MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK BURNING MANAGEMENT SYSTEM (BMS) PADA FURNACE DI BAGIAN 260F101 LOC III PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP
|
|
- Verawati Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK BURNING MANAGEMENT SYSTEM (BMS) PADA FURNACE DI BAGIAN F101 LOC III PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP Duta Ardhana 1, Iwan Setiawan, S.T., M.T. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof.Sudharto,SH Tembalang, Semarang ABSTRAK Salah satu produk unggulan PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang memiliki kualitas dunia adalah pelumas. Dalam proses produksi bahan dasar pelumas (lube base) dibutuhkan berbagai langkah proses yang pastinya memerlukan langkah-langkah pemanasan yang dilakukan oleh furnace (dapur). Furnace merupakan alat pemanas raksasa yang melakukan proses pembakaran fuel gas/fuel oil dalam skala yang besar. Untuk melakukan proses pembakaran tersebut tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi jika tidak menggunakan teknologi yang handal. Oleh karena itu, proses pembakaran pada furnace diatur oleh Burning Management System (BMS). BMS adalah suatu sistem berbasis PLC (Programmable Logic Controller) yang mengatur semua kegiatan yang ada di furnace. Dengan logic-logic yang sudah di-setting dalam diagram laddernya, sistem ini mengatur mulai dari pembersihan furnace, pengecekan parameter-parameter yang berkaitan dengan proses di furnace, penyalaan, hingga shutdown. Dengan adanya BMS ini, penggunaan furnace pada proses produksi menjadi lebih aman dan terkendali. Kata kunci: furnace, Burning Management System, PLC. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap merupakan salah satu industri yang menggunakan sistem kendali otomatis dalam proses produksinya. Sistem kendali otomatis sangat diperlukan dalam operasi-operasi industri misalnya untuk pengontrolan tekanan, temperature, level, kelembapan, viskositas dan laju alir dalam proses produksi. Otomatisasi saat ini tidak hanya diperlukan sebagai pendukung keamanan operasi, faktor ekonomi maupun mutu produksi, namun telah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi proses industri. LOC (Lube Oil Complex ) III adalah bagian dari Kilang I PT PERTAMINA RU IV yang memproduksi lube base (bahan dasar oli). Di dalam LOC III terdapat Furnace F101 yang merupakan dapur tempat memasak feed reactor pada proses hydrotreating. Proses pembakaran pada furnace diatur oleh Burning Management System (BMS). BMS adalah suatu sistem berbasis PLC (Programmable Logic Controller) yang mengatur semua kegiatan yang ada di furnace. Dalam kinerjanya, BMS memiliki 8 modul yang saling terkait yaitu : modul pembersihan udara (purging), modul memulai pembakaran, modul penyalaan/ pemantikan (ignition), modul pembakaran gas, modul pembakaran minyak, modul mendeteksi api utama, modul menutup minimum, modul pembakaran gas buangan. Modul-modul tersebut berperan penuh dalam proses menyalakan api pada furnace, jika proses pada modul-modul tersebut telah terlalui dengan baik maka kendali dapat diambil alih oleh operator pada control room dengan DCS Tujuan Kerja Praktek Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan dalam dunia kerja dengan baik.
2 2. Menciptakan hubungan baik antara Perguruan Tinggi dengan Pihak Perusahaan. 3. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. 4. Mengetahui struktur, fungsi, dan sistem kerja Burning Management System (BMS) pada Furnace di Bagian F101 LOC III Cilacap Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang berkaitan dengan makalah kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Makalah kerja praktek ini akan membahas tentang garis besar struktur, fungsi, dan sistem kerja Burning Management System (BMS) pada Furnace di Bagian F101 LOC III Cilacap. 2. Tidak akan terlalu membahas tentang proses produksi dan PLC secara mendalam pada PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. II. DASAR TEORI 2.1. Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) merupakan komponen utama dalam lingkungan Computer Integrated Manufacturing (CIM) yang dapat mewujudkan informasi real time dimana semua informasi tersimpan. Konsep dari PLC adalah programmable, menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi dan negasi serta controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan Struktur PLC Secara umum PLC dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu modul input, CPU dan modul output serta dilengkapi dengan unit catu daya / power supply, sebagaimana digambarkan dalam digram blok sebagai berikut: Gambar 2.1 Diagram blok sistem PLC Sedangkan gambar berikut merupakan contoh bentuk PLC jenis CQM, dimana setiap unit-unitnya telah tersusun secara modular. Gambar 2.2 PLC jenis GE Fanuc IC200UDR005 Komponen-komponen PLC terdiri dari: a. Power Supply Unit Unit ini berfungsi untuk memberikan sumber daya pada PLC sehingga memungkinkan PLC dapat bekerja. Unit ini biasanya sudah berupa switching power supply. Catu daya yang digunakan sebesar 220 V dengan arus yang bervariasi tergantung konsumsi PLC, dan juga menghasilkan tegangan DC -24V dan 24 V. Catu daya biasanya berada pada modul yang terpisah. b. CPU (Central Prossesing Unit) PLC Unit ini merupakan otak dari PLC. Di unit inilah program yang telah dibuat dolah sesuai dengan hukum kontrol logika sehingga sistem kontrol yang telah kita desain dapat bekerja sesuai dengan keinginan kita. Di samping itu PLC juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja dari PLC, transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memori, dan unit I/O.
3 c. Memory Unit Untuk menyimpan program yang telah dibuat maka diperlukan suatu unit memori elektronik. Selain untuk menyimpan program kerja, memori juga digunakan untuk: Menyimpan data dan status input/output (interfacing information) Menyimpan data/informasi untuk fungsifungsi internal (pewaktu, pencacah, marker relay,dll) d. Input / Output (I/O) Unit Pada umumnya informasi data pada PLC dinyatakan dalam bentuk tegangan listrik antara 5 V 15 V DC, sedangkan diluar sistem tegangan bisa bervariasi dari 24 V- 240 V DC maupun AC, demikian pula dengan arusnya. Unit I/O PLC dimaksudkan untuk interfacing antara kedua skala besaran tersebut. PLC yang modern biasanya sudah menggunakan komponen yang mempunyai sifat electricaly isolated terhadap sistem diluar PLC Control Valve Valve adalah suatu peralatan mekanis yang melaksanakan suatu aksi untuk mengontrol aliran fluida di dalam sistem perpipaan. Dalam bahasa sederhananya valve bekerja seperti prinsip keran air. Sebuah control valve terdiri atas dua bagian dasar yaitu actuator dan valve. Bagian actuator adalah bagian yang mengerjaan gerak buka tutup valve. Dan bagian valve adalah komponen mekanis yang menentukan besarnya flow yang masuk ke proses. Berikut gambar bentuk umum dari sebuah control valve: Actuator Actuator adalah bagian dari control valve sebagai sumber penggerak yang mengatur travel dari valve stem, dimana dihubungkan dengan plug yang akan mengatur aliran yang melalui control valve. Prinsip kerja actuator adalah tekanan sinyal pneumatic (0,2-1 kg/cm 2 atau 3-15 psi) yang terakumulasi didalam ruang (diaphragm dan diaphragm case) menimbulkan gaya yang bekerja melawan pegas sehingga akan menggerakkan bagian stem untuk bergerak membuka atau menutup valve. Karena konstruksinya, valve akan menjadi terbuka (air to open/ato) dengan naiknya stem dan adapula yang menjadi tertutup (air to close/atc) dengan turunnya stem. (a) (b) Gambar 3.7 (a) Control Valve aksi ATO (b) Control Valve aksi ATC Gambar 3.6 Control Valve Kombinasi actuator dan valve di atas berfungsi untuk menciptakan aksi dari pada control valve yaitu:
4 Air To Close / ATC / Failure Open: apabila mendapat signal input, maka control valve akan menutup. Semakin besar signal input yang diterima maka semakin besar pula gerakan stem kebawah. Air To Open / ATO: apabila mendapat signal input, maka control valve akan membuka. Semakin besar signal input yang diterima maka semakin besar pula gerakan stem keatas. Gambar 3.8 Control Valve 2.3. Transmitter Transmitter pada prinspnya merupakan sensor. Namun, karena digunakan dalam skala manufaktur maka istilah yang digunakan adalah transmitter. Transmitter pada umumnya digunakan untuk mengukur level, flow, temperature, dan pressure. Transmisi sinyalnya menggunakan sinyal elektrik 4-20mA. Outputan dari transmitter yang berupa arus listrik tersebut kemudian dikonversi dengan I to P converter sehingga dapat mengontrol bukaan valve control Flow transmitter Merupakan pengukur aliran fluida pada suatu plant manufaktur. Macammacam flow transmitter yang biasa digunakan antara lain turbinmeter, orifice, electromagnetic flow meter, dan lain-lain Temperature transmitter Sebagai pengukur suhu fluida dalam skala ukur yang sangat tinggi mancapai ratusan 0 C., contohnya thermocouple Level Transmitter Berfungsi untuk mengetahui level ketinggian fluida pada suatu vessel (tabung penampung fluida). Contoh transmitter level yang umum digunakan adalah displacer yang menggunakan prinsip perubahan benda terapung/ melayang, ada juga pressure differensial level transmitter yang menggunakan prinsip perbedaan tekanan up stream dan down stream suatu fluida Distributed Control System (DCS) Berikut adalah contoh konfigurasi Distributed Control System sehingga dapat mengontrol valve. DCS yang terdiri atas HIS (Human Interface System) dan FCS (Field Control System) berkomunikasi dengan PLC melalui field bus. Melalui I/O modul yang dimiliki PLC, kita dapat mengirimkan sinyal kontrol dari DCS ke valve dalam bentuk sinyal elektrik (4-20mA). Sinyal elektrik tersebut kemudian dikonversi oleh I to P converter menjadi sinyal pneumatic (0,2-1 kg/cm 2 ) untuk mengatur bukaan valve. Sebaliknya, DCS mampu mengirimkan sinyal control karena terjadi penyimpangan set point terprogram dengan kondisi nyata di lapangan yang dilaporkan oleh transmitter atau sesnor (pressure/temp/flow/level) berupa sinyal elektrik pula. Gambar 3.7 Konfigurasi DCS-PLCvalve/transmitter
5 I-4 I-3 I-5 I-6 III. BURNING MANAGEMENT SYSTEM (BMS) PADA FURNACE F101 Furnace F101 ini pada prinsipnya bertugas untuk memanaskan feed reactor pada proses hydrotreating pengolahan Arabian Light Crude menjadi lube base. Berikut ini adalah gambaran proses sederhana dari furnace F101. TIC 024 FG FO MS S.P. FIC 008 Adjustable Minimum Stop FV 008 START HS 053 TSO XV 021 TSO XV 023 TSO XV 020 START FUEL GAS HS 056 PSL 026 Furnace F101 BURNING MANAGEMENT/SAFEGUARDING SYSTEM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 017 IN PROGRESS 018 REQUIRE FLOW PRESENT 019 READY Force Draft Fan K151 RESET MIN.FG FIRING HS SAFE CONDITION Gambar 3.7 Proses sederhana Furnace F101 UV BE 001 Sebagai bahan bakar pemanas pada perancangannya ada 2 jenis : fuel gas (FG) dan fuel oil (FO). Ketika kita menggunakan FO dibutuhkan middle pressure steam (MS) untuk mengkabutkannya agar pembakaran yang terjadi dapat merata. Namun, kondisi di lapangan tidak demikian karena bahan bakar yang digunakan hanyalah FG. Furnace ini juga mendapat injeksi udara (combustion air) dari fan K151 yang berfungsi sebagai pembersih udara pada furnace ketika hendak dinyalakan. Di samping itu ia juga dilengkapi flow indicator controller (FIC008) dan temperature indicator IR BE 002 controller (TIC024) yang bekerja secara cascade dengan TIC sebagai master controllernya dan FIC sebagai slave controller-nya. Pressure switch low (PSL026) sebagai alarm penanda jika tekanan FG pilot low. Kemudian ada juga UV BE001 serta IR BE002 sebagai pendeteksi keberadaan api. Valve yang digunakan di sini ada dua jenis yaitu Tight Shut Off (TSO) dan Adjustable Minimum Stop. Adjustable Minimum Stop tidak dapat menutup sepenuhnya sehingga masih ada gas yang tersalurkan dalam jumlah minimum sedangkan TSO mampu menutup penuh. Seluruh transmitter dan valve yang ada terhubung dengan BMS sebagai pengontrolnya yang berupa PLC-500 LADDER LOGISTIC buatan Rockwell Software Inc. 3.1 Logika Kerja BMS Logika-logika kerja BMS ini dibagi menjadi beberapa modul untuk memudahkan penjelasan kondisi yang dibutuhkan untuk setiap modul. Modul-modul dasar ini mengikuti urutan penyalaan pemanas, juga memasukkan batasan-batasan yang dibutuhkan untuk pengoperasian normal. 1. Modul Pengamanan/Pembersihan Udara Disebut juga purging, modul ini baru dapat bekerja jika syarat berikut telah terpenuhi : Kompresor ForceDraft Fan K151 ON Katub FO (XV024), katub FG (XV020,021), katub gas pilot (XV023), dan katub gas buangan (CV009) CLOSED Katub valve control FG (FV008) CLOSED MINIMUM. Setelah syarat di atas terpenuhi maka teknisi akan menekan tombol Start Purge (HS053). Dengan ditekannya tombol tersebut maka Katub Force Draft Fan akan membuka penuh. Proses pembersihan furnace dari gas-gas yang mudah terbakar berlangsung. Diikuti dengan aktifnya indikator Require Purge Flow Present (018) dan Purge in Progress (017). Lalu Timer Purge mulai menghitung mundur hingga 5 menit. Saat waktu 5 menit sudah selesai dihitung timer,
6 maka katub FD Fan tertutup lagi dan indikator Purge Ready (XA019) dan Safe Condition (014) ON. 2. Modul Memulai Pembakaran Setelah proses purging di atas selesai. Teknisi akan menekan tombol Fuel Gas Start (HS056) sehingga indikator pilot (-023) ON dan pressure low pilot (PSL026) OFF. Kemudian BMS akan mengirimkan pulsa Start Ingniter pada modul pemantikan/penyalaan/ignition. 3. Modul Penyalaan/Pemantikan Disebut juga ignition yang mana setelah mendapat pulsa start igniter ia akan membuka katub TSO Pilot (XV023) sehingga fuel gas dapat mengalir dalam jumlah yang kecil tentunya. Seperti prinsip pada korek gas, pilot gas yang sudah dibuka ini perlu dipantik dengan busi pemantik yang menyala sesaat dengan periode 10 detik. Saat percobaan pemantikan berlangsung, timer Trial for Ingition aktif mulai menghitung selama 5 detik untuk mengaktifkan busi pemantik, setelah 5 detik terlewati maka busi akan mati. Jika belum nyala juga apinya maka busi akan aktif lagi pada periode 10 detik setelah yang pertama. 4. Modul Mendeteksi Api Ada 2 detektor api yang digunakan yaitu UV detector (BE001) dan IR detector (BE002). Ketika salah satu atau kedua detector mendeteksi api. Maka ia akan mengirimkan sinyal Flame present pada modul selanjutnya. Jika tidak maka ia mengirimkan sinyal Flame Failure sehingga BMS akan mengulangi urutan kerja dari awal purging. 5. Modul Pembakaran Gas Setelah mendapat sinyal Flame Present maka Katub TSO Main Valve FG (XV020 dan 021) terbuka. Katub valve control (FV008) menutup minimum. Selama api masih terdeteksi maka sinyal Flame on dikirimkan. Kemudian jika bersamaan dengan itu tombol Reset Minimum FG (HS054) ditekan, maka kendali dapat diambil alih DCS oleh operator di control room. Sinyal Flame Failure Syarat Tombol Start Purge dapat bekerja: - Kompresor Force Draft menyala K Katub : Bahan bakar minyak XV-024 Bahan bakar gas XV-020, 021, & 022 Pemantik (ignition/pilot) XV-023 TSO gas buangan CV-009B dan 044B dalam keadaan tertutup. - Katub valve kontrol FG tertutup minimum FV-008 Tombol Start Purge (HS-053) ditekan Modul Pengamanan / Pembersihan Udara - Katub FD Fan terbuka penuh FIC Indikator Require Purge Flow Present on XA Indikator Purge in Progress on XA Purge Timer mulai hitung 5 menit - Indikator Purge Ready on XA-019 (setelah timer selesai menghitung 5 menit) - Indikator Safe Condition on -014 Tombol Fuel Gas Start (HS-056) ditekan Modul Memulai Pembakaran - Indikator Pilot on XV Indikator pressure low pilot off PSL-026 PAL-026 Pulsa Start Igniter dikirimkan Modul Penyalaan / Pemantikan - Katub TSO Pilot / Ignition membuka XV Busi pemantik menyala dgn periode 10 detik - Trial for Ignition Timer mulai hitung 5 detik MODUL MENDETEKSI API bekerja dalam logika OR - UV detektor BE-001 / BAL IR detektor BE-002 / BAL-002 Sinyal Flame Present dikirimkan Modul Pembakaran Gas - Katub TSO Main Valve FG membuka XV-020 XV-021 MODUL MENUTUP MINIMUM - Katub Valve Control Fuel Gas FV-008 MODUL MENDETEKSI API bekerja dalam logika OR - UV detektor BE-001 / BAL IR detektor BE-002 / BAL-002 Sinyal Flame On dikirim DAN Tombol Reset Minimum Fuel Gas (HS-054) ditekan Operasi (Control Room) Kendali diambil alih oleh OPERASI (DCS - Distributed Control System) Gambar 3.7 State Chart BMS Sinyal Flame Failure
7 IV. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Burning Management System (BMS) merupakan suatu sistem yang mengatur mulai dari pembersihan furnace, pengecekan parameter-parameter yang berkaitan dengan proses di furnace, penyalaan api, safeguarding system, dan shutdown system. 2. Kinerja BMS ini dikendalikan oleh PLC (Programmable Logic Control) yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga ia bekerja dengan logika diagram ladder yang ada di dalamnya. 3. Dengan adanya BMS ini, proses penggunaan furnace lebih aman dari segi keselamatan kerja maupun keselamatan proses produksi. DAFTAR PUSTAKA [1] Setiawan, Iwan., Kontrol PID untuk Proses Industri. Elex Media Computindo, Jakarta, [2] Setiawan, Iwan., Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Penerbit Andi, Yogyakarta, [3] Ogata, Katsuhiko., Teknik Kontrol Automatik Jilid 1, Erlangga, Bandung, [4] Ferry R., Sumardi., Sistem Kontrol Otomatis Mesin Final Test Lampu FL Berbasis PLC GE FANUC, Tugas Akhir S1, Universitas Diponegoro, [5] samsulrajab.blogspot.com BIODATA Duta Ardhana (L2F007026) Penulis dilahirkan 20 tahun yang lalu di Semarang tanggal 15 Juni Ia menempuh pendidikan di SD Pedurungan Tengah 02 Semarang, SMP 2 Semarang, SMA 3 Semarang, dan sekarang sedang menyelesaikan pendidikan jenjang strata 1 di konsentrasi kontrol, Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Dengan mottonya You ll reach your dream, if You re sure, ia bercita-cita menjadi bisnisman pembela umat. Semarang, Maret 2011 Mengetahui dan mengesahkan Dosen pembimbing Iwan Setiawan,S.T.,M.T. NIP
Makalah Seminar Kerja Praktek CONTROL SYSTEM PADA FURNACE 12F1(FOC I) PT. PERTAMINA RU IV CILACAP
Makalah Seminar Kerja Praktek CONTROL SYSTEM PADA FURNACE 12F1(FOC I) PT. PERTAMINA RU IV CILACAP Indra Permadi (L2F006080) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG
Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Bambang Nur Cahyono (L2F008013) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln.
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISA SISTEM KONTROL PADA VESSEL 11V2 DI FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP
ANALISA SISTEM KONTROL PADA VESSEL 11V2 DI FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Oleh: Ahmad Shafi Mukhaitir (L2F 606 003) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KOMPONEN DASAR DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB IV KOMPONEN DASAR DCS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciSAFEGUARD SYSTEM (SISTEM PROTEKSI) DAN TINJAUAN PROSES REACTION FURNACE 93F-401 DI SULFUR RECOVERY UNIT DI PT. PERTAMINA ( PERSERO) RU IV CILACAP
SAFEGUARD SYSTEM (SISTEM PROTEKSI) DAN TINJAUAN PROSES REACTION FURNACE 93F-401 DI SULFUR RECOVERY UNIT DI PT. PERTAMINA ( PERSERO) RU IV CILACAP Prestian Rindho S. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS CASCADE CONTROL PADA FLOW CONTROL DAN LEVEL CONTROL DI BAGIAN 11V2 FOC 1
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS CASCADE CONTROL PADA FLOW CONTROL DAN LEVEL CONTROL DI BAGIAN 11V2 FOC 1 Tri Bagus Susilo (L2F006089) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISA KEHANDALAN KONTROL PADA VESEL 240V117 DI LOC III PT. PERTAMINA RU IV CILACAP
ANALISA KEHANDALAN KONTROL PADA VESEL 240V117 DI LOC III PT. PERTAMINA RU IV CILACAP Roron Wicaksono Abstrak. PT. PERTAMINA RU IV Cilacap merupakan salah satu industri yang menggunakan sistem kendali otomatis
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGONTROLAN PADA VESSEL 11V1 FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) UNIT PENGOLAHAN IV CILACAP
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGONTROLAN PADA VESSEL 11V1 FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) UNIT PENGOLAHAN IV CILACAP Tunjung Dwi Madyanto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciKata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik
Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek Analisis Pressure Control Pada Absorber (101-C1) di CO 2 Removal Field Subang
Makalah Seminar Kerja Praktek Analisis Pressure Control Pada Absorber (101-C1) di CO 2 Removal Field Subang Reza Dwi Imami (L2F008080) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI FUNGSI DAN CARA KERJA DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB III FUNGSI DAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan
Lebih terperinci: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan
Makalah Kerja Praktek PERANCANGAN SHUT DOWN SYSTEM PADA UNIT BOILER PLANT SIMULATOR MENGGUNAKAN PLC ALLEN BRADLEY SECARA SIMULASI DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Achmad Hermansyah (21060110120008)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciSIMULATOR NITROGEN PLANT BERBASIS PLC
SIMULATOR NITROGEN PLANT BERBASIS PLC Faisal Rifki Kafil 1), Ma un Budiyanto 2) 1,2) Program Diploma Teknik Elektro FT-UGM Yogyakarta Jl. Jalan Yacaranda Sekip Unit IV Yogyakarta Telp (0274)-6491302 e-mail:
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KOMPONEN DASAR DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB III KOMPONEN DASAR DCS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini sangat bermanfaat bagi manusia disegala bidang. Teknologi yang sangat
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI FUNGSI KONTROL DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB IV FUNGSI KONTROL DCS
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciAbstrak. Arbye S L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di
1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di persimpangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman agar mengendarai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 1.1 Implementasi 1.1.1 Sistem Gerbang Bendungan Perancangan Kontrol otomatis sistem bendungan menggunakan Programble logic Control (PLC) sebagai alat pengendali yang menggerakan
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciSIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX
SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI FUNGSI KONTROL DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB V FUNGSI KONTROL DCS
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri
Lebih terperinciAPLIKASI REDUNDANT SYSTEM
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI REDUNDANT SYSTEM PADA PROTOTYPE SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK DENGAN GANGGUAN PADA GARDU INDUK PENURUN TEGANGAN MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CPM1A-40 CDT-DV1 Rizky
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM KONTROL DCS
APLIKASI SISTEM KONTROL DCS Disampaikan oleh: ADI PUTRANTO UPTD BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DEMAK - JAWA TENGAH Presentation Objective Pengertian DCS Fungsi Utama DCS Konstruksi DCS Hardware DCS Sistem Kerja
Lebih terperinciBAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)
BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC
PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS KONTROL LEVEL PADA ABSORBER (101-C) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS KONTROL LEVEL PADA ABSORBER (101-C) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG M Arif Syukur Darmiyanto (L2F008054) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciOTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan
OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DIGITAL
SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS LEVEL CONTROL DAN TUNING PROPORSIONAL INTEGRAL PADA COLUMN 220C102 LOC III
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS LEVEL ONTROL DAN TUNING PROPORSIONAL INTEGRAL PADA OLUMN 22002 LO III Jusagemal Aria Endra Luthvi (L2F007042) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciTeknik Otomasi [PengenalanPLC]
Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard
Lebih terperinciPERANCANGAN LENGAN ROBOT PNEUMATIK PEMINDAH PLAT MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
PERANCANGAN LENGAN ROBOT PNEUMATIK PEMINDAH PLAT MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Ari Setiawan, Sumardi, ST. MT, Iwan Setiawan, ST. MT. Labratorium Teknik Kontrol Otomatik Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)
PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK
RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan
Lebih terperincikendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media
Lebih terperinciBAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI
75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK PADA BUKA TUTUP PINTU FURNACE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 DALAM PROSES CONTINUOUS REHEATING FURNACE Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas
Lebih terperinciMODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1
MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level Setiap alat instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukan tinggi permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level, baik
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS
Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS INTEGRASI PLC SIEMENS S7 Lite300DAN DCS CENTUM CS 3000 UNTUK IMPLEMENTASI PENGATURAN CONTROL VALVE Samsul Rajab
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciBab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi
Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan
Lebih terperinciPertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol
Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC
TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014
Lebih terperinciFUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC
FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KENDALI PADA OVEN ROCKWOOL PLANT
IMPLEMENTASI PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KENDALI PADA OVEN ROCKWOOL PLANT Firmansyah Maulana Sugiartana Nursuwars.,S.T (0405128301) Sutisna, ST., MT. (0424116902) Abstracts PLC pada
Lebih terperinciBAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Sistem Kerja Aktuator-aktuator yang digunakan pada pengolah limbah ini perlu adanya pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan
Lebih terperinciPemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK
Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : sugipoli@gmail.com Abstrak Pemisahan produk cacad di industri sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
Lebih terperinciOtomasi Sistem. Konsep Otomasi Sistem dan Strategi Kontrol
Otomasi Sistem Konsep Otomasi Sistem dan Strategi Kontrol Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi Sistem - 01 1 Objektif:
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinciBAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol
BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciAPLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek SISTEM KONTROL ANALYZER (PH) PADA INTERMEDIATE TANK (213 KK)
Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM KONTROL ANALYZER (PH) PADA INTERMEDIATE TANK (213 KK) Al Vandy Reactor Muhammad (L2F008004) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln.
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri
BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )
LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC ) Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah Proyek Akhir Oleh: Bayu Putra
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
39 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan menjelaskan dan memaparkan pengujian mengenai hasil kerja yang telah penulis lakukan selama penelitian terapan dan hasil fungsi yang telah dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung
Lebih terperinciBAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC
BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE
Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE BERBASIS PLC SIEMENS SIMATIC 5-115 Muhammad Abbie Hamzah [1], Sumardi, ST, MT [2] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAPLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY
APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus
Lebih terperinciBAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR
BAB IV PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR 4.1 Pengoperasian Untuk mengoperasikan ESP, ada presedur yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Pemeriksaan sebelum start-up 2. Start-up 3. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat
29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan
Lebih terperinciPertemuan ke-2. Pengantar PLC
Pertemuan ke-2 Pengantar PLC Mengetahui sejarah perkembangan PLC Mengetahui pengontrolan dengan Relay Prinsip dasar operasi PLC Mengetahui informasi umum mengenai PLC Sasaran Pelatihan Sejarah Singkat
Lebih terperinciKata kunci : Sistem kontrol, HVAC system, PLC.
Makalah Kerja Praktek PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA SISTEM HEATING VENTILATION AIR CONDITIONING (HVAC) MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E PADA RUANG GRINDING PT NSK BEARINGS MANUFACTURING INDONESIA Rizqi Prayogo
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM KONTROL PANEL KOMPRESSOR ATLAS COPCO GR-1520 MENGGUNAKAN PLC OMRON DI PT. JTX
MODIFIKASI SISTEM KONTROL PANEL KOMPRESSOR ATLAS COPCO GR-1520 MENGGUNAKAN PLC OMRON DI PT. JTX Diajukan Guna Melengkapi Sebagian syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Di susun oleh : NAMA
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI
MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI A. Tujuan Praktikum 1. Memahami penggunaan NI MyRIO sebagai unit input dan output 2. Menggunakan NI MyRIO sebagai pengatur ketinggian
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinci