IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 21 di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan efektif membaca siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes kecepatan membaca wacana dan tes pemahaman isi wacana. Tes pemahaman isi wacana dilakukan dengan tes uji rumpang atau prosedur cloze yang berjumlah 86 isian rumpang. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) siswa membaca wacana yang sudah disediakan dan menghitung kecepatan membacanya; (2) setelah selesai dibaca dan menghitung kecepatan membacanya, wacana dikembalikan dan siswa diberi lembaran wacana yang telah dirumpangkan. Penelitian dilakukan tertutup dan dipandu oleh tiga orang pembimbing agar siswa tidak melakukan kesalahan dalam penghitungan dan juga agar siswa tidak bekerja sama ketika mengisi wacana rumpang yang telah disediakan. Dari penelitian, diperoleh hasil berupa data kecepatan membaca siswa dan pemahaman membaca wacana siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2

2 42 Bandarlampung. Data hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada uraian sebagai berikut Data Kecepatan Membaca Siswa Untuk mendapatkan data kecepatan membaca siswa, dalam pelaksanaan penelitian siswa membaca wacana dengan jumlah ± 25 kata dan berpasangan dengan teman sebangkunya. Siswa saling bergantian membaca dan menghitung waktu membaca temannya dengan menggunakan stopwatch. Setelah selesai membaca, masing-masing siswa menghitung kecepatan membacanya. Hasil kecepatan membaca siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Data Kecepatan membaca No. Indikator Frekuensi Persentase (%) kpm... kpm 2 kpm 249 kpm 15 kpm 199 kpm 1 kpm 149 kpm ,93 18,6 48,83 11,62 Rata-Rata: 8637 : 43 = 2,86 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan siswa yang berada pada rentang kata per menit sebanyak 21 siswa atau 48,83%. Selanjutnya sebanyak 9 siswa berada pada rentang kpm atau 2,93%, 8 siswa berada pada rentang kpm atau 18,6%, dan 5 siswa berada pada rentang kpm atau 11,62%. Hasil kecepatan membaca ini mempunyai rata-rata 2,86 kpm Data Pemahaman Wacana Data selanjutnya adalah data pemahaman isi wacana. Dalam penelitian ini, setelah siswa selesai membaca dan menghitung kecepatan membacanya, siswa diberikan lembar wacana yang telah dirumpangkan. Hasil kerja siswa kemudian dikoreksi dan diberi skor. Data hasil penelitian dicantumkan dalam tabel berikut.

3 43 Tabel 4.9 Data pemahaman Wacana Rentang Skor Frekuensi Persentase (%) ,3 18,6 3,2 41,9 Jumlah 43 1 Rerata skor: 2742 : 43 = 63,76 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa banyak berada pada rentang 4 59 sebanyak 18 siswa atau 41,9%. Disusul dengan 13 siswa berada pada rentang 6 74 dan persentase 3,2. Sementara itu, untuk rentang sebanyak 8 atau 18,6% siswa yang berhasil mencapainya. Untuk berada pada rentang 85 1 ada 4 siswa atau 9,3%. Sedangkan untuk rentang 39 tidak ada siswa yang berada pada rentangan itu. Hasil rata-rata untuk pemahaman wacana siswa adalah 63, Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, pada pembahasan ini diuraikan mengenai hasil kecepatan membaca, pemahaman membaca wacana dan kecepatan efektif membaca siswa Kecepatan Membaca Wacana Penelitian ini dilakukan dalam dua kali tes, yaitu tes kecepatan membaca dan tes pemahaman wacana. Pada tes kecepatan membaca, siswa dipasangkan dengan teman sebangkunya dan dibagi menjadi dua kelompok. Siswa pada lajur kiri disebut kelompok A dan siswa pada lajur kanan diberi nama kelompok B. siswa A diberi wacana dan siswa B menghitung waktu pasangannya membaca, begitu sebaliknya. Setelah seluruh siswa membaca, kemudian siswa menghitung kecepatan membaca dirinya sendiri.

4 44 Berdasarkan data, diperoleh hasil kecepatan membaca dengan tolok ukur yang berdasar pada kecepatan membaca, hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel indikator kecepatan membaca wacana menurut Hatikah dan Mulyanis (26) sebagai berikut. Tabel 4.1 Tingkat Kecepatan Membaca Wacana No. Indikator Frekuensi Kategori Kemampuan kpm... kpm 2 kpm 249 kpm 15 kpm 199 kpm 1 kpm 149 kpm Baik sekali Baik Cukup kurang Rata-Rata: 8637 : 43 = 2.86 Kategori Kemampuan baik Berdasarkan tabel tingkat kecepatan, maka diketahui bahwa sebanyak 5 siswa berada pada rentang kecepatan kpm dengan kriteria kurang. Sebanyak 21 siswa berada pada rentang kpm dengan kriteria cukup. Pada rentang kpm dengan kriteria baik terdapat 8 siswa, sedangkan rentang 25...kpm atau dengan kriteria baik sekali terdapat 9 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang berhasil mencapai kriteria ketuntasan untuk membaca cepat ± 25 kata per menit hanya berjumlah 9 siswa. Hasil rata-rata kecepatan membaca siswa adalah 2,86 dan berkategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca siswa harus ditingkatkan.

5 45 Tingkat kecepatan membaca siswa dapat digambarkan dalam grafik berikut. Tingkat Kecepatan Membaca p e r s e n t a s e ,93 18,6 48,83 11,62 25 kpm... kpm 2 kpm 249 kpm 15 kpm 199 kpm 1 kpm 149 kpm Indikator Gambar 4.1 Grafik Tingkat Kecepatan Membaca Berdasarkan data dari tabel 4.1 dan grafik 4.1 di atas, diketahui bahwa tingkat kecepatan membaca pada rentang 25.. kpm adalah sebanyak 9 siswa dengan persentase 2,93. Rentang kpm sebanyak 8 siswa dengan persentase 18,6, rentang sebanyak 21 siswa dengan persentase 48,83 dan rentang kpm sebanyak 5 siswa dengan persentase11,62. Hasil rata-rata kecepatan membaca siswa adalah 2,86 dan berada pada persentase 48,83 dengan kategori baik Pemahaman wacana Kemampuan memahami wacana adalah kemampuan untuk mengetahui dan mengerti isi bacaan secara tepat dan cepat dengan cara melihat hubungan makna yang terdapat dalam bacaan. Seseorang dikatakan mampu memahami wacana apabila ia mengerti tentang kata-kata, kalimat, paragraf, dan ide-ide atau pesan yang ingin disampaikan melalui tulisannya.

6 46 Dalam penelitian ini, siswa diharuskan mengerti dan memahami wacana dengan menggunakan tes uji rumpang. Dengan menggunakan tes uji rumpang, diharapkan siswa dapat mengerti isi bacaan, tidak hanya dengan menghafalnya, tapi melalui ingatan yang tercipta dari pahamnya siswa akan bacaan. Setelah siswa membaca wacana dan menghitung kecepatan membacanya, masing-masing siswa diberi sebuah wacana yang sudah dirumpangkan sebagai tes pemahaman isi wacana. Hasil pemahaman wacana pada tabel distribusi frekuensi dapat dimasukkan pada rentang skor menurut Nurgiyantoro, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.11 Tingkat Pemahaman Wacana Rentang Skor Frekuensi Kategori Kemampuan Baik Sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah 43 Rerata skor: 2649 : 43 = 63,76 Kategori kemampuan Cukup Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pemahaman membaca siswa yang mencapai kategori baik sekali berjumlah 4 orang, yang mencapai kategori baik berjumlah 8 orang, yang mencapai kategori cukup berjumlah 13 orang, yang mencapai kategori kurang berjumlah 18 orang, dan yang mencapai kategori sangat kurang tidak ada. Dengan tingkat pemahaman wacana siswa tergolong cukup.

7 47 Distribusi hasil pemahaman wacana dapat digambarkan dalam grafik berikut. Tingkat Pemahaman Wacana 5 41,9 4 3,2 Persentase ,3 18,6 Gambar 4.2 Grafik Tingkat Pemahaman Wacana Berdasarkan data pada tabel 4.11 dan grafik 4.2 di atas, diketahui bahwa tingkat pemahaman wacana siswa 85 1 sebanyak 5 siswa dengan persentase 11,62, lalu pada rentang sebanyak 4 siswa dengan persentase 9,31. Pada rentang 6 74 sebanyak 14 siswa dengan persentase 32,55. Selanjutnya, pada rentang 4 59 sebanyak 2 siswa dengan persentase 46,52 dan tidak ada siswa pada rentang Kecepatan Efektif Membaca Berdasarkan tes yang dilakukan, diperoleh data KEM siswa yang tertera pada tabel berikut. Tabel 4.12 Tingkat Kecepatan Efektif Membaca No. Interval KEM Kategori Frekuensi Persentase (%) ke atas Cepat 7 16, Sedang 3 6, Lambat 9 2,94 4. <125 Sangat Lambat 24 55,81 Jumlah: 43 1 Rata-rata: 5467 : 43 = 127,139 KPM Kategori Lambat

8 48 Berdasarkan tabel di atas, dengan menggunakan tolok ukur yang ada, dapat disimpulkan bahwa kemampuan KEM siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211 tergolong lambat. Nilai rata-rata berada pada rentang Siswa yang mencapai kategori kemampuan KEM cepat berjumlah 7 siswa, kategori sedang berjumlah 3 siswa, 9 siswa tergolong lambat dan 24 siswa tercatat berkemampuan sangat lambat. KEM dalam penelitian ini dilakukan dalam tes yang terdiri dari dua aspek, yaitu (1) kecepataan membaca dan (2) pemahaman isi bacaan. Data kedua aspek tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran kecepatan membaca dan tabel lampiran pemahaman wacana. Untuk aspek kecepatan membaca, rata-rata keseluruhan skor yang diperoleh siswa adalah 2,33 dengan kategori baik. Sedangkan untuk aspek kemampuan pemahaman wacana, perolehan skor rata-rata siswa adalah 63,9 dengan kategori cukup. Sesuai dengan KTSP kecepatan efektif membaca siswa kelas X adalah 25 kpm, maka diperoleh hasil kecepatan efektif membaca siswa SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211 yaitu dari sampel yang ditentukan 43 orang, yang mencapai lebih dari 25 kpm adalah sebanyak 4 orang atau 1%, Sedangkan 39 siswa lainnya atau 9% kurang dari 25 kpm (lebih lanjut lihat lampiran tabel KEM).

9 49 Berdasarkan pembahasan di atas, hasil kecepatan efektif membaca siswa SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung dapat digambarkan dalam diagram berikut. > 25 kpm 1% < 25 kpm 9% Gambar 4.3 Diagram Kecepatan Efektif Membaca Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa siswa yang mencapai hasil KEM 25 kpm hanya 1%, dan 9% siswa tidak mencapai kpm yang ditentukan atau kurang dari 25 kpm. Dari penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak selamanya waktu baca yang cepat menentukan tingkat pemahaman yang tinggi. Bahkan diketahui bahwa hasil membaca cepat siswa dengan nilai yang tinggi ternyata mempunyai tingkat pemahaman yang tidak terlalu baik.

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni metode yang memaparkan atau menggambarkan suatu hal secara empirik. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat penelitian ini berlangsung, penelitian ini secara keseluruhan telah mencapai tujuannya yaitu mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa model buku teks pelajaran berbasis intertekstual. Penelitian ini merupakan bagian dari Research

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan

I. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek pembelajaran bagi siswa, yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan dalam berbahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST Oleh: Sri Sukaesih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa sri.sukaesih@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1.

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1. BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Pada sub bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1. 1. Gambaran Kematangan

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau 49 III. METODE PENELITIAN. Desain Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau survei. Penelitian deskriptif murni atau survei merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini berfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Bhakti Negara Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini berfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Bhakti Negara Kabupaten BAB III METODE PEELITIA A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini berfokus pada peserta didik SD egeri 1 Bhakti egara Kabupaten Way Kanan Kelas II yang berjumlah 33 orang terdiri dari laki-laki sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006: 36). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

Lebih terperinci

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERAKSARA JAWA DENGAN METODE PAKEM SISWA VIII B SMPN 1 AYAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERAKSARA JAWA DENGAN METODE PAKEM SISWA VIII B SMPN 1 AYAH PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERAKSARA JAWA DENGAN METODE PAKEM SISWA VIII B SMPN 1 AYAH Oleh: Amri Koswati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa iam_rhy_coes@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk menggambarkan hasil penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk menggambarkan hasil penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan hasil penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas VIII-5

Lebih terperinci

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa yang disebarkan pada mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa yang disebarkan pada mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data efikasi diri mahasiswa didapatkan melalui instrumen efikasi diri mahasiswa yang disebarkan pada mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

B. RANCANGAN PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian. Kuripan merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut PTK.

B. RANCANGAN PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian. Kuripan merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut PTK. A. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia dikategorikan sebagai pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi dari variabel penelitian didasarkan pada jumlah skor rata-rata jawaban

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi dari variabel penelitian didasarkan pada jumlah skor rata-rata jawaban BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu dua variabel bebas. Variabel bebas meliputi proses pembelajaran (X 1 ) dan kelayakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN SENAM MATA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 8C SMPN 1 TIRTOYUDO TAHUN 2013/2014. Demes N.

PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN SENAM MATA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 8C SMPN 1 TIRTOYUDO TAHUN 2013/2014. Demes N. PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN SENAM MATA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 8C SMPN 1 TIRTOYUDO TAHUN 2013/2014 Demes N. Dewi Penelitian bertujuan memperoleh waktu baca yang optimal,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian. 28 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai Nani Sudiarty Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor. Perubahan itu meliputi cara berpikir,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 28 BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BERITA ACARA KATA MUTIARA ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BERITA ACARA KATA MUTIARA ABSTRAK... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BERITA ACARA KATA MUTIARA ABSTRAK... i KATA PENGANTAR. ii UCAPAN TERIMAKASIH iii DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif ini memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuranukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Pada penelitian ini, pengujicobaan teknik klos melalui media kartu pas kalimat pada pembelajaran kosakata berprefiks dilakukan pada pembelajar BIPA yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Pasangan Aksara Jawa Menggunakan Media Kartu Aksara Jawa

Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Pasangan Aksara Jawa Menggunakan Media Kartu Aksara Jawa Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Pasangan Aksara Jawa Menggunakan Media Kartu Aksara Jawa Bagi Siswa Kelas VII H SMP Negeri 1 Toroh Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 Ahmad Nurhamid SMP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTMENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN INTERAKTIF LUDO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA INSHAFUDDIN BANDA ACEH Adelia Rahmawati 1, A. Wahab Abdi 2, Syamsul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman III. METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pemahaman kosakata dengan kemampuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang saling mempengaruhi yakni berbicara, menyimak dan membaca. Keterampilan menulis

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IV SDN MANGGIS I SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Botumoito Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri

Lebih terperinci

Jurnal Noken 2(1)

Jurnal Noken 2(1) KEMAMPUAN MENGUBAH NASKAH PERCAKAPAN DRAMA KE DALAM BENTUK NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BONTOLEMPANGAN KECAMATAN BONTOLEMPANGAN KABUPATEN GOWA Rosmida 1, Rais Dera P Rawi 2 1 Program Studi Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Sedangkan objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang yang terbagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH Khairunnas 1, Abdul Wahab Abdi 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email:

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG Oleh Fitri Kurnia Mulyanto Widodo Ni Nyoman Wetty S Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung email : fitrikurnia@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI 1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti

Lebih terperinci

HERNAWAN NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

HERNAWAN NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 oleh: HERNAWAN NIM 029522 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 BAGAN ALUR PENELITIAN KAJIAN EMPIRIS STUDI LITERATUR MASALAH MODEL PBT PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data pada subbab sebelumnya dan teori yang terdapat dalam bab III, media game dapat dikatakan baik karena memenuhi ketiga kriteria yaitu valid, praktis dan efektif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I Palembang tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 04 Mei

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun bersiul

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Iin Septi Anggraeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh : Iin Septi Anggraeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa Menggunakan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII B SMP Purnama Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh : Iin Septi Anggraeni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahasa juga berfungsi sebagai pemersatu, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013 BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Praktikum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi siklus I dan siklus II. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 3: 3). Dalam metode penelitian terdapat halhal penting yang perlu dijelaskan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW inamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR ERITA PENEK MELALUI METOE JIGSAW S Negeri Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan

Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PAMBAGYAHARJA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PEMODELAN PADA SISWA KELAS XI SEKRETARIS 2 DI SMK N 1 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Eka Asti Nurhidayah priyayi_ayu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa karena membaca merupakan aspek yang sangat erat hubungannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 010 Tualang Kabupaten Siak. Tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH DEPPA SALTIA NPM 09080003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO Isminatun 7 SMP Negeri 2 Gatak Kabupaten Sukoharjo A. PENDAHULUAN Salah satu tujuan membaca

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan Kelas IV yang berjumlah 25 orang, yaitu 11 orang perempuan dan 14 orang lakilaki

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pra eksperimental yang menggunakan data tulisan siswa dan kuesioner untuk mencari tahu apakah ancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 017 Pulau Kumpai Pangean Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BATANGHARI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH ARYANTI RRA1B109021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013 2 KEMAMPUAN MEMBACA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, yaitu merupakan salah satu SD Negeri yang berada di daerah kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 7 22% 2 Tidak tuntas 26 78% Jumlah % Minimum 40 Maksimum 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 7 22% 2 Tidak tuntas 26 78% Jumlah % Minimum 40 Maksimum 60 24 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Medani Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan semester

Lebih terperinci