Sistem Muskuloskeletal. Yuliati Departemen Biologi Oral

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Muskuloskeletal. Yuliati Departemen Biologi Oral"

Utami Cahyadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Sistem Muskuloskeletal Yuliati Departemen Biologi Oral

2 Sistem Muskuloskeletal Bones internal framework Muscles generate force and movement Ligaments connect bones Tendons connect muscles to bone Semua fungsi fisik tubuh melibatkan otot, misal: gerak tubuh, denyut jantung, kontraksi pembuluh darah dll Otot rangka menyusun 40% tubuh Komponen Sistem Muskuloskeletal a. bones b. muscles c. ligament d. tendons e. nerves biological and mechanical system.

3 Fungsi Sistem muskuloskeletal 1. Memberi bentuk tubuh, 2. Melindungi organ dalam, 3. Menyimpan mineral kalsium dan fosfat, 4. Tempat melekatnya otot, 5. Sebagai pengungkit (tuas) dalam pergerakan sendi, 6. Mengandung sumsum tulang tempat pembentukan sel darah, 7. Menghasilkan panas tubuh

4 SKELETAL MUSCLE Muscle Struktur Otot Skeletal A B Muscle fasciculus Inervasi pada muscle fiber dilakukan oleh : H band C Z disc A band I band Muscle fiber Sistem Saraf Motorik Somatik 86 Unit II Membrane Physiology, Nerve, and Muscle D Z Sarcomere Z H Myofibril G-Actin molecules J Teloglial cell Terminal nerve branches Myelin sheath Axon Myofilaments F-Actin filament K Myofibrils Muscle nuclei E Myosin filament L A B Myosin molecule M Synaptic vesicles Axon terminal in synaptic trough F G H I Light meromyosin N Heavy meromyosin C Subneural clefts

5 Neuromuskular Junction Adalah sinap ( hubungan ) antara ujung saraf motorik A dengan sarcolemma muscle fiber

6 Kerja Otot Kontraksi otot melawan beban Energi dipindah dari otot ke beban eksternal Energi berasal dari reaksi kimia dalam sel otot Macam kontraksi otot a. Isometrik : panjang tetap, tonus berubah Normal range of contraction Kontraksi Otot b. Isotonik : tonus tetap, panjang berubah Phenomena kontraksi Summasi Tetani Tension of muscle Tension during contraction Increase in tension during contraction Tension before contraction Treppe D ( stair case phenomena ) 0 1/2 normal Normal Length 2 x normal

7 Tulang Komponen Pembentuk Tulang Mikroskopis tulang : bahan organik (30%) & mineral (70%) 1. Bahan organik tulang a. Matrik tulang : 98% bhn organik tulang kolagen (95%) protein non-kolagen (5%) 2. Mineral 95% terdiri dari hidroksiapatit kristal kalsium fosfat. b. Sel tulang : sebesar 2% osteoblas, osteosit dan osteoklas

8 Struktur Histologis Setiap jenis tulang terdiri atas a. Kortikal : % vol termineralisasi b. Trabekula : hanya 20% vol termineralisasi - sebag besar terdiri atas sumsum - mengandung lemak dan/atau jar hematopoetik Tulang panjang

9 Sel-sel Tulang 1. Osteoblas peran : produksi kolagen & mukopolisakarida. 2. Osteosit sel tulang yg tertanam matrik yg termineralisasi peran : sintesa matrik 3. Osteoklas sel yang dapat bergerak ( motil ) dapat berpindah peran : resorbsi tulang

10 Hubungan Osteoblas, Osteoklas dan Osteosit Pada Matriks Tulang

11 Sumber Energi Kontraksi I. Phosphocreatine Creatine + PO 3 - ATP II. Glycogen Lactic acid ADP Energy for muscle contraction III. Glucose Fatty acids Amino acids + O 2 CO 2 + H 2 O + Urea AMP

12 Metabolisme Aerob Tjd peristiwa oksidasi reaksi dg O 2 Energi hasil reaksi oksidasi tiap bhn mknan ( kh, prot., lemak ) dg 1 liter O 2 : a. karbohidrat 5 kkal b. lemak 4,7 kkal c. protein 4,5 kkal Reaksi : glukosa O 2 CO 2 + H 2 O + 36 ATP

13 Metabolisme Anaerob Metabolisme tanpa O 2 Fungsi : penyediaan energi mendesak Hanya berlangsung pd karbohidrat ATP lebih < Reaksi : glukosa as.laktat + 2 ATP Asam Laktat M pengaruhi ph cair tubuh kerja enzim terganggu Diubah as.piruvat - dibakar/oksidasi (20%) - diubah jadi glukosa (80%) energi metab.aerob

14 Kelelahan Otot Muscle Fatique Otot bekerja maksimal : posisi keseimbangan, misalnya : kepala, leher dan tulang belakang berada pd satu garis lurus pengaruh gaya gravitasi Akibat kontraksi otot terus menerus dalam waktu yang lama. Kontraksi makin lemah akibat kekurangan ATP

15 Tipe kelelahan Transmission fatigue : kegagalan hub saraf-otot dalam menghantarkan impuls. Penyebab : turunnya sekresi neurotransmiter atau daya ikat reseptor neurotransmiter Central fatigue : sistem saraf pusat tidak dapat menyalurkan impuls pada saraf motorik Muscle fatigue : kurangnya energi untuk kontraksi ( ATP, kreatin fosfat ), terjadi akumulasi asam laktat

16 Sampai Bertemu lagi..

dokumen-dokumen yang mirip

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot Tinjauan Umum Jaringan Otot Tipe Otot Otot rangka menempel pada kerangka, lurik, dapat dikontrol secara sadar Otot jantung menyusun jantung, lurik, dikontrol secara tidak sadar Otot polos, berada terutama