PENYALURAN SUBSIDI LANGSUNG TUNAI

Transkripsi

1 PROPOSAL PENELITIAN PENYALURAN SUBSIDI LANGSUNG TUNAI Diajukan Oleh : 1. DIKI ZAENAL PURKON (09122) 2. MUHAMAD ZAKI RIYANTO (08944) 3. HENDRIANTO (09094) KEPADA: JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA D.I. YOGYAKARTA NOVEMBER 2005

2 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga minyak dunia ternyata berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. Indonesia yang notabene sebagai penghasil Minyak mentah ternyata tidak bisa meraup keuntungan dari keadaan itu ( kenaikan harga minyak dunia,red ), hal ini terjadi karena Indonesia sebagai Negara penghasil minyak belum bisa menjadikan minyak mentah sebagai komoditi ekspor, bahkan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri saja Indonesia masih harus meng impor dari Negara lain.dari berbagai langkah yang bisa diambil oleh pemetintah untuk mensiasati kenaikan harga minyak dunia ini, pemerintah mengambil satu langkah yang tidak populis yaitu dengan jalan mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikan harga BBM.Kenaikan harga BBM yang mencapai hampir 100 % tentu sangat menyulitkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Untuk mengimbangi kenaikan harga BBM, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kompensasi kepada keluarga miskin berupa Subsidi Langsung Tunai (SLT) sebesar Rp per bulan selama setahun yang diberikan tiap 3 bulan. Dalam penyaluarannya, Subsidi langsung tunai ini terjadi banyak penyimpangan, penyimpangan terjadi karena dalam penentuan criteria keluarga miskin saja belum ada kesepahaman. Kriteria keluarga miskin hasil kesepa katan BKKBN, Depsos dan BPS adalah mereka yang hanya memiliki pendapatan Rp per hari atau sebulannya Rp tapi untuk memperoleh dana SLT kategorinya adalah warga yang berpenghasilan Rp ke bawah setiap bulannya, dan mereka yang berpenghasilan Rp hingga Rp per bulan tidak masuk dalam kategori memperoleh SLT. Perbedaan kategori miskin ini yang sejak awal menjadi masalah, sebab nanti mereka yang mengadu ke posko penyaluran dana SLT itu apakah memiliki penghasilan Rp ke bawah atau Rp ke atas.

3 2 Selain masalah criteria keluarga miskin, masalah yang juga muncul adalah keobjektivitasasan petugas pendata terutama saat pendataan tidak dilakukan oleh petugas dari BPS tetapi dilakukan oleh ketua RT atau ketua RW.Dan dibeberapa tempat terutama di tingkat RT dan RW ternyata yang mendapat subsidi ini adalah keluarga yang termasuk keluarga mapan dan mereka yang punya hubungan dekat dengan petugas pendata tersebut.hal tersebut sangat berkaitan sekali dengan keakuratan data yang pada akhirnya sangat merugikan masyarakat yang seharusnya menerima subsidi tapi ternyata tidak menerima. Selain factor petugas pendata, penyimpangan juga terjadi Karena banyak masyarakat yang memalsukan keadaan ekonomi mereka agar bisa masuk kedalam criteria keluarga miskin yang pada ahirnya dapat menerima subsidi langsung tunai. 1.2 Perumusan Masalah Berpijak dari latar belakang masalah diatas maka beberapa masalah yang bisa dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah sosialisasi SLT Berjalan dengan benar? 2. Berapa jumlah keluarga yang telah terdata sebagai penerima SLT? 3. Berapa persen keluarga yang telah menerima SLT dari total yang sudah didata? 4. Dengan tingkat pendapatan berapakah sebuah keluarga menerima SLT? 5. Dalam pendataan apakah petugas bersikap objektive? 6. Apakah masyarakat bersikap jujur saat didata? 7. Digunakan untuk apa dana yang didapat masyarakat dari SLT? 1.3 Tujuan Penelitian Pada garis besarnya rencana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Subsidi Langsung Tunai (SLT) tepat sasaran, dengan beberapa indikasi yang akan diteliti meliputi : 1. Kefektifan sosialisasi SLT 2. Jumlah keluarga yang telah terdata sebagai penerima SLT

4 3 3. Jumlah keluarga yang telah menerima SLT 4. Kriteria keluarga penerima SLT 5. Keakuratan data dari petugas dilapangan 6. Kejujuran masyarakat saat didata 1.4 Sasaran Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di lima kota yaitu Bandung, Semarang, Medan, Pelembang, Pontianak.Pengambilan lima Kota ini sebagai sample penelitian adalah karena kelima kota ini termasuk yang mendapat penyaluran terbesar.dengan masyarakat yang menjadi respondennya, baik yang menerima SLT ataupun tidak. 1.5 Kegunaan Penelitian Dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penilaian apakah penyaluran SLT telah tepat sasaran dan lebih dari itu agar dapat diketahui apakah kebijakan pemerintah untuk memberikan kompensasi atas naiknya harga BBM adalah langkah tepat. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk mempelajari perilaku masyarakat dalam memanfaatkan pendapatan yang didapat tanpa harus mengeluarkan tenaga. 1.6 Hipotesa

5 4 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Teknik Pengumpulan Data Data akan dikumpulkan dengan jalan wawancara yang berpedoman pada daftar yang telah diuji-cobakan lebih dahulu. Sedangkan data sekunder, akan diambil dari berbagai sumber terutama hasil-hasil penelitian sebelumnya. 2.2 Daerah penelitian Rencana penelitian ini akan dilaksanakan di : 1. Bandung 2. Semarang 3. Medan 4. Palembang 2.4 Waktu Pelaksanaan Penelitian Jadwal penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : No Kegiatan Bulan ( ) Okt. Nov Des. Jan. Ferb Mar. Apr. 1 Orientasi & Inventarisasi data 2 studi pustaka,penyusunan Proposal, 3 Presentasi proposal 5 Data Entry 6 Pengolahan data dan Analisis 7 Penulisan hasil penelitian 8 Presentasi hasil Penelitian 2.5 Analisa Hasil Data akan dianalisis dengan tabulasi silang, analisa multivariate dengan bantuan komputer.

6 5 BAB III PERSONALIA Penanggung jawab/pelaksanaka penelitian : Diki Koordinator : Hendri Ketua-ketua Penelitian 1. Bandung : Muhamad 2. Semarang : Zaki 3. Medan : Riyanto 4. Palembang : Tando 5. Pontianak : Zaenal

7 6 BAB IV LANGKAH KERJA A. Persiapan 1. Workshop di tiap secretariat di masing- masing kota yang menjadi daerah penelitian Waktu : 2 minggu Acara : Penjelasan rencana penelitian Pembahasan daftar pertanyaan Uji coba Pembahasan hasil uji coba 2. Penyusunan daftar pertanyaan lanjutan 3. Melatih asisten lapangan di tiap-tiap daerah penelitian B. Di lapangan 1. Jumlah asisten lapangan ( interviewer ) yang dibutuhkan untuk tiap-tiap daerh penelitian adalah 50 orang selama 1 bulan hari di lapangan, dengan ketentuan tiap asisten lapangan akan mengumpulkan sebanyak 10 responden tiap hari. 2. Persiapan akomodasi dan peralatan lain yang diperlukan di lapangan.