Pastoral Kaum Muda. Dalam Visi Karya Paroki
|
|
- Vera Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Pastoral Kaum Muda Dalam Visi Karya Paroki Visi Gereja Paroki Menurut Vatikan II Konsili Vatikan II adalah konsili pastoral. Konsili Vatikan II memberi visi baru tentang karya pastoral Gereja. Mulai dari visi tentang Gereja, yakni bahwa Gereja adalah kesatuan seluruh umat beriman kepada Kristus. Salah satu konsekuensi pastoralnya ialah bahwa Gereja mesti terbuka pada seluruh umat, siapa mereka, apa profesi serta dari mana di mana pun posisi mereka. Faham bahwa karya pastoral Gereja paroki adalah karya sakramental teritorial saja kini dinilai tidak cukup lagi. Gereja di jaman ini dipanggil untuk menjadi Gereja kategorial, bukan demi dirinya, tapi justru demi karya partoralnya. Kekuatan Gereja tidak tergantung pada kemampuan dan kemauan pastor parokinya. Hal ini, kecuali tidak sesuai dengan jaman, juga tidak sesuai dengan cita-cita Konsili Vatikan II, sebab nilai pastoralnya minus. Umat punya pengalaman hidup dan iman mereka sesuai dengan panggilan profesinya masing-masing. Visi Gereja Paroki Menurut St. Ignatius Loyola Di jaman Ignatius, menjadi pastor paroki berarti menjadi pastor yang punya penghasilan tetap dari orang yang punya gereja dan tanah/daerahnya. Maka pelayanan seorang pastor paroki adalah pelayan sakramental di batas teritorial tertentu. Untuk itu ia mendapat bayaran dari yang empunya wilayah. Jadi sebetulnya Ignatius tidak menolak karyanya tetapi menolak penghayatan kemiskinan seorang pastor paroki. Karena salah kaprah, maka kemudian karya paroki dianggap tidak cukup bernilai. Baru akhir-akhir ini Konjen mengembalikan karya paroki pada disposisi panggilan seorang putra Ignatius. Visi Tentang Pastor Paroki
2 2 Pada jaman Ignatius seorang pastor paroki adalah seorang pelayan sakramen di batas wilayah teritorial tertentu. Untuk itu ia mendapat bayaran dari penguasa atau tuan tanah yang mempunyai tanah tersebut. Hal ini berlangsung terus, praktis sampai Konsili Vatikan II. Seorang pastor paroki di jaman ini mesti menempatkan dirinya dalam visi Gereja mondial serta menyadari panggilannya berkait dengan visi karya pastoral Gereja Konsili Vatika II kita. Maka menjadi seorang pastor paroki diharapkan tidak hanya menjadi seorang pelayan sakramen, apalagi hanya tukang ekaristi. Ia bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang manager.tapi hendaknya ia bukan menjadi comercial manager melainkan pastoral manager. Ia sebaiknya juga menguasai managemen integral sehingga mampu memanage permasalahan pastoral: vertikal maupun horisontal. Gereja Paroki Alternatif Berdasarkan gagasan-gagasan tersebut di atas maka ada beberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan sbb.: Pelayanan pastoral teritorial sebenarnya berasal dari tradisi pastor seumur hidup ditambah dan didukung jaman agraris yang menuntut teritorial sebagai basis hidup seseorang. Dulu matapencaharian seseorang bersumber pada tanah. Rejeki hidupnya ada di tanah, makin luas tanah, makin baik. Kini jaman sudah berubah. Matapencaharian orang tidak lagi berbasis pada tanah, melainkan pada apa pun yang memberi rejeki hidup. Masyarakatnya bukan agraris lagi, melainkan modernis. Paroki mesti keluar dari pelayanan sakramental teritorial belaka, ke arah pelayanan pastoral personal/kategorial. Ini tidak berarti bahwa kita mesti meninggalkan pelayanan pastoral teritorial, melainkan menambahkan pelayanan pastoral plus. Setidaknya orientasi karya pastoral paroki hendaknya jangan direncanakan semata-mata hanya berdasarkan pada ajaran dogma yang ada, melainkan juga dan lebih-lebih berdasarkan kenyataan hidup dan karya umat yang ada. Kalau tujuannya adalah keselamatan jiwa-jiwa, maka yang mesti menjadi pertimbangan utama adalah jiwa-jiwa umat. Sama sekali bukan melulu berdasarkan aturan atau kebiasaan yang yang ada, yang seringkali terikat
3 3 pada jamannya. Paroki di pusat kota berbeda dengan yang berada di pinggiran. Paroki di desa berbeda dengan paroki di pinggir pantai dll. Paroki tua, dengan umat yang sudah sepuh-sepuh juga berbeda dengan paroki di kompleks perumahaan. Karenanya tidak mungkin dan tidak perlu dibuat peraturan yang sama, atau seragam yang berlaku pada semua paroki di seluruh wilayah keuskupan. Maka menangani karya pastoral paroki senantiasa memerlukan ketrampilan managerial. Melihat umat yang ada. Menemukan potensi yang ada dan mengembangkan semaksimal mungkin. Menemukan kebutuhan yang real dan kebutuhan ideal sebagai umat Allah. Memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang ada. Setelah semuanya itu, merencanakan sesuatu berdasarkan perhitungan tersebut. Meskipun demikian, harus diakui bahwa dari jaman dulu sampai kini selalu ada yang tetap. Yakni tempat untuk karya Allah melalui Roh Kudus yang hadir di dalam Gereja melalui seluruh umat. Tanggungjawab Gereja pada Orang muda Siapa Orang Muda Sebagian besar umat kita adalah orang-orang muda. Mereka adalah orangorang yang karena usianya belum punya tempat untuk kiprah di dalam Gereja. Pada umumnya hal ini dianggap sebagai sesuatu yang biasa, lumrah saja, tanpa perlu diambil tindakan apa pun. Di lain pihak meskipun, orang-orang tua yang jumlahnya lebih sedikit, namun merekalah yang sering memegang wewenang di dalam Gereja kita. Akibatnya orang muda sering hanya menjadi obyek pelayanan Gereja dan bukan subyek pelayanan. Sejujurnya memang harus diakui bahwa di samping segala kelebihan yang belum tergali pada diri orang muda, ada segudang permasalahan yang siap menghadang. Masalah-masalah psikologis seputar identitas diri maupun masalah sosio-antropologis sebagai anggota masyarakat moderen dewasa ini. Demikian sehingga umumnya orang muda belum atau malah tidak sanggup menentukan dirinya sendiri. Ketidaksanggupan ini bukan karena mereka bodoh (defect) melainkan karena mereka tidak berdaya (powerless) di tengah kuasa-kuasa dunia (kaum dewasa) di sekelilingnya. Mereka tidak bersalah,
4 4 namun sering dipersalahkan. Mereka adalah korban sistem masyarakat dunia dewasa ini, namun sering dituding sebagai virus pengganggu. Akibatnya mereka ini bingung bahkan tidak jarang menjadi linglung. Bingung dengan dirinya sendiri. Bingung dengan orang-orang dewasa yang juga bingung di tengah kemajuan jaman ini. Tiada teladan tiada jalan bagi orang-orang muda tersebut. Karena itu tidak mengherankan kalau berkarya untuk, berkarya bersama dan demi orang muda janjinya bukan prestasi melainkan frustrasi. Mengapa Orang Muda Kecuali sisi gelap seperti di atas, orang muda juga punya sisi terang. Sebagai orang muda, mereka kalah pengalaman dengan mereka yang tua. Namun justru karena kekurangan inilah orang muda siap untuk berbuat apa saja demi memperoleh pengalaman yang didewa-dewakan oleh orang tua. Dalam masa pencarian inilah seringkali orang muda salah langkah, salah pilih, karena salah nilai. Karena itu orang muda memanggil kita, orang tua untuk mendampingi mereka. Mendampingi mereka dalam pengenalan nilai-nilai, dalam memilih, apalagi dalam memperjuangkan nilai-nilai hidup manusia maupun nilai kristiani. Kalau tidak, orang muda yang amat reseptif atas aneka nilai ini dan hidup di tengah budaya permisif ini, bisa jadi justru akan makin bingung. Dan celakanya, mereka sendiri tidak mungkin menolong dirinya sendiri. Kita, orang tualah yang diundang untuk membantu orang muda tersebut. Sisi terang orang muda lainnya ialah bahwa orang-orang muda kita menyimpan kekuatan besar dalam dan diri dan jiwa mereka. Tenaga orang muda luar biasa, semangat orang muda ini besar, belum lagi didukung oleh cita-cita luhur mereka. Semuanya itu andai saja dapat diintegrasikan pasti dapat menjadi sumber rahmat bagi Gereja dan masyarakat pada umumnya. Seumpama harta, orang muda adalah harta tak ternilai bagi Gereja. Namun, memang punya harta saja belum cukup, sebab masih memerlukan kemampuan untuk menggunakan apalagi mengembangkannya. Permasalahan Orang Muda Identitas diri Masalah laten yang selalu menyertai orang muda adalah identitas diri. Tanpa ini orang muda tidak pernah akan tumbuh. Dalam hal ini yang dibutuhkan
5 5 adalah pendampingan orang yang sudah melewati dan mengatasi permasalahan ini. Tahun 1992 Keuskupan Agung Jakarta membuat suatu penelitian dengan hasil akhir sebagai berikut. Ada tiga masalah utama yang mencekam orang muda: Orang muda yang ber umur tahun, masalah terbesarnya adalah soal identitas diri. Sedang yang berumus umumnya menghadapi permasalahan menentukan karier. Dan mereka yang berumur 25 th. plus umumnya bergulat dengan masalah perjodohan. Aktualisasi diri Kecuali kebutuhan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, orang memerlukan kemudahan dan pendampingan dalam mengaktualisasikan dirinya. Secara sederhana orang muda butuh waktu dan tempat serta teman untuk dapat mengaktualisasikan diri secara maksimal. Orang dewasa sebetulnya lebih dibutuhkan kehadiran dan keberadaannya lebih sebagai teman daripada sebagai penasihat. Pendampingan Pendampingan diperlukan orang muda bukan pertama karena pendamping lebih ahli daripada yang didampingi melainkan karena wibawa dan otorita yang dimilikinya. Dari pendamping sebetulnya tidak dituntut suatu ilmu atau keahlian. Kalau pengalaman pendamping dibutuhkan pun tidak secara langsung diperlukan, sebab itu semua dapat mereka temukan sendiri. Sedangkan otorita atau wewenang hanya dapat dimiliki oleh pendamping. Seperti kita tumbuh dan berkembang bersam orang lain, maka bila pendamping ada, maka pertumbuhan orang dapat lebih pesat karena orang muda punya kebanggaan lebih. Orang muda mendapat nilai tentang dirinya justru dengan aktualisasi dirinya. Tradisi Pendampingan Kaum Muda: Sayang bahwa selama ini dunia pendampingan sudah terlanjur salah kaprah. Kesalahan ini berawal dari kekeliruan konsep pendidikan. Yakni pendidikan yang berorientasi pada hasil, daripada pada proses. Pendidikan yang mengutamakan pemberian isi, dan kurang memberikan perhatian pada pembangunan suasana demi kelancaran proses. Seperti seekor benih ikan yang
6 6 bermutu, bila hidup di air yang keruh, apalagi terpolusi, pasti tidak bisa tumbuh dengan baik. Lebih baik benih ikan yang kurang bermutu, namun air tempat hidupnya sehat, lalu ikat tersebut akan berkembang maksimal demikian kata Mgr. Leo SJ. Banyak pendamping dan pendampingan yang lebih menekankan isi daripada suasananya. Akibatnya menimbulkan frustrasi di kedua belah pihak: pendamping dan orang yang didampinginya. Pertumbuhan itu proses bukan tumpukan konsep atau ide. Pendidikan itu butuh waktu dan tempat dan lebih dari itu butuh hati orang-orang lain di sekitarnya. Orang muda juga bukan tempat untuk menampung segala ide dan pengalaman. Orang muda mencoba segala ilmu dan nasihat. Orang muda tidak butuh nasihat, sebab masalahnya bukan terletak pada kurangnya pengetahuan, melainkan kurangnya kesempatan dan tempat untuk mengaktualisasikan dirinya. Dengan itu orang muda akan punya pengalaman. Dalam pengolahan pengalaman itulah orang muda memerlukan orang lian yang siap menjadi teman. Di Gereja Paroki, Apa yang Dapat Kita Buat Bersama Orang Muda? Orang muda dalah sumber kekuatan dan kehidupan serta pembaharuan Gereja. Bila Gereja tidak pandai-pandai menangkap dan memanfaatkan kekuatan orang muda, dengan cepat Gereja akan mengalami kehancuran. Minimal, tanpa orang muda, Gereja hanya akan mengalami kemandegan mungkin malah kemunduran. Dan kalau ini terjadi orang dewasa akan kehabisan tenaga dan energi dan akan sia-sia. Untuk apa segala keberhasilan orang dewasa kalau orang muda lari ke luar Gereja. Secara teoritis dapat dirumuskan demikian: Di Gereja paroki kita mesti mengembangkan karya pastoral orang muda berdasarkan realita orang muda yang ada: Siapa orang muda yang defakto ada dan datang ke Gereja paroki kita? Bagaimana umumnya tingkat pendidikan dan kemampuan mereka: SMU, mahasiswa, karyawan? Bagaimana suasana pada umumnya: pergaulan antar mereka, keakrapan antar mereka, mutu pembicaraan mereka dll. Bila kita belajar dari Ignatius, maka kita mesti mencari pintu masuk ke mereka, agar kita dapat membawa ke mana kita inginkan. Dan itu semua akan
7 7 kita temukan bila kita mengenal mereka dan punya kemauan untuk mencari bersama Dia dalam melayani orang-orang muda tersebut. Untuk itu kita mesti menyediakan waktu dan memperkuat kemauan dan bertekun dalam menghadapi aneka kemungkinan. Termasuk dan lebih-lebih rasa frustrasi dalam setiap usaha pendekatan tersebut. Barang kali semacam usaha untuk memberi tempat kesempatan dan kepercayaan, formal maupun informal, perlu terus menerus diusahakan. Dalam hal ini kita perlu pandaipandai menciptakan kesempatan kepada orang muda untuk bertemu, saling mengenal, saling mendukung. Di Kotabaru Yogya, Konkretnya apa? Mengenali nama mereka satu demi satu (habis ekaristi, pagi, minggu), mendengarkan siapa, mengapa ke gereja dll? Mengakui keberadaan mereka: included, bukan ekskluded di dalam gereja dengan mengajak mereka ini terlibat dalam aneka kehidupan dan kegiatan Gereja. Menyediakan suasana, kemudahan untuk mengakui keberadaannya: dengan pengenalan antara orang muda, waktu ekaristi, sesudah ekaristi atau membuat acara bersama khusus utk mereka Mendengarkan: persoalan real dan konkret mereka: ulangan, ujian, pacaran, beda agama, dll Mengajak membawa persoalan tersebut dalam perayaan ekaristi. Mendampingi: hadir di antara dan bersama acara mereka, hadir dan nunggui kala weekend, MNS (mahasiswa menulis skripsi) Menantang orang muda dengan tahap-demi tahap memberi mereka tanggungjawab: menyerahkan kepada mereka untuk membuat acara-acara untuk orang muda: Paska orang muda, welcome party, kemah remaja, 17 agustus, 10 nopember, (operet Natal) Memberi kebebasan demi tanggungjawab: ide dasar kita yang mikir, pengembangan dan pelaksanaannya mereka sendir, tetap didampingi: meminta mereka menjadi team pelaksanaan acara parokial. Mempercayai sambil tetap mendampingi: mengenalkan prinsip-prinsip dasar: asal bisa mempertanggungjawabkan, silakan! Melibatkan mereka di kancah yang lebih luas, di luar diri mereka: anggota dewan, melaksanakan acara umat; mengusahakan agar Orang-orang muda dapat aktif di lektor, di Dewan Paroki dll.
8 8 Membangun Gereja orang muda sesuai dengan kenyataan mereka. Itu semua ternyata di Kotabaru lebih mudah terbangun lewat peryaan ekaristi harian di pagi hari. Umat, khususnya yang muda, pelan-pelan telah membentuk komunitas tersendiri. Mereka saling mendukung satu sama lain. Mereka ini pula yang menjadi motor penggerak kehidupan dan kegiatan orang muda di Kotabaru sekarang ini. Ikatan formal yang tampak adalah kelompok koor harian. Kotabaru, 11 Oktober 1997 Widada, SJ
9 9 Bukan mingguan, tapi harian, Tanggapan atas kebutuhan Gambaran umat di paroki tempatku berkarya, adalah sbb. Jumlah umat tidak pernah jelas berapa. Tetapi dari penelitian th 1992, ditemukan bahwa 65% umat yang ke Gereja di hari minggu berasal dari luar wilaya teritorial Kotabaru. Sebagaimana paroki pada umumnya, seluruh program kegiatan paroki didasarkan pada gambaran Gereja paroki teritorial. Ini berarti seluruh umat lingkungan teritorial Kotabaru dipaksa atau memaksa diri untuk sanggup melayani kebutuhan umat yang 65% berasal dari luar lingkungan. Kalau berhasil umat lingkungan merasa bangga, dapat melayani umat yang datang alias tamu. Kalau tidak berhasil umat tidak merasa perlu untuk mencari alternatif lainnya. Positifnya: Umat lingkungan terpacu untuk semaksimal mungkin mengusahakan (liturgis) pada para tamu. Umat lingkungan dapat terlibat, meskipun ala kadarnya. Umat luar lingkungan hanya tinggal menikmati pelayanan (liturgis). Kalau puas senang, (mungkin kolektenya tambah) kalau kecewa, mereka hanya bisa ngedumel tanpa bisa berbua apapun. Negatifnya: Umat lingkungan merasa terbebani melebihi kemampuan yang real. Pada waktunya kekurangan ini menjadi membesar, dan orang tidak meras perlu campur tangan, seakan itu hal yang boleh ditolerir. Umat lingkungan merasa berhak mendapat imbalan atas jerih payahnya. Termasuk di dalamnya adalah soal uang, atau bantuan material. Kesediaan untuk melayani orang lain, di luar lingkungan menjadi minim sekali. Umat luar, mayoritas umat, tidak peduli pada apa yang terjadi di gereja paroki. Kalau perlu bayar dan menuntut pelayanan maksimal karenanya.
10 10 Umat luar tidak dapat terlibat, akibatnya kepedulian, keterlibatan umat menjadi minimalis pada Gereja, atau umat pada umumnya. Semangan melayani kurang, sebab diganti dilayani. Pada gilirannya seluruh umat akan menjadi apatis, tidak tergerak untuk terlibat, dan bahagia dapat menyumbang sesuatu pada Gereja yang ada. Umat menjadi mapan, tertutup pada ide dan gagasan baru, malah merasa terancam karenanya. Cara dan metode pelayanannya tidak berkembang, sesuai dengan perkembangan jaman. Kebutuhan batin setiap orang tidak tertanggapi dengan baik, sebab orientasinya pada sebagian kecil umat. Demikian sehingga dewan yang ada merasa bertanggung jawab dan berjuang mati-matian untuk mengatur dan menjalankan gereja. Kalau berhasil menjadi sombong, dan kalau gagal menjadi frustrasi.berhasil gagalnya kegiatan diukur jadi atau tidak dilaksanakan suatu kegiatan yang telah direncanakan, bukan bermanfaat atau tidak bagi umat. Karya Roh Kudus seakan tidak ada tempat lagi Bahkan uang lebih menentukan kegiatan, lebih daripada Roh Kudus. Apa yang saya kerjakan tidak lain dan tidak bukan cuma melirik potensi umat yang 65% tersebut. Saya mulai dan mengajak memberikan perhatian kepada seluruh umat yang hadir di gereja. Mulanya mungkin saya tidak begitu pas. Sebab saya mulai dengan mengkritik kemapanan pola orang dalam - orang luar. Demikian sehingga kemapan orang dalam merasa tersinggung, atau malah tersingkir karenanya. Begitulah saya kemudian dimusuhi dan diteror melalui pelbagai cara yang mungkin. Namun karena bisa mempertanggungjawabkan putusan dan tindakan saya, maka kemudian sejarah bergulir perlahan. Setelah sturktur dan fungsionaris saya pertanyakan, saya mulai merintis halhal kecil dengan melontar dan mencoba ide-ide untuk memberikan perhatian kepada sebagian besar umat yang hadir di gereja. Memperebesar kemudahan dan kenyamanan umat untuk berdoa di gereja. Memperlebar bukaan jendela. Kemudian mengganti sound system, altar, dan monitor lagu, bangku, apat sayap luar gereja. Kepada umat yang ikut ekaristi harian:
11 11 Mengundang umat untuk terlibat dengan membacakan bacaan pertama; tanpa persiapan untuk secara spontan maju membaca di mimbar. Tanpa syarat, kecuali kesediaan. Mengundang umat untuk terlibat dengan menyanyi dan main musik untuk menyemarakan perayaan ekaristi harian. Menyediakan diri dengan mendengarkan pengakuan setiap selesai ekaristi. Pada mulanya banyak dan habis waktu untuk ini. Lama-kelamaan penitennya berkurang, dan tetap saya tunggu di kamar pengakuan. Tetapi pilihan ini mengandung kerugian besar sebab setelah saya keluar dari kamar pengakuan umat sudah lari pulang. Kemudian saya mengubah pelayanan, saya temui umat dulu segera setelah saya selesai ekaristi. Baru kemudian saya masuk lagi untuk mendengarkan pengakuan. Tapi ini pun rupanya tidak efektif. Kemudian saya hanya mendengarkian pengakuan kalau diminta. Dan saya selalu siap di depan pintu gereja sambil menyaba umat yang keluar dari gereja. Pada awal-awal, seorang nenek tua setia menemani ngobrol bersama saya. Kemudian ketika banyak orang muda mulai saya kenal dan ngobrol bersama saya, nenek ini tak kebagian lagi waktu saya. Sementara itu saya menawarkan kegiatan yang saya beri nama inspirasi pagi. Sebetulnya saya ingin memperkenalkan genogram pada kaum muda tersebut. Setelah berjalan, kemudian berhenti. Peminatnya berkurang. Meskipun demian kerasulan di depan pintu gereja, tetap saya tekuni. Demikian saya mengenal dan dikenal oleh sekolompok orang muda yang suka sharing pengalaman dan pemikiran. Pertama-tama menyangkut dirinya. Kemudian berkembang ke seluruh umat. Lalu saya tawarkan kegiatan khusus untuk orang-orang muda dan mereka yang menanganinya. Demikian bergulirlah: Paska orang muda, Welcome party, kemping remaja, teater dll. Untuk umat umu, saya kenalkan dialog dalam kotbah, kenalan sebelum ekaristi, pesta umat, natal budaya Jawa dll. orang muda adalah umat real, dan potensial Ke mana orang muda kita? Lari ke pub, diskotek, pil koplo dll Apa tidak bahagia kalau mereka lari ke gereja kita.
12 12 Ign menolak karya paroki, karena soal kemmiskinan. Pastor dulu menerima duit dari orang kaya. Orang kaya membantung gereja, mencari pastor, menyediakan tanah untuk memberi hidup pastornya. Pastornya menjadi pelayan misa untuk keselamatan jiwanya, cf kalau istrinya mati, tripria sebulan, kalau dirinya mati, sepuluh bulan harus doa utk arwahnya. Karya kategorial Tidak hanya karya teritorial Visi Gereja Paroki Menurut Kita? Seorang pastor kepala dapa menyerahkan pada pastor kapelan, dan dia bisa foya-foya. Pekerjaan ekaristi dapat diserahkan kepada orang lain, toh tinggal membaca, dan dirinya dpat pergi ke mana pun juga. Maka pastor adalah pastor seumur hidup. Akibatnya pastor kurang disegani lagi. (Sama polanya antara raja dan uskup. ) Paroki berarti paroki teritorial, dengan pelayanan sakramental. Soal pastor paroki baru diaitur oleh Konsili trente. (Mulai dengan mengatur para uskup.) Konsili vatikan II adalah konsili pastoral. Orientasinya adalah pastoral. Demi umat, maka keluar dari lingkup teritorial. Paroki kini adalah paroki pelayanan pada tingkat grassroot faith level. Artinya seluruh kehidupan beriman mendapat pelayanan di karya paroki: perkawinan, kelahiran, kepemudaan, kategorial, sakramental lainnya. Tanggungjawab akan masa depan Tanpa orang muda tidak ada masa depan. Membangun suasana, bukan memberi isi. Mengenali kebutuhan, mengusahakan kemudahan Orang muda yang sedang bingung. Secara psikologis: mencari diri sendiri Secara sosiologis: lapisan terbesar,
13 13 Secara ekonomis: paling konsuptif, unproduktif Membangun suasana bukan mengejar isi
14 14 mudahkan peme SMP negeri swasta nonkatolik Siswa-siswi Persahabatan siswa-siswa SMP negeri dan swasta non Katolik Persis smpnonkat Sasis Sahabat PNK Sahabat muda Sahabat anom Sahabattama Sahabat remaja Sahabat sejati Sahabat insan Socius tulus, muda Amici iuvenes Sahabat insan muda (batsanda) Sahabat semen per nnkege Simpati persahabatan seiman paguyupan persahabatan persahabatan siswa smp negeri sahabat dalam iman bersaudara sejak muda beriman, bergembira, bersahabat bersahabat dalam iman, bergembira secara spontan insan bersahabat, spontan bergembira giat belajar
15 15 niat (minat) erat bersahabat kuat beriman erat bersahabat, kuat beriman, giat belajar: sahabat remaja: Motto: bersahabat erat, beriman kuat, belajar giat pertanyaan pengarahan: Nama, asli, status, Mengapa masuk Akper? Mengapa PR? Apa yang paling menyenangkan? Memprihatinkan? If dipanggil untuk memperbarui, apa panggilan tsb? Profesimu: kelebihan apa yang mau kausumbangkan pada alma matermu? Pada gereja dan bangsamu? Lektor, MNS, acara-acara orangmuda
Karya Pastoral Paroki
Karya Pastoral Paroki Pengantar Apa yang saya sampaikan ini mohon dimengerti sebagai sebuah sharing pengalaman saya yang baru setahun menggulati karya paroki. Maka silakan nanti diperkaya sendiri dengan
Lebih terperinciARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ
Lebih terperinciPelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi
1 Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi Arahan Sebagaimana sudah kita alami bersama, bahwa Gereja Antonius kita kembangkan menjadi Gereja umat Allah. Dasar pengembangannya adalah visi dan misi GA, 1998
Lebih terperinciPEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010
PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciTANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET
1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami
Lebih terperinciTAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH
TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan
Lebih terperinciKESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J.
1 KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Pastor Lonelinus sejak temannya meninggal menjadi sangat kesepian. Di rumah orang tua, ia biasa berbicara, ngomong
Lebih terperinciMENJADI TUA DAN BAHAGIA
1 MENJADI TUA DAN BAHAGIA Rohani, November 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Hepiana sudah berumur 80 tahun. Ia tinggal di rumah orang tua. Ia dikenal sebagai suster lansia yang gembira dan bahagia.
Lebih terperinciPERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal 28-32 Paul Suparno, S.J. Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Januari 1997 telah menetapkan bahwa tanggal 2 Februari, pada pesta Kanak-kanak
Lebih terperinciEVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 EVANGELISASI BARU Rohani, Desember 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Budayanita waktu mengajar agama pada beberapa orang tua yang ingin menjadi Katolik, sering meneguhkan bahwa mereka itu sebenarnya
Lebih terperinciTahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:
1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2
!!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN
Lebih terperinciALAT UKUR. Pengantar
LAMPIRAN Lampiran ALAT UKUR Pengantar Salam Damai Kristus, Saya mahasiswa psikologi Universitas Kristen maranatha yang sedang menyusun skripsi meminta kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner dengan tujuan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.
1 KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Peduliata oleh kongregasinya diberi tugas menjadi pimpinan asrama siswi-siswi SMA. Suster Peduliata
Lebih terperinciPANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
Lebih terperincidibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014
SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinciBUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Kita semua sebagai anggota suatu kongregasi diharapkan hidup saling membantu satu sama lain dalam semangat kasih
Lebih terperinciPELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak
PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?
Lebih terperinciGereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara
Lebih terperinciHOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam
A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa
Lebih terperinciPILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!
PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! 1. Simbol perkawinan bahtera yang sedang berlayar mempunyai makna bahwa perkawinan... A. merupakan perjalanan yang menyenangkan B. ibarat mengarungi samudra luas yang penuh
Lebih terperinciPeluang Implementasi Arah Dasar Pastoral KAJ Tahun dalam PELAYANAN PENDIDIKAN
Peluang Implementasi Arah Dasar Pastoral KAJ Tahun 2011-2015 dalam PELAYANAN PENDIDIKAN Oleh: Rm. B.S. Mardiaatmadja, SJ Jika kita membaca statistik sepintas lalu saja, segera dapat diketahui betapa banyak
Lebih terperinciPANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan
1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner atau yang lebih dikenal dengan SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat ini didirikan
Lebih terperinciMy Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN
My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN Hari ini judul khotbah saya adalah THE JOY OF THE LORD/SUKACITA DALAM TUHAN. Saya rindu hari ini bahkan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.
1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak
Lebih terperinciK2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH
K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH Wagner-Modified Houts Questionnaire (WMHQ-Ed7) by C. Peter Wagner Charles E. Fuller Institute of Evangelism and Church Growth English offline version: http://bit.ly/spiritualgiftspdf
Lebih terperinciOrdinary Love. Timothy Athanasios
Ordinary Love Timothy Athanasios Bab I Gereja dan Pelayanan Konsep menciptakan berhala, hanya rasa ingin tahu yang bisa memahami. (Gregory Nyssa) Jika Kerajaan Allah hendak direalisasikan dalam rupa dua
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA
- 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 : LEGIO MARIA. memberikan pelayanan kepada umat Katolik. Namun, pada kenyataannya
LAMPIRAN 1 : LEGIO MARIA 1. Pengertian Legio Maria Legio Maria adalah perkumpulan orang Katolik yang dengan ijin Gereja dan mempunyai kepercayaan kepada Bunda Maria tergabung dalam satu kelompok untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral. Kesakralan itu berada dalam proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan menjalaninya
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN
KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi
Lebih terperinciKeuskupan Agung Jakarta APP K3S KAJ
Keuskupan Agung Jakarta APP 1 Sub Tema: I. AKU DIBERI MAKA AKU MEMBERI. (Ul 26:1-15) II. BERBAGI DALAM KEKURANGAN. (1 Raj 17:7-16) III. EKARISTI SUMBER BERBAGI. (1 Kor 11 : 17-34) IV. KOMUNITAS KRISTIANI
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah bersatunya dua orang manusia yang bersama-sama sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat keterikatan secara
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Lebih terperinci(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)
(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) Para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus, 1. Bersama dengan
Lebih terperinciGEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA
Lebih terperinciStrategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!
Membangun : & Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Bagian I Teori Kesuksesan dan Kekayaan Percaya Bahwa Anda Akan Kaya dan Sukses Percaya Anda akan sukses, maka sukseslah Anda. Berpikir positif
Lebih terperinciKABAR GEMBIRA BERHADAPAN DENGAN INDIVIDUALISME PERTEMUAN III
KABAR GEMBIRA BERHADAPAN DENGAN INDIVIDUALISME PERTEMUAN III GAGASAN POKOK Arus jaman membuat manusia (juga umat Kristiani) seringkali hidup dalam budaya individualisme: Segala hal berpusat hanya pada
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciHidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean
Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean Dalam hidup ini mungkinkah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki kebanggaan-kebanggaan yang tidak bernilai kekal? Mungkinkah orang Kristen
Lebih terperinciSPIRITUAL QUOTIENT (SQ) DALAM HIDUP MEMBIARA Rohani, Januari 2013, hal Paul Suparno, S.J.
1 SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) DALAM HIDUP MEMBIARA Rohani, Januari 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Frustrasia adalah seorang yang sangat pandai, nilai IPKnya waktu kuliah hampir 4.00. Waktu diserahi
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinci(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)
(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbela Rasa Melalui Pangan Sehat Para Ibu dan Bapak, Suster, Bruder, Frater,
Lebih terperinciBAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama
VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani
Lebih terperinciANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal 28-31 Paul Suparno, S.J. Sr. Bundanita mensharingkan pengalamannya bagaimana ia pernah mempunyai anak mas waktu mengajar di Sekolah
Lebih terperinciKAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma
KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak
Lebih terperinciMenjadi Gereja Buat Semua
Menjadi Gereja Buat Semua 75 tahun gereja St. Antonius Kotabaru, Jogja Selama 75 th bangunan fisik gereja Antonius Kotabaru Jogja tak mengalami banyak perubahan. Kecuali di th 1983 mulai dibangun sayap
Lebih terperinciSALING TIDAK PERCAYA DALAM HIDUP BERKOMUNITAS Rohani, Februari 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 SALING TIDAK PERCAYA DALAM HIDUP BERKOMUNITAS Rohani, Februari 2012, hal 28-31 Paul Suparno, S.J. Suster Credentia tidak krasan di komunitas. Ia merasa tidak dipercaya karena tidak pernah diberi kepercayaan
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ
KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ LATAR BELAKANG Sesuai Arah Dasar Pastoral KAJ dan Pedoman Reksa Pastoral Komisi Liturgi 2011-2015,maka semua umat
Lebih terperinciMEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI
MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON 1055 1 KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira
Lebih terperinci5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.
TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus
Lebih terperinciGEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciLATAR BELAKANG KEGIATAN
PENDAHULUAN Kegiatan Lomba dalam rangka Perayaan Bulan Kitab Suci Nasional 2015 Berikut kami sadur sejarah BKSN sebagai pendahuluan. Saudara saudari terkasih dalam Kristus, bagi umat Katolik di Indonesia,
Lebih terperinciRELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,
Lebih terperinciTh A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017
1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS : Pendidikan Agama Katolik : IX/2 : 2 x 40 menit A. Standar : Memahami dan melaksanakan
Lebih terperinciSPIRITUALITAS EKARISTI
SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat
Lebih terperinciI. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :
I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang : I B A P T I S A N a. Keterangan Calon Baptis Nama diri (Lengkap) :.. Nama baptis yang dipilih :. Tempat / Tgl lahir :.... Pendidikan terakhir :.. Pekerjaan Alamat
Lebih terperinciKELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL
Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.
Lebih terperinciKESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.
KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
Lebih terperinciMEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J.
1 MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Givana bekerja sebagai pamong di asrama anak-anak SMA. Suster dikenal oleh anak-anak sebagai suster
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam
Lebih terperinciARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA
ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan
Lebih terperinciRevitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND
MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali
Lebih terperinciGERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL
GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL GAGASAN TENTANG KONSOLIDASI DAN OPTIMALISASI PELAYANAN SOSIAL KOMUNITAS-KOMUNITAS KATEGORIAL/ PERSEKUTUAN DOA Keuskupan Agung Jakarta 2014 0 Sedikit pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini, membawa banyak perubahan dalam setiap aspek kehidupan individu. Kemajuan ini secara tidak langsung
Lebih terperinciNOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI
NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH
Lebih terperinci42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
42. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah: (1887) dan Kota Raja di Aceh (1881)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang berhasil dirangkum oleh penulis berdasarkan hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah: 1. Penyebaran agama Katolik di
Lebih terperinciSANTA LUSIA. Sejarah Santa Lusia
Profil Lingkungan St. Lucia Lingkungan Santa Lucia berada di wilayah sebelas bersama dengan lingkungan lainnya yaitu St. Laurentius, St. Agatha dan St. Yustina. Lingkungan St. Lucia adalah lingkungan yang
Lebih terperinciSetiap Orang Membutuhkan Pengajaran
Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai
Lebih terperinciGEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperincidi Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia..
Karya Sosial Paroki Visi, Misi dan Spiritualitas Visi, Misi dan Spiritualitas karya sosial Gereja adalah solidaritas Allah Bapa di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia Visi Paroki
Lebih terperinciKEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN
KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja sebagai bangunan merupakan tempat ibadah umat kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk
Lebih terperinciSPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Awal September adalah awal para biarawan-biarawati yang bertugas untuk studi memulai perutusannya. Pada awal-awal
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.
Lebih terperinciMeneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis
BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Lebih terperinci26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD
26. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2)
4 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Perilaku Tanggung Jawab Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2) Dalam bukunya melatih anak bertanggung jawab, arti tanggung jawab adalah mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Gereja Kristus Raja Ngrambe yang berada di kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Katolik yang
Lebih terperinciMATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA
BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam
Lebih terperinci-AKTIVITAS-AKTIVITAS
KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru
Lebih terperinciLampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai
Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang
Lebih terperinciPnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:
Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing
Lebih terperinciMATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan
subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda
Lebih terperinciGPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Juni 2017 TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA
PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di Minggu
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI
SEKSI PERIBADATAN DAN PELAYANAN ZIARAH RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI BULAN TANGGAL KEGIATAN TINDAKAN & TUJUAN Januari - April 4 bln sekali (minggu 1 dlm bulan) Menyusun
Lebih terperinci