BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Makro Lokasi Penelitian Wiyurejo merupakan suatu desa yang dapat dicapai dengan waktu tempuh ± 1,5 jam dari kabupaten Malang dan memiliki waktu tempuh dari kecamatan pujon ± ¼ jam. Desa ini memiliki luas keseluruhan ± 1211,141 ha.. Di desa ini terdapat 4 dusun yaitu dusun Borah, Bagean, Wiyurejo dan Kalangan. Namun seara administratif hanya 2 dusun yang diakui atau dicatat dalam administratif pemerintahan di desa Wiyurejo, yaitu dusun Wiyurejo dan dusun Kalangan. Jumlah penduduk terbesar berada di dusun Wiyurejo dan Kalangan. Di sebelah utara desa Wiyurejo berbatasan dengan Hutan/Perhutani, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pujon Lor dan Desa Ngroto, sebelah timur berbatasan dengan desa Pandesari, dan sebelah barat berbatasan dengan desa Madiredo Sesuai dengan bentang lahan Desa Wiyurejo, yang terdiri dari : lahan persawahan seluas ± 195,5 ha. Dan lahan pemukiman hanya seluas ± 22,5 ha. Keadaan tanah di areal sawah desa subur karena mendapatkan pengairan yang didapat dari curah hujan sebesar 300 mm/th. Sebagian besar lahan yang ada dimanfaatkan untuk ladang/tegalan penduduk yaitu seluas ± 196,7 ha yang digunakan untuk mencari rumput untuk pakan ternak dan juga ditanami jagung atau tumbuhan lainnya.. Sedangkan sekitar 24,281 Ha dimanfaatkan untuk fasilitas umum. Jalan-jalan di desa Wiyurejo sebagian besar telah beraspal, namun karena berada di daerah dataran tinggi, jalanan di desa Wiyurejo cukup terjal. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 1

2 2.1.1 Potensi Penduduk Dari pencatatan data yang diperoleh dari profil Desa Wiyurejo tahun 2010 diketahui bahwa jumlah penduduk desa ini pada tahun 2010 berjumlah 5358 jiwa. Jumlah tersebut terbagi menjadi beberapa tingkat pendidikan yang kami lampirkan dalam tabel sebagai berikut. Tabel Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Wiyurejo Uraian Jumlah Jumlah penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan Kelompok Bermain Anak 145 Jumlah penduduk sedang SD/sederajat 589 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya SD/sederajat 2940 Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat 506 Jumlah penduduk sedang SLTP/sederajat 29 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya SLTP/sederajat 112 Jumlah penduduk sedang SLTA/sederajat 8 Jumlah penduduk tidak tamat SLTP/Sederajat 14 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya SLTA/Sederajat 58 Jumlah penduduk sedang D-1 2 Jumlah penduduk sedang D-2 4 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya D-2 3 Jumlah penduduk sedang S-1 8 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya S-1 11 Jumlah penduduk sedang S-2 1 Jumlah penduduk yang Pendidikan Terakhirnya S-3 - Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2010 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 2

3 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Desa Wiyurejo memiliki tingkat pendidikan rendah dengan jumlah penduduk sebanyak 2940 memiliki pendidikan terakhir SD/sederajat. Namun kondisi dewasa ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesadaran pendidikan hal ini terbukti dengan jumlah penduduk yang masih menempuh pendidikan SD sebanyak 589 Jiwa (lihat tabel 2.1) hal ini dikarenakan adanya program pendidikan wajib belajar 9 dan 12 tahun (lihat tabel 2.2). Tabel Wajib Belajar 9 Tahun dan 12 Tahun Uraian Jumlah Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang tamat sekolah 589 Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang tidak sekolah 21 Jumlah penduduk usia 7-15 tahun 610 Jumlah penduduk usia 7-18 tahun yang tamat sekolah 592 Jumlah penduduk usia 7-18 tahun yang tidak sekolah 22 Jumlah penduduk usia 7-18 tahun 610 Sumber : Profil Desa Wiyurejo 2010 Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang berusia 7-15 tahun telah tamat sekolah, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk usia tersebut telah lulus SD dan SMP sedangkan penduduk usia 7-18 tahun juga telah tamat sekolah berarti penduduk yang memasuki usia 18 tahun telah lulus SMA. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 3

4 2.1.2 Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial budaya disini menggambarkan tentang keadaan masyarakat di desa Wiyurejo yang meliputi unsur-unsur tentang kependudukan, seperti perekonomian yang meliputi pertanian, peternak, sarana prasarana dan lain-lain. Tabel Status kepemilikan lahan pertanian Uraian Jumlah Jumlah Penduduk 5358 Memiliki kurang 1 ha 946 Memiliki 1,0-5,0 ha 12 Memiliki 5,0-10 ha 0 Memiliki lebih dari 10 ha 0 Jumlah Keluarga yang memiliki tanah Pertanian 958 Jumlah Keluarga Yang Tidak Memiliki 442 Jumlah Total Keluarga Petani 1400 Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2010 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 4

5 Tabel Jenis Tanaman dan Hasil Produktivitas Tanaman Uraian Luas Produksi Jagung Padi sawah 2,5 2 Cabe 1,5 0,5 Bawah merah 3,5 2 Tomat 3 6 Sawi 5 20 Kentang 7 6 Kubis 6 25 Wortel 11 7 Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2010 Dari tabel menjelaskan tentang produktivitas tanaman yang rata-rata ditanam di lahan desa Wiyurejo mayoritas masyarakatnya menanam Kubis yang ratarata hasil panen yang dihasilkan sebesar 25 kg, yang kedua adalah sawi, sekali penen yang dihasilkan rata-rata sebesar 20 kg, yang ketiga adalah jenis tanaman jagung sekali panen yang dihasilkan rata-rata 13 kg, dan jenis tanaman yang terakhir adalah Wortel sebanyak 7 kg. Mayoritas penduduk desa wiyurejo yang bermata pencaharian sebagai petani hanya digunakan sebagai mata pencaharian sampingan karena pertanian adalah mata pencaharian musiman. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 5

6 Tabel Kepemilikan Ternak Uraian Jumlah Pemilik Jumlah Penduduk 5358 Kerbau 0 Babi 0 Ayam kampong 1605 Jenis ayam broiler 0 Bebek 148 Kuda 0 Kambing 66 Domba 0 Angsa 0 Burung puyuh 0 Kelinci 77 Burung wallet 0 Anjing 0 Sapi 1472 Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2010 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 6

7 Dari tabel terlihat Pujon dijadikan sebagai sentra susu sapi perah, penduduk desa Wiyurejo banyak yang memiliki sapi perah dan menjadikannya sebagai mata pencaharian utama. Mayoritas penduduk yang bermata pencaharian peternak bertempat tinggal di Dusun Kalangan. Jumlah penduduk yang memiliki sapi adalah 1472, kemudian ada juga penduduk yang memiliki ayam kampung, bebek dan kambing. Tabel Produksi Peternakan Uraian Volume Susu (ton) 432 Kulit (ton) 0 Telur (ton) 0 Daging (ton) 0 Madu (ton) 0 Bulu (ton) 0 Air liur burung walet (ton) 0 Minyak (ton) 0 Hiasan/lukisan (ton) 0 Cinderamata (ton) 0 Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2010 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 7

8 Dalam sektor peternakan, hasil produksi utama adalah susu. Sejak dulu susu sapi perah menjadi sentra produksi di kawasan Pujon umumnya dan desa Wiyurejo pada khususnya, sampai saat ini pun hasil produksi hewan ternak berupa susu perah menjadi suatu ciri khas kecamatan Pujon itu sendiri. Tabel Ketersediaan Lahan Hijauan Pakan Ternak Uraian Volume Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll) (ha) 12 Produksi hijauan makanan ternak (Ton) 7 Luas lahan gembalaan (ha) 0 Dipasok dari luar Kelurahan (ton) 3 Disubsidi dinas (Ton) 0 Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun Agama Sebagian besar penduduk Desa Wiyurejo menganut agama Islam,. Hal ini diimbangi dengan tingkat religiusitas mereka yang tergolong tinggi. Di desa ini sendiri memiliki beberapa masjid dan mushola yang digunakan sebagai simbol dari kegiatan keagamaan. Kegiatan-kegiatan yang bernafaskan Islam sering diadakan di desa ini. Misalnya, pengajian rutin yang diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu serta para remaja di sekitar Desa Wiyurejo. Kegiatan dasawisma pun masih sering diikuti oleh ibu-ibu yang kegiatannya juga meliputi pengajian. Selain itu, perayaan hari besar agama Islam juga rutin dilaksanakan di desa ini. Misalnya, Perayaan Maulid Nabi Muhamad, Kelompok 7 Desa Wiyurejo 8

9 SAW. Selain kegiatan tadi, para ta mir masjid juga mengadakan pelatihan baca Al- Qur an yang biasa disebut TPA/TPQ untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas. Kegiatan tersebut dilaksanakan ba da Ashar dan ba da Maghrib Sarana dan Prasarana Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat penduduk desa Wiyurejo membutuhkan sarana dan prasarana yang diharapkan dapat membantu memperlancar kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut data mengenai sarana dan prasarana yang terdapat didesa ini. Tabel Daftar Fasilitas Umum Desa Wiyurejo No Jenis fasilitas Ada Tidak Ada 1 Masjid/Musholla V - 2 Ponkesdes V - 3 Lapangan Olahraga V - 4 Jembatan V - 5 Koperasi V - 6 Pos Kamling - v 7 Makam V - 8 TK/RA V - 9 SD/MI V - 10 Balai Desa V - Kelompok 7 Desa Wiyurejo 9

10 Tabel Penggunaan Tanah Fasilitas Umum Uraian luas (ha) tanah kas desa/ kelurahan 2 Tanah Bengkok Tanah Titi Sara 0 Kebun Desa 0 Sawah Desa 0 Lapangan Olahraga 0,96 Perkantoran pemerintah 0,264 Ruang publik/taman kota 0 Tempat pemakaman desa/umum 0,71 Tempat pembuangan sampah 0 Bangunan sekolah/perguruan tinggi 0,944 Pertokoan 0 Fasilitas pasar 0 Terminal 0 Tanah utk Jalan 3,84 Total Luas Sumber : Profil Desa Wiyurejo tahun 2011 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 10

11 Penggunaan fasilitas umum di desa wiyurejo memang sebagai bukti dari ketersediaan berbagai sarana dan prasarana di desa ini, dari tabel diatas diketahui bahwa memang fasilitas desa pada umumnya lebih dari 20 fasilitas yang tersedia. Tabel Penggunaan Tanah No Uraian Luas (Ha) Keterangan 1. Tanah sawah 1. Sawah Irigasi Teknis 2. Sawah Irigasi Semi Teknis 3. Sawah Tadah Hujan 4. Sawah Pasang Surut 93 Ha 102,5 Ha 0 Ha 0 Ha 2. Tanah kering 1. Tegal/Ladang 2. Pemukiman 3. Pekarangan 196,7 Ha 22,1 Ha 4,5 Ha Pemanfaatan tanah di desa ini pada umumnya adalah jenis tanah yang digunakan untuk tegal/ ladang sebesar 196,7 ha kemudian dimanfaatkan juga untuk sawah irigasi semi teknis sebesar 102, 5 Ha dan juga banyak pemanfaatan tanah lainnya. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 11

12 2.1.5 Organisasi Sosial Terdapat beberapa organisasi sosial di Desa Wiyurejo yang berjalan aktif baik organisasi yang berhubungan dengan peternakan seperti kelompok ternak, anggota koperasi KSSP,dan lain sebagainya. Selain itu juga ada organisasi sosial lainnya seperti PKK, koperasi wanita,posyandu dan lain sebagainya. Struktur pemerintahannya dipegang oleh kepala desa yang bertugas sebagai pemimpin desa tersebut. Setiap dusun terdapat penanggung jawab sendiri yang dipimpin oleh seorang kepala dusun. Dalam menjalankan roda pemerintahannya kepala desa dibantu oleh perangkat desa selain itu juga terdapat kaur-kaur yang menangani dalam bidangnya masing-masing yakni urusan keuangan, pembangunan, dan kepala urusan umum desa. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 12

13 2.2 Deskripsi Struktur Sosial Di Desa Wiyurejo Desa Wiyurejo merupakan desa yang sudah memiliki pemerintahan terstruktur, dimana pemerintahan tertinggi di pegang oleh Kepala Desa dan di bantu oleh perangkat desa diantaranya adalah Sekertaris Desa, Kepala Urusan (Kaur) yang terdiri dari Kaur kesejahteraan, Kaur Keamanan, Kaur Pemetengan, dan Kaur Sarana dan Prasarana, dan 3 Kepala Dusun (Dusun Kalangan, Wiyu, dan Borah). Disamping jabatan formal yang ada di desa Wiyurejo, juga ada bebrapa jabatan informal diantaranya adalah Ketua PKK, Ketua Koperasi Wanita, Kepala Kelompok Ternak, dan Ketua Dasawisma Keadaan Struktur Sosial Masyarakat (Aktivitas Sosial Masyarakat Sebagai Peternak) Masyarakat Desa Wiyurejo mayoritas mempunyai aktivitas keseharian sebagai peternak dimana sebagian waktu keseharian mereka tersita oleh kegiatan beternak. Kegiatannya meliputi beberapa kegiatan yang terdapat pada tabel di bawah ini. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 13

14 Tabel Aktifitas keseharian penduduk desa JAM KEGIATAN Memberi makan dan minum sapi perah Membersihkan kandang Memerah susu Menyetorkan susu ke post Mencari rumput untuk pakan ternak Aktifitas di luar peternakan Istirahat Memberi makan dan minum sapi perah Membersihkan kandang Memerah susu Menyetorkan susu ke post Mencari rumput untuk pakan ternak Aktifitas di luar peternakan Dari kegiatan peternak yang kami dapatkan dari observasi lapangan tersebut, kegiatan beternak mempengaruhi intensitas masyarakat peternak sekitar dalam berinteraksi dengan tetangga sekitar mereka. Akan tetapi walaupun waktu mereka banyak tersita oleh kegiatan beternak, namun mereka menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar sehingga struktur sosial mereka masih bersifat Kelompok 7 Desa Wiyurejo 14

15 sederhana yang merupakan ciri-ciri dari masyarakat pedesaan dengan struktur sosial yang sederhana Peranan Yang Ada Di Desa Wiyurejo Peranan merupakan salah satu faktor pembentuk struktur sosial. Di Desa Wiyurejo mayoritas penduduknya adalah peternak, sehingga peranan yang ada di Desa Wiyurejo sebagian besar dipengaruhi oleh peternak. Selain itu, terdapat peranan-peranan lain yang membentuk struktur di Desa Wiyurejo. Peranan-peranan tersebut dapat juga dilihat dari struktur organisasi maupun struktur pemerintahan di Desa Wiyurejo. Misalnya saja peranan kepala pemerintahan dipegang oleh Kepala Desa sebagai pemerintahan tertinggi pada desa tersebut. Selain itu terdapat peranan organisasi lain yang ikut membentuk struktur sosial yang ada di Desa Wiyurejo. Seperti PKK, organisasi peternak, Koperasi wanita, dan KSSP ( Koperasi Susu SAE Pujon). Selain peranan dalam struktur organisasi, terdapat peranan lain yang muncul dan membentuk struktur sosial di Desa Wiyurejo. Seperti peranan tokoh-tokoh masyarakat yang dijadikan panutan warga sekitar dalam berbagai bidang. Misalnya tokoh agama, yang dijadikan panutan dalam pernikahan. Pamong desa yang dijadikan panutan dalam berbagai pengurusan tanah, dan lain sebagainya Faktor-faktor Pendukung Aktivitas Struktur Sosial Selain kegiatan peternak yang mempengaruhi terbentuknya struktur sosial Desa Wiyurejo, terdapat kegiatan lain yang mempengaruhi terbentuknya struktur sosial. Kegiatan tersebut seperti kegiatan dasawisma yang rutin dilaksanakan di Desa ini. Dalam kegiatan dasawisma, terjadi interaksi antar warga dimana interaksi tersebut turut membentuk struktur sosial. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 15

16 Aktivitas non-peternakan di Desa Wiyurejo juga mendukung terbentuknya struktur sosial di Desa Wiyurejo. Misalnya saja kegiatan di bidang pertanian, perdagangan, dan kegiatan lainnya. Pertanian merupukan sektor terbesar kedua setelah peternakan yang menjadi faktor pembentuk struktur sosial masyarakat desa Wiyurejo. Namun kami lebih memfokuskan pada terbentuknya struktur sosial di kalangan peternak masyarakat Desa Wiyurejo. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 16

17 2.3 Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian yang berjudul tentang Dinamika Struktur Sosial Masyarakat peternak sapi Desa Wiyurejo, dapat diukur dari variabel identitas responden dan keadaan sosial ekonomi peternak kedua variabel tersebut sangat menentukan untuk mengetahui gambaran umum masyarakat desa wiyurejo dan mendukung data penelitian. Berikut ini, kami akan menjelaskan tentang karakteristik responden melalui variabel identitas responden Identitas responden, dalam analisis data kuantitatif ini dengan mengunakan item-item pertanyaan berupa: nama responden, usia, jenis kelamin, status responden, pendidikan terakhir responden, jumlah anggota keluarga inti, kategori umur keluarga responden, jumlah tanggungan keluarga. Tabel 3.1 Jenis Kelamin Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Laki laki % 2 Perempuan % Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 4 / koding no. 3 Jenis kelamin responden yaitu laki-laki sebanyak 64% sedangkan wanita sebanyak 36% dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa penduduk laki-laki desa wiyurejo mayoritas bekerja sebagai peternak sedangkan sisanya adalah penduduk desa wanita, jumlah 64 % tersebut kami interpretasikan dari jumlah sampling yang kami ambil yaitu sebanyak 50 responden. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 17

18 Tabel 3.2 Status Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Belum menikah 2 4 % 2 Sudah menikah % 3 Duda 0 0 % 4 Janda 0 0 % Jumlah % Sumber : Sumber : item pertanyaan no. 5 / koding no. 4 Selanjutnya adalah interpretasi tabel tentang status responden antara lain: responden yang belum menikah 4%, sudah menikah 96% berarti status responden pada umumnya telah berkeluarga. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 18

19 Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Tidak sekolah 2 4% 2 Tidak tamat SD 3 6% 3 Tamat SD/ sederajat 22 44% 4 Tamat SMP/ sederajat 14 28% 5 SMA/ sederajat 8 16% 6 D3/ S1 1 2% 7 S2 0 0% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 6 / koding no. 5 Tingkat pendidikan responden antara lain: responden yang tamat SD sederajat adalah 44%, tamat SMP sederajat adalah 28%, Tamat SMA 16% dari hasil tabel frekuensi diatas dapat dilihat bahwa pendidikan peternak rata-rata 44% hal ini nantinya akan mempengaruhi variabel-variabel lain selain itu, asumsi kita mengapa tingkat pendidikan responden rendah karena mereka masih menganggap pendidikan belum begitu penting dalam mendukung kegiatan mereka sebagai peternak. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 19

20 Tabel 3.4 Jumlah Anggota Keluarga Inti Responden No Interval Jumlah Frekeunsi % % % % % % 6. > % Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 7 / koding no. 6 Jumlah anggota keluarga inti responden mayoritas berjumlah 2-3 dengan persentase 42%, 4-5 anggota persentasenya 46% dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat desa wiyurejo memiliki keluarga dengan kuantitas lebih dari 2 anak. Tabel 3.5 Kategori Usia Anggota Keluarga Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Produktif (<55 tahun) 44 88% 2 Tidak produktif (>55tahun) 6 12% Jumlah % Sumber : item pertanyaa no. 9/ koding no.7 Kelompok 7 Desa Wiyurejo 20

21 Kategorisasi usia responden terbagi menjadi 2 yaitu usia produktif dan usia tidak produktif dengan jumlah 88% untuk usia produktif (< 55tahun) dan jumlah 12% untuk usia tidak produktif (> 55 tahun) dari usia tersebut dapat diketahui bahwa peternak desa wiyurejo tergolong pada usia produktif. Tabel 3.6 Jumlah Tangguan Responden No Interval Jumlah Frekeunsi % % % % % % 6 > % Jumalh % Sumber : item pertanyaa no. 10 / koding no. 8 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata rata jumlah tanggungan responden adalah 2 3 jiwa yaitu sebesar 71 % dimana dalam taraf tersebut dalam satu keluarga hanya terdiri dari keluarga inti saja. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 21

22 B. Status Sosial Ekonomi Peternak Tabel 3.7 Status Kepemilikan Rumah No Keterangan Frekeunsi % 1 Milik pribadi 47 94% 2 Milik orang tua/ warisan 2 4% 3 Milik saudara 0 0% 4 Sewa/ kontrak/ kos 0 0% 5 Lainnya 1 2% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 11/ Koding no. 9 Status kepemilikan rumah responden antara lain: milik pribadi sebanyak 94%, status milik orang tua atau warisan sebanyak 4%, dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar peternak memiliki rumah pribadi yang digunakan untuk mendukung aktivitas peternakannya. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 22

23 Tabel 3.8 Luas Lahan Rumah Yang Dimiliki Responden (m 2 ) No Keterangan Frekeunsi % % % % % % > 1 2% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 12/ Koding Luas lahan rumah yang dimiliki responden mayoritas berada dalam ukuran ± 80 m 2 yaitu sebesar 50% sedangkan untuk responden yang memiliki luas banguan rumah luas atau sebesar 405 m 2 keatas hanyalah 2%. Dari tabel ini dapat dilihat bahwa luas rumah yang dimiliki mayoritas warga desa wiyurejo tergolong menengah atau bahkan sempit apabila dilihat dari bagaimana luas bangunan rumah rata rata masyarakat desa. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 23

24 Tabel 3.9 Pekerjaan Sampingan Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Ya 38 76% 2 Tidak 12 24% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 13/ Koding no. 13 Peternak memang sebagai pekerjaan utama responden namun ada juga peternak juga yang memiliki pekerjaan sampingan sebanyak 76% dan yang tidak memiliki pekerjaan sampingan sebanyak 24%. Tabel 3.10 Jenis Pekerjaan Sampingan Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Petani 29 76% 2 Pemecah batu 1 3% 3 Pedagang 5 13% 4 Wiraswasta 1 3% 5 PNS 0 0% 6 Guru 0 0% 7 Lainnya 2 5% Jumlah % Kelompok 7 Desa Wiyurejo 24

25 Sumber : item pertanyaan no. 14/ koding 14 Jenis pekerjaan sampingan responden sebagian besar petani sebanyak 76%, pedagang sebanyak 13%, dan wiraswasta 3% dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan sampingan sebagai petani merupakan alternatif lain selain sebagai peternak, namun petani pada umumnya dianggap sebagai pekerjaan musiman yang hasil panennya belum pasti. Selain itu pedagang merupakan alternatif pekerjaan yang kedua seperti: membuka toko kecil-kecilan dirumah. Tabel 3.11 Status Kepemilikan Hewan Ternak Respoden No Keterangan Frekeunsi % 1 Milik pribadi 49 98% 2 Milik orang lain/ buruh 0 0% 3 Milik orang tua/ keluarga/ warisan 1 2% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 15 / koding no. 15 Status kepemilikan hewan ternak terbagi menjadi 3 kategori yaitu: milik pribadi, milik orang lain, dan milik orang tua namun dari data yang kami peroleh milik pribadi sebanyak 98%, milik orangtua atau turun temurun sebanyak 2%, hal ini menunjukkan bahwa sapi yang diperah dan dijadikan sumber mata pencaharian adalah milik pribadi. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 25

26 Tabel 3.12 Rata rata Produktivitas Susu Sapi Responden Per liter No Keterangan Frekeunsi % % % % % % 6 > % Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 16 / koding no Rata-rata produktivitas susu yang dihasilkan per-hari adalah liter dengan total persentase 42%, yang kedua adalah 0-14 liter denagn persentase 21% dan liter dengan persentase 21%, dari jumlah diatas dapat diketahui bahwa produktivitas susu sangat penting untuk kehidupan peternak, karena dengan produktivitas susu peternak dapat memnuhi kebutuhan hidupnya Kelompok 7 Desa Wiyurejo 26

27 Tabel 3.13 Lahan Yang Dimiliki Responden No Keterangan Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah 1. Sawah % 48% 100% 2. Ladang % 72% 100% 3. Kebun % 98% 100% 4. Lainnya % 100% 100% Sumber: item pertanyaan no. 17 / koding 18, 23, 28, 33 Kepemilikan lahan juga mnejadi tolak ukur dalam penelitian ini karena jika responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai petani maka kepemilikan lahan menjadi faktor pendukung yang cukup penting, responden yang memiliki sawah sebanyak 52%, memiliki ladang 28%, kebun sebanyak 2%. Jadi, dapat diketahui bahwa sebagian responden memiliki sawah yang digunakan untuk menanam tanaman musiman. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 27

28 Tabel 3.14 Luas Lahan Yang Dimiliki Responden No. Keterangan Frekuensi % % % 1 Sawah % % % 5365 < 1 4% Jumlah % % % 2 Ladang % % 3900 < 1 7% 0% Jumlah % 3 Kebun % Sumber : item pertanyaan no. 17 Jumlah 1 100% Kelompok 7 Desa Wiyurejo 28

29 Luas lahan yang dimiliki responden yaitu sawah dengan rata-rata luasnya m, ladang rata-rata luasnya dengan persentase 50%, sedangkan untuk lahan yang berupa kebun yang memiliki hanya 1 responden dengan luas 8000 m. Tabel 3.15 Jenis Tanaman Yang Dimiliki Responden No Keterangan Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah 1. Apel % 100% 100% 2. Wortel % 48% 100% 3. Singkong % 86% 100% 4. Tomat % 96% 100% 5. Kubis % 88% 100% 6. Jagung % 76% 100% 7 Lainnya % 68% 100% Sumber : item pertanyaan no. 18 / koding no Jenis tanaman yang ditanam oleh responden yang bermata pencaharian sampingan sebagai petani adalah wortel sebanyak 42 %, jagung sebanyak 24 %, singkong sebanyak 14%, kubis sebanyak 12%, tanaman lainnya sebanyak 28% seperti ( kacang kapri, sawi), pada saat kami melakukan penelitian ini tanaman yang paling banyak ditanam adalah wortel. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 29

30 Tabel 3.16 Pendapatan Responden dari Pekerjaan Pokok (Peternak) No. Interval Penghasilan (Rp.) Frekuensi % Peternak < 1 2 Jumlah Non-peternak < Jumlah % % 3 Jumlah % 2% % < 2 4% Sumber : item pertanyaan no. / koding no. Jumlah % Kelompok 7 Desa Wiyurejo 30

31 Dari tabel di atas kami dapat menunjukkan rata rata pendapatan responden dari pekerjaan pokok sebagai peternak yang berada di Rp , 00 berkisar antara 35 responden atau 85 % sedangkan untuk responden yang berada di di kisaran Rp , 00 hanya 1 responden. Bila di lihat pendapatan dari pekerjaan sampingan ( non peternakan ) Rp , 00 sebanyak 35 responden atau 75 %. Yang memiliki pendapatan di kisaran Rp ,00 hanya 1 responden atau 2%. Jadi total pendapatan seluruhnya mayoritas berada di kisaran Rp ,00. Dari sini dapat dilihat bahwa tingkat ekonomi masayarakat desa Wiyurejo tregolong menegah hal inilah yang menyebabkab mereka lebih memilih untuk menjadi peternak. Tabel 3.19 Rata rata Pengeluaran Responden Perbulan untuk Keperluan Diluar Peternakan No Keterangan Frekeunsi % % % % % % < 1 2% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 20 / koding no Kelompok 7 Desa Wiyurejo 31

32 Rata rata pengeluaran responden perbulan berkisar di antara Rp ,00 sebanyak 38 responden atau sebesar 76 %, sedangakan untuk responden yang memiliki biaya pengeluaran diatas Rp ,00 hanya satu responden atau sebesar 2 %. Tabel Rata rata Pengeluaran Responden Perbulan Untuk Peternakan No Keterangan Frekeunsi % < 4 12 Jumlah Sumber : item pertanyaan no. 21 / koding no Rata rata pengeluaran responden perbulan untuk keperluan ternak berkisar di antara Rp ,00 sebanyak 9 responden atau sebesar 27 %, pengeluaran di antara Rp ,00 sebanyak 7 responden atau sebesar 21 %. Tabel 3.21 Adakah perubahan harga susu yang dipengaruhi oleh kualitas susu No Keterangan Frekeunsi % Kelompok 7 Desa Wiyurejo 32

33 1 Ya 48 96% 2 Tidak 2 4% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 22 / koding no.74 Perubahan harga susu di desa wiyurejo pada dasarnya dipengaruhi oleh kualitas susu sapi, untuk mengetahui pertanyaan diatas dari data yang kami dapat di lapangan ternyata responden 96% menjawab ya, dan sisanya menjawab tidak yaitu 4%. Peubahan harga susu mungkin saja bisa terjadi secara berfluktuasi tergantung dari stabilitas kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak desa wiyurejo. Tabel 3.22 Faktor faktor Penentu Kualitas Susu No Keterangan Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah 1. Usia sapi % 42% 100% Kualitas makanan sapi Kualitas minum sapi Kebersihan kandang sapi % 8% 100% % 6% 100% % 19% 100% 5. Lainnya % 72% 100% Sumber : item pertanyaan no. 23 / koding no Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu antara lain: usia sapi, kualitas makanan sapi, kualitas minuman sapi, dan kebersihan kandang namun dari 50 responden kebanyakan merekan menjawab kualitas makanan dan minuman sapi Kelompok 7 Desa Wiyurejo 33

34 masing-masing sebanyak 94% dan 92%, sedangakan kebersihan kandang juga mempengaruhi sebesar 58%. Dari jumlah data diatas diketahui bahwa memang faktor pangan sangat mempengaruhi hasil perahan susu sapi, selain itu peternak juga harus sering memperhatikan kesehatan sapinya agar sapi yang diperah menghasilkan susu sapi yang berkualitas. Tabel 3.23 Adakah Perubahan Kondisi Ekonomi Responden Setelah Menjadi Peternak No Keterangan Frekeunsi % 1 Ya 40 80% 2 Tidak 10 20% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 24 / koding no. 80 Dalam pertanyaan berikut ini, kami melihat perubahan ekonomi masyarakat desa Wiyurejo setelah menjadi peternak dan sebanyak 80% menjawab ya, bahwa status ekonomi mereka mengalami perubahan sedangkan yang 20% menjawab tidak mengalami perubahan. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 34

35 Tabel 3.24 Alasan Perubahan Kondisi Ekonomi Menjadi Lebih Baik No Keterangan Telah memiliki penghasilan pasti Kebutuhan terpenuhi Penghasilan meningkat Kesejahteraan meningkat Status sosial meningkat Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah % 15% 100% % 20% 100% % 15% 100% % 27.50% 100% % 47.50% 100% Sumber : item pertanyaan no. 25/ koding no Alasan peternak menjawab keadaan ekonominya berubah karena mereka telah memiliki penghasilan pasti sebanyak 85%, sedangkan untuk para peternak yang menjawab karena kebutuhannya telah terpenuhi sebanyak 80%, dan untuk para peternak yang menjawab karena penghasilannya meningkat sebanyak 85% dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk desa wiyurejo lebih memilih jalan aman untuk memenuhi kebutuhannya. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 35

36 Tabel 3.25 Alasan Perubahan Kondisi Ekonomi Menjadi Lebih Buruk No Keterangan Penghasilan lebih menurun Patokan harga susu rendah Patokan kualitas susu yang sangat tinggi Tidak ada alternatif penjualan lain Tidak ada alternatif pekerjaan lain Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah % 20% 100% % 100% 100% % 90% 100% % 80% 100% % 100% Sumber : item pertanyaan no. 26/ koding no Alasan peternak menjawab keadaaan ekonominya tidak lebih baik karena mereka beranggapan setelah menjadi peternak keadaan ekonominya menjadi menurun (80%), patokan harga susu yang tinggi sebanyak 10%, dan karena tidak ada alternatif penjualan lain sebanyak 20% oleh karena itu meskipun penghasilan mereka pasti namun penghasilan mereka menurun terlebih lagi jika kualitas susu yang dihasilkan buruk. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 36

37 Tabel 3.26 Kepemilikan Tabungan No Keterangan Frekeunsi % 1 Ya 31 62% 2 Tidak 19 38% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 27 / konding 91 Kepemilikan tabungan pada masyarakat desa wiyurejo, mayoritas mereka menjawab ya sebanyak 62% dan tidak sebanyak 38% hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran untuk menyimpan uangnya dalam berbagai bentuk, yang penjelasan selanjutnya akan dijelaskan pada tabel bawah ini. Tabel 3.27 Bentuk Tabungan yang dimiliki responden No Keterangan Frekuensi % Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah 1. Uang di rumah % 77% 100% 2. Hewan ternak % 48% 100% 3. Tanah % 71% 100% 4. Perhiasan % 77% 100% 5. Uang di bank/ koperasi % 52% 100% 6. Lainnya % 61% 100% Kelompok 7 Desa Wiyurejo 37

38 Sumber : item pertanyaan no. 28 / koding Wujud tabungan yang dimiliki oleh keluarga di desa wiyurejo berupa: uang dirumah, hewan ternak, tanah, perhiasan, uang di bank atau koperasi. Dari jumlah tersebut angka yang paling tinggi yaitu hewan ternak dengan presentase 52%, uang di bank atau koperasi dengan presentase 48% dan perhiasan dengan presentase 23%. Dari data ini dapat diketahui bahwa hewan ternak merupakan bentuk tabungan yang paling mungkin dimiliki oleh masyarakat desa. Tabel 3.28 Kondisi Rumah Responden No Keterangan Kondisi Frekuensi % Jumlah Ya Tidak Ya Tidak Jumlah Lantai Koding no. 98 Dinding Koding no. 99 Tanah Koding no. 100 Tanah % 84% 100% Semen % 76% 100% Tegel % 88% 100% Keramik % 52% 100% Bambu % 98% 100% Triplek % 98% 100% Kayu % 100% 100% Tembok % 4% 100% Ijuk % 100% 100% Seng % 100% 100% Asbes % 96% 100% Genteng % 4% 100% Kelompok 7 Desa Wiyurejo 38

39 Sumber : item pertanyaan no. 29 Kondisi rumah responden yang paling dominan adalah kondisi lantai dominan terbuat dari keramik (48%), dinding dominan terbuat dari tembok (96%), atapnya terbuat dari genteng (96%). Dari kondisi rumah dapat diketahui bahwa kondisi rumah mereka tergolong cukup baik dan dengan kondisi layak huni dari segi fisik bangunannya. Tabel 3.29 Klasifikasi Kekayaan Berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Kaya 4 8% 2 Sedang 16 32% 3 Miskin 30 60% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 30 / koding no. 101 Dari jumlah kepemilikan hewan ternak, peternak di desa wiyurejo digolongakan menjadi 3 kategori yaitu kategori miskin, menengah, dan kaya. Dalam kepemilikan hewan ternak 8% peternak digolongkan dalam peternak kaya, 32% digolongkan sebagai peternak sedang dan 60% digolongkan sebagai peternak miskin. Dari data diatas dapat diketahui bahwa harga hewan sapi menjadi faktor penentu kekayaan seseorang. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 39

40 Tabel 3.30 Klasifikasi Kekayaan Berdasarkan Kepemilikan Barang Responden No Keterangan Frekeunsi % 1 Kaya 2 4% 2 Sedang 11 22% 3 Miskin 37 74% Jumlah % Sumber : item pertanyaan no. 31/ koding no. 102 Jumlah kepemilikan barang juga digolongkan dalam 3 kategori yaitu kaya sebanyak 4%, sedang 22%, miskin 74%, barang yang dimaksud disini adalah barangbarang elektronik, alat transportasi, dan yang paling penting kepemilikan barang ini juga berhubungan dengan alat-alat peternakan seperti: kaleng susu yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk tiap pagi dan sore untuk menyetor hasil susunya ke pos. Indikator seseorang dikatakan kaya apabila memiliki 1 mobil atau lebih, dikatakan sedang apabila memiliki 2 motor atau lebih, dan dikatakan miskin apabila hanya memiliki 1 motor atau tidak memiliki. Untuk barang barang elektronik lainnya tidak dapat memberikan pengaruh yang besar untuk penentuan tingkat kekayaan seseorang. Kelompok 7 Desa Wiyurejo 40

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke 61 Universitas Ahmad Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan Duren, Kecamatan Tengaran,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan alam, keadaan pendududuk, keadaan sarana perekonomia dan keadaaan pertanian di Desa Sukerojo adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN 48 BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian Sumurgayam, merupakan suatu desa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH Bab ini berisikan gambaran umum wilayah yaitu Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan yang meliputi kondisi geografis, kependudukan, kondisi perekonomian, kondisi fasilitas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah 52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : 44 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Raman Utara Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berpenduduk 35.420 jiwa dengan luas

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran umum lokasi penelitian bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan lokasi penelitan berdasarkan pada keadaan topografi dan geografi, keadaan penduduk,

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS LAMPIRAN 89 TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS Tabel Frekuensi Distribusi Penguasaan Lahan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Rendah 24 60.0 60.0 60.0 Sedang 11 27.5 27.5 87.5

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten,

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang.

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang. IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan umum wilayah penelitian menjelaskan tentang keadaan geografis, keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang. Keadaan geografis mencakup

Lebih terperinci

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. Adapun jumlah Pengunjung Perpustakaan dapat dilihat pada tabel 2.184. Tabel 2.184. Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten IV. GAMBARAN UMUM A. Geografis Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas Desa Taman Sari adalah seluas 2.118 ha/m2. meliputi lahan pemukiman

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut: 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Desa Argomulyo merupakan salah satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Wilayah Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur yaitu di Desa Pakusari Kecamatan Pakusari. Desa Pakusari memiliki lima Dusun yaitu Dusun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten 47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak pada 140 0 42 0-105 0 8 0 BT dan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian kali ini kami ingin mengetahui bagaimana dinamika struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Agar kami

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Kembang Desa Nglegi, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH 5.1. Kondisi Umum Kecamatan Leuwisadeng Kecamatan Leuwi Sadeng merupakan kecamatan yang terletak di Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor. Kecamatan Leuwi Sadeng terdiri dari 8

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA KASIMPAR DAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KASIMPAR

BAB II PROFIL DESA KASIMPAR DAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KASIMPAR BAB II PROFIL DESA KASIMPAR DAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KASIMPAR A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kondisi wilayah suatu temapt tergantung pada alam, mengenai hal ini para geografis menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografi Wilayah Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, yang terdiri dari Kampung Nyalindung, Babakan dan Cibedug, merupakan bagian dari wilayah Desa Cikole.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o PEMBAHASAN I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian A. Kondisi Fisik Alami Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o LS serta 119 o 42 o 18 o BT 120 o 06 o 18 o BT yang terdiri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pagerharjo a. Keadaan fisik wilayah Desa Pagerharjo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389 BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang

GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum penelitian yang dilihat dari gambaran umum Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor yang merupakan kawasan agropolitan zona satu dilihat dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Geografis Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 33 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Pituruh 4.1.1 Letak Geografis Secara administratif Kecamatan Pituruh terbagi menjadi 49 desa. Batasbatas wilayah kecamatan adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci