A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
|
|
- Utami Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONTRIBUSI PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) TERHADAP PEMBANGUNAN FISIK DI KELURAHAN SETIAWARGI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA The Contribution of Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP- BK) Program to the Physical Development in Setiawargi Village Tamansari Subdisctrict Tasikmalaya City Nedi Sunaedi 1 (nedi_pdil@yahoo.co.id) Khoerul Matin 2 (khoerulmatin@gmail.com) Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The background of this research begins from the reason that Setiawargi Village has been chosen to Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program as the society builds the independent Agency for Community Self-reliance (BKM) successfully. The main problem discussed in this research is how the implementation of Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program in Setiawargi Village is and how the physical development conducted by Community-Based Environmental Settlement Arrangement (PLP-BK) program in Setiawargi Village is. The hypothesis of this research is the implementation of PLP-BK program in Setiawargi Village that consists of preparation stage, participative planning stage, social marketing stage, and construction stage. The physical development conducted by PLP-BK is the development of infrastructure that supports Tonjong Waterfall as the tourism place. The method used in this research is descriptive method and the technique of collecting the data done through observation, interview, questionnaire, documentation, and literary study. The technique of taking the sample is done by random sampling technique as many 2% or 62 respondents of society and purposive technique 100% that consists of 2 respondents, they are the Head of Setiawargi Village and the Coordinator of Setiawargi PLP-BK program. The technique of analyzing the data in this research used the simple percentage formula (%). The research result shows that the implementation of PLP-BK program in Setiawargi Village consists of preparation in the form of socialization, survey, and workshop, the planning involves the society actively, social marketing of priority areas, and the construction. The construction consists of the construction and recovery of road, TPT (Tembok Penahan Tanah) construction, drainage, and the construction of infrastructure that supports another tourism area such as the construction of Gazebo and MCK. The researcher s suggestion to the PLP-BK program is that it needs the continuous development in order to fulfill the society s needs. It is also suggested to the next researchers to find some complex topics to discuss. 1
2 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya adalah kondisi dimana masyarakat mampu meningkatkan kualitas lingkungan permukimannya dengan berbasis pada tiga pilar utama, yakni (1) Orientasi yang bertumpu bertumpu perubahan perilaku (attitude), (2) Orientasi Pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management), serta (3) Orientasi Inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship) (PNPM P2KP, 2007). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan secara nyata kebijakan peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan pendekatan Tridaya adalah melalui pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berlangsung sejak tahun 1999 hingga kini. Tahun 2008 secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan). Sebagai bagian dari PNPM Mandiri maka tujuan, prinsip dan pendekatan yang ditetapkan dalam PNPM Mandiri juga menjadi tujuan, prinsip dan pendekatan PNPM Mandiri Perkotaan. Setelah itu pada tahun 2009, terdapat penguatan-penguatan konsep maupun kebijakan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat serta pemda dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayahnya masing-masing. Kelurahan Setiawargi adalah salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah permasalahan di Kelurahan Setiawargi seperti infrastuktur wilayah yang rendah, kemiskinan serta potensi geografis yang belum teroptimalkan menjadi pemicu ditetapkan dan dipilihnya Kelurahan Setiawargi pada tahun 2009 ke dalam Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) seiring dengan keberhasilan masyarakat dalam membangun Badan Keswadayaan 2
3 Masyarakat (BKM) menuju mandiri. Program ini merupakan intervensi dari Program Penanganan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang stimulasinya kearah keberhasilan masyarakat dalam membangun lembaga kemasyarakatan yang partisipatif. Melalui Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) atau Neighbourhood Development (ND) yang merupakan peningkatan dari P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) dengan penekanan khusus pada penataan prasarana lingkungan dan kualitas hunian guna mendukung pengembangan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan pemberdayaan sumber daya manusia dengan memperhatikan tatanan sosial masyarakat yang direncanakan dan dibangun dengan pendekatan kolaboratif antara bottom up approach (partisipasi masyarakat) dan top down approach (partisipasi pemerintah dalam hal ini pemda setempat dan stakeholders lainnya) merupakan salah satu alternatif pembangunan perkotaan yang optimal saat ini. Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), memuat suatu arahan rencana dan program-program pembangunan kawasan pemukiman yang komprehensif (menyeluruh), terpadu dan berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip - prinsip perencanaan partisipatif dan pendekatan TRIDAYA (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan). Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi ini bertujuan mengembangkan kawasan-kawasan prioritas yang telah ditentukan arahan perkembangannya serta pembangunan yang diharapkan sesuai dengan tujuan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) secara umum. Sesuai dengan tujuannya bahwa program ini mewujudkan masyarakat yang sadar akan lingkungan dan permukiman mereka serta mengembangkan potensi geografis dan sumberdaya alam yang ada di lingkungannya sebagai penunjuang perekonomian masyarakat. 3
4 2. Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah: a. Dapat mengetahui pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP- BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. b. Dapat pembangunan fisik yang dilakukan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2002: 63). Dengan maksud memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai Kontribusi Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) terhadap pembangunan fisik di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan menekankan pada masalah-masalah yang aktual pada masa sekarang dan tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi lebih jauh dapat menganalisis dan menginterpretasikan arti dari data tersebut yang telah diperoleh lalu membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapaun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat setempat sebanyak 62 KK (Kepala Keluarga) serta sampel Kepala Kelurahan dan Koordinator program. B. PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan merupakan serangkaian upaya melalui tahapantahapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suatu program yang direncanakan agar program tersebut dapat terarah sesuai dengan harapan 4
5 dan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program tersebut yaitu meliputi: a. Tahapan Persiapan Persiapan merupakan suatu bentuk upaya dalam mempersiapkan suatu hal demi kelancaran suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam suatu pelaksanaan program, tentunya perlu adanya persiapan sebagai langkah awal dalam mewujudkan pelaksanaan yang lebih terarah dan siap dalam segala bentuk tujuan dari pelaksanaan program. Dalam program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi persiapan dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari sosialisasi, survey dan lokakarya di berbagai tingkatan orientasi. Karena itu tahapan persiapan merupakan suatu hal yang berpengaruh kepada keberhasilan program. b. Tahapan Perencanaan Partisipatif Perencanaan merupakan serangkaian pemilihan dengan menetapkan suatu tujuan yang akan dilaksanakan melalui penentuan kegiatan-kegiatan yang dapat dijadikan prosedur dalam program ataupun kegiatan tertentu. Sedangkan perencanaan partisipatif adalah suatu perencanaan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam penetapan suatu rencana kegiatan. Masyarakat adalah unsur yang paling penting yang harus diperhitungkan dalam perencanaan program. Sebab aspirasi mereka dapat dibutuhkan dalam penentuan langkah yang akan dilaksanakan dalam program sesuai dengan acuan program yang berprinsip bottom up planning. Perencanaan dapat dilakukan oleh pemerintah saja ataupun oleh masyarakat saja serta dapat dilakukan pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Pada tahap perencanaan partisipatif program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi, menghasilkan tahapan-tahapan kegiatan dan terbentuknya 5
6 berbagai unsur pelaksana program yang meliputi; pengorganisasian dengan terbentuknya Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) yang di ketuai oleh Ahmad Sirajudin, Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan (TAPP) yang di ketuai oleh Nurdiana, dan Tim Pelaksana Pembangungan (TPP) Kelurahan Setiawargi serta terbuatnya dokumen-dokumen perencanaan seperti dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kelurahan Setiawargi, Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Setiawargi, dan dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Kelurahan Setiawargi. Pada tahap perencanaan partisipatif ini, tentunya masyarakat adalah unsur utama yang harus diperhitungkan keterlibatannya. Tahap ini melibatkan unsur masyarakat melalui musyawarah dan dalam perencanaan ada kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian dalam tahap perencanaan partisipatif ini, masyarakat berperan aktif demi terwujudnya program yang akan dilaksanakan. c. Tahap Pemasaran Sosial Pemasaran sosial yang dimaksud dalam program ini adalah suatu upaya dalam memperkenalkan program yang akan dilaksanakan kepada stakeholder dan intansi-intansi lainnya agar terjalin kerjasama berupa bantuan sosial yang saling menguntungkan. Dalam pemasaran sosial ini terdiri dari unsur-unsur kegiatan yang telah ditetapkan dalam perencanaan yang dipasarkan secara mediasi oleh tim pemasaran. Unsur-unsur kegiatan tersebut meliputi kawasan-kawasan yang menjadi prioritas arah perkembangannya yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan swadaya untuk menggali potensi suatu wilayah. Pemasaran sosial program PLPBK di Kelurahan Setiawargi terdiri dari kawasan-kawasan prioritas yang menjadi objek pemasaran untuk diperkenalkan tujuan program yang akan dilaksanakan. Mengenai tahap pemasaran sosial program PLPBK di Kelurahan 6
7 Setiawargi ini, masyarakat kurang mengetahui tujuan utama dalam pemasaran sosial. d. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Pembangunan merupakan suatu kegiatan dengan tahapantahapan tertentu dalam mencapai tujuan kearah yang lebih baik dan menciptakan sesuatu yang baru yang tadinya tidak ada menjadi ada, yang tadinya rusak menjadi baik. Menurut Bintarto (1983:106), pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan merombak secara bertahap dengan menjalankan tumbal sulam, atau dengan menciptakan sesuatu yang baru. Pembangunan juga dapat diartikan sebagai implementasi dari hasil-hasil perencanaan yang telah disepakati bersama oleh pelaksana pembangunan. Sedangkan pelaksanaan pembangunan merupakan perwujudan dari segala bentuk kegiatan yang telah disepakati dan direncanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada umunya. Seperti halnya dalam program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi, bahwa program ini diiringi rasa antusias masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunannya, karena masyarakat berharap setelah dilaksanakan pembangunan dapat mempermudah untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada umumnya. 2. Pembangunan Fisik yang Dilakukan oleh Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Pembangunan fisik yang dilakukan berupa pembangunan infrastuktur yang menunjang kawasan wisata Curug tonjong. Kawasan wisata adalah suatu tempat dimana terdapat orang yang berkunjung ke daerah tersebut karena memiliki karakteristik yang menjadi objek keindahan. Kawasan wisata tentunya perlu penataan dari segi infrastuktur agar kawasan wisata tersebut dapat terkelola dengan baik 7
8 dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Tentunya setelah itu semua terjadi, efeknya adalah kepada masyarakat sekitar sebagai pengelola kawasan. Infrastuktur itu sendiri merupakan prasarana yang menunjang suatu kegiatan agar mempermudah dari kegiatan yang dilakukannya. Dalam program ini infrastuktur yang dibangun adalah meliputi: a. Pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan Drainase Tembok penahan tanah (TPT) merupakan bangunan yang digunakan untuk menahan tanah pada lahan kritis atau pada lahan dengan kemiringan tertentu untuk menghindari pergerakan tanah. Sedangkan drainase adalah suatu bangunan tempat laju saluran air yang digunakan untuk memperlancar saluran air yang berasal dari luar (hujan). Pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan Drainase di Kelurahan Setiawargi melalui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi dilakukan dibeberapa titik yang teridentifikasi terdapat di lahan kritis yang kemungkinan terjadi longsor (land slide). Tentunya pembangunan tersebut berdampak pada masyarakat yang merasakan manfaatnya yang terbukti pada jawaban responden sebesar 67,74% yang merasakan manfaat pembangunan TPT itu untuk meminimalisir longsor dan jawaban responden sebesar 32,26% menyatakan manfaatnya adalah memperlebar jalan. Sedangkan dengan adanya perbaikan drainase masyarakat mendapatkan manfaat saluran air menjadi lancar hal itu dapat dilihat dari jawaban responden sebesar 74,19% yang menyatakan perbaikan drainase bermanfaat untuk kelancaran saluran air. b. Pembangunan dan Perbaikan Jalan Jalan merupakan prasarana untuk melayani pergerakan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Keberadaan jalan sangat dibutuhkan masyarakat untuk berinteraksi dan berkorelasi 8
9 dengan masyarakat lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan dan perbaikan infrastuktur jalan tentunya harapan semua masyarakat. Dalam hal ini perbaikan dan pembangunan jalan tertuju pada peningkatan infrastuktur kawasan wisata Curug Tonjong dan daerah sekitarnya yang menjadi koridor ke kawasan tersebut. Mengingat pentingnya jalan, sebagai sarana transportasi melaui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi dilaksanakan pembangunan dan perbaikan jalan yang berlokasi di kawasan wisata Curug Tonjong sesuai dengan kesepakatan dan perencanaan. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kualitas jalan setelah adanya program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmlaya. c. Pembangunan Gazebo dan MCK Gazebo merupakan suatu jenis bangunan semacam rest area (tempat peristirahatan) yang berada di suatu kawasan tertentu yang dimana orang-orang berkunjung. Sedangkan MCK adalah bangunan tempat pembuangan serta kebutuhan manusia dalam hal kebersihan jasmani. Dalam hal ini pembangunan Gazebo dan MCK dimaksudkan untuk memperlengkap sarana dan prasarana penunjang di kawasan Curug Tonjong untuk memfasilitasi pengunjung demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan. B. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai kontribusi program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi sebagai berikut: a. Pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi terdiri dari; 9
10 tahap persiapan, perencanaan pasrtisipatif, pemasaran sosial dan pelaksanaan pembangunan. b. Pembangunan fisik yang dilakukan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi adalah pembangunan jalan, TPT (Tembok Penahan Tanah), drainase, geazebo dan MCK dalam upaya pembangunan onfrastuktur penunjang kawasan wisata Curug Tonjong. 2. Saran Adapun saran yang disampaikan penulis mengenai program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Setiawargi adalah: 1. Dalam persiapan dan perencanaan program diharapkan lebih pada pendekatan masyarakat untuk mengetahui secara detail permasalahan yang ada di msayarakat demi mempermudah kelancaran dan tujuan pembangunan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umunya di Kelurahan Setiawargi. 2. Kepada masyarakat diharapkan dapat memelihara secara penuh hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh program. 3. Kepada pemerintah dan pelaku program diharapkan dapat menindak lanjut program-program yang belum terlaksana yang terlah direncanakan sebelumnya agar masyarakat tidak merasa terus menunggu keberlangsungan lanjutan dari pembangunan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta: Rineka Cipta Bintarto, R. (1983). Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 10
11 Draft Pedoman Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Sumaatmadja, Nursid. (1988) Studi Geografi : Suatu Pendekatan Dan Analisa Keruangan, Alumni Bandung. Sumaatmadja, Nursid. (1988). Geografi Pembangunan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 11
PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) Jurusan Arsitektur Universitas Merdeka Malang; budiyanto_hery@yahoo.com Abstract Program
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah tersusunnya buku Laporan Akhir Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Taipa Kota Palu.
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan
Lebih terperinciOleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perancangan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa Jomblang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Kemiskinan adalah masalah kompleks sehingga Penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif Kondisi lingkungan dan permukiman yang
Lebih terperinciUSULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF
USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri
Lebih terperinciKata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai
Page 0 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke Tuhan yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN
PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN Sri Novi Hastuti H. Nedi Sunaedi, M. Si, Program studi pendidikan geografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; (5) batasan
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini, dimaksudkan untuk menjelaskan urgensi permasalahan penelitian yang diuraikan dengan sistematika (1) latar belakang; (2) pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian;
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)
Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP) Disampaikan Oleh: Mita D Aprini Jakarta, Juni 2015 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a. LATAR BELAKANGLatar
Lebih terperinciTINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)
.OPEN ACCESS. TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN) Jurnal Pengembangan Kota (2015) Volume 3 No. 1 (40 48) Tersedia
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT
STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL WILIA MERI FARADONA NIM. 09030277 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG
EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION
Lebih terperinci: PRIMA KEADILAN : PEMATANGSIANTAR
BKM KELURAHAN KECAMATAN KOTA : PRIMA KEADILAN : BANTAN : SIANTAR BARAT : PEMATANGSIANTAR KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH SUMATERA UTARA 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Lebih terperinciArah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU
Z Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh 2015-2019 dan Gambaran Umum Program KOTAKU Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Latar Belakang & Kebijakan Amanat
Lebih terperinciDRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK
DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK POKOK BAHASAN JUKNIS Ketentuan Tahapan PLPBK Ketentuan Review Pemetaan Swadaya Ketentuan Penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas Ketentuan Pencairan
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) atau Support for Poor and Disadvantaged Area (SPADA) merupakan salah satu program dari pemerintah
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya
Lebih terperinciManfaat yang telah dapat dirasakan rakyat antara lain meliputi beberapa aspek yaitu:
PERANAN PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) DI DESA CIULU KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS The Role of Community
Lebih terperinciSupriyadi S.N. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017 ISSN : 0215/9635 Published by Lab Sosio, PERAN FASILITATOR DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS
Lebih terperinciA. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM
A. Latar Belakang Dalam Strategi intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial di masyarakat, dari kondisi masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri
Lebih terperinciPOTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA
POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Nurul Ikhsan Alfazary 1 (n.ikhsanalfazary@gmail.com) Nedi Sunaedi
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK
PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK APA PERENCANAAN PARTISIPATIF? Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda Proses penyelarasan perencanaan
Lebih terperinciKeyword: implementation of partnership program, government, community, environmental planning community-based settlement (PLP BK)
PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (Studi Pada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Lebih terperinciYanuar Kusuma Wardani 1, Yori Herwangi 2, Ahmad Sarwadi 3
EFEKTIVITAS KINERJA PROGRAM PENYEDIAAN SARANA PRASARANA PERMUKIMAN (STUDI KASUS: PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS KELURAHAN KARANGWARU KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA) Yanuar
Lebih terperinciPEMANFAATAN LAHAN DENGAN BUDIDAYA SAWO (ACHRAS SAPOTA L) DI DESA CIKADU KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA
PEMANFAATAN LAHAN DENGAN BUDIDAYA SAWO (ACHRAS SAPOTA L) DI DESA CIKADU KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA Land Use in Aquaculture Sapodilla (Achras Sapota L) in the Village District of Cikalong
Lebih terperinciPenataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciJurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:
PARTISIPASI MASYARAKAT DESA DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI DESA BINUANG KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Farhanuddin Jamanie Dosen Program Magister Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan kebijakan pembangunan sanitasi sebagai bagian dari strategi nasional bidang sanitasi dan higienitas untuk diterapkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan
Lebih terperinciP E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Status negara berkembang dengan kesejahteraan materials tingkat rendah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Status negara berkembang dengan kesejahteraan materials tingkat rendah menjadikan Indonesia belum lepas dari masalah kemiskinan. Kemiskinan bersifat kompleks
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian
Lebih terperinciANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN
SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN 2015-2016 OLEH ISMAIL NASUTION 130501029 PROGRAM STUDI EKONOMI
Lebih terperinciBAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK
BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK 2.1 KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS 2.1.1 Delineasi Kawasan Prioritas Berdasarkan 4 (empat) indikator yang telah ditetapkan selanjutnya dilakukan kembali rembug
Lebih terperinciSambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.
Sambutan Pembukaan Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA Pada Acara Rapat Koordinasi Nasional Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)
Lebih terperinciOleh. Lely Kusumaningrum ( )
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PERUMUSAN USULAN KEGIATAN BIDANG LINGKUNGAN PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2007 (STUDI KASUS DI DESA KALISALAM KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciArsitektura, Vol.13, No.2, Oktober 2015
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUAIAN IMPLEMENTASI DENGAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS STUDI KASUS: DESA JENDI WONOGIRI Antissia Meuthia
Lebih terperinciATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM - MANDIRI PERKOTAAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) TAHUN 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pengentasan kemiskinan pada masa sekarang lebih berorientasi kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak program pengentasan
Lebih terperinciTINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM SAPU LIDI SEBAGAI PROGRAM PENATAAN PERUMAHAN PERMUKIMAN MASYARAKAT MISKIN KOTA PEKALONGAN
TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM SAPU LIDI SEBAGAI PROGRAM PENATAAN PERUMAHAN PERMUKIMAN MASYARAKAT MISKIN KOTA PEKALONGAN ARYANI SETIYOWATI PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, WINNY ASTUTI PROGRAM
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 1^ TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA HIBAH UNTUK REPLIKASI PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (REPLIKASI PLPBK) KOTA BANJARMASIN TAHUN
Lebih terperinciBuletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara
Tentang Program Kotaku Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman OUTLINE Latar Belakang Program Arahan Kebijakan DJCK: ATAR BELAKANG Kebijakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang indonesia terus melakukan upaya-upaya untuk menjadi negara maju, yaitu dengan terus melaksanakan
Lebih terperinciPertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?
Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP
Lebih terperinciPERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2010-2014 (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan
Lebih terperinciRencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan
Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana penataan lingkungan dalam suatu permukiman
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat
Lebih terperinciINFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA
INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di
149 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di desa Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap yaitu sosialisasi, transformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009 datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah
Lebih terperinciTATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP
TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP 1. PENDAHULUAN BKM adalah lembaga masyarakat warga (Civil Society Organization), yang pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai wadah masyarakat untuk
Lebih terperinciATURAN BERSAMA (AB) BKM KAHANJAK TENTANG PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
ATURAN BERSAMA (AB) BKM KAHANJAK TENTANG PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA TIPP PLP-BK DAN WARGA MASYARAKAT KELURAHAN KAMELOH BARU Menimbang :
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah) YUDO JATMIKO SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI
PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciPROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN ASAHAN
PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN ASAHAN Dulunya, kabupaten Asahan meliputi daerah kabupaten Batu Bara, Pemko Tanjung Balai dan kabupaten Asahan sendiri. Seiring dengan perjalanan
Lebih terperinciPotensi dan Upaya (Isti Rahmawati)
Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati) POTENSI DAN UPAYA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA RUMAH DOME NEW NGLEPEN DI DUSUN SENGIR DESA SUMBERHARJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN POTENTIALS AND EFFORTS IN DEVELOPING
Lebih terperinciPROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II
PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun
Lebih terperinciSOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS
SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS Erlius 1, Drs. Ardi Abbas, MT 2, Drs. Nilda Elfemi, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJIAN
BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Salah satu tujuan Nasional Republik Indonesia yang ada pada Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum. Namun dalam upaya mencapai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, yaitu Objek Wisata Alam Pemandian Air Panas. Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian proses multidimensial yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu terciptanya
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat baik dari segi sosial maupun dalam hal ekonomi. Salah
Lebih terperinciBAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan
Lebih terperincipenelitian 2010
Universitas Udayana, Bali, 3 Juni 2010 Seminar Nasional Metodologi Riset dalam Arsitektur" Menuju Pendidikan Arsitektur Indonesia Berbasis Riset DESAIN PERMUKIMAN PASCA-BENCANA DAN METODA PARTISIPASI:
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG 2004-2012 Nova Fitria Resiwiyasa 1), I Gede Sugiyanta 2), Irma Lusi Nugraheni 3) Abstract: This research aims to
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun
Lebih terperinciBAGIAN PEMASARAN HASIL PERENCANAAN PLPBK
Pedoman Teknis 2 BAGIAN PEMASARAN HASIL PERENCANAAN PLPBK I. Pengertian Tahap pemasaran ini, merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan perencanaan partisipatif (RPLP dan RTPLP) yang telah dilakukan.
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK
PERKEMBANGAN DESA CISARUA PASCA PEMEKARAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BAGI MASYARAKAT DI DESA CISARUA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Wiwin Sumarni 1 (wiwinsumarni87@yahoo.com)
Lebih terperinciBersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh.
Bersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan Program lanjutan dari Program PNPM Mandiri Perkotaan. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)telah disosialisasikan di
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL
FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1
1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI
RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl
APA..??? Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Nasional Penanganan Kumuh (PNPK) Program Nasional Peningkatan Kualitas Permukiman (PNPKP) Program Pemberdayaan Masyarakat Kumuh (PPMK) Program
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk
Lebih terperinciKEPUASAN WISATAWAN DI OBYEK WISATA AIR TERJUN SRI GETHUK. Oleh Reza Adi Prasetia Lasidi 1 INTISARI
KEPUASAN WISATAWAN DI OBYEK WISATA AIR TERJUN SRI GETHUK Oleh Reza Adi Prasetia Lasidi 1 INTISARI Kepuasan wisatawan merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelola suatu obyek wisata. Obyek Wisata
Lebih terperinciBAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH
31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) dan fungsi BKM Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan suatu institusi/ lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang berorientasi pertumbuhan di masa lalu telah menumbuhkan suatu kesenjangan yang besar, dimana laju pertumbuhan ekonomi tidak seimbang dengan peningkatan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS
LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 2 yang telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah mengevaluasi program atau proyek pengembangan masyarakat/ komunitas yang ada di
Lebih terperinciKebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016
Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Persentase Juta Jiwa MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH? Urbanisasi
Lebih terperinci