BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan proses beserta pola dan contoh bahasa pemodelan proses yang ada saat ini. II.1 Pekerjaan Manusia bekerja untuk bertahan hidup. Kita bekerja untuk menghasilkan barangbarang yang diperlukan dalam kehidupan kita seperti makanan dan pakaian. Tapi saat ini, seorang manusia tidak membuat semua barang yang dibutuhkannya sendiri, karena hal tersebut tidak mungkin dan tidak efisien. Oleh karena itu, saat ini kita membentuk unit-unit usaha yang menghasilkan barang dalam ragam terbatas dengan cara yang paling efisien [1]. Dalam konteks tesis ini, kita membatasi definisi pekerjaan menjadi suatu tugas yang diberikan untuk menyelesaikan suatu kasus tertentu [1]. Oleh karena itu suatu perkerjaan adalah gabungan antara tugas dan kasus. Suatu item pekerjaan akan hilang pada saat mulai dikerjakan, dan menjadi suatu aktifitas. Pekerjaan secara natural adalah diskrit, maksudnya adalah suatu pekerjaan dapat ditentukan awal dan akhirnya dan dapat dibedakan satu dengan lainnya [1]. II.2 Proses Istilah proses bisnis atau lebih singkat proses sering digunakan dalam berbagai konteks dengan bermacam-macam pengertian. Definisi dari proses yang digunakan dalam tesis ini adalah kumpulan dari tugas-tugas yang saling berhubungan, dimulai sebagai suatu respon terhadap suatu kejadian, menghasilkan sesuatu yang spesifik untuk kustomer dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan proses tersebut [7]. 5

2 II.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah struktur yang menerangkan bagaimana pekerjaan dilakukan dengan pembagian diantara staf dalam organisasi tersebut [1]. Dalam banyak kasus pembagian ini tidak dimaksudkan dengan pembagian staf secara fisik tetapi pembagian berdasarkan fungsi atau jabatan yang dilakukan oleh stafstaf tersebut. Seorang staf dapat memangku beberapa fungsi dan jabatan selama masa tugasnya dan seorang staf juga dimungkinkan memangku beberapa fungi dan jabatan dalam satu waktu sesuai dengan kondisi organisasi tempat dia bekerja. Hal penting dalam pembagian fungsi dan jabatan dalam struktur organisasi adalah pembagian tanggung jawab dan kewenangan. Seorang staf yang diberikan suatu tanggung jawab harus disertai kewenangan yang memungkinkan dia untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab yang diberikan [1]. Kewenangan ini bisa jadi merupakan kewenangan untuk mendelegasikan tanggung jawab dan kewenangan yang dimiliki ke staff dibawahnya atau ke pihak luar yang ditunjuk sebagai partner outsource. Dan sebaliknya staf yang mendelegasikan tanggung jawab dan kewenangannya harus memastikan bahwa pekerjaan yang telah didelegasikan dilakukan dengan baik. Ada tiga bentuk stuktur organisasi yang umum dipakai oleh perusahaan. Ketiga bentuk struktur organisasi tersebut adalah : 1. Struktur Hierarki Struktur hierarki adalah struktur yang paling banyak dipakai oleh perusahaan. Struktur ini dapat diidentifikasian dengan penggambaran struktur organisasi menyerupai pohon. Karena banyaknya organisasi yang menggunakan struktur ini, menyebabkan penggambaran struktur organisasi ini disebut juga dengan organizational chart [1]. 6

3 Gambar II-1. Contoh penggambaran struktur organisasi hierarki Penggambaran menggunakan struktur hierarki seperti yang terlihat dalam gambar II-1 menggunakan node dari pohon yang bukan daun menggambarkan satu kesatuan fungsi dari organisasi tersebut, sedangkan node yang berupa daun merupakan penggambaran dari kelompok staff atau departemen. Tiap dahan menggambarkan hubungan otoritas antar node yang diatas ke node bawah yang dihubungkan oleh dahan tersebut. Selain menggambarkan otoritas, dahan juga menggambarkan jalannya komunikasi antar bagian dalam departemen dimana tiap departemen yang hendak berhubungan dengan departemen lain harus mengikuti jalur dahan yang menghubungkan antar departemen tersebut. 2. Struktur Matriks Struktur ini adalah struktur yang memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi fungsional dan hieraki. Dimensi hierarki pada struktur ini sama persis dengan struktur hierarki, yaitu staff dikelompokkan berdasakan kapasitas dan fungsi dalam organisasi. Sedangkan dimensi fungsional merupakan pengelompokan staf berdasarkan tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut [1]. Tiap orang dalam struktur organisasi ini memiliki dua atasan, yaitu atasan dari segi hierarki dan atasan dari segi fungsional. Atasan dari segi hierarki biasa disebut kepala departemen sedangkan atasan dasi segi fungsional biasanya disebut kepala proyek. Pekerjaan (atau dalam konteks struktur matriks biasa disebut proyek) adalah unik. Yaitu tidak dapat dibentuk struktur organisasi yang tetap dalam tiap proyek, tetapi berubah-ubah mengikuti karakter dari 7

4 proyek tersebut. Oleh karena sifat tersebut maka staf dikelompokkan secara tetap dalam struktur hierarki. Struktur matriks biasanya dipergunakan oleh organisasi yang berkerja berdasarkan proyek seperti perusahaan kontraktor bangunan dan software house. Organisasi seperti ini biasanya tidak melakukan pekerjaan yang tetap tetapi unik dari satu proyek ke proyek lain. Dimungkinkan dalam struktur organisasi ini seseorang yang terlibat dalam proyek A untuk terlibat dalam proyek B dengan kapasitas fungsi yang sama seperti yang terlihat dalam contoh alokasi staf di gambar II-2. Gambar II-2. Contoh penggambaran struktur organisasi matriks 3. Struktur Jaringan Struktur organisasi ini sering juga disebut struktur organisasi virtual. Dalam struktur organisasi ini, para staff bertindak sebagai principal (pemberi pekerjaan) dan contractor (pelaku pekerjaan) secara otomatis [1]. Maksud dari otomatis disini adalah tidak ada hubungan formal yang permanen, tetapi tiap staf yang akan terlibat direkrut terlebih dahulu kemudian diberikan tugas secara serial dimana satu staf akan melakukan perkerjaan dan hasil dari pekerjaan tersebut menjadi sumber tugas dari staf yang lain. II.4 Sistem Informasi Pengertian dari sistem informasi adalah jenis dari sistem kerja yang mempergunakan teknologi informasi untuk mendapatkan, mengirim, menyimpan, memanipulasi dan menampilkan informasi dan mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain [2]. Terdapat dua unsur dalam definisi diatas, yaitu teknologi 8

5 informasi dan sistem kerja. Yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan untuk mendapatkan, meyimpan, mengirim dan menampilkan informasi. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kerja adalah sistem dimana staf yang terlibat dalam proses mempergunakan informasi, teknologi dan sumber daya lain untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh kustomer baik kustomer internal maupun kustomer eksternal organisasi. Gambar II-3. Pandangan terintegrasi tentang sistem informasi Pada gambar II-3 terlihat pandangan menyeluruh dari sistem informasi yang terdisi dari 6 entitas yaitu kustomer, produk, proses bisnis, pihak yang terkait, informasi dan teknologi [2]. Kustomer adalah aktor yang terlibat dengan sistem informasi melalui pertukaran produk atau servis. Produk dan servis adalah hasil dari bisnis proses yang mempergunakan pihak yang terkait, informasi dan teknologi. Pihak yang terkait orang-orang yang melakukan pekerjaan. Informasi adalah data-data yang berhubungan dengan produk, kustomer dan proses yang berguna bagi jalannya proses. Teknologi adalah hal yang dipergunakan dalam proses bisnis untuk melakukan pekerjaan dengan cara baru yang lebih efisien. 9

6 Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan sistem informasi. Berikut ini adalah pengklasifikasian sistem informasi berdasarkan peran dari sistem informasi terhadap proses yang dilakukan dalam organisasi [1] : 1. Sistem Informasi Kantor Sistem informasi jenis ini membantu para staf untuk melaksanakan dan mengatur proses bisnis dengan kemampuan untuk memproses informasi mendasar seperti menulis dokumen, menggambar, melakukan perhitungan dan komunikasi. Sistem informasi jenis ini tidak mengetahui hal apapun tentang proses bisnis walaupun data yang diproses oleh sistem informasi ini mungkin mengandung pengetahuan tentang proses bisnis yang sedang dilakukan. 2. Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem jenis ini yang juga sering disebut sebagai sistem registrasi. Bertugas untuk meregistrasi dan mengkomunikasikan aspek-aspek yang relevan dari perubahan yang terjadi dalam proses, kemudian menyimpan perubahanperubahan tersebut untuk kebutuhan di kemudian hari. Sistem ini berpusat pada sistem penyimpanan data dan menggunakan suatu standar protokol tertentu untuk mengkomunikasikan data yang disimpannya. Sistem ini memiliki sedikit pengetahuan tentang proses terutama berkaitan dengan kejadian yang muncul dan bagaimana data dari kejadian tersebut disimpan. 3. Knowledge Management System Sistem informasi jenis ini menangani pengambilan dan distribusi dari pengetahuan yang diperlukan oleh staf-staf yang memerlukan pengetahuan tersebut. Sistem ini bertujuan untuk memastikan pengetahuan yang benar tersedia pada waktu yang tepat bagi staf yang memerlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Sistem ini biasanya dihubungkan dengan sistem lain seperti sistem penyimpanan dokumen digital. 4. Sistem Pendukung Keputusan Sistem ini adalah sistem yang berinteraksi dengan staf yang menggunakannya dan kemudian dengan data-data yang diambil dari hasil 10

7 interaksi menyediakan data-data yang diperlukan untuk mendukung keputusan berdasarkan situasi yang diberikan saat interaksi. Ada dua jenis sistem pendukung keputusan. Jenis pertama adalah jenis yang dibangun berdasarkan model matematika, sedangkan jenis yang kedua adalah jenis yang dibangun berdasarkan logical reasoning system. 5. Sistem Control Sistem ini dikenal juga dengan nama sistem pengambil keputusan. Sistem ini memperhitungkan dan mengimplementasikan keputusan secara otomatis berdasarkan status yang tercatat dalam proses. Sebuah sistem informasi sering merupakan kombinasi dari jenis-jenis diatas. Dari segi efisiensi, sistem kontrol merupakan sistem yang paling efisien sebab tidak memerlukan campur tangan staf untuk mengambil keputusan. Akan tetapi sistem kontrol merupakan sistem informasi yang sangat terbatas implementasinya disebabkan sulitnya mengimplementasikan sistem yang benar-benar otomatis untuk mengambil keputusan, apalagi jika keputusan yang diambil tersebut dalam level strategis. Oleh karena itu, sistem pendukung keputusan merupakan model yang paling mungkin diimplementasikan dalam perangkat lunak sistem informasi. Akan tetapi kebanyakan dari sistem informasi yang terdapat saat ini merupakan sistem informasi kantor atau sistem pemroses transaksi. II.5 Sistem Informasi Peduli Proses Sistem informasi peduli proses adalah sistem perangkat lunak yang mengatur dan melakukan operasi yang terdapat dalam proses, yang melibatkan orang, aplikasi dan sumber informasi dan menggunakan model proses sebagai dasarnya [2]. Kebanyakan dari model proses diekspresikan dalam bahasa pemodelan visual. Model proses ini diinstansiasi berkali-kali berdasarkan jumlah kejadian yang dapat menginisialisasi proses tersebut. Aliran proses dilakukan dengan cara yang telah ditentukan dalam model proses, walaupun memungkinkan terjadinya variasi berdasarkan kondisi yang terjadi selama proses dijalankan. 11

8 Keuntungan dari sistem informasi yang peduli proses adalah : 1. Terdapat diagram yang dijadikan alat pemodelan proses yang standar. Diagram tersebut dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan proses seperti manjer dan analis bisnis yang menentukan struktur dari proses bisnis dan bagian IT yang mengimplementasikan proses bisnis tersebut kedalam perangkat lunak. 2. Sistem informasi didasarkan pada diagram model, bukan pada kode program. Hal ini memungkinkan penggantian proses bisnis tanpa pengubahan atau hanya memerlukan sedikit penyesuaian terhadap kode program. 3. Penunjukan tugas kepada staf dilakukan secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan waktu dan sumber daya yang diperlukan. 4. Memungkinkan pembuatan simulasi proses sebelum proses diimplementasikan untuk memprediksikan performasi dari proses yang akan dilakukan dan memprediksikan sumber daya yang diperlukan agar proses tersebut dapat berjalan lancar. 5. Memungkinkan pembuatan aplikasi monitoring untuk mengawasi dan menganalisa performansi proses sehingga proses tersebut dapat terus disempurnakan. Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proses, sistem informasi peduli proses dapat di klasifikasikan menjadi 3 jenis [2], yaitu : 1. Manusia ke Manusia Yaitu sistem informasi peduli proses yang sebagian besar tugas yang dikerjakan memerlukan intervensi dari manusia. Hampir tidak ada tugas yang dikerjakan secara otomatis oleh aplikasi dan aplikasi yang terlibat hanya melakukan dukungan interaksi antara manusia dengan komputer. 2. Aplikasi ke Aplikasi Yaitu sistem informasi peduli proses yang hanya melibatkan aplikasi-aplikasi untuk melakukan tugas-tugas dalam proses secara otomatis. 12

9 3. Manusia ke Aplikasi Yaitu sistem informasi peduli proses yang mengandung tugas-tugas yang dikerjakan oleh manusia dan tugas yang dikerjakan oleh aplikasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Tujuan dari sistem informasi peduli proses jenis ini adalah untuk menciptakan sistem kerja antara manusia dan mesin yang terintegrasi. II.6 Pemodelan Proses dan Contoh Bahasa Pemodelan Proses Model proses dalam bisnis adalah abstraksi aktifitas yang terdapat dalam bisnis dan bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain beserta hubungannya dengan sumber daya untuk mencapai tujuan dari proses [3]. Komponen dalam model proses adalah sebagai berikut [1] : 1. Kasus Kasus adalah sesuatu yang dikontrol dalam proses atau bisa disebut sebagai hasil dari proses yang sedang dalam tahap pengerjaan. Sebuah kasus harus memiliki identitas yang unik sehingga dapat direferensi selama proses pengerjaan. Sebuah kasus hidup dalam jangka waktu tertentu, yaitu dimulai dari awal pengaktifan proses sampai selesainya proses. 2. Tugas Tugas adalah unit logika dari pekerjaan yang tidak dapat dipecah lagi. Tugas harus dikerjakan secara penuh dari awal sampai akhir tugas. Apabila terjadi masalah pada pengerjaan tugas, maka tugas tersebut harus diulang dari awal. Tugas merupakan unit pekerjaan umum yang tidak dikaitkan dengan kasus tertentu. Apabila tugas dikaitkan dengan kasus tertentu, maka tugas tersebut disebut dengan item pekerjaan yang apabila mulai dikerjakan akan disebut sebagai aktifitas. 3. Proses Proses adalah cara suatu kasus yang memiliki jenis tertentu akan dilakukan. Proses menjelaskan tugas-tugas apa saja yang akan dilakukan beserta urutan dari tugas-tugas berikut. 13

10 4. Routing Routing adalah penentuan jalur dari tugas yang perlu dilakukan berdasarkan urutan kejadian dari proses tersebut. Berbagai bahasa pemodelan proses telah dikeluarkan oleh berbagai organisasi, baik organisasi non profit maupun organisasi komersial. Dari keseluruhan bahasa pemodelan tersebut, terdapat perbedaan komponen dan cara penggambaran model, akan tetapi terdapat kesamaan pola-pola yang dipakai dalam bahasabahasa pemodelan tersebut. Berikut ini adalah beberapa pola yang biasanya terdapat dalam bahasa pemodelan proses. 1. Proses Dasar Pola ini adalah pola untuk operasi dasar dari proses. Yang termasuk dalam jenis ini adalah : a. Sekuens Sekuens berarti suatu aktifitas harus menunggu aktifitas sebelumnya selesai sebelum aktifitas tersebut dilakukan. b. Pemecahan Paralel Proses dibagi menjadi beberapa instan yang berjalan bersamaan. c. Sinkronisasi Beberapa instan dari proses yang sebelumnya terpisah dalam pemecahan paralel digabung menjadi satu instan setelah semua instan mencapai tahap ini. d. Pilihan Ekslusif Proses bercabang ke satu jalur tertentu dari dua jalur yang mungkin dipilih berdasarkan kondisi dari proses saat itu. e. Penyatuan Sederhana Beberapa instan yang sebelumnya terpisah dalam pola pemecahan paralel digabung dengan aturan salah satu instan yang mencapai tahap ini diteruskan sedangkan instan lain dihentikan. 14

11 2. Percabangan Tingkat Lanjut Pola jenis ini berhubungan dengan pemisahan proses menjadi beberapa instan beserta proses penyatuannya dengan menggunakan aturan yang lebih kompleks daripada pola pemisahan dan penyatuan yang ada dalam pola dasar. Pola ini biasanya jarang diimplementasikan, akan tetapi ada beberapa sistem informasi peduli proses yang mengimplementasikannya, walaupun jumlahnya terbatas. Yang termasuk dalam pola jenis ini adalah : a. Multi Pilihan Pola ini memungkinkan proses untuk memilih beberapa jalur dari alternatif pilihan berdasarkan kondisi dari proses saat itu. b. Penyatuan Tersinkronisasi Pola ini adalah kebalikan dari proses multi pilihan. Pada pola ini, penyatuan dilakukan terhadap instan yang tercipta disebabkan oleh pola multi pilihan. Pola ini hanya menunggu satu instan untuk sampai pada tahap ini. c. Penyatuan Multi Instan Pola ini memungkinkan penyatuan jalur proses tanpa penyatuan instan. Tahap ini akan dieksekusi sebanyak instans yang datang. d. Diskriminator Pola ini memungkinkan penyatuan instan dari instan yang tercipta pada pemecahan paralel. Hal yang khusus dari pola ini adalah instan yang pertama datang ke tahap ini akan mengaktifkan aktifitas akan tetapi sebelum bergerak ke tahap selanjutnya harus menunggu semua instan selesai. 3. Struktur Adalah pola yang memungkinkan pembentukan blok eksekusi proses. Yang termasuk dalam pola ini adalah sebagai berikut : a. Loop Pola yang memungkinkan suatu jalur dilakukan beberapa kali oleh instan dari proses sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. 15

12 b. Terminasi Implisit Memungkinkan suatu instan untuk langsung melangkah dalam tahap selanjutnya dari pola loop tanpa harus menyelesaikan seluruh langkah loop. 4. Multi Instan Pola yang berguna untuk proses yang terbagi menjadi beberapa instan. Yang termasuk dalam pola jenis ini adalah sebagai berikut : a. Multi Instan Tanpa Sinkronisasi Menyatukan jalur beberapa instan tanpa menyatukan beberapa instan tersebut. b. Multi Instan Dengan Pengetahuan Saat Desain Memecah proses menjadi beberapa instan sejumlah instan yang ditentukan dalam model yang dibuat saat model didesain. c. Multi Instan Dengan Pengetahuan Saat Dijalankan Memecah proses menjadi beberapa instan sesuai dengan jumlah yang didapat dari data proses selama proses dijalankan. d. Multi Instan Tanpa Pengetahuan Saat Dijalankan Memecah proses menjadi beberapa instans sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. 5. Pembatalan Adalah pola yang memungkinkan pembatalan aktivitas atau kasus yang dilaksanakan dalam proses berdasarkan kondisi tertentu. Yang termasuk dalam jenis ini adalah : a. Pembatalan Aktivitas Pola yang memungkinkan suatu instan untuk langsung melangkah ke tahap selanjutnya apabila aktifitas tersebut memiliki antrian dengan aturan tertentu. b. Pembatalan Kasus Pola yang memungkinkan pembatalan kasus secara keseluruhan termasuk semua instan anak yang tercipta. 16

13 Berikut ini adalah beberapa bahasa pemodelan proses yang umum dipakai : 1. Unified Modeling Language (UML) UML adalah bahasa pemodelan visual, berorientasi objek dan multi guna. Bahasa pemodelan ini utamanya digunakan untuk memodelkan sistem perangkat lunak, akan tetapi bahasa pemodelan ini juga dapat dipergunakan untuk pemodelan proses bisnis. Blok dasar dari pemodelan proses menggunakan UML adalah aktifitas. Aktifitas adalah perilaku yang berisi urutan aksi yang terkoordinasi. Oleh karena itu pemodelan proses menggunakan UML biasanya dilakukan menggunakan diagram aktifitas. Diagram aktifitas memvisualisasikan urutan dari aksi yang harus dilakukan termasuk juga pengaturan aliran aksi dan aliran data. Notasi diagram aktifitas yang dipergunakan untuk membentuk model proses mempergunakan UML terlihat digambar II-4, II-5, II-6, II-7, II-8 dan II-9. Gambar II-4. Aksi pada diagram aktifitas UML Gambar II-5. Pilihan pada diagram aktifitas UML 17

14 Gambar II-6. Komponen paralel pada diagram aktifitas Gambar II-7. Pengiriman sinyal pada diagram aktifitas Gambar II-8. Partisi pada diagram aktifitas Gambar II-9. Penangan eksepsi pada diagram aktifitas 18

15 2. Business Process Modelling Notation (BPMN) BPMN adalah notasi standar yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis dalam sebuah workflow. BPMN dibangun oleh Business Process Management Initiative (BPMI) dan dirawat oleh Object Management Group (OMG) setelah kedua organisasi tersebut bergabung pada Tujuan dari BPMN adalah menyediakan notasi standar yang dapat dimengerti oleh semua pihak-pihak yang terlibat dalam proses seperti analis bisnis yang membuat dan memperbaiki proses, developer tehnik yang mengimplementasikan proses bisnis kedalam aplikasi dan para manajer yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan proses bisnis. Notasi yang dipergunakan dalam BPMN terlihat pada gambar II-10, II-11, II-12, II-13, II-14 dan II-15. Gambar II-10. Aktifitas dalam BPMN Percabangan Berdasarkan Data Percabangan Berdasarkan Event Percabangan Paralel Gambar II-11. Percabangan dalam BPMN Gambar II-12. Pembacaan dan penulisan data eksternal dalam BPMN 19

16 Gambar II-13. Dokumentasi dalam BPMN Gambar II-14. Pembagian divisi dalam BPMN Gambar II-15. Event dalam BPMN 20

BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA

BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA BAB III ANALISA IMPLEMENTASI BPMS DAN PENGEMBANGANNYA Bab ini akan membahas analisa terhadap tinjuan terintegrasi tentang sistem informasi peduli proses, implementasi BPMS yang tersedia saat ini untuk

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Menuangkan proses bisnis dalam bentuk diagram, sehingga: Terdokumentasi Dapat disampaikan kepada orang lain Memudahkan pemahaman

Lebih terperinci

Minggu 03 a Alat Pemodelan

Minggu 03 a Alat Pemodelan Minggu 03 a Alat Pemodelan Fungsi Alat Pemodelan Flowchart Business Process Model and Notation (OMG) Data Flow Diagram Unified Modeling Language (OMG) Database Model Dapat memfokuskan perhatian pada halhal

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Pemodelan Kebutuhan Sistem Dengan Activity Diagram Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat

Lebih terperinci

Business Process Analysis

Business Process Analysis Business Process Analysis Pertemuan 8 Business Process Modeling Notation [ BPMN ] Introducing Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Business Process Modeling Notation (BPMN) adalah notasi grafis yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Zaneti 9 merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang jasa pengaspalan jalan, pengecoran jalan dan pembuatan saluran air. Pengelolaan dokumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

Model-Model Sistem Bisnis

Model-Model Sistem Bisnis Model-Model Sistem Bisnis SI-216 Analisa dan Desain Sistem Informasi II Rosa Ariani Sukamto, ST Kemampuan Analis Sistem Sistem analis: orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut O brien & Marakas (2010) adalah kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

1. Penggunaan Pemodelan

1. Penggunaan Pemodelan 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK A. Pemodelan sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem, yaitu model objek, model dinamik, dan model fungsional.

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I. BPM. Pengertian BPM

BAB I. BPM. Pengertian BPM BAB I. BPM I.1. Pengertian BPM Sejalan dengan tuntutan persaingan bisnis, banyak perusahaan menyadari bahwa keunggulan teknologi dan produk yang dihasilkan semata tidak lagi dapat diandalkan menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sebagian Besar objek penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Model-Model Perusahaan. Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T.

Model-Model Perusahaan. Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T. Model-Model Perusahaan Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T. Alat-alat Pemodelan Proses Bisnis Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memodelkan proses bisnis Phalp, K.T. (1998), The CAP framework

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

REKAYASA ULANG PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS ONLINE PORTAL AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

REKAYASA ULANG PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS ONLINE PORTAL AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI REKAYASA ULANG PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS ONLINE PORTAL AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Stanley Karouw 1, Reskyana Tanggo 2, Sheila Claudy Riady 3 1,2,3, Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan menjelaskan beberapa konsep yang berhubungan dengan permasalahan di dalam penelitian yang dimana akan digunakan sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI Judul Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer Oleh: Tim Dit. TIK UPI 1 Tujuan Memperkenalkan konsep kebutuhan user dan Sistem Menggambarkan kebutuhan fungsional dan nonfungsional Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan 23 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan Sukajadi No. 137-139 Bandung. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Apotek Century

Lebih terperinci

PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK)

PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK) PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK) Dewi Rosmala 1), Falahah 2) 1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I dari laporan Tugas Akhir ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi pelaksanaan Tugas Akhir. I.1 Latar Belakang Persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan Pemesanan berbasis web. Objek penelitian pada penyusunan skripsi ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan Pemesanan berbasis web. Objek penelitian pada penyusunan skripsi ini adalah 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem informasi Penjualan dan Pemesanan berbasis web. Objek penelitian pada penyusunan skripsi

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Qoriani Widayati, Irman Effendy 1) Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer Jl.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Jadikom. Penelitian difokuskan pada absensi karyawan. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah singkat mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 1 Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

PEMODELAN PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

PEMODELAN PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO PEMODELAN PROSES BISNIS REGISTRASI PENGISIAN KRS UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Reskyana Tanggo 1) ; Sheila Claudy Riady 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Topik 3 : Analisis 2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Tujuan tahap analisis adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Dengan menggunakan UML

Perancangan Sistem Dengan menggunakan UML Perancangan Sistem Dengan menggunakan UML Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. struktur organisasi dan uraian tugas unit-unit organisasi Koperasi Karyawan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. struktur organisasi dan uraian tugas unit-unit organisasi Koperasi Karyawan 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Pada bagian objek penelitian ini dijelaskan mengenai profil, sejarah, struktur organisasi dan uraian tugas unit-unit organisasi Koperasi Karyawan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) L1 Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) Latar belakang UML merupakan suatu bahasa penyatuan yang memungkinkan para professional IT untuk menggambarkan aplikasi computer. Suatu

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI II.1 RATIONAL UNIFIED PROCESS (RUP) Metodologi Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu proses rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software Corporation,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka semakin banyak pula hal yang dapat dinikmati oleh setiap orang. Teknologi mutakhir telah menyusup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di abad ke-21 ini, banyak sekali bidang-bidang yang mengalami kemajuan. Salah satunya adalah bidang teknologi. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Konsep dan Prinsip Analisis Dan Pemodelan Analisis.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Tahap Analisis : yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan

Lebih terperinci

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte II KAJIAN PUSTAKA 2! KAJIAN PUSTAKA 2.1! Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO Analisa Desain Berorientasi Objek Pengantar uml Oleh : RAHMADY LIYANTANTO TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011 Topik Bahasan Pengenalan Berorientasi Objek Pemodelan visual UML

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Program Menurut Kurniawan (2011:65 ) mengemukakan bahwa program merupakan kumpulan intruksi yang disusun dengan urutan nalar yang tepat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan teknologi informasi di segala bidang kehidupan semakin meningkat. Salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi yaitu meningkatnya

Lebih terperinci

Simbol Activity Diagram

Simbol Activity Diagram Activity Diagram Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis Struktur diagram ini mirip flowchart

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Business System Planning (BSP) sering disebut sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Business System Planning (BSP) sering disebut sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Business System Planning (BSP) Business System Planning (BSP) sering disebut sebagai sebuah pendekatan atau metodologi terstruktur. Metodologi BSP dikembangkan oleh

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL PEMODELAN KERJA LIFT. Disusun oleh: Kelompok B Kelas F

PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL PEMODELAN KERJA LIFT. Disusun oleh: Kelompok B Kelas F PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL 2013-2014 PEMODELAN KERJA LIFT Disusun oleh: Kelompok B Kelas F Aditya Sudarmadi ( NIM 125150102111002 ) Riki Hendra Laxsmana ( NIM

Lebih terperinci

Cover Daftar isi Latar belakang Rumusan masalah Batasan masalah Tujuan Uml (Unified modelling language) Use case diagram Class diagram Activity

Cover Daftar isi Latar belakang Rumusan masalah Batasan masalah Tujuan Uml (Unified modelling language) Use case diagram Class diagram Activity SEMINAR PENDADARAN SKRIPSI APLIKASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) AISYIYAH SUMBEREJO KLATEN SELATAN BERBASIS JAVA OLEH KRIS MAWARDI / 12080572 DAFTAR ISI Cover Daftar isi Latar belakang

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS Tedy Setiadi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Dr. Soepomo Janturan Yogyakarta tedys@uad.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak yang sangat besar terhadap sistem pengelolaan dokumen dan informasi. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS

SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS SMART BUSINESS PROCESS MANAGEMENT SYSTEM TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DENNY NIM : 23506039 Program Studi Program Magister

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem A. Pengertian sistem Hartono (2005) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 26 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah tempat dimana penulis melakkukan penelitian untuk menyusun laporan skripsi ini. Pada kasus ini penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi merupakan suatu proses yang kompleks, mahal karena menggunakan banyak sumberdaya dan membutuhkan waktu yang lama dari berbulan-bulan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci