Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah"

Transkripsi

1 TEMU ILMIAH IPLBI 05 Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah Syndi O. Dewi Surya Abstrak Taman di dalam rumah sebagai salah satu bentuk RTH privat memberikan kontribusi dalam pemenuhan RTH perkotaan. Pentingnya keberadaan ruang terbuka di kawasan permukiman mendorong pemerintah membuat aturan mengenai Koefisien Dasar Hijau (KDH) yang mengatur area hijau di dalam kavling rumah. Namun, untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menyediakan taman, perlu diidentifikasi terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap penyediaan taman di dalam rumah. Paper ini mengungkapkan daya tarik dan karakteristik taman yang diharapkan. Metode pengumpulan data menggunakan pendekatan grounded theory dan survey dilakukan dengan pertanyaan bersifat terbuka dan tertutup. Sampel dipilih dengan cara nonrandom sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taman membuat rumah menjadi semakin nyaman dan indah. Karakteristik taman idaman dibagi atas beberapa kategori yaitu Lokasi Taman, Bentuk Taman, Vegetasi, Elemen Penunjang, Fungsi Taman, dan Manfaat yang Diharapkan dari Keberadaan Taman. Aspek vegetasi dan elemen penunjang taman adalah kategori yang paling banyak disebutkan dalam mendeskripsikan karakteristik taman idaman. Kata-kunci : Daya tarik taman, Karakteristik taman, Koefisien Dasar Hijau (KDH), RTH privat, Taman di dalam rumah Pendahuluan Nampaknya isu lingkungan selalu menjadi aspek yang tidak penah luput dari pertimbangan dalam merancang suatu kawasan. Berbagai aturan dibuat dalam meminimalisir dampak pembangunan terhadap lingkungan. Berdasarkan berbagai manfaat yang ditawarkan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi solusi paling menarik dalam menghadapi hampir segala persoalan lingkungan yang terjadi di perkotaan. Pada Undang-undang No. 6 Tahun 00 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa Ruang Terbuka Hijau minimal yang harus disediakan yaitu 0% dari luas wilayah kota dimana 0% bagiannya merupakan RTH publik dan 0% bagiannya merupakan RTH privat. Sementara itu, pada salah satu elemen rancang kota yaitu intensitas dan tata massa bangunan terdapat aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) sebagai dasar untuk menentukan luasan area hijau minimal yang harus disediakan dalam suatu kavling (Permen PU No. 6/00). Taman di dalam rumah merupakan salah satu bentuk dari RTH privat yang luasnya harus terpenuhi di dalam suatu kota. Sehingga apabila keberadaan taman dalam rumah diatur dengan KDH yang tepat maka dapat memenuhi kebutuhan RTH dalam lingkup kawasan atau perkotaan. Namun kenyataannya ketentuan mengenai KDB dan KDH ini terkadang sulit terpenuhi. Taman merupakan sebuah elemen yang mahal dalam pembangunan rumah. Selain biaya untuk pembangunan, pemilik rumah juga harus mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan taman. Selain itu, dengan mahalnya harga lahan saat ini maka orang cenderung menggunakan area terbuka untuk memperluas bangunan rumah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh CSIRO Sustainable Ecosystem Canberra, salah satu organisasi penelitian di Australia, terhadap 4 penduduk menemukan bahwa fakta bahwa 9% senang tinggal di dekat lingkungan alami dan 86% biasa menggunakan ruang terbuka berupa taman kota. Penelitian tersebut me- Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05 E 0

2 Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman di Dalam Rumah nyatakan bahwa secara umum manusia lebih senang tinggal di dekat lingkungan alami. Lalu muncul pertanyaan mengenai apabila ruang terbuka di sediakan di dalam rumah maka ruang terbuka seperti apa yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat preferensi masyarakat dalam menyediakan taman dalam rumah serta menemukan karakteristik taman yang diharapkan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan maupun menjadi masukan dalam penyediaan taman di dalam rumah atau masukan dalam perancangan atau perencanaan kawasan permukiman sehingga dapat meningkatkan nilai suatu lahan dari segi ekonomi maupun lingkungan (Luttik, 000; Bolitzer and Netusil, 000). Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan grounded theory (creswell, 009). Secara garis besar metode penelitian ini terdiri (tiga) tahap. Pertama, mengumpulkan data. Kedua, mengolah data. Ketiga, menganalisis hasil pe-ngolahan data. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended) dan tertutup (closeended). Pertanyaan yang bersifat terbuka digunakan untuk mengetahui jawaban-jawaban yang bersifat eksploratif atau menggali lebih dalam persepsi responden. Sedangkan pertanyaan yang bersifat terbuka digunakan untuk mengetahui jawaban-jawaban yang sudah pasti pilihan-pilihannya. Pertanyaan bersifat terbuka yang diajukan yaitu, apakah anda tertarik untuk menyediakan taman pada tempat tinggal anda? Jelaskan alasannya! deskripsikan karakteristik taman yang anda ingin sediakan pada tempat tinggal anda? Kalimat jelaskan alasannya! pada pertanyaan pertama menjadikan pertanyaan tersebut bersifat terbuka karena mengungkap lebih dalam E 0 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05 tentang hal yang mempengaruhi jawaban ya atau tidak dari responden. Sedangkan pada pertanyaan kedua, responden diberikan kebebasan dalam mengekspresikan dan menggambarkan taman idaman tanpa diberikan batasan berupa pilihan jawaban. Pertanyaan bersifat tertutup yang diajukan antara lain terkait jenis kelamin, usia, pekerjaan dan ketersediaan taman pada rumah. Pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, responden diminta untuk memilih (satu) dari beberapa pilihan jawaban yang paling merepresentasikan kondisi responden saat survey dilakukan. Sampel yang dipilih, didapat dengan menggunakan metode non-random sampling. 6 responden dalam hasil survey penelitian ini didapat dengan metode accidental sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan kuesioner online. Metode Analisis Data Data yang dihasilkan diolah terlebih dahulu dengan menemukan kata kunci-kata kunci yang dihasilkan dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka (open coding). Berdasarkan kata kunci-kata kunci tersebut dibuat beberapa kategori yang merepresentasikan kata kuncikata kunci yang terkait (axial coding). Hasil dari penemuan kata kunci dan pemilihan kategori tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan aplikasi lunak Microsoft Excel dan diintrepretasikan secara deskriptif. Tabel. Pengelompokkan Kata Kunci Alasan Berminat Menyediakan Taman Pada Rumah Kategori Kesehatan jiwa dan raga Mitigasi bencana Kata Kunci Yang Diwakili kesehatan jiwa Kesehatan raga Menghasilkan oksigen Manusia perlu tanaman untuk hidup Mengurangi polusi udara Pencegah banjir Pemanasan global Karakteristik Responden

3 Responden terdiri dari 6 orang, yang terdiri atas 54 perempuan dan laki-laki. Jenis pekerjaan dari responden beragam, dengan pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta merupakan jenis pekerjaan terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 0 orang. orang sebagai pegawai negeri, 6 orang sebagai wiraswasta dan 8 orang lainnya sebagai penggabungan dari jumlah ibu rumah tangga, asisten akademik, pegawai BUMN, dan guru. Bentuk diagram jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dan jenis pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut: Syndi O. Dewi Surya Dari 6 responden, diantaranya memiliki taman pada tempat tinggal saat ini sementara sisanya tidak. Sementara itu, responden tidak tertarik untuk menyediakan taman. Salah satu responden beralasan karena pada tempat tinggalnya masih memiliki lahan kosong yang luas seperti sawah dan halaman sehingga tidak membutuhkan penyediaan taman lagi. Responden lainnya beralasan bahwa lahan rumahnya sebesar 66 m sehingga tidak cukup untuk menyediakan taman. Responden ke- beralasan bahwa tinggal di kosan sulit memiliki taman. 54 Perempuan Laki-laki Ya 40 Tidak Gambar. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lainnya Wiraswasta Pegawai Negeri Pegawai Swasta Pelajar/Mahasiswa Gambar 4. Jumlah Responden yang Memiliki Taman Pada Rumah 58 Tertarik Tidak Gambar. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Usia minimal responden yaitu tahun dan usia maksimal responden yaitu tahun. 5 orang berumur 5 hingga 0 tahun, 4 orang berumur hingga 5 tahun, orang berumur 6 hingga 0 tahun, kelompok usia hingga 5 tahun tidak ada dan orang berumur 6 hingga 40 tahun Tahun Tahun 6-0 Tahun -5 Tahun 6-40 Tahun Gambar 5. Jumlah Responden yang Tertarik dan Tidak Tertarik Menyediakan Taman Pada Rumah Berdasarkan alasan ketidaktertarikan menyediakan taman di dalam rumah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa ketidaktertarikan tersebut lebih disebabkan ketidakmampuan responden dalam menyediakan taman dan belum dianggap perlunya taman karena masih banyak lahan kosong di sekitar tempat tinggal. Sehingga, tertarik tidaknya menyediakan taman dalam rumah bukan persoalan setuju maupun tidak setuju bahwa taman di dalam rumah memiliki nilai positif atau manfaat bagi penghuninya. Gambar. Jumlah Responden Berdasarkan Usia Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05 E 0

4 Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman di Dalam Rumah Nilai Positif dari Penyediaan Taman pada Rumah Alasan utama responden berminat untuk menyediakan taman pada tempat tinggal yaitu karena suasana rumah menjadi nyaman dengan jumlah frekuensi sebanyak responden. Kategori suasana rumah menjadi nyaman ini mewakili (tiga) kata kunci antara lain nyaman, sejuk/segar, dan semakin betah. Frekuensi kata kunci nyaman yaitu 9 (Sembilan), kata kunci sejuk/segar yaitu dan kata kunci semakin betah yaitu (satu). Kata kunci sejuk/segar dimasukkan dalam kategori nyaman karena suasana sejuk atau segar memberikan rasa nyaman bagi penghuninya. Kategori lainnya yang memiliki frekuensi tertinggi kedua setelah kategori suasana rumah menjadi nyaman yaitu kategori memperindah rumah. Kategori memperindah rumah mewakili kata-kata mempercantik rumah, asri, memperindah tampilan rumah, mempercantik rumah, lebih indah dan asri, dan kata-kata sejenis lainnya. Kata asri masuk dalam kategori memperindah rumah, karena definisi asri adalah indah dan sedap dipandang mata (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 05). Dapat Dimanfaatkan untuk Kegiatan Rumah Tangga Menyukai Tanaman Suasana Rumah Menjadi Nyaman Tempat Belajar Tempat Refreshing Memperindah Rumah Mitigasi Bencana Penghijauan Kesehatan Jiwa dan Raga Gambar 6. Kategori Alasan Responden Berminat Menyediakan Taman Dalam Rumah Nilai positif lainnya yang disebutkan oleh responden tentang penyediaan taman di dalam E 04 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI rumah yaitu berkaitan dengan kesehatan jiwa dan raga. Kategori kesehatan jiwa dan raga mewakili kata-kunci kesehatan jiwa, kesehatan raga, menghasilkan oksigen, manusia perlu tanaman untuk hidup, dan mengurangi polusi udara. Kategori tempat resfreshing menjadi nilai positif lainnya dari keberadaan taman dalam rumah. Kategori ini mewakili kata kunci tempat refreshing, tempat bermain, tempat berkumpul keluarga, dan mengurus taman sebagai kegiatan waktu senggang. Kategori penghijauan mewakili kata kunci penyerapan air dan penghijauan. Kategori menyukai tanaman mewakili kata-kata suka berbagai tanaman, senang dengan bunga, dan wangi bunganya bikin fresh. Kategori dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rumah tangga mewakili kata lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan dan tempat menjemur. Sedangkan, kategori tempat belajar mewakili kata itu sendiri. Berdasarkan hasil tersebut, nilai positif utama dari penyediaan taman dalam rumah yaitu suasana rumah menjadi nyaman dan memperindah rumah. Nilai positif tersebut muncul dari kesan rasa yang ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung. Baik dengan melihat langsung keindahan taman atau warna hijau dari dedaunan yang dapat memberikan rasa tenang, maupun dengan kualitas udara yang baik menghasilkan udara yang lebih sejuk. Jadi, dari berbagai kategori tersebut bisa terjadi keterkaitan seperti misalnya suasana rumah yang nyaman bisa meningkatkan rasa tenang dan berpengaruh pada kesehatan jiwa atau taman sebagai tempat refreshing bisa meningkatkan kesehatan jiwa. Karakteristik Taman Idaman Pertanyaan bersifat terbuka mengenai karakteristik taman idaman di dalam rumah membawa responden untuk bebas mengekspresikan kriteria idaman masing-masing. Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapatkan beberapa kategori taman idaman yang dilihat dari aspek Lokasi Taman, Bentuk Taman, Vegetasi, Elemen Penunjang, Fungsi Taman,

5 Lokasi Taman Bentuk dan Manfaat yang Diharapkan dari Ke-beradaan Taman. Karakteristik taman idaman ini diajukan kepada semua responden yang tertarik menyediakan taman di rumah maupun yang tidak tertarik menyediakan taman di rumah. Syndi O. Dewi Surya karakteristik taman berdasarkan bentuk taman dapat dilihat pada gambar berikut: Vertikal Lokasi Taman Horizontal 6 Hasil analisis data menunjukkan bahwa lokasi taman menjadi salah satu aspek yang dilihat dalam menjelaskan karakteristik taman idaman. Lokasi taman yang dimaksud pada kategori ini yaitu posisi taman di dalam rumah. (satu) responden menjawab atap rumah (rooftop garden) menjadi lokasi idaman untuk menyediakan taman. (satu) responden menjawab taman yang mengelilingi rumah menjadi taman impian. (tujuh) responden menjawab bahwa taman di dalam rumah adalah taman idaman dan (tujuh) responden menjawab taman di depan rumah adalah taman impian yang ingin disediakan di rumah. Kategori dalam rumah merupakan penggabungan dari kata kunci belakang rumah dan tengah rumah. Bentuk diagram lokasi taman dan jumlah responden yang memilih, dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Lokasi Taman Bentuk Taman Atap Rumah Mengelilingi Rumah Dalam Rumah Depan Rumah Temuan kategori lain dari pertanyaan bersifat terbuka mengenai karakteristik taman idaman yaitu bentuk taman. Terdapat (tiga) responden yang menginginkan taman berbentuk vertikal. Namun, tidak ada responden yang secara eksplisit menyatakan taman horizontal namun berdasarkan karakteristik-karakteristik lain yang dideskripsikan oleh responden seperti vegetasi dan elemen pendukung taman maka diasumsikan bahwa semua responden menginginkan taman berbentuk horizontal. Frekuensi Gambar 8. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Bentuk taman Vegetasi Taman Vegetasi merupakan kategori yang paling banyak dideskripsikan oleh responden. Berdasarkan hasil pengategorian didapat kategori vegetasi yaitu tanaman obat/herbal (4 responden), sayur-sayuran ( responden), bungabungaan ( responden), buah-buahan ( responden), tanaman hias ( responden), rerumputan ( responden), dan pohon (6 responden). Bunga-bungaan merupakan vegetasi yang paling banyak diminati responden sebagai bagian dari taman. Kata-kata yang diwakili kategori vegetasi bunga-bungaan antara lain tanaman bunga, bunga-bungaan, bunga, beberapa jenis bunga, bunga warna merah, semuanya mawar, anggrek warna warni, pohon tabebuia dan kata-kata sejenis lainnya. Kategori vegetasi buah-buah merupakan kategori selanjutnya yang banyak dideskripsikan. Kata-kata yang diwakili kategori ini yaitu pohon buah, buah, buah-buahan, mangga, jambu air, jeruk nipis, tanaman buah-buahan, dan katakata sejenis lainnya. Kategori vegetasi pohon adalah kategori yang paling banyak dideskripsikan ketiga. Pohon pada kategori ini adalah pohon untuk penghijauan yang berakar tunggang tetapi tidak termasuk pohon buah-buahan atau bunga-bungaan. Katakata yang diwakili yaitu tanaman rimbun, tumbuhan hijau, vegetasi hijau, pohon, pohon besar, pohon peneduh, pohon berukuran sedang, pohon rindang dan kata-kata sejenis lainnya. Sebagian responden juga menginginkan adanya tanaman obat/herbal sebagai bagian dari taman. Kata-kata yang diwakili antara lain apotek hidup, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05 E 05

6 Fungsi Vegetasi Elemen Penunjang Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman di Dalam Rumah tumbuhan obat, tanaman obat, tanaman herbal dan kata-kata sejenis lainnya. Pada kategori sayur-sayuran, kata-kata yang diwakili antara lain sayur, sayur-sayuran organik, sayur-sayuran, dan kata-kata sejenis lainnya. Pada kategori tanaman hias, kata-kata yang diwakili antara lain tanaman hias, pohon palem, cemara, pucuk merah, lidah mertua, kuping gajah, dan katakata sejenis lainnya. Pada kategori rerumputan, kata-kata yang diwakili antara lain tanaman groundcover, rumput gajah, rumput, rumputrumput, dan kata-kata sejenis lainnya. Jalan Setapak Kayu Bebatuan Alat Bermain Anak-Anak Jembatan Air Terjun/Air Mancur Kolam Ikan Pot Lampu Meja Bangku Gazebo Tanaman Obat/Herbal Sayur-Sayuran Bunga-Bungaan Buah-Buahan Tanaman Hias Rerumputan Pohon Gambar 9. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Vegetasi Elemen Penunjang Taman Temuan lainnya terkait aspek yang dideskripsikan oleh responden yaitu elemen penunjang taman. Didapat elemen pe-nunjang taman yang disebutkan antara lain jalan setapak ( responden), kayu ( responden), bebatuan (5 responden), alat bermain anak-anak (5 responden), jembatan ( responden), air terjun/ air mancur (8 responden), ko-lam ikan ( responden), pot (5 responden), lampu (6 responden), meja ( responden), bangku (8 responden), dan gazebo (4 responden). Kolam ikan merupakan elemen penunjang yang paling banyak disebutkan dan selanjutnya yaitu air terjun/air mancur dan bangku. Berdasarkan hal itu, elemen air merupakan elemen paling diminati responden sebagai bagian dari taman. Selain itu, adanya temuan alat bermain anak-anak, meja, bangku dan gazebo pada elemen penunjang taman merepresentasikan adanya suatu fungsi kegia-tan dalam ruang taman yang diharapkan dapat dipenuhi oleh keberadaan taman. E 06 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI Gambar 0. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Elemen Penunjang Fungsi Taman Berdasarkan hasil deskripsi mengenai karakteristik taman yang diinginkan, sebagian responden menyebut beberapa fungsi taman di dalam rumah. 4 responden menjawab mengenai fungsi keindahannya, responden menyebur taman sebagai tempat bermain, responden lainnya menyebut taman sebagai tempat berkumpul keluarga, (dua) responden menyebut taman sebagai tempat bersantai, dan (satu) responden menyebut taman untuk menjemur pakaian. Menjemur Pakaian Tempat Bersantai Tempat Berkumpul Keluarga Tempat Bermain Estetika Gambar. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Fungsi Taman Suasana yang Diharapkan dari Keberadaan Taman Keberadaan taman di dalam rumah diharapkan dapat memberikan suatu suasana tertentu bagi responden. Responden menyebut hal-hal ber

7 Suasana Taman kaitan dengan keberadaan hewan dalam taman, suasana sejuk/teduh, rapi, sistem hidroponik, kemudahan perawatan taman, bebas dari nyamuk, dan menghadirkan nuansa alam tertentu sebagai bentuk suasana yang di-harapkan dari keberadaan taman. Responden mengatakan hal yang unik seperti adanya sarang lebah agar dapat dimanfaatkan madunya. Responden lain mengatakan adanya kelinci dan marmut di taman menjadi salah satu harapannya. 4 (empat) responden mengatakan keteduhan dan kesejukan hadir dari keberadaan taman. (satu) responden mengatakan taman yang rapi menjadi salah satu karakteristik taman idaman. Kata hidroponik juga disebut sekali dalam deskripsi karakteristik taman idaman. Hidroponik adalah cara penanaman tanpa menggunakan media tanah, sehingga menggunakan media lain seperti sabut kelapa, pecahan batu bata, pasir, dll. (tiga) responden mengharapkan taman mudah dirawat. Hal tersebut mengindikasikan adanya keinginan untuk bebas dari kesulitan dalam pemeliharaan taman. Selain itu, muncul juga kata kunci bebas nyamuk sebagai karakteristik taman idaman karena taman terutama yang memiliki kolam berpotensi menjadi sarang nyamuk. Maka berdasarkan hal itu, muncul (satu) sisi negatif dari keberadaan taman. Ada Hewan Teduh/Sejuk Rapi Hidroponik Perawatan Sederhana/Mudah Bebas Nyamuk Nuansa Alam Gambar. Karakteristik Taman Idaman Berdasarkan Suasana Taman Syndi O. Dewi Surya Kategori nuansa alam mewakili kata kunci efek suara alam, dan bisa melihat sunset dan sunrise dari kursi. Efek suara alam yang dimaksud disini yaitu suara alam yang dihasilkan dari gemerecik air terjun atau air mancur. Kesimpulan Penelitian ini menyatakan bahwa, sebagian besar responden tertarik menyediakan taman di dalam rumah dan hanya responden yang tidak tertarik menyediakan taman di dalam rumah dengan alasan bahwa tidak ada tempat yang cukup untuk menyediakan taman pada rumah saat ini dan ketersedian lahan kosong yang luas di sekitar rumah sehingga tidak memerlukan taman lagi. Selain itu, penelitian ini melihat beberapa hal unik yang dijawab oleh responden karena tidak banyak yang menjawab mengenai hal itu dan mungkin tidak terpikirkan oleh sebagian besar orang. Pada pertanyaan terbuka mengenai alasan ketertarikan dalam menyediakan taman di rumah, beberapa responden menjawab mengenai aspek mitigasi bencana. Hal tersebut menyatakan bahwa ada sikap idealis dalam penyediaan taman di dalam rumah bahwa ruang privat tersebut, dalam hal ini taman di dalam rumah, dapat memberikan manfaat bukan saja bagi pemilik rumah tersebut tetapi juga lingkungan luar. Lalu pada deskripsi mengenai karakteristik taman idaman, terdapat responden yang menginginkan adanya sarang lebah yang dimanfaatkan madunya juga adanya tanaman hidroponik di taman. Apabila jumlah responden ditambah lagi ada kemungkinan jawabanjawaban unik lainnya dapat muncul. Penelitian ini nampaknya membutuhkan responden yang lebih banyak dan perubahan pada pertanyaan deskripsikan karakteristik taman idaman yang anda ingin sediakan di dalam rumah!. Pertanyaan tersebut membawa responden berpikir dan berimajinasi tanpa batas sehingga muncul kategori-kategori seperti lokasi taman, bentuk taman, fungsi taman, vegetasi, elemen penunjang taman, dan manfaat yang ingin ada dengan keberadaan taman. Pada penelitian berikutnya untuk memperdalam penelitian ini, maka setiap kategori tersebut dapat Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05 E 0

8 Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman di Dalam Rumah dijadikan satu pertanyaan terbuka atau tertutup. Selain itu, diperlukan jumlah responden yang lebih banyak sehingga lebih mewakili karakteristik taman idaman secara utuh. Daftar Pustaka Barnett, Guy, Doherty, Michael, dan Beaty, Matthew. Urban Greenspace: Connecting People and Nature. CSIRO Sustainable Ecosystems, Canberra Bolitzer, B., Netusil, N.R The impact of open spaces on property values in Portland, Oregon. Journal of Environmental Management 59, 85 9 Creswell, J.W. (009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online Luttik, Joke The value of trees, water and open space as reflected by house prices in the Netherlands. Landscape and Urban Planning 48, 6-6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06 Tahun 00 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Undang-undang No. 6 Tahun 00 tentang Penataan Ruang E 08 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 05

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya

Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya TEMU ILMIAH IPLBI 206 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Syndi Octakomala Dewi Surya Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi

Lebih terperinci

Rumah Impian Mahasiswa

Rumah Impian Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas

Lebih terperinci

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung Riana V. Gunawan Program Studi Magister Rancang Kota/Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan Hari H. Siregar (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai TEMU ILMIAH IPLBI 0 Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai Binar T. Cesarin (), Chorina Ginting () () Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di Perumahan Bukit Sejahtera Palembang Tutur Lussetyowati Laboratorium Kota dan Permukiman, Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D. TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen TEMU ILMIAH IPLBI 05 Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen Andrie I. Kartamihardja Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Apartemen merupakan salah satu

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi TEMU ILMIAH IPLBI 06 Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi Tri Amartha Wiranata Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Saat ini, isu penggunaan energi

Lebih terperinci

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara C193 Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan, Jakarta Utara Shella Anastasia dan Haryo Sulistyarso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space) dengan unsur vegetasi yang dominan. Perancangan ruang hijau kota harus memperhatikan

Lebih terperinci

Lingkungan Rumah Ideal

Lingkungan Rumah Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berkembangnya suatu kota membawa konsekuensi terhadap perubahan fisik kota yang biasanya juga dibarengi pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas ekonomi yang cukup

Lebih terperinci

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)

Lebih terperinci

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 20 Ruang Hobi Ideal Dimas Nurhariyadi Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan

Lebih terperinci

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal R. Muhammad Amanda Catalonia Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja Rizky A. Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan

Lebih terperinci

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia

Lebih terperinci

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat Dewi R. Syahriyah, Nurhijrah, Saraswati Tedja, Dadang Hartabela, Saiful Anwar Program

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung Enggar Septika D. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) LAMPIRAN 106 Lampiran 1 Kuesioner untuk Survey Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan) Responden yang terhormat. Perkenalkan, nama saya Rachma Kania. Saya sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Lebih terperinci

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami Nurul Aini Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pemilihan kepemilikan

Lebih terperinci

Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan

Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan Gilang I. Noegraha (1), Siti Aisyah Damiati (2), Rakhmat Fitranto (3). (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat Irfan Diansya Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung

Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 05 Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung Witanti N. Utami Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya Alfiani Rahmawati Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran Maulani Faradina Salilana, Aldissain Jurizat Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota merupakan suatu wilayah dimana di dalamnya terdapat beberapa aktivitas manusia, seperti aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya (Yunus, 2005). Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Denah Lokasi Hutan Kota Sungkur Klaten terletak di Kelurahan Sungkur, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Bagian Utara Hutan Kota berbatasan dengan Jalan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi Bayu Andika Putra Program Studi Magister Arsitektur, Rancang Kota, Lansekap dan Program Doktoral

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat Melia W. Pratiwi, Marly V. Patandianan, Bambang Heryanto Laboratoratorium

Lebih terperinci

korespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya.

korespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya. TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Kerusakan Ekologi dan Faktor Penyebabnya Yani Chaerina Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan

Lebih terperinci

Potret Kualitas Wajah Kota Bandung

Potret Kualitas Wajah Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Potret Kualitas Wajah Kota Bandung Maria Ariadne Dewi Wulansari (1), Andri Dharma (2), Tri Rahayu (3) (1) Prodi Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang 38 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja Fauzan A. Agirachman (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Evaluasi Pasca Huni (Post Occupancy Evaluation) pada Taman Lansia di Kota Bandung

Evaluasi Pasca Huni (Post Occupancy Evaluation) pada Taman Lansia di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Evaluasi Pasca Huni (Post Occupancy Evaluation) pada Taman Lansia di Kota Bandung Angela Upitya Paramitasari, Medhiansyah Putra Prawira Progam Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert

Lebih terperinci

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat Ita Roihanah (1), Nurfadhilah Aslim (2), Christy Vidiyanti (3), Hibatullah Hindami (4) (1) Mahasiswa Magister, Sekolah, Perencanaan,

Lebih terperinci

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya Dini Faza Illiyin (1), Rea Risky Alprianti (2) dinifaza93@gmail.com

Lebih terperinci

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik Azzahra M. Firdausah (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca Angela C. Tampubolon (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan tingginya kepadatan penduduk dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ruang Terbuka Ruang terbuka merupakan suatu tempat atau area yang dapat menampung aktivitas tertentu manusia, baik secara individu atau secara kelompok (Hakim,1993).

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah Astri Isnaini Dewi (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Kafe Ideal. Devi J. Tania. Abstrak

Kafe Ideal. Devi J. Tania. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 05 Kafe Ideal Devi J. Tania Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Tekonologi Bandung. Abstrak Pengaruh gaya hidup dalam perilaku masyarakat modern selalu dikaitkan dengan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 4. Arsitektural Aspek arsitektural mengarah pada bagaimana RTH tersebut menarik untuk dikunjungi dan indah dipandang. RTH publik di Kota Malang sebagian besar tidak ada yang mengalami renovasi bagian dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat Stirena Rossy Tamariska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Permukiman

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN Pemilihan lokasi perumahan oleh penghuni, pengembang, dan pemerintah dianalisis berdasarkan hasil kuesioner dengan teknik analisis komponen utama menggunakan sofware SPSS for

Lebih terperinci

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota Riska Amelia Rachman (1), Rizki Fitria Madina (2), Sudarman (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN Berangkat dari permasalahan utama pada bab sebelumnya disimpulkan tiga kata kunci yang mendasari konsep desain yang akan diambil. Ketiga sifat tersebut yakni recycle, community

Lebih terperinci

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia Anastasia Astrid Ronauly Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN 4.1 Temuan Studi Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa temuan studi, yaitu: Secara normatif, terdapat kriteria-kriteria atau aspek-aspek yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan tingginya kepadatan penduduk dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa

Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa Yudhistira Kusuma (1), Suhendri (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building

Lebih terperinci

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbitnya Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang seiring dengan makin menguatnya keprihatinan global terhadap isu pemanasan global dan pembangunan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting dan Evaluasi Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Jepara Jenis ruang terbuka hijau yang dikembangkan di pusat kota diarahkan untuk mengakomodasi tidak hanya fungsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Wisma atlet merupakan salah satu tempat hunian bagi atlet yang berfungsi untuk tempat tinggal sementara. Selain itu keberadaan wisma atlet sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina 1, Hanson E. Kusuma 2, Laras Primasari 3 1 Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina (1), Hanson E. Kusuma (2), Laras Primasari (2) karinaamelia29@gmail.com (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

VI. HASIL PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

VI. HASIL PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN VI. HASIL PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN Pemilihan lokasi perumahan oleh penghuni, pengembang, dan pemerintah dianalisis berdasarkan hasil kuesioner dengan menggunakan sofware SPSS for windows. Penentuan faktor-faktor

Lebih terperinci

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN Kajian Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Pemukiman Di Kampung Brambangan Dan Perumahan Sambak Indah, Purwodadi Yakub Prihatiningsih 1, Imam Buchori 2, Hadiyanto 3 1 Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan UNDIP

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building

Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building Try Ramadhan tryyramadhan@gmail.com Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal Angela U. Paramitasari Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Museum yang memiliki kriteria

Lebih terperinci

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter Salwa B. Gustina Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan bagaimana penelitian ini dengan menjabarkan latar belakang,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau LAMPIRAN Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau 1. Apa keuntungan bagi kampus Universitas Riau dengan status hutan kota tersebut? 2. Apa tujuan utama dan tujuan lainnya

Lebih terperinci

Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung

Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung Binar T. Cesarin Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas 42 IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas Secara geografis, perumahan Bukit Cimanggu City (BCC) terletak pada 06.53 LS-06.56 LS dan 106.78 BT sedangkan perumahan Taman Yasmin terletak pada

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal

Preferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Preferensi Masyarakat dalam Menikmati Streetscape Perkotaan yang Ideal Anisa P. Anugrah Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Streetscape

Lebih terperinci

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh Saiful Anwar Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Bangunan

Lebih terperinci

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA 1 Ita Roihanah Abstrak Kota sebagai tempat berhuni dan bermukim, menjadi bagian paling intim dengan kehidupan

Lebih terperinci

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo Fungsi Ekologis Terciptanya Iklim Mikro 81% responden menyatakan telah mendapat manfaat RTH sebagai pengatur iklim mikro.

Lebih terperinci

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota (Studi Kasus : Kawasan Pasar Buah Kota Kendari) Weko Indira Romanti Aulia weko.indira@gmail.com Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 4. SEHAT ITU PENTINGLatihan Soal 4.4. Ibu Sud 4/4. Kupu-kupu yang lucu ke mana engkau terbang

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 4. SEHAT ITU PENTINGLatihan Soal 4.4. Ibu Sud 4/4. Kupu-kupu yang lucu ke mana engkau terbang SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 4. SEHAT ITU PENTINGLatihan Soal 4.4 1. Kupu-Kupu yang Lucu Jenis kata ulang berayun ayun adalah... Ibu Sud 4/4 Kupu-kupu yang lucu ke mana engkau terbang Hilir mudik

Lebih terperinci

Ruang Favorit dalam Rumah

Ruang Favorit dalam Rumah TEMU ILMIAH IPLBI 5 Favorit dalam Rumah Wienty Triyuly (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK), ITB. () Kelompok

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung Hari Hajaruddin Siregar Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Hutan Kota Hutan dalam Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perkotaan yang signifikan merupakan wujud nyata pembangunan dalam perkembangan kawasan perkotaan. Perkembangan kawasan perkotaan tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP. Gambar 5.1 Konsep. Sumber: Analisa Penulis, 2014

BAB 5 KONSEP. Gambar 5.1 Konsep. Sumber: Analisa Penulis, 2014 BAB 5 KONSEP 5.1 KONSEP UMUM Konsep yang ingin dibuat pada bangunan ini adalah konsep bangunan Islam yang selaras dengan bangunan di sekitarnya. Mengamati jadwal masing- masing pondok pesantren yang sangat

Lebih terperinci

PENNGHIJAUAN DI DESA SEPAKAT BERSATU KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO

PENNGHIJAUAN DI DESA SEPAKAT BERSATU KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO PENNGHIJAUAN DI DESA SEPAKAT BERSATU KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO Muzir, Minda lestari, Fajariyanto dan Ayu Arista Mahasiswa Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penghijauan adalah salah satu kegiatan

Lebih terperinci