Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya"

Transkripsi

1 TEMU ILMIAH IPLBI 206 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Syndi Octakomala Dewi Surya Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Taman sebagai bagian tak terpisahkan dari rumah, merupakan ruang terbuka privat yang dapat saling menggantikan dengan keberadaan ruang terbuka public pada aspek tertentu. Namun pada aspek lainnya, ruang terbuka privat maupun ruang terbuka public memiliki fungsi-fungsi unik masing-masing. Taman pada rumah sebagai ruang terbuka, memiliki fungsi secara ekologi, kesehatan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat nilai dari keberadaan taman berdasarkan sudut pandang penghui. Terdapat 3 (tiga) tahap metode yang dilakukan yaitu metode distribusi karakteristik responden, metode analisis faktor terhadap variabel-variabel yang digunakan, dan analisis regresi multivariate terhadap variabel-variabel laten. Analisis yang utama adalah analisis regresi multivariate yang menghasilkan nilai korelasi antara variabel-variabel Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman yang membentuk karakteristik taman terhadap variabel Aktivitas Orang Pada Taman. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa pola aktivitas secara umum yang dilakukan penghuni pada taman adalah kegiatan rekreatif dan kegiatan fungsional. Kegiatan rekreatif paling didukung dengan keberadaan pohon dan tanaman hias, serta faktor kenyamanan tempat dan kualitas lingkungan pada taman. Sedangkan, kegiatan fungsional paling didukung dengan keberadaan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas. Kata-kunci : analisis regresi multivariate, lingkungan alami, ruang terbuka, taman Pendahuluan Taman merupakan bagian tak terpisahkan dari rumah, namun terkadang taman yang biasanya berupa ruang terbuka di dalam hunian, dianggap sebagai bagian luar dari hunian sehingga taman terasa sebagai bagian yang tidak nyata. Di sisi lain, taman sebagai ruang terbuka di dalam hunian berkontribusi terhadap kualitas ling-kungan di lingkungan sekitar hunian. Salah satu alasan pemerintah dalam menerapkan syarat KDH (Koefisien Dasar Bangunan) dalam hunian adalah karena faktor lingkungan (Alison Loram, Philip Warren, Ken Thompson, Kevin Gaston, 20). Ruang terbuka hijau memiliki fungsi penyerapan air sehingga salah satu upaya dalam mengatasi banjir adalah dengan meningkatkan ruang terbuka hijau (RTH), baik berupa RTH privat maupun public. Ruang terbuka secara umum memiliki banyak manfaat (Green Futures Research + Design Lab, University of Washington, 205) antara lain manfaat pada kesehatan masyarakat, ekonomi (Stephen Gibbons, Susana Mourato, Guilherme M. Resende, 204), lingkungan dan sosial. Namun ruang terbuka privat seperti taman dalam hunian tidak dapat sepenuhnya menggantikan ruang terbuka publik ataupun sebaliknya (Henny Coolen, Janine Meesters, 202). Terdapat nilai-nilai yang dimana ruang terbuka privat miliki namun ruang terbuka public tidak. Oleh karena itu, perlu dipahami mengenai faktor-faktor penentu keberadaan ruang terbuka public dan ruang terbuka privat. Secara umum, masyarakat lebih senang berada di lingkungan alami (Henny Coolen, Janine Meesters, 202) (Alison Loram, Philip Warren, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 04

2 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Ken Thompson, Kevin Gaston, 20) sehingga orang akan cenderung memilih hunian yang memiliki lahan yang luas. Namun, dalam hidup di perkotaan terdapat batasan pada aspek ekonomi dimana harga lahan lebih tinggi dibandingkan wilayah pinggiran. Sementara itu, perkotaan dengan nilai lahan yang tinggi menawarkan aspek lain seperti pekerjaan, hiburan, ke-mudahan berbagai fasilitas, dan aspek lainnya sehingga terdapat suatu Tarik menarik antara keinginan memiliki ruang terbuka yang lebih luas tetapi berada jauh dari kota, atau tinggal di kawasan perkotaan dengan berbagai fasilitas yang diberikan, namun dengan resiko lahan yang lebih sempit. Penelitian ini, merupakan penelitian lanjutan dari Paper Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah (Surya, 205). Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara pola aktivitas di dalam taman rumah sebagai ruang terbuka privat dengan fungsi taman dan elemen yang terdapat di dalam taman. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran secara nyata dari sudut pandang pemilik hunian dalam memberikan nilai pada taman di dalam rumah. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan untuk memberi masukan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan antara lain analisis mengenai nilai ruang terbuka privat dilihat dari fungsi ekologi, ekonomi dan sosial, atau analisis mengenai besarnya pengaruh taman di dalam hunian terhadap tingkat kebahagiaan penghuni, atau penelitian lainnya yang berkaitan. Metode Metode Pengumpulan Data A 042 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 Pengumpulan data dilakukan dengan survey primer berupa pembagian kuesioner. Metode penentuan sampel yaitu berupa non-random sampling dengan jenis accidental sampling. Penentuan dengan metode accidental sampling yaitu penentuan sampel yang digunakan tidak terikat dengan karakteristik responden tertentu dan pengumpulan data dihentikan apabila sudah mencapai jumlah tertentu (Kumar, 20). Pada penelitian ini jumlah responden yaitu 4 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui media online. Jenis pertanyaan pada kuesioner yang diajukan berupa close-ended questions dengan beberapa pilihan ganda. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan fungsi taman dalam tempat tinggal, pola aktivitas di dalam taman dan elemen taman. Pada pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak berpengaruh, tidak berpengaruh, kecenderu-ngan antara ber-pengaruh dan tidak berpe-ngaruh, berpengaruh, dan sangat berpengaruh. Gambar. Bentuk kuesioner untuk pertanyaan mengenai fungsi taman. surya, 205 Pada pertanyaan yang berkaitan dengan jenis aktivitas di dalam taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak penting, tidak penting, kecenderungan antara penting dan tidak penting, penting, dan sangat penting. Pada pertanyaan yang berkaitan dengan elemen taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak menarik, tidak menarik, biasa saja, menarik, dan sangat menarik. Metode Analisis Data Metode yang digunakan yaitu analisis distribusi, metode komponen prinsip, metode analisis faktor, dan metode analisis regresi multivariate. Analisis distribusi berfungsi untuk melihat ragam kategori, penyebaran/frekuensi setiap kategori, serta faktor dominan (Kusuma, 205). Analisis ini dilakukan untuk melihat karakteristik responden dalam penelitian ini.

3 Metode komponen prinsip (laten variabel) yaitu metode dalam menentukan komponen dominan yang mampu menjelaskan data lebih menyeluruh (Kusuma, 205). Metode analisis faktor yaitu metode penentuan laten variabel yang mewakili beberapa variabel terukur dan merupakan rotasi dari komponen prinsip (Kusuma, 205). Analisis komponen prinsip dan analisis faktor dilakukan untuk menyederhanakan varia-belvariabel dengan menyusun variabel-variabel laten yang mewakili fungsi taman, aktivitas dalam taman dan elemen pendukung taman. Metode analisis multivariate yaitu membandingkan hubungan antar beberapa variabel dependen dengan beberapa variabel independen (Kennet S. Borden, Bruce B. Abbott, 20). Adapun metode regresi multivariate digunakan untuk mengetahui besar pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen (Kusuma, 205). Analisis ini dilakukan pada variabel-variabel laten yang telah ditentukan pada analisis sebelumnya sehingga menghasilkan nilai korelasi dan hubungan sebab akibat antara variabel dependen dan variabel indepen-den. Analisis dan Interpretasi Karakteristik Responden Pada penelitian ini, jumlah responden terdiri atas 4 responden dimana 65 orang adalah perempuan dan 49 orang adalah laki-laki. Usia dari responden beragam, dengan usia 8 tahun adalah usia paling muda, usia 58 tahun adalah usia paling tua. Usia yang paling banyak yaitu usia 27 tahun dengan jumlah responden sebanyak 26 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah lakilaki Syndi Octakomala Dewi Surya Gambar 2. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Usia. Sebagian besar responden memiliki pendidikan S dengan jumlah 86 orang, sedangkan responden dengan pendidikan SD, SMP, SMA merupakan jumlah responden paling sedikit dengan jumlah 4 orang. Jumlah responden yang masing lajang berjumlah 7 orang dan responden yang sudah menikah berjumlah 43 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. d. S2/S3 c. D4/S b. D/D2/D a. SD, SMP, SMA Gambar 3. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 043

4 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Jenis pekerjaan dari tiap responden beragam. Terdapat jenis pekerjaan antara lain wirausaha, pengajar, peneliti, pencari kerja, pelajar/mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri/tni/polri/bumn, ibu rumah tangga, dokter gigi, dokter umum, dan asisten peneliti. Jenis pekerjaan terbanyak yaitu pegawai negeri/ TNI/Polri/BUMN dengan jumlah 39 orang dan pegawai swasta dengan jumlah 37 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. g. > f e d c b a. < Wirausaha Pengajar peneliti Pencari kerja Pelajar/mahasisw a Pegaw ai sw asta Pegaw ai Negri/TNI/Polri/BUMN Ibu Rumah Tangga Drg Dokter umum Asisten peneliti Gambar 4. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan. Tingkat penghasilan responden beragam. Sebagian besar responden memiliki penghasilan sebanyak 32 orang dan sebanyak 35 orang. Responden dengan penghasilan diatas 20 juta hanya sebanyak 3 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. Penentuan Komponen Prinsip/Faktor Analisis Penelitian ini melakukan 3 (tiga) analisis faktor. Analisis faktor pertama berkaitan dengan fungsi taman. Analisis faktor kedua berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan di dalam taman. Analisis faktor ketiga berkaitan dengan elemen pendukung taman. A 044 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI Gambar 5. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan. Pada analisis faktor pertama (Fungsi Taman) terdapat 7 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 3 komponen prinsip antara lain Kenyamanan, Lingkungan, dan Harga Rumah. Komponen prinsip Kenyamanan didapat dari variabel keasrian rumah, kenyamanan, kesejukan rumah. Komponen prinsip Lingkungan didapat dari variabel pengurangan polusi udara, penyerapan air, dan jumlah oksigen. Sedangkan komponen prinsip harga rumah dihasilkan dari (satu) variabel yaitu harga rumah. Lihat tabel. Tabel. Hasil Analisis Faktor Kenyamana n Lingkunga n Harga Rumah [Keasrian rumah] [Kenyamana n rumah] [Kesejukan rumah] [Penguranga n polusi] [Penyerapan air] [Jumlah oksigen]

5 Kenyamana n Lingkunga n Harga Rumah [Harga rumah] Pada analisis faktor kedua (Aktivitas di Taman) terdapat 4 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 2 komponen prinsip antara lain Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Komponen prinsip Kegiatan Rekreatif didapat dari variabel tempat bersantai, tempat berkebun, tempat bermain, dan tempat berkumpul keluarga. Komponen prinsip Kegiatan Fungsional didapat dari variabel tempat melakukan aktivitas keluarga, dan tempat belajar. Lihat tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Faktor 2 Kegiatan Rekreatif Kegiatan Fungsional [Tempat bersantai] [Tempat berkebun] [Tempat bermain] [Tempat berkumpul keluarga] [Tempat melakukan aktivitas rumah tangga] [Tempat belajar] Pada analisis faktor ketiga (Elemen Pendukung Taman) terdapat 4 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 6 komponen prinsip antara lain Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kolam, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, dan Penghias Taman. Kom-ponen prinsip Elemen Pendukung Aktivitas didapat dari variabel alat bermain anak-anak, gazebo, dan bangku. Komponen prinsip Syndi Octakomala Dewi Surya Unsur Pendukung Kolam didapat dari variabel air terjun/air mancur, kolam ikan dan material bebatuan. Komponen prinsip Tanaman Hias didapat dari variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rumput-rumputan. Komponen prinsip Sayur dan Buah didapat dari variabel sayur-sayuran dan buah-buahan. Komponen prinsip Pohon didapat dari variabel pohon rindang. Komponen prinsip Penghias Taman didapat dari variabel pot tanaman dan lampu hias. Lihat tabel 3. Analisis Multivariate Nilai Korelasi Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman Ketiga analisis faktor yang telah dilakkukan sebelumnya dianalisis kembali menggunakan metode analisis multivariate untuk melihat korelasi antara variabel independen dan vari-abel dependen. Variabel independen yaitu Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kolam, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, Penghias Taman, Kenyamanan, Lingkungan dan harga rumah. Variabel dependen yaitu Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Lihat tabel 4. Berdasarkan hasil analisis multivariate yang dilakukan terhadap 3 faktor analisis tersebut, diketahui bahwa pohon, tingkat kenyamanan, faktor lingkungan, tanaman hias dan harga rumah memiliki korelasi paling tinggi dengan kegiatan rekreatif dibandingkan variabel lainnya. Sedangkan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas secara berturut-turut dari yang tertinggi memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan Kegiatan Fungsional dibandingkan variabel lainnya. Tanaman hias dan pohon menggambarkan lingkungan alami sebagai pendukung utama taman untuk melakukan kegiatan rekreatif. Adapun tanaman hias ini mewakili variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rerumputan. Sedangkan pohon dalam hal ini adalah pohon yang berdaun lebat. Unsur pendukung kolam seperti air terjun, air mancur, kolam ikan, dan bebatuan serta elemen pendukung aktivitas seperti alat bermain anak, gazebo dan bangku merupakan hal yang paling mendukung kegiatan fungsional pada taman seperti tempat melakukan aktivitas rumah tangga, tempat belajar dan tempat main anak. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 045

6 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Tabel 3. Hasil Analisis Faktor Alat bermain anakanak Elemen Pendukung Aktivitas Unsur Pendukung Kolam Tanaman Hias Sayur Dan Buah Pohon Penghias Taman Gazebo Bangku Air terjun/air mancur Kolam ikan Material bebatuan Tanaman hias Bunga-bungaan Rerumputan Sayur-sayuran Buah-buahan Pohon rindang Pot tanaman Lampu hias Tabel 4. Hasil Analisis Multivariate-Nilai Korelasi Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman Kegiatan Rekreatif Kegiatan Fungsional Elemen Pendukung Aktivitas Unsur Pendukung Kolam Tanaman Hias Sayur dan Buah Pohon Penghias Taman Kenyamanan Lingkungan Harga Rumah A 046 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206

7 Syndi Octakomala Dewi Surya Berdasarkan hasil analisis multivariate yang dilakukan terhadap 3 faktor analisis tersebut, diketahui bahwa pohon, tingkat kenyamanan, faktor lingkungan, tanaman hias dan harga rumah memiliki korelasi paling tinggi dengan kegiatan rekreatif dibandingkan variabel lainnya. Sedangkan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas secara berturutturut dari yang tertinggi memiliki nilai korela-si paling tinggi dengan Kegiatan Fungsional dibandingkan variabel lainnya. Tanaman hias dan pohon menggambarkan lingkungan alami sebagai pendukung utama taman untuk melakukan kegiatan rekreatif. Adapun tanaman hias ini mewakili variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rerumputan. Sedangkan pohon dalam hal ini adalah pohon yang berdaun lebat. Unsur pendukung kolam seperti air terjun, air mancur, kolam ikan, dan bebatuan serta elemen pendukung aktivitas seperti alat bermain anak, gazebo dan bangku merupakan hal yang paling mendukung kegiatan fung-sional pada taman seperti tempat melakukan aktivitas rumah tangga, tempat belajar dan tempat bermain anak. Kesimpulan Penelitian ini melakukan 3 analisis faktor dan menghasilkan komponen prinsip. Variabel independen terdiri atas variabel Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kol-am, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, Penghias Taman, Kenyamanan, Lingkungan dan harga rumah. Variabel dependen terdiri atas Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Pohon dan tanaman hias sebagai pembentuk lingkungan alami memiliki peran tinggi dalam mendukung kegiatan rekreatif pada taman. Selain itu, taman yang nyaman dan memiliki fungsi lingkungan yang baik merupakan taman yang baik untuk mendukung kegiatan rekreatif. Sedangkan dalam mendukung kegiatan fungsional aspek yang paling penting yaitu adanya elemen pendukung aktivitas dan unsur pendukung kolam. Ucapan Terima Kasih Alhamdulillah dan rasa syukur penulis ucap-kan kepada Allah SWT yang telah mem-berikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Akhir Analisis Data: Korelasi Antara Aktivitas Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya sehingga menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa pascasarjana Rancang Kota terutama dalam melakukan penelitian yang mudah-mudahan ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat yang dapat diaplikasikan oleh penulis di kemudian hari. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan adik-adik penulis yang telah memberikan warna dalam hidup hingga saat ini dan selalu mendukung hal baik yang penulis lakukan. Penulis berterimakasih ke-pada Bapak Hanson Endra Kusuma, ST, M.Eng., Dr.Eng Selaku Dosen Mata Kuliah AR542 Analisis Data yang telah memberikan tugas sangat bermanfaat ini. Rasa terima kasih juga penulis ucapkan ke-pada teman-teman Pascasarjana Rancang Kota yang selalu memberikan semangat da-lam berusaha menyelesaikan tugas-tugas kuliah selama semester (satu) ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua kerabat yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung terselesaikannya Laporan Akhir Analisis Data: Korelasi Antara Aktivitas Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya. Daftar Pustaka Alison Loram, Philip Warren, Ken Thompson, Kevin Gaston. (20). Urban Domestic Gardens: The Effects of Human Interventions on Garden Composition. Environmental Management, Green Futures Research + Design Lab, University of Washington. (205, September). Retrieved from Henny Coolen, Janine Meesters. (202). Private and Public Green Spaces: Meaningful but Different Settings. J Hous and the Built Environ, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 047

8 Korelasi Antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman Serta Elemen Pendukungnya Kennet S. Borden, Bruce B. Abbott. (20). Research Design and Methods: a Process Approach, Eighth Edition. New York: McGraw- Hill. Kumar, R. (20). Research Methodology, a Stepby-Step Guide for Beginners. London: Sage Publication Ltd. Kusuma, H. E. (205). Bahan Kuliah: Analisis Kuantitatif untuk Penelitian Arsitektur. Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Stephen Gibbons, Susana Mourato, Guilherme M. Resende. (204). The Amenity Value of English Nature: A Hedonic Price Approach. Environ Resource Econ, Surya, S. O. (205). Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah. A 048 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206

Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah

Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah TEMU ILMIAH IPLBI 05 Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah Syndi O. Dewi Surya Abstrak Taman di dalam rumah sebagai salah satu bentuk RTH privat memberikan kontribusi dalam pemenuhan RTH

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Rumah Impian Mahasiswa

Rumah Impian Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan Hari H. Siregar (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung Riana V. Gunawan Program Studi Magister Rancang Kota/Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Riana Viciani G. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di Perumahan Bukit Sejahtera Palembang Tutur Lussetyowati Laboratorium Kota dan Permukiman, Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang 38 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai TEMU ILMIAH IPLBI 0 Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai Binar T. Cesarin (), Chorina Ginting () () Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Ideal Kantor Rizky Amalia Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan ideal di

Lebih terperinci

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D. TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen TEMU ILMIAH IPLBI 05 Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen Andrie I. Kartamihardja Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Apartemen merupakan salah satu

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung Hari Hajaruddin Siregar Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah

Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah Studi Kasus: Perumahan Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Bandung Tamiya M. Saada Kasman, Dewi R. Syahriyah, Sofian D. Ananto, M. Adib

Lebih terperinci

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung Devi Johana Tania, Witanti Nur Utami Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik Emmelia Tricia Herliana (1) Himasari Hanan (2) (1) Mahasiswa Program Doktor Arsitektur,

Lebih terperinci

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik Azzahra M. Firdausah (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami Nurul Aini Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pemilihan kepemilikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space) dengan unsur vegetasi yang dominan. Perancangan ruang hijau kota harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan ruang terbuka hijau khususnya ruang terbuka hijau publik.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan ruang terbuka hijau khususnya ruang terbuka hijau publik. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kota merupakan sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen

Lebih terperinci

Lingkungan Rumah Ideal

Lingkungan Rumah Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya

Lebih terperinci

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi TEMU ILMIAH IPLBI 06 Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi Tri Amartha Wiranata Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Saat ini, isu penggunaan energi

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja Rizky A. Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina 1, Hanson E. Kusuma 2, Laras Primasari 3 1 Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat Dewi R. Syahriyah, Nurhijrah, Saraswati Tedja, Dadang Hartabela, Saiful Anwar Program

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina (1), Hanson E. Kusuma (2), Laras Primasari (2) karinaamelia29@gmail.com (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek Salwa B. Gustina Program Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fenty Fahminnansih, Retno Indryani, Nur Iriawan Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

Kinerja Ruang Publik Kampus Ditinjau dari Faktor Attraction

Kinerja Ruang Publik Kampus Ditinjau dari Faktor Attraction TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kinerja Ruang Publik Kampus Ditinjau dari Faktor Attraction Studi Kasus: Lapangan Campus Center Timur ITB Vika Haristianti, Feni Kurniati, Dewi Rachmaniatus Syahri Program Studi

Lebih terperinci

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter Salwa B. Gustina Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Dalam penelitian ini, peran ruang terbuka hijau dibagi menjadi fungsi utama dan fungsi tambahan. Fungsi utama terkait dengan fungsi ekologis, sedangkan fungsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berkembangnya suatu kota membawa konsekuensi terhadap perubahan fisik kota yang biasanya juga dibarengi pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas ekonomi yang cukup

Lebih terperinci

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya Alfiani Rahmawati Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi : TEMU ILMIAH IPLBI 6 Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi : Persepsi Pejalan Kaki terhadap di Kawasan Pusat Kota Bandung Witanti Nur Utami (), Hanson E.Kusuma () () Prodi Studi Magister Rancang Kota,

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fenty Fahminnansih, Retno Indryani, Nur Iriawan Jurusan Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja Fauzan A. Agirachman (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) LAMPIRAN 106 Lampiran 1 Kuesioner untuk Survey Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) Responden yang terhormat. Perkenalkan, nama saya Rachma Kania. Saya sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pemilihan Moda Menurut Tamin (2003), pemilihan moda sangat sulit dimodelkan, walaupun hanya dua buah moda yang akan digunakan (pribadi atau umum). Hal tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Letak Pasar Sayung Pasar Sayung secara administratif terletak di kecamatan Sayung yang berada di bagian barat kota Demak.

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya perkembangan kota, membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang berbagai aktivitas masyarakat kota. Meningkatnya aktivitas

Lebih terperinci

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA 1 Ita Roihanah Abstrak Kota sebagai tempat berhuni dan bermukim, menjadi bagian paling intim dengan kehidupan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi Aldissain Jurizat (1), Maulani Faradina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota merupakan suatu wilayah dimana di dalamnya terdapat beberapa aktivitas manusia, seperti aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya (Yunus, 2005). Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah perkotaan pada umumnya tidak memiliki perencanaan kawasan yang memadai. Tidak terencananya penataan kawasan tersebut ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik

Lebih terperinci

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 4. Arsitektural Aspek arsitektural mengarah pada bagaimana RTH tersebut menarik untuk dikunjungi dan indah dipandang. RTH publik di Kota Malang sebagian besar tidak ada yang mengalami renovasi bagian dalam

Lebih terperinci

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA Oleh : RIDHO DWIANTO A34204013 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran Maulani Faradina Salilana, Aldissain Jurizat Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak

Lebih terperinci

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat Irfan Diansya Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sustainable development. Sustainable development merupakan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. sustainable development. Sustainable development merupakan pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, paradigma pembangunan saat ini cenderung mengarah pada sustainable development. Sustainable development merupakan pembangunan yang memperhatikan kondisi

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA PUBLIK KELURAHAN BITUNG KARANG RIA DI KOTA MANADO

KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA PUBLIK KELURAHAN BITUNG KARANG RIA DI KOTA MANADO Sabua Vol.6, No.1: 207-214, Mei 2014 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA PUBLIK KELURAHAN BITUNG KARANG RIA DI KOTA MANADO Rochmat Zulmi Sentono 1, I.L. Moniaga 2 &

Lebih terperinci

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena pemanasan bumi, degradasi kualitas lingkungan dan bencana lingkungan telah membangkitkan kesadaran dan tindakan bersama akan pentingnya menjaga keberlanjutan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 59 LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, KOMUNIKASI, DAN PENANGANAN KELUHAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK MANDIRI Assalamu alaikum

Lebih terperinci

Ruang Favorit dalam Rumah

Ruang Favorit dalam Rumah TEMU ILMIAH IPLBI 5 Favorit dalam Rumah Wienty Triyuly (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK), ITB. () Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengalihan fungsi lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota semakin banyak terjadi pada saat sekarang. Hal ini seiring dengan permintaan pembangunan berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN Media Konservasi Vol. 17, No. 3 Desember 2012 : 143 148 HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN (Correlation between Leaf Area Index with Micro Climate and Temperature

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat Melia W. Pratiwi, Marly V. Patandianan, Bambang Heryanto Laboratoratorium

Lebih terperinci

Rainbow Spring CondoVillas Summarecon Serpong

Rainbow Spring CondoVillas Summarecon Serpong Rainbow Spring Summarecon Serpong Rainbow Spring Summarecon Serpong, a new home for a better way of living. Summarecon Serpong kembali mempersembahkan hunian baru dengan konsep unik di Gading Serpong.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau LAMPIRAN Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau 1. Apa keuntungan bagi kampus Universitas Riau dengan status hutan kota tersebut? 2. Apa tujuan utama dan tujuan lainnya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN I Kadek Trita Yudi Ni Made Oka Karini Luh Gede Leli Kusuma Dewi Email :

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting dan Evaluasi Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Jepara Jenis ruang terbuka hijau yang dikembangkan di pusat kota diarahkan untuk mengakomodasi tidak hanya fungsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Sumedang Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 155.871,98 ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan.

Lebih terperinci

b e r n u a n s a h i jau

b e r n u a n s a h i jau 01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman

Lebih terperinci

Threshold Space sebagai Pendekatan Desain Ruang Terbuka di Kawasan Kota Tua Jakarta

Threshold Space sebagai Pendekatan Desain Ruang Terbuka di Kawasan Kota Tua Jakarta SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Threshold Space sebagai Pendekatan Desain Ruang Terbuka di Kawasan Kota Tua Jakarta Steven Nio (1), Julia Dewi (1) stevennio93@gmail.com, julia.dewi@uph.edu (1) Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar.  Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir BAB IV : KONSEP 4.1 Konsep Dasar Table 5. Konsep Dasar Perancangan Permasalahan & Kebutuhan Konsep Selama ini banyak bangunan atau gedung kantor pemerintah dibangun dengan hanya mempertimbangkan fungsi

Lebih terperinci

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 20 Ruang Hobi Ideal Dimas Nurhariyadi Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan yang tipikal, yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama akibat arus urbanisasi sehingga

Lebih terperinci

BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature - MULAILAH DARI PEKARANGAN

BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature - MULAILAH DARI PEKARANGAN BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature - MULAILAH DARI PEKARANGAN page 1 / 12 page 2 / 12 BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature page 3 / 12 a ul ailah-dari-pekarangan/ MULAILAH

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN Pemilihan lokasi perumahan oleh penghuni, pengembang, dan pemerintah dianalisis berdasarkan hasil kuesioner dengan teknik analisis komponen utama menggunakan sofware SPSS for

Lebih terperinci

STUDI TINGKAT KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN OPEN SPACE BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI DI LINGKUNGAN PERUMAHAN PERUMNAS TLOGOSARI TUGAS AKHIR

STUDI TINGKAT KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN OPEN SPACE BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI DI LINGKUNGAN PERUMAHAN PERUMNAS TLOGOSARI TUGAS AKHIR STUDI TINGKAT KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN OPEN SPACE BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI DI LINGKUNGAN PERUMAHAN PERUMNAS TLOGOSARI TUGAS AKHIR Oleh : LIZA SORAYA KUSUMADEVI L2D 097 453 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN Kajian Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Pemukiman Di Kampung Brambangan Dan Perumahan Sambak Indah, Purwodadi Yakub Prihatiningsih 1, Imam Buchori 2, Hadiyanto 3 1 Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan UNDIP

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbitnya Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang seiring dengan makin menguatnya keprihatinan global terhadap isu pemanasan global dan pembangunan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR Oleh : RIAS ASRIATI ASIF L2D 005 394 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang sayur di pasar tradisional kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

Lebih terperinci

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda Finta Lissimia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga, METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga, Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan yang dimulai dari bulan

Lebih terperinci

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara C193 Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan, Jakarta Utara Shella Anastasia dan Haryo Sulistyarso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Hasil analisis korelasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU MELALUI PEMBANGUNAN TAMAN PKK DI KECAMATAN KALAWAT

PENINGKATAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU MELALUI PEMBANGUNAN TAMAN PKK DI KECAMATAN KALAWAT Oleh : Amanda S. Sembel (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado, amandasembel@gmail.com) Andy A.M. Malik (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci