V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Natalia Nursery Natalia Nursery merupakan perusahaan pribadi yang didirikan pada tahun 1992 di kawasan Curug Nangka, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Bermula dari keinginan seorang pengusaha yang memiliki modal dan ingin mencoba usaha di bidang pertanian. Beliau adalah Bapak Daud Ibrahim yang merupakan pendiri sekaligus pemilik perusahaan Natalia Nursery. Awal usaha di bidang pertanian yang dilakukan beliau antara lain cabe, ikan, dan jeruk sunkist. Namun usaha ini tidak berjalan lama karena tidak mendatangkan laba yang menarik menurut beliau. Akhirnya pada tahun 1992 tersebut bapak Daud Ibrahim mencoba untuk memulai usaha budidaya krisan yang disarankan oleh guru kerohanian beliau. Beliaupun merekrut Ibu Diah sebagai orang pertama yang dianggap memiliki kapabilitas di bidang pertanian untuk menjalankan usaha budidaya krisan beliau. Selanjutnya Ibu Diah merekrut Bapak Agus sebagai rekan untuk mengelola usaha budidaya krisan perusahaan Natalia Nursery tersebut. Kata natalia berasal dari nama putri ketiga bapak Daud Ibrahim, dan kata nursery merupakan ciri khusus untuk usaha yang bergerak dalam bidang budidaya pertanian. Penanaman krisan pertama dilakukan pada Agustus hingga September 1992 dengan bibit yang dibeli dari perusahaan Videst yang merupakan perusahaan pengimpor bibit krisan dari Belanda. Penanaman dilakukan pada lahan seluas 750 yang merupakan lahan milik Bapak Daud Ibrahim sendiri. Bibit yang ditanam pada awal usaha tersebut yaitu sekitar 300 bibit untuk nursery, 400 mother plant, dan 500 bibit untuk lahan produksi. Panen pertama terjadi pada bulan Desember Sebagaimana diketahui pada bulan tersebut terdapat event natal, sehingga permintaan krisan mengalami peningkatan sehingga berpengaruh juga terhadap krisan yang diproduksi Natalia Nursery. Hasil panen pertama krisan pada perusahaan Natalia Nursery pun dikatakan berhasil pada penanaman awal tersebut. Pada tahun 1997 dilakukan pembukaan lokasi kedua untuk budidaya krisan perusahaan Natalia Nursery yaitu di daerah Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Pada saat itu terdapat sekitar tujuh perusahaan tanaman hias di daerah sekitar Tenjolaya 35

2 dan Tamansari yang juga menjalankan usaha budidaya krisan. Namun pemilik perusahaan Natalia Nursery berpandangan bahwa permintaan krisan akan terus meningkat sehingga memiliki prospek usaha yang baik di masa mendatang. Terbukti dengan masih berdirinya perusahaan Natalia Nursery hingga saat ini. Perusahaan Natalia Nursery terus melakukan pengembangan usaha hingga luas lahan yang dimiliki perusahaan sekarang sekitar 1,8 hektar. Namun perusahaan ini tidak memiliki badan hukum karena merupakan usaha pribadi. Ijin usaha yang dimiliki sebatas pada surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan perijinan sosial dari masyarakat setempat. Selanjutnya perusahaan Natalia Nursery mulai mengembangkan usahanya ke komoditi tanaman hias lain seperti Anthurium, Karnesen, Gerbera, Peacock dan Rose. Namun karena dianggap merugikan, bisnis Rose akhirnya ditiadakan. Komoditi tanaman hias utama perusahaan tetap bunga krisan, sedangkan komoditi tanaman hias lain digunakan sebagai penunjang kebutuhan hotel yang juga merupakan unit bisnis dari perusahaan Natalia. Pada tahun 2011 teradi penurunan produksi bunga potong krisan pada perusahaan Natalia Nursery sebesar 16,5 persen. Walaupun mengalami penurunan produksi, permintaan pelanggan tidak terpengaruh oleh hal tersebut karena adanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan para pelanggan Lokasi Perusahaan Natalia Nursery memiliki dua lokasi yang digunakan sebagai lahan kebun, yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari dan Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Selain sebagai lahan budidaya, lokasi di Desa Sukajadi juga berfungsi sebagai kantor pusat, kegiatan penelitian, budidaya untuk mother plant, dan nursery. Di lokasi ini pula ditanam komoditi tanaman hias lain seperti Anthurium, Karnesen, Gerbera, dan Peacock sebagai penunjang komoditi utama yaitu krisan. Kedua lokasi dipilih karena memiliki keadaan alam dan lingkungan yang mendukung untuk budidaya bunga potong krisan. Diketahui tinggi lokasi tersebut berada pada meter di atas permukaan laut dan memiliki suhu rata-rata 22 pada malam hari. Kondisi ini sesuai dengan karakteristik alam yang dibutuhkan untuk budidaya bunga potong krisan. 36

3 Kantor pemasaran perusahaan Natalia Nursery berada di lokasi yang berbeda, yaitu di Jl. Pluit Mas V blok D No. 8A, Jakarta Utara. Kantor ini digunakan untuk memudahkan perusahaan melakukan aktivitas pemasaran dengan para pelanggannya Visi Misi Perusahaan Natalia Nursery memiliki visi misi dalam menjalankan usahanya. Walaupun hal tersebut tidak tertulis secara resmi, namun sudah tertanam dalam masingmasing diri pengelola perusahaan. Visi Natalia Nursery ialah menjadi sentra usaha budidaya krisan yang terus berkembang serta memberikan manfaat bagi lingkungan perusahaan dan para karyawan. Visi ini dimanifestasikan dalam beberapa misi yaitu menjalin hubungan kemitraaan dengan seluruh stakeholder dalam pengembangan usaha krisan, menjaga loyalitas konsumen dalam meningkatkan ketersediaan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan jaminan kontinuitas produk, bertanggungjawab dalam menjaga lingkungan, serta menyediakan suasana kerja yang kondusif bagi para karyawan. Adapun tujuan perusahaan yaitu ingin memperluas usaha budidaya krisan untuk mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan yang signifikan Organisasi dan Manajemen Perusahaan Organisasi adalah suatu mekanisme tersusun yang di dalamnya terdapat struktur yang memanajemen interaksi sumberdaya manusia agar dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan terwujud secara efektif. Sedangkan struktur organisasi merupakan kerangka yang mengatur hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan memerlukan suatu pengorganisasian yang baik. Hal ini dikarenakan agar setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi dapat bekerja lebih terarah, terencana dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan setiap harinya harus didukung oleh sumberdaya manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik sesuai dengan tipe pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Untuk menjalankan segala perencanaan tersebut, harus disusun suatu struktur organisasi 37

4 yang baik agar dapat membantu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, diharapkan semua sumberdaya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk menjalankan serta mengembangkan perusahaan. Secara garis besar sistem organisasi perusahaan Natalia Nursery dapat dilihat pada Gambar 8. Pimpinan usaha Operasional Produksi Administrasi dan Keuangan Manajer Pemasaran Penanggung Jawab Blok(PJB) Admin Tenjolaya Admin Tamansari PJB Tenjolaya PJB Tamansari Gambar 8. Struktur Organisasi Natalia Nursery Tahun Sumber: Natalia Nursery (2012) Hierarki tertinggi pada struktur organisasi perusahaan Natalia Nursery terletak pada pemilik sekaligus pimpinan perusahaan yaitu Bapak Daud Ibrahim. Pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan serta mengontrol kegiatan keuangan perusahaan, namun tidak ikut serta dalam mengatur kegiatan produksi tanaman dan kegiatan pengelolaan lainnya yang ada di lapangan. Selanjutnya terdapat tim pengelola yang terbagi dalam tiga bagian yaitu bagian operasional, administrasi dan keuangan, serta bagian pemasaran. Bagian operasional ini membawahi beberapa penanggung jawab blok (PJB) yang bertugas langsung dalam hal produksi. Bagian administrasi dan keuangan dibedakan antara lokasi Tenjolaya dan Tamansari agar dapat dilihat perbedaan tingkat produktivitas masing-masing lahan yang juga berpengaruh pada penjualan. Bagian pemasaran bertugas mengatur penjualan, memasarkan produk, serta menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Perusahaan memiliki SDM yang berkualitas yang bekerja pada bagian-bagian yang terspesialisasi, sehingga 38

5 efektivitas dan efisiensi kerja dapat tercapai. Setiap bagian bekerja sama dengan baik agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Tugas dari masing-masing pengelola ini secara umum dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Tugas Pengelola Natalia Nursery Tahun 2012 Jabatan Pimpinan Usaha Operasional Produksi Administrasi dan Keuangan Manajer Pemasaran Penanggung Jawab Blok (PJB) Admin Tenjolaya, Admin Tamansari Sumber: Natalia Nursery, diolah (2012) 5.5. Sumberdaya Perusahaan Uraian Tugas Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan perusahaan. Bertanggungjawab dalam mengontrol kinerja karyawan, menyediakan pasokan barang baku operasional seperti pupuk pestisida dan sebagainya, serta melakukan koordinasi pada pemimpin usaha. Bertanggungjawab dalam pencatatan pesanan. Mengatur pembagian gaji karyawan. Mengatur seluruh administrasi, baik dari Tenjolaya maupun Tamansari. Mengatur perijinanan terkait pembelian barang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan semua pengeluaran perusahaan. Memasarkan produk,mengatur penjualan barang, pencatatan dan menjaga hubungan dengan pembeli. Baik PJ blok kebun Tenjolaya, maupun blok kebun Tamansari memiliki tugas yang sama, yaitu: Bertanggungjawab dalam penyediaan input operasional bagi para pekerja, mengontrol kinerja karyawan dan mencatat jumlah produksi tanaman tiap periode. Kedua admin memiliki tugas sama, namun daerah kontrol yang berbeda. Tugas tersebut adalah: Mengatur pencatatan administrasi operasional, seperti jumlah krisan yang ditanam, pestisida dan pupuk yang dibutuhkan, pelaporan terhadap pekerja baru yang direkrut. Admin Tenjolaya hanya bertanggungjawab melakukan pencatatan untuk daerah Tenjolaya, sedangkan Admin Tamansari bertanggungjawab pada daerah Tamansari. Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan berupa sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya modal. Sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan Natalia Nursery ialah orang-orang yang bekerja untuk melaksanakan kegiatan usaha, biasa disebut dengan tenaga kerja. Sumberdaya fisik yang dimiliki yaitu berupa lahan sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan usaha, bangunan, 39

6 peralatan dan perlengkapan. Sumber daya finansial merupakan kekuatan permodalan yang dimiliki oleh Natalia Nursery dalam menjalankan usahanya Tenaga Kerja Perekrutan tenaga kerja yang dilakukan Natalia Nursery disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dua orang karyawan pertama, yaitu Ibu Diah dan Bapak Agus, direkrut langsung oleh pemilik sebagai orang kepercayaan beliau. Pemilik menyerahkan tugas kepada dua manajer tersebut untuk mencari tenaga kerja, baik untuk dijadikan karyawan tetap maupun pekerja lepas. Perusahaan pernah melakukan open recruitment melalui media cetak koran untuk merekrut karyawan yang akan dijadikan sebagai karyawan tetap. Namun dari usaha tersebut perusahaan hanya berhasil mendapatkan satu orang karyawan yang memiliki integritas yang sama dengan perusahaan. Akhirnya perekrutan berikutnya dilakukan dengan cara close recruitment, yaitu dengan mencari sendiri orangorang yang memang sudah dikenal oleh tiga orang yang sudah bergabung di perusahaan Natalia Nursery ini terlebih dahulu. Saat ini jumlah tenaga kerja di perusahaan Natalia Nursery yaitu terdiri dari 13 orang karyawan tetap dan 80 pekerja lepas. Rata-rata tingkat pendidikan pengelola adalah S1, karyawan tetap lainnya SPMA, sedangkan untuk pekerja lepas rata-rata SD dan tidak tamat SD. Namun perusahaan Natalia Nursery tidak terlalu memperhatikan tingkat pendidikan untuk pekerja lepas karena yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh para tenaga kerja tersebut. Umumnya tenaga kerja yang dipekerjakan adalah orang yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas terhadap teknis pertanian. Natalia Nursery tidak melakukan pelatihan khusus kepada karyawan baru. Manajer melalui penanggung jawab lapang yang biasa disebut dengan penanggung jawab blok (PJB) memberikan kesempatan karyawan untuk belajar sekaligus bekerja langsung di lapang. Jika pekerja menunjukkan kinerja yang baik maka perusahaan akan menerimanya untuk bekerja, tetapi tanpa kontrak. Hal tersebut dikarenakan Natalia Nursery tidak memberlakukan sistem kontrak pada manajemen sumberdaya manusia. Jumlah pekerja lapang yang ada di Natalia Nursery disesuaikan dengan kondisi dilapangan misalnya pada kondisi pra-tanam dan panen, kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Tenaga kerja 40

7 lapang dipekerjakan secara harian ataupun bulanan tergantung dari keahlian pekerja dan kebutuhan perusahaan akan sumberdaya manusia. Selain keahlian, besar upah yang diberikan didasarkan pada tingkat loyalitas pekerja tersebut bekerja di perusahaan. Jadwal pemberian upah bagi para pekerja lepas adalah setiap minggu dan bagi karyawan diberikan gaji setiap bulan. Spesialisasi kerja untuk tenaga kerja lapang adalah melakukan tugas budidaya menanam sampai dengan melakukan pemanenan. Pengepakan (packing) dilakukan oleh penanggung jawab lapang atau biasa disebut dengan penanggung jawab blok (PJB). Pekerjaan-pekerjaan berat seperti pengolahan tanah, pengairan, penyemprotan dan pemanenan, dilakukan oleh tenaga kerja pria sedangkan pekerjaan lainnya seperti membersihkan gulma, memangkas, membasmi hama penyakit (secara manual) dan pemanenan biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita. Hal ini karena pekerjaan tersebut memerlukan ketelitian sehingga lebih sesuai jika dipilih pekerja wanita untuk mengerjakannya. Setelah tanaman dipanen, tugas packing dilakukan oleh penanggung jawab blok yang berjumlah delapan orang. Bagian pemasaran berjumlah dua orang mengantarkan produk pada manajer pemasaran ke Jakarta untuk dipasarkan. Karyawan bekerja selama enam hari dalam seminggu dengan ketentuan bahwa pekerja lapang mendapatkan libur pada hari minggu, sedangkan bagi manajer dan penanggung jawab blok, hari minggu tetap bekerja selama setengah hari kerja. Jam kerja karyawan dimulai dari pukul sampai dengan pukul dengan waktu istirahat selama satu jam yaitu pukul sampai dengan pukul Penanggung jawab lapang juga bertanggung jawab dalam melakukan kontrol kepada karyawan. Keterlambatan dan absensi dapat menurunkan nilai kinerja karyawan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap penghasilan karyawan Sumberdaya Fisik Beberapa sumberdaya fisik yang dimiliki perusahaan antara lain lahan, bangunan budidaya atau saung, gedung sebagai kantor dan asrama karyawan, dua buah mobil, motor, mesin-mesin, lampu, meja, dan peralatan lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan. Total lahan yang dimiliki oleh Natalia Nursery adalah seluas m 2 yang terdiri dari dua lahan budidaya, 41

8 yaitu di Tamansari seluas m 2 dan di Tenjolaya seluas m 2. Dari total lahan tersebut, lahan produktif yang digunakan untuk budidaya adalah seluas m 2 yang merupakan total dari lahan produktif di Tamansari seluas m 2 dan di Tenjolaya seluas m 2. Proses budidaya yang dilakukan oleh Natalia Nursery masih sederhana dan manual tanpa menggunakan teknologi modern. Peralatan mesin yang digunakan adalah kompresor pestisida yang berguna untuk menstabilkan kuantitas semprotan pestisida, pompa air, dan genset yang tidak sering digunakan. Selain itu alat-alat yang digunakan dalam kegiatan produksi adalah cangkul, gunting panen, waring, ember dan drum. Bangunan budidaya yang digunakan Natalia Nursery bukan greenhouse melainkan saung dengan ukuran yang berbeda-beda disesuaikan dengan luas masing-masing blok. Bangunan yang digunakan oleh perusahaan berupa saung terbuka tanpa dinding. Hal ini menyebabkan tingginya akses masuknya hama pada tanaman yang krisan yang dibudidayakan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Turang (2011) yang menyatakan bahwa dinding pada rumah naungan tidak hanya berfungsi sebagai penjaga kestabilan suhu dan kelembaban serta serangan angin kencang, namun juga berfungsi sebagai penangkal serangga yang dapat menyerang tanaman. Gambar 9. Rumah lindung rekomendasi PUSLITBANGHORTI (a) konstruksi menggunakan kayu dan besi dengan dinding berwarna putih,(b) kostruksi menggunakan bambu dengan dinding berwarna hijau Sumber : PUSLITBANGHORTI,

9 Gambar 10. Rumah lindung (saung) tanpa dinding di perusahaan Natalia Nursery Sumber : Natalia Nursery (2013) Gedung yang digunakan sebagai kantor dan asrama karyawan terdiri dari ruang kantor, ruang packing, ruang makan, kamar mandi, dan dapur yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Adapun karyawan yang menetap di asrama adalah para karyawan tetap yang terdiri dari delapan orang penanggung jawab blok (PJB). Gambar 11.(i) Kebun Natalia Nursery di dalam saung, (ii) mesin pompa air, dan (iii) ruangan kantor Sumber : Natalia Nursery (2012) Modal Perusahaan Seperti diketahui sebelumya bahwa modal awal usaha Natalia Nursery ini berasal dari modal pribadi pemilik perusahaan. Diperkirakan modal awal untuk usaha ini mencapai 500 juta rupiah. Modal awal ini tertanam dalam bentuk investasi terhadap aset-aset perusahaan seperti lahan, bangunan, mesin, bibit, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam budidaya krisan. Selama perkembangan usahanya hingga saat ini, perusahaan Natalia Nursery belum pernah melakukan pinjaman modal. (i) (ii) (iii) 43

10 5.6. Operasional Kegiatan Sistem budidaya krisan meliputi kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan kegiatan panen. Kegiatan tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pembibitan Induk tanaman krisan yang akan dijadikan bibit dibeli dari perusahaan pembibitan bunga krisan lain secara berkala. Tanaman induk (mother plant) ini harus memiliki syarat sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari hama dan penyakit, serta komersial di pasar. Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur hari setelah semai dan bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10 cm. Gambar 12.Bibit krisan yang sudah berakar dan siap tanam atau dipindahkan ke lahan budidaya Sumber: Natalia Nursery (2012) 2) Pengolahan media tanam Pengolahan media tanam meliputi penggarapan tanah dengan cara mencangkul, pembersihan tanaman liar dan dilanjutkan dengan proses pemupukan. Setelah seminggu dilakukan pengolahan kedua dengan menaburkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran domba dan ayam pedaging, serta pupuk kompos yang berasal dari pengolahan limbah krisan. Tanah yang memiliki ph > 5,5 harus diberikan kapur pertanian misalnya dolomit, kalsit, zeagro. Pengapuran dilakukan dengan cara disebar merata pada permukaan bedengan. Pengolahan ini dilakukan sebelum bibit stek siap 44

11 untuk diindahkan, sehingga ketika bibit telah siap pindah, media tanam juga telah tersedia. 3) Penanaman Penanaman pada sore hari atau sekitar pukul 14.00, hal ini bertujuan untuk mencegah kelayuan tanaman pada saat tanam. Jarak tanam yang diberikan adalah 10 cm x 10 cm. Penanaman dilakukan satu per satu pada lubang tanam untuk menghindari kepadatan jumlah tanam yang membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak baik. Pada saat penanaman dilakukan pemupukan dengan tipe pupuk Furadan 3G sebanyak 6-10 butir perlubang, campuran pupuk ZA 75 gr ditambah TSP 75 gr ditambah KCl 25gr (3:3:1)/m 2 luas tanam. Gambar 13.Bibit Bunga Krisan yang baru ditanam (umur 1 minggu) Sumber : Natalia Nursery (2012) 4) Pencahayaan Tanaman krisan merupakan tanaman hari panjang sehingga memerlukan penambahan cahaya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan cahaya matahari untuk memacu pertumbuhan organ vegetatif. Natalia Nursery membudidayakan krisan sebagai bunga potong, sehingga penambahan cahaya dilakukan dengan menggunakan lampu esensial 36 watt dengan jarak lampu mencapai 4 m. Penyinaran tambahan dilakukan pada saat malam hari yaitu pukul selama empat jam, secara rooling dengan tiga subtimer dalam selang 20 menit. 45

12 5) Pemeliharaan Tanaman Kegiatan pemeliharaan pada Natalia Nursery meliputi penyiraman, pembersihan gulma hama dan penyakit, pemupukan, pinching serta toping. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan intensitas penyiraman sebanyak satu atau dua kali sehari dan dilakukan hingga pada saat panen. Pemupukan pertama adalah pada saat tanaman berumur 10 hari dengan memberikan pupuk urea dan NPK, sedangkan pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur lebih dari dua minggu dengan menggunakan pupuk KNO 3 dengan dosis setiap 14 hari sekali. Pada proses budidaya tidak dilakukan penyulaman. Natalia Nursery menganggap penyulaman kurang efisien karena krisan memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda.. Gambar 14.Pencarian hama pada bunga krisan yang dilakukan oleh pekerja Sumber: Natalia Nursery (2012) 5) Kegiatan Panen Penentuan stadium panen adalah seminggu setelah kuncup bunga keluar atau 3-4 hari sebelum mekar penuh. Panen bunga sebaiknya dilakukan pagi hari saat suhu udara tidak terlalu tinggi dan saat bunga krisan berturgor optimum. Kegiatan panen di Natalia Nursery dilakukan hampir setiap hari dan berlangsung pagi hari karena pada waktu tersebut tingkat kesegaran bunga dan kandungan air tanaman tergolong baik. 46

13 Gambar 15. (i) Bunga krisan siap panen dan (ii) bunga krisan yang sudah dipanen disimpan di dalam rak (sebelum pengepakan) yang diisi air di bagian bawah Sumber : Natalia Nursery (2012) Bunga krisan yang dibudidayakan oleh Natalia Nursery yaitu krisan tipe standard dan tipe spray dengan pilihan varietas, warna dan bentuk yang beragam. Persentase produksi tipe bunga potong krisan Natalia Nursery saat ini yaitu 50 persen tipe standard dan 50 persen tipe spray. Persentase pengusahaan tipe bunga potong krisan tersebut ditetapkan berdasarkan permintaan pelanggan. Varietas tipe standard dan tipe spray yang diproduksi dapat dilihat pada Tabel 7: Tabel 7. Tipe Bunga Potong Krisan di Natalia Nursery Tipe Spray Varietas Bunga Krisan Tipe Standar Green Puma Orange Regent White Fiji Red Jaguar Yellow Puma Purple Regent Yellow Fiji, Pingpong White Puma Red Regent Dark Fiji Shenna Select White Regent Town Walk Orange Fiji Yellow Regent Sumber : Natalia Nursery (2012) 6) Kegiatan Pascapanen (i) Anastasia Kegiatan pascapanen yang dilakukan yaitu penyortiran, penggolongan, pengemasan dan pengangkutan. Penyortiran dan penggolongan bunga krisan dilakukan dengan memisahkan tangkai bunga berdasarkan tipe bunga, warna dan varietasnya. Kriteria utama bunga krisan yang dipilih meliputi (ii) 47

14 penampilan yang baik, menarik, sehat dan bebas hama dan penyakit. Kriteria tersebut dibedakan berdasarkan tiga kelas yaitu: a) Kelas I untuk konsumen di hotel dan florist besar, yaitu panjang tangkai bunga lebih dari 70 cm, diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm. b) Kelas II dan III untuk konsumen rumah tangga, florist menengah dan dekorasi massal yaitu panjang tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari 5 mm. Langkah selanjutnya adalah membersihkan daun-daun kering atau daun yang terserang hama serta membuang daun-daun tua pada pangkal tangkai. Bunga diikat dan dibungkus dengan kertas, kemudian ujung batang krisan direndam dalam air agar bunga tetap segar. Paketan bunga krisan kemudian disusun secara teratur dalam bak atau box alat angkut dengan rapi dan tidak longgar. (i) (ii) (iii) (iv) Gambar 16. (i) proses pengepakan bunga krisan, (ii) dan (iii) bunga krisan yang sudah dikemas, dan (iv) bunga krisan yang sudah dikemas siap untuk didistribusikan Sumber : Natalia Nursery (2012) 5.7. Pemasaran Bunga Potong Krisan Strategi pemasaran terdiri dari unsur pemasaran STP (Segmentation, Targeting dan positioning) dan bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, promosi). Unsur pemasaran Natalia Nursery tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: i) Segmenting Segmenting adalah upaya memetakan pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di dalamnya. Menurut Kottler dan Keller (2009) segmentasi pasar didasarkan pada aspek geografik, demografik, psikografik dan tingkah laku tertentu. Segmentasi berdasarkan aspek geografik yang dipilih oleh Natalia Nursery adalah konsumen yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Malang dan Medan. Segmen tersebut dipilih 48

15 berdasarkan wilayah Natalia Nursery yang berada di Kabupaten Bogor sehingga akses pembelian mudah. Hal lain yang dipertimbangkan adalah permintaan krisan lebih banyak berasal dari kota-kota besar tersebut. Segmentasi pasar berikutnya adalah aspek demografik yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, tipe kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kebangsaan (Kottler & Keller 2009). Pada Natalia Nursery, segmentasi demografik lebih ditujukan pada aspek jumlah penduduk, pendapatan dan agama. Segmentasi pasar bunga dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi berada pada kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, Depok, Semarang, Palembang, Makassar, Tangerang Selatan dan Bogor. Pada kota-kota besar tersebut pendapatan dihitung lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah desa, dengan nilai UMR pada rataan Rp Sedangkan agama menjadi faktor yang berhubungan dengan pemakaian bunga sebagai dekorasi dalam kegiatan keagamaan, seperti ibadah, acara besar dan pernikahan. Permintaan terbesar penggunaan bunga krisan dalam kegiatan keagamaan berasal dari kota Denpasar. Segmentasi psikografik merupakan proses membagi pembeli berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian (Kottler & Keller 2009). Karena usaha bunga potong krisan banyak digunakan pada semua kalangan, maka faktor kepribadian kurang terlalu berpengaruh. Kelas sosial pembeli bunga krisan terdiri dari masyarakat ekonomi ke bawah, masyarakat kelas menengah dan menengah ke atas. Sedangkan gaya hidup mengacu pada pola penggunaan bunga krisan sebagai bunga utama suatu kegiatan yang lebih banyak digunakan di kota besar. Segmentasi tingkah laku merupakan proses pengelompokkan berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan terhadap suatu barang (Kottler & Keller 2009). Berdasarkan segmentasi tingkah laku, Natalia Nursery memperhatikan fungsi atau penggunaan krisan bagi konsumen. Segmentasi yang dilakukan oleh Natalia Nursery berdasarkan kebutuhan konsumen menunjuk pada nilai estetika, hobi dan keperluan dekorasi. 49

16 ii) iii) iv) Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Targeting merupakan proses kelanjutan dari segmenting. Menurut Kottler dan Keller (2009), terdapat tiga faktor dalam mentargetkan pasar diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya perusahaan. Target utama dari Natalia Nursery adalah konsumen dengan kelas sosial menengah dikarenakan golongan kelas tersebut dapat membeli dalam jumlah cukup besar dan membuat kesepakatan harga yang menguntungkan. Konsumen yang menjadi target pasar dari Natalia Nursery berupa konsumen perorangan, instansi ataupun perusahaan. Target daerah pemasaran yang dipilih adalah kota besar dengan tingkat permintaan krisan yang tinggi, seperti daerah sekitar Bogor, Jakarta, Medan dan Malang. Positioning Setelah mengetahui target pasar dengan jelas, langkah selanjutnya adalah positioning. Positioning merupakan kemampuan perusahaan dalam menjelaskan posisi produk kepada konsumen, termasuk dalam memberikan nilai pembeda atau nilai keunggulan antara produk sendiri dibandingkan produk kompetitor (Kottler & Keller 2009). Natalia Nursery dalam menjalankan usahanya memposisikan diri sebagai produsen bunga potong yang menawarkan bunga potong krisan dengan jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas, serta jalinan kerjasama yang menguntungkan dengan pembeli dan stakeholder lainnya. Produk Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan karena produk inilah yang dikonsumsi dan dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen (Kottler & Keller 2009). Strategi produk yang dilakukan oleh Natalia Nursery adalah menyediakan produk yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan dan melakukan testimoni terlebih dahulu terhadap peluncuran produk baru. Natalia Nursery memberikan penyesuaian dalam kuantitas dan kualitas krisan dengan cara menambahkan jumlah krisan pada krisan yang dianggap memiliki kualitas kurang baik. 50

17 Dilihat dari segi kualitas, produk krisan yang dihasilkan Natallia Nursery dikatakan cukup baik karena daya tahan produk dan tingkat kemekaran hingga kesesuaian warna bunga cukup tinggi. Pelanggan mengenali produk Natalia Nursery berdasarkan tingkat kekerasan batang yang baik dikarenakan lokasi yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Bunga potong krisan Natalia Nursery dapat bertahan sekitar 7 10 hari. v) Harga Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Terdapat lima pemegang kepentingan utama yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu konsumen, pemerintah, pemasok, distributor dan pesaing (Kottler & Keller 2009). Metode penetapan harga yang umum diaplikasikan dalam suau bisnis antara lain metode penetapan harga berbasis permintaan konsumen, metode penetapan harga berbasis persaingan dan metode metode penetapan harga berbasis biaya. Pada Natalia Nursery, penetapan harga dilakukan berdasarkan metode berbasis biaya dengan menetapkan Cost Push Pricing Method. Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut margin). Meskipun demikian, penetapan harga tetap melihat kondisi pasar dan persaingan karena perusahaan juga memberikan kebijakan untuk menetapkan harga tidak di atas harga pesaing secara umum. Natalia Nursery memberikan harga berdasarkan tipe bunga tanpa terpaku pada warna ataupun jumlah permintaan pada masing-masing varietas. Harga yang ditetapkan untuk krisan spray adalah Rp per bungkus dan harga krisan tipe standard adalah Rp per bungkus. Sistem pembayaran pada Natalia Nursery ada dua, yaitu pembayaran tunai dan abodemen. Pembayaran tunai biasanya diberlakukan kepada para pembeli yang membeli secara kontan dengan jumlah yang tidak banyak. Sedangkan sistem pembayaran abodemen diberikan kepada pembeli yang telah lama menjalin kerjasama, membeli dalam jumlah besar dan memiliki lokasi yang jauh. Pada sistem 51

18 vi) abodemen, pembeli memesan jumlah dan tipe krisan dengan perkiraan masa panen, yaitu sekitar 3 bulan. Waktu pembayaran dilakukan sesuai perjanjian awal yaitu pada saat krisan telah panen dan siap untuk diambil. Distribusi Istilah distribusi pada bauran pemasaran merujuk pada penempatan serta jejeraing distribusi dari bisnis yang dijalankan (Kottler & Keller 2009). Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan produk yang dipasarkannya kepada konsumen. Natalia Nursery memiliki letak yang strategis dalam hal pemasaran maupun produksi. Lokasi kebun di Tamansari dan Tenjolaya telah sesuai dengan agroklimat yang mendukung pertumbuhan bunga krisan. Sedangkan lokasi pemasaran sekaligus pergudangan yang terletak di Jakarta Utara disesuaikan pada keterjangkauan pasar. Jejaring pasar cukup luas mencakup daerah Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya dan Medan. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut bunga dalam satu lokasi pulau adalah mobil box yang mampu memuat 1000 ikat bunga setiap harinya. Sedangkan untuk daerah Medan, pengangkutan bunga menggunakan pesawat. Saluran distribusi Natalia Nursery adalah langsung disalurkan ke florist yang menjual bunga ke konsumen akhir. Saluran tersebut dilihat sebagai berikut: Prdusen Natalia Nursery Pemasaran di jakarta Konsumen akhir, hobbies Florist, dekorator Gambar 17. Saluran Distribusi di Natalia Nursery Tahun 2012 Sumber: Natalia Nursery (2012) vii) Promosi Promosi atau komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia 52

19 menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pada Natalia Nursery, promosi hanya dilakukan dengan mengandalkan relasi dari pemilik dan words of mouth. Perusahaan menganggap bahwa promosi berlebihan hanya akan meningkatkan biaya, tanpa adanya peningkatan keuntungan yang signifikan. Perusahaan lebih memfokuskan kestabilan penjualan dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan. 53

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S. PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KRISAN POTONG DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TUNAS DAN SISTEM TANAM AWAL DI P4S ASTUTI LESTARI PARONGPONG BANDUNG BARAT Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sondi Raya Chrysanth Farm merupakan usaha kecil perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Hj. Rosmala Saragih. Usaha ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang bertempat di Lapangan (Green House) dan Laboratorium Tanah Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas Usaha jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas didirikan oleh bapak Hariadi Anwar. Usaha jamur tiram putih ini merupakan salah

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN Oleh : Sri Lestari Utami, Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Madya Abdul Mutholib A. selaku Petani

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Krisan merupakan salahsatu bunga potong dengan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sari Sehat Multifarm didirikan pada bulan April tahun 2006 oleh Bapak Hanggoro. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tegalwaru No. 33 di

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pengembangan Teknologi Lahan Kering Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian mulai

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Universittas Medan Area Jl. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Ketinggian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau Desa Simpang Barn Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau dengan

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan I. BAHAN DAN METODE 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada bulan Mei sampai September 2011. 1.2 Bahan dan Alat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- 22 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- Tongkoh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan jenis tanah Andosol, ketinggian tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung 25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green house Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Penyiapan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis 23 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Aspek teknis yang dikerjakan dalam budidaya bunga potong gerbera meliputi: persiapan lahan dan media tanam, persiapan bahan tanam, persiapan tanam dan penanaman,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK 6.1. Analisis Risiko Produksi Risiko produksi menyebabkan tingkat produktivitas tanaman sayuran organik mengalami fluktuasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA Ir Sitawati, MS Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Pengembangan Model Pemasaran Tanaman Hias/Bunga di Kota Batu

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Panafil Essential Oil ialah anak perusahaan dari PT Panasia Indosyntec Tbk yang baru berdiri pada bulan Oktober 2009. PT Panasia Indosyntec

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. 21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di UPT-Kebun Bibit Dinas di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat berada 96

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Oktober 212 sampai dengan Januari

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung pada bulan Mei hingga Juni 2012. 3.2

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 14 KEADAAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Puri Sekar Asri yang terletak di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan didirikan oleh Ir. Subiyanto pada tahun 1976. Perusahaan ini memulai bisnis dengan

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan Percobaan dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Tanaman Durian

Teknik Budidaya Tanaman Durian Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT Oleh: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Tanaman cabai (Capsicum annum) dalam klasifikasi tumbuhan termasuk ke dalam family Solanaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG 20 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Kegiatan teknis yang dilakukan pada saat magang meliputi kegiatan budidaya sayuran aeroponik dan DFT serta kegiatan pemasaran. Kegiatan budidaya tanaman sayuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim 10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Packing House Packing house ini berada di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Packing house dibangun pada tahun 2000 oleh petani diatas lahan

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci