TEKNIK MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA
|
|
- Hengki Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 HAKIKAT MEMBACA KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA JENIS-JENIS MEMBACA TEKNIK MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA
3 HAKIKAT MEMBACA
4 HAKIKAT MEMBACA
5 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA Hakikat KEM Rumus KEM Standar KEM Prosedur Pengukuran KEM Anatomi Pertanyaan Membaca Prosedur Isian Rumpang dalam Pembelajaran Membaca
6 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA
7 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA 2. Rumus KEM Jika seseorang berhasil menyelesaikan 10 halaman bacaan yang per halamannya memuat150 kata dalam tempo 3 menit dengan pemahaman 70%; artinya pembaca tersebut memiliki KEM 350 kpm. Angka tersebut diperoleh dari rumus berikut: (150) = X = 350 kpm 3 100
8 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA sudut kepemilikan Kategori KEM Kecepatan rendah Kecepatan sedang (memadai) Kecepatan tinggi (efektif) Angka KEM di bawah 250 kpm kpm di atas 350 kpm jenjang sekolah Jenjang Sekolah Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Pertama Sekolah Lanjutan Atas Perguruan Tinggi Angka KEM kpm kpm kpm kpm
9 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA Pembaca efektif Membaca dengan kecepatan tinggi: kpm Membaca dengan fleksibel bergantung pada tujuan, keperluan, karakteristik bahan bacaan, jenis tulisan, dll Membaca satuan unit ide, bukan membaca kata demi kata Tidak melakukan regresi, (mengulang-ulang bacaan) Menggerakkan bola mata paling banyak 3-4 kali untuk setiap baris bacaan Membaca senyap, tidak mengikutsertakan gerakan fisik: bibir, mulut Mampu mengidentifikasi informasi fokus Membaca dengan sikap kritis, aktif, interaktif, dan kreatif Berkonsentrasi penuh Memandang kegiatan baca sebagai suatu kebutuhan Pembaca tidak efektif ditandai oleh hal-hal berikut: Membaca dengan kecepatan rendah: kpm Membaca secara konstan untuk berbagai situasi dan tujuan baca Membaca kata demi kata Melakukan banyak regresi Menggerakkan bola mata 8 kali atau lebih untuk setiap baris bacaan Memvokalisasikan bacaan dan melibatkan aktivitas fisik selalin mata Mendahulukan pemahaman makna literal (fakta-fakta) ketimbang gagasan utama. Membaca secara pasif Kurang/tidak berkonsentrasi Membaca bukan sebagai kebutuhan
10 Hal-hal yang harus dipersiapkan Menyiapkan teks bacaan yang sudah teruji tingkat keterbacaannya dan dike-tahui jumlah katanya; Menyiapkan perangkat tes pemahaman isi bacaan yang valid Menyiapkan alat pengukur waktu Personal (tester)
11 Jenjang Kognisi Bloom (i) Ingatan Pemahaman Penerapan/aplikasi Analisis Sintesis evaluasi Jenjang Kognisi Bloom (ii) Ingatan (c1) Terjemahan (c2) Interpretasi (c3) Penerapan/aplikasi (c4) Analisis (c5) Sintesis (c6) Evaluas (c7)
12 Proporsi jenjang pertanyaan berdasarkan sasaran pembacanya Jenjang Kognisi Ingatan (%) Pikiran (%) Jenjang Sekolah C1 C2,C3,C4,C5,C6,C7 SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat 40 60
13 PROSEDUR ISIAN RUMPANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA Kriteria pembuatannya dapat disarikan KARAKTERISTIK ALAT UKUR ALAT AJAR a. Panjang Wacana b. Delisi c. Evaluasi d. Tindak Lanjut antara kata setiap kata ke-n (= 50 buah) Metode exact words - Maksimal 150 kata Bergantung kebutuhan Metode contextual words Diskusi
14 JENIS-JENIS MEMBACA Berdasarkan sasarannya Membaca melek huruf pemula, kelas 1-2 SD Membaca lanjut melek wacana lanjut tingkat dasar (3-6 SD), lanjut tingkat menengah (SMP/sederajat), dan lanjut tingkat tinggi (SMA/ sederajat-dst) Berdasarkan cara membaca membaca nyaring (oral reading/aloud reading) membaca dalam hati (silent reading) (Tarigan, 1986) membaca senyap. Berdasarkan cakupan bahan Membaca intensif Membaca ekstensif
15 JENIS-JENIS MEMBACA Berdasarkan Klasifikasi tujuan membaca untuk tujuan behavioral/tertutup/instruksional tujuan pemahamaan dan studi. Membaca untuk tujuan ekspresif/terbuka membaca pengarahan diri, membaca interpretatif, dan membaca kreatif.. Berdasarkan tingkatan tujuan Membaca dasar (elementary reading) Membaca tinjauan (inspectional reading Membaca analitis (analytical reading) Membaca membandingkan (syntopical reading Berdasarkan teknik menemukan informasi fokus Baca-pilih (selecting) Baca-lompat (skipping) Baca-layap (skimming) Baca-tatap (scanning)
16 Model Bawah-Atas (Bottom-up) Model Membaca Atas-Bawah (Top-down) Model Membaca Interaktif
17 TEKNIK MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA Strategi Membaca Pemahaman
18 Strategi Membaca Cepat Konsep MC Membaca cepat merupakan bagian dari kegiatan membaca dalam hati/senyap Strategi ini lebih cocok digunakan untuk kepentingan perolehan informasi secara umum atau informasi tertentu yang sudah pasti.teknik mem-bacanya dapat menggunakan teknik skimming (sekilas atau layap) atau teknik scaning (sepintas atau pindai).
19 Strategi Membaca Cepat Berbagai Strategi Pola Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Horizontal
20 Strategi Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Vertikal
21 Strategi Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Diagonal
22 Strategi Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Balok
23 Strategi Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Zigzag
24 Strategi Membaca Cepat Dari jendela itu Bambang melihat langit di timur dan mulai mengarak rona merah. Di jalan raya, sekelompok bakul berjalan beriringan seperti kafilah dalam gelap fajar. Masing-masing memegang obor. Jalanan yang masih berselubung kelam, sedang sepi bermalas-malas. Sesekali lampu motor menyorot dan menghilang menggebu. Bersaing suara knalpotnya yang tajam merobek alam. Tapi, udara pagi itu amat nyaman dan Bambang menghirup dengan perasaan lapang dan bahagia. Baru kali ini rasanya ia senyaman itu sebab di kota ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya ia tak pernah berbuat demikian. Bangun saja biasanya sesudah matahari terik dan kebisingan kota kian menderas dan melaju. Bila pun kebetulan suatu waktu ada kesempatan bangun sebelum matahari terbit, gedung-gedung yang tinggi dan tembok-tembok membuat dadanya sempit. Tidak ada kicau burung, tidak ada ketenangan yang melapangkan dada. Semuanya serba saling sibuk berhimpit-himpit, dan berkejar-kejaran. Pola Spiral
25 STRATEGI MEMBACA PEMAHAMAN
26 STRATEGI BACA
27 Teknik Sequencing Teknik Menulis Bersama
\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya
\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya 2.1 Hakikat KEM KEM (Kecepatan Efektif Membaca) merupakan tolok ukur kemampuan membaca yang sesungguhnya (membaca tingkat lanjut), yang melibatkan pengukuran
Lebih terperinciMEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN
MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 1. HAKIKAT MEMBACA 2. JENIS MEMBACA 3. KEM 4. STRATEGI MEMBACA CEPAT 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN FOKUS MEMBACA 1. HAKIKAT MEMBACA SBB: A. Proses pengubahan lambang
Lebih terperinciPOKOK-POKOK MATERI DIKLAT MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA JENJANG SMP
POKOK-POKOK MATERI DIKLAT MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA JENJANG SMP A. HAKIKAT MEMBACA 1. Pengertian Membaca Istilah membaca sering dipakai, bukan saja dalam kaitannya dengan kajian disiplin ilmu melainkan
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi
Lebih terperinciMEMBACA UNTUK MENULIS
Modul ke: Fakultas. MEMBACA UNTUK MENULIS Pengertian Membaca, Jenis-jenis Membaca, Tahapantahapan Dalam Membaca, Berbagai Teknik Membaca Cepat, Kecepatan Efektif Membaca (KEM), Hambatanhambatan dalam Membaca
Lebih terperinciPOKOK-POKOK MATERI TATAR MEMBACA (Yeti Mulyati, Universitas Pendidikan Indonesia)
POKOK-POKOK MATERI TATAR MEMBACA (Yeti Mulyati, Universitas Pendidikan Indonesia) A. Kecepatan Efektif Membaca 1. Pengertian KEM (Kecepatan Efektif Membaca) merupakan tolok ukur kemampuan membaca yang
Lebih terperinciMEMBACA INTENSIF. Menentukan
MEMBACA INTENSIF Menentukan STANDAR KOMPETENSI 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring KOMPETENSI DASAR 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa
201 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Teknik membaca skimming dan scanning dapat meningkatkan kecepatan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas
7 BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012 dengan
Lebih terperinciKETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis
KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis Setyawan Pujiono, M.Pd. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Nonilmiah (cerpen, novel, komik, drama, dsb) Semi-ilmiah (artikel populer, berita,
Lebih terperinciTampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya
Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperolah data kecepatan. Rumus kecepatan membaca
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kecepatan Membaca Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperolah data kecepatan membaca sebagai berikut: Rumus kecepatan membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah karena bahasa indonesia sangat berguna dalam kehidupan sehari
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu dikuasai
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MEMBACA UNTUK MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai alat komunikasi, bahasa tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan sejak peserta didik mengikuti pendidikan formal di bangku sekolah. Membaca
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang penelitian, diperlukan sebuah desain
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, diperlukan sebuah desain metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Proses pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman dari pengalamanberbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teoretis. Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Membaca Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Tarigan (2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta menimbulkan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT
UPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT Oleh: Khoirum, pendidikan bahasa dan sastra indonesia, Khoirum 80@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat penelitian ini berlangsung, penelitian ini secara keseluruhan telah mencapai tujuannya yaitu mendeskripsikan
Lebih terperincimanfaat matahari pelajaran 7
pelajaran 7 manfaat matahari manfaat matahari bagi kehidupan matahari sumber energi cahaya dan panas bumi menjadi terang dengan cahaya matahari pakaian basah menjadi kering dengan panas matahari manfaat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI. Hesty Nurhayati
Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI SMPN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif
Lebih terperinciBahasa Indonesia. Membaca untuk Menulis. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?
Bahasa Indonesia Modul ke: Membaca untuk Menulis Fakultas Psikologi Koko Rustamaji, SE, MM. Program Studi Program Studi? www.mercubuana.ac.id Pengertian Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh
Lebih terperinciMENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com
Lebih terperinciMEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT. Syamsul Alam. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Kata Kunci: membaca cepat, memahami makna bacaan,
MEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT Syamsul Alam Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan Abstrak: Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca memegang peranan yang sangat penting untuk pemerolehan pengetahuan. Nurgiyantoro mengungkapkan (2001:247), dalam dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek pembelajaran bagi siswa, yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan dalam berbahasa
Lebih terperinciIAIN SYEKH NURJATI CIREBON 2013
Keterampilan Membaca, Menyimak, Berbicara dan Menulis Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih,M.Pd Vivi Fitri F (14121520527)
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. menyimak, dan berbicara. Dalam kajian ini akan dibahas salah satu dari empat
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Membaca Keterampilan berbahasa terdiri atas empat keterampilan yang saling berkaitan yang disebut catur tunggal. Empat keterampilan tersebut adalah membaca, menulis, menyimak, dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 16 Agustus 21 di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pengelola pendidikan negeri ini demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik, antara lain
Lebih terperinciPENGARUH METODESQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV.2 SD MUHAMMADIYAH MUTIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH METODESQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV.2 SD MUHAMMADIYAH MUTIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peran sentral dalam keberhasilan peserta didik mempelajari semua bidang studi. Melalui bahasa manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran media saat ini sangat penting. Media menyajikan beragam informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran media saat ini sangat penting. Media menyajikan beragam informasi yang dibutuhkan masyarakat. Melalui media cetak kita dapat menyerap berbagai informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zaman milenium identik dengan zaman teknologi dan informasi. Hal ini
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Zaman milenium identik dengan zaman teknologi dan informasi. Hal ini berimplikasi pada semakin mudahnya masyarakat mengakses data atau informasi yang dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan penginterpretasian simbol-simbol, atau kata-kata yang dilihat atau dibaca. Proses penginterpretasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini, dimana paradigma
Lebih terperincisangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain, yaitu mahir menyimak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, khususnya pada kegiatan belajar, membaca merupakan salah satu aktivitas penting yang bisa mengubah pola pikir menjadi lebih baik dan rasional
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat
Penelitian Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat Keke T. Aritonang*) Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kata per menit kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciMEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)
MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. riskaauliasartika66@gmail.com.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut memunyai hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca yang tinggi agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu. dapat membuka pintu gerbang ilmu pengetahuan.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kegiatan membaca merupakan satu-satunya cara untuk menyerap dan menafsirkan informasi tertulis. Itulah sebabnya setiap orang dituntut memiliki keterampilan membaca
Lebih terperinciSPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :
SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : Memilah Informasi Penting Cepat Menguasai Informasi Meningkatkan Pemahaman Speed Reading dalam banyak hal justru membantu menyerap informasi dengan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas hasil pendidikan Tingkat Menengah Pertama sebagai program pendidikan dasar di Indonesia.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
Lebih terperincipemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Language Teaching Methods disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa S2 Pascasarjana Universitas Terbuka. Mata kuliah ini berbobot 3 sks yang terdiri dari 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dipaparkan pada BAB 1, penelitian ini berupaya untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat keterbacaan
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari
Lebih terperincidan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan akan terjalin komunikasi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE KLOS BERBASIS MEDIA TEKS BERJALAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat cakupan keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya membaca merupakan prasyarat dan sekaligus merupakan ciri kemajuan suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa yang maju menempatkan kebiasaan membaca
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2012/2013
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MMKS) SMP DKI JAKARTA KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2012/2013 Mata Pelajaran Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN
BAGIAN I PENDAHULUAN Selamat datang! Selamat datang dan selamat bergabung dalam pelatihan terintegrasi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. semoga anda dapat menikmati pelatihan ini dan akhirnya
Lebih terperinciLEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN
LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN KONSEP DASAR 1. Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. 2. Perlu dibantu cara pembelajaran yg mendukung actived learning.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa di Indonesia dewasa ini tidak hanya mencakup pembelajaran bahasa nasional dan bahasa lokal saja, namun telah berkembang pula pembelajaran
Lebih terperinciHERNAWAN NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
oleh: HERNAWAN NIM 029522 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 BAGAN ALUR PENELITIAN KAJIAN EMPIRIS STUDI LITERATUR MASALAH MODEL PBT PENYUSUNAN
Lebih terperincipelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119
pelajaran 9 energi benda yang bergerak butuh energi benda yang bunyi butuh energi benda yang bersinar butuh energi energi diperlukan dalam hidup tahukah kamu apa itu energi energi 119 energi menulis puisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia adalah fenomena ilmiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan hal tersebut setiap orang dituntut untuk selalu cepat dan tepat dalam
Lebih terperinciGERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar
GERAK PARABOLA Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Petunjuk Belajar 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA semester
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar yaitu proses interaksi antara guru dan siswa dimana saat siswa tidak tahu menjadi tahu atau proses belajar dimana adanya perubahan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB III KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra.Andi Nurfaizah, M.Pd. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: BAHASA INDONESIA Membaca untuk Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam belajar siswa sekolah dasar. Kegiatan pembelajaran di kelas tidak dapat dilepaskan dari kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan industri, sains, dan teknologi yang pesat di abad 21 membawa konsekuensi besar bagi kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi pengantar atau bab untuk mengawali pembahasan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada bab pendahuluan ini, yaitu: A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh. pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Yurna Sekti Hendrasari NIM
PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) TEKS NONSASTRA DENGAN TEKNIK TRI-FOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO MEMBACA CEPAT KARYA MUHAMMAD NOER PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 SLEMAN SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN MEMBACA MELALUI TEKNIK MEMBACA CEPAT (Studi Pada Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia)
ANALISIS PEMAHAMAN MEMBACA MELALUI TEKNIK MEMBACA CEPAT (Studi Pada Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia) Risma Khairun Nisya Universitas Majalengka Pos-el: risma.cute87@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI 1) Hernawan 2)
2) Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS UPI 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI 1) Hernawan 2) Abstrak: Hasil observasi di sekolah-sekolah menunjukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian membaca. 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah proses memahami pesan tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciMENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip
MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip Abstrak Menulis merupakan sarana seseorang untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meyakinkan kepada pembaca, betapa besarnya manfaat. bacaan, berupa buku, majalah, koran, internet, bahkan dokumen-dokumen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan gerbang dunia, begitulah slogan yang sering kita baca di lembaga-lembaga pendidikan atau di tempat umum. Kalimat tersebut berusaha untuk
Lebih terperinci