TUGAS REVIEW Membuka Tabir Kegelapan dengan Filsafat Ilmu
|
|
- Hartanti Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS REVIEW Membuka Tabir Kegelapan dengan Filsafat Ilmu Disusun oleh: Heni Nurul Nilawati Zakiyyah Ayu Kusuma Thomy Tri Utomo Mochammad Handal W Hanif Eka Rahmawati S Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya 1
2 Minus One, but Be The Best One Pagi ini tanggal 7 mei 2013, adalah waktu yang mendebarkan bagi kelompok kami sekaligus waktu yang kami tunggu-tunggu untuk menyajikan materi yang telah kami persiapkan sejak lama. Target yang ingin kami capai hari ini adalah menjadi penyaji terbaik, namun hal yang tidak kami inginkan pun terjadi, salah satu anggota kelompok kami tidak dapat menghadiri kelas super hari ini karena sakit, debaran di hati kami pun semakin mendekati nyata ketika jam dinding dengan cepatnya berputar mulai mendekati waktu kuliah filsafat ilmu pagi ini. Materi yang kami sampaikan kali ini adalah mengenai teori kebenaran dan kesesatan ilmu pengetahuan. Walaupun kelompok kami tidak lengkap karena ada salah satu anggota yang tidak dapat hadir, tapi kami tetap ingin memberikan yang terbaik dan membagikan ilmu yang kami ketahui tentang materi hari ini, prinsip kami untuk memberi semangat pada presentasi pagi ini adalah Although Minus One, But We Will Be The Best One. Bapak dosen kami yang amat membanggakan ini seperti biasa telah hadir 15 menit sebelum perkuliahan dimulai. Sekali lagi, kami memang sungguh bangga dengan dosen kami yang satu ini. Seiring berjalannya waktu, jam dinding dengan tegasnya mengarahkan jarumnya tepat di pukul WIB, kami pun bersiap menatap seluruh audiences untuk mempersiapkan untuk presentasi kami, dan kuliah pagi ini dimulai dengan kata-kata pembuka dari dosen idola kami yang sungguh mempunyai aura yang cetar membahana untuk membangkitkan motivasi kami sebagai mahasiswa Universitas Airlangga yang Excellent with Morallity. Sempat terjadi ketidaknyamanan karena LCD di kelas kami sempat tidak bisa digunakan pada saat itu, namun selang beberapa menit petugas memperbaiki dan akhirnya bisa kembali digunakan. Kami sangat bersemangat pada tiap hari selasa, karena kapan lagi kami dapat memperoleh ilmu dari dosen yang aktif dalam penulisan artikel-artikel ini. Setelah bapak dosen kami yang hebat ini memberikan beberapa kalimat pembuka pada kami semua, beliau pun mempersilahkan kelompok yang akan presentasi pada hari itu. Sontak ada perasaan sedikit nervous, tapi kami siap dan yakin bisa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada teman-teman kami. Dan, presentasi kami pun dimulai dengan ditemani kelompok pembanding yang terdiri dari Vinanda, Mas Ula, Shintia, Fridz Ezza, dan Wisko. 2
3 Pada presentasi kami Heni Nurul Nilawati sebagai moderator dan penyaji 1, Hanif Eka Rahmawati S. sebagai penyaji 2, Mochammad Handal W sebagai penyaji 3, dan Thomy Tri Utomo sebagai penyaji 4. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya kami menyajikan materi yang luar biasa,menurut kami. Dalam penyajian materi kami ini, kami menjelaskan apakah itu Filsafat, Ilmu, Pengetahuan, dan suatu kebenaran dan kesesatan dalam Ilmu Pengetahuan. Dimana Filsafat sebagai induk Ilmu Pengetahuan terdiri dari 3 eksistensi yaitu filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan. Selain itu, kami juga menjelaskan teori-teori dari suatu kebenaran ilmu pengetahuan seperti Teori Kebenaran Korespondensi adalah teori kebenaran yang paling awal dan paling tua yang berangkat dari pengetahuan Aristoteles yang menyatakan segala sesuatu yang kita ketahui adalah sesuatu yang dapat dikembalikan pada kenyataan yang dikenal oleh subjek (Ackerman, 1965), Teori Kebenaran Koherensi atau teori kebenaran saling berhubungan adalah suatu proposisi itu atau makna pernyataan dari suatu pengetahuan benilai benar bila proposisi itu mempunyai hubungan dengan ideide dari proposisi yang terdahulu yang bernilai benar, Teori Kebenaran Pragmatis yang bahwa suatu proposisi bernilai benar bila proposisi itu mempunyai konsekuensikonsekuensi praktis seperti yang terdapat secara inheren dalam pernyataan itu sendiri, dan masih banyal lagi seperti Positivisme, Esensialisme, konstruktivime, religiusisme. Selain teori-teori dalam suatu kebenaran dalam ilmu pengetahuan, juga terdapat teoriteori kesesatan dalam suatu ilmu pengetahuan. Teori ini ada karena untuk dapat menemukan kesimpulan yang tepat atau benar dilakukan dengan menyusun pola penalaran sesuai dengan pola prinsip prinsip penalaran yang tepat atau dapat pula dengan cara menghindari pola penalaran yang sesat. Teori-teori kesesatan dalam Ilmu Pengetahuan seperti Kesesatan berfikir yang merupakan kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa atau relevansi. Kesesatan berfikir ini dibagi menjadi dua aspek yaitu kesesatan formal dan kesesatan material. Kesesatan Bahasa yang terdiri dari kesesatan aksentuasi yang terbagi lagi kesesatan aksentuasi verbal dan kesesatan aksentuasi non-verbal. Kesesatan Ekuivokasi yang terdiri dari kesesatan ekuivokasi verbal dan kesesatan ekuivokasi non verbal. Kesesatan Amfiboli, Kesesatan Metavoris, Kesesatan Relevansi. Kesesatan Relevansi ini memiliki beberapa argument seperti Argumentum ad Hominem Tipe I(Abusif), Argumen ad hominem Tipe II(Sirkumstansial), Argumentum ad baculum, Argumentum ad Misericordiam, Argumentum ad populum, Argumentum auctoritaris, Appeal to Emotion, Ignoratio elenchi, Argumentum 3
4 ad ignoratiam, petitio principii, kesesatan non causa pro causa, kesesatan aksidensi, kesesatan karena komposisi dan devisi, kesesatan karena pertanyaan yang kompleks. Kami menjabarkan berbagai teori-teori kebenaran dan kesesatan lengkap dengan contohcontohnya. Selain teori-teori yang telah kami sampaikan pada kawan-kawan semua, kami juga memberikan relevansi denagn Ilmu Admministrasi Negara yaitu sebagai calon pejabat Administrasi Negara(administrator), diharapkan mampu bersikap kritis dan selalu skeptis terhadap sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dengan tujuan untuk menghindari sebuah adnya kesestan dalam suatu pengetahuan. Selain itu, sebagai calon pembuat kebijakan publik, dengan menggunakan landasan paradigma-paradigma yang telah ada, yang walaupun terdapat beberapa paradigm yang berbeda-beda antar ilmuwan, namun kita sebagai calon pembuat kebijakan publik yang telah mendapat kesempatan mendapatkan mata kuliah filsafat ilmu ini harus bersikap skeptis, aktif, dan kritis yang misalnya mengangkat sebuah isuue-issue public untuk menjadi cikal bakal dalam pembuatan keputusan maupun kebijakan public. Setelah kami memberikan penyajian dari kelompok kami selaku kelompok penyaji pada kesempatan kemarin, tiba saatnya pada sesi tanggapan dari kelompok pembanding. Kelompok pembanding menambahkan bahwa kebenaran dalam suatu ilmu pengetahuan bersifat subyektif, dimana kita dapat membedakan suatu kebenaran yang baik dan buruk. Teori kebenaran, seperti Teori kebenaran siktasis, teori kebenaran semantic, teori kebenaran non diskripsi, dan teori logika yang berlebihan. Sifat kebenaran itu dapat muncul dari penelitian lmiah. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan yaitu pengetahuan itu merupakan apa yang diketahui manusia. Memiliki 4 cabang yang terdiri dai filsafat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Ilmu merupakan pengetahuan, disusun secara sistematis. Ilmu dikandung oleh filsafat dan dibesarkan oleh ilmu-ilmu lainnya seperti matematika, statistika, bahasa dan lain-lain. Setelah sesi tanggapan dari kelompok pembanding, tiba saatnya sesi tanya jawab dari para audience. Terdapat 3 pertanyaan dari audience: 1. Pertanyaan dari Lia Safitri Telah dijelaskan bahawa Teori Korespondensi merupakan teori yang paling awal dan paling tua. Apakah teori tersebut masih digunakan di era modern saat ini? Kalau iya, apakah contohnya? 2. Pertanyaan dari Wahyu Sasongko 4
5 Seperti yang kita tahu, pada zaman dahulu yang merupakan tradisi dari nenek moyang kita, seperti contoh bintang jatuh. Nenek moyang kita beranggapan bahwa akan dating penyakit. Apakah itu dapat disebut sebagai kesesatan dalam pengetahuan? 3. Pertanyaan dari Syifaul Qolbia Apakah tolak ukur dari suatu kesesatn dalam ilmu pengetahuan? Jawaban. 1. Pertanyaan dari Lia Safitri. Teori korespondensi memang teori yang paling awal dan tua. Namun masih tetpa digunakan walaupun tidak digunakan sepenuhnya. Karena, manusia terus berfikir dan mengalami perkembangan. Teori teori yang ada akan terus mengalami perkembangan sebagai pencapaian kesempurnaan. Contoh: pembuatan tempe dengan bahan-bahan kimia sintesis. 2. Pertanyaan dari Wahyu Sasongko. Tradisi atau kepercayaan yang ada pada zaman nenek moyang kita dahulu, itu merupakan suatu kepercayaan masyarakat sekitar. Dalam hal ini juga dapat dikatakan sebagai mistis. Karena berbagai daerah memilki tradis ataupun kepercayaan yang berbeda-beda. Dan hal ini merupakan sebuah kepercayaan (mistis). Sehingga, kita tidak harus mengatakan itu merupakan sebuah kesesatan dalam ppengetahuan. Karena terkadang mistis yang telah m,enjadi kepercayaan masyarakat, merupakan sesuatu yang irasional yang telah dipercaya. 3. Pertanyyan dari Syifaul Qolbia. Sebagai tolak ukrnya, kita sebagai mahasiswa yang telah mengenyam mata kuliah filsafat ini yang dituntut kritis dan skeptis, harus mampu menemukan kesimpulan yang tepat atau benar dilakukan dengan menyusun pola penalaran sesuai dengan pola prinsip prinsip penalaran yang tepat atau tudak atau dapat pula dengan cara menghindari pola penalaran yang sesat. Itulah yang disebut dengan kesesatan dalam penalaran ilmiah sebagai bagian dalam pembahasan tentang logika. Setelah sesi tanya jawab dari para audience, tiba saatnya sesi tanggapan dari para audience.pada sesi ini terdapat beberapa audience yang memberikan tanggapan atas pertanyaan yang telah diajukan oleh penanya ketika sesi tanya jawab. Yang memberikan tanggapan yaitu, Dedi, Irul, Anton, Emas dan Ogin. Tanggapan dari 5
6 mereka yang intinya yaitu. Pertama, Teori Korespondensi pasti masih digunakan pada teori kebenaran pada suatu ilmu pengetahuan walaupun tidak sepenuhnya digunakan. Manusia merupakan makhluk yang berfikir yang pasti akan terus mengalami perkembangan cara berfikir sehingga dilakukan upaya-upaya penyempurnaan pada teori yang ada. Selain itu, seperti yang kita tahu, teori yang lama akan tetap digunakan bila belum ada teori baru yang mampu mengalahkan teori yang lama seperti Teori Darwin yang sampai saat inio masih eksis dalam Ilmu Pengetahuan karena belum ada teori baru yang mengalahkannya. Kedua, tentang tradisi ataupun kepercayaan dari masyarakat, tidaklah dapat dijkatan itu sebuah kesesatan dalam suatu ilmu pengetahuan karena pasti masyarakat sekitar yang mempercayai akan hal itu memilki sebuah dasar mengapa suatu hal ataupun fenomena dipercaya memilki sebuah arti ataupun pertanda walaupun suatu fenomena yang terjadi dapat dijabarkan secara ilmiah. Dan itu merupakan sebuah tradisi masyrakat dan tidak harus dikatakan secara gambalng bahwa hal itu suatu kesesatan dalam pengetahuan. Ketiga, sebuah kesesatan dalam pengetahuan terjadi karena kurangnya eksperimen ataupun penelitian yang lebihb lanjut tentang validitas sebuat pengetahuan ataupun teori yang telah dicetuskan oleh ilmuwan misalnya. Maka dalam hal ini, untuk membuktikan sebuah kebenaran haruslah suatu pengetahuan itu telah teruji, dan telah dilakukan eksperimen sevara sistematis sesuai prosedur yang baik dan lengkap. Penjabaran diatas merupakan kesimpulan dari tanggapan-tanggapan yang telah diberikan. Setelah sesi tanggapan dan kesimpulan, presentasi kami tutup dengan ucapan salam dan mohon maaf ketika terjadi kekurangan pada saat presentasi kelompok kami yang disampaikan oleh presenter kami yaitu Heni Nurul Nilawati. Setelah penutupan, Bapak dosen kami yang mengagumkan ini menyambut penutupan ini dengan berucap Berikan applause untuk kelompok penyaji dan pembanding yang telah menampilkan presentasi dengan sangat baik. Wahh Terima kasih pak apresiasinya.. Bapak memang benar-benar mengagumkan. Berwibawa, bersahaja dan mau menghargai orang lain n_n. Setelah itu perkuliahan dilanjutkan oleh Bapak Adib. Dosen yang amat membanggakan dan mengagumkan bagi kami ini. Beliau menjelaskan bahawa ada subyek, obyek dan panca indera untuk mampu melihat sebuah kebenaran terhadap pengetahuan. Dalam hal ini juga harus terdapat sebuah realita atau kenyataan yang dapat ditangkap oleh panca inedera kita. Dapat dilihat, dicium, dirasakan atau diraba, didengar, dan dikecap kalau sesuatu itu merupakan inovasi pengetahuan berupa 6
7 makanan atau minuman misalnya. Selain itu, Bapak Adib juga menambahkan tentang Teori Kebenaran Korespondensi yang merupakn teori ini salng berhubungan (koresponden). Sebagai contoh pernyatan X berhubungan dengan pernyataan Y. Selain itu, terdapat teori konsistensi yaitu kekonsistenan dan kesesuaian antara pernyataan terhadap kenyataan. Teori Kekuasaan (umu) yang telah kita ketahua bahawa kekuasaan cenderung korup. Serta Teori Pragmatis merupakan kebenaran dan adanya kegunaan dari sebuah pengetahuan. Telah banyak yang telah diberikan oleh Bapak Adib sebagai dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Ilmu ini. Kami sungguh bangga mempunyai dosen seperti beliau yang mengagumkan. Terimakasih kami haturkan untuk Bapak Drs. H. Mohammad Adib MA yang telah memberikan sejuta pengetahuan dan wawasan yang berharga bagi kami. Kami bangga punya bapak n_n 7
DASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-Dasar Logika Katakan Maksud Anda (1) 1. Memahami Kesesatan
Lebih terperinciREVIEW ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 )
REVIEW MATA RANTAI PENCARI KEBENARAN MELALUI LOGIKA PENALARAN INDUKSI ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 ) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu Dosen pengajar : Drs. H. Mohammad Adib, MA. OLEH
Lebih terperinciK U L I A H L O G I K A Program Studi PAK
tuhoni.telaumbanua@gmail.com K U L I A H L O G I K A Program Studi PAK Apa komentarmu dengan gambar di sebelah ini? Pengertian Sesat pikir / Falasi Falasi, disebut juga sesat pikir Sesat Pikir adalah argumen-argumen
Lebih terperinciTUGAS NARASI MINGGU KE-12 FILSAFAT ILMU KELOMPOK 9B
TUGAS NARASI MINGGU KE-12 FILSAFAT ILMU KELOMPOK 9B NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Karina Surya Permatasari (071211131021) Dian Indrawati (071211132011) Nailun Ni mah (071211133056) Maylina Nurwindiarti (071211131011)
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. Program Studi : Pendidikan Agama Kristen
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN No. Dokumen Berlaku Sejak No. Revisi Tanggal Revisi Halaman Program Studi : Pendidikan Agama Kristen Mata Kuliah (MK) : Filsafat
Lebih terperinciTUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA
TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL 071211133053 KETUA 2. MAS ULA 071211132008 SEKRETARIS 3. VINANDA KARINA D. P
Lebih terperinciLOGIKA DAN ARGUMENTASI
Filsafat Ilmu: LOGIKA DAN ARGUMENTASI Oleh: M. Guntur Hamzah Universitas Hasanuddin Fakultas Hukum 1 Sesat Pikir (Fallacy) Fallacy adalah proses penalaran atau argumentasi yg sebenarnya tidak logis, salah
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciBy Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si
By Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si Adalah: Kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan melanggar ketentuanketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa
Lebih terperinciTUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU. Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan
TUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan ANGGOTA KELOMPOK 4A PUJI RAHAYU 071211133062 DELLA MEKAWATI S 071211132004 ANASTASYA MUSTIKA RANI 071211133043 FARIDAH FITRIYAH
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciTeori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1
Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen
Lebih terperinciMuhamad Budiawan. Diterbitkan melalui. Nulisbuku.com
Muhamad Budiawan Diterbitkan melalui Nulisbuku.com Daftar Isi Daftar isi Pendahuluan.. Mitos tentang rumput dan embun pagi Mitos tentang orang yang tersesat di hutan.. Mitos tentang hujan. Mitos tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, karena pendidikan merupakan proses pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang secara langsung
Lebih terperinciKERANCUAN ATAU FALLACY
Pertemuan ke-13 KERANCUAN ATAU FALLACY Setelah mempelajari argumen deduktif dan induktif sebagai bentuk penalaran, tentunya dalam proses penalaran tersebut juga tidak luput dari kesalahan atau tepatnya
Lebih terperinciMengapa Penting Tahu Kekeliruan Berpikir?
Kesalahan Berpikir Kekeliruan berpikir (Logical fallacies) umumnya diartikan sebagai sebuah pernyataan yang secara argumentasi terkesan masuk akal dan seolah-olah benar namun sesungguhnya keliru, lemah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)
Lebih terperinciKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian
Lebih terperinciPengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian
Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Metode + Logi (/ logy dari kata logos = ilmu ) Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta
Lebih terperinciUnit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan
Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA Wahyudi Pendahuluan D alam menyelesaikan permasalahan matematika, penalaran matematis sangat diperlukan. Penalaran matematika menjadi pedoman atau tuntunan sah atau tidaknya
Lebih terperinciSIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.
Lebih terperinciBeberapa Kesesatan dalam Penalaran. Dahrul Syah
Beberapa Kesesatan dalam Penalaran Dahrul Syah Menalar = Berpikir dengan tepat Berbicara dengan diri sendiri, nurani Mempertimbangkan, Merenungkan Menganalisis, Membuktikan Menyajikan argumen Menghubungkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
MODAL POLITIK CALON KEPALA DESA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA NGEPOSARI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun Guna Mememenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ilmu
Lebih terperinciJENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan dan kebenaran adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengetahuan merupakan hasil dari pencarian srbuah kebenaran. Kebenaran adalah hasil dari rasa
Lebih terperinciI. DASAR-DASAR PENGETAHUAN
I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN JENIS MANUSIA BERDASARPENGETAHUAN ADA ORANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TAHU DI TIDAKTAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TIDAKTAHUNYA PENGETAHUAN DIMULAI
Lebih terperinciDisusun Oleh : Handris Krisnayana ( )
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN (RPP) Nama Dosen : SETYA WIDYAWATI, S.KAR., M.HUM. Fakultas : SENI PERTUNJUKAN NIP : 196101171982032001 Program Studi : SENI TARI Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU Kode Mata Kuliah : MKK
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI. FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGGA
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TUGAS ESSAY BEBAS Dosen PJMK : Mohammad Adib, drs, M.Si MEREDUKSI KORUPSI DENGAN PANCASILA OLEH: Adella Putri Ariyana 071211531004 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciJENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Di masa perkembangannya, ilmu telah mengalami banyak kemajauan. Kini telah banyak ditemukan berbagai macam bentuk pengetahuan maupun jenis penerapan ilmu yang ada.
Lebih terperinciPANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Dosen PJMK : Mohammad Adib, drs, M.Si BASMI PLAGIARISME DENGAN EXCELLENT WITH MORALLITY Oleh : Novia Larasati 071211531062 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lebih terperinciPerkembangan Ilmu Komunikasi
Nuria Astagini Perkembangan Ilmu Komunikasi Sesi -2 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya 2013 Tradisi Retorika dan Public Speaking Berasal dari kehidupan sehari-hari pada zaman Yunani
Lebih terperinci2/24/2011
1. Penalaran 2. Metode Penalaran 3. Kekeliruan penalaran hukum 4. Pemecahan masalah hukum ETIMOLOGIS Dari kata NALAR yang berarti: 1. Pertimbangan ttg baik, buruk, dsb: akal budi; misal: setiap keputusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
Lebih terperinciAPAKAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN ITU?
APAKAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN ITU? Ilmu hanyalah spekulasi yang bersifat sementara. Fokus pembahasan Filsafat ilmu pada metoda dan dalam hubungannya dengan substansi. BAGAIMANA BERFILSAFAT DIMULAI?
Lebih terperinciSIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang
SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 SILABUS Nama Mata Kuliah : EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN Kode Mata Kuliah : IPF 203 SKS : 2 (Teori) Dosen : Priyoyuwono Program Studi : Semua Program Studi di
Lebih terperinci: SRI ESTI TRISNO SAMI
By : SRI ESTI TRISNO SAMI 08125218506 / 082334051324 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. F. Soesianto dan Djoni Dwijono, Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta.
Lebih terperinciManusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.
Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran. Manusia selalu bertanya karena terdorong oleh rasa ingin tahu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH
METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH INFORMASI DOSEN Nama: Dr. Aji Dedi Mulawarman, MSA. Alamat rumah: Perum Persada Bhayangkara Singhasari Blok G-6, Pagentan, Singosari, Malang, 65153.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah
Lebih terperinciSILABUS : FILSAFAT ILMU
SILABUS MK FILSAFAT ILMU Fakultas : SENI PERTUNJUKAN ProgramStudi : SENI TARI Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU Kode Mata Kuliah : MKK 03108 Bobot : 2 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Setelah menyelesaikan
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah
RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Oleh : Risky Setiawan, M.Pd. Sukiram., S.Sos.I JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan (produk) dan cara mencari tahu (proses). Biologi sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam atau sains yang mempelajari tentang kehidupan. Biologi sebagai sains dipandang sebagai kumpulan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi untuk mulai secara sungguhsungguh dan berkelanjutan
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciP I D A T O B E N T U K, T U J U A N, K E R A N G K A, M E T O D E T E K N I K P R E S E N T A S I
P I D A T O B E N T U K, T U J U A N, K E R A N G K A, M E T O D E P I D A T O [ B I S A ] M E N J A D I J A L A N [ A W A L ] M E N U J U P E R U B A H A N T U J U A N 1. PIDATO INFORMASI 1. PIDATO INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Skripsi pada hakikatnya adalah laporan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, untuk bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Skripsi pada hakikatnya adalah laporan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, untuk bisa menulis skripsi dengan baik dan mudah, penulisnya harus mengerti logika dan cara
Lebih terperinciNama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
Nama Mata Kuliah Modul ke: Pengetahuan dan kebenaran Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Penalaran Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan.
Lebih terperinciKONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.
KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Public Speaking.. Penting? Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata dan lebih dari 60% kata yang dikeluarkan tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam dan segala sesuatu yang terjadi di alam. IPA
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan segala sesuatu yang terjadi di alam. IPA berkaitan dengan cara mencari
Lebih terperinciA. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu
METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu
Lebih terperinciMETODE RISET (TMK602)
METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi
Lebih terperinciPENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SKRIPSI
PENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB II LEVELS OF INQUIRY MODEL DAN KEMAMPUAN INKUIRI. guru dengan siswa dalam berinteraksi. Misalnya dalam model pembelajaran yang
7 BAB II LEVELS OF INQUIRY MODEL DAN KEMAMPUAN INKUIRI A. Pembelajaran Inkuiri Menurut Wenning (2011) model pembelajaran berfungsi agar pembelajaran menjadi sistematis. Selain itu, model pembelajaran menyediakan
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ciri-Ciri Manusia Organ tubuhnyakompleks dan sangat khusus terutama otaknya Mengadakan metabolisme Tanggap terhadap rangsang
Lebih terperinciJenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran
Jenis Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran Afid Burhanuddin Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat memahami jenis pengetahuan dan ukuran kebenaran Indikator: Mahasiswa dapat memahami pengetahuan Indera Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM. Pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan merupakan bagian yang penting dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..
Lampiran 1 PANDUAN WAWANCARA Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. A. GURU IPA 1. Apakah anda mengetahui di SMP Negeri 1 Bandungan ada program supervisi kunjungan kelas? 2. Apakah
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT FIT AND PROPER TEST KOMISI III DPR-RI TERHADAP CALON PIMPINAN KPK ------------------------------------- (BIDANG HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media pembelajaran yang sesuai, walaupun tentu masih ada aspek-aspek lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar, ada dua hal yang berperan penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran, dan kedua aspek tersebut saling berkaitan. Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan iklan di Indonesia sangat berkembang pesat, oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia berlombalomba meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang diberikan di sekolah meliputi beberapa cabang ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan secara terus menerus agar dapat bersaing di masa yang akan datang. Salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikan harkat dan martabat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan
Lebih terperinciETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Modul ke: ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Kebenaran dalam Etika dan Filsafat Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, MSI Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Kebenaran dalam Etika dan
Lebih terperinciTugas Filsafat. Mohamad Kashuri M
Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Kepuasan Karyawan Terhadap Penerapan Promosi Tingkat Jabatan (Job Level) dan Tingkat Upah di PT Bank Rakyat Indonesia KC Kusuma Bangsa Surabaya Disusun untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciHendri Koeswara. Pertemuan 5
ONTOLOGI DALAM ADMINISTRASI Hendri Koeswara Pertemuan 5 KONSEP ONTOLOGI ADMINISTRASI Ontos=ada, Logos=ilmu, ilmu yang mempelajari tentang ada Ontologi membahas dengan menggunakan pemikiran secara mendalam
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 2.1 Menjelaskan
Lebih terperinciRESUME MATERI KULIAH MINGGU KE-3 FILSAFAT PANCASILA
RESUME MATERI KULIAH MINGGU KE-3 FILSAFAT PANCASILA OLEH KELOMPOK 11.A 1. Aniatus Sa diyah (071211631010) ( ) 2. Erna Rahayu Nurhaini (071211631093) ( ) 3. Esti Putri Anugrah (071211632015) ( ) 4. Ibrahim
Lebih terperinciLivia Melda Christanti
PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi juga membuat
Lebih terperinciBentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati
Bentuk Dasar Pengetahuan Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia 2. Bentuk pengetahuan untuk
Lebih terperinci2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan pengetahuannya. Kedua hal tersebut berperan penting dalam. mampu bersaing dengan lingkungan baru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pesat dalam berbagai aspek kehidupan khususnya teknologi dan pengetahuan menciptakan persaingan dari setiap individu maupun organisasi. Manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
68 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Pendahuluan Penelitian tentang Implementasi Metode problem solving dalam meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan soal
Lebih terperinciSebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika
Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada
Lebih terperinciSARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017
SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 Kompetensi Yang Diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan sarana berpikir ilmiah : 1.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Hakikat Sains 2.1.1 Pengertian Sains Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan bakat untuk menjadi ilmuwan, ia dilahirkan dengan membawa sesuatu keajaiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu dalam pengembangan ilmu lain. Matematika seolah-olah menjadi penjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan terasa penting serta perlunya metematika untuk dipelajari sebagai ilmu bantu dalam pengembangan
Lebih terperinciDisusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013
PENDIDIKAN PANCASILA Dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Muhammad Adib, Drs,. M.Si TUGAS ESSAY : MENGHINDARI TINDAKAN PLAGIAT dan KORUPSI DIMULAI DARI DIRI SENDIRI Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI 071211532022
Lebih terperinciCHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI Semester Genap MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap siswa. Kegiatan belajar di sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai ilmu. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang begitu pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang begitu pesat, membuat masyarakat terbiasa dengan sesuatu yang serba cepat. Maka dari itu baik perusahaan
Lebih terperinciBAB V METODE-METODE KEILMUAN
BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekretaris yang profesional dia harus memenuhi syarat-syarat tertentu. pembantu dan tangan kanan pimpinan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era kemajuan teknologi saat ini, banyak perusahaan yang berkembang dengan pesat sesuai dengan tuntutan zaman dan persaingan yang semakin ketat. Dimana dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang telah termaktub dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia ke empat.
Lebih terperinci: OPTIK LAPORAN PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II. Kamis, 13 Desember 2007
LAPORAN PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II OPTIK Kamis, 13 Desember 2007 Materi : OPTIK Moderator : Nalita Yunita Sari (0605734) Penyampai Materi : Diki Rukmana (0605519) Operator : Irwandani (060522)
Lebih terperinciEtika dan Filsafat. Komunikasi
Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penilaian sebagai suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh
Lebih terperinciPengertian Logika (1)
Pengertian Logika (1) 1. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus atau ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat. 2. Ilmu Pengetahuan atau kadang hanya disebut ilmu (science)
Lebih terperinci