Hairuddin Ahmad Kepala SMA Negeri 6 Mataram -

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hairuddin Ahmad Kepala SMA Negeri 6 Mataram -"

Transkripsi

1 MELAKSANAKAN BIMBINGAN KELOMPOK DAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS DALAM PENYUSUNAN RPP BERKARAKTER BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SEMESTER GANJIL TAHUN 2014/2015 DI SMA NEGERI 6 MATARAM Hairuddin Ahmad Kepala SMA Negeri 6 Mataram - ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pembimbingan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP berkarakter, yang bermanfaat bagi Kepala Sekolah untuk meningkatkan profesionalisme dan bagi guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Hipotesis tindakan: pelaksanaan pendampingan dapat meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram dalam penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus dua kali pertemuan. Tahapan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah; 1) hasil observasi Kepala Sekolah maupun observasi guru selama proses pendampingan telah memperoleh skor rata-rata > 4,0, 2) hasil kerja guru dalam penyusunan RPP berkarakter mencapai > 85% dengan nilai rata-rata > 85,00. Hasil penelitian pada siklus I observasi Kepala Sekolah rata-rata (2,75) dengan pencapaian (55,00%), observasi guru rata-rata (3,43) dengan pencapaian (0%) dan hasil kerja individual ratarata nilai (75,99) dengan prosentase ketercapaian (33,33%). Pada siklus II observasi Kepala Sekolah rata-rata (4,17) dengan prosentase ketercapaian (100%), observasi guru rata-rata (4,33) dengan prosentase ketercapaian (100%) dan hasil kerja individual rata-rata nilai (93,67) dengan prosentase ketercapaian (100%). Indikator keberhasilan telah tercapai, penelitian di nyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II. Pelaksanaan pendampingan dapat meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram dalam penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum Kata Kunci: Bimbingan, RPP berkarakter. PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan harkat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap sekolah khususnya yang menerapkan kurikulum berkarakter yaitu kurikulum 2013 perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan melakukan proses penilaian baik penilaian proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar yang mencakup ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Kondisi nyata yang dialami oleh 6 (enam) guru Bahasa Inggris pada SMA 6 Mataram yaitu: 1) Herna Suriati, S.Pd, 2) Jumareng, S.Pd, 3) Erma Yuqminun, S.Pd, 4) Sri Rahmawati, S.Pd, 5) Labibah, S.Pd, dan 6) B. Siti Aminah. C.R, S.Pd masih mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan harapan Permen Mendikbud No. 65 Tahun 2013 dan Permen Mendikbud No. 81A tahun Guru yang dimaksud sudah diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan (Diklat) penerapan kurikulum 2013 serta pernah mengikuti sosialisasi penerapan kurikulum Guru sudah dilatih tata cara penyusunan RPP berkarakter yakni RPP berdasarkan kurikulum Akan tetapi kenyataannya sebagian besar guru Bahasa Inggris masih saja mengalami kesulitan, kebingungan dalam penyusunan RPP dengan pendekatan scientific sesuai harapan. Beberapa penyebab yang dirasakan oleh guru dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013 diantaranya adalah: 1) masih belum mampu memahami makna dari hasil pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta belum mampu mengimplementasikan harapan Permen Mendikbud No. 65 dan No. 81A, 2) masih terkecoh dengan cara penyusunan RPP sesuai Permen Mendikbud No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses sesuai dengan Kurikulum 491

2 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 3) belum memahami penerapan pendekatan scientific dengan pembelajaran berbasis discovery/inquiri learning dalam upaya mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya konseptual, baik secara berkelompok maupun secara individual. Banyak solusi yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah selaku peneliti mata guna mengatasi permasalahan kurangnya kompetensi guru Bahasa Inggris dalam penyusunan RPP sesuai dengan kurikulum 2013 (Permen Mendikbud No. 65 tahun 2013 dan Permen Mendikbud No. 81A) tentang standar proses dan implementasinya. Solusi yang dimaksud adalah mengadakan bimbingan terhadap 6 (enam) guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 6 Mataram. Dengan kegiatan bimbingan terpusat dan bimbingan terpisah. Bimbingan terpusat, guru dikumpulkan dalam satu tempat untuk mendapatkan penjelasan tata cara penyusunan RPP dan bekerja dalam kelompok kecil. Sedangkan bimbingan terpisah dilaksanakan secara individu dengan cara peneliti mendatangi/memanggil guru ketika sedang tidak mengajar dikelas. Untuk meyakini dan membuktikan perlunya bimbingan maka dipandang perlu untuk diadakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), dalam upaya meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris dalam penyusunan RPP. Dengan bimbingan kelompok kecil dan individu diharapkan permasalahanpermasalahan guru dalam penyusunan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 dapat diminimalkan, dengan harapan proses pembelajaran berjalan kondusif. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan bimbingan kelompok dan individu dalam upaya meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 6 Mataram dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter berdasarkan kurikulum Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dinyatakan telah berhasil jika: 1. Hasil observasi Kepala Sekolah maupun observasi guru selama proses bimbingan telah memperoleh skor rata-rata > 4,0 (Kategori baik). 2. Hasil kerja guru dalam penyusunan RPP berkarakter mencapai > 85% dengan nilai rata-rata > 85,00. METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 6 Mataram dengan jumlah peserta bimbingan berjumlah enam orang guru Bahasa Inggris. Jenis tindakan yang dilakukan, yaitu bimbingan penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum 2013 terhadap enam guru Bahasa Inggris di SMA 6 Mataram. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang skenario pelaksanaan tindakan dalam kegiatan bimbingan ini dapat digambarkan sebagai berikut: 492

3 Untuk mendapatkan gambaran secara rinci kegiatan masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Siklus I 1. Tahap I : Perencanaan Tindakan Jenis kegiatan yang direncanakan pada tahapan ini meliputi : Menyusun materi bimbingan, Menetapkan scenario dan langkah-langkah bimbingan yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan bimbingan (RPP), Menyusun instrument observasi Peneliti dan observasi guru, Menentukan jadwal kegiatan bimbingan, dan Menyusun pedoman analisa data hasil observasi dan tugas individu. 2. Tahap II. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan I Peneliti mengadakan bimbingan secara berkelompok yang kegiatannya adalah : Menyampaikan materi tentang tata cara penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum 2013, Melaksanakan diskusi kelompok kecil dalam penyusunan RPP berkarakter, Memberikan bimbingan secara berkelompok/perorangan, Memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh guru, Memberikan penguatan/reward, danmemberikan tugas individual. b. Pertemuan II Peneliti melakukan bimbingan individual yang dilakukan secara bergiliran, dengan cara peneliti mendatangi guru yang tidak mengajar di kelas dalam penyusunan RPP berkarakter. 3. Tahap III. Pengamatan/pengumpulan Data Pada saat proses bimbingan kelompok, peneliti mengadakan: Pengamatan terhadap aktifitas guru peserta bimbingan, Pengamatan terhadap kinerja guru dalam penyusunan RPP berkarakter, Menilai hasil kerja guru secara individual 4. Tahap IV. Refleksi Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan:4.1. Renungan atas data hasil observasi dan hasil kerja secara individual, Pengolahan data hasil penelitian dan mencocokkan dengan indikator keberhasilan, Rencana perbaikan dan penyempurnaan, Memberikan penguatan atas hasil yang diperolehnya, dan Rencana tindak lanjut. B. Siklus II Jenis kegiatan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I, bedanya hanya terjadi perbaikan/penyempurnaan dalam pelaksanaannya. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Siklus I a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan sebelum dilakukan tindakan/pelaksanaan penelitian. Adapun kegiatan dalam tahap perencanaan ini adalah: a) menyusun materi bimbingan tentang cara penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum 2013, b) membuat skenario bimbingan yang terbagi atas dua jenis bimbingan yakni bimbingan klasikal dan bimbingan individual, c) menyusun lembar observasi Peneliti, observasi guru peserta bimbingan, serta rubrik penilaian individu dalam penyusunan RPP berkarakter, d) menentukan jadwal kegiatan siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2014 s/d tanggal 23 Oktober 2014, e) menyusun pedoman analisa data hasil observasi dan tugas individual. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahapan ini peneliti melakukan bimbingan terhadap sepuluh guru Bahasa Inggris sekolah binaan pilot proyek penerapan kurikulum 2013, yang terbagi atas dua pertemuan. Pertemuan I Peneliti menyampaikan materi bimbingan tentang penyusunan RPP berkarakter dengan menggunakan berbagai strategi yang mampu membangkitkan motivasi guru Bahasa Inggris peserta bimbingan. Langkah selanjutnya peneliti membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok kecil yang anggotanya masing-masing 2 (dua) orang guru. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kecil itu adalah membuat draf RPP berkarakter berdasarkan kurikulum

4 Pertemuan II Kegiatan bimbingan pada pertemuan kedua ini dilaksanakan secara individual, caranya peneliti secara bergiliran memanggil/mendatangi guru ketika sedang tidak ada jadwal mengajar dengan penjelasan sebagai berikut: c. Tahap Pengamatan/Observasi Pada tahapan ini hasil pengamatan Kepala Sekolah oleh pengawas pembimbing memperoleh skor ratarata sebesar 2,75, hasil pengamatan guru oleh peneliti sebesar 3,43, dan Tabel 1. Hasil observasi dan hasil kerja individual No Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan hasil kerja individual yang dinilai oleh peneliti/kepala sekolah sebesar 75,99. d. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi ini melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Renungan atas hasil observasi Peneliti, observasi guru dan hasil kerja individual Pengolahan hasil observasi dan hasil kerja individual sekaligus mencocokkan dengan indicator kinerja yang telah direncanakan. % Perolehan %/Ratarata Keterangan Ketuntasan 1. Hasil observasi Peneliti > 4,0-55,00% 2,75 Belum Tuntas 2. Hasil Observasi Guru > 4,0 > 85 % 0% 3,43 Belum Tuntas 3. Hasil Kerja Individual > 85 > 85 % Kegiatan 33,33% bimbingan 75,99 individual Belum Tuntas yang Rencana perbaikan dan pelaksanaaannya Peneliti kunjung, penyempurnaan; peneliti akan berjalan lancar. memperbaiki cara bimbingan dalam siklus beriktnya dengan strategi yang mampu membangkitkan motivasi guru. Peneliti memberikan penguatan kepada semua peserta bimbingan dengan tujuan untuk memotivasi agar dalam kegiatan siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Rencana tindak lanjut; bimbingan akan dilaksanakan pada siklus berikutnya dengan mengoptimalkan pelaksanaan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Yang dilakukan peneliti pada tahapan ini masih mengacu pada kegiatan yang dilakukan pada siklus I b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan I Sebelum peneliti menyampaikan materi bimbingan tentang penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum 2013, terlebih dulu merefleksi atas hasil bimbingan siklus I yang masih banyak kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II. Pertemuan II Kesalahan/kekurangan yang dialami oleh guru bisa diminimalkan, sehingga pada kegiatan ini sifatnya Penelitis hanya membenahi kesalahan-kesalahan kecil dan ringan. Kegiatan difokuskan pada bimbingan bersifat kekeluargaan dalam upaya melaksanakan RPP berkarakter dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya bisa kondusif sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembimbingan). c. Tahap Pengamatan/Observasi Pada tahapan ini hasil pengamatan Kepala Sekolah oleh pengawas pembimbing memperoleh skor ratarata sebesar 4,17, hasil pengamatan guru oleh peneliti sebesar 4,33, dan hasil kerja individual yang dinilai oleh peneliti/kepala sekolah sebesar 93,67. d. Tahap Refleksi Kegiatan pada tahapan ini pada dasarnya masih mengacu pada kegiatan tahap sebelumnya yaitu: Renungan atas hasil observasi Peneliti (peneliti), hasil pengamatan guru peserta bimbingan, dan hasil kerja individual. Pengolahan hasil observasi dan hasil kerja individual dalam penyusunan RPP berkarakter 494

5 serta membandingkan dengan indikator keberhasilan. Tabel 2. Hasil observasi dan hasil kerja individual dalam penyusunan RPP. No Jenis Kegiatan Indikator % Perlehan %/Ratarata Keberhasilan Ketuntasan Keterangan 1. Hasil observasi Peneliti > 4,0-100% 4,17 Tuntas 2. Hasil Observasi Guru > 4,0 > 85 % 100% 4,33 Tuntas 3. Hasil Kerja Individual > 85 > 85 % 100% 93,67 Tuntas Rencana perbaikan dan penyempurnaan terhadap hasil kerja individual yang masih memerlukan refisi sedangkan yang sudah dinyatakan baik ikut membantu teman yang memerlukan bantuan. Penguatan sudah sepantasnya diberikan kepada yang sudah berhasil maupun yang belum berhasil guna memotivasi agar segera direfisi sesuai petunjuk dari Peneliti. Rencana tindak lanjut, mengingat hasil akhir sudah melampaui target maka penelitian dihentikan pada siklus II. Tabel 3. Data kemajuan haasil tindakan dari siklus I dan siklus II sebagai berikut: No Jenis Kegiatan Siklus I Siklus II Peningkatan 1. Hasil Observasi Peneliti 2. Hasil Observasi Guru 3. Hasil kerja guru secara individual 2,75 (55,00%) 3,43 (0%) 75,99 (33,33%) 4,17 (100%) 4,33 (00%) 93,67 (100%) 1,42 (45%) 0,90 (100%) 17,68 (66,67%) B. Pembahasan A. Siklus I 1. Tahap Perencanaan Peneliti telah menyusun materi bimbingan tentang tata cara penulisan RPP berkarakter, kendala yang dihadapi adalah sistematikanya masih belum jelas, faktor penyebabnya karena dalam kurikulum 2013 ada panduan membuat RPP yang berbeda dengan RPP model KTSP yang berdampak kurang pasnya dalam perencanaan strategi pembelajaran terhadap enam orang guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram dalam penulisan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum Solusi yang dilakukan oleh peneliti menelaah dengan seksama Permen 65 Tahun 2013 tentang standar proses dan Permen 81A tentang implementasi kurikulum Dari hasil telaah kedua permen itu peneliti menemukan solusi yang tepat dalam penyampaian materi bimbingan dan hasilnya Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPP) dapat diatasi dengan baik. Langkah selanjutnya peneliti menyusun skenario dan langkahlangkah bimbingan yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPP). Kendala yang dihadapi tentang penguasaan strategi pembimbingan yang mampu membangkitkan aktifitas guru Bahasa Inggris waktu bimbingan masih belum ditemukan. Penyebabnya yaitu peneliti belum memahami dengan baik isi Permen 81A tentang implementasi kurikulum 2013, sehingga berdampak terlambatnya penyusunan skenario bimbingan. Solusi yang dilakukan peneliti mencermati beberap kajian teori tentang skenario bimbingan yang baik dan benar. Hasilnya skenario bimbingan dapat tersusun dengan baik. Dalam penyusunan instrumen observasi Kepala Sekolah dan observasi guru juga mengalami kendala yakni dalam penentuan aspek-aspek yang harus muncul sesuai dengan judul. Hal ini disebabkan karena peneliti menelaah proposal yang telah dibuatnya, sehingga berdampak molornya waktu yang kurang tepat sesuai dengan perencanaan. Solusi yang dilakukan Kepala Sekolah selaku peneliti membaca dan memahami serta menelaah proposal yang telah disusunnya. Setelah di pahami dan ditelaah dengan seksama maka akhirnya instrumen observasi Kepala Sekolah maupun instrumen observasi guru dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan judul proposal penelitian tindakan Sekolah (PTS) yang sudah di rancang lebih dahulu. 495

6 Dalam penentuan jadwal kegiatan bimbingan pada siklus I, pada dasarnya tidak mengalami kendala yang mengganggu pelaksanaan bimbingan secara berkelompok maupun bimbingan secara individual. Pertemuan I (kegiatan bimbingan kelompok) dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2014 selama 4 (empat) jam bertempat di SMA Negeri 6 Mataram, sedangkan pertemuan II (Kegiatan bimbingan individual) dilaksanakan dari tanggal 13 Oktober sampai tanggal 23 Oktober Caranya peneliti mendatangi/memanggil guru Bahasa Inggris yang menjadi sasaran bimbingan pada saat sedang tidak mengajar. Jenis bimbingan antara guru satu dengan yang lain tidak sama, disesuaikan dengan aspek-aspek dalam penyusunan RPP yang mengalami kesalahan dan atau perlu meningkatkan petunjuk untuk diadakan perbaikan seperlunya. Dalam penyusunan pedoman analisa data hasil observasi Peneliti maupun hasil observasi guru serta pedoman analisa data hasil tugas individu dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berjalan dengan lancar. Ini artinya peneliti tidak mengalami kendala yang menyebabkan tersendatnya pelaksanaan bimbingan terhadap 6 (enam) guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pertemuan I Menyampaikan materi tentang tata cara penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum Kendala yang dihadapi guru peserta bimbingan datangnya tidak serempak. Faktor penyebabnya karena ada beberapa guru yang sedang melaksanakan ulangan harian sehingga tidak bisa ditinggalkan, sehingga berakibat molornya waktu bimbingan dan mengulang materi yang baru saja disampaikan. Solusi yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan ringkasan materi ajar kepada semua peserta bimbingan. Hasilnya semua materi dapat diserap oleh seluruh guru peserta bimbingan. Pelaksanaan diskusi kelompok membahas tentang bagaimana menyusun RPP yang baik dan benar sesuai dengan kurikulum 2013, kendalanya tidak semua guru menguasai tata cara penyusunan RPP. Faktor penyebabnya karena guru kebanyakan kurang peduli terhadap perlunya perangkat pembelajaran khususnya RPP sehingga berdampak kurang termotivasinya guru peserta bimbingan. Solusi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan pembimbingan berkelompok kecil yang anggotanya masing-masing kelompok 2 (dua) orang. Hasilnya semua peserta bimbingan mulai memahami tata cara penyusunan RPP berkarakter berdasarkan kurikulum Bimbingan secara berkelompok difokuskan pada kelompok yang mengalami kesulitan. Sebab guru tersebut kurang terbiasa mengajar dengan RPP. Dampaknya adalah ketika di suruh mendiskusikan tata cara menyusun RPP berkarakter merasa kebingungan. Upaya yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan bimbingan khusus dan memberikan contoh nyata bagaimana menyusun RPP berkarakter. Hasilnya guru yang mengalami kesulitan dapat diminimalkan. Peneliti berupaya memberikan solusi kepada semua guru peserta pembimbingan, sebagai hasilnya tidak seimbang yang pintar semakin pintar yang kurang mengerti semakin bingung. Upaya yang dilakukan adalah pembimbingan secara individual/kelompok kecil sampai peserta memahami tata cara penyusunan RPP berkarakter sesuai dengan kurikulum Pada akhir bimbingan kepala sekolah selaku peneliti memberikan penguatan dan penghargaan kepada semua peserta agar termotivasi untuk menyusun RPP berkarakter sehingga mampu menyusun RPP sesuai dengan yang diharapkan oleh Kepala Sekolah/peneliti. Sebagai upaya agar semua peserta mampu menyusun RPP berkarakter, peneliti memberikan tugas individual yang dikerjakan diluar bimbingan dan dibimbing langsung oleh peneliti pada waktu dan tempat yang berbeda/bergiliran. 496

7 b. Pertemuan II Bimbingan pada pertemuan kedua ini peneliti memanggil/mendatangi guru ketika sedang tidak mengajar. 3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan data Pengamatan terhadap pelaksanaan bimbingan oleh pengawas pembimbing sebagai observer mengalami kendala yaitu aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti masih ada yang belum mencapai kriteria ketuntasan, faktor penyebabnya karena peneliti masih belum menemukan jenis tindakan yang tepat untuk mendampingi guru peserta penyusunan RPP berkarakter. Solusinya diberikan skor sesuai dengan apa yang dilakukan oleh peneliti, sehingga hasil perolehan skor akhir hanya memperoleh 2,75 dengan prosentase ketuntasan 55,00%. Nilai rata-rata hasil kerja individual dalam penyusunan RPP berkarakter juga masih dibawah indicator keberhasilan yaitu rata-rata (75,99) atau dari keenam guru baru dua orang yang dinyatakan tuntas, masingmasing adalah Herna Suriati, S.Pd dengan perolehan nilai rata-rata 90,95 dari indicator keberhasilan > 85, dan satu guru lagi tuntas standar yaitu Erma Yuqminun, S.Pd dengan nilai rata-rata 85,24. Factor penyebabnya adalah kebanyakan guru massih terkecoh dengan system penyusunan RPP berdasarkan KTSP. Selain itu para guru masih bingung antar RPP yang disalin dari temannya dengan RPP hasil bimbingan Kepala Sekolah sehingga berakibat beberapa aspek dalam RPP masih belum sesuai harapan. Solusi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengoptimalkan bimbingan individual dengan trik-trik yang dapat dipahami dan dimengerti oleh guru yang bersangkutan. Hasilnya guru peserta bimbingan individual lebih memahami akan kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan dalam penyusunan RPP berkarakter dan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. 4. Tahap Refleksi Tabel 4. Data hasil observasi Peneliti dan guru serta hasil kerja guru secara individual dapat di paparkan dalam data sebagai berikut: Skor/Nilai No Jenis kegiatan % Keterangan rata-rata 1. Observasi Peneliti 2,75 55,00% 2. Observasi guru 3,43 0% 3. Hasil kerja guru secara individual 75,99 33,33% kurang (Belum tuntas) Cukup (Belum Tuntas) Cukup memuaskan (Belum Tuntas) Karena pada siklus I indikator keberhasilan belum tercapai maka peneliti melanjutkan ke siklus II dengan mengoptimalkan semua jenis tindakan bimbingan baik bimbingannya secara kelompok maupun secara individual. Rencana tindak lanjut ini kegiatannya sama dengan siklus I tetapi pelaksanaannya di optimalkan dan lebih diefektifkan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan yaitu minimal sama dengan indikator keberhasilan dan bila perlu mampu melampaui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. B. Siklus II 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perenacanaan pada siklus II ini peneliti hampir tidak mengalami kendala kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I sudah diadakan perbaikan sehingga semua perangkat dan bahan penelitian sudah dapat disiapkan terlebih dahulu. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan bimbingan siklus II mengacu pada rancangan yang sudah disiapkan sebelumnya, sehingga pada kegiatan bimbingan berjalan lancar tanpa ada kendala yang menyebabkan kegagalan pelaksanaan bimbingan. 3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data Pengamatan atau observasi terhaadap pelaksanaan bimbingan bagi peneliti oleh pengawas pembimbing tidak mengalami hambatan dan tidak ada yang perlu di refisi sebab semua aspek yang dituangkan pada instrumen 497

8 pengamatan Peneliti sudah > indikator keberhasilan. Skor rata-rata hasil observasi Peneliti dengan prosentase ketercapaian 100%. Sementara hasil pengamatan/observasi guru selama bimbingan klasikal memperoleh skor rata-rata (4,17) dengan prosentase ketercapaian 100%,, Nilai rata-rata hasil kerja individual sebesar 93,65 dengan prosentase ketercapaian 100% ini membuktikan bahwa pelaksanaan bimbingan pada siklus II telah berhasil. 4. Tahap Refleksi Hasil observasi Peneliti dan hasil observasi guru pada siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus II ini skor ratarata hasil observasi Peneliti mencapai (4,17) dan semua aspek pengamatan telah memperoleh skor > 4,0. Sedangkan skor rata-rata hasil observasi guru (4,33) dengan prosentasi ketercapaian 100%. Sedangkan nilai rata-rata hasil kerja individual dalam penyusunan RPP berkarakter (93,67) dengan prosentasi ketercapaian (100%). Karena indikator keberhasilan telah tercapai dengan sangat menggembirakan dinyatakan; Penelitian telah berhasil dan dihentikan pada siklus II SIMPULAN Pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok maupun individual sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter. Dengan bimbingan secara kelompok besar guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Mataram dapat memahami aspek-aspek penting dalam penyusunan RPP berkarakter. Disamping itu motivasi dan inovasi guru dapat ditingkatkan sehingga dalam pelaksanaan diskusi kelompok/kerja kelompok dapat berjalan sangat demokratis, yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan dan nilai kegotongroyongan. Kegiatan bimbingan kelompok sangat tepat dikombinasikan dengan kegiatan bimbingan secara individual sebab; 1) keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi, 2) pemahaman awal/secara umum dapat dilakukan dengan bimbingan kelompok, sedangkan pemahaman dan ketrampilan secara mendetail dapat dilakukan melalui bimbingan individual. SARAN Kepada Peneliti sejawat disarankan untuk mengadakan bimbingan terhadap guru binaannya khususnya yang menerapkan kurikulum 2013 dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter. Karena bimbingan secara kelompok dan secara individual telah terbukti mampu merubah maensit guru Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran melalui penyusunan RPP berkarakter. Ketidaktahuan guru dapat di netralisir dengan pelaksanaan bimbingan yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan sehingga upaya peningkatan guru dalam penyusunan RPP berkarakter dapat diwujudkan. Kepada guru yang sudah mendapatkan bimbingan penyusunan RPP berkarakter diharapkan: 1) mampu merubah maenset sebagai sosok guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya dengan bekal ketrampilan menyusun RPP berkarakter, 2) mampu menularkan kepada guru Bahasa Inggris yang lain melalui wadah MGMP dalam upaya meningkatkan kompetensi menyusun RPP berkarakter berdasarkan kurikulum 2013, 3) mampu menularkan kepada guru mata pelajaran serumpun untuk merubah RPP berdasarkan KTSP menjadi RPP berdasarkan kurikulum DAFTAR RUJUKAN Anonim, 2014, Pengertian Bimbingan Kelompok dalam 02/bimbingan-kelompok/, 23 September 2014, pukul Wita. Cahyo Wirawan, 2012, Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Melalui Mentoring, Jakarta: Jurnal PTK Dikmen. Hamatih, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Kertajaya, 2014, Pengertian Karakter menurut beberapa ahli dalam 20 September 2014, pukul Wita. Lickona, 2014, Pengertian Karakter, dalam pengertian-karakter.html, 20 September 2014, pukul wita. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. 498

9 Nana Sujana, 2009, Pendidikan Tingkat KePenelitian Konsep Dan Aplikasinya Bagi Peneliti Sekolah, Jakarta: LPP Bina Mitra. Permen Mendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Permen Mendikbud No. 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Permen Mendikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Suharjono, 2009, Melaksanakan Sekolah Sebagai Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Penelitia Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara. Suharjono, 2012, Publikasi Ilmiah Dalam Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru, Jakarta: Cakrawala Indonesia. Suyanto, 2014, Pengertian Karakter menurut beberapa ahli dalam 20 September 2014, pukul Wita. Undang-ndang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Usman, 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya. 499

Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA PRISMA SAINS Vol. 3. No.1 ISSN

Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA PRISMA SAINS Vol. 3. No.1 ISSN MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS PADA SEKOLAH BINAAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MELALUI PENDAMPINGAN DI GUGUS III DAN IV KEC. SELAPARANG

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 31

ISSN No Media Bina Ilmiah 31 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 31 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BINAAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI BIMBINGAN DALAM KEGIATAN MGMP DI SMP NEGERI 13 MATARAM

Lebih terperinci

Lalu Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram

Lalu Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU IPA DALAM PENYUSUNAN RPP BERDASARKAN KTSP MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS MGMP SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP NEGERI 8 MATARAM Lalu Marwan Kepala SMP Negeri

Lebih terperinci

e-issn: p-issn: Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik di SDN 9 Cakranegara

e-issn: p-issn: Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik di SDN 9 Cakranegara e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik di SDN 9 Cakranegara Desak Putu Sudiarti Kepala SD Negeri 9 Cakranegara

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN DALAM MENULIS SOAL PILIHAN GANDA YANG BAIK DAN BENAR MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS MGMP SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMA NEGERI 6 MATARAM

Lebih terperinci

Kun Andrasto Kepala SMA Negeri 2 Mataram.

Kun Andrasto Kepala SMA Negeri 2 Mataram. e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Sasaran dalam Penyusunan RPP Melalui Pendampingan Berbasis MGMP di SMA Negeri 2 Mataram Kun Andrasto Kepala SMA Negeri 2 Mataram.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS I DAN IV DALAM PENYUSUNAN RPP TEMATIK TERPADU MELALUI POKINDU DI SEKOLAH BINAAN KOTA MATARAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS I DAN IV DALAM PENYUSUNAN RPP TEMATIK TERPADU MELALUI POKINDU DI SEKOLAH BINAAN KOTA MATARAM 18 Media Bina Ilmi ISSN. 1978-3787 MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS I DAN IV DALAM PENYUSUNAN RPP TEMATIK TERPADU MELALUI POKINDU DI SEKOLAH BINAAN KOTA MATARAM I DEWA NYOMAN ADA Pengawas Sekol Dinas

Lebih terperinci

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BAIK DAN BENAR MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS MGMP SEMESTER SATU TAHUN 2015/2016 DI SMP NEGERI 13 MATARAM R. Dodik

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Meminimalkan Kesalahan Guru Kelas dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Pendampingan Berbasis KKG Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 18 Mataram Dra. Hj. Asmawati,

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 69

ISSN No Media Bina Ilmiah 69 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 69 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SASARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEMESTER DUA TAHUN 2015/2016 DI SMA NEGERI 2 MATARAM Oleh

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Tinggi Dalam Penulisan Soal Pilihan Ganda Melalui PendampinganBerbasis KKG Semester Dua Tahun 2016/2017 di SD Negeri 31 Mataram Hj. JAWARIAH, S.Pd. Kepala SD Negeri

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

ISSN No Media Bina Ilmiah 1 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEMESTER SATU TAHUN 2015/2016 DI SD NEGERI 23 MATARAM Oleh

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Mengefektifkan Supervisi Akademik Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Semester Satu Tahun Pelajaran 2016/2017 SD Negeri 27 Ampenan Baiq Masnun, S.Pd, Kepala SD Negeri

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cakranegara.

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cakranegara. Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Melalui Supervisi Akademik Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 2 Cakranegara Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Mengefektifkan Pelaksanaan Supervisi Akademik Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi GuruKelas Di SD Negeri 19 Mataram Semester Satu Tahun Pelajaran 2016/2017 Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas Senyatanya

Lebih terperinci

JIME, Vol. 4 No. 1 ISSN April 2018

JIME, Vol. 4 No. 1 ISSN April 2018 Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kurikulum 2013 melalui Pendampingan Berbasis KKG di SDN Renggung Tahun pelajaran 2017/2018 Hj. Baiq Hanipah Kepala

Lebih terperinci

L. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram -

L. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram  - MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU IPA SMP NEGERI 8 MATARAM SEMESTER SATU TAHUN 2015/2018 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS L. Marwan Kepala SMP

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Mengefektifkan Supervisi Akademik Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Semester Satu Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 32 Ampenan Zuriah, S.Pd Kepala SD Negeri

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 27

ISSN No Media Bina Ilmiah 27 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 27 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS TINGGI DALAM PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA MELALUI PENDAMPINGANBERBASIS KKG SEMESTER DUA TAHUN 2015/2016 DI SD NEGERI 23

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016 MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RPP YANG BAIK DAN BENAR MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS KKG SEMESTER SATU TAHUN 2016/2017 DI SD NEGERI MODEL MATARAM Yatmini, S.Pd., Kepala SD Negeri Model Mataram.

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BINAAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI SUPERVISI AKADEMIK SEMESTER DUA TAHUN 2015/2016 DI SMP NEGERI 21 MATARAM Oleh

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 83

ISSN No Media Bina Ilmiah 83 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 83 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI KELAS SENYATANYA SEMESTER DUA TAHUN 2015/2016 DI SD NEGERI 3 CAKRANEGARA

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 7

ISSN No Media Bina Ilmiah 7 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 7 MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SASARAN DALAM PENYUSUNAN RPP MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS MGMP GURU FISIKA SMA SE KOTA MATARAM TAHUN 2011 oleh H. Aminuddin Pengawas

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 19

ISSN No Media Bina Ilmiah 19 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 19 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS BAGI PESERTA DIDIK KELAS IXD PADA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SD BINAAN KOTA MATARAM Oleh: I Nyoman

Lebih terperinci

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri. PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MODEL GROUP FINDING PADA SISWA KELAS VI SD N III KRISAK KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw Hj. Pratini Guru

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIFITS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VI-A SD NEGERI MODEL MATARAM SEMESTER SATU TAHUN 2015/2016 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING (CL) TIPE JIGSAW Aries Setiarini,

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016 Meningkatkan Kompetensi Guru SMP Negeri 16 Mataram Dalam Penyusunan Proposal Melalui Bimbingan Kelompok Berbasis MGMP Tahun 2014/2015 di SMP Negeri 16 Mataram Drs. Mukh. Nazuhi, Kepala SMP Negeri 16 Mataram.

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI LOGARITMA BAGI SISWA KELAS X PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL MA NURUL IMAN PAGUTAN Eny

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 13

ISSN No Media Bina Ilmiah 13 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 13 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 TAMANSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh Sukini Guru SD Negeri

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

64 Media Bina Ilmiah ISSN No

64 Media Bina Ilmiah ISSN No 64 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA NEGERI 3 MATARAM DALAM MENGANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI BIMBINGAN INDIVIDU Oleh: H. Muhammad Jauhari Kepala

Lebih terperinci

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

10 Media Bina Ilmiah ISSN No 10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP DI SD NEGERI 31 AMPENAN Oleh: Sri Banun Kepala SD Negeri 31 Ampenan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI Lamhot Mariana Hutabarat Guru SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Surel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGEMBANGKAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2017 MELALUI PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGEMBANGKAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2017 MELALUI PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGEMBANGKAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2017 MELALUI PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN Eni Rindarti Pengawas Sekolah pada MTs/MA Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Muhammad Ali Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pinang Sori Kabupaten Tapanuli Tengah Abstrak Berdasarkan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

HARLINA .

HARLINA  . PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKN PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SMAN 2 PAYAKUMBUH HARLINA Email. harlina8765@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016 Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas VII.2 Semester Satu Tahun 2016/2017 Dengan Mengoptimalkan Penerapan Model Discoveri Learning Di SMP Negeri 4 Mataram. Ni Nyoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS 7C

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS 7C PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS 7C SMP NEGERI 2 BLADO Oleh : Nama : Ahmad Baroyi NIP : 197903232010011020

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 11 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea Sitti Amina Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Haris Andika, Suherman, Kasmudin Mustapa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

38 Media Bina Ilmiah ISSN No

38 Media Bina Ilmiah ISSN No 38 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PELATIHAN MODEL KELASMEN PADA SDN 3 SURANADI KECAMATAN NARMADA TAHUN 2012/2013 Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Drs. Amiruddin. A 9 Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK berasal dari bahasa inggris yaitu Clasroom Action

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016 Meningkatkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas VII SMPN 4 Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 Sulasmi, S.Pd Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch). Penelitian tindakan kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu 50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan tahapan atau cara dalam melakukan penelitian, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Paulus Sunarno SMK NEGERI PACITAN Abstrak Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn:

Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA KELAS XII IPA-2 SMAN 2 BAGAN SINEMBAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muhammad Yamin, S.Pd, M.Pd Guru Matematika

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 41 51 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIb

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu Yunita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sesuai kemajuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian tindakan adalah

Lebih terperinci

Oleh Ni Luh Putu Abdiningsih Guru Kelas VI pada SD Negeri 3 Cakranegara

Oleh Ni Luh Putu Abdiningsih Guru Kelas VI pada SD Negeri 3 Cakranegara 62 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI 3 CAKRANEGARA SEMESTER DUA TAHUN 2015/2016 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP H. Bahtarudin Sekolah Dasar Negeri Bangkiling Banua Lawas Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh dunia pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib diterima bagi setiap

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan pengembangan dari metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Upaya Meningkatkan Aktifits dan Hasil Belajar Peserta Didik kelas V SD Negeri 44 Ampenan Semester Satu Tahun 2015/2016 Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning (CL) Tipe Jigsaw Hj. Tuti, S.Pd

Lebih terperinci

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Penerapan Teknik Vokal yang Baik dan Benar dengan Menggunakan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Bernyanyi Mata Pelajaran Seni Budaya pada Siswa Kelas VII

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

Oleh : Hamidah Guru pada SDN 1 Cakranegara

Oleh : Hamidah Guru pada SDN 1 Cakranegara ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah25 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ISOLATOR DAN KONDUKTOR MENGGUNAKAN METODE EXPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN 1 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

Lebih terperinci