X. PENGHASILAN ENERGI MEKANIS
|
|
- Sonny Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 X. PENGHASILAN ENERGI MEKANIS KONTRAKSI OTOT Serabut-serabut otot dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan kenampakannya dalam mikroskop cahaya. Otot seran-lintang, yang mencakup otot rangka dan otot jantung, ditandai oleh pita-pita terang berseling dengan pita pita gelap, sedang otot palos tidak memperlihatkan hal seperti itu. Meskipun fungsi semua tipe otot boleh dikatakan serupa, namun terdapat beberapa perbe daan penting. Dalam pembahasan mi akan dibicarakan lebih dahuu sifat-sifat struktur dan kontraktil otot rangka, kemudian ditunjukkan perbedaan perbedaannya yang utama dengan otot polos dan otot jantung baik dan segi molekular maupun dan segi mekanik. Dalam hal penyediaan energi hariya dibica rakan otot rangka.
2 Otot rangka. 1) Struktur. Untuk dapat memahami mekanisme kontraksi otot rangka perlu Iebih dahulu memahami struktumya: makroskopik, mikroskopik, dan ultrastruktur. Beberapa kata kunci yang perlu diperhatikan ialah: arkomer. filamen. crossbridge! tubulus-t, retikulum sarkoplasmal dan sistema terminal. 2) Kopel eksitasi-kontraksi (kopel EX) adalah proses menginisiasi proses kontraksi oleh potensial aksi. Kopel EK meliputi empat tahapan: penghantaran potensial aksi hingga mencapai tubulus-t dan membebaskan Ca dan sistema terminal; aktivasi protein kontraktil oleh Ca kontraksi; dan relaksasi. Pembebasan Ca++ belum diketahui dengan jelas. Protein kontraktil yang diaktifkan oleh Ca terdiri dan beberapa molekul protein yang membentuk suatu komplek berupa filamen tipis. Yang Ilenja di tulang punggung komplek proteiit itu ialah akun. Protein Iainnya menempel di situ. Kontraksi terjadi jika aktin berinteraksi dengan komplek protein lain yaltu filamen tebal yang mengandung miosm. Interaksi mi terlaksana secara spontan berupa serangkaian sambungan yang disebut cross-bridge. Interaksi ini membentuk komplek aktomiosin. Selanjutnya bagian cross-bridge yang berupa kepala (kapitulum) mebengkok dengan energi dan ATP yang terkandung di dalamnya bersama-sama dengan enzim ATPase. Aktomiosin dalam hal ini mengaktifkan ATPase sehingga disosiasi ATP berlangsung sempuma. Pembengkokan kapitulum menyebabkan filamen tipis meluncur sepanjang filamen tebal dan menghasilkan tensi. Setelah itu cross-bridge lepas dan filamen tipis. Hal ini dapat berlangsung apabila hasil hidrolisis ATP dalam kapitulum diganti dengan ATP. Jika tidak ada ATP pengganti maka cross-bridge tetap melekat pada filamen tipis dan inilah yang mengawali terjadinya rigor mortis. Relaksasi terjadi apabila tersedia ATP dan Ca disingkirkan dan Iingkungan protein kontraktil. 3) Sifat-sifat kemekanisan: Gaya yang dihasilkan oleh cross-bridge yang membengkok dihantarkan melalul filamen tipis ke diskus Z dan kemudian nelalul sarkolema dan insertlo tendo ke tulang. Sifat-sifat kontraktil otot dapat dipelajari dalam dua tipe kondisi mekanik, : isometrik dan isotonik. Tensi (kontraksi) isotonik menghasilkan kekuatan yang tetap selama otot memendek. Tensi (kontraksi) isometrik menyebabkan peningkatan kekuatan semen tara panjang otot tetap. Kombinasi kedua macam tensi itu adalah normal sebagai hasil
3 aktivitas otot yang disebut kontraksi auksotonik. Dalam hal mi pemendekan otot bersaman dengan penambahan kekuatan. Pada otot-otot yang ber lainan, waktu kontraksinya sangat berbeda lama nya. Hisalnya otot-cepat beriangsung lebih singkat daripada otot-lambat. Pada hewan menyusu waktu kontraksi kedua jenis otot itu berbanding kira-kira 2,7. Di samping itu pada kontraksi isotonik sedikit lebih ama daripada isometrik. Pada jenis hewn yang sama (vertebrata) Iamanya waktu kontraksi berurutan sbb. : otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Stimulus yang kuat menyebabkan lebih banyak sel otot, dalam suatu jaringan otot, yang menanggapinya, sehingga kekuatan kontraksinya bertambah. Kon traksi yang Iebih kuat juga dapat diperoleh dengan merangsang otot berkali kali dengan selang waktu amat singkat dan tentu saja dengan stimulus maksimal. Stimulus yang menyusuli suatu kontraksi dikenakan sebelum relaksasi selesai sempuma, yang dilakukan berturut-turut, hasilnya ialah efek tangga (stair case effect). Dalam hal ini sejumlah kontraksi awal yang berurutan memperli hatkan setiap kontraksi sedikit Iebih tinggi amplitudonya daripada kontraksi sebelumya. Efek ini mungkin disebabkan oleh keadaan aktif yang diperpanjang, yang belum selesai secara sempuma menyusul masuknya stimulus berikutnya. Perpanjangan keadaan aktif mungkin disebabkan oleh aliran K+ keluar dan serabut otot. Apabila dua stimulus dikenakan pada otot dengan selang waktu yang sangat singkat sehingga keduanya sangat berdekatan, stimulus kedua masuk sebelum daur kontraksi berlalu, perolehan kontraksi lebih besar dari pada perolehan dengan satu stimulus. Ini adalah contoh penjumlahan kontraksi oleh karena waktu atau penjumlahan temporal. Tetapi jika dua stimulus itu terlalu dekat maka stimulus kedua tidak berpengaruh, sebab membran otot dalam periode refrakter mutlak dan tidak mungkin ditimbulkan kontraksi dengan stimulus berapapun besarnya. Jika sederetan stimulus adekuat dikenakan pada otot akan menghasilkan tetanus tidak sempurna. Dalam hal ini rekaman masing-masing kontraksi masih dapat dibedakan. Jika frekuensi stimulus ditingkatkan, asal tidak dalam periode refrakter mutlak, maka akan terjadi tetanus sempurna. Rekaman kontraksi berupa garis hasil fusi kontraksi yang terjadi berturut-turut. Apabila stimulasi tetanik dipertahankan pada otot lepas, akhirnya akan mengalami kontraktur, tidak mampu relaksasi bahkan ketika stimulasi dihentikan. Selanjutnya jika kontraksi diteruskan otot akan mengalami kelelahan.
4 Tonus pada otot adalah keadaan sedikit kontraksi yang memungkinkan memelihara otot terhadap regangan. Otot yang sehat sesungguhnya tidak pernah secara sempurna relaksasi Otot Jantung. Sel otot ini serupa dengan sel otot rangka dalam hal adanya kenampakan seranlintang. Meskipun ada persamaan dengan otot rangka, otot jantung memperlihatkan perbedaan-perbedaan penting dalam hal struktur dan perilakunya. 1) Kopel EX jantung caranya berbeda nyata dengan otot rangka. Perbedaan yang paling penting ialah jumlah Ca++ dalam sarkoplasma tidak pemah mencuimpi untuk mengaktifkan protein kontraktil. Akibatnya kekuatan kontraksi dapat beragam tergantung dan jumtah Ca++ yang masuk ke dalam sel. Beberapa mekanisme terlibat dalam mengendalikan masuknya Ca 4+ selama berlangsung potensial aksi. a. Potensial aksi jantung memiliki plateau yang diperpanjang, selama itu Ca dapat masuk sel. Ion Ca mi dapat menambah Ca yang dibebaskan dan sister na terminal dan dapat digunakan untuk menginisias kontraksi. b. Seperti halnya pada otot rangka, Ca dibebaskan dan sistema terminal ketika membran sel merigalami depolarisasi. Sebagai tambahan, Ca yang ada dalam sarkoplasma dapat menambah merangsang pembebasan Ca ++ darin sistema terminal. mi disebut pembebasan Ca yang diinduksi Ca c. Mekanisme pertukaran Na-Ca adalah regulator [Caj dalam sel yang penting. Pacla waktu jantung rehat mekbnisme pertukaran mi mendorong Ca ke luar sel Namun apabila sel berstatus depolarisasi, jumlah Ca yang dike luarkan berkurang, atau arah pertukaran berbalik yaitu menambah Ca ke dalam sel. 2) Sifat-sifat kemekanisan otot jantung berbeda dengan otot rangka disebabkan oleh lamanya waktu potensial aksi dan kemampuan otot jantung mengatur;umlah Ca yang masuk ke dalam sel Otot polos. Otot tipe ini sangat berbeda dengan otot seran-lintang dalam hal wujud dan mekanismenya kopel EK Pada otot serat-llntang, cross-bridge dicegah dan ikatan dengan aktin oleh komplek pengenidali troponin-tropomiosin. Pada otot polos, tidak ada sistem pengendali seperti itu. Namun cross-bridge miosin tidak dapat mengikatkan
5 pada aktin hingga miosin itu diaktifkan,dan aktivasi ini memerlukan salah satu proteinprotein berantai ringan pada kapitulum yang difosfonilasi. 1) Fosforilasi miosin dikatalisis oleh kinase untuk miosin berantai ringan (myosin light-chain kinase=mlck), yang tidak aktif ketika rehat. MLCK diaktifkan oleh penggabungan dengan enzim lain, kalmodulin, tetapi ini tidak akan terjadi hingga kalmodulin telah bergabung dengan Ca lnilah peranan Ca pada otot polos yaitu menginisiasi suatu rentetan reaksi yang berakhir pada fosforilasi miosin. 2) Enzim lain, fosfatase miosin, menyingkirkan fosfat dan miosin. Sejumlah miosin aktif pada sembarang waktu bergantung pada aktivitas relatif MLCK dan fosfatase. Relaksasi terjadi ketika [Ca dalam sel turun dan MLCK menjadi tidak aktif PENYEDIAAN ENERGI UNTUK KONTRAKSI. Kelangsungan aktivitas sarkomer tergantung dan kelangsungan penyediaan ATP dan Ca. Untuk membebaskan energi dan ATP tersedia enzim ATPase yang identik dengan miosin. Aktivitas ATPase tergantung dan ion Ka. Simpanan ATP dalam jaringan terbatas, untuk memperolehnya dengan cepat maka berlangsung beberapa macam mekanisme. Untuk penyediaan energi dengan cepat. ADP didaur-ulang menjadi ATP dengan mengikat energi dan senyawa berenergi tinggi lain yaitu kreatinfosfat. Persediaan kreatinfosfat tentu saja juga terbatas, jadi harus ada resistensi kreatinfosfat. Oleh karena reaksi daur-ulang itu dapat balik maka resistensi dapat berlangsung yaltu dalam periode rehat atau ketika aktivitas berkurang. ATP yang berasal dan mitokondria digunakan untuk membentuk kreatinfosfat. Pada Arthropoda dijumpal senyawa semacam itu ialah argininfosfat, perannya serupa. Selain itu pada Nereis dive rsicolor terdapat glukosiaminfosfat dan Pada Arenicola terdapat taurosiaminfosfat. Dalam sel otot vertebrata terdapat enzim miokinase yang dapat mendorong 2 molekul ADP menjadi I molekul ATP ditambah I molekul AMP. Proses resistensi ATP yang utama berlangsung dalam mitokondnion melalui daur asam sitrat. Untuk mengerahkan energi intensif singkat. otot menguraikan setiapi mol glukose menjadi 2 mol asam laktat dengan enzim, namunefisiensinya rendah. Jika cara mi dilaksanakan akan menimbulkan piutang oksigen (oxygen debt). Pembayarannya berlangsung setelah aktivitas berhenti. Pengambilan oksigen tetap di atas normal sampai asam Iaktat disingkirkan dan cairan tubuh.
6 10.3. GERAK BULU CAMBUK DAN BULU GETAR Bulu cambuk dan bulu getar adalah produk protoplasma pada permukaan luar macam-macam sel menyerupai rambut. Keduanya melaksanakan gerakan secara berkala atau - tidak teratur, menimbulkan suatu aliran (misalnya olahan air untuk maksud respirasi perolehan makanan pada tiram) atau melayani lokomosi (pada Protozoa, Turbellaria, larva trokofora Annelida dan Mollusca). Bulu cambuk Iebih panjang daripada bulu getar dan biasanya jumlahnya lebih sedikit. Ultra struktur keduanya boleh dikatakan serupa. Di dalam kedua bangunan itu ditemukan protein dengan aktivitas ATPase yang disebut dinein. Selain itu dijumpai protein tubulin yang menyusun bangun an mikrotubulus. Gerak kedua macam bulu itu dilandasi aktivitas mikrotubulus. Pada bulu getar dikenal gerak pendulum dan pada bulu cambuk dikenal gerak bergelombang. XI. SEKRESI GAS Omzet energi oteh tubuh organisme sebagian besar digunakan untuk aktivitas otot. Hewan-hewan air yang Iebih berat daripada air dan tidak hidup menetap di dasar perairan harus menggunakan sebagian energinya, bukan untuk bergerak maju, tetapi sekedar untuk mencegah penenggelaman dalam Jingkungannya. Jika seekor hewan mampu mencapai status pengapungan netral yaitu berat jenisnya sama dengan air yang melingkunginya maka energi dapat sepenuhnya untuk gerak dalam medium. Masalahnya menjadi rumit pada hewan-hewan yang besar. Hewan-hewan kecil, dengan luas permukaan tubuhnya relaif Iebih besar berkaitan dengan massa tubuhnya, dapat menggunakan anggota badannya atau tonjolan tubuh Iainnya untuk mencegah penenggelaman atau sekurang-kurangnya mereduksi laju penenggelaman. Hewan-hewan air tawar juga memiliki masalah Iebih besar dalam pencapaian pengapungan netral, sebab berat jenis air tawar Iebih rendah daripada air laut. Ada tiga mekanisme untuk menurunkan berat jenis yaitu: 1. mengisi tubuh dengan substansi -substansi ringan; 2. mengubah status hipoosmotik terhadap Iingkungan; 3. menggunakan bangunan-bangunan berisi gas CARA-CARA SUBSTITUSI UNTUK PENGENDALIAN PENGAPUNGAN Beberapa Coelenterata dapat mengganti ion-ion berat dengan ion-ion yang Iebih ringan menggunakan transpor aktif. Mekanisme ini terlalu mahal untuk hewan air
7 tawar. Substitusi ion juga digunakan oleh Cumi-cumi yang hidup di laut dalam. Substitusi materi ringan untuk membentuk kerangka tubuh. Ikan sotong (Cephalopoda) yang aktif bergerak memiliki rangka yang ringan dibuat dari kitin, yang disebut pen. Ikan sotong yang kurang aktif memiliki rangka yang berat mengandung materi yang lebih berat, seperti CaCo3. Gastropoda yang tinggal di dasar perairan kurang aktif memiliki konka yang berat, sedang Gastropoda yang mobil bahkan tidak memiliki konka seperti Nudibranchia. Rupa-rupanya meningkatkan kemampuan mengapung disertai dengan mengorbankan kelmatan struktur. Dengan demikian hal seperti ini utamanya hanya digunakan oleh binatang kecil VESIKA NATATORIA Vesika Natatoria banyak ditemukan pada teleostei. Namyak pula yang tidak memiliki struktur seperti itu, seperti halnya pada Elasmobranchii. Beberapa teleostei pernah memilikinya tetapi dalam perkembangan tubuhnya alat itu menghilang, termasuk dalam golongan ini yaitu ikan-ikan yang menetap didasar perairan tanpa perlu berenang. Struktur dan fungsi veresika natatoria beragam pada berbagai spesies. Umumnya dinding alat ini terdiri dari 3 lapis yaitu : 1. Tunika eksterna, terdiri dari jaringan ikat. 2. Tunika submukosa, terdiri dari jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan saraf. 3. Mukosa epitel, yang melingkupi lumen vesika natatoria. Alat ini terdiri dari dua wilayah dan bagian fungsional : bagian sekresi dengan kelenjar gas dan rete mirable, dan bagian penimbunan dan reabsorpsi. Penyediaan darah untuk vesika natatoria umumnya dari percabangan aorta dorsalis. Vena dari kelenjar gas kembali melewati vena portae hepatis; yang kembali dari bagian penyerapan melewati vena kardinalis posterior. Darah dapat didorong kedua wilayah fungsional itu dengan mekanisme refleks sistem saraf otonom.
8 Buku Acuan Campbell, N.A. Reece, J.B. and Mitchell, L.G. 1999, Biology, Fifth Edition, Addison Wesley, New York. Fregly MJ., and Blatteis CM., 1996, Handbook of Physiology: Enviromental Physiology, Oxford University Press, New York. Fried, G.H. and G.1. Hademenos The outlines of Biology. Second Edition. McGraw-Hill Companies Inc. New York. Ganong, W.F Review of Medical Physiology. Prentice-Hall International Inc, London. pp Ian Kay, Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific publisher, Guildford. Pp Marshall, PT., and G.M. Hughes Physiology of Mammal and Other Vertebrates. Cambridge University Press. Cambridge Prosser, CL. (Edit) Comparative animal physiology. John Wiley & Sons, New York. Stephenson, WK Concepts in neurophysiology. John Wiley & Sons, New York.
Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot
Tinjauan Umum Jaringan Otot Tipe Otot Otot rangka menempel pada kerangka, lurik, dapat dikontrol secara sadar Otot jantung menyusun jantung, lurik, dikontrol secara tidak sadar Otot polos, berada terutama
Lebih terperinciMekanisme Kerja Otot
Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
Lebih terperinciOtot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan
MORFOLOGI Organisasi Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan unit penyusun sistem saraf.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka
3 TINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka Otot rangka (skeletal muscle) bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot rangka disebut juga otot lurik (striated muscle) karena pengaturan
Lebih terperinciMEKANISME KERJA OTOT LURIK
MEKANISME KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. MEKANISME OTOT LURIK/OTOT RANGKA Mekanisme kerja otot pada dasarnya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak adalah otot. Otot merupakan jaringan yang terbentuk dari
Lebih terperinciSkeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita
Skeletal: Struktur jaringan tulang Klasifikasi tulang Tulang tengkorak, rangka dada, tulang belakang, panggul, ekstremitas atas dan bawah Sendi: Klasifikasi berdasarkan gerakan Klasifikasi berdasarkan
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT KELOMPOK/GELOMBANG : II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA (1204015223)
Lebih terperinciBIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT
BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT dr. Aditya Candra Fakultas Kedokteran Abulyatama PENDAHULUAN Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi
Lebih terperinciBAB VII Biokimia Muskuloskeletal
BAB VII Biokimia Muskuloskeletal pg. 144 A. KOMPOSISI STRUKTUR TULANG DAN OTOT Tulang merupakan jaringan ikat termineralisasi. Tulang terdiri atas bahan organik (protein) & anorganik. Bahan organik yaitu
Lebih terperinciHISTOLOGI JARINGAN OTOT
Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu
Lebih terperinciMAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA ARBI WIGUNA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017 Otot lurik mempunyai serabut kontraktil
Lebih terperinciFISIOLOGI OTOT. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND. Kuliah Pengantar Blok 1.3 Minggu IV
FISIOLOGI OTOT Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND SIFAT-SIFAT KHUSUS OTOT Mudah terangsang (irritability) Mudah berkontraksi (contractility) Dapat melebar (extensibility) Dapat diregang
Lebih terperinciFISIOLOGI SEL & OTOT OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK
FISIOLOGI SEL & OTOT OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK SEL-SEL SEBAGAI SATUAN HIDUP TUBUH Dasar satuan hidup tubuh adalah sel, dan tiap-tiap organ sebenarnya merupakan kumpulan banyak sel yang tidak sama, yang
Lebih terperinciKULIAH 5 SS SISTEM OTOT
KULIAH 5 SS SISTEM OTOT O SISTEM OTOT Pustaka acuan: Gartner & Hiatt (1997). Color Text of Histology Bab Junquiera (1980). Basic Histology. Bab McFadden & Keeton (1995) Biology, an exploration of life.
Lebih terperinciJenis jenis otot. Cara kerja otot polos
SISTEM OTOT Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain
Lebih terperinciJARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN
JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI OTOT BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI OTOT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel
Lebih terperinciOleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D
Oleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D Dasar bagi pergerakan pada sel hidup melibatkan zat protein kontraktil, yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi mekanis dalam bentuk tensi dan pergerakan.
Lebih terperinciPENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN
PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN Tingkat-tingkat tingkat Organisasi Struktural Pada jaringan hewan, fungsi berkorelasi dengan struktur Sistem-sistem organ hewan saling bergantung satu sama lain Pengantar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon adalah turunan senyawa kalkon yang tersubtitusi
Lebih terperinciKuntarti, SKp, MBiomed. motorik. Sistem saraf. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
Sistem saraf motorik Kuntarti, SKp, MBiomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Bagian Aferen Somatik SISTEM SARAF PUSAT (Otak & Med.Spinalis) SISTEM SARAF TEPI Viseral
Lebih terperinciKontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat
SUMBER-SUMBER ENERGI DAN METABOLISME Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat segera digunakan adalah derivat
Lebih terperinciASPEK BiokimiaWI Tulang dan Otot. Wiryatun Lestariana Bagian Biokimia Fak. Kedokteran UGM
ASPEK BiokimiaWI Tulang dan Otot Wiryatun Lestariana Bagian Biokimia Fak. Kedokteran UGM Biokimia TULANG A. Kimiawi - Kandungan air dalam tulang bervariasi: 14 44% - 30 35% material organik, ± 25% mrpk.
Lebih terperinciGb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)
Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN OTOT) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciiii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik
III. OTOT 1. Jenis-Jenis Jaringan Otot Ada beberapa jeni jaringan otot pada tubuh manusia yang perlu diketahui, antara lain: a. Jaringan Otot polos (Otot Volunter) Jaringan otot polos merupakan otot yang
Lebih terperinciPENGARUH OKSITOSIN TERHADAP KONTRAKSI OTOT POLOS UTERUS. Risma Aprinda Kristanti
Pengaruh Oksitosin (17-21) El-Hayah Vol. 5, No.1 September 2014 PENGARUH OKSITOSIN TERHADAP KONTRAKSI OTOT POLOS UTERUS Risma Aprinda Kristanti Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciFUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP
TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor
Lebih terperinciA. Respirasi Selular/Aerobik
UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pendahuluan METABOLISME Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 4 SEL: RESPIRASI Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah ANABOLISME (Pembentukan molekul kompleks
Lebih terperinciA. PHYSIO EX 8.0 : MUSCLE PHYSIOLOGY ISOMETRIK DAN ISOTONIK
A. PHYSIO EX 8.0 : MUSCLE PHYSIOLOGY KONTRAKSI ISOMETRIK DAN ISOTONIK Pendahuluan Hampir semua sel hidup memiliki perangkat intrasel untuk menghasilkan gerakan tertentu, misalnya redistribusi komponen-komponen
Lebih terperinciSISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1
SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS Regita Tanara 102015121 / B1 SKENARIO Seorang anak 5 tahun dibawa ibunya ke UGD rumah sakit dengan keluhan jari telunjuknya memar akibat terjepit daun pintu IDENTIFIKASI
Lebih terperinciPENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica
PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tumbuhan tingkat tinggi, air dan hara dari dalam tanah diambil dari diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan
Lebih terperinciORGANISASI KEHIDUPAN. Sel
ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.
Lebih terperinciBIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel
BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING
KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN (Kuliah TM 4; 23 Sept 2014) PROSES MENGHASILKAN DAGING TERNAK HIDUP KARKAS POTONGAN BESAR READY TO COOK Red meat White meat NAMP Meat Buyer
Lebih terperinciNeuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015
Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang
Lebih terperinciProses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan
Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan Terdiri dari beberapa proses seperti: 1. Perubahan anatomis dan fisiologis miometrium Pertama, terjadi pemendekan otot polos miometrium
Lebih terperinci2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria
2.1.1 Definisi Bioenergetika Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otot Rangka Otot merupakan jaringan peka rangsang. Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
Lebih terperinciS E L. Suhardi, S.Pt.,MP
S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.
Lebih terperinciDISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI
OTOT MANUSIA UNIVERSITAS PGRI Y O G T A Y A K A R DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI (09144600025) HERKA ARDIYATNO (09144600172) LESTARI PUJI UTAMI (09144600214) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciOTOT DAN SISTEM GERAK ridwan@sith.itb.ac.id GERAK --- ciri makhluk hidup Macam-macam gerak : gerak amoeboid, gerak silia, gerak flagela, gerak sebagian anggota tubuh, gerak seluruh tubuh. Gerak melibatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konversi Otot Menjadi Daging Kondisi ternak sebelum penyembelihan akan mempengaruhi tingkat konversi otot menjadi daging dan juga mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan
I. PENDAHULUAN Stamina adalah kemampuan daya tahan lama organisme manusia untuk melawan kelelahan dalam batas waktu tertentu, dimana aktivitas dilakukan dengan intensitas tinggi (tempo tinggi, frekuensi
Lebih terperinciOtot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan
Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka
Lebih terperinciRESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi
RESPIRASI SELULAR Cara Sel Memanen Energi TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan cara sel memanen energi kimia melalui proses respirasi selular dan faktorfaktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 14. Siklus ATP dan Bioenergetika Sel. Di dalam setiap perubahan fisik atau kimia, jumlah total energi pada lingkungan adalah tetap.
BAB 14 Siklus ATP dan Bioenergetika Sel Bioenergetika adalah bagian dari biokimia yang bersangkutan dengan transformasi dan penggunaan energi oleh sel hidup Hukum Pertama dan Kedua Termodinamika - Hukum
Lebih terperinciFOTOSINTESIS. Pengertian Fotosintesis
FOTOSINTESIS Pengertian Fotosintesis Fotosintesis merupakan proses yang dilakukan oleh organisme autotrof, dengan menggunakan energi dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil untuk membuat bahan
Lebih terperinciKELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017
713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesegaran Jasmani 2.1.1 Definisi Kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa menimbulkan
Lebih terperinciJARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA
JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR
SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Prinsip dasar sistem sirkulasi Hanya dapat berlangsung jika ada pompa (satu atau lebih) dan saluran di mana darah
Lebih terperinciJaringan Otot Pada Hewan
Jaringan Otot Pada Hewan # Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.1
1. Perhatikan gambar struktur sel hewan berikut! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.1 Organel sel X berfungsi untuk.... metabolisme pembelahan sel sintesis protein
Lebih terperinciOksidasi Asam Piruvat
Oksidasi Asam Piruvat Apabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam mitokhondria. Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi menjadi asetil-koa Dalam reaksi ini : o o o o o Menghasilkan NADH
Lebih terperinciSISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN
SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Dari sejumlah daftar cabang olahraga yang berkembang
Lebih terperinciSel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran
Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,
Lebih terperinciBIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil
BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil normal alkohol Saraf 3.50 menit 2.30 menit Otot 3.40 menit 1.20 menit B. Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati kontraksi otot gastrocnemius pada
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN METABOLISME, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN REPRODUKSI
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES II) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT FISIOLOGI DAN METABOLISME, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen kaleng lazim digunakan di dunia olahraga karena ada anggapan bahwa penggunaan oksigen kaleng mempercepat waktu istirahat menjadi pulih setelah tubuh lelah akibat
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI RIGOR MORTIS
PATOFISIOLOGI RIGOR MORTIS 1 Erwin Kristanto 2 Sunny Wangko 1 Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran 2 Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinciAKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung
AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG Potensial Aksi Pada Jantung Pendahuluan Jantung : Merupakan organ vital Fungsi Jantung : Memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak pada rongga dada sebelah kiri. Batas
Lebih terperincifosfotriose isomerase, dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3- bisfosfogliserat melalui gliseraldehid 3-fosfat.
1. GLIKOLISIS PENDAHULUAN Sebagian besar jaringan membutuhkan glukosa meskipun dalam jumlah minimum, terutama otak dan eritrosit. Glikolisis merupakan jalur utama untuk pemanfaatan glukosa dan di sitosol
Lebih terperinciTEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN
TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kehidupan di bumi ini bergantung kepada fotosintesis baik langsung maupun tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciFungsi Jaringan Otot. Pergerakan. Mempertahanlan postur tubuh. Menstabilkan sendi. Menghasilkan panas
Histologi Otot Fungsi Jaringan Otot Pergerakan Mempertahanlan postur tubuh Menstabilkan sendi Menghasilkan panas Kontraktilitas Karakteristik khusus Otot Hanya satu kerja: untuk memendek Pemendekan menghasilkan
Lebih terperinciDASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF
DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:
Lebih terperinciPengertian Mitokondria
Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi
Lebih terperinciBIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo
BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. Overview Penemuan sel Sel dan homeostasis Ukuran sel Kategori sel Bagian sel Tokoh penemu sel Robert Hooke A. v. Leeuwenhoek M. Schleiden T. Schwann R. Virchow
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN ATP DARI LUAR TERHADAP PEMULIHAN KELELAHAN OTOT GASTROCNEMIUS RANA SP M. ARIEF ERVANA B
EFEKTIVITAS PEMBERIAN ATP DARI LUAR TERHADAP PEMULIHAN KELELAHAN OTOT GASTROCNEMIUS RANA SP M. ARIEF ERVANA B04060458 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
Lebih terperinciSistem Muskuloskeletal. Yuliati Departemen Biologi Oral
Sistem Muskuloskeletal Yuliati Departemen Biologi Oral Sistem Muskuloskeletal Bones internal framework Muscles generate force and movement Ligaments connect bones Tendons connect muscles to bone Semua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Glukosa Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari hasil hidrolisis karbohidrat. 1 Karbohidrat
Lebih terperinciPerwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf
Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf SKELET OTOT SARAF KESATUAN PERTAMA YG MELAKSANAKAN GERAK ERGOSISTEMA I MENDUKUNG DARAH & CAIRAN
Lebih terperinciKeanekaragaman Organisme Kehidupan
Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani Definisi Komponen Kesegaran Jasmani Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1. Definisi Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan energi dan kekuatan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
Lebih terperinci1 Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik
Lebih terperinciBIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt
BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel
Lebih terperinciTHE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek
THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The
Lebih terperinciBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI (BLOK BS 2)
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI (BLOK BS 2) BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robi, atas segala rahmat dan karunia-nya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Orang yang mampu mempertahankan agar tubuhnya tetap bugar dapat memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup. Beberapa cara untuk mempertahankan kebugaran adalah dengan menjaga
Lebih terperinciBIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini
BIOENERGETIKA Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini 1 BIOENERGETIKA MEMPELAJARI DINAMIKA/ PERUBAHAN ENERGI PADA REAKSI BIOKIMIAWI (REAKSI KIMIA PADA ORGANISME) 2 PADA ILMU KIMIA TELAH DIKENAL ADANYA: 1.REAKSI
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan
42 BAB 6 PEMBAHASAN Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh perbedaan suhu dan tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan coba post mortem. Penelitian
Lebih terperinciJaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4
Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari
Lebih terperinciJaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo
Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal luas sebagai penyakit kardiovaskular, merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat modern
Lebih terperinciPertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.
Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2. Respirasi anaerob 3. Faktor-faktor yg mempengaruhi laju respirari
Lebih terperinciPertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011
Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan III. Cara Kerja Sel Topik Bahasan: Fungsi (protein) membran Energi dalam kehidupan Fungsi enzim
Lebih terperinciLaporan Praktikum. Fisiologi Hewan. Berbagai Rangsangan Pada Sediaan Otot Saraf
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Berbagai Rangsangan Pada Sediaan Otot Saraf Laporan ini disusun guna memenuhi nilai praktikum mata kuliah yang dibimbing oleh Dra.Moerfiah, M.Si dan Rouland Ibnu Darda,
Lebih terperinciGambar 2.1. Struktur Fisik Sel
URAIAN MATERI 1. PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA Struktur terkecil dari tubuh manusia adalah sel, dan tiap organ merupakan kesatuan dari berbagai sel yang berbeda-beda, yang dihubungkan satu sama lain oleh
Lebih terperinciSISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014
SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING
ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING KELAS B Juni Sumarmono, PhD Ir. Kusuma Widayaka, MS SEMESTER GASAL 207/2018 Kuliah TM 4 Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Struktur sel tumbuhan dan hewan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciSISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya
Lebih terperinciSilabus Olimpiade BOF XI Soal SMP
Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk
Lebih terperinciUSAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan
USAHA (KERJA) DAN ENERGI Konsep fisika dalam dinamika yang juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan pengaruh luar (gaya) dengan keadaan gerak benda, selain hukum
Lebih terperinciSel sebagai unit dasar kehidupan
Sel sebagai unit dasar kehidupan 2.1 Kimia kehidupan (Book 1A, p. 2-3) A Apa unsur-unsur kimia anorganik penyusun organisme? (Book 1A, p. 2-3) 1 Air (Book 1A, p. 2-3) Fungsi Sebagai pelarut Sebagai agen
Lebih terperinciMETABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI
METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI Pendahuluan Manusia memerlukan energi untuk setiap sel-selnya menjalani fungsi kehidupan Adenosine Three Phosphate
Lebih terperinci