimana aktivitas guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model Kelasmen? Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Peningkatan kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran matematika melalui pelatihan model Kelasmen? 2. Kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model Kelasmen? Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan refleksi terhadap program pelatihan pengawas melalui Pelatihan model Kelasmen sehingga dapat diadakan revisi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. 2. Jika pelaksanaan bimbingan pengawas melalui Pelatihan model Kelasmen ini berpengaruh terhadap peningkatan Kemampuan guru, maka dapat dipertimbangkan sebagai bahan uji pelatihan bagi pengawas di masa mendatang. 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pelatihan di sekolah pada umumnya, dan khususnya di SDN 3 Suranadi. kebanyakan mereka kurang menguasai penggunaan media dan sumber belajar yang ada
3 40 Media Bina Ilmiah ISSN No METODE PENELITIAN a. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di SDN 3 Suranadi dengan sasaran 18 orang guru yang mengajar di kelas I sampai dengan kelas VI dan guru honorer. Waktu penelitian selama tiga bulan mulai pertengahan Agustus 2012 sampai pertengahan Oktober b. Tahap-Tahap Penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah (1) tahap pendahuluan/ refleksi awal, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pelaksanaan tindakan, (4) tahap observasi dan (5) tahap refleksi. Uraian masing-masing tahap tersebut adalah sebagai berikut: (1). Tahap Pendahuluan/Refleksi Awal Pada tahap refleksi awal kegiatan yang dilakukan peneliti adalah dialog dengan kepala sekolah dan guru matematika tentang kemampuan mereka menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. (2) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun struktur program pelatihan, menyiapkan bahan-bahan pelatihan, menyiapkan alat/media pembelajaran yang dibutuhkan dalam pelatihan, menyusun instrumen pengamatan peserta dan fasilitator, menyusun jadwal kegiatan pelatihan. Penelitian ini direncanakan terlaksana sebanyak dua siklus, yaitu siklus kesatu melaksanakan tindakan pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran deduktif. Siklus kedua melaksanakan tindakan pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran induktif (3). Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dimaksudkan adalah melaksanakan pelatihan sesuai rencana dengan skenario sebagai berikut Siklus 1.: Menerapkan pelatihan model Kelasmen dengan menggunakan metode deduktif yaitu peserta diberikan pemahaman penggunaan media pembelajaran secara teoritis (enactive, iconic) kemudian peserta mendiskusikan dan menggunakannya dalam pembelajaran dikelompok masing-masing Siklus 2.: Menerapkan Pelatihan model Kelasmen dengan menggunakan metode induktif yaitu peserta diminta menggunakan media pembelajaran dan menjelaskan cara menggunakannya pada peserta lain. (4). Observasi Kegiatan observasi adalah mengamati aktivitas peserta diklat dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan dilakukan oleh teman sejawat (5). Refleksi Pada kegiatan refleksi, peneliti melakukan diskusi dengan pengamat untuk menjaring hal-hal yang terjadi sebelum dan selama tindakan berlangsung berdasarkan hasil pengamatan, catatan lapangan, dan hasil wawancara dengan subyek penelitian agar dapat diambil kesimpulan dalam merencanakan tindakan selanjutnya. c. Varibel Penelitian Dalam penelitian Tindakan Kepengawasan ini variabel yang akan diteliti adalah Meningkatkan Kemampuan guru melalui pelatihan Model kelasmen di Di SDN 3 Suranadi. Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut : Variabel Harapan yaitu meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar dalam menggunakan media pembelajaran matematika di Di SDN 3 Suranadi. Adapun indikator yang akan diteliti dalam variabel harapan terdiri dari : 1. Kemampuan meningkat dalam memilih media pembelajaran 2. Kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran 3. Keefektifan guru dalam pencapaian kemampuan Variabel Tindakan yaitu pelatihan melalui model kelasmen. Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut : 1. Tingkat kualitas perencanaan model Kelasmen 2. Kualitas perangkat observasi model Kelasmen 3. Kualitas operasional tindakan model Kelasmen 4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan pengawas 5. Kesesuaian materi pelatihan yang diberikan 6. Tingkat efektifitas pelaksanaan pelatihan model Kelasmen d. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data : Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu : a) Guru yaitu Diperoleh data tentang peningkatan Kemampuan guru menggunakan media di Di SDN 3 Suranadi.
4 ISSN No Media Bina Ilmiah 41 b) Pengawas yaitu Diperoleh data tentang pelatihan pengawas melalui pelatihan model Kelasmen 2. Teknik Pengumpulan Data : Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan observasi dan angket. e. Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kepengawasan yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah berhasil apabila terjadi peningkatan capaian kemampuan guru mencapai 85% ( sekolah dan guru yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan nilai rata rata 75. Dan Aktivitas guru mencapai katagori sangat baik. Jika peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus I, II dan III,maka siklus selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kepengawasan yang dilakukan sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam manajemen berbasis sekolah. f. Teknik Analisis Data Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ; 1. Kuantitatif Analisis ini akan digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan capaian Kemampuan guru dalam penggunaan Media pembelajaran Matematika di SD Di SDN 3 Suranadi dengan menggunakan prosentase ( % ). 2. Kualitatif Teknik analisis ini akan digunakan untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara ; reduksi data,sajian deskriptif,dan penarikan simpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Paparan Data dan Temuan Penelitian 1. Perencanaan Tindakan Penelitian tindakan ini menggunakan pelatihan model kelasmen. Tujuan yang diharapkan pada pelatihan model Kelasmen adalah guru mampu menggunakan media pembelajaran matematika secara inovatif, serta memotivasi kinerja guru dalam mengembangkan indikator pencapaian standar kemampuan pelajaran Matematika. Agar dapat tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai pengawas melakukan pelatihan dengan langkah - langkah sebagai berikut : Menyusun instrumen penilaian sesuai dengan indikator yang akan dicapai; b) Sosialisasi kepada guru; c) Melaksanakan pengawas melalui pelatihan model kelasmen. ; d) Melakukan refleksi pada siklus pertama; e) Menyusun strategi pelatihan pada siklus ke dua berdasarkan refleksi siklus pertama; f) Melaksanakan pelatihan pada siklus kedua; g) Melakukan Observasi ; h) Melakukan refleksi pada siklus kedua; i) Menyusun strategi pelatihan melalui pelatihan berkelanjutan; j) Pengawas pada siklus ketiga berdasar refleksi siklus kedua; k) Melaksanakan pelatihan melalui pelatihan berkelanjutan; l) Melakukan Observasi; m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga; n) Menyusun laporan 2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Proses pelaksanaan tindakan kepengawasan dalam penelitian dilakukan dalan dua siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 180 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 25 Agustus 2012 dan pertemuan kedua pada tanggal 25 Agustus Penelitian tindakan kepengawasan dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pelatihan dan skenario pelatihan. a) Pelaksanaan Kegiatan Siklus I 1) Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pelatihan berupa perencanaan pelatihanan, pelaksanaan pelatihanan yang sudah distandarisasi dan alat-alat pengajaran lain yang mendukung diantaranya (power poin, LCD dan prin out). 2) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus dengan jumlah guru 18 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengawas. Adapun proses pelatihan mengacu pada rencana pelatihan melalui pelatihan model kelasmen yang telah dipersiapkan, dan dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Berikut peneliti/penulis sajikan dokumentasi hasil pelatihan. Pada akhir pelatihan diberi kuisner dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana guru menguasai indikator pencapaian standar kemampuan yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I dengan pelatihan dengan model Kelasmen diperoleh nilai rata-rata kelas 63,33. Sedangkan persentase ketuntasan adalah 55, 56 % atau ada 10 orang dari 18 guru kelas I dan VI, sudah tuntas. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara keseluruhan belum tuntas, karena guru yang memperoleh nilai di atas 65 hanya sebesar 55,56 % lebih kecil dari
5 42 Media Bina Ilmiah ISSN No persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena guru masih merasa baru dan belum mengerti cara menyajikan materi matematika menggunakan media pembelajaran terutama menggunakan LCD, guru membutuhkan pelatihan yang lebih intensip dan menyiapkan diri dengan media leptopnya. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pelatihan meningkatkan kemampuan guru menggunakan media pembelajaran Matematika melalui pelatihan Model Kelasmen pada SDN 3 Suranadi Kec. Narmada Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012/2013. Masalah yang didiskusikan adalah tahap kegiatan pelatihan. Adapun hasil observer terangkum bahwa aktivitas guru pelatihan dengan model Kelasmen diperoleh hasil sebagai berikut 7 orang guru atau 38,88 % mendapat katagori sangat baik, 5 orang guru atau 27,78% katagori baik. 5 orang guru atau 27,78% dan 1 orang guru atau 5,56% dengan katagori sangat kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara keseluruhan belum mencapai hasil ditentukan, karena guru yang memperoleh nilai katagori belum mencapai hasil dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena guru masih belum memahami cara menggunakan media pembelajaran matematika terutama LCD, guru membutuhkan pendampingan secara intensif. 3) Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: Pengawas kurang baik dalam memotivasi guru dan dalam menyampaikan tujuan pelatihan. Pengawas kurang baik dalam pengelolaan waktu. Guru kurang begitu antusias selama pelatihan berlangsung. 4) Revisi Rancangan Pelaksanaan kegiatan pelatihan pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Diantaranya: Pengawas perlu lebih terampil dalam memotivasi guru dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pelatihan. Di mana guru diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Pengawas perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. Pengawas harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi guru sehingga guru bisa lebih antusias. b) Pelaksanaan Kegiatan Siklus II 1) Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pelatihan yang terdiri dari rencana pelatihan 2, kuesioner II dan alat-alat pelatihan lain yang mendukung diantaranya LCD, Leptod, Layar, Power Point. 2) Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pelatihan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 8 September 2012 di SDN 3 Suranadi Kec. Narmada tahun Pelajaran Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Pengawas. Adapun proses pelatihan mengacu pada rencana pelatihan dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Penelitian yang bertindak sebagai pengawas ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pelatihan dan pelaksanaan pelatihan model kelasmen dilaksanakan di SDN 3 Suranadi. Pada akhir proses pelatihan guru diberi mengisi kuesioner ke II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam melakukan pelatihan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pertama. Adapun data hasil penelitian pada siklus II, pada pelaksanaan siklus dua diperoleh rata-rata kelas 74,44. Sedangkan persentase ketuntasan adalah 66,67 % atau ada 12 orang dari 18 guru kelas I dan VI, sudah tuntas sedangkan tan tidak tuntas 33,33%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara keseluruhan belum tuntas, karena guru yang memperoleh nilai di atas 65 hanya sebesar 66,67 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena guru masih belum hapal cara menggunakan LCD. Terutama guru belum pash cara membuat power point, oleh karena itu dibutuhkan keaktifan daripada peneliti untuk memberikan bimbingan kepada guru-guru binaanya Berdasarkan hasil observasi pelatihan menggunakan media pembelajaran Matematika melalui pelatihan Model
6 ISSN No Media Bina Ilmiah 43 Kelasmen. Masalah yang didiskusikan adalah tahap kegiatan memberikan bimbingan dan moptivasi agar guru mau berbuat dan berinovasi dalam mengajar matematika dengan media eletronik. Adapun hasil observer terangkum bahwa aktivitas guru pelatihan dengan model Kelasmen diperoleh hasil sebagai berikut 11 orang guru atau 61,11 % mendapat katagori sangat baik, 4 orang guru atau 22,22% katagori baik. 3 orang guru atau 16,67% Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara keseluruhan belum mencapai hasil ditentukan, karena guru yang memperoleh nilai katagori sangat belum mencapai hasil dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena adanya memotivasi kinerja guru ini karena pengawas telah menginformasikan bahwa setiap akhir pelatihan akan diadakan penilaian sehingga pada pertemuan berikutnya guru lebih termotivasi untuk memotivasi kinerjanya. Selain itu para guru juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan oleh pengawas dalam melakukan pelatihan dengan penerapan pelatihan berkelanjutan. 3) Refleksi Dalam pelaksanaan pelatihan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: Memotivasi guru oleh pengawas sudah nampak lebih kreatif. Pengawas membimbing guru dalam menyusun desain media pembelajaran. Sebagian guru sudah mulai mendesain media pembelajaran. Pengelolaan waktu oleh pengawas sudah mulai efektif. 4) Revisi Pelaksanaaan Pelaksanaan pelatihan pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus III antara lain: Pengawas dalam memberikan pelatihan kepada guru hendaknya dapat membuat para guru termotivasi dalam membuat media pembelajaran. Pengawas harus lebih dekat dengan guru sehingga tidak ada perasaan minder pada pribadi guru terutama dalam mengungkapkan masalah yang dihadapi dalam membuat atau mendesain media pembelajaran. Pengawas harus lebih telaten dalam melakukan pelatihan sehingga guru termotivasi untuk membuat media pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika. Pengawas harus memanfaatkan waktu secara baik sehingga kegiatan pelatihan dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan yang direncanakan. Pengawas sebaiknya memberi contoh contoh media pembelajaran yang mudah dimengerti oleh guru sehingga guru termotivasi untuk belajar membuat. c) Pelaksanaan Kegiatan Siklus III 1) Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pelatihan yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran mata pelajaran Matematika, kuisner ketiga dan alat-alat pelatihan lainnya yang mendukung pelatihan. 2) Tahap kegiatan dan pengamatan Pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 22 September 2012 di SDN 3 Suranadi Kec. Narmada tahun pelajaran dengan jumlah informan 18 orang guru. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Pengawas. Adapun proses pelatihan mengacu pada model kelasmen, dengan memperhatikan perbaikan pada siklus II, sehingga kegagalan atau kelemahan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pelatihan di SDN 3 Suranadi. Pada akhir proses pelatihan diberi kuisner III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru memotivasi kinerjanya dalam mengembangkan indikator pencapaian standar kemampuan yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah kuisner III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III tersaji nilai ratarata peltihan pada siklus ketiga sebesar 85,56, sedangkan ketuntasan 94,44% atau 17 orang guru dari 18 orang. Guru sebagai peserta latihan, semuanya yang telah mencapai ketuntasan dalam mengikuti pelatihan dengan model kelasmen. Maka pelatihan model kelasmen ini, dapat dikata telah memenuhi ketuntasan yaitu 94,44 % diatas indikator yang ditetapkan yaitu 85%.. Hasil pada siklus III ini, guru berpacu untuk tampil lebih lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil pelatihan pada siklus III ini dipengaruhi
7 44 Media Bina Ilmiah ISSN No oleh adanya ketelantenan pengawas dalam melayani pertanyann dan keluhan guru sebagai peserta pelatihan, sehingga guru menjadi lebih memahami tugasnya masing masing dan dapat membuat media pembelajaran meski masih dalam pola dan model yang sederhana. Di samping itu ketuntasan ini juga dampak dari kerja sama pengawas, dengan guru terutama yang telah menguasai teknik dan cara membuat media pembelajaran saling memberi dan membantu rekannya yang mengalami kesulitan. Bahwa aktivitas guru pelatihan dengan model Kelasmen diperoleh hasil sebagai berikut 15 orang guru atau 88,88 % mendapat katagori sangat baik, 1 orang guru atau 11,11% katagori baik. 1 orang guru atau 11,11% Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ketiga secara keseluruhan telah mencapai indikator yang ditentukan, karena guru yang memperoleh nilai katagori sangat baik, telah mencapai hasil yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. 3) Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses pelatihan akan ditindak lanjuti pada proses pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut : Pengawas selama proses pelatihan telah melaksanakan semua kegiatan pelatihan dengan baik. Walaupun masih muncul beberapa indikator yang belum terlaksana dengan mksiml, tetapi persentase keterlaksanaannya untuk masing-masing indikator cukup besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa guru sangat aktif selama proses pelatihan berlangsung. Kelemahan pada siklussiklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan menjadi lebih baik. Hasil pelatihan guru kelas I dan VI menggunakan media Pembelajaran Matematika Melalui Pelatihan model Kelasmen ketuntasan. 4) Revisi Pelaksanaan pada siklus III mencapai Pelaksanann siklus III guru kelas I dan VI telah mengikuti pelatihan dengan baik dan dilihat dari hasil pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan sangat baik terindikasi dari guru nampak sangat aktif dalam mengikuti pelatihan, guru semua terlihat aktif dalam proses pelatihan, guru-guru juga saling berbagi pengetahuan, saling membantu sesama rekannya yang mengalami kesulitan. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu menjadi perhatian untuk perbaikan berikutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah dicapai dengan tujuan agar pada pelaksanaan pelatihan selanjutnya baik melalui penerapan pelatihan dengan model Kelasmen pada penggunaan media pembelajaran matematika, sehingga tujuan pelatihan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan serta untuk meningkatkan mutu pendidikan secara umum dapat tercapai. b. Analisis Hasil Kegiatan 1. Peningkatan kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran matematika melalui pelatihan model Kelasmen. Siklus I = 10 x 100% 18 = 55,56 % Siklus II = 12 x 100% 18 = 66,67 % Siklus III = 17 x 100% 18 = 94,44 % 2. Pencapaian aktivitas guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model Kelasmen? Siklus I = Katagori sangat baik 38,88 % Katagori cukup baik 61,12% Siklus II = Katagori sangat baik 61,12 % Katagori cukup baik 38,89 % Siklus III = Katagori sangat baik 88,89 % Katagori cukup baik 22,22% Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi ketuntasan guru setelah diberi pelatihan melalui pelatihan model kelasmen pada penggunaan media pembelajaran matematika yaitu ketuntasan guru dalam mengikuti pelatihan pada siklus I; 55,56 % menjadi 66,67 % pada siklus II, ada kenaikan sebesar = 10,90 %. Dari pelatihan pada siklus II dan setelah pelatihan oleh pengawas sampai dengan siklus III menjadi 94,44 %, mengalami kenaikan menjadi ; 94,44 66,67 = 27,77 %.
8 ISSN No Media Bina Ilmiah 45 c. Refleksi dan Temuan Berdasarkan pelaksanaan pelatihan yang telah dilakukan pengawas kepada guru melalui pelatihan berkelanjutan, maka hasil observasi nilai, dapat dikatakan sebagai berikut : Siklus I, pelaksanaan kegiatan pelatihan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: Pengawas kurang baik dalam memotivasi guru dan dalam menyampaikan tujuan pelatihan. Pengawas kurang baik dalam pengelolaan waktu. Guru kurang begitu antusias selama pelatihan berlangsung. Siklus II, adanya memotivasi guru ini karena pengawas telah menginformasikan bahwa setiap akhir pelatihan akan diadakan penilaian sehingga pada pertemuan berikutnya guru lebih termotivasi untuk memotivasi kinerjanya. Selain itu para guru juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan oleh pengawas dalam melakukan pelatihan dengan penerapan pelatihan berkelanjutan. Siklus III, Pada tahap ini pengawas selama proses pelatihan telah melaksanakan semua kegiatan pelatihan dengan baik. Walaupun masih muncul beberapa indikator yang belum terlaksana dengan mksiml, tetapi persentase keterlaksanaannya untuk masing-masing indikator cukup besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa guru sangat aktif selama proses pelatihan berlangsung. Kelemahan pada siklussiklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan menjadi lebih baik. d. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa 1. Kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam setelah diberi pelatihan melalui pelatihan model kelasmen pada penggunaan media pembelajaran matematika; Ketuntasan guru dalam mengikuti pelatihan pada siklus I; 55,56 % menjadi 66,67 % pada siklus II, ada kenaikan sebesar = 10,90 %. Dari pelatihan pada siklus II dan setelah pelatihan oleh pengawas sampai dengan siklus III menjadi 94,44 %, mengalami kenaikan menjadi ; 94,44 66,67 = 27,77 %. 2. Aktivitas guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model Kelasmen ; Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru melalui pelatihan model kelasmen, memiliki dampak positif dalam memotivasi aktivitas guru, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru yang semakin kreatif dalam membuat media belajar matematika dengan menggunakan power point (aktivitas guru meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 38,88 % ; 61,11 % ; 88,88 %, atau dari katagori cukup baik menjadi baik dan meningkat menjadi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, kemampuan guru dalam mengikuti pelatihan model kelasmen dalam menggunakan media pembelajaran matematika telah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Hipotesis penelitian yang ditetapkan diterima, karena hasilnya penelitian yang dilakukan pengawas sangat singnifikan. Hal itu tampak pada pertemuan dari 18 orang guru yang ada pada saat penelitian ini dilakukan ketuntasannya mencapai 94,44% di atas indikator keberhasilan yang ditetapkan. Dari analisis data di atas bahwa pelatihan pengawas melalui pelatihan model kelasmen efektif diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan guru menggunakan media pembelajaran matematika, yang berarti proses pelatihan berhasil dan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran matematika khususnya di SDN 3 Suranadi Kec. Narmada tahun pelajaran , oleh karena itu diharapkan kepada para pengawas dapat melaksanakan pelatihan melalui pelatihan model kelasmen secara berkesinambungan. Merujuk Permen No 12 Tahun 2007 tentang kemampuan pengawas, dapat kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran matematika, serta dapat mengefektifkan sekolah dalam meningkatkan guru berinovasi kearah perubahan yang diinginkan, setelah mencapai diatas 85 % ketercapaiannya, maka kemampuan guru dalam mengikuti pelatihan menggunakan media pembelajaran dikatakan berhasil. Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang diajukan dinyatakan berhasil dan diterima. PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kemampuan guru Di SDN 3 Suranadi dalam setelah diberi pelatihan melalui pelatihan model kelasmen pada penggunaan media pembelajaran matematika. Mengalami peningkatan dari siklus I; 55,56 % menjadi 66,67 % pada siklus II, ada kenaikan sebesar = 10,90 %. Dari pelatihan pada siklus II dan setelah pelatihan oleh pengawas sampai dengan siklus III menjadi 94,44 %, mengalami kenaikan menjadi ; 94,44 66,67 = 27,77 %. Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang diajukan dinyatakan berhasil dan diterima
9 46 Media Bina Ilmiah ISSN No Aktivitas guru Di SDN 3 Suranadi dalam menggunakan media pembelajaran setelah mengikuti Pelatihan model kelasmen. Memiliki dampak positif dalam memotivasi aktivitas guru, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru yang semakin kreatif dalam membuat media belajar matematika, aktivitas guru meningkat dari siklus I, II, dan III yaitu dari katagori cukup baik menjadi baik dan meningkat menjadi sangat baik. b. Saran - Saran 1. Penelitian perlu dilanjutkan dengan serangkaian penelitian yang mengembangkan alat ukur keberhasilan yang lebih reliabel agar dapat menggambarkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran matematika.. 2. Pelatihan model kelasmen, diperlukan perhatian penuh dan disiplin yang tinggi pada setiap langkah pelatihan dan perencanaan yang matang misalnya dalam pengalokasian waktu dan pemilihan konsep yang sesuai. 3. Kepada guru mengikuti perkembangan teknologi pendidikan, sehingga dapat memberikan pelayan kepada peserta didik sekaligus mengembangkan dan meningkatkan keprofesionalimenya sebagai pendidik.. DAFTAR PUSTAKA Beeby, C.E Pendidikan di Indonesia. Terjemahan BP3Kdan YIIS, Jakarta. Depdiknas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun Jakarta. Depdiknas Pedoman Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Dan Penataran Pendidikan FormalJakarta. Gredler, Bell Margaret E Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers. Kolb,DA Experientia Learning. Engelwood Clitfs New Jersey Prentice Hall Nawawi, Hadari Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Agung
Penerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan keadaan nyata di lapangan mengenai inovasi pengelolaan pembelajaran melalui Lesson Study berbasis
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: The purpose of this school action research
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SD BINAAN KOTA MATARAM Oleh: I Nyoman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciPenerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau
Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciSUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY
MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Achmad Lutfi Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unesa Surabaya lutfisurabaya10@yahoo.co.id ABSTRAK Guna meningkatkan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembangunan nasional. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Oleh Muslimin Dosen PNS Kopertis Wilayah II dpk pada FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: Muslimintendri@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU-GURU SD PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA MATARAM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU-GURU SD PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA MATARAM HJ. BAIQ MIMI MARIANI Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram e-mail: mimimaryani@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinci10 Media Bina Ilmiah ISSN No
10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP DI SD NEGERI 31 AMPENAN Oleh: Sri Banun Kepala SD Negeri 31 Ampenan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. klassikal jika siswa yang mendapat nilai 75 keatas lebih dari atau sama
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara klassikal jika siswa yang mendapat nilai 75 keatas lebih dari atau sama dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Tahun pelajaran 2011/2012. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Manggis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciJurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:
Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal di kelas IX MTs Ma arif NU 1 Karanglewas Kabupaten Banyumas. Pada
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 20 orang. Permasalahan dalam penelitian in adalah kurangnya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Lungau kecamatan Kandangan kabupaten Hulu Sungai Selatan. Subyek penelitian
Lebih terperinciHairuddin Ahmad Kepala SMA Negeri 6 Mataram -
MELAKSANAKAN BIMBINGAN KELOMPOK DAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS DALAM PENYUSUNAN RPP BERKARAKTER BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SEMESTER GANJIL TAHUN 2014/2015 DI SMA NEGERI
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 31
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 31 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BINAAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI BIMBINGAN DALAM KEGIATAN MGMP DI SMP NEGERI 13 MATARAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis pada
Lebih terperinciOleh: Dwi Atmini NIP
PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Dwi Atmini NIP. 19600517
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciIda Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN JUAL BELI PADA MATERI SISTEM TUBUH MANUSIA DI KELAS XI IPA 8 SMAN 2 TANGSEL Ida Winarni winroadtogreat@gmail.com
Lebih terperinciMengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study
Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study Makalah termuat pada Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI Volume 28, Nomor 2, Maret 2009, ISSN 0215-9392 Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap
Lebih terperinciImam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 no. 2 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menjumlahkan Pecahan Biasa di Kelas V SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG
PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS. Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis ABSTRAK Salah satu bagian dari mata pelajaran IPS yang
Lebih terperinciOleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tiga kondisi yaitu kondisi awal (prasiklus), kondisi siklus I, dan kondisi
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi Alprida Lembang Mongan, Mestawaty As. A, dan Lestari Alibasyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mempermudah dalam menganalisa data kami menggunakan tabel. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa yang secara
Lebih terperinciPenggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba
Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Susunan Baru Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com
Lebih terperinci50 Media Bina Ilmiah ISSN No
50 Media Bina Ilmiah ISS o. 1978-3787 PEERAPA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES UTUK MEIGKATKA MOTIVASI BELAJAR DA KETERCAPAIA KKM IPA SISWA KELAS II SD 40 CAKRAEGARA Oleh: Ida Ayu Rintis Guru SD egeri 40 Cakranegara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya
Lebih terperinciPeningkatan Kompetensi Guru MI dalam Menyusun Rancangan Penilaian Berbasis Kelas melalui Supervisi Pengawas di MI Binaan Wilayah Kecamatan Ngawen
1 Peningkatan Kompetensi Guru MI dalam Menyusun Rancangan Penilaian Berbasis Kelas melalui Supervisi Pengawas di MI Binaan Wilayah Kecamatan Ngawen Pengawas Madrasah Kabupaten Gunungkidul e-mail: mahmud.ali6506@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu
Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu Timadar Nafsi SD Negeri 22 Palu Email: timadarnafsi@yahoo.com Abstrak: Rendahnya aktivitas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciNICO SATYA YUNANDA A54F100019
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggal 1-5 Oktober 2012, rerata hasil belajar peserta didik di SD Negeri 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari hasil observasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar
90 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar Guru Ekonomi Belum Melakukan PTK Penyebab sebagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk
Lebih terperinciDisusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik Di Kelas VI SD Negeri 34 Gantung Ciri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN NGANTANG
23 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2: 23-27, 2017 IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN NGANTANG Rudy Setiawan
Lebih terperinciOleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
Lebih terperinciRusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh Elah Nurlaelah dan Siti Fatimah JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. KONSEP DASAR PTK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045
Lebih terperinciKonsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing
Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut p-issn: 1907-932X; e-issn: 2579-9274 Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Siti Hadijah Sekolah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X-1SMA NEGERI 2 SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Hasanudin Guru SMAN 2
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini. 1. Penerapan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL
PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SD Negeri Pesarean 01 Adiwerna Tegal Abstrak Penelitian tindakan kelas ini di latarbelakangi
Lebih terperinciD036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY. Ahmadi 1 1,2,3
D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY Ahmadi 1 1,2,3 SMP Negeri Model Terpadu Bojonegoro Email: ABSTRAK Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinci