BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS,"

Transkripsi

1 46 BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, lembar penilaian, bahan ajar dan media pembelajaran. 1. Silabus hasil pengembangan berdasarkan kurikulum 201, sebelumnya silabus topik hubungan antara komponen-komponen ekosistem dilakukan sinkronisasi lebih dahulu antara kompetensi dasar, indicator, dan buku siswa. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hasil pengembangan berpatokan pada RPP standar. Perubahan-perubahan terjadi pada penyempurnaan rumusan tujuan, kegiatan belajar, buku siswa menjadi berbasis hutan mangrove. Penyempurnaan keterampilan berpikir yang termuat di LKS, dan penambahan kemampuan berpikir. Skenario pembelajaran dirancang di luar kelas, di hutan mangrove.. Lembar Kerja Siswa hasil pengembangan telah diperbaiki dan disesuaikan dengan lingkungan belajar. Seperti dijelaskan di atas, LKS berorientasi langkah-langkah inkuiri dan dilengkapi dengan kemampuan berpikir. 4. Lembar Penilaian (LP) sebelum digunakan dalam konteks pembelajaran di kelas utuh, telah divalidasi empiris kepada siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Sungai Loban. Hasil validasi dilakukan perbaikan, kecuali butir-butir soal yang berkorelasi negative. Soal-soal seperti ini dihilangkan dan diganti dengan soal baru. 46

2 47 5. Bahan Ajar hasil pengembangan menggunakan buku siswa sebagai sumber utama. Buku dengan format pdf selanjutnya ditransfer ke format word. Narasi dan foto selanjutnya diganti dengan sumber-sumber berbasis hutan mangrove. Buku hasil penyesuaian selanjutnya digunakan siswa ketika belajar di lingkungan mangrove. 6. Media Pembelajaran hasil pengembangan lebih menekankan pada sumber belajar berbasis hutan mangrove.. B. VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN Secara deskriptif hasil validasi perangkat pembelajaran sudah layak meskipun dengan perbaikan kecil seperti Tabel 4.1. Perangkat pembelajaran hasil validasi pada Tabel 4.1 Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Komponen Parameter Masukan Perbaikan Masukan Perbaikan I. Bagian awal Penampakan Sudah Identitas Sudah II. Silabus Unsur-unsur dalam silabus Sudah Daftar pustaka perlu dimuat, Indicator pencapaian kompetensi disederhanakan III. Rencana Identitas Sudah Pelaksanaan Pembelajaran Unsur-unsur dalam RPP Sudah Rumusan tujuan tetap dipertahankan. Kegiatan pembelajaran oleh siswa, bukan guru. IV. Bahan ajar Sudah Penggunaan istilah asing atau nama lain sesuai aturan. V. Lembar Kerja Siswa. VI. Materi dalam LKS di Cukup Cantumkan daftar pustaka. Cukup Rumusan masalah diganti dengan pertanyaan penelitian. Percobaan diganti dengan pengamatan. Tabel 4.1 sudah cukup baik. Namun sebelum dilaksanakan pembelajaran dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Ringkasan hasil keterbacaan oleh siswa disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 menunjukkan bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa.

3 48 Tabel 4.2 Uji Keterbacaan Bahan Ajar dan LKS Komponen Sub Komponen Ratarata Materi a. Kebenaran konten (fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan proses ilmiah, b. Kemutakhiran konten c. Memperhatikan keterkaitan sains, teknologi, dan masyarakat. d. Sistematis 2,66 Kebahasaan a. Keterbacaan bahasa atau bahasa yang digunakan sesuai dengan usia siswa b. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. c. Istilah dan simbol yang digunakan tepat dan dapat dipahami dan digunakan secara ajeg Penyajian a. Membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu b. Sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan membaca siswa. c. Menarik/menyenangkan, Kategori Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) C. UJI KELOMPOK KECIL PERANGKAT PEMBELAJARAN Uji kelompok kecil diberikan kepada 6 siswa. Data-data hasil penelitian meliputi keterlaksanaan RPP, respons siswa, hasil belajar kognitif produk, kinerja proses, psikomotor, perilaku berkarakter, keterampilan sosial, keterampilan berpikir kreatif, aktivitas siswa, dan aktivitas guru. Ringkasan hasil penilaian keterlaksanaan RPP disajikan pada Tabel 4.. Tabel 4. menunjukkan bahwa RPP dapat Tabel 4. Penilaian Keterlaksanaan RPP pada Uji Kelompok Kecil Tahapan Skor Keterlaksanaan RPP Rata-rata Kategori Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan Pendahuluan,4,4,8,5 Sangat baik Kegiatan Inti,67,67,75,7 Sangat baik Penutup Sangat baik Rata-rata,74 Sangat baik Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00)

4 49 direkomendasikan untuk uji lapangan. Ringkasan hasil respons siswa disajikan pada Tabel 4.4. Siswa seperti Tabel 4.4 menunjukkan respons positif (89,89%). Tabel 4.4 Hasil Respons Siswa pada Uji Kelompok Kecil Respons Siswa Skor Total Skor Rata-rata % Respons Kategori positif SS 00 S ,89 89,89 Sangat TS 220 STS 165 Sumber; hasil olah data Keterangan: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju) Pernyataan positif (SS = skor 5, S = skor 4, TS = skor 2, STS = skor 1) Pernyataan negatif (SS = skor 1, S = skor 2, TS = skor 4, STS = skor 5) % kategori: kurang sekali (< 60), kurang (60-69,99), baik (70-79,99), sangat baik (80-100) Hal ini dapat dijadikan rekomendasi melaksanakan pembelajaran pada uji lapangan. Hasil belajar kognitif produk pada kegiatan postes dari 6 orang siswa, ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (75), sisanya belum mencapai KKM. Kedua orang siswa ini telah dilakukan remedial. Ringkasan hasil penilaian kinerja proses siswa terhadap 6 orang siswa termasuk kategori baik. Parameter yang dinilai meliputi a) merumuskan pertanyaan, b) memberikan jawaban sementara, c) menyusun langkah kegiatan, d) meakukan pengamatan, e) mendeskripsikan data, dan f) menarik kesimpulan. Hasil penilaian perilaku berkarakter terhadap 6 orang siswa disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 menunjukkan perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, dan Tabel 4.5 Penilaian Perilaku Berkarakter pada Uji Kelompok Kecil No Nama Siswa Perilaku Berkarakter Siswa Rasa Syukur Disiplin Tanggung jawab Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori 1. AR 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 2. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik. MA,, 4. R 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 5. W 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 6. MAA,, Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00)

5 50 tanggung jawab) dapat menunjang pembelajaran untuk dilanjutkan pada uji lapangan. Ringkasan penilaian keterampilan sosial disajikan pada Tabel 4.6. Tabel ini Tabel 4.6 Penilaian Keterampilan Sosial pada Uji Kelompok Kecil No Nama Siswa Keterampilan Sosial Bekerjasama Menyumbang Ide Menjadi Pendengar yang Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori rata-rata rata-rata rata-rata 1. AR 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 2. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik. MA,, 4. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 5. MA,, 6. R 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) menunjukkan keterampilan social sudah baik. Hal ini melengkapi data lain untuk dijadikan rekomendasi pembelajaran pada uji lapangan. Hasil penilaian aktivitas siswa disajikan pada Tabel 4.7. Ada 4 parameter dari 9 parameter aktivitas siswa pada Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa pada Uji Kelompok Kecil Siswa Skor Aktivitas Siswa Setiap 2 Menit pada Parameter Aktivitas AP F % SS F % 7, , ,5 17, TA F % 7, , ,5 17, AR F % AW F % 7, , ,5 17, MA F % 8, 5,56 2,78 19,44 8, 22,22 19,44 11,11 2, Kategori R R R T T T T R R Keterangan: Aktivitas siswa < 10% : rendah = R (buruk), 10% ; tinggi =T (baik); f = frekuensi 1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Mengamati orientasi masalah (kasus) yang disajikan. Mengajukan pertanyaan 4. Duduk berkelompok 5. Mengerjakan LKS 6. Mengumpulkan data/informasi (percobaan) 7. Membuat hasil karya 8. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 9. Merumuskan kesimpulan

6 51 Tabel 4.7 kategori tinggi. Keempat parameter adalah duduk berkelompok, mengerjakan LKS, mengumpulkan data/informasi, dan membuat hasil karya. Tergolong kategori tinggi karena dari semua parameter yang diamati, keempat parameter tersebut menunjukkan frekuensi yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya atau jika dijadikan persentase maka masing-masing parameter tersebut mencapai 10%. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah menunjukkan tanda-tanda keaktivan siswa. Hasil penilaian aktivitas guru disajikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Aktivitas Guru selama Pembelajaran pada Uji Kelompok Kecil Pemaparan Aktivitas Guru Setiap 2 Menit F % Kategori T R T T T T T Keterangan: Aktivitas guru < 10% = R: rendah (baik); 10% = T: tinggi (buruk); f = frekuensi 1. Menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, 2. Menyampaikan materi/konsep yang mengandung masalah.. Membimbing membuat jawaban sementara 4. Membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 5. Membimbing siswa untuk mengumpulkan data/informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 6. Membimbing siswa melakukan presentasi. 7. Membimbing siswa menarik kesimpulan. Tabel 4.12 menunjukkan guru masih menguasai pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil uji kelompok kecil perangkat pembelajaran dapat dikemukakan inferensi sebagai berikut: 1. Hasil validasi perangkat pembelajaran sudah layak, namun dengan perbaikan. 2. Bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa.. Keterlaksanaan RPP pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sudah baik.

7 52 4. Sebagian besar siswa (89,89%) memberikan respons positif terhadap proses pembelajaran. 5. Hasil belajar kognitif sudah di atas KKM yang ditetapkan (75), 6. Hasil penilaian kinerja proses juga sudah mencapai kategori baik. 7. Hasil penilaian perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, dan tanggung jawab) termasuk kategori baik. 8. Hasil penilaian keterampilan sosial sudah termasuk kategori baik. 9. Tanda-tanda keaktivan siswa dalam pembelajaran sudah nampak. 10. Guru masih menguasai proses pembelajaran di kelas. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang praktis dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perangkat pembelajaran dikatakan praktis karena a) perangkat pembelajaran sudah layak digunakan,b) bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa, c) keterlaksanaan RPP sudah baik, dan d) sebagian besar siswa memberikan respons positif terhadap proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif karena a) hasil belajar kognitif sudah memperoleh nilai di atas KKM, b) hasil penilaian kinerja proses sudah mencapai kategori baik, c) hasil penilaian perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, d an tanggung jawab) termasuk kategori baik, d) hasil penilaian keterampilan sosial sudah termasuk kategori baik, e) keaktivan siswa dalam pembelajaran sudah nampak. Sekalipun sebagian besar indicator hasil penelitian menunjang keefektivan, namun guru masih menguasai pembelajaran di kelas.

8 5 D. PENGEMBANGAN MODUL SEKOLAH HIJAU Modul sekolah hijau yang dikembangkan terdiri atas 5 bab dengan 1 buah topic kegiatan. Deskripsi pengembangan modul sekolah hijau dijelaskan di bawah ini. 1. Pembuatan pedoman bagi siswa SMA Abdul Kadir yang berdiri pada bulan Juni tahun Kondisi lingkungan sekolah yang masih miskin akan keanekaragaman hayati merupakan alasan utama dilakukannya penelitian penetapan kader kelompok hijau berbasis greening school. 2. Sasaran utama siswa SMA Abdul Kadir jurusan IPA, yakni kelas X IPA dan XI IPA yang berjumlah 40 orang. Sasaran lainnya adalah para guru dan anggota komunitas di sekolah lainnya yang menaruh perhatian terhadap pengembangan program-program pendidikan lingkungan di sekolah.. Materi dasar meliputi a) tujuan dan strategi, b) pengembangan kebijakan, dan c) sekolah ramah lingkungan. 4. Pemilihan materi dasar memungkinkan dilaksanakannya program sekolah hijau. Modul ini digunakan untuk calon kader kelompok hijau sebagai pedoman/panduan untuk melaksanakan program sekolah hijau. 5. Kelima bab modul ini adalah BAB I (Deskripsi SMA Abdul Kadir), BAB II (Paparan tentang Sekolah Hijau ), BAB 1II (Pendidikan Lingkungan), BAB IV (Etika Lingkungan), dan BAB V (Upaya Pelestarian Lingkungan Sekolah). E. VALIDASI MODUL Ringkasan hasil validasi pakar disajikan pada Tabel 4.9. Sub komponen pendahuluan seperti pada Tabel 4.9 dari masing-masing bab perlu mendapat

9 54 Tabel 4.9 Hasil Validasi Modul oleh Tim Pakar. Komponen Sub Komponen Val.1 Val. 2 Rata-rata Kategori Penampakan 2 2,4 2,2 Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM 1,6 4,5 2,5,57 2 4,8,57 1,5,2 2 2,86 1,25 1,75,6 2,8,14 2,1 2,1,6,5,57 2,71 2,6 2,67 2,86 2,4 2,8 2,8 2,8 2,86 2 2,8 2,17 2,5 2,1 2 2,67 2,71 2,6 2,2 2,71 2,17,,08,21 2,21 2,55,4, 2,5,21 1,85 2,12 2,58 2,9 1,69 1,87, 2,77 2,5 2,92 2,8 2,19, 2,85 2,62,14 Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) Sekali Sekali Sekali Sekali Sekali Sekali Kurag perhatian, karena penilaian validator kategori kurang. Format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga perlu diperbaiki. Ringkasan hasil keterbacaan modul oleh siswa disajikan pada Tabel Menurut penilaian siswa seperti Tabel 4.10,modul layak digunakan pada kegiatan pembelajaran sekolah hijau.

10 55 Tabel 4.10 Penilaian Siswa terhadap Modul Aspek yang di nilai Skor Siswa (%) Rata-rata (%) Kategori 1 2 Materi ,66 Kebahasaan Penyajian Kategori: baik sekali ( %), baik (51-75%), cukup (26-50%), dan kurang (< 25%) F. UJI KELOMPOK KECIL MODUL Uji kelompok kecil dilakukan kepada siswa yang berjumlah 12 orang siswa. Materi evaluasi kognitif menggunakan butir-butir soal dalam modul. Ringkasan hasil evaluasi kognitif disajikan pada Tabel Ada bab di mana siswa belum Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Kognitif pada Uji Kelompok Kecil No Nama Bab I II III IV V 1 Ahmad Fahruji Herlina Norfitri Lia Erna Masnah Mutmainah Ni mah Nur Ainah Halimah Hamdani M. Halilurrahman % Ketuntasan 16,7 66, ,7 Keterangan: Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70 menguasai isi modul, yakni Bab I, Bab II, dan Bab V.Ringkasan kinerja siswa menggunakan 1 kegiatan proses seperti Tabel 4.12.

11 56 Tabel 4.12.Kinerja Siswa pada Uji Kelompok Kecil No Nama Indikator Rata -rata Kategori 1 A. Fahruji ,4 K 2 Herlina ,2 K Norfitri ,6 B 4 Lia ,4 K 5 Erna ,2 K 6 Masnah ,5 K 7 Mutmainah ,6 B 8 Ni mah B 9 Nur Ainah ,5 K 10 Halimah ,6 B 11 Hamdani ,2 K 12 M. Halil ,7 B Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) 1. Pengamatan lingkungan sekolah 2. Membuat tim proyek. Melakukan pemetaan dan usulan upaya pelestarian Kehati 4. Memilih jenis tanaman yang akan ditanam 5. Pengaturan penanaman 6. Penanaman 7. Strategi pemeliharaan 8. Template 9. Merancang naungan 10. Sekolah hijau 11. Program nasional 12. Peta lokasi setelah tanam 1. Desain taman yang berbeda Ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja rendah. Berdasarkan hasil uji kelompok kecil perangkat pembelajaran dapat dikemukakan inferensi sebagai berikut:

12 57 1. Sub komponen pendahuluan dari masing-masing bab perlu diperbaiki, karena penilaian validator kategori kurang. Format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga perlu diperbaiki. 2. Menurut penilaian siswa, modul layak untuk digunakan pada kegiatan penetapan calon kader konservasi melalui pembelajaran sekolah hijau. Siswa memberikan penilaian modul menyangkut materi,kebahasaan, dan penyajian.. Kemampuan kognitif siswa masih rendah, terutama Bab I, Bab II, dan Bab V. 4. Ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja masih rendah dalam melaksanakan 1 kegiatan proyek sekolah hijau.. Penelitian & pengembangan ini juga bertujuan menghasilkan modul sekolah hijau yang praktis dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan modul belum dapat dikatakan praktis karena a) sub komponen pendahuluan dari masingmasing bab termasuk kategori kurang, b) sub komponen format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga termasuk kategori kurang. Meskipun demikian penilaian siswa terhadap modul layak untuk digunakan. Modul sekolah hijau belum dapat dikatakan efektif karena a) kemampuan kognitif siswa masih rendah, terutama Bab I, Bab II, dan Bab V, b) ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja masih rendah dalam melaksanakan 1 kegiatan proyek sekolah hijau..

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat A. KEPRAKTISAN DAN KEEFEKTIVAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat A. KEPRAKTISAN DAN KEEFEKTIVAN PERANGKAT PEMBELAJARAN 58 BAB V KAJIAN DAN SARAN Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran dan modul yang praktis dan efektif. Kajian pada Bab V bersumber dari hasil penelitian pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN.

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN. KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN H. Muhammad Zaini 1 Siti Noorhasanah 2 ; Aminuddin, PP 3 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN.

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN. KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN H. Muhammad Zaini 1 Siti Noorhasanah 2 ; Aminuddin, PP 3 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Prototipe Produk 1. Pengumpulan Data Awal a. Analisis Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Analisis KBM dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PEKARANGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMP NEGERI 3 BADAR Nurdin Amin 1) dan Weka Jaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan perangkat pembelajaran sains

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. Penelitian & pengembangan untuk menghasilkan produk berupa perangkat

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. Penelitian & pengembangan untuk menghasilkan produk berupa perangkat 41 BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN A. MODEL PENELITIAN & PENGEMBANGAN Penelitian & pengembangan untuk menghasilkan produk berupa perangkat RPP dan modul sekolah hijau menggunakan model prosedural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat BABV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh validator pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8 29 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8 kelas. Pada penelitian ini, penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Serantau 2011

Seminar Pendidikan Serantau 2011 138 KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011 Wan Syafii,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION (DI) DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Lestari Indra Sari Z, Zainuddin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini untuk menjawab rumusan permasalahan yakni menelaah kemampuan koneksi matematik dan self-concept setelah dilakukan pembelajaran group investigation

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu proses penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono 29 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono tahun ajaran 2012/2013 sebanyak satu kelas yaitu kelas XIA 2 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan Kalianda tahun pelajaran 2015/2016. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam uji coba ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen dengan menggunakan desain one group pretest-postest. Metode pra-eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis Guided Inquiry Laboratory (GIL). Bahan kajian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA disalah satu SMA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang siswanya memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dalam pengambilan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. Pada metode ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013) metode

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh produk berupa LKS praktikum berbasis inkuiri pada topik pembuatan dan pengujian sabun. Untuk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Gina Rosarina 1, Ali Sudin, Atep Sujana 3 123 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Baleendah. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Bandung. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA 497 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Sri Rahayu a, Antonius Tri Widodo b, Supartono b a SMA Negeri 1 Cirebon b Jurusan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Langkah-langkah yang dilakukan dan hasil yang diperoleh pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Tujuan Pada tahap ini dilakukan tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif jenis penelitian eksperimen yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika diharapkan memberikan pengalaman sains langsung kepada siswa untuk memahami fisika secara utuh,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN v A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains sangat berkaitan erat dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains sangat berkaitan erat dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains sangat berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya menekankan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan fakta dan konsep (Yuniastuti, 2013). 2009). Dengan melakukan hands on activity dan minds on activity berbasis proses

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan fakta dan konsep (Yuniastuti, 2013). 2009). Dengan melakukan hands on activity dan minds on activity berbasis proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, biologi merupakan pendidikan berorientasi kehidupan, lingkungan, dan pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Akan tetapi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PPKN KELAS VII SISWA SMP NEGERI 5 TANJUNG PANDAN KABUPATEN BELITUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL SKRIPSI Oleh :

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN: Implementasi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika sebagai Upaya Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo Ria Oktaviastuti, Mita Anggaryani Jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang dan dapat membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dipilih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis web menggunakan pendekatan saintifik ini adalah metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Muh. Nasir Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model 5E. Pengembangan perangkat pembelajaran dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen. Dalam penentuan subyek penelitian ini,

Lebih terperinci

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya baik jasmani dan rohani dengan suatu hasil atau prestasi. Pendidikan juga berarti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan, perlu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang

mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teori Kinetik Gas Sri Wahyuningsih S. Muis, Dr. Mursalin, M.Si, Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu bekal yang paling berharga dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan kunci utama dalam meraih sebuah kesuksesan. Pendidikan wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran merupakan proses yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING Yosi Ermalinda, Ratu Betta Rudibyani, Emmawaty Sofya, Ila Rosilawati. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

Lebih terperinci