Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pusat Sumber Belajar Gugus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pusat Sumber Belajar Gugus"

Transkripsi

1

2 Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pusat Sumber Belajar Gugus

3 Daftar Isi 1. Pendahuluan 1.1. Apakah itu Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG)? 1.2. Mengapa Perlu PSBG? 1.3. Siapa Target Sasaran PSBG? 1.4. Apa saja Fasilitas dan Sumber Belajar yang ada di PSBG? 2. Deskripsi Pusat Sumber Belajar Gugus 2.1. Apa saja Fungsi PSBG? 2.2. Apa saja Kegiatan di PSBG? 2.3. Bagaimana Organisasi dan Pengelolaan PSBG a. Struktur Organisasi PSBG b. Peran dan Tanggungjawab Pengurus PSBG c. Fungsi Pengelolaan PSBG d. Persyaratan Manajer/Ketua PSBG e. Visi dan Misi PSBG f. Program Kerja PSBG g. Kondisi Fisik dan Pengaturan Perangkat Sumber Belajar di PSBG h. Administrasi di PSBG i. Pelatihan-pelatihan di PSBG j. Daftar Perangkat Sumber Belajar di PSBG k. Kontribusi Gugus l. Membentuk PSBG Mandiri 3. Penyelenggaraan Praktik Terbaik PSBG 3.1. Pembentukan PSBG Baru Persiapan dan Pelaksanaan a. Pemilihan Lokasi PSBG b. Peran dan Tanggungjawab Pemangku Kepentingan dalam Pembentukan PSBG c. Fasilitas dan Sumber Daya di PSBG 3.2. Penguatan PKG/PSBG a. Penguatan PKG di gugus non-binaan untuk mendukung peningkatan kinerja KKG dengan mengadopsi konsep PSBG b. Penguatan PKG/PSBG untuk pengembangan kapasitas gugus melalui pemberian pelatihan program-program DBE 2 c. Pendampingan Persiapan dan Pelaksanaan 3.3. Evaluasi Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG)

4 4. Lampiran - lampiran (dapat diberikan berdasarkan permintaan) Lampiran 1: Formulir Survei Lokasi PSBG Lampiran 2: Program Pelatihan PSBG Lampiran 3: Daftar Perangkat Sumber Belajar di PSBG - Perangkat Starter Kits - Perangkat Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK/ICT) - Perangkat Koneksi Internet - Perangkat Program Taman Kanak-kanak - Perangkat Program Membaca Lampiran 4: Buku Kunjungan PSBG Lampiran 5: Buku Pengguna PSBG Lampiran 6: Prosedur Inventaris dan Daftar Inventaris PSBG Lampiran 7: Instrumen Penilaian PSBG Lampiran 8: Daftar Kontak MTT dan DLC Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG)

5 1. Pendahuluan Salah satu faktor kunci penentu mutu pendidikan adalah guru. Sebagai tenaga pendidik, guru adalah modal dasar untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran pada tingkat kelas. Kualitas guru akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas dan kualifikasi pendidikan para guru sebagai bagian integral dari proses peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Indonesia perlu dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Dalam kaitan ini, sejak tahun 2005 Decentralized Basic Education 2 (DBE 2) telah membantu meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di 7 propinsi dan 58 kabupaten/kota di Indonesia, melalui serangkaian pelatihan yang berkesinambungan dengan basis gugus sekolah. Untuk menunjang pelatihan para guru, kepala sekolah dan juga tenaga kependidikan lainnya, 113 buah Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) di propinsi Jawa Barat & Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan dan Aceh telah dibentuk oleh warga gugus dengan bantuan teknis dari DBE 2. Dari jumlah tersebut 100 PSBG telah tersambung dengan internet yang memungkinkan para pemangku kepentingan ini mendapatkan akses informasi yang lebih luas melalui situs-situs pendidikan. Selain itu, komunikasi online antar warga gugus makin dimungkinkan dengan adanya website PSBG: Tanggapan positif dari para pendidik yang telah merasakan manfaat PSBG ini membuat gugus sekolah di kabupaten dan atau propinsi lain ingin pula memiliki PSBG. Oleh karena itu, Buku Panduan ini disusun untuk membantu Anda atau siapapun juga untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam membentuk PSBG atau memperkuat PKG yang sudah ada dengan konsep dan pendekatan PSBG. 1.1 Apakah itu Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG)? Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) atau Cluster Resource Center (CRC) adalah unit pelaksana teknis di tingkat gugus yang dimaksudkan untuk membantu kegiatan belajar mengajar di sekolahsekolah yang ada di gugus ybs. Bantuan tersebut tidak secara langsung diberikan kepada siswa tetapi melalui guru dan kepala sekolah yang memanfaatkan layanan PSBG. Di tempat inilah para guru, kepala sekolah serta warga sekolah lainnya terutama dari gugus ybs., bertemu, bekerja sama, belajar dan berinteraksi dengan berbagai sumber belajar baik berupa cetak maupun non cetak, elektronik maupun non elektronik, manusia (human) maupun yang bukan manusia (non-human) untuk menunjang proses belajar mengajar mereka. Namun demikian, manfaat PSBG bukan sebagai perpustakaan atau ruang pertemuan saja tetapi lebih dari itu. Sebagimana kita ketahui, proses belajar terjadi apabila individu berinteraksi dengan sumber belajar. Hasil dari proses belajar dapat kita lihat dengan terjadinya perubahan tingkah laku/ perilaku dari individu yang bersangkutan: dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengeri menjadi mengerti, tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu, kurang/ tidak terampil menjadi terampil, tidak senang atau suka terhadap sesuatu menjadi senang dan suka dst. Interaksi dengan berbagai sumber belajar inilah yang memungkinkan terjadinya tindak belajar. Dalam kaitan ini bisa kita mengerti walaupun di perpustakaan banyak buku bagus tapi proses belajar tidak terjadi pada diri para siswa maupun Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 1

6 guru karena mereka tidak mau membaca buku-buku tersebut. Atau jika alat-alat peraga IPA, Matematika atau IPS hanya dipajang di ruang PKG dan tidak digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah maka proses belajar tidak akan sebaik kalau alat-alat peraga tersebut dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sama halnya, Anda tidak akan mengetahui apa, mengapa dan bagaimana PSBG apabila Anda tidak berinteraksi, membaca dan mencerna apa yang ada dalam Buku Panduan ini. Interaksi dengan sumber belajar memang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja tetapi dengan adanya wadah yang kita sebut PSBG berbagai sumber belajar tersebut dapat dikelola sedemikian rupa sehingga memberikan dukungan yang lebih terarah dan maksimal pada proses belajar-mengajar di sekolah yang ada di gugus yang bersangkutan. 1.2 Mengapa perlu PSBG? Dalam rangka membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia fokus kegiatan DBE 2 adalah meningkatkan mutu proses belajar-mengajar. Ini dilakukan dengan antara lain memberikan pelatihan kepada para guru, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Pelatihan yang dilakukan tidak hanya berhenti sebatas penguasaan konsep dan teori saja tetapi sampai ke penerapannya langsung di ruang kelas sekolah-sekolah yang ada di bawah binaan DBE 2. Itu sebabnya kita dapati adanya pelatihan tim sekolah, pelatihan di KKG dan KKKS serta dilanjutkan dengan pendampingannya di sekolah masing-masing untuk menjamin apa yang mereka pelajari di pelatihan benar-benar dapat diterapkan dalam situasi sebenarnya di kelas. Untuk menunjang berbagai pelatihan dan terlebih lagi penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar sehari-sehari di sekolah diperlukan adanya unit penunjang di setiap gugus yang kita sebut PSBG. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan utama PSBG adalah untuk menunjang dan memfasilitasi upaya peningkatan mutu proses belajar mengajar di sekolah yang ada di gugus tersebut sehingga menjadi lebih baik, efektif dan efisien. 1.3 Siapa Target Sasaran PSBG? Oleh karena PSBG dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di gugus sekolah, maka sasaran utama PSBG tentu saja para guru, kepala sekolah, pengawas dan tenaga kependidikan lain dari gugus yang bersangkutan. Merekalah yang diharapkan mendapatkan manfaat sebanyakbanyaknya dari keberadaan PSBG. Warga gugus sekolah lain dari kecamatan dan/atau kabupaten yang sama atau bahkan kabupaten lain bisa juga menjadi target sasaran tambahan PSBG. Sedangkan para siswa adalah target sasaran tidak langsung karena diharapkan proses belajar bagi siswa akan berlangsung secara lebih efektif, efisien dan menarik. Hal ini disebabkan lingkungan belajar di kelas/sekolah mereka semakin kaya, bervariasi, dan kondusif, sementara kinerja dan professionalisme para guru semakin meningkat karena keberadaan PSBG. 1.4 Apa Saja Fasilitas dan Sumber Belajar yang Ada di PSBG? Untuk mendukung kegiatan di PSBG, peningkatan fasilitas serta penyediaan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan gugus sebaiknya dilengkapi. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 2

7 Pada dasarnya peningkatan fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan adalah: Perbaikan ringan yang diperlukan untuk kenyamanan dan keamanan ruangan PSBG (misal: ruangan yang cukup luas, teralis pengaman untuk pintu dan jendela, dsb); Peningkatan dasar bagi fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pengoperasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti peningkatan daya listrik yang diperlukan untuk penggunaan perangkat elektronik dan komputer; Sumber belajar berupa materi cetak (buku-buku) dan non-cetak (CD-CD pembelajaran); Perangkat elektronik/teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); Koneksi internet dan jaringan LAN. 2. Deskripsi Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 2.1 Apa saja fungsi PSBG? PSBG tidak bisa dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolah maupun gugus ybs. Ada beberapa fungsi yang bisa dilaksanakan oleh PSBG, yaitu: Pertemuan. PSBG berfungsi menjadi tempat pertemuan para warga gugus untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan tugas professional sebagai pendidik. Di tempat inilah rapat atau pertemuan KKG, KKKS, KKPS maupun kegiatan sejenis diselenggarakan. Pengembangan profesi. Di PSBG berbagai kegiatan pengembangan profesi para guru, kepala sekolah dan pengawas diselenggarakan, misalnya pelatihan, lokakarya, seminar, diskusi, demonstrasi, simulasi mengajar, pengajaran teman sebaya (peer teaching) dan berbagai kegiatan serupa lainnya. Mereka tidak hanya belajar topik yang ditatarkan (mata tataran) tetapi juga bekerja bersama menyiapkan dan mengembangkan Rencana Pembelajaran. Informasi. PSBG merupakan tempat di mana warga gugus dapat memperoleh informasi pendidikan dan pembelajaran. Berbagai informasi tersedia dan dapat diperoleh di PSBG baik dari nara sumber, materi cetak, non cetak, alat bantu mengajar, perangkat keras dan lunak maupun online. Sumber belajar seperti misalnya buku-buku referensi, dokumen - dokumen kebijakan pendidikan, majalah, koran, program audio atau video pembelajaran tersedia, dapat dipinjam dan atau digunakan di PSBG sementara informasi dari luar PSBG dapat diakses secara online melalui internet di PSBG. Hasil yang baik dari lokakarya para guru dapat pula di simpan di PSBG sebagai sumber belajar untuk dapat digunakan bersama seperti : RPP, alat bantu mengajar sederhana/alat peraga murah, dll. Oleh karena fungsi informasi inilah sangat dimungkinkan adanya perpustakaan di PSBG walaupun PSBG bukanlah perpustakaan. Produksi. Fungsi produksi bisa dilaksanakan apabila di PSBG warga gugus dapat membuat alat bantu atau media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar mereka di sekolah masing-masing. Di PSBG inilah para guru dapat merancang, mengembangkan dan memproduksi bahan-bahan ajar termasuk alat peraga murah dan sederhana dengan Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 3

8 menggunakan bahan-bahan yang murah dan tersedia di ingkungan sekitar. PSBG yang telah memiliki fasilitas teknologi informasi yang tinggi kemungkinan dapat menyediakan fasilitas produksi berbasis teknologi untuk membuat alat bantu belajar mengajar seperti misalnya power point, CD atau VCD pembelajaran. 2.2 Apa saja kegiatan PSBG? Berdasarkan fungsi PSBG dan ketersediaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta infrastruktur yang memadai, kegiatan berikut dapat dilakukan dalam ruang lingkup PSBG: Pertemuan KKG, KKKS, KKPS, komite sekolah, orang tua dan guru. Pertemuan mingguan antara guru dan kepala sekolah yang selama ini telah dilakukan dapat diselenggarakan secara rutin di PSBG; Mengakses semua materi pengajaran yang tersedia, misalnya sumber belajar (buku, lembar kerja, soal ujian/permainan/penilaian, VCD, CD, dan DVD), brosur/poster informasi, perangkat elektronik (VCD player, Laptop, MP3 Player, audio cassette player, LCD projector, dll) dan perpustakaan digital setelah akses internet di PSBG sudah terpasang; Pembuatan sumber belajar guru (alat peraga murah, materi yang dilaminasi, lembar/buku kerja, poster yang digunakan di ruangan kelas, materi pengajaran, VCD, sumber belajar yang didapatkan dari web, rencana kerja dan materi terkait lainnya); Pembuatan materi promosi PSBG (selebaran, poster, brosur, buletin, dsb) dan juga proposal untuk diberikan kepada pemangku kepentingan di tingkat gugus dan kabupaten/provinsi (perwakilan pemerintah Indonesia dari Dinas, DepAg, LPMP, dsb) untuk mendukung kegiatan di PSBG; Persiapan dan dukungan bagi lokakarya guru di sekolah, misalnya pembuatan dokumen, pembagian lembaran materi serta formulir, mempersiapkan presentasi dalam bentuk power point, memantau kemajuan para guru, pembuatan video atau presentasi gambar-gambar; Sesi demonstrasi/pelatihan dengan para siswa mungkin dapat diselenggarakan di PSBG, contohnya dengan menggunakan klub sekolah dimana guru dapat melakukan pengamatan dan mencoba cara pengajaran baru dengan melakukan demonstrasi langusung dalam suatu lingkungan yang lebih terbuka atau melakukan mentoring/tutorial (pendampingan) dengan individu atau kelompok kecil untuk mencoba tehnik pengajaran baru dan memahami proses cara belajar siswa secara langsung. Pelatihan/lokakarya/seminar, dll untuk mendukung para guru mengembangkan profesi mereka (misalnya pelatihan mengenai pembuatan alat peraga murah, CD/video, penggunaan TIK untuk mendukung pembelajaran aktif, aplikasi pembelajaran aktif di ruang kelas, dll); Pengembangan profesi guru untuk jangka panjang (portofolio untuk memantau kemajuan guru, pembuatan sertifikat dan praktek langsung); Memanfaatkan teknologi yang ada, guru juga dapat mengadakan lokakarya di PSBG baik untuk kelompok besar misalnya presentasi di kelas, maupun kelompok kecil melakukan suatu proyek atau riset dengan menggunakan stasiun kerja ganda (multiple workstation) dengan 4-5 kursi dan berbagi akses internet, printer dan penyimpanan file. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 4

9 2.3 Bagaimana Organisasi dan Pengelolaan PSBG? Sebuah PSBG dianggap berfungsi dan berjalan baik serta aktif apabila: Dikelola secara profesional (misalnya, dibuka selama jam kerja yang telah ditetapkan, bahan/peralatan yang disediakan memang digunakan, ada log book (untuk memantau siapa dan jumlah pengunjung dan jenis sumber belajar yang digunakan) yang terus diperbarui, ada kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar yang rutin diselenggarakan di tempat tersebut, dll); Melaksanakan keempat fungsi-fungsi dasar PSBG (tempat bertemu, pengembangan profesi, sumber informasi dan produksi bahan pelajaran/pengajaran) sesuai dengan rencana kerjanya; Mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya di gugus dimana PSBG berada, dan jika memungkinkan, kegiatan di gugus lainnya; Secara penuh digunakan oleh kelompok sasaran penerima manfaat; Dilengkapi dengan sumber belajar yang memenuhi kebutuhan warga gugus dan mampu mendukung kegiatan yang dijalankan di gugus tersebut; Dimiliki oleh komunitas pendidikan/sekolah-sekolah di gugus bersangkutan; Terus tumbuh dan berkembang Mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan Kesuksesan PSBG tidak ditentukan oleh nilai harga yang mahal dari peralatan dan teknologi yang digunakan, tetapi bergantung kepada pengelolaannya, jenis serta pelaksanaan program kegiatan, dan pemanfaatan fasilitas serta sumber belajar yang ada secara maksimal oleh penerima manfaat dengan tujuan untuk peningkatan kualitas belajar mengajar. a. Struktur Organisasi PSBG Dalam menjalankan fungsinya, setiap PSBG perlu mempunyai pengurus yang terdiri dari orangorang (guru dan/atau kepala sekolah) dari sekolah di mana PSBG berada atau gabungan dari sekolah-sekolah yang ada di dalam gugus. Pengurus PSBG mempunyai peran dan tanggungjawab yang berbeda namun mereka bekerja sama bagi kepentingan PSBG/gugus tersebut. Agar program kerja PSBG dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama, adalah sangat penting untuk mendiskusikan dan menyepakati bersama cakupan pekerjaan dari masing-masing pengurus sebelum suatu PSBG mulai melaksanakan kegiatannya. Hal ini menjadikan PSBG dapat memusatkan perhatian pada tujuan pencapaian yang ingin diraih bersama. Struktur organisasi dari setiap PSBG dapat bervariasi tergantung dari kebutuhan serta jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di PSBG/gugus tersebut. Namun demikian, pengurus PSBG minimal terdiri dari beberapa pengurus inti sebagai berikut: Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 5

10 Pembina/Penasihat Ketua PSBG dan/atau Manajer PSBG Sekretaris Bendahara Koordinator Divisi Informasi Koordinator Divisi Produksi Koordinator Divisi Pengembangan Profesi Koordinator Divisi Pertemuan Jika dimungkinkan, untuk ditambah dengan Divisi Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) dan bisa juga ditambahkan dengan divisi-divisi lain sesuai kebutuhan Pembina/Penasihat Ketua PSBG Manajer PSBG Seksi Pertemuan Seksi Pengemb. Profesi Seksi Produksi Seksi Informasi Sekretaris Bendahara Walaupun masing-masing PSBG dapat menentukan sendiri model struktur organisasi yang terbaik bagi mereka, namun demikian, mengingat pengelolaan dan perawatan sumber belajar (termasuk perangkat TIK yang cukup mahal) harus dilakukan secara efektif dan juga untuk menjamin keberlangsungan kegiatan di PSBG maka ada baiknya jika PSBG juga mempunyai seksi atau menunjuk seseorang yang yang memiliki minat dan ketrampilan dalam masalah TIK untuk melaksanakan tugas-tugas perbaikan ringan/pemecahan masalah teknis dan perawatan perangkat TIK. Orang-orang yang ditunjuk untuk duduk dalam kepengurusan akan menjadi tim operasional PSBG. Mengingat PSBG adalah milik dari sekolah-sekolah di gugus dan bukan dimiliki oleh satu sekolah di mana PSBG berada, maka pengurus PSBG sebaiknya merupakan perwakilan dari sekolahsekolah di gugus tersebut. Namun demikian, jika tidak dimungkinkan untuk dilakukan demikian, maka pengurus PSBG bisa berasal dari sekolah di mana PSBG berada tetapi hal ini harus disepakati bersama oleh sekolah-sekolah yang ada di gugus. Keputusan mengenai berapa jumlah orang, jenis jabatan, dan cakupan pekerjaan dari masing-masi`ng pengurus PSBG serta sumber dana yang akan Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 6

11 digunakan untuk melaksanakan kegiatan di PSBG harus berdasarkan kesepakatan bersama dari komunitas pendidikan yang ada di gugus tersebut. Kunci utama suksesnya kepengurusan PSBG terletak pada penunjukan orang-orang yang tepat, dalam arti mereka mempunyai kemampuan, integritas, komitmen serta waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya masingmasing. b. Peran dan Tanggungjawab Pengurus PSBG Masing-masing anggota pengurus PSBG memiliki tugas dan tanggungjawab tersendiri yang penting untuk mereka pahami dan sepakati untuk dilaksanakan. Tergantung dari fungsi dan kegiatan yang akan diadakan di PSBG, pada dasarnya peran dan tanggungjawab dari pengurus PSBG adalah sebagai berikut: NO POSISI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 1 Penasehat/Pembina Memberikan arahan, saran serta masukan kepada PSBG Memantau pemanfaatan PSBG 2 Ketua PSBG Membuat struktur organisasi (bersama dengan pemangku kepentingan lainnya di gugus) Bertanggungjawab atas keseluruhan operasional PSBG Menciptakan kerjasama yang baik secara internal dan eksternal Membina hubungan kerja dengan berbagai pihak (pihak pemangku kepentingan di gugus maupun pihak eksternal lainnya) Menggali sumber dana bagi PSBG 3 Manajer PSBG Menyepakati dengan Ketua PSBG dan anggota pengurus lainnya dalam menyusun strategi dan rencana kerja untuk pemasukan dana bagi PSBG Memastikan adanya kinerja dan komitmen yang baik dari pengurus PSBG Memimpin anggota pengurus PSBG lainnya dalam menyusun Program Kerja PSBG Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala atas Program Kerja PSBG Memastikan adanya koordinasi yang baik antara divisi- divisi pertemuan, pengembangan profesi, informasi dan produksi untuk memastikan pelaksanaan program kerja masing-masing divisi Menggerakkan anggota pengurus PSBG dalam pelaksanaan peran serta tanggungjawab sesuai dengan tugas masing-masing Menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) kegiatan PSBG Menyetujui rencana kerja untuk pemasyarakatan PSBG Memberikan presentasi tentang PSBG Membuat keputusan atas segala permasalahan di PSBG Menyusun dan membuat laporan bulanan Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 7

12 NO POSISI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 4 Sekretaris Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan PSBG Menyusun dan mengirim surat undangan untuk segala kegiatan (pertemuan, pelatihan, dsb) Membuat notulen rapat/kegiatan Memberikan label sumber belajar Menginventaris semua barang sumber belajar Mengelola logbook untuk kunjungan dan penggunaan/ peminjaman sumber belajar Melakukan pembelian barang-barang habis pakai Berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait, bertanggungjawab atas perawatan dan perbaikan sumber belajar 5 Bendahara Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PSBG dalam menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) PSBG Mengelola keuangan PSBG (pemasukan dan pengeluaran) 6 Seksi Informasi Membuat dokumentasi atas segala kegiatan PSBG Mengatur dan menyusun berita-berita yang dimasukkan dalam papan informasi serta pajangan dinding lainnya Berkoordinasi dengan sekretaris dalam menginventaris dan pencatatan sumber belajar yang ada di PSBG Membantu pengunjung dalam mencari sumber informasi dari internet Menyiapkan pameran Membuat brosur/leaflet/poster serta buletin PSBG Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PSBG dalam mensosialisasikan PSBG Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PSBG atas kegiatan-kegiatan Divisi Informasi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PSBG 7 Seksi Produksi Bekerjasama dengan PBS, membuat Alat Peraga Murah (APM) untuk setiap mapel Bekerjasama dengan PBS dalam pembuatan modul- modul pembelajaran Membuat video/cd materi pembelajaran Bekerjasama dengan Divisi TIK, membuat katalog dan panduan-panduan untuk penggunaan TIK Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PSBG atas kegiatan-kegiatan Divisi Produksi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PSBG Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 8

13 NO POSISI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 8 Seksi Pengembangan Profesi Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PSBG dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan bagi warga gugus Membantu para guru untuk pengembangan bidang studi tertentu Mengidentifikasi dan menyusun program pelatihan/ lokakarya/seminar untuk pengembangan profesi guru Memastikan ketersediaan dan menyusun peralatan sumber belajar pada saat pelatihan/lokakarya/seminar Melaksanakan program pelatihan/lokakarya/seminar Mendayagunakan perangkat TIK untuk kegiatan pengembangan profesi Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PSBG atas kegiatan-kegiatan Divisi Pengembangan Profesi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PSBG 9 Seksi Pertemuan Membuat agenda pertemuan dan menentukan topik- topik yang menjadi bahan diskusi untuk pertemuan Menjadwalkan pemakaian/pemanfaatan ruangan PSBG khususnya untuk kegiatan KKG dan KKKS Mensosialisasikan hasil pertemuan kepada guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah Menginformasikan kepada Ketua/Manajer PSBG untuk rencana tindak lanjut c. Fungsi Pengelolaan PSBG Manajer PSBG (atau Ketua PSBG - jika tidak ada Manajer PSBG) memiliki peran amat penting dalam mengelola dan memastikan lancarnya semua kegiatan di PSBG. Untuk tujuan tersebut, sangat penting bagi seorang Manajer PSBG/Ketua PSBG untuk memahami dan menjalankan fungsi-fungsi manajerial sebagai berikut: Perencanaan. Perencanaan menjadi fungsi dasar dari pengelolaan suatu PSBG. Kesuksesan PSBG sangat bergantung pada kualitas perencanaan. Seorang Manajer PSBG akan bertanggungjawab dalam memformulasikan misi dan visi suatu PSBG, mengidentifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan di PSBG dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia, dan memastikan bahwa pencapaian tujuan yang SMART: spesifik, terukur, dapat tercapai, realistis dan berdasarkan waktu yang sudah ditentukan). Pengorganisasian. Seorang Manajer/Ketua PSBG juga akan bertanggungjawab dalam menciptakan struktur organisasi yang terdiri dari bidang-bidang kerja yang terintegrasi dengan baik, melakukan pembagian dan pendistribusian kegiatan berdasarkan jenis kegiatannya, mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan, serta memastikan terjaganya komunikasi yang baik di dalam organisasi tersebut. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 9

14 Penempatan Orang yang Tepat. Sangatlah penting bahwa seorang Manajer/Ketua PSBG dapat mengidentifikasi fungsi serta sifat dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PSBG dan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Manajer PSBG/ Ketua PSBG bertanggungjawab untuk memastikan agar jumlah pengurus yang tersedia di PSBG sesuai dengan semua fungsi dan kegiatan yang mereka rencanakan, menentukan dan mengangkat pengurus PSBG yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan, serta bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan tersebut. Pengarahan. Seorang Manajer/Ketua PSBG harus mampu mempengaruhi orang lain dalam organisasi tersebut melalui komunikasi, motivasi, kepemimpinan yang kuat, serta disiplin kerja. Tujuannya adalah untuk mengarahkan kegiatan para pengurus PSBG tersebut ke arah pencapaian tujuan PSBG. Pengontrolan dan Pengawasan. Seorang Manajer/Ketua PSBG juga bertanggungjawab atas pengendalian pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PSBG: melakukan pengecekan atas pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana yang sudah disusun, evaluasi hasil yang dicapai, pelaporan kinerja PSBG dan membuat perbaikan-perbaikan sejauh diperlukan. d. Persyaratan Manajer/Ketua PSBG Agar mampu menjalankan peran dan tanggungjawab sebagaimana disebutkan di atas, maka sangatlah penting bagi seorang Manajer PSBG untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut: Memiliki keterampilan organisasional, manajerial dan adminsitratif; Dapat dipercaya, jujur, mau bekerja keras dan memiliki komitmen yang tinggi; Mampu melayani dan bekerjasama dengan orang lain; Memiliki sifat yang berorientasi kepada pencapaian tujuan; Paham mengenai masalah-masalah pendidikan atau memiliki keterkaitan dengan sekolah, atau terlibat dengan dunia pendidikan secara langsung khususnya yang punya pengalaman mengajar di kelas Seorang Manajer/Ketua PSBG yang baik adalah yang telah memiliki pengalaman kerja, pengetahuan, dan ketrampilan yang tepat untuk dapat memimpin, mengorganisir, mengelola, mengontrol dan mengembangkan kegiatan-kegiatan di PSBG agar tujuan yang diinginkan bersama bisa tercapai. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, maka seorang Manajer/Ketua PSBG yang baik perlu memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: Ketrampilan Konseptual: kemampuan untuk melihat organisasi PSBG ini sebagai suatu keseluruhan: mampu membuat konsep, ide serta gagasan yang tepat dan menuangkannya ke dalam rencana kerja PSBG, dan memimpin PSBG tersebut menuju kesuksesan. Ketrampilan Hubungan Interpersonal/Kemanusiaan: Ketrampilan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain: berkomunikasi dan berinteraksi dengan para pengurus PSBG guna mempengaruhi serta mendorong mereka untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka masing-masing, demi suksesnya PSBG. Ketrampilan Teknis: Keterampilan untuk menggunakan alat, teknik dan pengetahuan khusus untuk menerapkan suatu metode, proses atau prosedur tertentu yang berkaitan dengan kegiatan di PSBG. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 10

15 e. Visi dan Misi PSBG PSBG perlu memiliki visi dan misi yang menjelaskan peranan PSBG, dan maksud serta tujuan PSBG dalam mendukung kegiatan pembelajaran di gugus khususnya dan peningkatan mutu pendidikan dasar pada umumnya. Visi dan misi PSBG harus jelas dan yang terpenting harus dimengerti oleh pemangku kepentingan yang terlibat di gugus. f. Program Kerja PSBG Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PSBG berdasarkan suatu program kerja yang dibuat pada awal tahun pelajaran. Program kerja berupa rencana segala kegiatan yang mewakili keempat fungsi PSBG (pertemuan, pengembangan profesi, informasi dan produksi) yang akan dilaksanakan di PSBG harus didiskusikan dan disepakati bersama antara pihak-pihak-pihak terkait (pengurus PSBG, komite sekolah, dan komunitas pendidikan lainnya di dalam gugus). Program kerja yang baik haruslah menjelaskan secara rinci mengenai: Jenis dan sifat kegiatan yang akan diselenggarakan di PSBG; Tujuan kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai; Tanggal dan jangka waktu pelaksanaan; Siapa yang akan bertanggungjawab untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut; Program kerja dibuat per tahun dan dievaluasi pelaksanaannya setiap tiga bulan untuk melihat kegiatan mana saja yang sudah dilaksanakan, ditunda atau dibatalkan, tingkat keberhasilan/ kegagalan, kegiatan apa saja yang berjalan baik dan mana yang tidak, serta kendala-kendala yang muncul selama pelaksanaan kegiatan. Evaluasi yang dilakukan harus menghasilkan revisi yang merefleksikan langkah-langkah perbaikan. Revisi yang dibuat harus disetujui bersama di antara para warga gugus tersebut dan ditindaklanjuti. Sebagai acuan, tabel berikut ini mungkin dapat membantu sebagai format standar suatu Program Kerja di PSBG: Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 11

16 No Uraian Kegiatan 1. PERTEMUAN a. Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing seksi /divisi b. Penjadwalan kegiatan c. Dsb... 2 INFORMASI a. Membuat berita di apakabarpsbg b. Pembuatan brosur dan buleting c. dsb... 3 PRODUKSI a. Merancang dan membuat APM b. Pembuatan CD pembelajaran c..dsb PENGEMBANGAN PROFESI a. Pelatihan KTSP b. Pelatihan TIK/Internet c. Dsb... Juli JADWAL KEGIATAN PKG/PSBG. KEC.... SEMESTER.. TA.. / Agt Sep Okt Nop Bulan Penang Gungjawab/ Des Jan 20.. Peb Mar Apr Mei Juni Nara sumber Dana Keterangan Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 12

17 Untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal dari penggunaan fasilitas dan sumber belajar di PSBG untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di gugus, pengurus PSBG perlu memperhatikan hal-hal berikut: g. Kondisi Fisik dan Pengaturan Perangkat Sumber Belajar di PSBG Ruangan PSBG harus selalu bersih, rapi dan nyaman. Walaupun bukan merupakan faktor utama tetapi kondisi fisik PSBG bisa memberikan pengaruh terhadap jumlah guru/ komunitas pendidikan yang datang ke PSBG; PSBG harus mempunyai papan nama yang dipasang di luar ruangan PSBG dan mudah dibaca; Sangat dianjurkan untuk memasang tulisan mengenai visi dan misi PSBG pada dinding ruangan PSBG; Struktur organisasi PSBG yang berisikan nama-nama serta foto dari semua anggota pengurus PSBG sebaiknya dipasang pada dinding ruangan PSBG. PSBG harus memiliki teralis untuk jendela dan pintu untuk tujuan keamanan; Ruangan PSBG harus mempunyai penerangan yang cukup baik; Perabotan penunjang kegiatan di PSBG (kursi, lemari, meja, dsb.) ditata sesuai dengan fungsinya; Kondisi sumber belajar harus selalu dalam keadaan bersih dan ditata dengan rapi; Perangkat TIK (komputer laptop, handycam, digital camera, LCD, TOA) sebaiknya disimpan dalam lemari penyimpanan untuk menjaga kebersihan dan keamanan; Semua sumber belajar (termasuk TIK) harus diberi nomor dan dicek kelengkapannya secara berkala; Semua sumber belajar harus ditata dengan rapi (sesuai subyek dan fungsinya) dan mudah diakses oleh pengguna/pengunjung; poster-peoster pembelajaran sebaiknya dipasang pada tembok ruanganpsbg dan/atau papan informasi; PSBG juga harus memiliki papan informasi yang menampilkan informasi terbaru mengenai program kerja PSBG, kegiatan PSBG, pengumuman mengenai kegiatan pelatihan/lokakarya mendatang, serta informasi lainnya mengenai pendidikan yang bermanfaat bagi guru; h. Administrasi di PSBG Agar pengelolaan PSBG berjalan efektif, efisien dan berdaya guna, maka diperlukan sistem administrasi yang cukup baik untuk diterapkan di PSBG, sebagai berikut: Tata Tertib PSBG yang terdiri dari aturan-aturan praktis yang diterapkan dalam pengoperasian PSBG termasuk jam operasional harian, daftar penanggungjawab harian, aturan penggunaan/ peminjaman sumber belajar (biaya, sanksi keterlambatan, dll). Tata tertib dan aturan ini hendaknya dibuat dan disepakati bersama warga gugus. Isinya harus jelas, ringkas dan mudah dipahami serta dapat diterapkan ke setiap orang (tanpa pengecualian) yang memanfaatkan fasilitas PSBG tersebut. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 13

18 Pemberian label dan kode. Setiap perangkat sumber belajar di PSBG harus diberikan label dan kode sesuai dengan kategori perangkat/barang yang dimiliki (misalnya F untuk perabotan, B untuk buku dan bahan belajar lainnya, E untuk peralatan elektronik/tik, S untuk barang habis pakai). Pemberian label dan kode dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan dan pengontrolan atas perangkat sumber belajar yang dimiliki dan tersedia di PSBG. Daftar Inventaris. PSBG juga harus memiliki daftar yang terdiri dari semua barang/ perangkat sumber belajar yang dimiliki oleh PSBG. Perangkat sumber belajar ini perlu dicek kelengkapan serta kondisnya secara rutin/berkala. Buku Kunjungan, yang merupakan buku pencatatan nama-nama orang yang datang berkunjung ke PSBG dan menggunakan fasilitas yang ada di PSBG. Total jumlah pengunjung dapat menunjukkan seberapa baik dan bermanfaat PSBG tersebut bagi para pengguna setempat. Buku Pengguna, yang berupa daftar nama-mana pengunjung yang menggunakan/meminjam sumber belajar yang ada di PSBG. PSBG perlu memiliki suatu kebijakan tertulis mengenai sistem peminjaman perangkat sumber belajar termasuk misalnya lama peminjaman, biaya perawatan (untuk perangkat elektronik/tik) dan sanksi bagi peminjam yang terlambat mengembalikan sumber belajar yang dipinjam. Jadwal penggunaan perangkat TIK. Jadwal yang mengatur penggunaan perangkat TIK bagi sekolah-sekolah perlu dibuat agar sekolah-sekolah yang ada di gugus mendapat hak yang sama atas penggunaan perangkat TIK yang digunakan bagi kepentingan kegiatan pembelajaran aktif di kelas. Daftar Alat Peraga Murah (APM) dan Panduan Penggunaan. PSBG perlu memiliki daftar APM yang sudah dihasilkan oleh PSBG. Daftar tersebut berisikan informasi mengenai nama-nama APM yang sudah dibuat, penggunaannya untuk mata pelajaran apa dan kelas berapa.daftar APM ini juga perlu dilengkapi dengan panduan pembuatan dan penggunaannya. Daftar video/cd pembelajaran. PSBG perlu memiliki daftar video/cd pembelajaran yang sudah dihasilkan oleh PSBG. Daftar tersebut berisikan informasi mengenai bidang studi video/cd pembelajaran yang sudah dibuat, penggunaannya untuk mata pelajaran apa dan kelas berapa. Dokumen Kegiatan Pelatihan. PSBG juga perlu membukukan daftar kegiatan pelatihan yang telah diadakan di PSBG (berdasarkan Program Kerja PSBG). Dokumen ini berisikan Kerangka Acuan dari setiap kegiatan pelatihan, oleh karenanya harus berisikan informasi mengenai Nama Kegiatan, Tujuan Pelatihan, Hasil yang Diharapkan, Nama dan Jumlah Fasilitator, Nama dan Jumlah Peserta Pelatihan, Pencapaian, serta Tindak Lanjut dan ditambah dengan foto-foto dari kegiatan pelatihan yang diadakan. Dokumen Profil PSBG. PSBG perlu mengembangkan suatu dokumen profil PSBG yang berisikan informasi mengenai cerita singkat pembentukan PSBG, Misi dan Visi PSBG, Struktur Organisasi PSBG, Peran dan Tanggungjawab Pengurus PSBG, Program Kerja Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 14

19 PSBG (termasuk revisi yang dibuat per tiga bulan), Daftar Pencapaian misalnya Daftar APM dan video/cd pembelajaran yang sudah dihasilkan, Daftar Kegiatan Pelatihan yang diadakan di/oleh PSBG serta Nama-nama Fasilitator dan PBS lengkap dengan nomor kontak mereka. Pada dasarnya, dokumen ini merupakan ringkasan singkat mengenai PSBG dan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan oleh PSBG. Dokumen ini juga bisa digunakan sebagai bahan acuan. i. Pelatihan di PSBG Untuk menunjang pemanfaatan PSBG yang efektif serta pengembangan kapasitas gugus secara maksimal, perlu dilakukan berbagai pelatihan kepada pengurus PSBG dan komunitas pendidikan di gugus, sebagai berikut: Lokakarya Persiapan PSBG Lokakarya Pemantapan PSBG Lokakarya Pengelolaan PSBG Lokakarya Pengembangan Kapasitas Gugus PSBG: Komunikasi Pemasyarakatan PSBG Pelatihan Perawatan & Pemecahan Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pelatihan Dasar Komputer Intel Teach Pelatihan DALI ( Developing Active Learning with ICT/Pembelajaran Aktif dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK) Pelatihan Dasar Internet Pelatihan Pembelajaran Audio Interaktif (PAI) untuk Taman Kanak-kanak/ Interactive Audio Instruction Pelatihan Program Membaca di Kelas Deskripsi mengenai pelatihan-pelatihan ini dapat dilihat dalam Lampiran 2 Program Pelatihan di PSBG. j. Perangkat Sumber Belajar PSBG Untuk mendukung kegiatan pelatihan-pelatihan di PSBG di atas, melalui program hibahnya DBE 2 telah memberikan berbagai perangkat sumber belajar sebagai berikut: Tahap 1 (Awal) Nama Hibah Perangkat Sumber Belajar yang Diberikan Buku-buku CD Pembelajaran Kits Sains, Matematika, Bahasa Indonesia dan IPS 2 Lemari Berkaca Mesin Laminating CD/VCD Player Televisi 29 inch Perbaikan ringan/pemasangan teralis untuk pintu dan jendela Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 15

20 Nama Hibah Tahap 2 (Bantuan Teknis) Perangkat Sumber Belajar yang Diberikan 1 unit komputer Laptop + MS Office OLEP 4 unit komputer Desktop + MS Office OLEP UPS 1unit Printer 1 unit LCD Infocus 1 unit Digital Camera 1 unit Digital Camcorder 1 unit TOA Tahap 3 (Teknologi Maju) Jaringan koneksi internet Jaringan LAN (Local Area Network) IndoBilling Perangkat TIK tambahan Buku-buku mengenai Teknologi Informasi & Komunikasi/ Internet Program Intel Teach 3 7 komputer Desktop + MS OLEP UPS Program TK IAI Program Membaca di Kelas 2 unit CD player boombox (Sony/Polytron) 2 set CD (satu set terdiri dari106 buah rekaman berisi program) 1 buah Panduan untuk Guru 200 Lembar kerja siswa 2 set Kartu angka dan huruf 8 poster 144 buah Baterai tipe R14 ukuran C Buku Panduan Diseminasi IAI DBE 2 CD berisikan soft copy seluruh materi cetak IAI (panduan guru, poster, kartu huruf, kartu angka, lembar kerja siswa, katalog Alat Peraga Murah) CD berisikan audio files (MP3) program IAI Katalog Alat Peraga Murah TK DBE 2 Tempat penyimpanan paket hibah (koper) 200 buah buku bacaan tambahan anak-anak untuk kelas awal (40 judul) dan 300 buah buku bacaan tambahan anakanak untuk kelas awal (30 judul) Deskripsi mengenai perangkat sumber belajar ini (termasuk cakupan harganya) dapat dilihat dalam Lampiran 3 Daftar Perangkat Sumber Belajar di PSBG. k. Kontribusi Gugus Untuk mendukung lancarnya kegiatan-kegiatan di PSBG dan juga untuk memastikan keberlangsungan hidup PSBG, diperlukan kontribusi warga gugus yang dapat berupa: dukungan dana, sumber belajar, perabotan, perangkat pendukung pelatihan misalnya peralatan ATK, waktu dan juga sumberdaya manusia (misalnya PBS atau guru yang mempunyai ketrampilan dan/atau pengetahuan yang spesifik dapat menjadi fasilitator pelatihan). Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 16

21 l. Membentuk PSBG Mandiri Sosialisasi. PSBG akan membawa dampak yang besar bagi komunitas pendidikan di gugus jika PSBG memiliki nilai-nilai positif bagi penerima manfaat serta pemangku kepentingan dalam memanfaatkan perangkat sumber belajar yang ada di PSBG, keikutsertaaan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PSBG dan mendukung pengembangan serta keberlangsungan PSBG untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di gugus. Untuk itu, PSBG harus bisa membuat orang lain menyadari kehadirannya melalui proses sosialisasi baik langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung dapat dilakukan melalui pameran atau presentasi mengenai PSBG sehingga calon penerima manfaat dapat langsung mendengar dan juga melihat fasilitas yang ada serta kegiatan yang dilakukan oleh PSBG. Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui pembagian brosur, poster, dan buletin secara berkala yang dihasilkan oleh PSBG. PSBG juga perlu membangkitkan minat serta partisipasi orang lain dalam program-program, kegiatan-kegiatan, serta inovasi yang dilakukan PSBG dan didukung oleh para pemangku kepentingan terkait. PSBG sebagai agen perubahan yang aktif dan dinamis perlu proaktif dalam mempromosikan PSBG. PSBG harus dipromosikan tidak hanya kepada penerima manfaat (para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah) namun juga kepada para pemangku kepentingan lainnya (komite sekolah, dinas pendidikan, Kemeterian Agama, dll. dikarenakan mereka mempunyai minat dan tujuan yang sama. Melalui proses sosialisasi tersebut, diharapkan PSBG dapat mempengaruhi mereka dalam hal perilaku, nilai-nilai serta motivasi agar terbentuk rasa memiliki akan PSBG dan bersama-sama mendukung pengembangan dan keberlangsungan PSBG secara mandiri. Keberlangsungan PSBG. Penerima manfaat PSBG dan pemangku kepentingan mempunyai tanggungjawab untuk memastikan keberlangsungan dan eksistensi PSBG secara mandiri di gugus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung kegiatan di PSBG secara berkelanjutan: - Kontribusi dari penerima manfaat PSBG dan para pemangku kepentingan setempat. Mengingat eksistensi PSBG nantinya akan sangat bergantung pada partisipasi dari penerima manfaat PSBG dan para pemangku kepentingan di gugus, diharapkan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan tersebut sepakat untuk memberikan kontribusi mereka kepada PSBG. Kontribusi dapat berupa barang (misalnya barangbarang habis pakai, perabotan, dsb), sumber daya manusia (misalnya Pemandu Bidang Studi (PBS) yang dapat menjadi fasilitator pelatihan, dsb) atau pendanaan guna mendukung kegiatan/pelatihan yang diselenggarakan oleh PSBG dan biaya operasional PSBG sehari-hari (misalnya tagihan listrik, perawatan peralatan TIK, dll). Kontribusi semacam ini sebaiknya diberikan secara rutin. - Kontribusi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan di PSBG. Penerima manfaat PSBG dan pemangku kepentingan dapat bekerjasama menyediakan berbagai kebutuhan untuk penyelenggaraan pelatihan/lokakarya yang sesuai dengan kebutuhan di gugus. Bantuan dapat berupa biaya transportasi dan konsumsi bagi para peserta, materi Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 17

22 pelatihan serta perangkat pendukung pelatihan (kertas, ballpoint, peralatan TIK), dan juga PBS yang bertindak sebagai fasilitator. - Pengajuan proposal kepada Pemerintah Indonesia. Pengurus PSBG dapat mengajukan permintaan dukungan dari Pemerintah Indonesia (Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, atau institusi lainnya) dengan cara mengajukan proposal/usulan untuk mendapatkan bantuan hibah untuk mendukung berbagai kegiatan di PSBG. - Menjual Alat Peraga Murah (APM). PSBG juga dapat menjual alat peraga murah (APM) yang dihasilkan warga gugus kepada sekolah-sekolah di gugus yang berminat. - Biaya penggunaan peralatan TIK. Untuk biaya perawatan perangkat TIK yang ada di PSBG, maka pengguna perangkat TIK dapat dikenakan biaya sewa ringan. - Bisnis kecil-kecilan untuk kursus/pelatihan komputer. Untuk mendukung keterampilan menggunakan komputer bagi warga gugus dan sekaligus menghasilkan pemasukan bagi PSBG, maka atas kesepakatan bersama pengurus PSBG dan pemangku kepentingan, PSBG dapat mengadakan pelatihan komputer bagi guru dan siswa dengan menggunakan perangkat komputer yang ada di PSBG dan Seksi TIK di PSBG sebagai tenaga pelatih. Untuk ini PSBG dapat mengenakan biaya ringan untuk pelatihan tersebut. Pemasukan yang didapatkan bisa digunakan untuk membayar biaya bulanan listrik, pembelian perangkat pendukung pelatihan, atau bahkan memberikan honor bagi pelatih. - Bisnis kecil-kecilan untuk penggunaan koneksi internet. PSBG juga dapat mengenakan biaya ringan untuk penggunaan koneksi internet yang ada di PSBG. Biaya yang dikenakan harus lebih rendah dibandingkan warnet komersial dan pemasukan yang didapatkan bisa digunakan untuk menutup biaya koneksi internet di PSBG. 3. Penyelenggaraan Praktik Terbaik PSBG Tergantung kepada kebutuhan dan kemampuan dari masing-masing gugus/kecamatan/kabupaten, penyelenggaraan praktik terbaik PSBG dapat dilakukan dengan dengan dua (2) cara yaitu: Pembentukan PSBG Baru - membentuk PSBG baru di daerah non-binaan DBE 2 (yaitu daerah yang tidak tercakup dalam program DBE 2 atau masuk daerah binaan tetapi program PSBG tidak ada di daerah tersebut); Penguatan PKG/PSBG - memperkuat Pusat Kegiatan Guru (PKG)/PSBG yang sudah ada/baru terbentuk, dengan mengadopsi sistem yang diterapkan di PSBG (kondisi fisik, pengaturan dan pemanfaatan perangkat sumber belajar, administrasi, organisasi dan pengelolaan, dan kontribusi gugus). Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 18

23 3.1. Pembentukan PSBG Baru Persiapan dan Pelaksanaan a. Pemilihan Lokasi PSBG. Jika suatu kecamatan/gugus non-binaan DBE 2 berminat untuk membentuk sebuah PSBG, maka disarankan agar pemangku kepentingan di gugus tersebut mengadakan proses pemilihan sebelum menentukan lokasi yang terbaik untuk dijadikan sebuah PSBG. Bisa juga terjadi suatu kecamatan/gugus sudah menentukan lokasi dimana PSBG akan dibentuk tetapi tetap disarankan untuk melakukan survei terlebih dulu untuk menggali lebih banyak informasi mengenai kondisi fisik serta fasilitas apa yang tersedia di setiap calon lokasi tersebut. Sebagai acuan, pemangku kepentingan dapat menggunakan Formulir Survei Lokasi terlampir (Lampiran 1 Survei Lokasi PSBG). Kriteria Pemilihan Lokasi PSBG. Kriteria utama yang digunakan untuk mengevaluasi lokasi calon PSBG adalah sebagai berikut: Mudah dijangkau oleh komunitas pendidikan setempat, dan/atau lokasinya ditengah- tengah gugus; Berada dalam suatu organisasi yang bekerja di bidang pendidikan; Berada dalam suatu bangunan dengan ruangan yang cukup luas dan tersedia sumber daya manusia untuk mengelola PSBG tersebut; Adanya keinginan kuat dan antusiasme dari gugus setempat untuk membentuk PSBG; Adanya kesepakatan dan kesediaan warga gugus untuk berkontribusi dalam mendukung berbagai kegiatan dan pengembangan PSBG; Proses Pemilihan. Proses pemilihan lokasi calon PSBG harus dapat memenuhi unsurunsur di bawah ini: - Pemilhan didasarkan atas kriteria standar (lihat lembar Formulir Survei Lokasi - - PSBG); Proses ini bersifat terbuka dan transparan, menampung masukan-masukan dari para pemangku kepentingan setempat; Proses pemilihan dilaksanakan melalui dialog, kunjungan ke lokasi dan melakukan kajian bersama diantara pemangku kepentingan; Pemilihan Akhir. Setelah mengevaluasi dan mengidentifikasi lokasi yang dianggap paling memungkinkan untuk pembentukan suatu PSBG, pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pemilihan akan membuat ringkasan laporan yang menjelaskan proses pemilihan yang sudah mereka lakukan, termasuk beberapa informasi lain seperti: Gambaran singkat mengenai proses pemilihan yang telah dilakukan; Daftar singkat pilihan lokasi PSBG yang dianggap paling cocok/sesuai; Penjelasan mengenai pertemuan dan diskusi yang telah dilakukan diantara para pemangku kepentingan; Rekomendasi dan justifikasi mengenai pilihan terbaik calon lokasi PSBG; Pemangku kepentingan sepakat dalam pemilihan lokasi yang terbaik. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 19

24 b. Peran dan Tanggungjawab Pemangku Kepentingan dalam Pembentukan PSBG. Salah satu prinsip yang berlaku dalam pembentukan suatu PSBG adalah bahwa fasilitas ini harus mendukung program dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu PSBG harus menjadi bagian integral dari program Pemerintah Indonesia, baik yang saat ini sudah ada atau masih direncanakan, dalam mendukung pengembangan profesi secara berkelanjutan bagi para guru, kepala sekolah, pengawas serta komunitas pendidikan lainnya di gugus. PSBG diperuntukkan bagi gugus, dari gugus, dan dikelola oleh warga gugus yang berarti PSBG dimiliki oleh gugus di mana PSBG berada. Oleh karena itu hidup matinya PSBG bergantung pada warga gugus itu sendiri. Para pemangku kepentingan dalam komunitas pendidikan di suatu gugus akan memainkan peran sangat penting dalam pembentukan suatu PSBG dalam hal: Mengidentifikasi dan memilih lokasi terbaik bagi PSBG dan memastikan kebutuhan akan sarana dan prasarana di PSBG; Mengidentifikasi sumber daya manusia yang tepat sebagai pengelola PSBG; Mengidentifikasi dan menentukan jenis kegiatan yang perlu diadakan di PSBG; Mendorong para guru untuk menggunakan fasilitas PSBG sebagai bagian integral dari pengembangan profesi; Mengidentifikasi dan bekerjasama dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk mendukung pembentukan suatu PSBG. c. Ruang, Fasilitas, Sumber Belajar dan Sumber Daya Manusia di PSBG. Agar warga gugus dan pemangku kepentingan dapat memanfaatkan PSBG secara maksimal, maka pembentukan PSBG baru sedapat mungkin memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: Ruang PSBG - Ruang PSBG yang layak sebaiknya mempunyai ukuran minimal 6 x 12 meter. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru dapat mengadakan berbagai kegiatan dan juga untuk mengakomodasi berbagai perangkat pembelajaran termasuk perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); - Untuk kenyamanan, ruang PSBG harus senantiasa berada dalam kondisi bersih dan rapi. - Untuk keamanan, ruang PSBG harus dilengkapi dengan teralis pada semua jendela dan juga pintu. Teralis sebaiknya dibuat dari besi tempa yang cukup kuat dan pintupintu harus mempunyai kunci gembok. Fasilitas dan Sumber Belajar - Mempunyai daya listrik yang cukup (minimal 1300 watt) untuk mengakomodasi penggunaan berbagai perangkat elektronik dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) misalnya komputer; - PSBG perlu dilengkapi dengan perabotan dasar seperti kursi dan meja minimal untuk 30 orang, meja untuk memajang sumber belajar (seperti Alat Peraga Murah/APM dan kits); meja untuk TV, CD/DVD player dan komputer serta lemari tempat penyimpanan berbagai sumber belajar dan perangkat TIK (kamera, handycam, laptop); Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) 20

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1. PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699, 2017 PERPUSNAS. Perpustakaan Kabupaten/Kota. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG 9 9.1 Pendahuluan MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG Pelaksanaan monev merupakan bagian tak terpisahkan dari hibah PKM 5 bidang. Monev PKM dijalankan untuk mengetahui sejauhmana penerima hibah

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS

PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS BUKU PANDUAN BAGI PENDAMPING Kabupaten/Kota Gugus Nama Sekolah 1.1 Latar Belakang Pendampingan Menindaklanjuti pelatihan STW yang sudah dilaksanakan di beberapa distrik

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk membina dan mengembangkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta)

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta) PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2007 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta) K-3

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang system penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI -1- Yth. Wakil Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/2016.. TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 1. JUJUR Sesuai dengan kondisi apa adanya disekolah 2. AKUNTABEL Sesuai dengan prosedur dalam panduan 3. TRANSPARAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT E-BUSINESS DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Tentang Sekolah 3.1.1 Sejarah Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Malaka berdiri sejak Tahun 1985 yang berada di bawah naungan Yayasan Budi Utomo. Sekolah ini

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN 212-213 Nama Sekolah Desa/ Kecamatan Kabupaten/ Kota Propinsi Triwulan : SDN MAYANG 4 : Mayang : Jember : Jawa Timur : I s/d IV Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR G / 451 / B.V / HK / 2008 TENTANG PENETAPAN STANDAR HARGA SATUAN ATAS BELANJA HONORARIUM, BARANG, DAN JASA PENYELENGGARAAN HIBAH SARANA GEDUNG

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 18 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan Perpustakaan Universitas Katolik Musi Charitas pada mulanya merupakan penggabungan dari dua perpustakaan yaitu Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknik Musi

Lebih terperinci

-1- SALINANSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.04/2016 TENTANG

-1- SALINANSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.04/2016 TENTANG -1- Yth. Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINANSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.04/2016 TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL PENJAMIN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN SRAGEN B U P A T I S R A G E N Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Panduan ini diberikan kepada sekolah dan Pembina dalam mewujudkan sebuah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tahapan tersebut menjadi sebuah rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design)

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Deskripsi Kegiatan Sesi ini digunakan untuk mulai bekerja dengan guru untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasi

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2011 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02 /M/PER/V/2011

Lebih terperinci

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu: 120 menit A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang

Lebih terperinci

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun

Lebih terperinci

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya Nama Sekolah :... Alamat :...... A. Instrumen Pengamatan Pelaksanaan Program MBS di Sekolah No. Aspek Pengamatan Pilhan jawaban Skor 1 Apakah sekolah memiliki visi dan misi? 2 Apakah visi dan misi sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKATA Buku Panduan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan monev yang di dalamnya berisi tiga kegiatan utama, yaitu persiapan,

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG 1. 2.1. Profil Singkat Badan Pusat Statistik Kota Magelang BPSadalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan : Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan : Standard Nasional Perpustakan Sekolah & Borang Akreditasi Perpustakaan Sekolah Oleh : Zulfa Kurniawan, SIP Pustakawan BPAD DIY Untuk mengukur kualitas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN PANDUAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Penanggung Jawab Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP (Kepala BPTP Jawa Barat) Penyunting: Nadimin Nana Sutrisna Disain Cover dan Layout:

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian 19 ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian (1) IPI (dibaca i-pe-i); (2) IPI adalah wadah berkumpulnya para pustakawan dan pemerhati perpustakaan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI Alamat : Jl. Raya Jambusari No 12, Jeruklegi KP 53252 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Pendahuluan Pemanfaatan e Learning sebagai penunjang pembelajaran telah berkembang di UGM, salah satunya dengan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN Pada bab ini berisi ringkasan kesimpulan dan penjelasan dari penelitian serta rekomendasi untuk perbaikan dalam rangka penggunaan anggaran dana pemerintah yaitu biaya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan,

Lebih terperinci

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI CONTOH 1 RENCANA PROGRAM KERJA KKG MI KECAMATAN BULULWANG MASA BAKTI TAHUN 2014-2019 A. PROGRAM RUTIN TAHUNAN (BERSIFAT MULTI-YEARS) 1) Diskusi permasalahan pembelajaran. 2)

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pengembangan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas

Lebih terperinci

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Draft Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Lokakarya Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor Bogor, IICC 28 November 2014

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2014

Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah e-learning untuk 13 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Pengembangan Profesional Guru Secara Jarak Jauh : Pelajaran Dari Sebuah Ujicoba

Pengembangan Profesional Guru Secara Jarak Jauh : Pelajaran Dari Sebuah Ujicoba Pengembangan Profesional Guru Secara Jarak Jauh : Pelajaran Dari Sebuah Ujicoba Oleh : Winastwan Gora, ST, MT* Tulisan ini penulis buat sebagai lesson learned dari kegiatan ujicoba pendidikan jarak jauh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG FUNGSI KANTOR DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN TATA USAHA, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA KANTOR KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA JAMBI

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT

Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2007 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT K-1 JUNI 2007 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.IN.04.03 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PADA DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN, KANTOR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... DAFTAR ISI KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN......1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... 4 BAB VSANKSI DAN TAGIHAN... 8 BAB VIKOLEKSI... 9 BAB VII

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Standard Pelayanan Prima Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /SEOJK.04/2017 TENTANG

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG

PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG Lampiran Keputusan Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang Nomor : 188.45/208/35.73.502/2007 Tanggal : 15 Januari 2007

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci