BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business process. 2.2 Laporan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business process. 2.2 Laporan"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI Pada Bab II ini akan dibahas mengenai dasar teori yang digunakan untuk mengerjakan Tugas Akhir. Dasar teori tersebut dimulai dari penjelasan mengenai pengertian Business process, konsep tentang pelaporan yang akan menjadi output dari sistem, Business Process Outsourcing untuk mendapatkan gambaran implementasi sistem yang akan dibuat, Business Process Excecution Language untuk merepresentasikan aturan pembuatan laporan, dan penjelasan mengenai protokol yang digunakan untuk mengumpulkan data mentah, dalam hal ini adalah Short Message Service. 2.1 Business process Business process adalah sebuah himpunan aktifitas atau proses yang ditujukan untuk menghasilkan keluaran yang spesifik pada customer atau pasar tertentu [DAV93]. Definisi lain dari business process adalah: sebuah langkah-langkah untuk menghasilkan sebuah produk atau service [RUM95], dan sebuah kumpulan dari pekerjaan-pekerjaan yang saling berhubungan untuk menyelesaikan suatu permasalahan [WIB07]. Business process merupakan inti dari seluruh aktivitas pada suatu perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, business process lah yang akan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan. Tapi yang perlu diketahui adalah bahwa setiap bisnis memiliki proses masing-masing yang unik, sesuai dengan karakteristik dari perusahaan dan bidang usahanya, seperti proses pembuatan produk ataupun layanan baru, pengadaan supply, menjawab pertanyaan pelanggan, ataupun rekruitasi karyawan baru, yang tentunya memiliki perbedaan karekteristik tersendiri untuk setiap perusahaan. Pembuatan laporan merupakan salah satu business process yang terdapat pada setiap perusahaan karena dengan pelaporan tersebut, perusahaan dapat menganalisis pelaksanaan bisnisnya. 2.2 Laporan Report atau biasa disebut dengan laporan adalah suatu dokumen yang menyajikan informasi tertentu tentang suatu keadaan atau berita yang memiliki nilai informasi bagi pembaca laporan tersebut [WON07]. Tujuan dari laporan adalah untuk menginformasikan sesuatu. Laporan dapat berisi elemen persuasif, seperti rekomendasi, saran atau kesimpulan lain yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk pelaksanaan ke depan [WIK07]. Laporan juga bisa bersifat publik atau privat. 1

2 II-2 Sebuah laporan dapat mempunyai bentuk yang sederhana namun bisa juga kompleks, tergantung kebutuhan pembaca laporan tersebut. Laporan yang kompleks bisa memiliki elemen-elemen berupa gambar, grafik, bagan, tabel dan lain sebagainya. Elemen-elemen tersebut digunakan untuk mempermudah pembaca laporan dalam mengerti apa yang ingin diinformasikan dalam laporan tersebut. Laporan merupakan suatu dokumen penting yang harus dipunyai oleh setiap pelaku bisnis, karena dengan laporan, setiap pelaku bisnis akan dapat menganalisis kemajuan bisnisnya berdasarkan data-data yang terdapat dalam laporan tersebut Jenis Laporan Ada dua jenis laporan berdasarkan kompleksitas informasi yang ditampilkan [IOR99]: 1. Laporan sederhana Laporan sederhana merupakan laporan yang menyajikan informasi rekapitulasi data mengenai keadaan sebuah area bisnis tertentu. Contoh dari laporan ini adalah laporan bulanan penjualan dan pembelian, laporan penjualan dan pembelian pada waktu tertentu, laporan inventaris perusahaan dan sebagainya. 2. Laporan kompleks Laporan jenis ini lebih kompleks dari jenis laporan diatas karena laporan jenis ini lebih bersifat menganalisis dan meramalkan keadaan dibanding melihat keadaan yang sedang terjadi. Untuk membuat laporan jenis ini, diperlukan algoritma yang cukup rumit dan data mining yang melibatkan banyak data dari laporan sederhana. Pembuatan laporan pada Tugas Akhir ini difokuskan pada pembuatan laporan dengan jenis laporan sederhana karena hasil pengolahan laporan pada tugas akhir ini berupa laporan rekapitulasi data mentah seperti laporan bulanan penjualan dan pembelian yang termasuk ke dalam jenis laporan ini Peranan Laporan Laporan memiliki peran yang cukup penting. Berikut adalah alasan kenapa laporan memiliki peranan yang penting [IOR99]: 1. Accountability Reasons, laporan memudahkan kita dalam melakukan penghitungan data. 2. Program Monitoring Reasons, laporan memudahkan kita untuk memonitor program yang sedang dijalankan.

3 II-3 3. Program Evaluation Reasons, laporan memudahkan evaluasi pengerjaan program. 4. Program Improvement Reasons, laporan memudahkan improvisasi pengerjaan program. 5. Sharing the Lessons Learned with Others, laporan memudahkan setiap pembaca laporan untuk bertukar pengalaman. 6. To Check on Progress laporan memudahkan kita untuk melakukan cek progress setiap pekerjaan. 7. To Identify Needed Program Changes, laporan memudahkan kita untuk mengidentifikasi perubahan. 8. To Assess Productivity and Results, laporan memudahkan penaksiran produktivitas dan hasil. 9. To Monitor Resource Utilization, laporan digunakan untuk memonitor penggunaan sumber daya. 10. To Decide Future Support, laporan digunakan untuk mendukung pemilihan putusan di masa depan. 11. To Document Program Impacts, laporan digunakan untuk mendokumentasikan efek dari program yang dikerjakan Proses Pembuatan Laporan Pembuatan laporan bisa dilakukan secara manual dan menggunakan aplikasi. Pembuatan laporan secara manual memerlukan sumber daya manusia yang akan mengumpulkan data dan mengolah data tersebut. Untuk level data yang tidak besar, proses ini masih relevan dan memungkinkan untuk dilakukan, namun dengan jumlah data besar yang sangat banyak dan proses pengolahan dengan algoritma yang kompleks, aplikasi pembuatan laporan berupa report generator sangat diperlukan. Report generator didapatkan dengan dua cara, membeli atau membangun sendiri. Terdapat beberapa kebutuhan yang harus dimiliki oleh report generator, di antaranya adalah kemudahan customisasi, karena business process perusahaan yang sewaktu-waktu bisa berubah, dan, kemampuan menangani aneka ragam data mentah yang masuk. Untuk itulah aplikasi report generator haruslah mudah dikustomisasi proses pembuatan laporannya. Berikut adalah beberapa langkah untuk membangun sebuah sistem pelaporan di sebuah perusahaan atau organisasi [ENP07]: 1. Membuat daftar laporan yang akan dibuat. 2. Membuat template laporan meliputi layout dan isi dari laporan tersebut. 3. Membuat spesifikasi dan dokumentasi dari setiap laporan.

4 II-4 4. Membuat navigasi untuk mempermudah pembaca membaca informasi yang terdapat di laporan. 5. Review spesifikasi dan navigasi dengan calon pembaca laporan Pembuatan Laporan Sebagai Business Process Salah satu business process yang terdapat pada setiap perusahaan adalah pembuatan laporan. Pembuatan laporan ini diperlukan karena hasilnya akan digunakan sebagai bahan analisis pelaksanaan bisnisnya. Hasil dari pembuatan laporan dapat berupa laporan mengenai penjualan produk, laporan jumlah barang yang berada di dalam gudang, maupun laporan keuangan. Pada umumnya, laporan yang harus dibuat oleh perusahaan didapatkan dari data mentah yang perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Salah satunya adalah data mentah yang didapatkan melalui media File Transfer Protocol (FTP), maupun melalui Short Message Service (SMS) dari telepon selular. 2.3 Business Process Outsourcing Definisi Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perpindahan business process suatu perusahaan dari dalam perusahaan ke penyedia layanan di luar perusahaan tersebut [DUT05]. Secara umum, BPO menyediakan sebuah layanan untuk melakukan sebagian business process dari perusahaan tanpa harus menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Pelaksanaan BPO didukung sedikitnya dua pelaku utama [DUT05], yaitu: 1. Penyedia layanan BPO. Penyedia layanan ini biasanya berupa perusahaan atau aplikasi yang berjalan dengan menggunakan konsep outsourcing. 2. Pengguna layanan. Pengguna layanan pada umumnya adalah perusahaan yang menginginkan adanya outsourcing business process yang bukan merupakan core-competence dari perusahaan itu. Karena BPO merupakan suatu konsep di mana business process perusahaan dijalankan secara outsourcing, arsitektur dari aplikasi yang menggunakan konsep BPO dapat menjadi berbeda antara satu dengan yang lain dikarenakan perbedaan dalam penanganan business process-nya maupun penanganan outsourcing-nya. Oleh karena itu, diperlukan suatu gambaran umum

5 II-5 mengenai arsitektur dari BPO yang didapatkan dari contoh-contoh aplikasi BPO yang sudah lebih dulu ada seperti berikut: 1. ColdFusion dari Macromedia. Sebagai sebuah aplikasi perangkat lunak pendukung konsep outsourcing yang cukup terkenal, Macromedia ColdFusion mendefinisikan outsourcing sebagai sebuah proses di mana suatu organisasi melakukan kontrak dengan organisasi lain untuk mengurusi satu atau beberapa proses bisnisnya[cfs07]. ColdFusion dimiliki oleh Macromedia. Gambar umum mengenai BPO berdasarkan ColdFusion [CFS07] dapat dilihat pada Gambar II.1 : Gambar II.1 Business Process Outsourcing Pada Gambar II.1 diperlihatkan bahwa beberapa business process perusahaan yang bukan merupakan core-competence-nya seperti HR/Payroll, Benefits, Information Technology, dan Accounting&Finance dapat dipindahkan keluar perusahaan tersebut untuk di outsource kepada pihak lain. 2. MachroTech. Salah satu contoh penyedia layanan BPO lain adalah MachroTech. MachroTech merupakan salah satu penyedia layanan outsourcing yang cukup terkenal di dunia dan mempunyai banyak client perusahaan-perusahaan besar yang melakukan outsourcing terutama di bagian Offshore Software Development dan Ecommerce Consulting.

6 II-6 Gambar umum mengenai BPO berdasarkan MachroTech [MCR07] dapat dilihat pada Gambar II.2 : Gambar II.2 Business Process Outsourcing Sebuah perusahaan yang menggunakan layanan outsourcing biasanya disebut sebagai client. Dari Gambar II.2, client mempunyai dua jenis business process yaitu: proses yang merupakan core-competence-nya (core process) dan proses yang bukan core-competence-nya (non-core process). Untuk setiap proses bisnis yang menjadi core-competence-nya, perusahaan akan menjalankan proses bisnisnya dalam perusahaan sendiri (in-house). Sedangkan untuk proses bisnis yang bukan corecompetencenya, seperti data processing, administrative operations, dan contact centers, dapat dilakukan outsource kepada pihak lain, dalam hal ini adalah MachroTech.

7 II-7 3. SourceLynx SourceLynx merupakan perusahaan outsourcing proses bisnis yang memberikan jasa berupa outsourcing mailroom, scanning, image repository, pemberian harga PPO (Preferred Provider Organization), dan EDI clearinghouse [SRC07]. Gambar umum mengenai BPO berdasarkan SourceLynx [SRC07] dapat dilihat pada Gambar II.3: Gambar II.3 Business Process Outsourcing pada SourceLynx Pada Gambar II.3, bagian yang berada dalam garis persegi bagian kanan atas adalah business process yang dikerjakan oleh pihak SourceLynx. Perusahaan pengguna layanan SourceLynx dapat dilihat sebagai aktor yaitu claim sources Jenis BPO Jenis BPO berdasarkan jenis business process adalah sebagai berikut: 1 Back Office, BPO meliputi business process yang berada dalam (internal) perusahaan seperti billing, purchasing. 2 Front Office, BPO meliputi business process yang berada di luar (eksternal) perusahaan misalnya servis yang berhubungan dengan customer seperti marketing dan technical support.

8 II-8 Sedangkan jenis BPO berdasarkan lokasi penyedia layanan adalah sebagai berikut: 1. Offshore outsourcing, penyedia layanan adalah perusahaan lain di luar negeri. 2. Nearshore outsourcing, penyedia layanan adalah perusahaan di negara tetangga. 3. Onshore outsourcing, penyedia layanan adalah perusahaan dalam negeri Keuntungan BPO Berikut adalah keuntungan dari melakukan outsourcing proses bisnis, diterjemahkan sesuai dari sumber [ENG06]: 1. Cost savings, dengan BPO maka pengeluaran untuk melakukan business process akan dapat dihemat. 2. Cost restructuring, pengeluaran perusahaan akan dapat di restrukturisasi dengan menggunakan BPO. 3. Improve quality, business process yang biasa dilakukan oleh perusahaan akan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan BPO, karena kualitas penyedia layanan BPO biasanya lebih baik daripada ditangani sendiri. 4. Knowledge, dengan melakukan BPO, maka pengetahuan mengenai dunia outsourcing akan bertambah sehingga menambah pengalaman. 5. Contract, BPO akan terjamin keamanannya karena menggunakan kontrak. 6. Operational expertise, Pihak penyedia layanan BPO biasanya lebih expert dalam bidangnya. 7. Staffing issues, permasalahan-permasalahan yang biasanya terdapat di bagian staff akan dapat terselesaikan dengan BPO. 8. Capacity management, dengan BPO, dapat dilakukan manajemen kapasitas pemeliharaan barang. 9. Catalyst for change, BPO akan dapat mempercepat perubahan bisnis pada perusahaan. 10. Reduce time to market, BPO akan dapat mempercepat waktu tunggu peluncuran produk ke pasar. 11. Commodification, BPO akan memperluas jangkauan layanan perusahaan. 12. Risk management, karena penyedia layanan BPO bertanggung jawab secara penuh mengenai business process yang ditanganinya, maka risk management akan menjadi lebih baik. 13. Time zone, BPO dijalankan sesuai dengan daerah waktu BPO tersebut berada dan tidak terpengaruh oleh tempat dimana ia berada.

9 II Extensible Markup Language (XML) Extensible Markup Language (XML) merupakan subset sederhana dari Standard General Markup Language (SGML), yaitu sebuah bahasa untuk memberi tanda pada struktur suatu set data, dan ditujukan sebagai meta-language sebuah bahasa yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahasa lain, termasuk tata bahasa dan perbendaharaan katanya. Pendeskripsian tersebut, dilakukan dengan menambahkan markup berupa tag yang memberikan batasan pada isi data teks, sekaligus memberikan makna pada data tersebut. Markup tersebut tidak mendeskripsikan format tampilan elemen dalam suatu halaman [HAR04]. Tag dalam XML harus diorganisir menurut prinsip-prinsip umum tertentu, tapi arti yang dikandung cukup fleksibel. Karena itu, pengguna dapat mendeskripsikan tag sendiri sesuai dengan keperluannya. Roger S. Pressman, Ph.D. Software Engineering, A Practitioner s Approach Ir. Bambang Hariyanto, M.T. Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java Gambar II.4 Data Teks tanpa Tag Pada Gambar II.4 terdapat teks yang tidak memiliki deskripsi data yang dikandung. Walaupun setiap elemen data ditulis dalam baris baru, tidak ada keterangan yang membedakan elemenelemen data tersebut. Karena itu, komputer atau mesin akan sulit untuk menginterpretasikan makna yang dimilikinya. Hal ini akan berbeda jika teks pada Gambar II.4 diubah ke dalam format XML seperti pada Gambar II.5. <?xml version= 1.0?> <katalog> <buku kategori= software engineering > <penulis>roger S. Pressman, Ph.D.</penulis> <judul>software Engineering</judul> <harga mata_uang= rupiah >75.000</harga> </buku> <buku kategori= programming > <penulis>ir. Bambang Hariyanto, M.T.</penulis>

10 II-10 <judul>esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java</judul> <harga mata_uang= rupiah >50.000</harga> </buku> </katalog> Gambar II.5 Data Teks dengan Format XML Pada Gambar II.5, terdapat beberapa tag yang membentuk sebuah dokumen XML. Tag tersebut membatasi dan memberikan makna pada bagian yang berbeda dari isi dokumen, misal tag <penulis> yang menunjukkan pengarang buku, <judul> yang menunjukkan judul buku, dan <harga> yang menunjukkan harga buku tersebut, serta <buku> yang memisahkan buku yang satu dengan lainnya. Dengan format XML, data teks akan lebih mudah diolah oleh komputer dengan cara melakukan parsing terhadap teks tersebut.. Baris pertama pada Gambar II.5 adalah XML declaration. Baris tersebut bersifat opsional dan berguna untuk menunjukkan versi XML yang digunakan. Selain itu, XML declaration bisa mengandung spesifikasi character-encoding yang digunakan dan kebergantungan eksternal yang lain [WIK05]. Baris sisa dari Gambar II.5 tersebut terdiri dari elements bersarang, yang beberapa diantaranya memiliki attributes dan contents. Element biasanya terdiri dari dua tags (start-tag dan end-tag) dan isi (content) yang diapit oleh kedua tags tersebut. Start-tag terdiri dari nama elemen yang diapit oleh tanda kurang dari dan lebih dari, misal <penulis>, sedangkan end-tag terdiri dari nama yang sama dengan start-tag tapi diawali oleh garis miring sebelum diapit oleh tanda kurang dari dan lebih dari, misal </penulis>. Content dari sebuah elemen adalah segala sesuatu yang muncul diantara start-tag dan end-tag [WIK05]. Content tersebut dapat berupa data karakter, misal Roger S. Pressman, Ph.D. pada elemen penulis, maupun elemen yang lain, misal elemen penulis, judul, dan harga pada elemen <buku>. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan suatu elemen tidak memiliki isi. Elemen ini ditandai dengan empty element tag, yaitu dengan menambahkan garis miring setelah nama elemen, misalnya <hair color= black />. Suatu elemen dapat memiliki attribute yang berguna untuk memberikan informasi tambahan bagi elemen tersebut. Contoh atribut pada Gambar II.5 adalah atribut kategori pada elemen buku dan atribut mata_uang pada elemen harga.

11 II-11 Dokumen XML yang baik terdiri dari tiga bagian utama. Ketiga bagian tersebut adalah [AND00]: 1. Prolog: bersifat opsional, terdiri dari deklarasi XML, komentar, deklarasi DTD eksternal dan internal, dan sebagainya. 2. Body: terdiri dari beberapa elemen, dalam bentuk pohon hierarki yang mungkin mengandung data karakter. 3. Epilog: bersifat opsional dan tambahan, terdiri dari komentar, instruksi pemrosesan, dan atau spasi yang mengikuti akhir pohon elemen. Contoh dokumen XML yang lengkap tersebut dapat dilihat pada Gambar II.6. Document Prolog <?xml version= 1.0?> <!-comments and processing instructions allowed here-> <!DOCTYPE books SYSTEM > Body <books> <buku kategori= software engineering > <penulis>roger S. Pressman, Ph.D.</penulis> <judul>software Engineering</judul> <harga>75.000</harga> </buku> <buku kategori= programming > <penulis>ir. Bambang Hariyanto, M.T.</penulis> <judul>esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java</title> <harga>50.000</harga> Epilog <!- comments and processing instructions allowed here -> Gambar II.6 Contoh Dokumen XML dengan prolog, body, dan epilog

12 II Web Services Web services adalah sistem pertukaran informasi berbasis XML yang menggunakan internet untuk interaksi antara aplikasi [ION07]. Teknologi ini merupakan standar yang diadopsi oleh banyak vendor perangkat lunak, karena memiliki standar terbuka. Standar terbuka ini yang memungkinkan aplikasi web service yang diimplementasi oleh vendor berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain Konsep Web Services Konsep dasar dari web services adalah adanya interaksi sistem satu dengan yang lain dengan menggunakan dokumen berformat XML dan protokol pengiriman pesan SOAP (Simple Object Access Protocol) melalui HTTP. Format XML, SOAP, dan HTTP ini juga merupakan standar terbuka yang dapat diadopsi. Sebuah aplikasi web service tentunya tidak dapat langsung diketahui bagaimana penggunaannya. Oleh karena itu, aplikasi ini harus menyediakan deskripsi service. Untuk deskripsi ini, web service juga memiliki standar terbuka yaitu WSDL (Web Service Description Language). Standard web service juga menyediakan mekanisme pencarian aplikasi web service, yaitu UDDI (Universal Description Discovery and Integration). UDDI ini dapat dianalogikan sebagai catalog web service di dunia maya, sehingga memungkinkan sebuah aplikasi web service dapat menemukan aplikasi lain yang dibutuhkan. Namun penggunaan UDDI sendiri saat ini belum banyak diadopsi. Gambaran umum dari standar-standar tersebut dapat dilihat pada Gambar II.7. Gambar II.7 Keterhubungan Antar Komponen Web Services [ERL04]

13 II Web Service Description Language Web Services Description Language (WSDL) adalah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendeskripsikan web services [ERL04]. Adanya WSDL memungkinkan kita mengatahui jenis deskirpisi layanan yang disediakan dan fungsi-fungsi apa saja yang dimiliki sebuah aplikasi web service. Struktur umum dari WSDL adalah sebagai berikut [ERL04]: <definitions> <interface> <operation> </operation> </interface> <message> <part> </part> </message> <service> <endpoint> </endpoint> </service> <binding> </binding> </definitions> Penjelasan dari elemen-elemen yang ada di dalam bahasa ini dijelaskan sebagai berikut 1. Elemen interface merepresentasikan interface dari web service, dan terdiri atas operasi-operasi yang dimiliki oleh web service dengan tag operation 2. Elemen message merepresentasikan semua input dan output message dari operation. Sebuah message dapat terdiri atas satu parameter atau lebih. Untuk itu digunakan komponen part 3. Elemen service menyimpan koleksi dari endpoint, yang menyimpan alamat fisik dan informasi protokol. Setiap komponen endpoint dapat mereferensi elemen binding, dan lalu dihubungkan dengan informasi endpoint pada operasi tertentu 4. Elemen binding mengasosiasikan dirinya dengan konstruksi operation Simple Object Access Protocol Simple Object Access Protocol merupakan protokol untuk menukarkan pesan berbasis XML dalam jaringan komputer [ERL04]. Umumnya SOAP melalui protokol HTTP. Struktur pesan SOAP adalah sebagai berikut [ERL04].

14 II-14 <env:envelope xmlns:env= > <env:header> </env:header> <env:body> </env:body> </env:envelope> Elemen envelope membentuk dokumen pesan terdiri atas bagian body dan header. Elemen header sifatnya opsional. Penggunaan header umumnya adalah untuk implementasi ekstensi SOAP dan data-data tambahan, sementara body bertujuan untuk menyimpan pesan Universal Description Discovery and Integration Universal Description Discovery and Integration (UDDI) adalah registry berbasis XML yang bersifat platform-independent [ERL04]. UDDI merupakan insiatif dunia industri disponsori oleh OASIS. UDDI memungkinkan sebuah bisnis untuk mempublikasikan service mereka sehingga aplikasi mereka dapat digunakan oleh aplikasi lainnya. UDDI mengorganisasikan registry dalam enam tipe data [ERL04]: 1. Business Entity, direpresentasi sebagai elemen businessentity, menyimpan informasi profil mengenai bisnis yang disimpan, termasuk nama, deskripsi, dan unique identifier. 2. Business Service, merepresentasikan layanan aktual yang ditawarkan oleh bisnis terdaftar, disimpan dalam elemen businessentity 3. Specification Pointers, menyimpan alaman dari business service ke informasi implementasi, disebut juga binding components 4. Service types, menyediakan informasi dari definisi inter 5. Business relationships, direpresentasi dengan publisherassertion, menyimpan hubungan antara entitas bisnis dengan yang lainnya 6. Subscriptions, direpresentasi dengan elemen subscription, memungkinkan subscriber mendapatkan notifikasi saat profil business entity diperbaharui. 2.6 Business Process Execution Language (BPEL) Definisi BPEL BPEL merupakan sebuah bahasa yang mendeskripsikan proses ekseskusi business process melalui web service [BPL07]. BPEL menggunakan XML untuk mendefinisikan komposisi fungsi-fungsi web service yang akan dieksekusi.

15 II-15 Web service yang digunakan untuk memproses business process sendiri dapat disusun dalam dua cara [WSL07] : 1. Orchestration Di dalam orkestrasi, terdapat sebuah proses terpusat yang mengatur semua web service yang terlibat. Web service tidak perlu tahu bahwa sebenarnya ia terlibat dalam bagian dari business process yang lebih tinggi tingkatannya karena hanya proses terpusat yang yang mengetahui hal ini. 2. Choreography Pada koreografi, proses tidak dijalankan secara terpusat. Setiap web service yang terlibat dalam koreografi mengetahui kapan harus mengeksekusi opreasi dan dengan siapa web service tersebut akan berinteraksi. Susunan koreografi mempunyai fokus pada pertukaran pesan. Semua web service pada susunan ini harus tahu business process apa yang sedang dijalankan, operasi apa yang dieksekusi, pesan apa yang akan dipertukarkan, dan kapan waktunya web service harus berjalan. Menurut perspektif penyusunan web service menjadi sebuah business process, pendekatan orkestrasi lebih fleksibel dibandingkan dengan koreografi dengan alasan : 1. Pendekatan orkestrasi memungkinkan untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab dalam pengeksekusian business process. 2. Pendekatan orkestrasi dapat menyatukan beberapa web service yang ada tanpa harus mengetahui bahwa web service tersebut merupakan bagian dari sebuah business process. 3. Pendekatan orkestrasi menyediakan skenario alternatif ketika terjadi error. Dalam perusahaan, peran BPEL adalah untuk melakukan standardisasi integrasi aplikasi enterprise dan membantu mengintegrasikan dengan sistem yang terisolasi sebelumnya. BPEL akan memudahkan integrasi dan membuat kerja sama menjadi lebih efektif dengan partner bisnis. Definis business process yang ada di BPEL tidak memberi dampak pada sistem yang telah dibangun sebelumnya. BPEL adalah teknologi kunci dalam lingkungan dimana fungsionalitas web service sudah atau belum dimplementasikan Konsep BPEL Sesuai dengan konsepnya, proses BPEL terdiri dari beberapa langkah. Setiap langkah disebut activity. BPEL mendukung aktivitas dasar dan terstruktur. Aktivitas dasar merepresentasikan

16 II-16 konstruksi dasar dan dipakai untuk tugas-tugas yang bersifat umum, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. <invoke> Dipakai untuk memanggil web service. Operasi invoke mendukung dua atribut yang lain. Ketika business process memanggil sebuah operasi web service, maka invoke akan mengirim sejumlah parameter seperti parameter pesan masukan inputvariable dan outputvariable sebagai keluaran. Dibawah ini adalah contoh penggunaan tag invoke : <invoke partnerlink= insurancea > porttype= ins:computeinsurancepremiumpt operation= ComputerInsurancePremium inputvariable= InsuranceRequest outputvariable= InsuranceResonse </invoke> 2. <receive> Dipakai untuk menunggu klien saat membangkitkan business process melalui pengiriman pesan. Contoh atribut untuk aktivitas <receive> adalah createinstance, yang berguna untuk memerintahkan aplikasi pengolah BPEL untuk membuat instan baru dari sebuah proses. Berkut ini adalah contoh dari aktivitas <receive> : <receive partnerlinks= clients > porttype= com:insuranceselectpt operation= SelectInsurance variable= InsuranceRequesnt createinstance= yes </receive> 3. <reply> Dipakai untuk menghasilkan respon dari operasi. Reply selalu berhubungan dengan <receive> saat proses BPEL dimulai. Dibawah ini adalah contoh penggunaan reply : <reply partnerlink= client > <porttype= com:insuranceselectionpt /> <operation= SelectInsurance /> <variable= InsuranceSelectionResponse /> </reply>

17 II <assign> Dipakai untuk memanipulasi data dalam suatu variabel. Variabel dipakai oleh <invoke>, <receive>, dan <reply> untuk menspesifikasikan pesan input dan output serta untuk membangkitkan operasi pada web service partner. Contoh penggunaan <assign> <assign> <copy> <from variable= InsuranceAResponse /> <to variable= InsuranceSelectionResponse /> <copy> </assign> 5. <throw> Dipakai untuk mengindikasikan kesalahan dan exception. 6. <wait> Dipakai untuk menunggu untuk waktu pengeksekusian web service. 7. <terminate> Dipakai untuk mengakhiri suatu proses. Pada Tugas Akhir ini, BPEL yang digunakan tidak sepenuhnya mengikuti standar tag BPEL seperti diatas, namun disesuaikan dengan kemudahan pertukaran data dalam sistem besar Business Process Reporting Service. Oleh karena itu, didefinisikan beberapa tag BPEL-like yang akan dibahas dalam subbab Peranan BPEL dalam BPO Dalam BPO, business process dari suatu perusahaan akan ditangani oleh penyedia layanan di luar perusahaan tersebut. Jika BPO akan dibuat dalam bentuk aplikasi, dibutuhkan suatu bahasa yang dapat memodelkan business process perusahaan agar lebih mudah ditangani oleh tim implementasi pada penyedia layanan. BPEL adalah solusi dari permasalahan diatas. Untuk membuat sebuah aplikasi dengan konsep BPO, dibutuhkan suatu layanan yang independen dan dapat berinteraksi tanpa kendala perbedaan sistem operasi maupun bahasa implementasi. Oleh karena itu, biasanya digunakan web service sebagai dasar dari aplikasi BPO. BPEL berguna untuk memodelkan business process perusahaan melalui web service. BPEL akan berperan sebagai pengatur proses dengan melibatkan banyak web services.

18 II-18 Dengan adanya BPEL ini, kondisi percabangan, aliran proses secara parallel, subproses bersarang, dan berbagai fitur lain sebagaimana yang ada pada bahasa pemograman, sangat memungkinkan untuk diimplementasikan sebagai business process dari suatu perusahaan. Selain itu, karena BPEL didefinisikan dalam format XML, ia dapat diimplementasikan untuk mengintegrasikan berbagai sistem yang ada, walaupun berbeda platform. 2.7 Short Message Service Konsep Dasar Short Message Service atau biasa dikenal dengan pesan teks singkat adalah suatu mekanisme pengiriman pesan teks singkat dari dan ke telepon seluler [SMS07]. Pesan yang dikirimkan (berbentuk teks) dari telepon selular yang melakukan pengiriman disimpan dalam Short Message Center yang terpusat, kemudian akan diteruskan kepada telepon selular penerima. Hal ini berarti jika penerima sedang tidak ada, pesan akan disimpan dan dapat dikirimkan di lain waktu. Setiap pesan tidak dapat berisi lebih dari 160 karakter (Jika karakter non-latin digunakan, misal huruf cina atau arab, maka pesan hanya dapat berisi 70 karakter). Karakter tersebut dapat berupa teks atau binary Non Text. Sebuah fitur menarik dari SMS adalah report penerimaan. Ini berarti, pengirim dapat mendapatkan pesan kecil yang berisi informasi bahwa pesan telah diterima oleh penerima Cara kerja SMS Untuk memahami cara kerja SMS, dapat dilihat pada Gambar II.8 [SMS07]. Gambar II.8 Cara kerja S MS

19 II-19 SMC (Short Message Center) adalah entitas yang melakukan pekerjaan untuk menyimpan dan mengirimkan pesan dari dan kepada telepon selular atau sejenisnya. SME (Short Message Entity) yang berada di jaringan yang fixed ataupun pada telepon selular, menerima dan mengirimkan pesan singkat. SMS GWMS (SMS gateway Mobile Switching Center) adalah gateway Mobile Switching Center (MSC) yang dapat menerima pesan singkat. Gateway MSC adalah titik kontak antara mobile network point satu dengan yang lain. Saat menerima pesan singkat dari SMC, GMSC menggunakan jaringan SS7 untuk menentukan posisi telepon selular atau sejenisnya dari HLR (Home Location Register). HLR adalah basis data utama dalam mobile network. HLR menangani informasi subscription profile dari telepon selular atau sejenisnya dan dapat melakukan routing informasi dari subscripber. Sebagai contoh adalah daerah (yang dilayani oleh sebuah MSC) dimana telepon selular atau sejenisnya sekarang berada. GMSC kemudian akan meneruskan pesan kepada MSC yang sesuai. MSC (Mobile Switching Center) adalah entitas dari jaringan GSM yang melakukan pekerjaan switching koneksi dari telepon selular satu dengan yang lain pada fixed network. VLR (Visitor Location Register) berkorespondensi pada setiap MSC dan berisi informasi sementara mengenai telepon selular seperti informasi identifikasi telepon selular atau sejenisnya dimana benda tersebut berada. Dengan menggunakan informasi dari VLR, MSC akan dapat untuk melakukan switching indormasi (pesan singkat) kepada BSS yang berkorespondensi (Base Station System, BSC+BTSs), yang mengirimkan pesan singkat ke telepon selular atau sejenisnya. BSS terdiri dari transceivers, yang mengirimkan dan menerima informasi dari air interface, dari dan menuju mobile station. Informasi ini akan diteruskan melalui signaling channels, jadi telepon selular atau sejenisnya dapat menerima pesan walaupun sedang menggunakan voice atau data call Format Pesan SMS Sesuai dengan dokumen GSM dan GSM 03.38, format pesan SMS adalah 160 karakter, dimana setiap karakter berisi 7-bit yang sesuai dengan alphabet standar. Pesan yang panjangnya 8-bit (maksimal 140 karakter) tidak ditampilkan oleh telepon selular sebagai pesan singkat, karena digunakan untuk membawa data seperti gambar dan ringtone. Sedangkan pesan yang panjangnya 16-bit (maksimal 70 karakter) digunakan untuk membawa pesan flash SMS, atau alert SMS [GSM07].

20 II-20 Karena keterbatasan panjang karakter yang dikirimkan melalui SMS (maksimal 160 karakter), maka pesan yang akan dikirimkan melalui SMS haruslah singkat dan jelas. Beberapa aplikasi perusahaan mendefinisikan sendiri format pesan yang dikirimkan melalui SMS, seperti Twitter dari Google Calendar dan SCKL pada telepon selular buatan Nokia. SCKL merupakan format yang digunakan untuk mengirimkan gambar dan ringtone melalui media SMS. Format pesan Twitter adalah [TWT08] <kode identitas> <spasi> <perintah> <spasi> <pesan>, seperti contoh format pesan untuk menambahkan event pada google calendar: d gcal meeting with paul tomorrow at 7pm yang artinya adalah membuat Google Calendar menyimpan record meeting dengan paul esok hari pada pukul 7 malam. d gcal meeting with fred on monday, 25th of june at 9am yang artinya adalah membuat Google Calendar menyimpan record meeting dengan fred pada hari senin tanggal 25 juni pukul 9 pagi. Sedangkan format pesan SCKL adalah [SCK08] <header> <spasi> <user data>, seperti contoh format pesan untuk mengirimkan ringtone: //SCKL A3A650995D1D195C93D F D yang mempunyai arti bahwa ringtone dengan data 024A3A650995D1D195C93D F D akan dikirimkan dengan menggunakan header //SCKL Keuntungan dan Kerugian SMS Sebagai sebuah service yang digunakan oleh banyak orang, tentunya SMS mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-kelebihan SMS di antaranya yaitu [SMG07][SMT07]: 1. Harganya yang murah. 2. Menjangkau setiap pengguna telepon seluler. 3. Dapat dijangkau sesuai dengan jangkauan operator serta beroperasi 24 jam setiap hari. 4. Banyak perusahaan menggunakan service ini untuk berhubungan dengan konsumennya sehingga bayak supporting dari pihak luar. Sedangkan kekurangannya sebagai berikut: 1. Keterbatasan karakter setiap kali pengiriman, maks 160 karakter setiap kali mengirim sehingga jika mengirim lebih dari itu akan dianggap mengirim lebih dari satu kali.

21 II Karena keterbatasan isi pesan tersebut, banyak pihak menggunakan definisi bahasanya sendiri untuk mengirimkan pesan, sehingga tidak ada standar pengiriman pesan Peranan SMS dalam BPO SMS mempunyai beberapa peranan dalam BPO di antaranya sebagai berikut [VBJ06]: 1. Sebagai penghubung antara business process perusahaan dengan business process yang sedang ditangani oleh penyedia layanan BPO. 2. Sebagai media pembawa data mentah untuk kemudian diproses oleh aplikasi BPO. 3. Sebagai sarana untuk mengirimkan pesan kepada perusahaan mengenai business process yang sedang dijalankan oleh penyedia layanan BPO.

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Model Business Process Outsourcing

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Model Business Process Outsourcing BAB III ANALISIS 3.1 Analisis Model Outsourcing Dari beberapa penjelasan mengenai model Outsourcing (BPO) pada subbab 2.3.1, diajukan Gambar III.1 sebagai gambaran umum dari BPO pada Tugas Akhir ini. Beberapa

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business Process Management (BPM) Konsep Dasar Tujuan II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Business Process Management (BPM) Konsep Dasar Tujuan II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Business Process Management (BPM) 2.1.1 Konsep Dasar Business Process Management (BPM) adalah disiplin ilmu untuk memodelkan, automatisasi, mengelola, dan mengoptimasi proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

3.1 Arsitektur Web Service

3.1 Arsitektur Web Service BAB 3 Web Service Seperti telah dijelaskan sebelumnya, SOA terdiri atas sekumpulan layanan. Menurut Luthria et al, (2009), jika layanan mencerminkan fungsi bisnis di dalam model komputasi berbasis layanan,

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Event. 2.2 Web Service II-1 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibabarkan dasar-dasar teori yang menjadi landasan pengerjaan tugas akhir ini. Dasar-dasar teori ini didapatkan dari studi literatur yang merupakan salah satu metodologi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS 2.1 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang paling dominan untuk sistem mobile phone di dunia saat ini. Jaringan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang dan Haryanto (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

BUSINESS PROCESS REPORTING SERVICE SUBSISTEM SMS BASED SERVICE

BUSINESS PROCESS REPORTING SERVICE SUBSISTEM SMS BASED SERVICE BUSINESS PROCESS REPORTING SERVICE SUBSISTEM SMS BASED SERVICE LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Budi Satrio / 13504006 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Martina Pineng *Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Toraja Abstract- Short Message Service (SMS)

Lebih terperinci

UDDI. Team Dosen. Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016

UDDI. Team Dosen. Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 UDDI Team Dosen Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 Apa itu UDDI? Universal Description, Discovery and Integration Directory Service yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan tentang kajian berbagai pustaka yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kajian pustaka akan dilakukan terhadap beberapa literatur tentang Extensible

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PELAYANAN MEMBER MENGGUNAKAN MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (STUDI KASUS PT. GUNUNG SARI INTAN)

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PELAYANAN MEMBER MENGGUNAKAN MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (STUDI KASUS PT. GUNUNG SARI INTAN) RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PELAYANAN MEMBER MENGGUNAKAN MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (STUDI KASUS PT. GUNUNG SARI INTAN) Mochammad Arifin 1) Didik Akhmadi 2) 1) Jurusan Komputer Akuntansi, STIKOMP Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

Web Service. Asep Herman Suyanto

Web Service. Asep Herman Suyanto Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge base Sebuah knowledge base adalah repositori informasi yang tersentralisasi. Sebuah perpustakaan publik, sebuah basis data yang terkait dengan informasi tentang subjek

Lebih terperinci

XML vs JSON. by: Ahmad Syauqi Ahsan

XML vs JSON. by: Ahmad Syauqi Ahsan XML vs JSON by: Ahmad Syauqi Ahsan What is XML? XML adalah singkatan dari extensible Markup Language yang dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada 10 Februari 1998. XML merupakan

Lebih terperinci

TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML. Kusnawi ABSTRACT

TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML. Kusnawi ABSTRACT TEKNIK DOCUMENT OBJECT MODEL (DOM) UNTUK MANIPULASI DOKUMEN XML Kusnawi ABSTRACT Extensible Markup Language (XML) merupakan media yang sangat penting untuk representasi, pertukaran, dan pengaksesan data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Arsitektur Sistem GSM (Global System for Mobile Communication) Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi 2.1.1. Sistem Informasi Sistem menurut Jogiyanto tahun 1999 adalah Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. OTP (One Time Password) Tujuan dari pembuatan OTP (password sekali pakai) adalah untuk mempersulit pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam mengakses

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi ini yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Penulis Parameter

Lebih terperinci

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS Budi Sulistyo, Kurniawan Arif Aprianto Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi1 Bandung Abstrak Saat ini, layanan pesan singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS Budi Sulistyo, Kurniawan Arif Aprianto Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi 1, Bandung Abstrak Saat ini, layanan pesan singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 SMS Gateway SMS gateway adalah sebuah perangkat yang menawarkan layanan transit SMS, mentransformasikan pesan ke jaringan selular dari media lain, atau sebaliknya, sehingga memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Perangkat Lunak Arsitektur perangkat lunak adalah sekumpulan pernyataan yang menggambarkan komponen perangkat lunak dan fungsi-fungsi yang ada pada komponen tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era telekomunikasi, perkembangan teknologi komunikasi mengarah ke sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile phone

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH III.1 Analisis Umum Sistem SMS-Banking Secara umum, layanan SMS-Banking bertujuan untuk memberi kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh informasi keuangan dan melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI WAP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOMODITAS PARIWISATA DI BANYUMAS

RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI WAP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOMODITAS PARIWISATA DI BANYUMAS RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI WAP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOMODITAS PARIWISATA DI BANYUMAS Oleh : Lasmedi Afuan, Ipung Permadi, Nurul Hidayat Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL SMS BANKING

PERANCANGAN PROTOKOL SMS BANKING PERANCANGAN PROTOKOL SMS BANKING Herdyanto Soeryowardhana NIM : 13505095 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15095@students.if.itb.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat dan mengalami kemajuan di berbagai bidang mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO Heliawaty Hamrul Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : wati_h amrul@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang sistem ini sebelumnya telah dilakukan oleh Budi Laome Luly (2001). Budi Laome Luly membuat sistem informasi penyewaan kaset VCD / DVD

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori dan teknologi yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan yang dipaparkan akan dimulai dari teknologi web service beserta dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I. Persyaratan Produk

BAB I. Persyaratan Produk BAB I Persyaratan Produk 1.1 Pendahuluan Dengan maraknya penggunaan ponsel untuk berkirim SMS, kemudian muncul gagasan untuk membuat layanan yang berbasis SMS. Jenis layanan beragam, dari jenis layanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka pada penelitian ini merupakan referensi penulis dalam membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli yang diantaranya sebagai berikut: Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA)

IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Makalah Nomor: KNSI-108 IMPLEMENTASI WEB SERVICE COMPOSITE (STUDI KASUS APLIKASI PARIWISATA) Jasman Pardede 1, Uunk Ungkawa 2, Adil Kurnia Ramdan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI Benni Agung Nugroho, Ellya Nurfarida Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Kediri e-mail : benni.nugroho@gmail.com,

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia antara lain internet dan telepon seluler,

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Proses Bisnis Modul Manajemen Data Transaksi ini merupakan salah satu dari tiga modul Sebuah Software Auto Refill Voucher (ARV). Oleh karena itu sebelum mendeskripsikan penjelasan-penjelasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bhayu Herwahyudi ( ) Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Bhayu Herwahyudi ( ) Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengingat kompleksnya infrastruktur jaringan di operator-operator GSM Selular yang diperlihatkan pada gambar 1 yang mana terdapat sistem pembangkit CDR (Call

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh ETSI (European Telecommunikation

BAB I PENDAHULUAN. telah diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh ETSI (European Telecommunikation BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Short Message Service atau lebih dikenal SMS merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk mengirim maupun menerima pesan antar telepon seluler. SMS sendiri telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak dan penjelasan mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1 Analisis Masalah Umum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebelumnya oleh Anjar Setyo Nugroho (2010) telah dibuat PENERAPAN KRIPTOGRAFI PADA SMS MOBILE DENGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebelumnya oleh Anjar Setyo Nugroho (2010) telah dibuat PENERAPAN KRIPTOGRAFI PADA SMS MOBILE DENGAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi tentang kriptografi seperti ini pernah dibuat sebelumnya oleh Anjar Setyo Nugroho (2010) telah dibuat PENERAPAN KRIPTOGRAFI PADA SMS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara meningkatkan pelayanan sebuah klinik, salah satunya adalah pelayanan antrian kepada pasien. Pelayanan antrian kepada pasien dilakukan untuk medata

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. 1 Pendahuluan Keberadaan usaha warung internet (warnet) saat ini mulai menjamur di manamana. Hal ini dikarenakan kebutuhan informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah Keith McCLOGHRIE, Marshall ROSE, Jeffrey D.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah Keith McCLOGHRIE, Marshall ROSE, Jeffrey D. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) Pada awalnya sekitar tahun 1988 beberapa kelompok orang membutuhkan suatu peralatan yang dapat mengontrol sistem kerja jaringan melalui

Lebih terperinci

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA) Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2011) tentang aplikasi pencarian lokasi kuliner di Yogyakarta. Penelitian tersebut telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

KONSEP LAYANAN INFORMASI UNTUK PASIEN RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN SMS. Dodo Zaenal Abidin,M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

KONSEP LAYANAN INFORMASI UNTUK PASIEN RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN SMS. Dodo Zaenal Abidin,M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi KONSEP LAYANAN INFORMASI UNTUK PASIEN RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN SMS Dodo Zaenal Abidin,M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Teknologi Informasi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci