SURVEI PENJUALAN ECERAN
|
|
- Bambang Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks penjualan riil pada bulan Juli kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 4,2% (mtm) dan 24,5% (yoy) sehingga tercatat sebesar 240,7. Membaiknya indeks pada periode laporan terutama didorong oleh kenaikan penjualan pada 6 kelompok komoditi yang disurvei terutama kelompok pakaian & perlengkapannya. Faktor utama yang ditengarai mendorong penjualan riil adalah bertepatan dengan adanya musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Responden berpendapat, tekanan terhadap harga umum pada 3 dan 6 bulan mendatang diperkirakan mulai menurun yang tercermin dari indeks ekspektasi harga yang cenderung turun masing-masing sebesar 11,7 dan 2,8 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga menjadi 136,2 dan 122,5. Perkembangan Penjualan Riil Indeks penjualan riil kembali meningkat Indeks penjualan riil kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan di 5 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan) pada periode Juli menunjukkan bahwa indeks penjualan riil tercatat sebesar 240,7, atau mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Indeks mengalami peningkatan sebesar 4,2% dibandingkan periode sebelumnya dan indeks juga tumbuh sebesar 24,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan indeks pada periode laporan didorong oleh kenaikan penjualan pada 6 kelompok komoditi yang disurvei. Faktor utama yang ditengarai mendorong penjualan riil adalah adanya musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Grafik 1. Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran Indeks Indeks Riil Penjualan Eceran * 2008 Metodologi Survei Penjualan Eceran (SPE) dilaksanakan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. SPE merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak September 1999 terhadap sekitar 270 pengecer sebagai responden (purposive sampling) di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) tahun 1997 dan hasil survei penjualan eceran disajikan dalam bentuk indeks riil dengan tahun dasar Oktober Untuk perkiraan harga umum dan suku bunga kredit perhitungan dengan menggunakan metode balance score (net balance + 100). Berdasarkan uji korelasi selama periode 2001 s.d 2008 tingkat korelasi hasil survei dan PDB dari sisi konsumsi swasta sebesar 0,71. 1
2 Hasil survei menunjukkan bahwa kenaikan penjualan pada kelompok komoditi pakaian dan perlengkapannya menjadi pendorong utama meningkatnya indeks penjualan riil. Kelompok pakaian dan perlengkapannya secara riil mengalami kenaikan penjualan tertinggi mencapai 11,8%. Selain itu, kelompok komoditi yang juga turut menopang kenaikan indeks penjualan riil secara bulanan adalah kelompok bahan kimia (6,8%), kelompok bahan konstruksi (4,8%), kelompok peralatan tulis (4,5%), kelompok bahan bakar (3,5%), dan kelompok makanan & tembakau (0,2%). Sementara itu, terdapat 3 kelompok komoditi yang menahan laju pertumbuhan penjualan riil, yaitu: kelompok kerajinan seni dan mainan yang mengalami penurunan sebesar -6,3%, kemudian diikuti oleh penurunan pada kelompok suku cadang kendaraan dan kelompok perlengkapan rumah tangga dengan penurunan masing-masing sebesar -1,8% dan -0,5%. Tabel 1. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Bulanan (m-t-m) Makanan & Tembakau -5,3-3,3 27,5 8,9 6,8-3,3 5,7 6,9 5,3-4,3-0,3 6,3-1,4-2,2 3,9 1,7 7,0-0,4 0,2 Pakaian & Perlengkapannya -7,8-4,2 17,0 6,0 8,2 9,6 6,1 5,3 36,6-12,1 5,0 17,2-6,8-2,1 4,9 6,2 2,2 2,4 11,8 Perlengkapan rumah tangga -4,3-2,1 5,1 0,5-0,6-2,1 2,9 3,1 0,1-0,5-2,6 1,3-0,2-8,3 1,4 0,7-0,6 0,9-0,5 Bahan kimia -2,7-1,8 8,1 6,1 2,1 0,8 4,7-2,0 10,2-13,7-0,5 2,1-2,7-1,6 2,9 3,9 8,3-2,8 6,8 Bahan konstruksi -4,5-2,3 4,7 0,7 6,7 1,0 1,0 4,7 2,1 1,7 3,9 6,6-0,1-3,1-6,6-4,3 0,6-6,7 4,8 Bahan bakar -10,4-0,1 8,7-1,7 1,8-1,2 1,6-1,2-1,9 2,7-2,3 0,6-0,8-4,8 4,2 0,03 0,1 0,5 3,5 Peralatan tulis -7,3-3,0 12,0 5,5 1,4 11,5 13,3-9,2-4,4-2,2 10,7-10,0 3,2-0,3 8,8 6,1 4,3 14,8 4,5 Suku cadang kendaraan 2,1-1,0 12,1-2,2 3,2-0,5 6,5 0,7 0,2 2,6-0,4 5,3-3,5-0,3 2,2-8,4 1,5 3,1-1,8 Kerajinan, Seni & Mainan -10,2-4,2 3,1-1,4 3,4 11,6 0,8-7,5 15,8-0,4-5,4 11,8-11,1-5,9 3,4-1,6 9,7 8,3-6,3-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,6-3,0 3,0 2,1 4,5 1,5 4,2 Secara tahunan, hampir seluruh kelompok komoditi mengalami kenaikan penjualan. Kelompok komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok pakaian & perlengkapannya dengan kenaikan sebesar 85,1%, selanjutnya diikuti oleh kelompok peralatan tulis (25,8%), kelompok makanan & tembakau (24,1%), kelompok bahan kimia (8,9%), kelompok kerajinan, seni, & mainan (6,9%), kelompok bahan konstruksi (2,3%), kelompok suku cadang kendaraan (0,4%), dan kelompok bahan bakar (0,4%). Satu-satunya kelompok komoditi yang mengalami penurunan penjualan adalah kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar -5,6%. Tabel 2. Indeks Penjualan Riil menurut Kategori Makanan & Tembakau 160,5 155,3 198,0 215,7 230,4 222,9 235,6 251,8 265,0 253,7 253,0 268,8 265,1 259,2 269,2 273,8 292,8 291,8 292,4 Pakaian & Perlengkapannya 153,9 147,4 172,4 182,7 197,7 216,6 229,9 242,1 330,5 290,4 305,0 357,4 333,3 326,2 342,3 363,7 371,7 380,6 425,5 Perlengkapan rumah tangga 189,7 185,7 195,1 196,0 194,9 190,9 196,4 202,5 202,7 201,7 196,5 199,0 198,5 182,1 184,6 185,8 184,6 186,3 185,4 Bahan kimia 257,7 252,9 273,5 290,3 296,2 298,7 312,7 306,4 337,6 291,2 289,7 295,9 287,8 283,1 291,4 302,8 328,0 318,9 340,6 Bahan konstruksi 171,1 167,1 174,9 176,1 187,8 189,6 191,6 200,6 204,7 208,2 216,3 230,6 230,3 223,2 208,3 199,3 200,6 187,1 196,1 Bahan bakar 113,5 113,3 123,2 121,1 123,3 121,8 123,7 122,3 120,0 123,3 120,5 121,3 120,3 114,5 119,3 119,4 119,4 120,0 124,2 Peralatan tulis 268,7 260,5 291,6 307,6 312,0 347,9 394,2 358,1 342,3 334,7 370,6 333,7 344,4 343,2 373,5 396,1 413,0 474,2 495,7 Suku cadang kendaraan 23,3 23,1 25,9 25,3 26,1 26,0 27,7 27,9 27,9 28,6 28,5 30,0 29,0 28,9 29,5 27,0 27,4 28,3 27,8 Kerajinan, Seni & Mainan 251,9 241,2 248,8 245,2 253,4 282,9 285,1 263,6 305,1 304,0 287,4 321,4 285,9 269,0 278,1 273,7 300,4 325,2 304,6 152,2 148,1 165,8 172,1 179,7 184,9 193,3 195,4 217,3 204,9 206,9 221,5 213,6 207,3 213,5 217,9 227,7 231,0 240,7 2
3 Tabel 3. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Tahunan (y-o-y) Makanan & Tembakau 1,0-10,2 16,8 33,4 36,1 35,0 34,8 35,6 22,7 57,3 56,4 58,6 65,1 66,9 35,9 26,9 27,1 30,9 24,1 Pakaian & Perlengkapannya 6,1-18,2 16,7 15,8 19,3 21,1 21,6 26,8 63,1 85,6 115,4 114,2 116,6 121,3 98,5 99,1 88,1 75,7 85,1 Perlengkapan rumah tangga -1,8-4,7 1,2-1,3-0,8-5,9-1,3-8,7-12,4-0,7 3,0 0,5 4,7-1,9-5,4-5,2-5,3-2,4-5,6 Bahan kimia 28,0 20,0 16,2-8,6-6,9-3,9-2,7-5,0-1,2 3,5 5,2 11,7 11,7 11,9 6,5 4,3 10,7 6,7 8,9 Bahan konstruksi 19,5 5,5 14,9-2,4-11,3-16,0-15,9-13,4-1,3 10,7 21,6 28,8 34,6 33,6 19,1 13,2 6,8-1,3 2,3 Bahan bakar -18,9-20,1-14,7-10,6-5,9-19,3-15,5-15,4-10,2 0,5-7,5-4,2 6,0 1,0-3,1-1,4-3,1-1,5 0,4 Peralatan tulis -11,2-15,4-1,2 6,6 1,9 0,6 4,4 13,9 16,3 14,7 31,4 15,1 28,2 31,7 28,1 28,8 32,4 36,3 25,8 Suku cadang kendaraan 0,5 6,4 17,6 13,8 15,0 29,5 33,6 27,2 16,6 33,1 38,9 31,5 24,2 25,2 14,0 6,8 5,0 8,8 0,4 Kerajinan, Seni & Mainan -6,7-20,3-14,8-8,1-8,8-1,0-9,0-11,8-3,9 13,9 17,3 14,6 13,5 11,5 11,8 11,6 18,5 14,9 6,9 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,3 40,0 28,7 26,6 26,7 24,9 24,5 Ekspektasi Penjualan Penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan masih akan meningkat Responden memperkirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan masih akan meningkat. Ekspektasi peningkatan penjualan pada 3 bulan mendatang tercermin dari nilai indeks ekspektasi penjualan yang lebih tinggi 5,1 poin dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, membaiknya penjualan pada 6 bulan ke depan juga diperkirakan masih akan terjadi meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan ekspektasi pada periode sebelumnya. Indeks ekspektasi penjualan pada 6 bulan ke depan turun 1,8 poin dibandingkan periode sebelumnya. Perkiraan Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit pada 6 bulan ke depan diperkirakan turun Responden memperkirakan suku bunga kredit pada 6 bulan mendatang akan mengalami penurunan. Indeks ekspektasi suku bunga kredit untuk 3 bulan ke depan tercatat sebesar 103,1, atau lebih rendah 1,0 poin dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa responden yang menyatakan suku bunga kredit 3 bulan ke depan akan meningkat, semakin berkurang. Sementara itu, suku bunga kredit untuk 6 bulan ke depan diperkirakan oleh responden akan mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan dengan indeks ekspektasi suku bunga kredit yang berada dibawah 100 yaitu sebesar 99,7. Perkiraan Harga Umum Tekanan harga umum 3 dan 6 bulan mendatang diperkirakan mulai menurun Tekanan harga umum pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan mulai menurun atau kembali ke siklus normal. Perkiraan responden terhadap harga umum tercermin dari indeks ekspektasi harga. Hasil survei menunjukkan bahwa indeks ekspektasi harga pada 3 dan 6 bulan ke depan masing-masing sebesar 136,2 dan 122,5. Jika dibandingkan periode sebelumnya, indeks ekspektasi harga umum 3 dan 6 bulan ke depan masing-masing turun 11,7 dan 2,8 poin. Penurunan indeks tersebut mencerminkan bahwa responden memperkirakan tekanan harga pada 3 dan 6 bulan ke depan mulai mengalami penurunan atau kembali ke siklus normal. 3
4 VARIABEL Ekspektasi Penjualan 3 bulan yad 6 bulan yad Tabel 4. Indeks Ekspektasi Pedagang mengenai Penjualan, Suku Bunga Kredit, dan Harga secara Umum Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli 118,2 115,9 120,4 120,9 129,5 132,3 132,6 127,5 125,2 128,6 117,1 109,4 116,0 115,0 118,9 119,9 125,0 121,9 127,0 117,2 117,0 118,3 117,1 121,9 122,9 114,2 105,2 107,2 111,5 111,8 112,9 119,4 116,7 122,3 124,3 120,5 115,8 114,0 Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 bulan yad 106,3 101,4 101,4 100,0 100,0 97,6 98,3 100,0 100,0 99,3 102,8 105,6 103,5 106,3 103,8 103,1 105,5 104,1 103,1 6 bulan yad 95,2 93,5 94,7 95,5 94,8 91,0 93,4 95,1 96,9 95,5 97,2 96,9 98,3 99,7 101,0 100,7 101,0 99,0 99,7 Ekspektasi Harga Umum 3 bulan yad 140,7 140,8 136,6 135,5 139,6 138,2 132,6 140,1 132,1 133,8 131,7 133,1 131,9 130,0 132,6 134,6 138,4 147,9 136,2 6 bulan yad 140,7 133,9 133,1 135,2 133,7 127,1 123,3 116,0 116,2 123,0 123,3 123,3 122,2 125,4 126,5 126,0 127,7 125,3 122,5 Keterangan : Indeks ekspektasi Harga Umum dan Suku Bunga Kredit dihitung dari Balance Score (Net Balance + 100). Indeks diatas 100 artinya harga umum dan suku bunga diekspektasikan akan meningkat, demikian pula sebaliknya. * Angka Sementara Grafik 2. Ekspektasi Pedagang mengenai Suku Bunga Kredit (Indeks) Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Suku Bunga SBI 1 bulan (%) 2011 Grafik 3. Ekspektasi Pedagang mengenai Harga secara Umum (Indeks) Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Inflasi Aktual (mtm) (%)
5 Penjualan Eceran secara Regional Secara bulanan, kenaikan indeks penjualan terjadi di tiga kota Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan indeks penjualan riil terjadi di tiga kota yang disurvei. Indeks penjualan riil mengalami peningkatan di 3 kota dari 5 kota yang disurvei. Kenaikan penjualan tertinggi terjadi di kota Jakarta (6,3%), diikuti oleh Bandung (3,6%), dan Semarang (0,3%). Sementara, indeks di kota Medan dan Surabaya masih mengalami penurunan masing-masing sebesar -2,8% dan -2,2 dibandingkan survei sebelumnya. Secara tahunan indeks penjualan riil mengalami peningkatan di tiga kota yang disurvei yaitu kota Bandung (43,7%), Jakarta (27,3%), dan Surabaya (3,6%). Sebaliknya, indeks masih mengalami penurunan di 2 kota yang disurvei yaitu Semarang (-20,7%) dan Medan (-14,7%). Tabel 5. Pertumbuhan Bulanan Penjualan Rill Per Kota (% m-t-m) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang -8,9-3,1 14,0 3,6 6,1 2,8 6,8 1,9 16,9-10,7 2,6 9,2-5,3-4,9 1,1 0,5 6,7 3,0 6,3-4,5-2,0 11,8 6,0 3,9 6,5 1,8-0,5 5,7 2,0 1,7 4,7 0,1 2,6 8,8 6,9 2,0-0,4 3,6 0,8-3,8 6,9 1,2-0,4 0,8 1,8 3,0 0,3 4,5-1,7 2,2-5,9-3,1 5,0-1,0 2,8 0,3-2,2-3,7-1,3 9,3 4,8-0,4 0,3 0,9-3,2 0,3 0,2-5,4 2,4 1,1-5,1-4,4 5,4-0,4-3,2-2,8 4,2-0,5 17,9-1,2-1,3-1,3 0,2 0,0 8,6-23,3-15,5-4,3 3,1 5,8 10,8-3,6-0,03 0,7 0,3-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,6-3,0 3,0 2,1 4,5 1,5 4,2 Tabel 6. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil Per Kota (% y-o-y) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang 3,8-14,0 2,1 8,6 0,3-1,8 0,2 1,8-3,0 31,8 39,5 44,7 50,4 47,6 30,9 27,0 27,7 27,9 27,3-7,1-11,3 4,4 9,9 13,9 15,2 11,8 13,0 20,3 30,9 43,1 42,5 49,4 56,4 52,3 53,7 51,0 41,1 43,7 15,9 19,6 18,1 4,2 0,8 1,6 3,4 7,3 1,5 10,5 16,2 16,4 8,5 9,4 7,5 5,1 8,5 7,9 3,6 15,0 16,3 25,1 31,7 25,2 26,7 23,4 14,3 6,5 13,5 6,3 3,4 8,5 4,3-8,8-8,3-8,3-11,5-14,7-10,9-6,2 11,1 16,3 15,3 28,4 19,1 16,7 40,5 2,6-14,3-20,6-21,5-16,5-21,5-23,4-22,4-20,9-20,7 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,3 40,0 28,7 26,6 26,7 24,9 24,5 5
SURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks penjualan riil pada bulan Mei sebesar 226,6, atau mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Peningkatan indeks didorong oleh kenaikan penjualan pada 7
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN
SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Januari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Januari tercatat sebesar 213,4, menurun sebesar -3,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan indeks penjualan tersebut
Lebih terperinciSURVEY PENJUALAN ECERAN
SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Januari Indeks riil penjualan eceran pada Januari dan ruari mengalami penurunan Harga dan suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan Penjualan Eceran Indeks riil
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN
SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Agustus? Trend penjualan riil masih menunjukan peningkatan walaupun melambat, pada bulan Agustus mengalami penurunan dan pada bulan September diperkirakan meningkat?
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
Januari SURVEI PENJUALAN ECERAN Penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Penjualan eceran
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret 2005 Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN R E T A I L S A L E S S U R V E Y uari 2004 - Penjualan mulai mengalami penurunan - Harga-harga umum diperkirakan masih akan tetap meningkat - Tingkat suku bunga kredit diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
o SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari Pada Februari indeks penjualan riil mengalami penurunan sebesar -5,7% (mtm). Penurunan tersebut sesuai dengan pola historisnya yang cenderung turun pada bulan Februari.
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
Februari 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada Februari 2015 mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
o April Konsumsi masyarakat pada April menurun SURVEI PENJUALAN ECERAN Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan April menurun sebagaimana tercermin dari indeks penjualan riil yang turun 1,1% (mtm), namun
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret, didukung oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei 2017 Penjualan eceran tumbuh meningkat pada Mei 2017. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Mei 2017 yang tumbuh 4,3% (yoy),
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH
Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2009 Trend peningkatan IKK kembali terjadi pada Februari 2009 meskipun belum mencapai level optimis yang tercatat pada indeks 96,4. Beberapa isu positif terkait
Lebih terperinciKONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari 2008 Pada Januari 2008 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level pesimis sebesar 94,5 Responden memperkirakan harga secara umum pada tiga dan enam
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN Desember 2013 Konsumsi rumah tangga diindikasikan semakin menguat pada bulan Desember 2013. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00
SURVEI KONSUMEN Juli - 2010 Indeks 150.00 125.00 100.00 75.00 optimis pesimis 50.00 25.00 0.00 periode krisis ekonomi global 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 2007 2008 2009 2010 Indeks Keyakinan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM
SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun
Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN Maret 2015 Survei menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih cukup tinggi dan optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 yang tercatat
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat Konsumen kembali optimis terhadap membaiknya kondisi ekonomi
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Nopember 24 Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat Konsumen masih optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen terus
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. September 2006
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN September 2006 Indeks keyakinan konsumen menunjukkan trend membaik dan pada bulan September 2006 meningkat 3,0 poin. Tingkat harga pada enam bulan mendatang cenderung menurun,
Lebih terperinciMei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS
PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Februari 2006
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (I KK) kembali turun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali turun Harga secara umum diekspektasikan meningkat Konsumen kembali pesimis
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun
Februari 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Sebagaimana Januari 2005, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. April 2015
SURVEI KONSUMEN April Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada April melemah, namun masih berada pada level optimis (>100). Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Oktober 2006 Indeks Keyakinan Konsumen naik 5,0 poin dalam tiga bulan terakhir Indeks keyakinan konsumen (IKK) terus mengalami trend membaik Ekspektasi kenaikan harga dan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Desember 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun tipis, kembali ke level pesimis, setelah pada November 2006 lalu sempat menyentuh level optimis Ekspektasi kenaikan harga
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Juli 2017
SURVEI KONSUMEN Juli 2017 Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari
Lebih terperinciKONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb.
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN uari 23 uari 25 Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Indeks Keyakinan Konsumen turun dari 119,1 menjadi
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juni 24 Keyakinan konsumen terus meningkat Prospek ekonomi diperkirakan akan terus membaik Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini
PESIMIS OPTIMIS Juni 2013 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi rumah tangga Optimisme konsumen diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juli 24 Indeks Keyakinan Konsumen meningkat tajam Prospek ekonomi diperkirakan semakin membaik Indeks Keyakinan Konsumen meningkat
Lebih terperinciTingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks
PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya
Lebih terperinciTINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS
Suplemen 2 TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan III - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan III 2008
Lebih terperinci2
Desember 2016 1 2 3 4 5 6 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinci2
Januari 2015 1 2 3 4 5 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinciOPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN
Suplemen 2 Suplemen 2 OPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan II 2008 secara umum menurun dibandingkan dengan triwulan
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen
PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan
Lebih terperinciA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
November 2014 1 2 3 4 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinciINDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT. I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV
Suplemen 5 INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan IV - 2008 secara umum sedikit
Lebih terperinciKEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN
Suplemen 3 KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan II - 2008 secara umum menurun dibanding dengan triwulan I - 2008.
Lebih terperinciMASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI
Suplemen 2 MASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI I. Kondisi Umum Optimisme Konsumen Pangkalpinang selama triwulan I 2008 secara umum meningkat dibanding dengan triwulan IV -
Lebih terperinciTim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi
PESIMIS OPTIMIS Metodologi Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak Oktober 1999. Sejak Januari 2007 survei dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden
Lebih terperinciPDB Dunia (rhs) Jan-02 May-02 Sep-02 Jan-03 May-03 Sep-03 Jan-04 May-04 Sep-04 Jan-05 May-05 Sep-05 Jan-06 May-06 Sep-06 Jan-07 May-07 Sep-07 Jan-08 May-08 Sep-08 Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10
Lebih terperinciSisi Permintaan. Sisi Penawaran
SURVEI KONSUMEN Sisi Permintaan Perkembangan Sektor Riil Pengeluaran Konsumsi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran TUJUAN SURVEI KONSUMEN Merupakan survei bulanan yang bersifat mikro, bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperincii
i 2 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Indeks 250 200 150 100 50 0 Indeks SPE Growth mtm (%) Growth yoy (%)
Lebih terperinciLaporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014
Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan
Lebih terperinciBank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada.
...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat... Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study
Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012
I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga
Lebih terperinciGrafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016
o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/11/62/Th.X, 1 November Selama Oktober, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,96 Persen dan Terjadi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA
+ No. 19/3373/4/10/16/Th.VIII, 5 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,10 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada
Lebih terperinciBI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan BI Rate sebagai salah satu instrumen utama dalam menerapkan kebijakan moneter. Instrumen ini juga menjadi acuan utama oleh
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014
No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat
Lebih terperinciEkonomi, Moneter dan Keuangan
Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)
o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober Selama September, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,67 Persen dan Terjadi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat
Lebih terperinciii Triwulan I 2012
ii Triwulan I 2012 iii iv Triwulan I 2012 v vi Triwulan I 2012 vii viii Triwulan I 2012 ix Indikator 2010 2011 Total I II III IV Total I 2012 Ekonomi Makro Regional Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI DESEMBER 2016 INFLASI 0,35 PERSEN
BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.036/01/2017, 10 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI DESEMBER 2016 INFLASI 0,35 PERSEN Pada Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,35
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Kegiatan usaha pada triwulan II-2004 mengalami ekspansi yang cukup signifikan dan diperkirakan berlanjut pada triwulan berikutnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan
Lebih terperinciGrafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)
Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna
Lebih terperinciKATA PENGANTAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG K e p a l a,
KATA PENGANTAR Perubahan data Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi makro yang penting untuk memberikan gambaran tentang pola konsumsi masyarakat serta dapat menunjukkan keseimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. juga menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa.
I. PENDAHULUAN 1.1. U M U M Secara umum proses pembangunan di bidang ekonomi masih terus berlangsung meskipun belum secepat yang diharapkan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan tersebut perlu diukur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA
+ No. 19/3373/4/10/15/Th.VII, 6 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN SEPTEMBER 2015 DEFLASI 0,16 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada
Lebih terperinciMASALAH PENGANGGURAN DI BABEL BELUM TERJAWAB DI 2007 Berapa Pertumbuhan Ekonomi diperlukan Untuk Pangkas Pengangguran?
SUPLEMEN 3 MASALAH PENGANGGURAN DI BABEL BELUM TERJAWAB DI 2007 Berapa Pertumbuhan Ekonomi diperlukan Untuk Pangkas Pengangguran? Sepanjang tahun 2007 masalah pengangguran menjadi concern utama bagi semua
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club
Lebih terperinciINFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015
BPS KOTA TARAKAN No. 07/07/6571/Th.IX, 01 Juli 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI No. 12/33/09/Th.III, 10 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN BOYOLALI Bulan November 2016 Inflasi 0,67 persen Pada bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA
PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA RINGKASAN 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 3 PEREKONOMIAN GLOBAL 4 PROSPEK PERTUMBUHAN
Lebih terperinciInflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.
Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing
Lebih terperinciPerkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan
01 02 03 Perkembangan Perekonomian Terkini Peluang Pengembangan Perekonomian Proyeksi Perekonomian Ke depan 2 Produk Domestik Regional Bruto Nasional Balikpapan Kaltim Industri Konstruksi Transportasi
Lebih terperinciLaporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014
Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN III-2017 Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan III-2017, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini
Lebih terperinci