BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa transportasi yang cukup memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana pendukung tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi dari suatu Negara.Untuk tiap tingkatan perkembangan/pertumbuhan ekonomi dari suatu Negara diperlukan kapasitas angkutan yang optimum.ahmad munawar mendefenisikan transportasi hampir sama dengan Rustiam Kamaluddin, beliau mendefenisikan transportasi sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.budiarto (2013), Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian khususnya perkotaan.hal tersebut dikarenakan transportasi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.pemerintah perlu mengedepankan pentingnya transportasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Transportasi dapat diklasifikasikan dari sudut jalan atau permukaan jalan yang digunakan, alat angkutan yang dipakaidan tenaga penggerak yang digunakan yaitu transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara.perkembangan transportasi darat sangat pesat dari tahun ke tahun, dimana jumlah mobil semakin meningkat setiap tahunnya.mobil adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat (Wikipedia: Kendaraan Bermotor).Umumnya mobil menggunakan mesin 1

2 pembakaran dalam (perkakas atau alat untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam) dan biasanya berjalan di atas jalanan. Gaikindo (2013), Permintaan mobil di Indonesia pada triwulan I-2013 mencapai ribu unit. Permintaan ini meningkat 18,0 persen dibandingkan triwulan yang sama pada tahun Peningkatan permintaan mobil ini dipacu oleh perluasan jaringan dari beberapa produsen kendaraan mobil di Indonesia dengan meresmikan beberapa dealer baru.hadirnya mobil murah yang ramah lingkungan serta masih kuatnya daya beli masyarakat Indonesia juga memacu permintaan mobil pada triwulan I Mobil Permintaan Mobil Pertumbuhan YoY (Persen) 20 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Bulan Gambar 1.1. Permintaan Mobil di Indonesia Januari 2012 Maret

3 Tabel 1.1 Permintaan Mobil di Indonesia Januari 2012-Maret 2013 Keterang an Jan Feb Ma r Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Ma r Perminta 76, 86,5 87, 87, 95, 101, 102, 76,4 102, 106, 103,7 89, 96,7 103, 95, an Mobil Per.YoY 3,3 24,3 7 43, 56, 45 15,1 4,3 27,9 23,6 53,3 11, 26,5 19,4 9,1 (%) Sumber : Gaikindo Permintaan mobil pada februari 2013 merupakan yang tertinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya pada triwulan I Pada Februari 2013, permintaan mobil mencapai 103,3 ribu unit atau tumbuh sebesar 19,4 persen (YoY). Pada Januari 2013, permintaan mobil hanya mencapai 96,7 ribu unit atau tumbuh sebesar 26,5 persen (YoY). Perlambatan permintaan mobil kembali terjadi pada Maret 2013 yang hanya mencapai 95,9 ribu unit atau tumbuh sebesar 9,1 persen (YoY). Melihat pertumbuhan yang simultan antara produksi dan penjualan mobil nasional, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun Pertumbuhan produksi mobil mencapai 27,2 persen dan penjualan mobil 24,8 persen. Produksi mobil tahun 2012 sebesar unit disusul dengan penjualan sejumlah unit.hal ini menunjukkan bahwa secara umum, industri otomotif nasional masih mengandalkan impor untuk memenuhi sisa kekurangan permintaan pasar. 3

4 Mobil Permintaan Mobil di Indonesia Tahun Sumber : Gaikindo Gambar 1.2. Permintaan Mobil di Indonesia Ekspor Otomotif Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun Ekspor mobil nasional selama tiga tahun mencapai rata-rata 13,8 persen dari total produksi, sedangkan sepeda motor sebesar 0,9 persen dari total produksi. Ekspor yang meningkat pesat pada tahun 2012 untuk sektor mobil dan sepeda motor diakibatkan oleh penerapan kenaikan besaran uang muka untuk kredit mobil (KKB) yang ditetapkan oleh BI pada bulan April Produsen memilih untuk menggeser strategi industri pasar dengan melakukan ekspansi volume pada kegiatan ekspor.negara tujuan utama ekspor sepeda motor adalah Bangladesh, Pakistan dan kawasan Amerika Latin.Volume penjualan yang lebih tinggi daripada produksi memaksa distributor melakukan strategi impor untuk 4

5 menutupi kebutuhan pasar terhadap tingginya permintaan otomotif nasional.volume impor tertinggi dicapai pada tahun 2012 sebesar unit meskipun biaya impor mengalami kenaikan. Supriadi (2015), Jakarta CNN Indonesia Pasar otomotif nasional mulai lesu sejak pertengahan tahun lalu dan cenderung turun mulai September Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat angka penjualan kendaraan roda empat mengalami penurunan sebanyak unit atau 1,7 persen pada tahun lalu. Total penjualan mobil di Indonesia pada 2014 sebanyak 1,20 juta unit. Pencapaian tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan perolehan tahun 2013 yang mencapai 1,22 juta unit. Hampir semua prinsipal mengalami penurunan penjualan, kecuali Honda yang berhasil meraup pertumbuhan 73,9 persen. Honda Prospect Motor menjadi satu-satunya agen tunggal pemegang merek yang sukses memasarkan produknya. Tercatat penjualan mobil Honda pada 2014 mencapai unit, meningkat signifikan dibandingkan pemasaran 2013 yang sebanyak unit. Grup Astra, sebagai pemain otomotif paling dominan di Tanah Air, mengalami penurunan penjualan sebesar 6,17 persen atau sebanyak unit pada Tercatat pada tahun lalu penjualan mobil Grup Astra sebanyak unit, sedangkan pada 2013 unit kendaraan yang terjual mencapai unit. Dari lima kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan Grup Astra, seluruhnya mengalami penurunan penjualan. Berdasarkan jumlah unit, angka penjualan Toyota dan Daihatsu yang paling besar penurunannya, yakni masing-masing menyusut unit dan unit. Diluar Grup Astra, Nissan mengalami penurunan penjualan paling 5

6 signifikan, yaitu sebesar 80,7 persen setelah hanya mencatatkan angka penjualan unit. Ketua II Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sekaligus President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Yohanes Nagoi, mengakui, tahun lalu merupakan masa yang berat.pasalnya, ada pemilu dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang mempengaruhi iklim bisnis.hal ini membuat konsumen urung membeli kendaraan.kenaikan harga bahan bakar itu juga mempengaruhi, ada shockterapi.tapi yang paling berat adalah penurunan harga komoditi dan ekonomi secara makro, ujar Yohanes.Penurunan harga komoditi berpengaruh besar terhadap kendaraan komersial yang paling besar dialami oleh heavy duty truck sebesar 20% dan light truck sekitar 10-11%. Dengan tingkat pertumbuhan mobil yang relatif tinggi diperkirakan dalam 10 tahun mendatang permintaan premium mengalami kenaikan paling tinggi, yaitu 8 % per tahun, mengingat sektor transportasi merupakan satu-satunya konsumen premium, (Warta Pertamina). Tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi dan bila tidak diikuti dengan pengendalian pengguna yang ketat, terutama untuk jenis kendaraan pribadi, akan berdampak pada tidak mempunyai prasarana jalan menampung arus kendaraan, yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan. Saat ini kemacetan merupakan permasalahan yang serius di hampir seluruh pusat kota-kota besar. Walaupun kecepatan pada saat lenggang/arus bebas dapat mencapai lebih dari 40 km/jam, namun yang terjadi, sebagai akibat kemacetan, kecepatan lalu lintas hanya berkisar kurang dari 30 km/jm, dan kecepatan rata-rata angkutan umum hanya berkisar pada 20 km/jam. 6

7 Pada 1 Januari 2015, Presiden Joko Widodo resmi menghapus subsidi BBM untuk jenis Premium, dan untuk bahan bakar solar ditetapkan subsidi tetap sebesar Rp Harga BBM Premium dan Solar akan diumumkan oleh pemerintah setiap awal bulan. Perhitungan harga akan menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengacu pada harga minyak dunia, kurs Rupiah terhadap Dolar AS, serta faktor inflasi. Untuk Januari 2015, harga Premium turun dari Rp menjadi Rp 7.600, sedangkan solar dari Rp menjadi Rp per liter.pada bulan Juli 2015, harga bbm masih stabil mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Tabel 1.2.Harga BBM Bulan Juli 2015 Jenis BBM Harga Lama Harga Baru Minyak Tanah Rp2.500 Rp2.500 Premium Rp Rp7.300 Pertamax Rp9.300 Rp8.600 Pertalite - Rp8.400 Solar Rp6.400 Rp6.900 Sumber : Pada bulan Juli 2015 BBM bersubsiditipe Minyak Tanah dan Solar tercatat berharga rupiah dan rupiah. Sedangkan untuk harga bbm non subsidi seperti Premium dan Pertamax tercatat masih stabil diangka rupiah dan (catatan: harga bbm non subsidi terkadang sedikit berbeda pada beberapa daerah dengan selisih yang tidak terlalu tinggi) Rencana naiknya pajak mobil menuai sikap dari produsen otomotif. Mereka menganggap rencana ini akan mengganggu perkembangan industri otomotif. Bahkan kenaikan pajak (Bea Balik Nama) BBN dan Pajak Mobil (PKB) dinilai oleh Gabungan Industri Mobil Indonesia(Gaikindo) akan mengurangi 7

8 pendapatan pemerintah dari pajak. Pemerintah berencana melakukan kenaikan pajak BBN dan PKB sebesar 10-20% terhadap mobil baru dalam upaya menekan subsidi yang diperkirakan akan terus meningkat dengan akibat tumbuhnya jumlah kendaraan. Selain itu peningkatan pajak mobil juga bertujuan untuk menekan pertumbuhan permintaan mobil di Indonesia, karena saat ini para produsen mobil berlomba-lomba untuk memasarkan produknya. Didukung dengan kultur di Indonesia yang konsumtif maka bukan tidak mungkin jika akan terjadi peledakan pengguna mobil. Peningkatan pajak BBN merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan sikap konsumtif masyarakat Indonesia akan menurun karena masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli mobil baru untuk kepentingan pribadi. Dengan begitu peningkatan permintaan mobil dapat terkontrol sehingga subsidi untuk mobilpun dapat digunakan untuk peningkatan kualitas fasilitas transportasi di Indonesia. Secara langsung akan dirasakan permintaan BBM menurun, sehingga ini akan meringankan subsidi untuk permintaan BBM juga. Pengurangan subsidi itu bisa digunakan untuk membiayai peningkatan kualitas transportasi masal di Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas transportasi, maka diharapkan kecenderungan pemakaian kendaraan pribadi akan berkurang sehingga ini juga bisa mengatasi kemacetan. Banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan peningkatan pajak ini, meskipun juga menuai sikap dari produsen mobil. Tetapi secara umum peningkatkan pajak untuk mobil tepat dilakukan oleh pemerintah agar dampak dari kultur konsumtif masyarakat Indonesia dapat dikendalikan. Pertanyannya adalah apakah rencana pajak ini dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia sebagai stakeholder dalam masalah ini, karena dampak dari kenaikan 8

9 pajak adalah ketakutan pemerintah Indonesia kehilangan produsen mobil yang menyuplai produknya ke Indonesia. Medan adalah kota dengan jumlah penduduk yang cukup besar dimana jumlah mobil yang semakin meningkat setiap tahunnya. Mobil Permintaan mobil di Kota Medan Tahun Sumber :data BPS Sumut Gambar 1.3. Permintaan Mobil di Kota Medan Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa permintaan mobil di kota Medan dari tahun 2004 sampai 2007 hanya mengalami peningkatan sebesar 5,3 %. Pada tahun 2008 dan 2014 permintaan mobil mengalami peningkatan yaitu 88,59 %.Menurut Teori Kurva permintaan, Paul A. Samuelson menjelaskan bahwa kurva permintaan mobil meningkat disebabkan oleh peningkatan pendapatan, pertambahan jumlah penduduk, harga bahan bakar rendah, pengaruh status sosial, pengaruh-pengaruh khusus mencakup tersedianya bentuk-bentuk transportasi alternatif, keamanan mobil, perkiraan peningkatan harga di masa depan dan lain sebagainya. 9

10 I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan? 2. Apakah harga mobil pribadi berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan? 3. Apakah pajak mobil berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan? 4. Apakah bahan bakar berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan? 5. Apakah seleraberpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. 2. Untuk menganalisis pengaruh harga mobil pribadi terhadap permintaan mobil di Kota Medan. 3. Untuk menganalisis pengaruh pajak mobil terhadap pemintaan mobil di Kota Medan. 4. Untuk menganalisis pengaruh harga BBM terhadap permintaan mobil di Kota Medan. 10

11 5. Untuk menganalisis pengaruh selera terhadap permintaan mobil di Kota Medan. I.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kesadaran, masukan dan bahan pertimbangan bagi masyarakat dan pemerintah terhadap peningkatan jumlah permintaan mobil di Medan. 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah, melengkapi dan sebagai informasi untuk penelitian yang terkait dengan topik yang sama. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 11

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan tentu mempengaruhi pertumbuhan sektor bisnis lainnya. Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha, perkembangan pesat industri otomotif di Indonesia membuat tingkat persaingannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia, sector transportasi khususnya kendaraan bermotor adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun

Lebih terperinci

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara Pendahuluan Program Low Cost Green Car (LCGC) merupakan program pengadaan mobil ramah lingkungan yang diproyeksikan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar industri otomotif. Persaingan global industri otomotif sudah sangat tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara pengekspor dan pengimpor, baik untuk minyak mentah (crude oil) maupun produk-produk minyak (oil product) termasuk bahan bakar minyak. Produksi

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan 13 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat seperti ini, kemajuan jaman dan adanya era globalisasi dunia usaha membuat persaingan semakin kompetitif sehingga setiap perusahaan berusaha berjuang untuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014 No. 02/01/Th. VI, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan November 2014 tercatat US$ 8,99 juta atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M- IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hukum yang sama bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hukum yang sama bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan bernegara dan bangsa yang adil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia Hyundai adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil-mobil terkemuka dari Korea. Kehadiran Hyundai di dunia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2015 No. 02/03/Th. VI, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Januari 2015 tercatat US$ 0,92 juta atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota yang cukup besar, ada kota sedang dan ada kota kecil. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Produksi & Penjualan mobil (Gaikindo-diolah) Tahun 2006 s.d 2013 di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Produksi & Penjualan mobil (Gaikindo-diolah) Tahun 2006 s.d 2013 di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan industri otomotif yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk terus melakukan perubahan-perubahan terhadap cara melayani konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. peningkatan volume penjualan sepeda motor pada Tabel 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. peningkatan volume penjualan sepeda motor pada Tabel 1.1. 1.1 Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan jaman maka kebutuhan akan alat transportasi mengalami peningkatan, hal ini mendatangkan peluang pasar yang besar bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang sangat vital. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM mengambil peran di hampir semua

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 72/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$11,88 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Oktober 2008 INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Pada Oktober 2008, pertumbuhan tertinggi secara tahunan terjadi pada produksi kendaraan niaga, sementara secara bulanan terjadi pada produksi kendaraan non niaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif berkembang pesat di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/03/62/Th.XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Januari 2017, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 20.970 Orang dan 139.148

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 No. 02/02/Th. VI, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Desember 2014 tercatat US$ 19,84 juta atau mengalami penurunan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia usaha yang semakin ketat dan semakin pesatnya perkembangan teknologi memberi pengaruh yang besar terhadap berbagai bidang usaha. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia bukanlah negara pengekspor besar untuk minyak bumi. Cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia tidak besar, apalagi bila dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Beras di Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia merupakan sumber mata pencarian utama sebagian besar penduduk. Dengan jumlah penduduk 253,69,643 jiwa dan luas lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare mengangkut atau membawa. Jadi pengertian transportasi

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena setiap orang mempunyai preferensi dan sikap yang berbeda terhadap barang yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang kegiatan transportasi baik darat, laut maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016 No. 48/09/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli 2016 tercatat US$ 11,47 juta atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015 No. 02/08/Th. VI, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juni 2015 tercatat US$ 29,64 juta atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar seperti Medan. Selain itu tingkat konsumsi masyarakat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. besar seperti Medan. Selain itu tingkat konsumsi masyarakat mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan sarana mobilitas yang efektif, efisien, dan ekonomis bagi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu, terutama dikotakota besar seperti

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2015 No. 02/04/Th. VI, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Februari 2015 tercatat US$ 49,26 juta atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan alat-alat transportasi pun semakin meningkat. Alat transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan alat-alat transportasi pun semakin meningkat. Alat transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dewasa ini, perkembangan alat-alat transportasi pun semakin meningkat. Alat transportasi, khususnya kendaraan bermotor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalamnya. Kota Bandung juga memiliki jumlah penduduk yang banyak,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan

I. PENDAHULUAN. akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu yang semakin maju, maka kebutuhan manusia akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan merupakan kebutuhan yang

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi terutama mobil jelas sangat dibutuhkan. Begitu pun bagi yang memiliki kendaraan roda empat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sering berfluktuasi tidak jarang menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 No. 02/11/Th. VI, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan 2015 tercatat US$ 0,84 juta atau mengalami penurunan sebesar 92,68

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 No. 03/01/Th. VIII, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan November 2016 tercatat US$ 12,00 juta atau mengalami penurunan

Lebih terperinci

JUL LI ,43. senilai US$ juta. 327,07 ribu. senilai. ton atau. Ekspor. negeri yang. perdagangan luar 16,63

JUL LI ,43. senilai US$ juta. 327,07 ribu. senilai. ton atau. Ekspor. negeri yang. perdagangan luar 16,63 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUL LI 2015 No. 02/09/Th. VI, 1 September 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli 2015 tercatat US$ 37,48 juta atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau berwirausaha. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fokus utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau berwirausaha. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fokus utama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terakhir ini, tingkat kebutuhan hidup semakin meningkat. Sedangkan lowongan pekerjaan yang tersedia semakin berkurang dan sangat terbatas.

Lebih terperinci

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015 Impor Seluruh Jenis Golongan Barang Menurun di bulan April 2015, kecuali Bahan Baku/Penolong Perdagangan dengan India di bulan April 2015 menyumbang surplus USD 1,0 miliar Grafik 2. Negara Penyumbang Surplus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2016 No. 02/06/Th. VII, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan April 2016 tercatat US$ 23,52 juta atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 15.421 Orang dan 134.810 Orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan merek bukan hanya semata mata menunjukkan nama dari sebuah produk, namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2017 No. 23/05/Th. VIII, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Maret tercatat US$12,96 juta atau mengalami kenaikan sebesar 4,52 persen dibanding

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT APRIL 2017 No. 34/06/32/Th.XIX, 2 Juni 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2017 MENCAPAI USD 2,24 MILYAR

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014 19/04/13/Th. XVII, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$188,0 JUTA Nilai ekspor Sumatera Barat bulan 2 01 4 mencapai US$ 1 8

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret 2005 Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR

Lebih terperinci

PEMANTAUAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK TAHUN 2017 KABUPATEN TEMANGGUNG

PEMANTAUAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK TAHUN 2017 KABUPATEN TEMANGGUNG PEMANTAUAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK TAHUN 2017 KABUPATEN TEMANGGUNG Disampaikan oleh : Ir. RONY NURHASTUTI, M.Si (Kepala Dinperindagkop UKM) Disampaikan saat Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017 No. 42/08/Th. VIII, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juni tercatat US$19,83 juta atau mengalami penurunan sebesar 17,03 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring kemajuan teknologi dan tingkat persaingan di antara kompetitor perusahaan otomotif dalam menciptakan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan sarana transportasi yang semakin mempermudah dan memperlancar transportasi darat.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2016 No. 41/08/Th. VII, 1 Agustus 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juni 2016 tercatat US$ 11,11 juta atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang asing lagi di dalam dunia bisnis, dimana pihak yang satu selalu berusaha memberikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2015 No. 02/05/Th. VI, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2015 tercatat US$ 15,96 juta atau mengalami penurunan sebesar 67,60

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia industri saat ini berjalan dengan begitu pesat sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat, para pelaku bisnis pun dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016 No. 66/12/Th. VII, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober 2016 tercatat US$ 32,92 juta atau mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara No. 58/11/74/Th. VIII, 1 November BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Nilai ekspor Sulawesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2017 No. 15/03/Th. VIII, 1 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan tercatat US$ 10,28 juta atau mengalami penurunan sebesar 77,34 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal pulihnya perekonomian Indonesia pada tahun 2000 akibat krisis moneter, pertumbuhan perekenomian di berbagai sektor secara perlahan mulai terlihat. Pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan sarana transportasi sangatlah penting bagi masyarakat. Pilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya, misalnya pilihan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 No. 20/04/32/Th XIX, 3 April 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2017 MENCAPAI USD 2,21

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/11/62/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama September, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 24.894 Orang dan 132.010 Orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan seluruh aktivitasnya, manusia semakin bergantung pada mesin, salah satunya yang paling jelas

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017 No. 49/09/Th. VIII, 4 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli tercatat US$43,04 juta atau mengalami kenaikan sebesar 117,04 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2015 No. 02/07/Th. VI, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Mei 2015 tercatat US$ 27,19 juta atau mengalami peningkatan sebesar 94,63

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia otomotif, globalisasi dan adanya perkembangan keinginan konsumen menimbulkan juga persaingan yang sangat ketat, khususnya terhadap produk mobil,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club

Lebih terperinci