PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015

Transkripsi

1 Nomor 01 Bulan Januari 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat pada awal tahun anggaran 2015 (sesuai alokasi anggaran pada DIPA Tahun Anggaran 2015) sebesar Rp ,- yaitu pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan (K PPN) Mamuju sebesar Rp ,-, KPPN Majene sebesar Rp ,- dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran pusat sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 mencapai Rp ,- atau 1,09% yang terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju sebesar Rp ,- atau sebesar 0,5% dan KPPN Majene sebesar Rp ,- atau sebesar 0.58%. Sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015, Satker Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Pasangkayu (477714) merupakan satker K/L dengan kinerja penyerapan anggaran tertinggi yaitu sebesar 13,96%. Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran terbesar yaitu fungsi ekonomi dengan alokasi pagu sebesar Rp1.304 miliar, fungsi pendidikan dengan alokasi pagu sebesar. Rp364 Miliar dan fungsi pelayanan umum dengan alokasi pagu sebesar Rp336 Miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, fungsi ekonomi dan fungsi pendidikan mengalami kenaikan pagu sebesar 48,23% dan 19,16% sedangkan fungsi pelayanan umum mengalami penurunan sebesar 55,71% (y-o-y). Berdasarkan jenis kewenangannya, alokasi anggaran tertinggi sebesar Rp1,138 triliun terdapat pada DIPA dengan kewenangan Dekonsentrasi (DK), namun tingkat penyerapan tertinggi sampai dengan akhir Januari 2015 terdapat pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar 2,52%. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 (y-o-y), alokasi anggaran dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar Rp1.100 miliar atau 2,13%. Berdasarkan jenis belanja, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada belanja modal dengan pagu sebesar Rp1,285 triliun (50,78%), diikuti oleh belanja barang sebesar Rp656 miliar (25,93%), dan belanja pegawai sebesar Rp418 miliar (16,51%). Namun demikian tingkat penyerapan tertinggi berada pada belanja pegawai sebesar 5,74%, sedangkan belanja bantuan sosial dengan pagu terendah masih belum terdapat realisasi atau 0%. Berdasarkan bagian anggaran/kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran terbesar berada pada Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp995 miliar, diikuti Kementerian Agama sebesar Rp373 miliar, dan Kementerian Perhubungan Rp225 miliar, dengan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 0,03%, 1,91%, dan 0,3%. 1 Halaman

2 1. Gambaran Umum Pelaksanaan Anggaran Pusat Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun anggaran 2015 mengelola 252 DIPA Satuan Kerja ( Satker) Kementerian/Lembaga (K/L). Total anggaran pusat yang dikelola sebesar Rp2,555 triliun. Alokasi anggaran tersebut terdiri dari alokasi anggaran pusat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mamuju (178) sebesar Rp2,094 Triliun, KPPN Majene (059) sebesar Rp437 Miliar dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah (140) sebesar Rp 24 Miliar. Terdapat blokir anggaran sebesar Rp329 miliar atau 13% dari total alokasi anggaran pusat. Mayoritas blokir anggaran terdapat pada satker di bawah wilayah kerja KPPN Mamuju sebesar Rp322 Miliar atau 98% dari total blokir anggaran. Blokir anggaran ini akan mempengaruhi realisasi anggaran bila tidak diselesaikan sampai dengan akhir tahun Tabel 1. Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat Berdasarkan KPPN s.d Akhir Bulan Januari 2015 KPPN REALISASI BLOKIR % REALISASI 059 M A J E N E ,58% 178 MAMUJU ,50% TOTAL ,09% Sumber: Web Monev Internal dan RKA-KL(data diolah) Realisasi anggaran pusat pada lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 sebesar Rp ,- atau 1,09% dari total alokasi anggaran pusat. Realisasi Anggaran Kanwil tersebut terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju sebesar Rp ,- atau sebesar 0,5% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp ,- atau sebesar 0,58% dari total alokasi anggaran pusat. Berdasarkan jenis kewenangan, Kantor Daerah (KD) merupakan yang tertinggi tingkat penyerapan anggarannya yaitu sebesar Rp ,- atau 2,52% dari Rp ,- alokasi anggaran pusat yang dikelola. 15,00% Diagram Scatter Hubungan Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Januari ,00% % REALISASI 11,00% 9,00% 7,00% 5,00% y = -6E-14x + 0,016 R² = 0,005 % REALISASI Linear (% REALISASI) 3,00% 1,00% -1,00% Miliar Rupiah Grafik 1. Keterkaitan Pagu dan Penyerapan Dari sisi akuntanbilitas, besarnya alokasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyerapan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari 2 Halaman

3 hubungan jumlah anggaran yang dikelola dengan kinerja penyerapan anggaran yang memiliki korelasi sangat lemah. Dari grafik di atas, tingkat penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada satker Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Pasangkayu (477714) yaitu sebesar 13,96% dari pagu sebesar ,-. Sedangkan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Barat (498666) yang mengelola pagu anggaran terbesar yaitu Rp ,- sampai dengan akhir Januari 2015 tingkat penyerapan anggarannya masih nihil atau 0%. 2. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran terbesar sampai akhir bulan Januari tahun 2015 di Provinsi Sulawesi Barat yaitu fungsi ekonomi, fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan umum dengan alokasi masing-masing sebesar Rp1,304 triliun, Rp364 miliar, dan Rp336 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, fungsi ekonomi dan fungsi pendidikan mengalami kenaikan sebesar 48,23% dan 19,16% sedang fungsi pelayanan umum mengalami penurunan sebesar 55,71% (y-o-y). Fungsi pariwisata dan budaya merupakan fungsi yang memperoleh alokasi anggaran paling rendah dengan pagu sebesar Rp 1,313 miliar. Miliar Rupiah EKONOMI PENDIDIKAN PELAYANAN UMUM PERUMAHAN DAN FASUM KETERTIBAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN HIDUP AGAMA KESEHATAN PERLINDUNGAN SOSIAL PARIWISATA DAN BUDAYA REALISASI Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Januari Tahun 2014 Berdasarkan Fungsi Jika dilihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 maka fungsi pelayanan umum merupakan fungsi yang penyerapan anggaran paling tinggi yaitu 4,68% dan diikuti dengan fungsi pendidikan sebesar 1,42%. Sedangkan fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi perlindungan sosial dan fungsi pariwisata dan budaya, kinerja penyerapan anggarannya sampai akhir bulan Januari tahun 2015 masih nihil atau 0%. 3. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kewenangan 3 Halaman

4 Berdasarkan jenis kewenangan sampai dengan bulan Januari tahun 2015, alokasi anggaran pusat di Provinsi Sulawesi Barat didominasi oleh DIPA kewenangan Kantor Daerah (KD) dan kewenangan Dekonsentrasi (DK) yang mendapatkan alokasi anggaran paling tinggi yaitu 43% dan 45% dari total seluruh anggaran. Miliar Rupiah DK KD TP KP UB Pagu Realisasi Grafik 3. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Januari 2015 Berdasarkan ewenangan Dan jika melihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Januari tahun 2015 DIPA Kantor Daerah (KD) merupakan yang tertinggi sebesar 2,52%. Pada bulan yang sama tahun 2014, alokasi anggaran yang paling tinggi terdapat pada DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) dan Kantor Pusat (KP) yaitu masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,-. Dengan tingkat penyerapan anggaran paling tinggi terdapat pada DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) yaitu sebesar 2,13%. 4. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Dari keempat jenis belanja, belanja modal merupakan jenis belanja yang mendapat alokasi anggaran terbesar sejumlah ,- atau sekitar 50,78% dari total pagu anggaran pusat, kemudian diikuti oleh Belanja Barang sebesar Rp656,374,613,000,- atau sekitar 25,93% dari total pagu anggaran pusat dan Belanja Pegawai sebesar Rp ,- atau sekitar 16,51% dari total pagu. Namun demikian bila melihat kinerja penyerapan anggaran terbesar sampai dengan bulan Januari tahun 2015 maka belanja pegawai menempati urutan pertama yaitu dengan tingkat penyerapan sebesar 5,74%, sedangkan belanja modal yang mempunyai alokasi anggaran terbesar, belum terdapat realisasi anggaran. 4 Halaman

5 Miliar Rupiah % 9% 8% 7% 6% BELANJA MODAL BELANJA BARANG BELANJA PEGAWAI BELANJA BANSOS REALISASI , , ,00 - % REALISASI 0,00% 0,53% 5,74% 0,00% 5% 4% 3% 2% 1% 0% Grafik 4. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Januari 2015 Berdasarkan Jenis Belanja 5. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran Untuk melihat prioritas pembangunan Pemerintah Pusat terhadap suatu wilayah dapat dilihat dari alokasi anggaran berdasarkan Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga. Terdapat 40 Bagian Anggaran yang menjadi tanggung jawab Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 40 Bagian Anggaran di lingkup kerja Kanwil DJPBN Provinsi Sulbar berikut disajikan data pagu dan realisasi dari 10 Bagian Anggaran yang mendapat alokasi dana paling besar pada tahun anggaran 2014 ini. Miliar Rupiah 1.200, ,00 100% 90% 80% 800,00 70% 60% 600,00 50% 40% 400,00 30% 200,00 20% 10% REALISASI , , , , , , , , % REALISASI 0,03% 1,91% 0,30% 0,18% 7,36% 0,00% 0,12% 2,49% 0,38% 3,95% Grafik 5. Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran s.d Bulan Januari 2015 Kementerian Pekerjaan Umum (033) merupakan Bagian Anggaran yang paling banyak mendapat alokasi anggaran (Rp 995 miliar) diikuti Kementerian Agama (025) sebesar Rp373 miliar dan Kementerian Perhubungan (022) sebesar Rp225 miliar. Dari 10 K/L dengan pagu terbesar yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Januari tahun 2015 adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu sebesar 7,36%, sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Agama tingkat penyerapannya adalah 0,03% dan 1,91%. 0% 5 Halaman

6 6. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Satuan Kerja yang Berpengaruh Besar Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulbar (498666) merupakan satker yang mendapat alokasi anggaran pusat paling besar di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar Rp ,- diikuti satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-Jeneberang Provinsi Sulawesi Barat (498329) dengan alokasi pagu sebesar Rp ,-. Sampai dengan akhir Januari tahun 2015 terdapat 6 satker dengan pagu terbesar yang realisasi anggarannya masih nihil. Pada satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-Jenebarang Provinsi Sulawesi Barat (498329) terdapat blokir anggaran sebesar 50,3% yang bila tidak diselesaikan akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan anggaran. Tabel 3. Satker K/L Dengan Alokasi Pagu Terbesar s.d Akhir Bulan Januari Tahun PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI SULBAR ,00% SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR POMPENGAN ,00% JENEBERANG PROVINSI SULAWESI BARAT PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI SULBAR ,00% 4 SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR POMPENGAN ,00% JENEBERANG PROVPINSI SULAWESI BARAT LISTRIK PERDESAAN SULAWESI BARAT ,00% 6 PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM SULAWESI ,00% BARAT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BELANG-BELANG ,15% KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI BARAT ,18% BANDAR UDARA TAMPA PADANG DI MAMUJU ,38% KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. POLMAS ,57% Berdasarkan kewenangan DIPA Dekonsentrasi (DK), di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 57 Satker K/L. Dari 57 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK, berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi anggaran tertinggi dalam tabel di bawah ini. Tabel 4. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tertinggi Satker K/L DK s.d Akhir Bulan Januari DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT % DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI BARAT % DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI BARAT % SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI BARAT 0% DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI BARAT % DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI SULAWESI BARAT 0% DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROPINSI SULAWESI BARAT % DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI BARAT % DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT % DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROPINSI SULAWESI BARAT % Dari 57 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK tersebut, 10 Satker yang memiliki pagu anggaran terbesar sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 tingkat realisasi anggarannya masih nihil atau 0%. Dari 10 satker tersebut, terdapat 3 satker yang seluruh anggarannya terblokir yaitu satker Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (340069), satker Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat (340050) dan satker Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (340043). Berdasarkan kewenangan DIPA Kantor Pusat (KP) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 15 K/L. Berikut disajikan dalam tabel di bawah ini, 10 Satker K/L KP dengan alokasi anggaran terbesar. 6 Halaman

7 Tabel 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tertinggi Satker K/L KP s.d Akhir Bulan Januari PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI SULBAR ,00% SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR POMPENGAN-JENEBERANG PROVINSI SULAWESI BARAT 0,00% PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI SULBAR ,00% SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR POMPENGAN JENEBERANG PROVPINSI SULAWESI BARAT 0,00% LISTRIK PERDESAAN SULAWESI BARAT ,00% PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM SULAWESI BARAT ,00% PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI BARAT ,00% PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN SULAWESI BARAT ,00% PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SULAWESI BARAT ,22% PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT Dari 15 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP tersebut, 7 Satker yang mendapat alokasi anggaran terbesar sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 tingkat realisasi anggarannya masih nihil atau 0%. Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat (477060) merupakan Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan akhir bulan Januari tahun 2015 yaitu 0,68%. Apabila melihat dari Satker K/L dengan DIPA kewenangan Kantor Daerah (KD) terdapat 13 9 Satker K/L di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar. Dari 139 Satker K/L tersebut berikut ditampilkan 10 Satker K/L dengan alokasi anggaran dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi. Tabel 6. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tertinggi Satker K/L KD s.d Akhir Bulan Januari POLRES MAMUJU ,47% POLRES POLEWALI MANDAR ,91% KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. MAJENE ,52% KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. POLMAS ,57% KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. MAMUJU ,36% BANDAR UDARA TAMPA PADANG DI MAMUJU ,38% LPMP SULAWESI BARAT ,33% BALAI PENGELOLAAN DAS LARIANG MAMASA ,32% KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI BARAT ,18% UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BELANG-BELANG ,15% Dari 10 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KD di atas, Satker Polres Mamuju (646552) merupakan Satker K/L dengan Kewenangan KD yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 7,47% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp ,-, diikuti Satker Polres Polewali Mandar (646545) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 6,91% dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Majene dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 3,52% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp34,592,088,000,-. Pada satker Unit Penyelenggaraan Pelabuhan Belang- Belang terdapat blokir anggaran sebesar 96,22% yang apabila tidak diselesaikan akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan anggarannya. Jika melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Tugas Pembantuan (TP), terdapat 37 Satker K/L dengan kewenangan tersebut. Dari ke 37 Satker K/L tersebut berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi anggaran dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi. 0,68% 7 Halaman

8 Tabel 8. Dengan Alokasi dan Realisasi Anggaran Tertinggi Satker K/L TP s.d Akhir Januari DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROPINSI SULAWESI BARAT ,00% DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI BARAT ,00% DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROPINSI SULAWESI BARAT ,00% DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROPINSI SULAWESI BARAT ,00% DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI BARAT ,00% DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. MAMUJU ,00% DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. MAMUJU ,00% DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR ,51% DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KAB MAMUJU ,00% DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI BARAT ,00% Dari 10 Satker K/L dengan kewenangan DIPA TP sampai dengan akhir bulan Januari 2015, Satker Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Polewali Mandar (340443) menduduki peringkat pertama untuk Satker K/L dengan kewenangan TP yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 0,51% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp ,-, 9 satker lainnya tingkat realisasi anggarannya masih nihil atau 0%. Terdapat 3 satker yaitu satker Dinas Kesehatan Kab. Majene (340184), satker Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar (340453) dan satker Dinas Kesehatan Kab. Mamasa (340501) yang keseluruhan anggarannya terblokir dengan jumlah yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp4,130,616,000,- Satker K/L dengan kewenangan DIPA Usaha Bersama (UB) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat berjumlah 4 Satker. Berikut data Satker-Satker tersebut. Tabel 9. Satker K/L UB Dengan Alokasi dan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Januari BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA, % PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KAB. MAJENE BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA, % PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KAB. MAMUJU BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA % KAB. POLEWALI MANDAR SEKDA KAB. MAMUJU TENGAH % Dari seluruh Satker K/L dengan kewenangan DIPA UB sampai akhir bulan Januari 2015 kinerja penyerapan anggarannya masih nihil atau 0%. 7. Alokasi Program Nawacita Tahun 2015 di Provinsi Sulawesi Barat Program Nawacita merupakan sembilan program pembangunan unggulan pemerintahan Joko Widodo dan Yusuf Kalla untuk mewujudkan Trisakti Presiden Soekarno. 9 Agenda Prioritas Program Nawacita tersebut terdiri dari: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara; 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan; 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8 Halaman

9 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Pada bulan Januari tahun anggaran 2015 belum dialokasikan anggaran untuk Program Trisakti dan Nawacita di Provinsi Sulawesi Barat. Diterbitkan oleh: Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Gedung Keuangan Negara Mamuju Lantai III Jl. Soekarno Hatta Mamuju Sulawesi Barat Telp. (0428) , Faks. (0428) Website: 9 Halaman